Anda di halaman 1dari 280

SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN

Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting


PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Salam Sejahtera dan Salam Sehat Untuk Kita Semua


Selamat datang para peserta Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Tahun 2023.
Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan Dies Natalis Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan yang ke 35 dan ini merupakan seminar nasional yang ke-4.
Tema seminar nasional ini adalah atau

Seminar ini diharapkan sebagai wahana bagi dosen-dosen, mahasiswa, dan praktisi dalam
menginformasikan hasil-hasil riset dan saling bersinergi mewujudkan dan memberikan kontribusi
nyata dalam pengembangan teknologi pertanian dan permasalahan stunting.
Sebagai keynote speaker pada seminar ini adalah Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A (Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) dan sebagai Pemateri 1 Bapak Drs. H.M. Jusuf Kalla
(Ketua Umum Palang Merah Indonesia), Pemateri 2 Bapak Prof. Avishek Datta (Head of FAB
Department of Asian Institute of Technology Thailand), Pemateri 3 Bapak Prof. Dr. Ir. Bustanul
Arifin, M.Sc. (Ketua Umum PERHEPI) dan Pemateri 4 Bapak Sandi Octa Susila, S.P., MMB.
Berdasarkan hasil telaah abstrak yang diterima, panitia menerima abstrak sebanyak 206 abstrak yang
berasal dari berbagai perguruan tinggi dan Badan Riset antara lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional,
Universitas Halu Oleo, Universitas Khairun, Universitas Tadulako, Universitas Negeri Makassar,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Mulawarman, Universitas Muhammadiyah
Makassar, Universitas Muslim Maros, Universitas Gorontalo, Universitas Muslim Indonesia,
Universitas Bosowa, Universitas Tomakaka, Universitas Teknologi Akba, Politeknik Negeri Tanah
laut, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balikdiwa dan MAN 2 Makassar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada reviewer, pemakalah dan peserta serta semua pihak yang
telah bekerjasama dan berpartisipasi, sehingga seminar ini dapat terlaksana, Permohonan maaf kami
sampaikan bila terdapat kekurangan dalam pelaksanaan seminar ini.
Akhir kata, semoga seminar nasional ini memberi manfaat bagi semua pihak.
Dirgahayu Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan yang ke-35...
Politani Pangkep, Terus Berprestasi Menguatkan Vokasi Untuk Indonesia Maju ...

Pangkep, 11 Oktober 2023


Panitia Pelaksana
PANITIA PENYELENGGARA

Penanggung Jawab
Dr. Ir. Darmawan, M.P.
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Pengarah
Adam, S.Pi., M.Si
Ir. Baso Darwisah, M.P
Dr. Nur Rahmawaty Arma, S.Pi., M.Sc.
Dr. Ir. Dahlia, M.P.
Dr. Arham Rusli, S.Pi., M.Si

Panitia
Ketua
Irwan, S.T., M.T.
Sekretaris
Yunarti, S.Pi., M.Si.
Bendahara
Dr. Andi Santi, S.ST.Pi., M.Si

Anggota

Dr. Ir. Hartinah, M.Si Muh. Yusuf, S. Kom.


Dr. Ir. Amrullah, M.Si Wahyuni, S.E.
Dr. Muhammad Sulaiman, S.Pi., M.Si Suriyani, S.E., M.Si.
Dr. Nurmiaty, S.P., M.P. Eka Aprilya Handayani, S.Pd., M.Pd
Dr. Wahidah, S.Pi., M.Si. Muh. Nur, A.Md.
Dr. Wahidah, S.Pi., M.Si. Nurbaya U, S.P.
Syatrawati, S.P., M.P Baharuddin Bedo, S.Pd.
Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si Anwar, S.T.
Dr. Ir. Ahamd Wadi, M.Agr. Syaharuddin, S.Pi.
Dr. Junaedi, S.P., M.Si Jaharuddin, S.T.
Dr. Sriwati Malle, S.TP., M.Si Ma’mur, S.Pi.
Dr. Alima B. Abdullahi, S.Pt, M.Si Hasmal A. Mangngipung, S.T.
Sri Wahyuni, A.Md. Firdaus, S.Pd.
Yuliana, A.Md. Ketua Darma Wanita PPNP
Siti Muriana, A.Md. Hardiana, S.E.
Dina U, S.P. Marliana
Andi Abdi Awan, A.Md. Andi Nur Baety, S.E.
Hasrijal Haddade, S.Kom., M.T.
Keynote Speaker

Nadiem Makarim, B.A ., M.B.A.


(Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi)

Speakers

Drs. H. M. Jusuf Kalla


Ketua Palang Merah Indonesia

Prof. Avishek Datta


Head of FAB Department of Asian Institute of Technology Thailand

Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin


Ketua Umum PP PERHEPI

Sandi Octa Susial, S.P., MMB.


Ketua Umum Duta Petani Milenial
PEDOMAN BAGI PRESENTER

Yang kami hormati semua presenter Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan Tahun 2023, dalam rangka mewujudkan seminar Nasional yang
tertib, kami perlu menyampaikan peraturan Seminar Nasional sebagai berikut:
1. Seminar dilakukan secara Panel (kelompok), setiap kelompok terdiri dari 3 orang
2. Pemakalah sesuai urutan, sebagaimana pada jadwal yang telah dibagikan pada
tiap ruangan.
3. Setiap pemakalah diberi waktu 8 menit untuk presentasi dan 3 menit tanya jawab
4. Setiap pertanyaan dilaksanankan setelah 3 pemakalah selesai presentasi (1 panel
selesai)
5. Pertanyaan diajukan via chat, dengan menuliskan:
Nama : ………..
Institusi : ………..
Pertanyaan di arahkan ke pemakalah : …….....
Isi pertanyaan : ………..
6. Setiap pertanyaan hanya diperbolehkan dengan 1 kali balikan.
7. Moderator dan notulen/operator akan memberi kode/isyarat 2 menit terakhir
dan dengan voice pada 1 menit terakhir sebelum waktu presentasi habis.
8. Diharapkan semua pemakalah mengikuti seluruh kegiatan di ruangannya, dan
mengikuti acara penutupan dan pembacaan nama pemakalah terbaik dari setiap
ruangan, di ruang utama.
9. Pemakalah yang secara tiba-tiba mengalami kendala teknis pada saar persentasi,
maka persentasinya akan dilanjutkan oleh Moderator dengan membaca slide
persentasi yang belum dipersentasikan oleh pemakalah.
10. Jika ada tambahan teknis maupun tambahan yang lain maka akan disampaikan
pada waktu presentasi paralel.
RUNDOWN ACARA
SEMINAR NASIONAL DALAM RANGKA DIES NATALIS KE - 35
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN
RABU, 11 OKTOBER 2023

WAKTU Durasi
ACARA KEGIATAN
WIB WITA (menit)

07.00 - 07.30 08.00 - 08.30 Persiapan 30 Persiapan login zoom & Video Opening Semnas

07.30 - 07.35 08.30 - 08.35 Pembukaan Acara 5 Pembukaan oleh MC, dan ucapan selamat datang
Tari Ammaciang Dendang dari Kota Makassar, Sulawesi
07.35 - 07.44 08.35 - 08.44 Penyambutan 9
Selatan
07.44 - 07.46 08.44 - 08.46 Lagu Kebangsaan 2 Menyanyikan lagu Indonesia Raya

07.46 - 07.50 08.46 - 08.50 Pembacaan Do'a 4 Pembacaan Do'a oleh: Adilham, S.Pd.I., M.Pd.

07.50 - 08.00 08.50 - 09.00 Laporan Ketua Panitia 10 Laporan Ketua Panitia oleh: Irwan Gani, S.T.M.T.

Welcome Speech Direktur Politani Pangkep sekaligus


08.00 - 08.15 09.00 - 09.15 Welcome Speech 15 membuka acara Seminar Nasional : Dr. Ir. Darmawan,
M.P.

08.15 - 08.23 09.15 - 09.30 Video Profil P3M 15 Pemutaran Video Profil Politani dan PPPM

Sesi Keynote Speaker


Keynote Speaker oleh : Nadiem Anwar Makarim,
08.30 - 08.45 09.30 - 09.45 Sesi Keynote Speaker 15 BA., MBA (Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Republik Indonesia)
Sesi Pembicara
Moderator : Dr.Ir. Ahmad Wadi, M.Agr. Dan Dr.
08.45 - 09.00 09.45 - 10.00 Pembukaan 15
Andi Santi, M.Si.
1. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Ketua Umum
09.00 - 09.30 10.00 - 10.30 Pembicara 1 30
Palang Merah Indonesia)
2. Prof. Avishek Datta (Head of FAB Department Of
09.30 - 10.00 10.30 - 11.00 Pembicara 2 30
Asian Institute of Technology, Thailand)
3. Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc (Ketua Umum
10.30 - 11.00 11.30 - 12.00 Pembicara 3 30
PP PERHEPI)
4. Sandi Octa Susila, S.P., MMB (Ketua Umum Duta
11.00 - 11.30 12.00 - 12.30 Pembicara 4 30
Petani Milenial)
Penutupan Sesi Moderator : Dr.Ir. Ahmad Wadi, M.Agr. Dan Dr.
11.30 - 11.35 12.30 - 12.35 5
Narasumber Andi Santi, M.Si.
Pemutaran Video Penelitian-Pengabdian dan PKM
11.35 - 11.50 12.35 - 12.50 Video Kegiatan Politani 15
Mahasiswa
11.50 - 12.30 12.50 - 13.30 ISHOMA

Sesi Presentasi Makalah

12.30 - 15.30 13.30 - 16.30 Sesi Paralel 180 Panitia Room

15.30 - 15.40 16.30 - 16.40 Video Testimoni 10 Video Testimoni Presenter Terbaik Semnas 2022
Pengumuman Presenter
15.40 - 15.50 16.40 - 16.50 10 Pengumuman Presenter Terbaik
Terbaik
15.50 - 16.00 16.50 - 17.00 Penutupan 10 Penutupan oleh Direktur Politani Pangkep
ROOM 1

PERTANIAN 1
Moderator : Dr. Nurmiaty, S.P., M.P.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Intensitas Serangan Hama Pada
Dr. Ir. Rahayu Mallarangeng, Universitas Halu Tanaman Cabai Besar (Capsicum
1. 01-PTN.1-01
M.P Oleo, annuum L.) Pada Beberapa
Tanaman Pinggir yang Berbeda
Pengaruh Cairan Perasan Daun
Babadotan (Agreratum conyzoides
Universitas Halu
2. 01-PTN.1-02 Ir. Abdul Rahman, MP L.) Terhadap Mortalitas Ulat
Oleo,
Grayak (Spodoptera litura L.) dan
Fekunditasnya di Laboratorium
Aisyah Nafhah Ariqoh Kahar MAN 2 Kota Kajian Keterkaitan Dampak
3. 01-PTN.1-03
Bakti Makassar Perubahan Iklim
Sesi Diskusi
Analisis ketersediaan hara pada
4. 01-PTN.1-05 Ir.Erna Halid,M.Si. Politani Pangkep
perkebunan kakao berbasis biochar
Uji Stabilitas Daya Simpan Selai
Lembaran Durian (Durio
Zibethinus) dengan Metode
5. 01-PTN.1-06 Dr. Ernawati Jassin, S.Si., M.Si. Politani Pangkep
Accelerated Shelf Life Test
(ASLT) Pada Berbagai Suhu
Pengeringan
Implementasi Logbook Jeruk
Dr. Andi Ridwan Pangkep untuk mendukung Sistem
6. 01-PTN.1-07 Politani Pangkep
Makkulawu,S.T,M.Si Penunjang Keputusan
Pengembangan Agroindustri
Sesi Diskusi
Penentuan Lokasi Pengolahan
Produk Olahan Jeruk Pamelo
7. 01-PTN.2-03 Andi Ridwan Makkulawu Politani Pangkep
Dengan Menggunakan Metode
SWOT dan AHP
identifikasi hama dan penyakit di
8. 01-PTN.1-08 Nildayanti, S.P., M.Si Politani Pangkep
agroforestri kopi
Uji Efektivitas Teknologi
Bioamelioran Pada Pertanaman
9. 01-PTN.1-09 Junyah Leli Isnaini, S.P.,M.P. Politani Pangkep
Jagung pulut lokal sulawesi selatan
di lahan kering
Sesi Diskusi
Uji Pendayagunaan Limbah Kulit
Buah Kakao dan Batang Pisang
10. 01-PTN.1-10 Dr. Kafrawi, S.P., M.P. Politani Pangkep Sebagai Media Tanam Alternatif
Produksi Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus)
Respon Bioamelioran sebagai
11. 01-PTN.1-11 Dr. Mu'minah, S.P.,M.P Politani Pangkep Pembenah Tanah pada Tanaman
Hortikultura
Pertumbuhan Tanaman Terong
Ungu (Solanum melongena L)
Pada Pemberian berbagai jenis
12. 01-PTN.1-12 Muhammad Yusuf, SP, MP Politani Pangkep
Kompos Berbasis Kotoran Sapi
Pada Tanah Ultisol (Podsolik
Merah Kuning)
Sesi Diskusi
Identifikasi Karakteristik Biofisik
13. 01-PTN.1-13 Dr. Nurmiaty, S.P., M.P. Politani Pangkep Lahan Menunjang Produktivitas
Lahan Di Kabupaten Pangkep
Profil Asam Amino Kerang Hijau
14. 01-PTN.1-14 Dr. Ir. Syahriati, M.Si. Politani Pangkep (Perna viridis) Dari Perairan
Kabupaten Pangkep
Analisis Mutu Tepung Buah
Nur Faidah Munir, S.Si., M. Lindur (Bruguiera Gymnorrhiza)
15. 01-PTN.1-15 Politani Pangkep
Biotech Menggunakan Variasi Jenis
Starter dan Lama Fermentasi
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 2

PERTANIAN 2
Moderator : Dr. Junaedi, S.P., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Intensitas Serangan Hama Pada
Tanaman Cabai Besar (Capsicum
1. 01-PTN.2-01 Dr. Ir. Zaimar, M.T Politani Pangkep
annuum L.) Pada Beberapa
Tanaman Pinggir yang Berbeda
Pengaruh Cairan Perasan Daun
Babadotan (Agreratum conyzoides
2. 01-PTN.2-02 Dian Magfirah Hala, S.Si., M.Si Politani Pangkep L.) Terhadap Mortalitas Ulat
Grayak (Spodoptera litura L.) dan
Fekunditasnya di Laboratorium
Kajian Keterkaitan Dampak
3. 01-PTN.2-04 Zahraeni Kumalawati Politani Pangkep
Perubahan Iklim
Sesi Diskusi
Universitas
Dr. Amanda Patappari Analisis ketersediaan hara pada
4. 01-PTN.2-05 Muhammadiyah
Firmansyah, SP, MP perkebunan kakao berbasis biochar
Makassar
Uji Stabilitas Daya Simpan Selai
Lembaran Durian (Durio
Dr. Ir. Gusnawaty HS., SP., Zibethinus) dengan Metode
5. 01-PTN.2-06 Universitas Halu Oleo
MP. Accelerated Shelf Life Test
(ASLT) Pada Berbagai Suhu
Pengeringan
Implementasi Logbook Jeruk
Pangkep untuk mendukung Sistem
6. 01-PTN.2-07 Riska Politani Pangkep
Penunjang Keputusan
Pengembangan Agroindustri
Sesi Diskusi
Penentuan Lokasi Pengolahan
Prof. Dr. Ir. Muhammad Produk Olahan Jeruk Pamelo
7. 01-PTN.2-08 Universitas Halu Oleo
Taufik, M.Si. Dengan Menggunakan Metode
SWOT Dan AHP
identifikasi hama dan penyakit di
8. 01-PTN.2-09 Ir. Robiatul Adawiyah, M. Si. Universitas Halu Oleo
agroforestri kopi
Muh. Iqra Al-Huda Awe, Uji Efektivitas Teknologi
Muhammad Al Abrar Machzan, MAN 2 Kota Bioamelioran Pada Pertanaman
9. 01-PTN.2-10
Muh. Kevin Farrel Athallah Makassar Jagung pulut lokal sulawesi selatan
Asrul di lahan kering
Sesi Diskusi
Uji Pendayagunaan Limbah Kulit
Buah Kakao dan Batang Pisang
Universitas
10. 01-PTN.2-11 Fitriana Sebagai Media Tanam Alternatif
Mulawarman
Produksi Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus)
Respon Bioamelioran sebagai
Universitas
11. 01-PTN.2-12 Salsa Putri Riza Nabillah Pembenah Tanah pada Tanaman
Mulawarman
Hortikultura
Pertumbuhan Tanaman Terong
Ungu (Solanum melongena L)
Universitas Pada Pemberian berbagai jenis
12. 01-PTN.2-13 Viky Riswandy Shaputra
Mulawarman Kompos Berbasis Kotoran Sapi
Pada Tanah Ultisol (Podsolik
Merah Kuning)
Sesi Diskusi
Identifikasi Karakteristik Biofisik
Dr. La Ode Santiaji Bande,
13. 01-PTN.2-14 Universitas Halu Oleo Lahan Menunjang Produktivitas
S.P., M.P.
Lahan Di Kabupaten Pangkep
Profil Asam Amino Kerang Hijau
14. 01-PTN.2-15 Dr. Asmar Hasan, S.P., M.P. Universitas Halu Oleo (Perna viridis) Dari Perairan
Kabupaten Pangkep
Analisis Mutu Tepung Buah
Lindur (Bruguiera Gymnorrhiza)
15. 01-PTN.3-16 Dr. Junaedi, S.P, M.Si Politani Pangkep
Menggunakan Variasi Jenis
Starter dan Lama Fermentasi
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 3

