Pengguna internet aktif yang telah mencapai 197 juta lebih di Indonesia memerlukan
pemahaman mengenai pentingnya menjaga data pribadi, privasi data sangat diperlukan agar tidak
terjadi pembobolan data pribadi, adapun dikenal beberapa istilah pengamanan akun seperti PIN,
password, two factor authentication hingga kode OTP untuk transaksi saat menggunakan akun
diberbagai platform.
Disini para pengguna akun perlu memahami satu per satu fungsi sistem keamanan digital
tersebut dan tahu akan perbedaannya.
PIN dengan dua sampai tiga kombinasi yang unik dan bisa dihafal untuk
diberbagai media sosial, email, dan bank online.
Dalam Pemakaian PIN Jangan sampai salah atau terlalu susah membuat PIN
karena jika salah dalam memasukan PIN sebanyak tiga kali dapat
mengakibatkan kartu kredit terblokir.
UNTUK PIN dan Password itu tidak ada limit waktunya tetapi disarankan untuk
sesering mungki mengganti pinnya diganti secara berkala.
Nah selain pin dan password untuk keamanan data digital , untuk berbagai aktifitas online aada yang
Hal ini bisa terjadi selain karena sistem keamanan dari situs tersebut, juga karena akun yang dimiliki
Jika biasanya pengguna cukup log in dengan memasukkan email dan password, dengan
menerapkan two factor authentication ada langkah lain yang perlu dilanjutkan.
Oleh karenanya, biasanya pengguna perlu mengkonfirmasi aktivitas log in-nya di smartphone yang
digunakan.
Adapaun factor factor yang digunakan pada saat penerapan pengamanan Two factor Authentication
antara lain :
Faktor pertama dari two factor authentication adalah something you know atau sesuatu yang kamu
ketahui.
TWO EF EY ( 2FE )
Hal ini seperti email, PIN, atau password yang digunakan untuk log in ke suatu akun. Bisa juga
merupakan pertanyaan seperti “nama ibu kandung”, atau “panggilan masa kecil” yang biasanya
Intinya, something you know adalah faktor yang dapat dengan mudah untuk kita ketahui, karena kita
Namun, cukup sering orang-orang yang tidak bertanggung jawab berhasil mengetahui email
atau password-kalian . Mereka kemudian membobol akun kalian dan bertindak yang tidak diinginkan
Selanjutnya adalah something you have, autentikasi yang dilakukan dengan mengandalkan sesuatu
Contoh paling umum adalah autentikasi menggunakan smartphone. Pada contoh ini, sistem akan
mengirimkan kode one-time password (OTP) atau link pada perangkat smartphone-mu.
Tujuannya, untuk memastikan bahwa log in yang dilakukan akun tersebut memang dilakukan
pemilik akun.
Tak hanya smartphone, faktor kedua ini bisa dengan menanyakan nomor CVV pada kartu kreditmu
Faktor ini bisa dibilang hal yang paling sulit untuk dipalsukan atau bahkan ditiru oleh orang lain.
Pada faktor ini, autentikasi dilakukan dengan pengamanan biometric seperti sidik jari, pengenalan
Ketiga hal tersebut tentu akan sulit untuk dimanipulasi. Bisa dibilang, jika kamu telah memiliki
Misalnya, jika kamu berada di Jakarta, lalu terdeteksi adanya log in dari lokasi di Surabaya.
Sistem akan dengan segera memberikan informasi kepadamu melalui email, SMS, dan yang lainnya
Setelahnya, kamu akan diminta untuk mengonfirmasi apakah hal tersebut dilakukan oleh dirimu atau
bukan.
Begitu pula dengan waktu. Jika terjadi aktivitas log in di waktu yang tidak wajar, akan dikirimkan
Ketika kita log in pada suatu website, kita akan diarahkan untuk memasukkan faktor pertama,
Kemudian, jika situs tersebut sudah mendukung two factor authentication, maka kamu akan
Hal ini bisa berbeda tergantung dari setting yang dilakukan, serta dukungan situs tersebut.
Pada umumnya, autentikasi selanjutnya adalah berupa pengiriman OTP pada smartphone-mu.
Memang, proses two factor authentication terlihat merepotkan, namun hal ini penting demi
seluruh dunia untuk memastikan bahwa permintaan login dibuat oleh pemilik
akun.
Karakteristik OTP
OTP digunakan untuk beberapa jenis aktivitas keamanan akun. Ada beberapa contoh
penggunaanya:
Two-factor authentication. Selain username dan password, OTP dapat digunakan sebagai
pertanda kuat bahwa akun tersebut dimiliki oleh penerima OTP.
Verifikasi nomor telepon. Beberapa layanan menggunakan nomor telepon sebagai tanda
pengenal utama pengguna. Dalam layanan tersebut, seseorang dapat memberikan nomor
telepon dan mendapatkan OTP yang diterima melalui pesan untuk membuktikan identitasnya.
