Anda di halaman 1dari 10

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Lokasi : SMA Kemala Bhayangkari


Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai : Menerapkan Pembelajaran Statistika untuk Memotivasi dan Mengetahui
Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Kemala Bhayangkari
Tahun Pelajaran 2023/2024.
Penulis : Maylina Susanti, S.Pd.
Tanggal : 19 sd 20 Januari 2024.
Situasi Uraian
Kondisi yang Latar Belakang Masalah
menjadi latar
belakang masalah, Sudah semakin dekatnya masa pemilihan OSIS disekolah SMA Kemala Bhayangkari yang membuat peserta didik
mengapa praktik ini
semakin antusias dalam menentukan pilihannya. Peserta didik dapat mengeumpulkan data lalu menyajikanna. Maka
penting untuk
dibagikan, apa yang dari itu dalam pembelajararan Statistika Penyajian data peserta didik diajak untuk dapat belajar dalam bagaimana sih
menjadi peran dan
pengumpulan data beserta cara menyajikan data agar lebih mudah untuk dipahami, menurut pendidik materi statistika
tanggung jawab
anda dalam praktik penyajian data akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan projek sehingga peserta didik akan lebih mudah
ini
dalam memahami materi penyajian data.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah, maka rumusan masalah yang kemudian didapatkan adalah
1) Bagaimana motivasi belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis
proyek pada materi Statistika Penyajian data?
2) Bagaimana ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
berbasis proyek pada materi Statistika Penyajian Data?

Tujuan Praktik Pembelajaran


Tujuan dari pelaksanaan praktik ini adalah untuk
1) Mengetahui motivasi belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbasis
proyek pada materi Statistika Penyajian Data.
2) Mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
berbasis proyek pada materi Statistika Penyajian Data.
Manfaat Praktik Pembelajaran
Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena
1) Pelaksanaan praktik baik ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik dimana
pembelajaran matematika dapat dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna.
2) Praktik ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi sesama pendidik matematika untuk
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.

Peran dan Tanggung Jawab


Pada praktik ini, Pendidik berperan dalam merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan serta berperan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi
dengan TPACK, 4C, Literasi, HOTS dan PPP. Pendidik bertanggung jawab penuh terhadap
kelancaran pelaksanaan Praktik pembelajaran ini.

Tantangan Uraian
Apa saja yang Berdasarkan kondisi yang melatar belakangi, guru menghadapi beberapa tantangan dalam pelaksanaan
menjadi tantangan
praktik ini yaitu :
untuk mencapai
tujuan tersebut ? 1. Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yaitu dapat memotivasi peserta didik belajar
Siapa saja yang
terlibat. matematika.
2. Bagaimana cara merancang pembelajaran matematika yang menyenangkan agar peserta didik dapat
mencapai KKTP. Terdapat beberapa orang yang terlibat dalam praktik ini diantaranya adalah :

1) Peserta didik kelas X SMA Kemala Bhayangkari, yaitu sebanyak 30 peserta didik.
2) Rekan sejawat sesama Pendidik matematika SMA Kemala Bhayangkari yang berperan
sebagai observer.
Dosen pembimbing dan guru pamong yang berperan memberikan arahan dalam pengembangan perangkat,
memberikan bimbingan, saran dan masukan selama proses pelaksanaan praktik pembelajaran ini.