PERTANIAN 3
Moderator : Syatrawati, S.P., M.P.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Pemanfaatan Bakteri Paenibacillus
polymixa dan Jamur Trichodherma
sp dalam Mengoptimalkan Potensi
1. 01-PTN.3-01 Mariani, S.T.P., M.P Politani Pangkep
Benih Kedelai (Glycine max L.
Merril) yang Berasal Dari Benih
Lewat Masa Simpan
Kadar Gula dan Nilai pH
2. 01-PTN.3-02 Fiqri Erlangga Farhan Politani Pangkep
Kombucha Cacao Juice
Badan Riset dan Efektivitas Pupuk Organik
3. 01-PTN.3-03 Muhammad Jihad, S.Si., M.P. Inovasi Nasional Terhadap Produksi Padi Inpari 36
(BRIN)
Sesi Diskusi
andingan Penggunaan Dua
4. 01-PTN.3-04 Muhammad Amri Pasereang Politani Pangkep Mikroorganisme Lokal Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao
Formulasi Pupuk Organik Limbah
Kulit Kopi Dengan Penambahan
5. 01-PTN.3-05 Nober Padidi Politani Pangkep Tanaman Penghasil Nitrogen
Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi
Robusta (Coffea canephora L.)
Karakteristik Mutu Citarasa Kopi
Henny Poerwanty AS, S.TP., Arabika Dan Robusta Pada
6. 01-PTN.3-06 Politani Pangkep
M.Si Berbagai Tingkatan Sangrai
(Roasting)
Sesi Diskusi
Optimasi formulasi pembuatan
beras analog berbahan dasar
7. 01-PTN.3-07 Al-Muthiah, S.Tr.T., M.Tr.P Politani Pangkep
blended tepung jagung dan tepung
porang
Standar Sterilisasi Dan
Organogenesis Tanaman Jahe
8. 01-PTN.3-08 Sitti Inderiati, S.P., MBiotech Politani Pangkep
(Zingiber officinale Roscoe)
Secara In Vitro
Analisis Strategi Pemasaran
Universitas Bawang Putih (Allium sativum L)
9. 01-PTN.3-09 Megi Fermadi
Mulawarman di Tingkat Distributor Pasar Segiri
Kota Samarinda
Sesi Diskusi
Uji homogenitas dan viskositas
Politeknik Negeri sabun cair dengan penambahan
10. 01-PTN.3-10 Almira Ulimaz, S.Si., M.Pd
Tanah Laut ekstrak bunga rosella merah
(Hibiscus sabdariffa L.)
Sensory Analysis Of Arabica
11. 01-PTN.3-11 Dr. Reta, S.TP., M.Si Politani Pangkep Coffee Brew With Pretreatment Of
Pulsed Electric Field
Efek Waktu Aplikasi Trichoderma
sp dan Pupuk Kandang Terhadap
Dr. Ir. Bibiana Rini Widiati Universitas Muslim
12. 01-PTN.3-12 Pertumbuhan dan Produksi
Giono, M.P. Maros
Tanaman Terung Ungu (Solanum
melongena L.)
Sesi Diskusi
Analisis Konsumsi Pangan Pada
Tingkat Rumah Tangga Tani
13. 01-PTN.3-13 Ade Saputra Mustapa Politani Pangkep
Dalam Mencapai Diversifikasi
Pangan Di Kabupaten Pangkep
Respon Pertumbuhan Bibit Kakao
Hasil Sambung Pucuk pada
14. 01-PTN.3-14 Slamet.,S.P., M.Tr.P. Politani Pangkep
Pemberian berbagai Dosis Pupuk
Bokashi
Inovasi Penerapan Pupuk Organik
Universitas
Ramah Lingkungan Guna
15. 01-PTN.3-15 Mayasari Yamin, S.P., M.Si Muhammadiyah
Meningkatkan Pertumbuhan Kapas
Parepare
Var. Bronesia Di Kota Parepare
Inventarisasi Hama dan Penyakit
Tanaman Porang di Desa
16. 01-PTN.1-04 Syatrawati,SP,MP Politani Pangkep
Talumae, Kecamatan Wattang
Sidenreng,Kabupaten Sidrap
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 4

PETERNAKAN
Moderator : Dr. Alima B. Abdullah S. Pt., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
1. 02-PTK.1-01 Nevyani Asikin, S.Pt, M.Si Politeknik Pertanian Efek Perbedaan Dataran Terhadap
Negeri Pangkajene Produksi Karkas Ayam Broiler
kepulauan Yang Dipelihara Di Kandang
Closed House Di Sulawesi Selatan
2. 02-PTK.1-02 Ummul Masir, S.Pt., M.Si Politeknik Pertanian Pengukuran Morfometrik Ayam
Negeri Pangkajene Lokal Sebagai Seleksi Bibit Ayam
Kepulauan Pedaging
3. 02-PTK.1-03 Khaeriyah Nur, S. Pt., M.Si. Politeknik Pertanian Kualitas Organoleptik Nugget
Negeri Pangkajene Ayam Dengan Pemberian Biji
Kepulauan Chia Seed Dan Biji Rami (Flax
Seed)
Sesi Diskusi
4. 02-PTK.1-04 Dr. Ir. Harifuddin, M.Si Politeknik Pertanian Uji Organoleptik Dan Kandungan
Negeri Pangkajene Serat Kasar Gosse
Kepulauan (Ceranthophylum Demersum)
Dengan Pemberian Em4 Pada
Level Yang Berbeda
5. 02-PTK.1-05 Fitriana Akhsan S.Pt., M.Si Politeknik Pertanian Pengaruh Subtitusi Dedak Padi
Negeri Pangkajene Menggunakan Kulit Kacang
Kepulauan Tanah Terhadap Konsumsi Pakan
Ternak Sapi Potong
6. 02-PTK.1-06 Irmawaty, S.Pt.,MP UIN Alauddin Kualitas Fisik Bakso Daging Ayam
Makassar Afkir Dengan Penambahan Ekstrak
Buah Patikala (Etlingera elatior)
Sesi Diskusi
7. 02-PTK.1-07 Aisyah Ainun Nadia Politeknik Pertanian Analisis Pendapatan Usahaternak
Negeri Pangkajene Itik Sistem Pemeliharaan Intensif
Kepulaua dan Semi Intensif di Desa Maccini
Baji, Kabupaten Maros
8. 02-PTK.1-08 Muhammad Syarif Samid, Politeknik Pertanian Analisis Daya Dukung Limbah
S.Tr,Pt Negeri Pangkajene Pertanian Terhadap Pemenuhan
Kepulauan Kebutuhan Pakan Ternak Sapi
Potong di Kecamatan Barru
9. 02-PTK.1-09 Putri Sulfiana Sultan Politeknik Pertanian Analisis Faktor-Faktor yang
Negeri Pangkajenne Mempengaruhi Penjualan Telur
Kepulauan Puyuh di CV Slamet Quail Farm
Sukabumi
Sesi Diskusi
10. 02-PTK.1-10 Nurul annisa S.Tr.Pt. Politeknik Pertanian Analisis Komparatif Produksi
Negeri Pangkajene Telur Puyuh pada Kandang Semi
Kepulauan Modern dan Tradisional di CV
Slamet Quail Farm
11. 02-PTK.1-12 Nur Afika, S.Tr., Pt Politeknik Pertanian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Negeri Pangkajene
Tingkat Keberhasilan Inseminasi
Kepulauan
Buatan pada Ternak Sapi Potong di
Ungaran Timur
12. 02-PTK.1-13 Dr. Ir. Ahmad Wadi, M.Agr.Sc. Politani Pangkep Pengaruh Substitusi Probiotik pada
Pakan Terhadap Efisiensi Pakan
dan Performa Ayam Kampung
(Gallus gallus sp.)
13. 02-PTK.1-11 Dr. Alima Bachtiar Abdullahi, Politeknik Pertanian Permintaan Produk Peternakan di
S.Pt., M.Si. Negeri Pangkajene Kecamatam Tanralili Kabupaten
Kepulauan Maros
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 5

PERIKANAN 1
Moderator : Dr. Ir. Ahmad Wadi, M.Agr.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Visual Semiotics Peirce’s Triadic
Dr. Yusri Muhammad Yusuf,
1. 03-PI.1-01 Politani Pangkep Model Pada Ikan Hias Injiel
S.Pd. M.Pd.
Napoleon
Isolation and Characterization of
Mita Gebriella Inthe, S.Pi.,
2. 03-PI.1-02 Politani Pangkep Bioactive Compounds from Sea
M.Si
Urchin Shells Echinoidea sp.
Respon Fisiologis Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
Universitas Diberi Pakan dengan Penambahan
Yusdalifa Ekayanti Yunus,
3. 03-PI.1-03 Muhammadiyah Tepung Daun Pepaya (Carica
S.Pi., M.Si.
Parepare papaya L.) dan Diuji Tantang
Dengan Peningkatan Suhu
Pemeliharaan
Sesi Diskusi
Fortifikasi Tepung Daun Pepaya
(Carica papaya L.) pada Pakan
Universitas
Terhadap Laju Pengosongan
4. 03-PI.1-04 Yusdalifa Ekayanti Yunus Muhammadiyah
Lambung dan Kadar Glukosa
Parepare
Darah Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)
Mortalitas dan gejala klinis udang
windu (Panaeus monodon) pra dan
Institut Teknologi dan pasca infeksi White Spote
5. 03-PI.1-05 Keky Febriani Bisnis Maritim Balik Syndrome Virus (WSSV) yang
Diwa Makassar diberi pakan dengan pelapisan
ekstrak daun miana (Coleus
scutellariodes)
Prevalensi Virus WSSV pada
Nur Rahmawaty Arma, S.Pi.,
6. 03-PI.1-06 Politani Pangkep Budidaya Udang Windu (Penaeus
M.Sc., Ph.D.
monodon) Organik
Sesi Diskusi
Pemberian Stadia Naupli Instart 1
7. 03-PI.1-07 Juhaefa Politani Pangkep untuk Meningkatkan Pertumbuhan
dan Sintasan Larva Udang Vaname
Peningkatan Produksi Naupli
8. 03-PI.1-08 Juhaefa Politani Pangkep Melalui Aplikasi Paprika Bubuk
pada Induk Jantan Udang Vaname
Pengaruh Musim terhadap Hasil
9. 03-PI.1-09 Nasdwiana, S.Kel., M.Si Politani Pangkep Tangkapan Gurita di Pulau
Langkai dan Lanjukang
Sesi Diskusi
Tingkat Kesuburan Danau Ngade
10. 03-PI.1-10 Dr. Yuliana, S.Pi., M.Si. Universitas Khairun Ternate berdasarkan Kandungan
Nitrat dan Fosfat
Analisis Kandungan Logam Berat
11. 03-PI.1-11 Ikbal Syukroni, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Pada Garam Di Kabupaten
Pangkajene Dan Kepulauan
Karakterisasi Tepung Cangkang
12. 03-PI.1-12 Dr. Andi Santi, S.ST.Pi., M.Si. Politani Pangkep
Bulu Babi (Diadema sitosum)
Sesi Diskusi
Evaluasi Penggunan Asam Alpha
Lipoat Pada Pakan Terhadap
Kinerja Pertumbuhan dan Respons
13. 03-PI.1-13 Dr.Ratnawati Rifai, S.Pi.,M.Si Politani Pangkep
Antioksidan Ikan Patin
(Pangasianodon hypophthalmus
Sauvage 1878)
Umpan Palsu Kepiting Rajungan
14. 03-PI.1-14 Muhammad Aras, S.Pi.,M.Si. Politani Pangkep
(Pasutra) Di Kabupaten Barru
Alisis Ekonomi Alat Tangkap
15. 03-PI.1-15 Salman, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Modifikasi Kepiting Rajungan
(Fyke Net) Di Kabupaten Pangkep
Dr. Muh Ali Arsyad, S.Pi., Karakteristik Kolagen Larut Asam
16. 03-PI.2-03 Politani Pangkep
M.Si dari Cangkang Bulu Babi
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 6

PERIKANAN 2
Moderator : Dr. Arham Rusli, S.Pi., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Visual Semiotics Peirce’s Triadic
Dr. Andi Puspa Sari Idris, S.Pi,
1. 03-PI.2-01 Politani Pangkep Model Pada Ikan Hias Injiel
M.Si
Napoleon
Isolation and Characterization of
2. 03-PI.2-02 Ir. Bustamin, MP Politani Pangkep Bioactive Compounds from Sea
Urchin Shells Echinoidea sp.
Respon Fisiologis Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
Diberi Pakan dengan Penambahan
3. 03-PI.2-04 Abdullah, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Tepung Daun Pepaya (Carica
papaya L.) dan Diuji Tantang
Dengan Peningkatan Suhu
Pemeliharaan
Sesi Diskusi
Fortifikasi Tepung Daun Pepaya
(Carica papaya L.) pada Pakan
Terhadap Laju Pengosongan
4. 03-PI.2-05 Dr. Arham Rusli, S.Pi., M.Si. Politani Pangkep
Lambung dan Kadar Glukosa
Darah Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)
Mortalitas dan gejala klinis udang
windu (Panaeus monodon) pra dan
pasca infeksi White Spote
5. 03-PI.2-06 Dr. Ahmad Ghufron Mustofa Politani Pangkep Syndrome Virus (WSSV) yang
diberi pakan dengan pelapisan
ekstrak daun miana (Coleus
scutellariodes)
Prevalensi Virus WSSV pada
6. 03-PI.2-07 Ir. Andi Yusuf, M.P. Politani Pangkep Budidaya Udang Windu (Penaeus
monodon) Organik
Sesi Diskusi
Pemberian Stadia Naupli Instart 1
Ardiansyah, S.Pi.,
7. 03-PI.2-08 Politani Pangkep untuk Meningkatkan Pertumbuhan
M.Biotech.St., Ph.D
dan Sintasan Larva Udang Vaname
Peningkatan Produksi Naupli
8. 03-PI.2-09 Prof. Dr. Wahidah, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Melalui Aplikasi Paprika Bubuk
pada Induk Jantan Udang Vaname
Pengaruh Musim terhadap Hasil
9. 03-PI.2-10 Sulthan Agung, S.Tr.Pi Politani Pangkep Tangkapan Gurita di Pulau
Langkai dan Lanjukang
Sesi Diskusi
Tingkat Kesuburan Danau Ngade
10. 03-PI.2-11 Prof. Dr. Wahidah, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Ternate berdasarkan Kandungan
Nitrat dan Fosfat
Analisis Kandungan Logam Berat
Andi Aulia Dwi Fachriana,
11. 03-PI.2-12 Politani Pangkep Pada Garam Di Kabupaten
S.Tr. Pi
Pangkajene Dan Kepulauan
Karakterisasi Tepung Cangkang
12. 03-PI.2-13 Suryati, S.Pi, M.Si Politani Pangkep
Bulu Babi (Diadema sitosum)
Sesi Diskusi
Evaluasi Penggunan Asam Alpha
Lipoat Pada Pakan Terhadap
Dr. Agussalim Matti, S.T.P., Kinerja Pertumbuhan dan Respons
13. 03-PI.2-14 Politani Pangkep
M.Si. Antioksidan Ikan Patin
(Pangasianodon hypophthalmus
Sauvage 1878)
Institut Teknologi dan
Umpan Palsu Kepiting Rajungan
14. 03-PI.2-15 Elma Yuliana Bisnis Maritim Balik
(Pasutra) Di Kabupaten Barru
Diwa Makassar
Alisis Ekonomi Alat Tangkap
15. 03-PI.2-16 Dewi Maranata Politani Pangkep Modifikasi Kepiting Rajungan
(Fyke Net) Di Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi
Kandungan Nutrisi Udang Windu
(Penaeus monodon) dan Udang
Dr. Ir. Muhammad Ikbal Illijas,
16. 03-PI.1-16 Politani Pangkep Vaname (Litopennaeus vanamei)
M.Sc.
Yang Dibudidayakan Secara
Tradisional
Efektifitas Ekstrak Bawang Putih
(Allium sativum) Terhadap Derajat
17. Yuliadi Politani Pangkep
Penetasan Telur Udang Windu
(Penaeus monodon Fabr.)
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 7

Perikanan 3
Moderator : Dr. Ir. Dahlia, M.P.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Performa Maturasi dan Pemijahan
Induk Udang Vaname Yang Diberi
1. 03-PI.3-01 A. Haeratul Mulyana Politani Pangkep
Pakan Suplementasi Natur-E
Sebagai Sumber α-tokoferol
Pengaruh Aktivitas Pendaratan
Hasil Tangkapan Terhadap Mutu
2. 03-PI.3-02 Zuhra Aulia Gaffar Politani Pangkep
Ikan Kurisi di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Brondong Jawa Timur
Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Asosiasi Sarang Rayap Sebagai
3. 03-PI.3-03 Siska Haerunnisa Politani Pangkep
Kandidat Biokontrol Vibriosis
pada Akuakultur
Sesi Diskusi
Deteksi Profil Senyawa Bioaktif
pada Ekstrak Metabolit Bakteri
4. 03-PI.3-04 Tiara Amalia Politani Pangkep
Isolat SE1 yang Berasosiasi pada
Sarang Rayap
Efektivitas Penggunaan Alat
Pengaduk Telur Otomatis Pada
Bak Penetasan Telur Untuk
5. 03-PI.3-05 Nurhalifah Politani Pangkep
Meningkatkan Daya Tetas Telur
Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei)
Penggunaan Batang Pisang Hasil
Fermentasi Sebagai Sumber
6. 03-PI.3-06 Reski amalia Politani Pangkep Probiotik Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Benih
Ikan Mas ( Cyprinus carpio L)
Sesi Diskusi
Fortifikasi Bakteri Probiotik pada
Pakan untuk Meningkatkan
7. 03-PI.3-07 Samsidar Politani Pangkep Pertumbuhan dan Kelangsungan
Hidup Benih Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)
Profil Dan Kinerja Instalasi
Pengolahan Air Limbah Pada
8. 03-PI.3-08 Dr.Ir. Ridwan, M.P. Politani Pangkep
Pembesaran Udang Vaname Secara
Intensif
Analisis emisi gas rumah kaca
(GRK) pada pembesaran intensif
9. 03-PI.3-09 Dr. Ir. Ridwan, MP. Politani Pangkep
udang vaname (Litopenaeus
vannamei Boone)
Sesi Diskusi
Pertumbuhan dan Serapan Carbon
10. 03-PI.3-10 Dr. Muslimin, S.Pi., M.P. Politani Pangkep
Rumput Laut Gracilaria Sp yang
Ditanam pada Kedalaman Berbeda
Di Tambak
Material Solution Dari
11. 03-PI.3-11 Hernawati Politani Pangkep Hidroksiapatit Tulang Bandeng
Sebagai Proteksi Api Rumah Kayu
Valorisasi Hasil Samping Udang
dan Bandeng Sebagai Sediaan
12. 03-PI.3-12 Riska Politani Pangkep
Stealth Biomaterial Kapal Selam
Tempur Indonesia
Sesi Diskusi
Variabilitas Nitrogen (N) Pada
Institut Teknologi dan Sistem Kokultur Hewan Akuatik
13. 03-PI.3-13 Dr. Heriansah, S.Pi., M.Si. Bisnis Maritim Balik Dan Tanaman Padi ; Sebuah
Diwa Eksprimen Laboratorium Untuk
Akuakultur Berkelanjutan
Aulia Magfhira Ichwan, S.Pi., Mutu dan Keamanan Pangan Ikan
14. 03-PI.3-14 Universitas Tomakaka
M.Si. Pindang di Kabupaten Bulukumba
Analisis Simplisia Mucus Abalon
Nona Mu'minun Tropis (Haliotis Asinina) Terhadap
15. 03-PI.3-15 Universitas Bosowa
S.Kep.,Ns.,M.Kes.,M.Si Regenerasi Luka Sirip Kaudal Ikan
Nila (Oreochromis sp).sss
Bioenkapsulasi Artemia sp Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Dan
16. 03-PI.3-16 Dr. Ir. Dahlia, M.P. Politani Pangkep Kelangsungan Hidup Pascalarva
Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei)
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 8