Terkadang, tindakan preventif ini juga digabungkan dengan PIN untuk membentuk otentikasi
dua faktor.
Pemulihan Akun. Saat pengguna kehilangan akses ke akunnya, ada cara untuk
memulihkannya kembali. Mengirim email ke alamat surel yang terdaftar atau melalui OTP ke
nomor telepon adalah metode pemulihan akun yang efektif.
Konfirmasi pembayaran. Dalam sistem pembayaran, beberapa bank atau penerbit kartu kredit
meminta otentikasi tambahan dari pembayar untuk alasan keamanan.
Kode OTP yang dikirimkan ke ponsel Anda tentu berguna untuk memastikan
keamanan data pribadi. Kerahasiaan OTP ini amat penting karena biasa
digunakan pada aktivitas verifikasi perbankan. Selain perbankan, kini OTP juga
digunakan untuk memverifikasi akun pada beberapa aplikasi. OTP ini penting
untuk mencegah kebocoran privasi, terutama untuk melindungi data yang dimiliki
oleh perusahaan besar.
Jika sandi OTP bocor, terdapat banyak kemungkinan buruk yang dapat terjadi
kepada data perusahaan maupun pribadi. OTP berguna untuk mencegah orang-
orang yang tidak berwenang dan berkepentingan menggunakan akun Anda
untuk melakukan tindakan kriminal seperti: pembobolan kartu kredit, pencurian
dana di rekening, dan kejahatan lainnya.
KESIMPULANNYA
OTP adalah sistem yang mengirimkan kata sandi melalui pesan yang
hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu ke ponsel Anda untuk
proses persetujuan transaksi perbankan dan login akun tertentu.
Cara kerja OTP ini juga terbilang mudah. Segera setelah pengguna
memasukkan username dan kata sandi untuk login, OTP langsung
dikirim ke ponsel.
Baiklah sudah dijabarkan semua fungsi dari PIN, Pasword Two Factor Authentication dan OTP
jadi kesimpulan sangat diperlukan keamanan data pribadi anda.
1. Mengapa Kita Harus Mengganti PIN dan Password Secara Berkala.
Mengganti PIN kartu ATM secara berkala merupakan hal penting yang sebaiknya
dilakukan meski terasa sedikit merepotkan. Tujuannya, untuk keamanan, dan
menghindari berbagai risiko pembobolan dana di rekening tabungan Anda dari
pihak yang tidak bertanggung jawab.
Alasannya, kini ada banyak motif kejahatan perbankan yang bisa mengintai
keamanan dana di rekening Anda. Misalnya, kejahatan dengan
modus skimming pada mesin ATM dan modus phishing melalui internet
banking.
Berikut ulasan lengkap kedua modus penipuan skimming dan phishing yang
perlu Anda waspadai.
Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan
cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau
debit secara ilegal.
Cara kerja kejahatan perbankan modus Skimming adalah dengan cara
memasukkan skimmer ke mesin ATM, yakni sejenis alat yang bisa membaca dan
merekam seluruh data yang terdapat di dalam kartu ATM yang Anda gunakan
pada mesin tersebut. Alat ini biasanya tidak disadari atau dilihat keberadaannya
oleh para pengguna mesin ATM, bentuknya yang kecil dan tipis, memungkinkan
ditempatkan di dalam slot kartu ATM yang terdapat pada mesin ATM.
Saat Anda memasukkan kartu ATM ke dalam mesin ATM, maka dengan serta
merta skimmer terebut akan bekerja dan mencuri seluruh data yang terdapat di
dalam kartu ATM tersebut. Selain penggunaan skimmer, pelaku kejahatan juga
bisa memasang sebuah kamera kecil di sekitar mesin ATM. Kamera ini berfungsi
untuk merekam aktivitas Anda ketika memasukkan sejumlah PIN pada mesin
ATM.
Setelah merekam data dan PIN bank Anda, maka para pelaku kejahatan bisa
membobol dan menguras semua dana yang terdapat di dalam rekening Anda.
Pencurian data melalui skimmer terbilang masih sulit untuk dihindari, sebab
kartu ATM bank di Indonesia masih menggunakan pita magnetik atau magnetic
stripe sebagai alat penyimpan data, bukan chip. Hal ini menyebabkan kartu
debit menjadi sangat rentan terhadap tindakan skimming.
Cara kerja phishing ini beragam teknik, mulai dari phishing via email, SMS,
telepon hingga pesan WhatsApp/DM sosial media. Modus phishing yang kerap
dilakukan oleh pencuri cenderung sukses karena korban sering merasa tak
disadar dan memberikan data-data pribadi secara sukarela.
Sementara CVC adalah singkatan dari Card
Verification Code. Jadi pengertian CVV atau
CVC adalah tiga kode nomor terakhir yang
tertera di bagian belakang kartu kredit.
Sementara untuk angka-angka yang tertera di
depan kartu kredit adalah nomor kartu kredit
yang menjadi identitas dari kartu tersebut.
Card Verification VALUE