Aksi Uraian
Langkah-langkah Strategi yang digunakan
apa yang dilakukan
untuk menghadapi 1. Melakukan perencanaan
tantangan tersebut/ Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran ini, terlebih dahulu dilakukan perencanaan
strategi apa yang pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran berbasis proyek (project
digunakan/
based learning). Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu
bagaimana
prosesnya, siapa model pembelajaran yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam pembelajaran menurut Kurikulum
saja yang terlibat / Merdeka. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan
Apa saja sumber peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan
daya atau materi
ilmiah denganbatasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya
yang diperlukan
untuk dipresentasikan kepada orang lain (Ariyana, dkk., 2018:34). Hapsari (2019) Motivasi belajar peserta
melaksanakan
didik dalam pembelajaran matematika dapat ditingkatkan dengan menerapkan model project based
strategi ini
learning (PjBL). Melalui model PjBL ini peserta didik dapat bekerja secara langsung dalam proyek
pembelajaran sesuai dengan materi atau kompetensi dasar yang akan diajarkan sehingga pesrta didik
termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Hussein (2021) diketahui bahwa kolaborasi antar siswa dapat tercipta melalui penugasan proyek
dalam Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL). Mahendra (2017) Mengatakan menerapakan model
pembelajaran project based learning dalam pembelajaran sangat tepat untuk memperoleh hasil belajar yang
lebih optimal. Dengan adanya kolaborasi antar peserta didik pembelajar menjadi bermakna bagi
peserta didik. Febnasari (2019) dengan menerapkan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan
pembelajaran menjadi menarik dan motivasi belajar siswa juga meningkat.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning (PjBL)
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah melalui
penugasan proyek yang dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan
waktu tertentu. Melalui penugasan proyek ini, diharapkan tercipta pembelajaran matematika yang
menyenangkan, tidak membosankan, dan bermakna sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
matematika pada peserta didik. Sehingga dengan meningkatnya motivasi belajar matematika peserta
didik dapat meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik.
Pada tahap perencanaan, dikembangkan pula perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul Ajar,
LKPD, petunjuk pelaksanaan proyek, bahan ajar, media pembelajaran, angket motivasi dan instrumen
penilaian. LKPD dan petunjuk pelaksanaan proyek dibuat sebagai pedoman peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan proyek. Bahan ajar dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
disusun secara menarik dan inovatif serta dilengkapi dengan permasalahan dalam kehidupan nayata (HOTS).
Media pembelajaran yang digunakan adalah PPT interaktif dimana proses pembuatannya dilakukan oleh
guru. PPT dibuat kontennya disesuaikan dengan tujuan pembelajran, strategi atau langkah – langkah
pembelajaran, dan penilaianya. Pada media PPT ini diselipkan video motivasi belajar matematika agar
peserta didik menjadi termotivasi sebelum mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Instrumen
penilaian yang dibuat adalah instumen untuk menilai ketiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian sikap menggunakan lembar observasi, penilaian pengetahuan menggunakan
instrumen tes dan penilaian
keterampilan menggunakan rubrik penilaian proyek. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan
oleh guru dapat diakses melalui link berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1nP-Z_6XOPPYwOIPWhYKLi0eKPxGp2I6M?usp=sharing

2. Melaksanakan pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pembelajaran yang dilakukan di
dalam kelas.
Pembelajaran model PjBL pada materi Statistika Penyajian Data akan dilaksanakan dengan peserta didik
menyelesaikan tugas proyek di luar kelas dan dalam kelas yang dilaksanakan 2 hari. Peserta didik
dikelompokkan secara heterogen oleh guru di hari pertama penugasan proyek.
Tahapan kegiatan terdiri dari kegiatan pelaksanaan di luar kelas dan kegiatan pelaksanaan di dalam kelas
saat pembelajaran
Pelaksanaan di luar kelas
a) Guru menyampaikan kepada setiap kelompok untuk mencari dan mengumpulkan data ke kelas kelas
lain yang sudah mereka rencanakan.

Pelaksanaan di dalam kelas saat pembelajaran


b) Guru menyampaikan desain proyek yang berisi panduan pelaksanaan proyek.
c) Guru membagikan LKPD yang berisi tahapan aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap kelompok.
d) Guru menyampaikan tagihan pada kegiatan ini berupa laporan kegiatan dalam bentuk infografis yang
berisi hasil analisis yang dilakukan peserta didik beserta kriteria penilainnya.
e) Peserta didik menyusun perencanaan proyek dan menyusun jadwal kegiatan melalui diskusi kelompok
f) Peserta didik mengerjakan dan menyelesaikan tugas proyek.
g) Guru melakukan monitoring terhadap perkembangan proyek yang dilakukan peserta didik melalui
keliling kelompok.
h) Peserta didik melakukan presentasi hasil tugas proyek, dengan persentasi didepan kelas, Secara
bergantian
i) Pendidik memberi masukan dan penguatan dari hasil proyek.
j) Peserta didik pendidik merefleksi serta mengevaluasi pelaksanaan proyek.