KEMARITIMAN DAN LINGKUNGAN_SAINS DAN TEKNOLOGI


Moderator : Eka Aprilya Handayani, S.Pd., M.Pd.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Studi Konstruksi Tambahan Fendef
1. 04-KL.1-01 Ir. Syatir Suaib., M.Si Politani Pangkep Dermaga Pendidikan Politani
Pangkep
Analisis Perhitungan Tahanan Dan
Daya Mesin Kapal Ikan Purse
2. 04-KL.1-02 Andi Ana Humaerah Amran Politani Pangkep Seine Yang Di Bangun Di
Kabupaten Takalar Melalui
Software Maxsurf
Efektivitas pelaksanaan dokumen
lingkungan dalam pengelolaan
3. 04-KL.1-03 Hildayani, S.Si., M.Si. Politani Pangkep lingkungan pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Punagaya Jeneponto
Sesi Diskusi
Analisis Penentuan Wilayah Kerja
Operasional Pelabuhan Perikanan
4. 04-KL.1-04 Achmad Setiawan, S.T.,M.T Politani Pangkep
di Pelabuhan Perikanan Untia
Berbasis Drone
Peran Pusat Informasi Pelabuhan
Perikanan terhadap Evaluasi
5. 04-KL.1-06 Ibnu Hainun, S. Tr. Tra. Politani Pangkep
Kinerja Pelabuhan di Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Cilacap
Analisis Pemasaran Ikan Segar Di
6. 04-KL.1-07 Nur Asriani Politani Pangkep Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Kwandang Gorontalo Utara
Sesi Diskusi
Analisis Tingkat Kepatuhan
Nelayan Terhadap Pelayanan Surat
7. 04-KL.1-08 Nurhikma S, S.Tr. Tra. Politani Pangkep
Persetujuan Berlayar di Pelabuhan
Perikanan Pantai Mayangan
Analisis Tingkat Kepuasan
Nelayan Terhadap Pelayanan
8. 04-KL.1-09 Hendrik, S.Tr.Tra Politani Pangkep Penerbitan Persetujuan Berlayar Di
Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Prigi
Peran Pupuk Organik Padat dan
Variasi Jarak Tanam Pada
9. 06-ST.1-01 Prof. Dr. Ir. Andi Nurmas, M.P. Universitas Halu Oleo
Tanaman Kedelai Di Lahan
Marjinal
Sesi Diskusi
Desain Sistem Informasi
Tien Kumalasari, S.Kom, Pemasaran Online Pada Usaha
10. 06-ST.1-02 Politani Pangkep
M.kom Kerajinan Anyaman Bambu
Cenrapole Barru
Perancangan Sistem Informasi
11. 06-ST.1-03 Shidik Burhani, ST., MT. Politani Pangkep Pemeliharaan Fsailitas di
Pelabuhan Perikanan Untia
Prototipe Mesin Pengering Bak
Pemanas Ganda Dengan Kontrol
12. 06-ST.1-04 Insaghi Politani Pangkep Otomatis Arduino Uno Bertenaga
Solar Sel Untuk Rumput Laut Di
Pangkep
Sesi Diskusi
Evaluasi Jaringan Drainase
Kawasan Kampus Politeknik
13. 06-ST.1-05 Nur Aulia, S.ST.,M.T. Politani Pangkep
Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
Fortifikasi Tepung Tulang Ikan
14. 06-ST.1-06 Dr. Ir. Sri Udayana Tartar, M.Si Politani Pangkep Bandeng Pada Produk Kacang
Disko Rasa Coto Makassar
Pola Komunikasi Mahasiswa
Eka Aprilya Handayani, S.Pd., Vokasi pada Praktik Melaut di
15. 04-KL.1-05 Politani Pangkep
M.Pd. Kapal Latih Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 9

SOSIAL, EKONOMI DAN BISNIS


Moderator : Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Persepsi Mahasiswa Terhadap
Pembelajaran Bahasa Inggris
Pertanian Melalui Pendekatan
English For Specific Purposes
1. 05-SEB.1-01 Sabaruddin,SS.,M.Si. Politani Pangkep
Pada Mahasiswa Jurusan
Teknologi Produksi Tanaman
Perkebunan Politeknik Pertanian
Negeri Pangkep
Pengaruh Instagram Terhadap
Volume Penjualan di Online Shop
2. 05-SEB.1-02 Muhammad Abdillah Politani Pangkep
Rumah Jahit Akhwat (RJA)
Makassar
Pengaruh Inovasi Terhadap
Kemampuan Manajerial dan
3. 05-SEB.1-03 Dr. Sumarni, SE. M.Si Politani Pangkep
Kinerja Pemasaran Pada UMKM
Ikan Bandeng di Sulawesi Selatan.
Sesi Diskusi
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap
4. 05-SEB.1-04 Sarmila , S.Tr.A.B. Politani Pangkep Kinerja Usaha (Studi Kasus di
Toko Roti Maros Salenrang)
Prediksi Permintaan Pasar Ekspor
5. 05-SEB.1-05 Dr. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si. Politani Pangkep
Ikan Hias Angel
Digital Marketing, Inovasi Produk
Dan Sosial Capital Pengaruhnya
6. 05-SEB.1-06 Dr. Akmal Abdullah SE.,M. Si Politani Pangkep Terhadap Peningkatan Kinerja
Bisnis UMKM Produk Koral Dan
Ikan Hias
Sesi Diskusi
Pengaruh Legalitas Komersialisasi,
Harga Dan Desain Produk
Terhadap Keputusan Pembelian
Nabilah Putri Alifiyah
7. 05-SEB.1-07 Politani Pangkep Fanart Merchandise Anime Tokyo
S.Tr.A.B.
Revengers (Studi Kasus terhadap
Konsumen dalam Fandom Anime
di Twitter).
Analisis Efektifitas Program
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil
8. 05-SEB.1-08 Ifadhila, M.M Politani Pangkep
Dan Menegah (Umkm) Di
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Pengendalian Biaya Produksi
Dalam Peningkatan Profitabilitas
9. 05-SEB.1-09 Dr. Seniorita, SE., M.Ak Politani Pangkep Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus Vanname) Di
Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi
Analisis Penerapan Kebijakan
Penerbitan Izin Usaha Mikro Dan
10. 05-SEB.1-10 Muh. Fajar Ramadan, S.Tr.A.B. Politani Pangkep
Kecil (IUMK) Di Kecamatan
Tanralili Kabupaten Maros
Persepsi pelaku UMKM Kuliner
Kabupaten Enrekang atas
11. 05-SEB.1-11 Sapna S. Tr. A. B Politani Pangkep
Kebijakan Sertifikasi Halal Oleh
Kementerian agama
Pengaruh Citra Merek Dan
Pengetahuan Produk Terhadap
Rizky Sry Ulfiana Yusuf
12. 05-SEB.1-12 Politani Pangkep Keputusan Pembelian Pada Produk
S.Tr.A.B
Scarlett (Studi Kasus di Kabupaten
Pangkajene Kepulauan)
Sesi Diskusi
Strategi Pengembangan Fintech
Darmawan, S.P., C.DMS., Tropic Sebagai Alternatif
13. 05-SEB.1-13 Politani Pangkep
M.Tr.P Pembiayaan Usaha Peternakan
Ayam Broiler
Dampak Strategi Inovasi Dan
Orientasi Kewirausahaan Terhadap
14. 05-SEB.1-14 Muh Amrih, SE., M.Ak. Politani Pangkep Keunggulan Bersaing Dan Kinerja
Pemasaran (Studi Kasus UMKM
Kabupaten Pangkep)
Preferensi Konsumen dalam
Universitas Negeri Memilih Daging Ayam Broiler di
15. 05-SEB.1-16 Dr. St. Aisyah R, S.Pt., M.Si
Gorontalo Pasar Tradisional Kecamatan
Suwawa
Implementasi Undang-Undang
Informasi Dan Transaksi
16. 05-SEB.1-15 Meline Gerarita S., S.H., M.H Politani Pangkep Elektronik Dalam Pemasaran
Digital Produk Umkm Di
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 10

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1


Moderator : Irwan, S.T., M.T.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Penerapan IPTEK Pengembangan
Kewilayahan (PIPK); Alat
Tangkap Ramah Lingkungan
1. 07-PG.1-01 Dr. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si. Politani Pangkep Jaring Kleopatra dan Konsentrasi
Minyak Cengkeh Untuk
Peningkatan Produksi Ikan Hias
Angel Fish Standar Ekspor
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah
2. 07-PG.1-02 Dr. Kafrawi, S.P., M.P. Politani Pangkep Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Eco Enzim Penyubur Tanaman
Penerapan Iptek Budidaya Rumput
Laut (Kappaphycus alvarezi)
3. 07-PG.1-03 Ir.Andi Asdar Jaya,M.Si Politani Pangkep Menggunakan Bibit Kultur
Jaringan Pada UKM Pokdakan "
Gusung Batangen" kab. Pangkep
Sesi Diskusi
Pengembangan Usaha Produksi
Ifhan Dwinhoven, S.Pi., Benih Ikan Nila Pada Kelompok
4. 07-PG.1-05 Politani Pangkep
M.Biotech. Tani Ompo Kec. Lalabata, Kab.
Soppeng
Pelatihan Pemanfaatan Tumbuhan
Lokal sebagai Pewarna Alami
5. 07-PG.1-06 Syatrawati,SP.MP Politani Pangkep Kerajinan Ecoprint pada
masyarakat Desa Barania,
Kabupaten Sinjai.
Pelatihan Pembuatan Dan Aplikasi
Pestisida Organik Sebagai Solusi
6. 07-PG.1-07 Sri Muliani, S.P, M.P. Politani Pangkep
Untuk Pengendalian Opt Sayuran
Di Desa Barania
Sesi Diskusi
Pelatihan Teknik Pengemasan Dan
Pelabelan Produk Olahan Hasil
7. 07-PG.1-08 Ikbal Syukroni, S.Pi., M.Si Politani Pangkep
Perikanan Umkm Kecamatan
Soreang, Kota Parepare
Penggunaan Hapa untuk
Pembenihan Ikan Nila pada
Khusnul Khatimah, S.Kel.,
8. 07-PG.1-10 Politani Pangkep Kelompok Tani Desa Ompo
M.Si.
Kecamatan Lalabata Kabupaten
Soppeng
Penerapan Prosedur Standar
Operasional Cara Karantina Ikan
9. 07-PG.1-11 Ilham Politani Pangkep Hias yang Baik (CKIB) untuk
Kualitas Ekspor di Cv. Rezky
Bahari Makassar
Sesi Diskusi
Pemanfaatan Cloud Design Digital
10. 07-PG.1-12 Arwini Arisandi, S.Si., M.Si. Politani Pangkep Marketing Pada UKM Marala
Food Kab. Gowa
Sosialisasi Kemasan dan Labeling
11. 07-PG.1-13 Rahmaniar, S.T.P., M.Si Politani Pangkep pada Produk UKM Pengolahan
Ikan
Upaya Mengurangi Pencemaran
Lingkungan Melalui Daur Ulang
12. 07-PG.1-14 Dra. Asmawati, S.P., M.Si. Politani Pangkep
Sampah Organik Menjadi Pupuk
Organik Cair Berbasis Eko Enzim
Sesi Diskusi
Aplikasi Biopestisida Nabati
Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon
13. 07-PG.1-15 M. Nur Ilman Ilham Politani Pangkep nardus (L.) Rendl) Pada Tanaman
Kopi (Coffea Sp) di Kabupaten
Gowa
1) Dr. Nurmiaty, S.P., M.P, 2) Aplikasi POC Bioslurry dengan
Dr. Andi Ridwan, S.P., M.P, 2) Trichoderma Harzianum di
14. 07-PG.1-16 Politani Pangkep
Andi Besse apoleuleng, S.P., Kabupaten Pangkep
M.P
Diversifikasi Produk Berbahan
Dasar Kacang Tanah Untuk
Universitas Muslim Pengembangan Hilirisasi di KWT
15. 07-PG.1-17 Dr. Azisah, S.TP., M.Si
Maros Lestari Desa Lanne Kecamatan
Tondong Tallasa Kabupaten
Pangkep
Penggunaan alat tangkap ikan
16. 07-PG.2-17 Ir. Sultan Alam, M.Si Politani Pangkep ramah lingkungan di kabupaten
Pangkep
Sesi Diskusi
Pengaturan Jarak Tanam Mangrove
17. 07-PG.1-04 Irwan Politani Pangkep Sebagai Green Belt Pelindung
Pantai
Penggunaan Disinfektan sebagai
Upaya Pencegahan Penyakit pada
Ayam Kampung Unggul
18. Khaeriyah Nur Politani Pangkep
Balitbangtan (KUB) di Pulau
Sabutung, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 11

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2


Moderator : Dr. Andi Santi, S.ST. Pi., M.Si
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Pelatihan Pembuatan Stick Telur
1. 07-PG.2-01 Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si Politani Pangkep Gabus Di Masyarakat Kota Pare
Pare
Pelatihan Pemanfaatan Buah Jeruk
dalam Pembuatan Dodol untuk
2. 07-PG.2-02 Ilham Ahmad, S.T., M.T Politani Pangkep Mendukung Agrowisata Jeruk
Keprok di Desa Bontona Saluk
Kabupaten Kepulauan Selayar
Penyuluhan Pengelolaan Kualitas
Air Pada Penggelondongan Udang
Vaname di Dusun Laikang,
3. 07-PG.2-03 Ir. Alimuddin, M.Si. Politani Pangkep
Kelurahan Talaka, Kecamatan
Ma’rang, Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan
Sesi Diskusi
Pelatihan Pembuatan Produk
Emping Berbahan Dasar Jagung di
4. 07-PG.2-04 Nur Jihad Syahra,S.TP.,M.Si Politani Pangkep
Desa Manggalung, Kecamatan
Mandalle, Kabupaten Pangkep
Sosialisasi Teknologi Bioflok pada
Budidaya Udang Vanamei
5. 07-PG.2-05 Megawati,S.Si ,M.Si Politani Pangkep
(Litopenaeus vannamei) di kolam
Beton
Introduksi Tanaman Indigofera
Pada Sistem Agroforestry Sebagai
6. 07-PG.2-06 Dr. Muhammad Kadir, SP, MP Politani Pangkep
Sumber Pakan Ternak KTH di
Desa Anabanua Kabupaten Barru
Sesi Diskusi
Implementasi Aquaponik Dengan
Pompa Tenaga Surya Untuk
Efisiensi Usaha Budidaya Ikan
7. 07-PG.2-07 Dr. Muhammad Kadir, SP, MP Politani Pangkep
Nila Pada Kelompok Tani
“Mandiri” Kabupaten Sidrap
Sulawesi Selatan
Pelatihan Pemanfaatan
Trichoderma Dan Gliocladium
8. 07-PG.2-08 Dr. Eka Wisdawati,S.Si,M.P Politani Pangkep Dalam Meningkatkan Ketahanan
Tanaman Terhadap Serangan
Patogen Tular Tanah
Pelatihan Manajemen dalam Usaha
Andi Ayu Nurnawati, S.P.,
9. 07-PG.2-09 Politani Pangkep Pupuk Organik Trichoderma
M.Si.
sebagai Solusi Permasalahan Mitra
Sesi Diskusi
Persiapan Air Media Pemeliharaan
10. 07-PG.2-10 Dr. Andriani, S.Pi., M.Si. Politani Pangkep
dan Monitoring Kualitas Air
Budidaya Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) di Kelurahan
Kalabbirang, Kecamatan
Minasatene, Pangkep
Manajemen Induk Pada
11. 07-PG.2-11 Prof. Dr. Ir. Amrullah, M.Si Politani Pangkep Pembenihan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)
Manajemen Pakan pada
Pembesaran Ikan Nila Di
12. 07-PG.2-12 Luqman Saleh, S.Pi.,M.Si Politani Pangkep
Kelurahan Kalabirang Kecamatan
Minasatene Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi
Biopriming Benih Padi Dengan
Pupuk Organik Cair Yang
Diperkaya Trichoderma Sp Untuk
13. 07-PG.2-13 Dr. Rahmad D, SP.,M.Si Politani Pangkep
Meningkatkan Pertumbuhan Dan
Produksi Padi Pada Kelompok
Tani Di Kabupaten Pangkep
PKM Manajemen Pemeliharaan
Dan Perkandangan Ayam Unggul
Balitnak (KUB) di Pulau Sabutung,
14. 07-PG.2-14 Fitriani, S.Pt, M.Si Politani Pangkep
Desa Mattiro Kanja Liukang
Tupabiring Utara, Kab. Pangkajene
Kepulauan
Pemanfaatan Limbah daun Teh
15. 07-PG.2-15 Abdul Mutalib, SP.,MP Politani Pangkep
sebagai pupuk Bokashi
Sesi Diskusi
Pendampingan Kelompok
16. 07-PG.2-16 Ir. Dam Surya Massora, M.Si Politani Pangkep Pembudidaya Rumput Laut
Kecamatan Mandalle
Penerapan GMP Dan SSOP Pada
17. 07-PG.1-09 Andi Santi Politani Pangkep
UMKM Di Kota Pare-Pare
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 12

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3


Moderator : Yunarti, S.Pi., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Aplikasi Perangkap Hama Tenaga
Surya untuk Efisiensi Pest Control
1. 07-PG.3-01 Dewi Maharani Politani Pangkep Manajemen Pada Kelompok Tani
Padi di Kelurahan Balocci
Kabupaten Pangkep
Sosialisasi Pentingnya Label dan
Sertifikasi Halal pada Produk
2. 07-PG.3-02 Adilham, S.Pd.I., M.Pd Politani Pangkep
Olahan Hasil Perikanan UMKM
Kota Pare- Pare
Introduksi Teknologi Penetasan
Sederhana Pada Peternak Ayam
3. 07-PG.3-03 Subhan Effendi, SE., M.Si Politani Pangkep
Lokal Di Pulau Sabutung
Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi
Mendidik Anak Dalam Konsep
4. 07-PG.3-04 Dr.H. Faisal Jafar, S.Ag,.M.Pd Politani Pangkep
Islam Di Era Millenial
Manajemen Pakan Ayam Buras Di
Pulau Sabutung Desa Mattiro
5. 07-PG.3-05 Nurjannah Bando SP., M.Si Politani Pangkep
Kanja Liukang Tupabbiring Utara
Kabupaten Pangkep
Penerapan Teknologi Budidaya
Dr. Syahruni Thamrin, S.P., Tanaman Kopi Secara
6. 07-PG.3-06 Politani Pangkep
M.Si Berkelanjutan Bagi Petani di
Kabupaten Gowa
Sesi Diskusi
Penerapan Prosedur Standar
Operasional Cara Karantina Ikan
Dr. Andi Rusdi Walinono,
7. 07-PG.3-07 Politani Pangkep Hias yang Baik (CKIB) untuk
S.Pi., M.Si.
Kualitas Ekspor di CV. Rezky
Bahari Makassar
Teknik Budidaya Ikan Nila
8. 07-PG.3-08 Dr. Ir Irfani Baga, M.P. Politani Pangkep (Oreochromis niloticus) di Kolam
Terpal
Pengendalian Penyakit Pada
9. 07-PG.3-09 Rusli, S.Pi., M.Si Politani Pangkep Pendederan Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei)
Sesi Diskusi
Pemberdayaan Wilayah
Agrowisata Stroberi Bonto
Marannu Dengan Model Penta-
10. 07-PG.3-10 Imran Muhtar Politani Pangkep
Helix Dan Digital Ecosystem
Dalam Mendukung Science
Techno Park
Peningkatan keterampilan
11. 07-PG.3-12 Mukhlisa A. Ghaffar, s.Pi, M.Si Politani Pangkep
kelompok perempuan dan pelaku
UMKM dalam pengemasan produk
olahan oerikanan di Kabupaten
Pangkep
Inovasi Olahan Baby Cumi Dan
Pengemasan Produk Untuk
12. 07-PG.3-13 Ilyas, S.Kom., M.Si Politani Pangkep Meningkatkan Pendapatan Bagi
Masyarakat Pesisir Kelurahan
Bontomatene
Sesi Diskusi
Pembuatan Umpan Palsu Kepiting
13. 07-PG.3-14 Adam, S.Pi., M.Si Politani Pangkep
Rajungan di Kabupaten Pangkep
Program PKM-PM: Pendampingan
Dalam Pembuatan Evaluasi Materi
Universitas Teknologi Pembelajaran Yang Interaktif
14. 07-PG.3-15 Rivanky Valensius Bara
Akba Makassar Kepada Guru SMAS KRISTEN
SOLEMAN Makassar
Menggunakan Platform Kahoot
Upaya mewujudkan laut bersih
15. 07-PG.3-17 Ir. Muh. Nadir, M.Si Politani Pangkep melalui pemanfaatan sampah
plastik di Pangkep
Pelatihan Digital Marketing bagi
16. 07-PG.4-10 Yunarti,S.P.,M.Si Politani Pangkep UMKM Bonto Biraeng Kota
Makassar
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
ROOM 13

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 4


Moderator : Dr. Sriwati Malle, S.TP., M.Si.
Asal Perguruan
No. No. Registrasi Nama Judul
Tinggi/Instansi
Pembuatan Sambal Ebi Kemasan
Politeknik Pertanian Untuk Meningkatkan Ekonomi
1. 07-PG.4-01 Husniati, S.Pi.,M.Si
Negeri Pangkep Rumah Tangga Nelayan di
Kabupaten Pangkep
Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Politeknik Pertanian
Rekayasa Teknologi Budidaya
2. 07-PG.4-02 Rahmayati HM SE.M.Si Negeri Pangkajene
Ikan Nila Sistem Bioflok di
Kepulauan
Kabupaten Pangkep
Manajemen Pemberian Pakan pada
Mohamad Adnan Baiduri, S.Pi., Politeknik Pertanian Penggelondongan Udang Vaname
3. 07-PG.4-03
M.Si. Negeri Pangkep di Kelompok Tani MamminasaE,
Ma’rang, Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi
Pemanfaatan Limbah Ayam Kub
Sebagai Pupuk Kompos Pada
4. 07-PG.4-04 Windawati Alwi, S.Pt., M.Si Politani Pangkep
Tanaman Di Pulau Sabutung
Kabupaten Pangkep
Upaya Peningkatan Minat
Masyarakat Dalam Mengkonsumsi
5. 07-PG.4-05 Erna, SPi, MSi Politani Pangkep Produk Berbahan Ikan Melalui
Kegiatan Sosialisasi Mengenai
Kandungan Gizi Ikan
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Terhadap Parameter Kualitas Air
Pada Budidaya Ikan Nila Di
6. 07-PG.4-06 Dr. Ratnawati Rifai, S.Pi.,M.Si Politani Pangkep
Tambak, Desa Coppotompong,
Kecamatan Mandalle, Kabupaten
Pangkep
Sesi Diskusi
Stek Akar dan Olahan Tepung
Premium dari Sukun Lokal
7. 07-PG.4-07 Ahmad Anugrah Wahidin Politani Pangkep Cammado untuk Pemberdayaan
dan Diversifikasi Pangan Lokal
Warga Desa Benteng, Mandalle
Sosialisasi Hukum Sebagai
Mekanisme Proteksi Terhadap
8. 07-PG.4-08 Meline Gerarita S., S.H., M.H Politani Pangkep
Peningkatan UMKM Di UKM
Bonto Biraeng Kota Makassar
Pelatihan Manajemen Usaha Dan
Pengelolaan Manajemen Keuangan
UMKM Di UMKM Bonto Biraeng
9. 07-PG.4-09 Wiwiek Hidayati, S.E., M.Si Politani Pangkep
Kelurahan Baromboong,
Kecamatan Tamalate, Kota
Makassar
Sesi Diskusi
Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Kolaborasi Sektor
10. 07-PG.4-11 Nurhalisyah, Ph.D Politani Pangkep
Pertanian Dan Peternakan Di
Kabupaten Barru
Optimasi Diversifikasi Olahan
Dr.Ir. Nirawati,S.Hut., Universitas Muslim Tanaman Indigofera Sebagai Pakan
11. 07-PG.4-12
M.Hut,IPM Maros Lokal Berprotein Tinggi di
Kabupaten Maros
Penerapan Diversifikasi Olahan
Bandeng Tanpa Duri Berbagai
12. 07-PG.4-14 Dr . Ir. Muhammad Fitri, MP Politani Pangkep Rasa Khas Bumbu Lokal di UKM
Marijo 88 Kecamatan Mattirobulu
Kabupaten Pinrang
Sesi Diskusi
Pemanfaatan Sistem Recording
Untuk Efisiensi Pemeliharaan
Ayam Kampung Unggul Balitnak
Jumatriatikah Hadrawi,
13. 07-PG.4-15 Politani Pangkep (KUB ) di Pulau Sabutung, Desa
S.Pt.,M.Si
Mattiro Kanja Liukang Tupabiring
Utara, Kabupaten Pangkajene
Kepulauan
Peluang Dan Prospek Usaha
Ternak Ayam Kampung Di Pulau
14. 07-PG.4-16 Aisyah, SE, Ak, M.Si. Politani Pangkep
Sabutung Kabupaten Pangkajene
Kepulauan
Pelatihan Teknik Pendederan Ikan
Nila Pada Kelompok Tani Telaga
15. 07-PG.3-16 Ir. Hasniar, M.P Politani Pangkep
Galung Ompo, Kec. Lalabata, Kab.
Soppeng
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
16. 07-PG.4-17 Dra. Asti Sugiarti, M.Si. Politani Pangkep melalui Pembuatan Ekado di Kab.
Pangkep Sulawesi Selatan
Diseminasi Pengolahan Eco-
17. 07-PG.4-13 Dr.Sriwati Malle, S.TP.,M.Kes. Politani Pangkep Enzym Kulit Jeruk Pamelo Di
Kabupaten Pangkep
Sesi Diskusi/ Sesi Photo dan Closing
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Intensitas Serangan Hama Pada Tanaman Cabai Besar (Capsicum annuum L.)
Dengan Beberapa Tanaman Pinggir Yang Berbeda

Intensity Of Pest Attacks On Chili Plants (Capsicum annuum L.)


With Several Different Barier Plants

Rahayu Mallarangeng*, Gusnawaty HS.1, Asmar Hasan1, Abdul Rahman1, Syair1, Bentar Mandana
Putra1, dan Andi Nurmas2
1Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo
2 Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
Kampus Bumi Tridharma, Jl. HEA Mokodompit Kendari, 93232
* Korespondensi : yayumallarangeng@yahoo.com

Abstrak
Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikutura yang cukup penting. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tanaman pinggir terhadap jenis dan intensitas serangan hama dan
perlakuan yang terbaik dalam menekan intensitas serangan pada tanaman cabai besar. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Wolasi, yang berlangsung dari November 2021 sampai Mei 2022. Penelitian ini
disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu: Tanaman cabai besar
tanpa perlakuan, tanaman cabai besar dengan perlakuan insektisida, tanaman cabai besar dengan tanaman
pinggir serai, tanaman cabai besar dengan tanaman pinggir kenikir, tanaman cabai besar dengan tanaman
pinggir kemangi, tanaman cabai besar dengan tanaman pinggir bawang daun dan 4 kali ulangan. Variabel
yang diamati yaitu jenis dan intensitas serangan hama. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perlakuan
dengan tanaman kenikir berpengaruh terhadap intensitas serangan hama. Rerata intensitas serangan lalat
buah sebesar 2,67% pada pengamatan 8 MST, kutudaun dan kutukebul tidak ada serangan.

Kata kunci: Cabai besar, hama, tanaman pinggir

Abstract

Chili plants (Capsicum annuum L.) are quite important horticultural plants. This research aims to evaluate the
effect of barrier plants on the species and intensity of pest attacks and the best treatment to reduce the
intensity of attacks on chili plants. This research was carried out in Wolasi Village, from November 2021 to
May 2022. This research was compiled based on a Randomized Block Design (RBD) with 6 treatments,
namely: chili plants without treatment, chili plants with insecticide treatmen, chili plants with barrier plants
lemon grass, chili plants with kenikir barrier plants, chili plants chili plants with green onion barriers plants
and 4 replications. The variables observed were the species and intensity of pest attacks. Based on the
research results, it shows that treatment with kenikir plants has an effect on the intensity of pest attacks. The
average intensity of Bactrocera Spp. attacks was 2.67% at 8 WAP observations, there were no attacks by
Myzus persicae and Bemesia tabaci.

Keywords: Chili plants, pests, barrier plants


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Cairan Perasan Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.)


Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura L.) dan Fekunditasnya
Di Laboratorium

The Effect Of Babadotan (Ageratum conyzoides L.)


On The Mortality (Spodoptera litura L.) And Its Fecundity In The Laboratory

Abdul Rahman1, Rahayu Mallarangeng*, Waode Siti Anima Hisein1 , Syair1, Dwi Mega Rahayu1
1JurusanProteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo
*Korespondensi. E-mail: yayukmallarangeng@yahoo.com

Abstrak
Ulat grayak (Spodopetera litura L.) merupakan hama penting dan bersifat polifag.. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh cairan perasan daun babadotan dan konsentrasi yang efektif terhadap mortalitas dan
fekunditas ulat grayak. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Halu Oleo. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang
diulang 5 kali. Variabel pengamatan yaitu mortalitas dan fekunditas ulat grayak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa cairan perasan daun babadotan berpengaruh terhadap mortalitas dan fekunditas ulat
grayak. Perlakuan dengan konsentrasi 20% menyebabkan mortalitas 61,67%.

Kata kunci: babadotan, fekunditas, mortalitas, ulat grayak.

Abstract

Armyworm (Spodopetera litura L.) is an important pest and is polyphagous. The research aims to determine
the effect of babadotan leaf and its effective concentration on armyworm mortality and fecundity. The
research was carried out at the Plant Protection Laboratory, Faculty of Agriculture, Universityof Halu Oleo.
The research used a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments repeated 5 times.
Observation variables were armyworm mortality and fecundity. The results of the study showed that
babadotan leaf had an effect on the mortality and fecundity of armyworms. Treatment with a concentration
of 20% caused mortality of 61.67%.

Keywords: armyworm , babadotan, fecundity, mortality


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis dampak perubahan iklim terhadap produksi holtikultura


di Kabupaten Enrekang

Analyzing climate change impacts on horticultural production


in Enrekang Regency
Aisyah Nafhah Ariqoh Kahar Bakti1*, Ehmita Analisa Muhtar1, Nayyara Zahra Wirantri1
1MAN 2 Kota Makassar

*Korespodensi: aisyahnafhah29@gmail.com

Abstrak

Sektor pertanian, termasuk komoditas hortikultura merupakan sektor yang paling terdampak oleh perubahan
iklim karena rendahnya pengetahuan iklim dan kapasitas adaptif para petani. Bawang merah, kentang dan
kubis, merupakan beberapa komoditas hortikultura utama masyarakat di kabupaten Enrekang. Studi ini
menggunakan analisis regresi linear untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap produksi tiga
komoditas hortikultura di Kabupaten Enrekang. Hasil dari kajian ini mengungkapkan bahwa dampak
perubahan iklim telah menyebabkan penurunan produksi beberapa tanaman hortikultura. Perubahan curah
hujan berpengaruh signifikan terhadap produksi bawang merah sebesar 48,9%, namun curah hujan
berpengaruh tidak signifikan terhadap produksi kentang, yaitu sekitar 1,2%. Sementara itu, curah hujan
hanya mempunyai pengaruh yang kecil terhadap produksi kubis, yaitu sebesar 10,5% dari total produksi
kubis. Temuan penelitian ini akan membantu pembuat kebijakan dan praktisi pertanian mengembangkan
strategi adaptasi yang sesuai dengan kondisi lokal. Petani subsektor hortikultura harus meningkatkan
pengetahuan iklim dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan iklim..

Kata Kunci: dampak perubahan iklim, curah hujan, hortikultura, Enrekang

Abstract

The agricultural sector, including horticultural commodities, is the sector most affected by climate change
because of the low level of climate knowledge and adaptive capacity of farmers. Shallots, potatoes and
cabbage are some of the main horticultural commodities of the people in Enrekang district. This study uses
linear regression analysis to determine the impact of climate change on the production of three horticultural
commodities in Enrekang Regency. The findings of this study show that the impact of climate change has
resulted in a decrease in the yield of various horticulture crops. Changes in rainfall have a significant impact
on shallot production by 48.9%, however, rainfall has an insignificant effect on potato production, by
approximately 1.2%. Meanwhile, rainfall had only a little significance for cabbage output, accounting for
10.5% of the total. The findings of this study will help policymakers and agricultural practitioners develop
adaption strategies that are appropriate for local circumstances. Farmers in the horticulture subsector must
improve their climate knowledge and adaptability to climate change.

Keywords: impact of climate change, rainfall, horticulture, Enrekang


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Ketersediaan Hara Pada Perkebunan Kakao


Berbasis Biochar

Analysis of Nutrient Availability in Cocoa Plantations


Biochar Based

Erna Halid 1*, Nurmiaty 1, Harsani1

1Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


Jalan Poros Makassar Pare, KM. 83 Mandalle, Kec. Mandalle Kab. Pangkep
*Korespondensi: ernahalid1968@gmail.com

Abstrak

Sistem budidaya perkebunan kakao oleh petani selama ini masih secara konvensional dengan kebutuhan
pupuk kimia masih menjadi tumpuhan utama dalam pemenuhan hara pada tanaman. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui status hara pada lahan perkebunan kakao yang diaplikasikan biochar. Metode yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif berupa status hara makro dari hasil analisis
tanah secara laboratorium. Parameter yang diuji yaknik sifat kimia tanah meliputi, kandungan N, P, K, ph,
dan C-Organik. Berdasarkan hasil penelitian analisis hara setelah aplikasi biochar selama 4 bulan
menunjukkan adanya peningkatan status hara P,K C-Organik.