Fase 1 penentuan pertanyaan Mendasar


Pada fase ini peserta didik mengamati dan memahami permasalahan yang ditayangkan di PPT.Peserta
didik mendiskusikan dengan kritis masalah apa yang akan dijadikan proyek besama kelompok dengan
sebelumnya sudah mengumpulkan data yang sudah dilaksanakan di hari sebelumnya Bersama
kelompok.
Fase 2 Mendesain Perencanaan Proyek
Pada Fase Ini Peserta didik berdiskusi dan kolaborasi menyusun rencana penyelesaian proyek meliputi
pembagian tugas, persiapan alat dan bahan, media, dan sumber lain yang dibutuhkan. Guru memberikan
petunjuk perencanaan pelaksanaan proyek serta tahapan aktivitas penyelesaian proyek yang harus
dilakukan oleh setiap kelompok diskusi kelompok.
Fase 3 Menyusun jadwal
Pada Fase ini Guru dan peserta didik diskusi dan kolaborasi membuat kesepakatan jangka waktu kegiatan
proyek mulai dari tahapan kegiatan awal sampai presentasi hasil. Peserta didik diskusi dan kolaborasi
menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek dan rancangan penyelesaian proyek sesuai dengan
target waktu yang telah ditentukan bersama.
Fase 4 Monitoring Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
Pada fase ini peserta didik menyelesaikan proyek sesuai durasi waktu yang ditentukan dan mencatat setiap
kegiatan penyelesaian proyek di LKPD. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek
dengan berkeliling setiap kelompoknya. Peserta didik mendokumentasikan semua kegiatan
penyelesaian proyek dengan difoto atau video.
Fase 5 Menguji hasil
Pada fase ini Guru melakukan evaluasi tentang kinerja kelompok secara keseluruhan. Peserta didik
menentukan urutan kelompok yang akan menampilkan hasil diskusi kelompoknya. Setiap kelompok
diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pelaksanaan tugas proyeknya selama ±7 menit. Selama
kegiatan presentasi, salah satu peserta didik berperan sebagai moderator yang memimpin jalannya
presentasi hasil proyek.

Fase 6 Mengevaluasi pengalaman


Pada fase ini kelompok yang tidak presentasi memberikan tanggapan terhadap penyampaian kelompok yang
presentasi. Guru memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil penyelesaian proyek peserta didik.
Guru memberikan reward berupa applause dan pujian secara verbal terhadap hasil presentasi kelompok
peserta didik. Peserta didik bersama dengan Guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang telah dilaksanakan. Perwakilan 2 kelompok mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
penyelesaian proyek sebagaimana yang telah mereka tulis dalam LKPD. Peserta didik mengumpulkan
tagihan berupa laporan.

Aktivitas yang dilakukan pada saat kegiatan penutup adalah


a) Guru memberikan tanggapan atau penguatan terhadap hasil penyelesaian proyek peserta didik;
b) Guru memberikan reward berupa applause dan pujian secara verbal terhadap hasil presentasi
kelompok peserta didik;
c) Peserta didik bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang telah
dilaksanakan;
d) Perwakilan 2 kelompok mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama penyelesaian proyek
sebagaimana yang telah mereka tulis dalam LKPD;
e) Peserta didik mengumpulkan tagihan berupa projek poster.
f) Memberikan informasi mengenai kegiatan pada pertemuan selanjutnya, menutup pembelajaran
dengan doa dan salam.
Pelaksanaan pembelajaran pada praktik baik ini telah dirangkum dalam video berdurasi 30 menit yang
dapat diakses melalui link berikut :
https://drive.google.com/file/d/1b0hSSIcQtjyksMdMAsFNDWLBjWpmXd9q/view?usp=sharing