Kata Kunci : Biochar,pupuk, pembenah tanah,kakao

Abstract

Farmers still use a conventional cocoa cultivation system that relies heavily on chemical fertilizers to provide
nutrients to plants. This research focuses on determining the nutrient status of cocoa plants that have been
treated with biochar. The research method involves a quantitative descriptive analysis of the macronutrient
status of the soil in a laboratory. The parameters tested include soil chemical properties such as N, P, K, pH,
and C-organic content. The results of nutrient analysis after biochar application for 4 months showed an
increase in the nutrient status of P, K C-Organic

Keywords: Biochar, fertilizer, ameliorant, cocoa


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Uji Stabilitas Daya Simpan Selai Lembaran Durian (Durio Zibethinus) dengan
Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) Pada Berbagai Suhu Pengeringan

Shelf Life Stability Test of Durian Sheet Jam (Durio Zibethinus) with Accelerated
Shelf Life Test (ASLT) Method at Various Drying Temperatures

Ernawati Jassin1*, Arwini Arisandi1, Suciana Fitra Rahma1


1Agroindustri, Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ernajassinagro@gmail.com

Abstrak

Selai lembaran merupakan selai modifikasi menjadi bentuk lembaran-lembaran yang kompak, tidak lengket
dan penyajiannya praktis yang semula selai berbentuk semi padat (agak cair). Penelitian ini mengenai
pembuatan selai lembaran durian dengan perlakuan suhu pengeringan. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh mutu selai lembaran durian pada berbagai suhu pengeringan dan daya simpan selai.
Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 variasi
perlakuan suhu, yaitu suhu 50°C, 60°C, dan 70°C dengan ulangan sebanyak 3 kali. Tahapan pembuatan
selai lembaran durian berupa pemisahan daging dengan buah dilanjut penimbangan bahan, pengukusan
daging buah, penghalusan dan pencampuran semua bahan, pemasakan, pencetakan, dilanjut pengeringan
dan pengemasan. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam mengunakan software
SPSS. Hasil dari analisis sidik ragam memperlihatkan pengaruh nyata atau tidak nyata dan dilanjutkan uji
LSD. Adapun parameter pengujian kimia yaitu kadar air, pengujian mikrobiologi yaitu ALT bakteri dan
kapang khamir, dan uji organoleptik meliputi rasa, warna, tekstur dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan suhu pengeringan diperoleh perbedaan signifikan pada uji kadar air dan uji organoleptik tekstur.
Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan suhu 70°C dengan dengan mutu organoleptik rasa dengan nilai
3,9 (netral), warna dengan nilai 3,8 (netral), tekstur dengan nilai 3,2 (netral) aroma dengan nilai 3,6 (netral)
dan kadar air 28% serta daya simpan selama 4 hari.

Kata Kunci: selai lembaran durian, suhu pengeringan

Abstract

Sheet jam is a modified jam into the form of compact, non-sticky sheets and its presentation is practical
which was originally a semi-solid (slightly liquid) jam. This research is about making durian sheet jam with
drying temperature treatment. The purpose of this study was to analyze the effect of durian sheet jam quality
on various drying temperatures and shelf life of jam. The experimental design of this study used a complete
randomized design with 3 variations of temperature treatment, it’s 50°C, 60°C, and 70°C with 3 repeats. The
stages of making durian sheet jam are in the form of separation of meat with fruit followed by weighing
ingredients, steaming fruit flesh, grinding and mixing all ingredients, cooking, molding, continued drying and
packaging. The observed data was followed by fingerprint analysis using SPSS software. The results of the
fingerprint analysis showed real or unreal effects and continued LSD testing. The parameters of chemical
testing are water content, microbiological testing is ALT bacteria and yeast mold, and organoleptic tests
include taste, color, texture and aroma. The results showed that the drying temperature treatment obtained a
significant difference in the moisture content test and the texture organoleptic test. The best treatment is
found at a temperature treatment of 70°C with organoleptic quality of taste with a value of 3.9 (neutral), color
with a value of 3.8 (neutral), texture with a value of 3.2 (neutral), aroma with a value of 3.6 (neutral) and
moisture content of 28% and shelf life for 4 days.

Keywords: durian sheet jam, drying temperature


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Implementasi Logbook Jeruk Pangkep untuk mendukung Sistem Penunjang


Keputusan Pengembangan Agroindustri

Implementation of the Pangkep Orange Logbook to support the Agro-Industry


Development Decision Support System

Andi Ridwan Makkulawu1*, Ilham Ahmad2, Andryanto A3

1,2Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


3 Prodi Teknik Informatika, Universitas Teknologi Akba Makassar

*Korespodensi: andiridwanm@polipangkep.co.id

Abstrak

Pengembangan agroindustri di era modern ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan berbasis data
untuk mengoptimalkan produksi dan mengambil keputusan yang tepat. Salah satu aspek kunci dalam
pengembangan agroindustri adalah manajemen yang efisien dan efektif dari sumber daya, seperti tanaman
jeruk pangkep, yang sering disebut jeruk pamelo. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Logbook
Jeruk Pangkep sebagai alat pencatatan dan pemantauan inovatif yang mendukung sistem penunjang
keputusan dalam pengembangan agroindustri jeruk pamelo di Pangkep. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan Research and Development (R&D) dengan tahapan Research Planning, Production, dan
Testing. Metode kuesioner USE, yang terdiri dari empat variabel penelitian yaitu variabel usefulness, ease of
use, ease of learning, digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap Logbook Jeruk
Pangkep. Hasil persentase dari kuesioner sebesar 85% atau lebih akan dikategorikan sebagai sangat layak.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
budidaya jeruk pamelo serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam pengembangan
agroindustri di Pangkep.

Kata Kunci: Pengembangan Agroindustri, Logbook, Sistem Penunjang Keputusan

Abstract

Agro-industry development in this modern era requires a systematic and data-based approach to optimize
production and make the right decisions. One of the key aspects in agro-industrial development is the
efficient and effective management of resources, such as the pangkep orange plant, which is often called the
pomelo orange. This research aims to develop the Pangkep Orange Logbook as an innovative recording and
monitoring tool that supports a decision support system in the development of the pomelo orange
agroindustry in Pangkep. This research method uses a Research and Development (R&D) approach with
Research Planning, Production and Testing stages. The USE questionnaire method, which consists of four
research variables, namely usefulness, ease of use, ease of learning, is used to measure the level of user
satisfaction with the Jeruk Pangkep Logbook. A percentage result from the questionnaire of 85% or more will
be categorized as very feasible. It is hoped that this research will contribute to increasing efficiency and
productivity in pomelo cultivation as well as supporting more appropriate decision making in the development
of agro-industry in Pangkep.

Keywords: Agro-industry Development, Logbook, Decision Support System


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penentuan Lokasi Pengolahan Produk Olahan Jeruk Pamelo Dengan Menggunakan


Metode SWOT Dan AHP

Determining the Processing Location for Processed Pamelo Orange Products Using
the SWOT and AHP Methods

Andi Ridwan Makkulawu1*, Ilham Ahmad1, Ismail Gaffar1, Nurhana Febrianti1

1Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: andiridwanm@polipangkep.co.id

Abstrak

Selama ini telah banyak dilakukan analisis penentuan lokasi industri, namun belum ada yang
mengkombinasikan analisis SWOT dan AHP dalam penerapannya. Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan lokasi yang strategis sebagai lokasi industri pengolahan jeruk pamelo di Kab. Pangkep dengan
mengkombinasikan analisis SWOT dan AHP. Penentuan faktor SWOT didapatkan dari hasil wawancara
dengan beberapa pihak kemudian penyebaran survei kuesioner SWOT dan AHP terhadap 5 orang
koresponden. Berdasarkan analisis SWOT dan AHP diperoleh 6 faktor yang menjadi prioritas dalam
penentuan lokasi industri pengolahan jeruk pamelo di Kab. Pangkep yaitu ketersediaan bahan baku,
ketersediaan lahan, jarak dari pusat kota, pajak, dukungan pemerintah daerah, dan legalitas. Merujuk pada
6 faktor prioritas tersebut, dapat disimpulkan bahwa lokasi yang paling strategis sebagai lokasi industri
pengolahan jeruk pamelo di Kab. Pangkep yaitu terletak di Kecamatan Ma’rang.

Kata Kunci: SWOT, AHP, Jeruk Pamelo, Penentuan Lokasi

Abstract

So far, many analyzes of industrial location determination have been carried out, but no one has combined
SWOT and AHP analysis in its application. This research was conducted to determine a strategic location as
a location for the pomelo orange processing industry in Kab. Pangkep by combining SWOT and AHP
analysis. The determination of the SWOT factors was obtained from interviews with several parties and then
distributing SWOT and AHP questionnaire surveys to 5 correspondents. Based on the SWOT and AHP
analysis, 6 factors were obtained which were priorities in determining the location of the pomelo orange
processing industry in Kab. Pangkep namely availability of raw materials, land availability, distance from the
city center, taxes, local government support, and legality. Referring to these 6 priority factors, it can be
concluded that the most strategic location for the pomelo orange processing industry in Kab. Pangkep is
located in Ma'rang District

Keywords: SWOT, AHP, Pamelo Oranges, Location Determination


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Identifikasi Hama dan Penyakit di Agroforestri Kopi

Identification Of Pests And Diseases In Coffee Agroforestry


Nildayanti1, Sri Muliani2, Andi Ayu Nurmawati3, M. Nur Ilman Ilham1, Imel Anugrah1

1Pengelolaan Perkebunan Kopi, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep


2 TeknologiProduksi Tanaman Hortikultura, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep
3 Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep

*Korespodensi: nilda.ppnp@gmail.com

Abstrak

Rendahnya produktivitas kopi antara lain disebabkan oleh adanya serangan organisme pengganggu
tanaman yang dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis baik kualitas maupun kuantitas. Oleh karena
itu perlu dilakukan identifikasi hama dan penyakit yang menyerang pertanaman dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan produktivitas tanaman kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis
hama dan penyakit serta mengidentifikasi gejala yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit yang
menyerang pada tanaman kopi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan secara
langsung (makroskopis) terhadap jenis hama dan penyakit serta gejala yang ditimbulkan pada tanaman
kopi. Sampel tanaman ditentukan secara purposive sampling yaitu tanaman kopi yang menunjukkan gejala
terserang hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang pada
agroforestry kopi adalah penggerek buah kopi (PBKo) (Hypotheneus hampei), Penggerek batang (Zeuzera
coffeae), Kutu Putih (Ferrisia virgata), Kutu Daun (Toxoptera aurantii), dan Penggerek daun (Leucoptera
coffeina), sedangkan penyakit yang menyerang adalah Penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) dan
penyakit bercak daun (Cercospora sp).

Kata Kunci: hama, penyakit, agroforestri, kopi

Abstract

Low coffee productivity can occur due to plant pest attacks, which can cause economic losses, namely
quality and quantity. Therefore, it is necessary to identify pests and diseases that attack crops and can
disrupt the growth and productivity of coffee plants. This research aims to identify types of pests and
diseases in addition to symptoms caused by pests and diseases that attack coffee plants. The research
method uses direct (macroscopic) observation of types of pests and diseases and then analyzes the
symptoms caused by coffee plants. Plant samples were determined using purposive sampling, namely
coffee plants that showed symptoms of pest and disease attacks. The research results show that the pests
in coffee agroforestry are the coffee berry borer (CBB) (Hypotheneus hampei), stem borer (Zeuzera coffeae),
mealybug (Ferrisia virgata), black aphids (Toxoptera aurantii), and leaf miner (Leucoptera coffeina), the
diseases that attack are coffee leaf rust disease (Hemileia vastatrix) and leaf spot disease (Cercospora sp).

Keywords : pest, diseases, agroforestry, coffee


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Uji Efektivitas Teknologi Bioamelioran Pada Fase Vegetatif TanamaN Jagung Pulut
Lokal Sulawesi Selatan Di Lahan Kering

Testing The Effectiveness Of Bioamelioran Technology On The Vegetative Phase


Waxy Corn Local Plant Of South Sulawesi In Dry Land
Junyah Leli Isnaini1), Andi Ridwan2), Aripuddin 3), Muh.Anas 4)

1,3,4)Prodi
TPTP, Jurusan TPP, Politani Pangkep
2)Prodi TPTK, Jurusan TPP, Politani Pangkep
Jl.Poros Makassar-ParePare km.83 Kec.Mandalle, Kab.Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi : junyahleli_isnaini@yahoo.com

Abstrak

Penanaman jagung pulut di Sulawesi Selatan biasanya dilakukan di lahan kering. Namun keberadaan
jagung pulut lokal mulai tergeser dengan adanya jagung pulut unggul nasional. Pergeseran tersebut
disebabkan keengganan petani dalam penanaman sebab jagung tersebut produksinya rendah hanya 1-
2,t/ha, pertumbuhan tanaman tinggi dan mudah terserang hama dalam penyimpanan.. Olehnya itu perlu
dilakukan upaya peningkatan produksi jagung di lahan kering dengan peningkatan kesuburan tanah yang
dapat mendukung pertumbuhan tanaman jagung pulut menggunakan pembenah tanah bioamelioran.
Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas pemberian bioamelioran pada fase vegetative tanaman
jagung pulut lokal khususnya pada lahan kering yang minim unsur hara. Penelitian ini menggunakan
rancangan acak kelompok yang terdiri atas 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga
terdapat 15 unit penelitian. Perlakuan tersebut yaitu po = Kontrol (tanpa pupuk), ,p1 = 1 NPK, p2 = 1
NPK + 1 Bioameliora, p3 = ¾ NPK + 1 Bioamelioran, p4 = ½ NPK + 1 Bioamelioran. Hasil yang diperoleh
adalah perlakuan 1 NPK + 1 Bioamelioran memberikan pertumbuhan terbaik pada parameter tinggi
tanaman, jumlah daun, diameter batang tetapi hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan
tersebut berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Nilai RAE ≥ 95% yang berarti perlakuan 3/4NPK +
1 bioamelioran dan ½ NPK + 1 Bioamelioran lebih efektif digunakan dibanding perlakuan 1 NPK + 1
bioamelioran.

Kata Kunci: Efektivitas, Jagung pulut, lahan kering

Abstract

Waxy corn planting in South Sulawesi is usually done on dry land. However, the existence of local pulut corn
is starting to be replaced by the presence of superior national waxy corn. This shift is caused by farmers'
reluctance to plant because waxy corn production is low at only 1-2 t/ha, plant growth is high and easily
attacked by pests in storage. Therefore, efforts need to be made to increase corn production in dry land by
increasing soil fertility which can support growth of pulut corn plants using bioameliorant soil amendment.
The aim of this research is to test the effectiveness of providing bioameliorant in the vegetative phase of
waxy corn plants, especially on dry land with minimal nutrients. This research used a randomized block
design consisting of 5 treatments. Each treatment was repeated 3 times so that there were 15 research
units. The treatments are po = Control (without fertilizer), , , p1 = 1 NPK, p2 = 1 NPK + 1 Bioameliorant, p3 =
¾ NPK + 1 Bioameliorant, p4 = ½ NPK + 1 Bioameliorant. The results obtained were that the 1 NPK + 1
Bioameliorant treatment provided the best growth in the parameters of plant height, number of leaves, stem
diameter but the results of analysis of variance showed that this treatment was not significantly different from
the other treatments. The RAE value is ≥ 95%, which means that the 3/4NPK + bioameliorant and ½ NPK +
Bioameliorant treatments are more effective than the 1 NPK + 1 bioameliorant treatment.

Keywords: Effectiveness, waxy corn, dry land


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Uji Pendayagunaan Limbah Kulit Buah Kakao dan Batang Pisang Sebagai
Media Tanam Alternatif Produksi Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

Utilization of Cocoa Peel and Banana Stem Waste as an Alternative Growing Media
for Production of Oyster Mushrooms (Pleurotus ostreatus)

Kafrawi1, Muh. Dzulkifly Ashan1*, Yulius Budi Prastiyo1


1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: kafrawidjamin@gmail.com

Abstrak

Jamur tiram adalah tanaman hortikultura yang populer di kalangan petani karena diolah menjadi bermacam
produk olahan seperti gorengan, krupuk, minuman, sayur dan lain-lain. Namun, keterbatasan bahan baku
semisal limbah serbuk gergaji sulit diperoleh akibat dimanfaatkan untuk produksi kasur, arang, dan briket.
Bahan alternatif berbasis limbah menjadi solusi agar biaya produksi lebih murah. Limbah kulit buah kakao
dan batang pisang merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan. Namun, kombinasi media tumbuh
jamur (substrat) tersebut belum teruji keberhasilannya karena perbedaan kandungan lignoselulosa.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan komposisi limbah kulit buah kakao dan batang pisang yang tepat pada
suhu terkontrol untuk produksi jamur tiram. Metode pelaksanaan dengan Rancangan Petak Terbagi dengan
Petak Utama adalah Suhu Kumbung terdiri atas dua taraf, yaitu: Kumbung Suhu Terkontrol 16°C (K1) dan
Kumbung Suhu Terkontrol 30°C (K2). Anak Petak terdiri atas tiga macam perbandingan komposisi media
baglog (M) yaitu M1: serbuk kulit buah kakao + serbuk batang pisang (3:1), M2: serbuk kulit buah kakao +
serbuk bantang pisang (1:1), dan M3: serbuk kulit buah kakao + serbuk batang pisang (1:3) dan seluruh
perlakuan diberi penambahan ampas tahu 15%. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa belum ada
komposisi media terbaik pada kombinasi perlakuan. Hal ini disebabkan miselium yang tumbuh pada media
baglog jamur tiram tidak mampu bertahan hidup lebih lama dibandingkan media serbuk gergaji yang
memiliki selulosa mencapai 49,7% dan kandungan nutrisi yang tidak cepat habis. Penelitian ini menjadi uji
awal untuk memanfaatkan limbah pertanian sebagai alternatif media tambahan untuk budidaya jamur tiram.

Kata kunci : jamur, limbah, pisang, kakao

Abstract

Oyster mushrooms are a horticultural crop among farmer because they are processed into various products
such as fried foods, crackers, drinks, vegetables, and others. However, limited raw materials such as
sawdust waste are difficult to obtain because they are used to produce mattresses, charcoal, and briquettes.
Waste-based alternative materials are a solution to reduce production costs. Cocoa shell and banana stem
waste is an alternative that can be used. However, the success of this combination of mushroom-growing
media (substrate) has not been proven due to differences in lignocellulose content. This research aims to
obtain the correct composition of cocoa shell and banana stem waste at controlled temperatures for oyster
mushroom production. The implementation method with a Divided Plot Design with a Main Plot is that the
Kumbung Temperature consists of two levels, namely: Controlled Temperature Kumbung 16°C (K1) and
Controlled Temperature Kumbung 30°C (K2). Subplots consist of three types of baglog media composition
ratios (M), namely M1: cocoa husk powder + banana stem powder (3:1), M2: cocoa husk powder + banana
stem powder (1:1), and M3: powder cocoa pod skin + banana stem powder (1:3) and all treatments were
added with 15% tofu dregs. The research results show that there is no best media composition for the
treatment combination. This is because the mycelium that grows on oyster mushroom baglog media is not
able to survive longer than sawdust media which has cellulose reaching 49.7% and nutritional content that
does not run out quickly. This research is an initial test to utilize agricultural waste as an alternative medium
for cultivating oyster mushrooms.

Keywords: fungi, waste, bananas, cocoa


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Respon Bioamelioran Sebagai Pembenah Tanah Pada Tanaman Hortikultura

Response Bioameliorant as a soil conditioner in horticultural crops


Mu’minah 1*, Baso Darwisah 1, Andi Besse Poleuleng 1, Riska Darmawati 1
Andi Mega Ayu Lestari 1 Muh. Nasrul 1

1 Jurusan Teknologi Produksi Pertanian


Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia 90655
*Korespondensi : mutmainah2009@gmail.com

Abstrak

Selama ini bakteri penghasil EPS belum dimaksimalkan fungsinya sehingga melalui penelitian ini dilakukan
pengujian untuk mengetahui dan melihat peranannya terhadap pertumbuhan tanaman karena berfungsi
sebagai biofertilizer yaitu dapat memberikan kesuburan pada tanah karena dapat melarutkan posfat dan
menfiksasi nitrogen, selain itu bakteri EPS menghasilkan auksin IAA, dan bakteri EPS digunakan sebagai
bahan aktif pembuatan bahan pembenah tanah (Bioamelioran). Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan
mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi pemberian Bioamelioran (bahan pembenah tanah) dan bahan
organik terhadap pertumbuhan tanaman tomat, cabe, cabai merah keriting. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan berbagai dosis pemberian bahan pembenah tanah
(bioamelioran) yaitu: kontrol (B0), Tanpa Bioamelioran (B1), 10 ml/l air (B2), 15 ml/l air dan (B3) 20 ml/l air.
Setiap perlakuan terdiri dari 2 unit yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Dosis
bahan organik yang diberikan sebanyak 30 ton/ha atau setara dengan 53 gram/polybag, Hasil percobaan
menunjukkan bahwa pemberian bioamelioran pada tanaman tomat dengan konsentrasi (B3) 20 ml/l air
memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman yang tertinggi (124 cm), jumlah daun yang banyak (101,67
helai), jumlah cabang yang banyak (14,33 cabang), jumlah buah tertinggi (12,39 buah) dan bobot buah
terberat (32,33 gram). Untuk tanaman cabai, konsentrasi (B3) 20 ml/l air memperlihatkan tinggi tanaman
tertinggi (79,66 cm), jumlah daun terbanyak (37,67 helai), jumlah cabang terbanyak (16,33 cabang), jumlah
buah yang terbanyak (74,66 buah), berat buah yang tertinggi (48,23 gram). Pada tanaman cabai keriting
dengan konsentrasi (B3) 20 ml/l air mempertihatkan tinggi tanaman tertinggi (109,66 cm), jumlah daun
terbanyak (31,33 helai), jumlah cabang terbanyak (15,33 cabang), jumlah buah terbanyak (22,66 buah),
berat buah yang tertinggi (61,96 gram). Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pemberian
bioamelioran (bahan pembenah tanah) dan bahan organik memberikan hasil terbaik pada perlakuan dengan
konsentrasi 20 ml/liter air pada pertumbuhan tanaman tomat, cabai dan cabai keriting.

Kata kunci : Bioamelioran, biofertilizer, IAA, bahan organik, tomat, cabai, cabai keriting

Abstract

So far, the function of EPS-producing bacteria has not been optimal. In this research, tests were carried out
to find out and see the role of EPS-producing bacteria on plant growth as a biological fertilizer that can
increase soil fertility, because EPS-producing bacteria can dissolve phosphate and fix nitrogen, EPS bacteria
also produce IAA auxin. and also used as an active soil enhancer (Bioamelioran). This research aims to see
and determine the effect of various concentrations of Bioameliorant (soil enhancer) and organic materials on
the growth of tomato, chili and curly red chili plants. This research used a Randomized Group Design (RGD)
with treatment of various doses of soil enhancer (Bioameliorant), namely: control (B0), without bioameliorant
(B1), 10 ml/l water (B2), 15 ml/l water and (B3) 20 ml/l water. Each treatment consisted of 2 units which were
repeated 3 times so that there were 24 experimental units. The dose of organic material given was 30
tons/ha or equivalent to 53 grams/polybag. The experimental results showed that giving Bioameliorant to
tomato plants with a concentration (B3) of 20 ml/l of water showed the highest growth in plant height (124
cm), number of leaves. the many (101.67 sheet), the largest number of branches (14.33 branches), the
highest number of fruit (12.39 pieces) and the heaviest fruit weight (32.33 gram). For chili plants, a
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

concentration (B3) of 20 ml/l of water shows the highest plant height (79.66 cm), the highest number of
leaves (37.67 sheet), the highest number of branches (16.33 branches), the highest number of fruit (74). .66
pieces), the highest fruit weight (48.23 gram). In curly chili plants with a concentration (B3) of 20 ml/l of
water, the highest plant height (109.66 cm), the highest number of leaves (31.33 sheet), the highest number
of branches (15.33 branches), the highest number of fruit (22,66 pieces), the highest fruit weight (61.96
gram). Based on the experimental results, it can be concluded that the application of Bioameliorants (soil
enhancer) and organic materials gave the best results in treatment with a concentration of 20 ml/liter of water
on the growth of tomato, chili and curly chili plants.

Keywords: Organic matter, bioamelioran, IAA, Biofertilizer, tomato, chili, curly chili
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pertumbuhan Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L) Pada Pemberian


berbagai jenis Kompos Berbasis Kotoran Sapi Pada Tanah Ultisol
(Podsolik Merah Kuning)

Growth of Purple Eggplant (Solanum melongena L) Plants on Different Types of


Cow Manure-Based Compost in Ultisol Soil (Red Yellow - podzolic)

Muhammad Yusuf1*, Muhammad Kadir2, St Chadijah3


1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
3Jurusan teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

*Korespodensi: yusuftantu@gmail.com

Abstrak
Pengembangan tanaman hortikultura pada lahan-lahan dengan kondisi tanah yang miskin hara atau sangat
terbatas membutuhkan input bahan organik diantaranya berupa pupuk kompos yang diharapkan akan
memperbaiki struktur tanah juga dinamika perbaikan pergerakan air dan unsur hara. Salah satu jenis tanah
yang cukup luas di Indonesia dan Sulawesi Selatan adalah jenis Podsolik Merah kuning atau dalam klasifiasi
USDA disebut Ultisol, merupakan Jenis tanah yang miskin hara, oleh karena itu penambahan jenis bahan
penyusun pupuk organic sangat berpengaruh terhadap kemampuan penyerapan air dan hara tanaman pada
tanah-tanah tersebut yang dapat ditandai dengan berapa besar hara yang mampu dimanfaatkan tanaman
dalam menyusun biomassa dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika
Pertumbuhan Tanaman terong yang ditanam pada tanah ultisol pada berbagai dosis kompos berbahan
dasar kotoran Sapi dengan beberapa jenis pengaya dari limbah tanaman. Menggunakan Terong ungu
varietas Antaboga, penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 12 kombinasi
Perlakuan berbagai jenis limbah tanaman pengaya kompos ditambah perlakuan Kontrol Tanpa Pupuk dan 2
dosis Pupuk Kimia (NPK) sebagai Perlakuan Kontrol. Perlakuan tersebut terdiri dari Tanpa Kompos
(Kontrol), Kompos Kotoran Sapi + Limbah Kakao (KS+PK) 25 ton.Ha-1, KS + Limbah Kakao (KS + PK) 50
ton.Ha-1, KS + Limbah Kakao (KS + PK) 75 ton Ha-1, KS + Limbah Nilam (KS + NI) 25 ton.Ha-1, KS +
Limbah Nilam (KS + NI) 50 ton.Ha-1, KS + Limbah Nilam (KS + NI) 75 ton.Ha-1, KS + Limbah Kakao +
Limbah Nilam (KS+PK+NI) 25 ton. Ha-1, KS + Limbah Kakao + Limbah Nilam (KS+PK+NI) 50 ton.Ha-1, KS+
Limbah Kakao + Limbah Nilam (KS+PK+NI) 75 ton.Ha-1, Pupuk NPK 40 kg.Ha-1, dan Pupuk NPK 60 kg.Ha-
1. Hasil Menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah daun dan Diameter Batang tanaman yang menunjukkan

hasil lebih baik pada Perlakuan Kompos Kotoran Sapi + Limbah Kakao 25 ton.Ha-1.

Kata Kunci: Terong, Kompos, Kotoran Sapi, Limbah Nilam, Limbah kakao

Abstract

The development of horticultural crops on lands with nutrient-poor or very limited soil conditions requires
input of organic materials including compost which is expected to improve soil structure as well as the
dynamics of improving the movement of water and nutrients. One type of soil that is quite widespread in
Indonesia and South Sulawesi is the Yellow Red Podzolic type or in the USDA classification called Ultisol
soil, which is a type of nutrient-poor soil, therefore the addition of the type of organic fertilizer constituent
material is very influential on the ability to absorb water and plant nutrients on these soils which can be
characterized by how much nutrients the plant is able to utilize in preparing biomass and plant production.
This study aims to determine the growth dynamics of eggplant grown on Ultisol soil at various doses of
compost made from cow manure with several types of additives material from any plant waste. Using purple
eggplant Antaboga variety, the research was carried out with a Completely Randomized Block Design
(CRBD) consisting of 12 treatment combinations of various types of compost enrichment with waste plant
and No fertilizer, with 2 doses of Chemical Fertilizers (NPK) as Control treatmen. The treatments consisted
of No Compost (Control), Cow Manure Compost + Cocoa Waste 25 tons.Ha-1, CM + Cocoa Waste (KS + PK)
50 tons. Ha-1, CM + Cocoa Waste (KS + PK) 75 tons Ha-1, CM + Patchouli Waste (KS + NI) 25 tons.Ha-1, CM
+ Patchouli Waste (KS + NI) 50 tons.Ha-1, CM + Patchouli Waste (KS + NI) 75 tons.Ha-1, CM + Cocoa Waste
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

+ Patchouli Waste (KS+PK+NI) 25 tons. Ha-1, CM + Cocoa Waste + Patchouli Waste (KS+PK+NI) 50
tons.Ha-1, CM + Cocoa Waste + Patchouli Waste (KS+PK+NI) 75 tons.Ha-1, NPK Fertilizer 40 kg.Ha-1, and
NPK Fertilizer 60 kg.Ha-1. The results showed that plant height, number of leaves and stem diameter of
plants that showed better results in the treatment of Cow Manure Compost + Cocoa Waste 25 tons.Ha-1.

Keywords: Eggplant, Compost, Cow Manure, Patchouli Waste, Cocoa Waste


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Identifikasi Karakteristik Biofisik Lahan Menunjang Produktivitas Lahan


di Kabupaten Pangkep
Identification Of Land Biophysical Characteristics To Support Land Productivity
In The District
Nurmiaty1*, Samsu Arif2, Andi Ridwan3, Yunarti4
1 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkep, Pangkep
2 Departemen Geofisika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar
3 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkep, Pangkep


4 Program Studi Bisnis Internasional, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Pangkep
5 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkep, Pangkep


*Korespondensi: nurmiatyamin1@gmail.com

Abstrak

Karakteristik biofisik lahan menentukan kualitas dan kesesuaian lahan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakateristik biofisik lahan di
Kabupaten Pangkep. Metode yang digunakan melalui survey lapang, analisis laboratorium, dan spasialisasi
data karakteristik lahan. Kabupaten Pangkep terletak pada wilayah dengan topografi bervariasi dari datar,
berbukit sampai bergunung. Hal ini dapat dilihat dari data kemiringan lereng 0-3% hingga>40%. Topografi
datar dengan lereng 0-3 % mendominasi wilayah Kabupaten Pangkep, dimana tersebar hampir di setiap
kecamatan, kecuali desa di Kecamatan Tondong Tallasa dan satu desa di Kecamatan Balocci. Formasi
geologi di Kabupaten Pangkep terdiri atas sebelas formasi yakni batuan gunung api formasi camba
(6.742,30 ha), batuan gunung api Lompobatang (2.803,13 ha), batuan gunung api Terpropilitkan (942,87
ha), batuan terobosan (3.002,07 ha) Batugamping formasi Camba (45.25 ha), Endapan alluvium dan pantai
(26.963,59 ha), formasi Camba (1.175,01 ha), formasi sekala (10.121,74 ha), formasi Tonasa (19.540,58
ha), kompleks Melange (3.327,48 ha) dan kompleks tektonik bantimala (3.327,48 ha). Formasi endapan
alluvium dan pantai meliputi wilayah terluas dan tersebar di wilayah pesisir bagian Barat Kabupaten
Pangkep. Tanah di Kabupaten Pangkep terdiri atas 8 jenis tanah, yakni Aluvial hidromorf (1.201,10 ha),
Aluvial kelabu (4.474,64 ha), Komplex mediteran coklat kelabuan (2.117,89 ha), Latosol merah kekuningan
(1.475,12 ha), Latosol (42.494,23 ha), Mediteran cokelat tua (8.539,77 ha), Podsolik merah (12.448,69 ha),
Regosol cokelat kekelabuan (6.062,67 ha). Jenis tanah yang mendominasi wilayah Kabupaten Pangkep
adalah jenis tanah Litosol yang meliputi wilayah lebih luas dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
Kedalaman tanah >150 cm ditemukan disemua kecamatan dengan total luas wilayah 42,634 ha yang
tersebar di Kecamatan Balocci (2,087 ha), Labakkang (10,048 ha), Mandalle (3,519 ha), Ma’rang (8,209 ha),
Minasate’ne (5,094 ha), Pangkajene (4,050 ha). wilayah Kabupaten Pangkep didominasi kemasaman tanah
agak masam, dimana wilayahnya tersebar di wilayah pesisir (area tambak) dan area persawahan. Terdapat
dua kriteria tekstur tanah yang mendominasi wilayah kabupaten Pangkep, dimana tekstur lempung tersebar
di wilayah pesisir dengan topografi datar sedangkan tekstur liat tersebar di wilayah berbukit hingga
bergunung. Drainase dengan kriteria terhambat meliputi wilayah terluas yakni 28.378 ha yang tersebar
wilayah persawahan dani wilayah pesisir yang merupakan tambak dan rawa. Salinitas tanah pada kisaran
0.33% meliputi wilayah terluas yakni 33,777.01 ha tersebar di delapan kecamatan terutama di wilayah
pesisir dan persawahan yaitu Bungoro, Labakkang, Mandalle, Ma’rang, Minasate’ne, Pangkajene, Segeri
dan Kecamatan Balocci yang sebagian wilayah berada di wilayah berbukit. Umumnya tanah-tanah di
wilayah Kabupaten Pangkep memiliki kandungan C-Organik dengan kriteria sangat rendah dan rendah,
terutama tanah yang berada diwilayah pesisir dan persawahan, juga sebagian kecil wilayah di daerah
bergunung. Sedangkan kandung C-organik dengan kriteria sedang hanya berada disebagian kecil wilayah
Kabupaten Pangkep. KTK tanah diwilayah Kabupaten Pangkep terutama wulayah pesisir dan persawahan
memiliki KTK yang rendah. Sedangkan KTK tinggi berada di wilayah dengan penutupan lahan hutan rimba
di wilayah pegunungan sebelah Timur. Disimpulkan bahwa karakteritik biofisik lahan yang paling
mempengaruhi produktivitas lahan di Kabupaten Pangkep adalah drainase dan salinitas, C organik, pH dan
KTK.
Kata Kunci: Karakteristik lahan, biofisik, Pangkep
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Abstract

The biophysical characteristics of land determine the quality and suitability of land for plant growth and
development. This research aims to identify the biophysical characteristics of land in Pangkep Regency. The
methods used include field surveys, laboratory analysis, and spatialization of land characteristics data.
Pangkep Regency is located in an area with varying topography from flat, hilly to mountainous. This can be
seen from the slope data from 0-3% to >40%. Flat topography with slopes of 0-3% dominates the Pangkep
Regency area, which is spread across almost every sub-district, except for villages in Tondong Tallasa
District and one village in Balocci District. The geological formations in Pangkep Regency consist of eleven
formations, namely the Camba formation volcanic rocks (6,742.30 ha), Lompobatang volcanic rocks
(2,803.13 ha), Propylized volcanic rocks (942.87 ha), breakthrough rocks (3,002.07 ha). ha) Camba
formation limestone (45.25 ha), Alluvium and beach deposits (26,963.59 ha), Camba formation (1,175.01
ha), Sekala formation (10,121.74 ha), Tonasa formation (19,540.58 ha), Melange complex (3,327.48 ha) and
the Bantimala tectonic complex (3,327.48 ha). Alluvium and coastal deposit formations cover the widest area
and are spread across the western coastal region of Pangkep Regency. Soil in Pangkep Regency consists
of 8 types of soil, namely hydromorphic alluvial (1,201.10 ha), gray alluvial (4,474.64 ha), grayish brown
Mediterranean complex (2,117.89 ha), yellowish red latosol (1,475.12 ha), Latosol (42,494.23 ha), dark
brown Mediterranean (8,539.77 ha), red Podzolic (12,448.69 ha), greyish brown Regosol (6,062.67 ha). The
type of soil that dominates the Pangkep Regency area is the Litosol soil type which covers a wider area
compared to other soil types. Soil depth >150 cm is found in all sub-districts with a total area of 42,634 ha
spread across the sub-districts of Balocci (2,087 ha), Labakkang (10,048 ha), Mandalle (3,519 ha), Ma'rang
(8,209 ha), Minasate'ne (5,094 ha ), Pangkajene (4,050 ha). The area of Pangkep Regency is dominated by
slightly acidic soil acidity, where the area is spread across coastal areas (pond areas) and rice fields. There
are two soil texture criteria that dominate the Pangkep district area, where the clay texture is spread in
coastal areas with flat topography while the clay texture is spread in hilly to mountainous areas. Drainage
with obstructed criteria covers the largest area, namely 28,378 ha, spread across rice fields and coastal
areas which are ponds and swamps. Soil salinity is in the range of 0.33% covering the largest area, namely
33,777.01 ha, spread over eight sub-districts, especially in coastal and rice fields, namely Bungoro,
Labakkang, Mandalle, Ma'rang, Minasate'ne, Pangkajene, Segeri and Balocci sub-districts, some of which
are in hilly areas. Generally, soil in the Pangkep Regency area has very low and low C-Organic content,
especially soil in coastal areas and rice fields, as well as a small number of areas in mountainous areas.
Meanwhile, C-organic content with medium criteria is only found in a small part of Pangkep Regency. The
KTK of land in the Pangkep Regency area, especially coastal areas and rice fields, has a low KTK.
Meanwhile, high KTK is in areas with jungle land cover in the mountainous regions to the east. It was
concluded that the land biophysical characteristics that most influence land productivity in Pangkep Regency
are drainage and salinity, C-organic, pH and KTK.