3. Melaksanakan analisis proses dan hasil pembelajaran


Analisis data yang dilakukan meliputi analisis data kuantitatif berdasarkan instrumen penilaian yang
dibuat oleh guru. Hasil belajar peserta didik (aspek pengetahuan dan keterampilan) kemudian diolah
menggunakan ms.excel untuk diketahui persentase jumlah peserta didik yang mencapai KKTP dalam hal
ini adalah 72. Batasan mengenai keberhasilan praktik baik ini adalah persentase jumlah peserta didik yang
mencapai KKTP setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yaitu mencapai
80%. Data mengenai motivasi belajar peserta didik diambil dari hasil angket motivasi yang kemudian
dianalisis secara deskriptif.
Refleksi Hasil Uraian
dan dampak
Respon orang Refleksi hasil dan Dampak
lain terkait
Aksi dan strategi yang dilaksanakan pada praktik pembelajaran ini telah memberikan dampak positif bagi peserta
dengan strategi
yang dilakukan, didik. Melalui pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada materi
Apa yang
Statistika, peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar matematika. Peserta didik memberikan tanggapan
menjadi faktor
keberhasilan positif terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini terlihat pada saat kegiatan refleksi
atau
semua peserta didik mengatakan pembelajaran ini menyenangkan, seru dan membuat semangat dalam belajar
ketidakberhasila
n dari strategi matematika hal ini dapat dilihat dalam video pembelajaran saat dilaksanakan pembelajaran PjBL
yang dilakukan?
berlangsung.
Apa pembelajaran
dari keseluruhan Respon terhadap Kegiatan Pembelajaran.
proses tersebut
Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berbasis proyek yang telah dilaksanakan.
Peserta didik mengaku senang dan merasa seru serta menantang untuk menyelesaikan tugas proyek yang
diberikan. Peserta didik merasa semangat ketika mereka mewawancari responden siswa siswa kelas lain.
Peserta didik merasakan tantangan ketika harus masuk dan berbicar di kelas kelas lain. Salah satu teman
sejawat yang juga guru matematika di SMA Kemala Bhayangkari memberikan respon positif terhadap
pembelajaran berbasis proyek yang telah dilaksanakan. Respon yang diberikan yaitu merasa terinspirasi
untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek.
Faktor Keberhasilan atau Ketidakberhasilan
Keberhasilan pembelajaran inovatif yang dilakukan tidak lepas dari segala arahan dan bimbingan dari dosen dan
guru pamong selama proses mengembangkan perangkat. Faktor keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
inovatif sangat ditentukan dari kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran inovatif sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, juga antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran berbasis proyek ini.
Pembelajaran dari Keseluruhan Proses
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah
guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model , strategi dan media pembelajaran agar pembelajaran
menjadi menyenangkan sehingga peserta didik semakin termotivasi dan bersemangat untuk mengikuti
proses pembelajaran. Pada akhirnya membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan juga akan
berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
Setelah melaksanakan praktik pembelajaran inovatif, guru akan melakukan rencana tindak lanjut sebagai
berikut.
a) Membuat perangkat pembelajaran inovatif dan menarik pada pembelajaran-pembelajaran berikutnya.
b) Mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif yang terintegrasi TPACK, Literasi, 4C,dan HOTS.
c) Senantiasa mencari ide-ide baru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif serta berkolaborasi
dengan teman sejawat untuk perbaikan pembuatan perangkat pembelajaran.
Uraian
Daftar Pustaka Ariyana, dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi. Jakarta : Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud.

Hapsari ,Dyana Indri, Gamaliel Septian Airlanda, dan Susiani. 2019. Penerapan Project Based Learninguntuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan 2 (1): 102 – 112.
http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/article/view/271/265 Diakses 17 Januari 2023

Hussein, Bassam. 2021. ”Addressing Collaboration Challenges in Project- Based Learning: The Student’s
Perspective”. https://www.mdpi.com/2227-7102/11/8/434 Diakses pada 16 Januari 2023.

Febnasari Sindy Deni, Zainal Arifin, dan Eka Sari Setianingsih. 2019. Efektifitas Penggunaan Metode
Pembelajaran Diskusi Kelas dengan Strategi “TPS” untuk Meningkatkan Motivasi Belajar. Jurnal
ilmiah Sekolah Dasar 3 (3): 310 – 318. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/article/view/19456/115 20
Diakses 17 Januari 2023.
Indriani, Ari. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar siswa Kelas V Terhadap Prestasi Belajar matematika di SD Negeri
Bejirejo kecamatan Kunduran kabupaten Blora. Jurnal ilmiah pendidikan matematika 4(2):134 – 139.
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/view/848/774 Diakses 8 November 2022.
Mahendra, I Wayan Eka. 2017. Project Based Learning Bermuatan Etnomatika dalam Pembelajaran Matematika.
jurnal Pendidikan Indonesia 6(1): 106 – 114.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPI/article/view/9257/ 6329
Diakses 17 Januari 2023

Keterangan
Lampiran 1. Mengumpulka
n Data
2. Diskusi
kelompok

3. Presentasi dan
evaluasi

Anda mungkin juga menyukai