Keywords: Land characteristics, biophysics, Pangkep


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Profil Asam Amino Kerang Hijau (Perna viridis) Dari Perairan Kabupaten Pangkep

The Amino Acid Profile Of Green Mussels (Perna viridis) From The Waters Of
Pangkep Regency

Syahriati1*, Imran Muhtar1, Rahmaniar1 dan Usman1

1Prodi Agroindustri. Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespondensi: syahriati.122@gmail.com

Abstrak

Pengembangan pemanfaatan kerang hijau di Indonesia menjadi beberapa produk derivat masih kurang,
selama ini kerang hijau masih dikonsumsi sebagai lauk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komponen-
komponen kimia seperti profil asam amino yang dapat dijadikan dasar pengembangan produk derivat kerang
hijau yang memiliki efek fungsional terhadap tubuh manusia. Pengambilan sampel kerang hijau (Perna
viridis) dilakukan di empat lokasi perairan yang ada di Kabupaten Pangkep yaitu dari perairan Labbakkang,
Ma’rang, Segeri dan Mandalle. Kandungan asam amino kerang hijau dianalisis dengan menggunakan
HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Profil asam amino kerang hijau asal perairan Kabupaten
Pangkep mengandung 18 asam amino, asam amino esensial berjumlah 10 jenis dan asam mino non
esensial berjumlah 8 jenis. Asam amino esensial terdiri dari valin, isoleusin, leusin, metionin, threonin,
arginin, fenilalanin, lisin, triptofan dan histidin. Asam amino non esensial terdiri dari aspartat, glutamat,
prolin, sistein, tirosin, serin, glisin dan alanin. Jumlah kadar asam amino esensial tertinggi. adalah arginin
(5,0997 mg/g), threonin (4.8594 mg/g) dan lisin (4.8427 mg/g). sedangkan Jumlah kadar asam amino non
esensial tertinggi adalah asam glutamate (6.3790 mg/g), glisin (6.3790 mg/g) dan asam aspartate (5.5578
mg/g). Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan adanya kandungan asam amino pada kerang hijau
menyebabkan peluang pemanfaata kerang hijau sebagai salah satu sumber asam amino cukup besar.
Kerang hijau asal perairan Kabupaten Pangkep dapat dieksplorasi sebagai pangan lokal bergizi tinggi dan
dikembangkan menjadi berbagai produk derivat.

Kata Kunci: Asam amino, Kabupaten Pangkep ,Kerang hijau, Perairan, Profil

Abstract

The advancement of green mussel utilization in Indonesia into various derivative products is still limited.
Green mussels have traditionally has consumed as a dish. This research aims to examine chemical
components as the amino acid profile that can serve as the basis for The advancement of green mussel
derivative products with functional effects on the human body. Samples of green mussels (Perna viridis)
collected from four different locations in Pangkep Regency, namely Labbakkang, Ma’rang, Segeri, and
Mandalle waters. The amino acid content of green mussels was analyzed using High-Performance Liquid
Chromatography (HPLC).The amino acid profile of green mussels from Pangkep Regency's waters contains
18 amino acids, including 10 essential amino acids and 8 non-essential amino acids. The essential amino
acids include valine, isoleucine, leucine, methionine, threonine, arginine, phenylalanine, lysine, tryptophan,
and histidine. The non-essential amino acids consist of aspartic acid, glutamic acid, proline, cysteine,
tyrosine, serine, glycine, and alanine. The highest levels of essential amino acids were arginine (5.0997
mg/g), threonine (4.8594 mg/g), and lysine (4.8427 mg/g). Meanwhile, the highest levels of non-essential
amino acids were glutamic acid (6.3790 mg/g), glycine (6.3790 mg/g), and aspartic acid (5.5578 mg/g).The
test results indicate that the presence of amino acid content in green mussels makes it a promising source of
amino acids. Green mussels from Pangkep Regency can be explored as a high-nutrition local food source
and developed into various derivative products.

Keywords: Amino acids, Pangkep Regency, Green mussels, Waters, Profile


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis MutuTepung Buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) Menggunakan Variasi


Jenis Starter dan Lama Fermentasi

Quality analysis of Lindur Fruit (Bruguiera gymnorrhiza) Using Variations


Starter and Fermentation Duration

Nur Faidah Munir1, Sriwati Malle1, Mariani1

1Agroindustry
Study Program, Departement of Agricultural Technology,
Pangkep State Polytechnic of Agriculture, South Sulawesi, Indonesia
*Korespodensi: nurfaidah_munir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Tanaman lindur (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan salah satu jenis mangrove yang berpotensi dijadikan
sebagai sumber pangan alternatif karena buahnya mengandung karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan
beras dan singkong. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rendemen, kadar air dan kandungan
karbohidrat tepung buah lindur dengan variasi jenis starter dan lama fermentasi. Rancangan penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor, yaitu jenis starter dan lama
fermentasi. Jenis starter yang digunakan adalah Bimo-CF dan ragi roti (Saccharomyces cereviseae).
Sedangkan lama fermentasi yaitu 1 hari, 3 hari, dan 5 hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali
sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Analisis data menggunakan SPSS versi 25 dengan metode
analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
rendemen terkecil terdapat pada tepung buah lindur yang difermentasi selama 5 hari menggunakan Bimo-
CF sebesar 9,02%. Sedangkan nilai rendemen tertinggi terdapat pada perlakuan fermentasi selama 1 hari
menggunakan ragi roti sebesar 21,07%. Rata-rata kadar air terendah diperoleh pada perlakuan lama
fermentasi 5 hari menggunakan starter Bimo-CF. Kadar karbohidrat tertinggi diperoleh pada perlakuan
fermentasi 5 hari menggunakan Bimo-CF yaitu sebesar 88,26%. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa jenis starter dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air dan kandungan
karbohidrat tepung buah lindur.

Kata Kunci: fermentasi, buah lindur, kadar karbohidrat, Bimo-CF, Saccharomyces cereviseae

Abstract

Lindur plant (Bruguiera gymnorrhiza) is one type of mangrove potential alternative food because its contains
higher carbohydrates than rice and cassava. The aims of this study is to analyze the yield moisture content
and carbohydrate content of lindur fruit flour with variations in starter type and fermentation duration. The
research design used a completely randomized design (CRD) factorial, with two factors, the first factor is the
type of starter and the second is the length of fermentation. The type of starter used was Bimo-CF and
Saccharomyces cereviseae. While the length of fermentation is 1 day, 3 days, and 5 days. Each treatment
was repeated 3 times, so that there are 18 experimental units. The results of this research was analyzed by
SPSS version 25 with the analysis of variance (ANOVA) method and continued with the Tukey test. Based
on the research, the smallest average yield was in lindur flour fermented for 5 days using Bimo-CF (9.02%).
While the highest average yield value is in lindur flour fermented for 1 day using Saccharomyces cereviseae
(21.07%). The lowest average water content was obtained in 5-day fermentation treatment using Bimo-CF
starter. The highest carbohydrate content was obtained in the 5-day fermentation treatment using Bimo CF
which amounted to 88.26%. The results of the analysis of variance showed that the type of starter and the
length of fermentation had a significant effect on yield, water content and carbohydrate content.

Keywords: fermentation, lindur fruit, carbohydrate content, Bimo-CF, Saccharomyces cereviseae


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Rancangbangun Mesin Prosesing Minyak Bekatul Non-Kimia Berbantuan


Pulsed Electric Field
Design of Non-Chemical Rice Bran Oil Processing Machine with Pulsed Electric
Field Assistance
Zaimar1, Sriwati Malle1, Nur Faidah Munir1

1Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: zaimarpolitani@gmail.com

Abstrak

Minyak goreng yang dikomsumsi umumnya berasal dari minyak kelapa dan sawit. Sedangkan minyak goreng
dari minyak bekatul (rice bran oil) kebanyakan diimpor sehingga harganya tinggi. Sementara bahan baku
bekatul sebagai hasil samping penggilingan padi sangat melimpah di negara kita yang kebanyakan hanya
dimanfaatkan sebagai makanan ternak dengan nilai jual sangat rendah. Sementara teknologi pengolahan
minyak bekatul kebanyakan menggunakan bahan kimia sebagai pelarut seperti etanol atau n-heksan
dalam proses ekstraksi dengan biaya yang tinggi. Penggunaan metode fermentasi memerlukan waktu agak
lama/kurang efisien sehingga belum dapat direalisasikan untuk usaha di masyarakat. Satu teknologi yang
dapat diadopsi dalam pengolahan bekatul padi adalah pulsed electric field (PEF). Teknologi ini dapat
mengatasi kerusakan bekatul karena kandungan lemak tinggi ditandai terjadinya ketengikan akibat
peningkatan asam lemak bebas dan kerusakan karena akibat mikroba serta proses enzimatik. Disamping itu
dapat mereduksi kadar air biji sehingga meningkatkan efisiensi pemasakan dan pengeluaran minyak secara
mekanis. Rancangbangun mesin meliputi bagian kotak medan listrik tegangan tinggi dengan sumber
tegangan tinggi, skrew pengantar bahan, bak pemanas, skrew press dan regulator. Bahan baku bekatul
yang terkena medan listrik mengalami elektroporosis atau berpori sehingga mudah mengeluaran cairan
minyak. Proses ini dibantu dengan perendaman dengan air mendidih yang dilanjutkan dengan pengepresan
secara kontinu sehingga terpisah padatan dan cairan. Cairan ini yang akan dipisahkan minyaknya.

Kata Kunci: minyak bekatul, minyak goreng, medan listrik,elektroporosis

Abstract

The cooking oil consumed generally comes from coconut and palm oil. Meanwhile, cooking oil made from
rice bran oil is mostly imported so the price is high. Meanwhile, the raw material for rice bran as a by-product
of rice milling is very abundant in our country, most of which is only used as animal feed with a very low
selling value. Meanwhile, rice bran oil processing technology mostly uses chemicals as solvents such as
ethanol or n-hexane in the extraction process at high costs. Using the fermentation method takes a long
time/is less efficient so it cannot be realized for businesses in the community. One technology that can be
adopted in rice bran processing is pulsed electric field (PEF). This technology can overcome damage to
rice bran due to high fat con tent, characterized by rancidity due to increased free fatty acids and damage
due to microbial and enzymatic processes. Besides that, it can reduce the water content of seeds thereby
increasing cooking efficiency and mechanical oil production. The machine design includes a high voltage
electric field box with a high voltage source, material delivery screw, heating tank, press screw and
regulator. The rice bran raw material that is exposed to an electric field experiences electroporosis or is
porous so that it easily releases liquid oil. This process is assisted by immersion in boiling water followed by
continuous pressing so that the solid and liquid are separated. This liquid will be separated from the oil.

Keywords: rice bran oil, cooking oil, electric field, electroporosis


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Kandungan Senyawa Kimia pada Biji Kakao Fermentasi Panggang Asal
Soppeng, Sulawesi Selatan menggunakan GC-MS

Analyses of Chemical Compounds in The Roasted- Fermented Cacao Bean


Originated from Soppeng, South Sulawesi by using GC-MS
Dian Magfirah Hala1* dan Abdul Mutalib2
1TeknologiProduksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene dan Kepulauan
2 Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan

Kepulauan
*Korespodensi: dianmagfirahhala@polipangkep.ac.id

Abstrak

Coklat merupakan produk yang banyak diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Bahan baku utama
pembuatan coklat adalah biji kakao. Indonesia sebagai negara produsen kakao terbesar ketiga terbesar di
dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, memiliki beberapa daerah yang ditetapkan sebagai daerah sentra
produksi kakao salah satunya adalah Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kualitas dan rasa coklat yang
dihasilkan sangat tergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan, yaitu kualitas biji kakao. Umumnya,
senyawa kimia yang terdapat dalam biji kakao sangat banyak jenisnya dan hal tersebut memberikan rasa
yang unik pada masing-masing produk coklat yang dihasilkan. Informasi mengenai kandungan kimia pada
biji coklat yang spesisifk berasal dari suatu daerah di Indonedia masih sangat kurang, sehingga penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis dan mengidentifikasi kandungan senyawa kimia yang terdapat pada biji kakao
fermentasi yang telah dipanggang yang berasal dari perkebunan daerah Soppeng, Sulawesi Selatan. Biji
kakao hasil fermentasi oleh petani kemudian dipanggang lalu diekstraksi menggunakan metode maserasi
dan destilasi sederhana kemudian dianalisis kandungan senyawa kimianya menggunakan Gas
Chromatography- Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil GC-MS yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat
sekitar 100 senyawa kimia yang terdeteksi pada biji kakao fermentasi panggang asal Soppeng. Beberapa
senyawa tersebut memiliki peak yang tinggi dan termasuk dalam golongan senyawa alkaloid, ester, dan
alkane.

Kata Kunci: biji kakao, fermentasi, senyawa kimia, GC-MS

Abstract

Chocolate is a product that widely popular by people all around the world. The primary raw material for
making chocolate is cocoa beans. Indonesia, as the third-largest cocoa producer in the world after Ivory
Coast and Ghana, has several regions designated as cocoa production center and one of them is Soppeng
Regency in South Sulawesi. The quality and the taste of the chocolate depend on the quality of the raw
materials used. Generally, there are numerous types of chemical compounds found in cocoa beans resulted
a unique flavor to each chocolate product produced. Information regarding the specific chemical content of
cocoa beans from particular region in Indonesia is still limited. Therefore, this research aims to analyze and
identify the chemical compounds found in roasted-fermented cacao bean originating from the plantation in
Soppeng, South Sulawesi. After being fermented by the farmers, cocoa beans were collected and extracted
using maceration and simple destilation method. The chemical compound content was analyzed using Gas
Chromatography- Mass Spectrometry (GC-MS). The GC-MS results showed that there are approximately
100 chemical compounds detected in roasted-fermented cocoa beans from Soppeng. Some of these
compounds have high peaks in chromatogram and belong to categories of alkaloids, esters, and alkenes.
.
Keywords: cocoa bean, fermented, chemical compounds, GC-MS
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Eksplorasi Fungi Mikoriza Arbuskular Indigenous Pada Tanaman Pangan


di Lahan Kering
Xploration Of Indigenous Arbuscular Mycorrhizal Fungi
On Food Crops In Dry Lands
Zahraeni Kumalawati1* dan Nur Jihad Syahra2
1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan
2Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi : zahraeni.km@gmail.com

Abstrak

Pemanfaatan fungi mikoriza arbuskula merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
daya dukung lahan marjinal bagi pengembangan tanaman pangan, termasuk pada lahan kering masam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis fungi Mikoriza Arbuskula serta kelimpahannya pada
tanaman pangan, yang dapat dimanfatkan sebagai isolat potensial pupuk hayati di lahan kering. Penelitian
ini dilaksanakan di wilayah DAS Sungai Walanae Kabupaten Bone dan di Laboratorium Bioremediasi
Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Metode penelitian adalah deskriptif-eksploratif
untuk mengamati jenis dan kelimpahan mikoriza pada lahan dengan karakteristik vegetasi tanaman pangan
yaitu tanaman jagung yang dilengkapi pula dengan pengamatan karakteristik tanah Hasil pengamatan
identifikasi spora mikoriza yang berasosiasi dengan tanaman jagung pada wilayah DAS Walanae diketahui
terdapat tujuh jenis fungi Mikoriza Vesikula Arbuskula yang terdiri atas 6 macam genus Glomus dan satu
macam genus Acaulospora. Genus Glomus mendominasi simbiosis mikoriza dengan tanaman inang
(jagung). Mikoriza Glomus sp.1 dengan ciri bentuk spora bulat warna hitam menunjukkan kelimpahan
tertinggi diikuti dengan Glomus sp.3 dengan ciri bentuk spora bulat warna hialin yaitu 515 dan 285
spora/100 g tanah), dan, sedangkan yang terendah adalah Glomus sp.6 yang memiliki ciri bentuk spora
globulus berwarna hialin kecoklatan dengan jumlah spora 1/100 g tanah. Genus Glomus mendominasi
symbiosis mikoriza dengan karakteristik vegetasi adalah tanaman jagung di wilayah DAS Walanae yang
ditemukan enam type dan satu type dari genus Acaulospora.

Kata Kunci: mikoriza-arbuskula, indigenous, lahan-kering,

Abstract

Utilization of arbuscular mycorrhizal fungi is an effort that can be made to increase the carrying capacity of
marginal land for the development of food crops, including on acidic dry land. This research aimed to
determine the types of Arbuscular Mycorrhizal fungi and their abundance in food plants, which can be used
as potential biofertilizer isolates in dry land. This research was carried out in the Walanae River watershed
area, Bone Regency and at the Agricultural Production Bioremediation Laboratory, Pangkep State
Agricultural Polytechnic. The research method is descriptive-exploratory to observe the type and abundance
of mycorrhiza on land with vegetation characteristics of food crops, namely corn plants, which is also
equipped with observations of soil characteristics. The results of observations on the identification of
mycorrhizal spores associated with corn plants in the Walanae watershed area show that there are seven
types of Mycorrhizal Vesicle fungi. Arbuscules consist of 6 types of the Glomus genus and one type of the
Acaulospora genus. The Glomus genus dominates the mycorrhizal symbiosis with the host plant (corn).
Glomus sp.1 mycorrhiza with a characteristic black round spore shape showed the highest abundance
followed by Glomus sp.3 with a characteristic round hyaline spore shape, namely 515 and 285 spores/100 g
of soil), and, while the lowest was Glomus sp.6 which It is characterized by a brownish hyaline globular spore
shape with a spore count of 1/100 g of soil. The Glomus genus dominates mycorrhizal symbiosis with the
characteristics of the vegetation being corn plants in the Walanae watershed area where six types were
found and one type was from the Acaulospora genus.

Keywords: mycorrhiza-arbuscular, indigenous, dry-land,


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Aplikasi Beauveria bassiana Bals. Untuk Pengendalian Hama Penggerek Buah


Kakao Di Desa Asana Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur

Application of Beauveria bassiana Bals. To Control Cocoa Pod Borer at Asana


Village Burau District Luwu Utara Regency

Amanda Patappari Firmansyah1*, Kasifah2, Mirna3


1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar
*Korespodensi: amandapatappari@unismuh.ac.id

Abstrak

Penggerek buah kakao adalah hama utama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman kakao. Tindakan
pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah tingginya kehilangan hasil. Salah satunya adalah dengan
menggunakan entomopatogen atau cendawan yang menyerang serangga seperti Beauveria bassiana. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian hama penggerek buah kakao
setelah aplikasi Beauveria bassiana di Desa Asaba, Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur. Penelitian
ini terdiri atas 5 perlakuan B0 (kontrol), B1 (5gr/10L), B2 (10gr/10L), B3 (15gr/10L), dan B4 (20gr/10L) dan
setiap perlakuan terdiri atas 4 ulangan. Beauveria bassiana dilarutkan dengan aquades kemudian
disemprotkan pada buah kakao setiap dua pekan sekali. Hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik
ragam dan diuji lanjut dengan menggunakan BNJ. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan B4 (20gr/10L)
mengurangi persentase serangan PBK dengan nilai sebesar 20,43% dibandingkan dengan B0 (kontrol)
sebesar 30,07%. Perlakuan B4 (20gr/10L) juga menghasilkan berat biji sehat dengan rata-rata 50,81gr
dibandingankan dengan berat biji sehat pada perlakuan B0 (kontrol) yakni dan sebesar 18,07gr.

Kata Kunci: kakao, pbk, entomopatogen, pengendalian, hayati

Abstract

Cocoa pod borer is the main pest that causes damage to cocoa plants. Control measures need to be taken
to prevent high yield losses. One way is to use entomopathogens or fungi that attack insects such as
Beauveria bassiana. Therefore, this research aims to determine the effectiveness of controlling cocoa pod
borer pests after the application of Beauveria bassiana in Asaba Village, Burau District, East Luwu Regency.
This research consisted of 5 treatments B0 (control), B1 (5gr/10L), B2 (10gr/10L), B3 (15gr/10L), and B4
(20gr/10L) and each treatment consisted of 4 replications. Beauveria bassiana is dissolved in distilled water
and then sprayed on the cocoa pods every two weeks. The research results were analyzed using variance
and further tested using BNJ. The results showed that B4 treatment (20gr/10L) reduced the percentage of
PBK attacks by 20.43% compared to B0 (control) of 30.07%. The B4 treatment (20gr/10L) also produced a
healthy seed weight of 50.81g on average compared to the healthy seed weight in the B0 (control) treatment,
namely 18.07g.

Keywords: cocoa, cpb, entomophatogen, controlled, natural


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pertumbuhan, Produksi dan Keparahan Penyakit Hawar Daun Tomat


(Lycopersicum esculentum MiLL) Pada Beberapa Tehnik Pengendalian Preventif

Growth, Production and Severity of Tomato Leaf Blight


(Lycopersicum esculentum MiLL) on
Several Preventive Control Techniques
Gusnawaty HS1*, Muhammad Taufik1 dan Tiara1
1 Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo
*Korespodensi: gusnawatyhs@gmail.com

Abstrak

Pengendalian preventif merupakan pengendalian yang dilakukan sebelum pertanaman terinfeksi oleh
patogen. Pengendalian preventif sangat dianjurkan untuk mengurangi kerusakan dan kehilangan hasil akibat
infeksi patongen. Pengendalian preventif diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap
perkembangan penyakit tetapi juga dapat memberikan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk melihat respon pertumbuhan, produksi
dan keparahan penyakit hawar daun tomat (Lycopersicum esculentum MiLL) pada beberapa tindakan
pengendalian preventif sekaligus menentukan tindakan preventif terbaik dalam memberikan respon terbaik
terbaik terhadap pertumbuhan, produksi dan keparahan penyakit hawar daun tomat. Penelitian ini
dilaksanakan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan
pengendalian preventif yaitu (1) perlakuan tanpa pengendalian preventif atau kontrol, (2) pengendalian
preventif dengan Tricoderma sp, (3) pengendalian preventif dengan mulsa plastik hitam perak, dan (4)
pengendalian preventif dengan fungisida. Adapun variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah tangkai
daun, jumlah buah, hasil/produksi tomat dan keparahan penyakit hawar daun tomat. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan bahwa pengendalian preventif mengunakan mulsa memberikan pengaruh yang
terbaik terhadap tinggi tanaman 106,02 cm, jumlah tangkai daun 30,70 tangkai, jumlah buah 29,20 buah,
dan hasil produksi 10.39 g serta mampu mengendalikan keparahan penyakit hawar daun tomat dengan
persentase terendah pada minggu kedelapan yaitu sebesar 47,29%.
Kata Kunci: hawar daun, keparahan, preventif, tomat.
Abstract

Preventive control is control carried out before plants are infected by pathogens. Preventive control is highly
recommended to reduce damage and yield loss due to pathogenic infections. Preventive control is expected
to not only have a positive impact on disease development but can also have a positive impact on plant
growth and production. Therefore, the aim of this research is to look at the response to growth, production
and severity of tomato leaf blight (Lycopersicum esculentum MiLL) to several preventive control measures as
well as determine the best preventive action to provide the best response to growth, production and severity
of tomato leaf blight. This research was carried out using a randomized block design (RAK) method with four
preventive control treatments, namely (1) treatment without preventive control, (2) preventive control with
Tricoderma sp, (3) preventive control with silver black plastic mulch, and (4) ) preventive control with
fungicides. The variables observed were plant height, number of leaf stalks, number of fruit, tomato
yield/production and severity of tomato leaf blight disease. Based on the research results, it shows that
preventive control using mulch has the best effect on plant height of 106.02 cm, number of leaf stalks of
30.70 stalks, number of fruit of 29.20 pieces, and production yield of 10.39 g and is able to control the
severity of tomato leaf blight disease with the lowest percentage in the eighth week, namely 47.29%.

Keywords: leaf blight, severity, preventive, tomato.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektifitas Seed Coating Trichoderma harzianum dan Chitosan Oligosaccharin


Dalam Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum)
pada Kacang Tanah

Effectiveness of Seed Coating Trichoderma harzianum and Chitosan Oligosaccharin


in Controlling Fusarium Wilt Disease (Fusarium oxysporum) in Peanut
Riska1, Nurul Rahmaniar1, Wiwi Fatmawati Karma1, Muhammad Kadir1*
1Program Studi teknologi Produksi Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: muhammadkadir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Seed coating merupakan salah satu metode pengendalian Penyakit terutama penyakit tular benih, dimana
bahan yang digunakan akan berfungsi melawan penyakit atau hama pada fase perkecambahan maupun
hingga pertumbuhan awal tanaman. Penelitian bertujuan mengetahui efektifitas Seed Coating dengan T.
harzianum dan senyawa Kitosan yang lebih efektif mencegah atau mengendalikan serangan penyakit Layu
Fusarium pada tanaman Kacang tanah. Penelitian dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan perlakuan Seed Coating T.harzianum dan Kitosan nanopartikel (Chitosan olligosaccharin), dengan
Rancangan Perlakuan Kontrol Tanpa Seed Coating Benih, Seed Coating T. harzianum, Seed Coating
Kitosan, Seed Coating Kitosan + T. harzianum, Seed Coating Anorganik dengan Metalaksil 64%. Intensitas
Terjadinya kelayuan terendah masih diitunjukkan oleh perlakuan control Pestisida kimia Metalaksil 64%,
dengan Intensitas Layu rata-rata 23.5 %, nanmun perlakuan Seed Coating Kitosan + T. harzianum adalah
yang paling mendekati dengan rata-rata Tingkat layu 31.5 % berbeda nyata dengan intensitas Kelayuan
Kontrol yang mencapai 92.5 %. Sementara Efektifitas pengendalian terbaik setelah Metalaksil adalah Juga
Kitosan + T harzianum. Seed Coating Kitosan dan T.harzianum juga memberikan berat kering brangkasan
lebih baik daripada perlakuan Seed Coating lain dengan rata-rata 5.1 Kg.Ha-1

Kata Kunci: Seed Coating, Kitosan, T. harzianum, Layu Fusarium.

Abstract

Seed coating is one method of disease control, especially seed-borne diseases, where the material used will
function against diseases or pests in the germination phase and until the initial growth of the plant. The
research aims to determine the effectiveness of Seed Coating with T.harzianum and Chitosan that are more
effective in preventing or controlling the attack of Fusarium wilt disease on Peanut plants. The study was
designed according to Randomized Group Design (RAK) with the treatment of Seed Coating T. harzianum
and Chitosan nanoparticles (Chitosan olligosaccharin), with a Control Treatment Design without Seed
Coating, Seed Coating T. harzianum, Seed Coating Chitosan, Seed Coating Chitosan + T. harzianum,
Inorganic Seed Coating with 64% Metalaxil. The lowest intensity of wilting was still shown by the control
treatment of 64% Metalaxil chemical pesticide, with an average wilting intensity of 23.5%, but the Seed
Coating Kitosan + T. harzianum treatment was the closest with an average wilting rate of 31.5%, significantly
different from the control wilting intensity which reached 92.5%. While the best control effectiveness after
Metalaxil is also Chitosan + T harzianum. Seed Coating Chitosan and T. harzianum also provide better dry
weight of stalks than other Seed Coating treatments with an average of 5.1 Kg.Ha-1

Keywords: Seed Coating, Chitosan, T.harzianum, Fusarium wilt.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Laporan Pertama Infeksi Virus Gemini Pada Tanaman Tomat di Sulawesi Tenggara

First Report Of Geminivirus On Tomato In Southeast Sulawesi

Muhammad Taufik1*, Asmar Hasan1, Gusnawaty HS1, La Ode Santiaji Bande1, Anima Hisein1,
,Muhammad Botek1 Hasdiana1, Nur Isnaini Ulfa, Sedyo Hartono2
1Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93231
2Jurusan Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281
*Korespodensi: muhammad.taufik_faperta@uho.ac.id

Abstrak

Begomovirus termasuk genus dari famili Geminiviridae juga dikenal dengan nama Geminivirus. Geminivirus
adalah penyebab penyakit pada beberapa komoditas sayuran termasuk tomat. Infeksi Geminivirus dapat
menyebabkan gagal panen, khususnya infeksi terjadi pada tanaman muda. Penularan Geminivirus di
pertanaman dimediasi oleh serangga vektor kutukebul Bemisia tabaci (Hemiptera:Aleyrodidae). Tujuan
penelitian adalah mengidentifikasi infeksi Geminivirus dan serangga vektor pada pertanaman tomat. Lokasi
pengamatan di Desa Wolasi dan Lamomea, Kabupaten Konawe Selatan. Sampel daun tomat yang
bergejala Geminivirus dimasukkan ke dalam kantong plastik sampel ziplock yang telah diisi CaCl2. Sampel
tomat yang bergejala Geminivirus dideteksi dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium
Virologi Universitas Gadjah Mada. Primer yang digunakan adalah primer universal Geminivirus pAV494 dan
pAC1048. Gejala Geminivirus yang ditemukan pada tanaman tomat adalah mosaik ringan, daun mengecil,
malformasi daun, daun agak menggulung ke atas, dan tulang daun mengalami penebalan. Serangga vektor
kutukebul hampir selalu ditemukan di pertanaman tomat. Teknik PCR berhasil mengamplifikasi DNA
Geminivirus yang berukuran 500bp. Kejadian penyakit Geminivirus di Desa Wolasi dan Lamomea adalah
40% dan 34%, secara berturut turut. Penelitian ini telah mengonfirmasi keberadaan infeksi Geminivirus yang
pertama kali pada pertanaman tomat di Sulawesi Tenggara.

Kata Kunci: Bemisia tabaci, Gejala, Geminivirus, Kejadian Penyakit

Abstract

Begomovirus is a genus of the Geminiviridae family, also known as Geminivirus. Geminivirus is the cause of
disease in several vegetable commodities, including tomatoes. Geminivirus infection can cause crop failure,
especially infection that occurs in young plants. The whitefly vector insect Bemisia tabaci mediates
geminivirus transmission in crops (Hemiptera: Aleyrodidae). The aim of the research is to identify
Geminivirus infections and insect vectors in tomato plants—observation locations in Wolasi and Lamomea
Villages, South Konawe Regency. Tomato leaf samples with Geminivirus symptoms were placed in a plastic
ziplock sample bag filled with CaCl2. Tomato samples with Geminivirus symptoms were detected using the
polymerase chain reaction (PCR) technique at the Virology Laboratory at Gadjah Mada University. The
primers used were Geminivirus pAV494 and pAC1048 universal primers. The symptoms of Geminivirus
found on tomato plants are mild mosaicism, shrunken leaves, leaf malformation, slightly curled leaves, and
thickened leaf veins. The whitefly vector insect is almost always found in tomato plantations. The PCR
technique succeeded in amplifying Geminivirus DNA, measuring 500bp. The incidence of Geminivirus
disease in Wolasi and Lamomea Villages was 40% and 34%, respectively. This research has confirmed the
presence of Geminivirus infection for the first time in tomato plantations in Southeast Sulawesi.

Keywords: Bemisia tabaci, Symptoms, Geminivirus, Disease Incidence


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum


L.) Terhadap Dosis Kompos Jerami Padi Pada Lahan Marginal

Response Of Growth And Production Of Onion (Allium Ascalonicum L.) Plant


To Dosage Of Rice Straw Compost On Marginal Land

Robiatul Adawiyah1*, La Ode Safuan2, Makmur Jaya Arma3, Terry Pakki4


1,2,3
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo
4 Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo
Kampus Bumi Tridharma, Jl. HEA Mokodompit Kendari, 93232
* Korespondensi : robiatulada1@gmail.com

Abstrak

Tanaman bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan. Manfaat bawang merah
selain untuk bumbu masakan utama, juga sebagai obat tradisional yang mengandung zat anti kanker dan
antioksidan. Produktivitas tanaman bawang merah pada lahan marginal dapat ditingkatkan dengan
penambahan bahan organik berupa kompos jerami padi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh berbagai dosis kompos jerami padi pada lahan marginal terhadap pertumbuhan dan
produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan II Fakultas
Pertanian Universitas Halu Oleo mulai September sampai Desember 2022. Penelitian disusun dalam RAK
dengan perlakuan kompos jerami padi (K) yang terdiri dari empat taraf yaitu : 0 t ha-1 (K0), 10 t ha-1 (K1), 15 t
ha-1 (K2) dan 20 t ha-1 (K3). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 unit
percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah umbi, diameter umbi,
bobot segar umbi perumpun, bobot kering umbi perumpun dan produksi. Data hasil pengamatan dianalisis
dengan Anova diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan P=0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap luas daun pada
umur 35 HST, jumlah umbi, dan produksi tanaman bawang merah. Perlakuan yang paling baik dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah adalah dosis kompos jerami padi 15 t ha-1.

Kata Kunci : Bawang Merah, Kompos Jerami Padi, Produksi

Abstract

Red onion is one of the leading horticultural commodities. The benefits of shallots aside from being the main
cooking ingredient, as a traditional medicine that contains anti-cancer and antioxidant substances. The
productivity of shallot plants can be increased by adding organic matter in the form of rice straw. The aim of
the study was to determine and analyze the effect of various doses of rice straw in the planting medium on
the growth and production of shallots (Allium ascalonicum L.). The research was conducted at Experimental
Garden II, Faculty of Agriculture, University of Halu Oleo from September until December 2022. The
research was arranged in RAK with rice straw compost treatment (K) consisting of four levels, namely: 0 t
ha–1 (K0), 10 t ha–1 (K1), 15 t ha–1 (K2) and 20 t ha– 1 (K3). Each treatment was repeated three times so that
there were 12 experimental units. The observed variables were plant height, number of leaves, leaf area,
number of tubers, tuber diameter, fresh weight of tubers, dry weight of tubers and production of shallot
plants. Observational data were analyzed using ANOVA and tested further with DMRT at the P = 0.05 level
of confidence. The results showed that the straw compost treatment had a significant effect on the leaf area
at 35 DAP, the number of tubers, and production of shallot plants. The treatment that the best increased the
growth and production of shallot plants was a rice straw compost dose of 15 t ha-1.

Keywords: Shallots, Rice Straw Compost, Production


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh anomali cuaca terhadap produksi kentang, kubis, dan sawi di kabupaten
enrekang, sulawesi selatan

Weather anomalies' effect on potato, cabbage, and collard production in Enrekang


district, South Sulawesi
Muh. Iqra Al-Huda Awe1*, Muh. Kevin Farrel Athallah Asrul1, Muhammad Al Abrar Machzan1, Dedi
Rimantho1
1MAN 2 Kota Makassar

*Korespondensi: muh.iqraawe31@gmail.com

Abstrak

Sektor pertanian, termasuk komoditas hortikultura, memegang peran penting dalam kontribusinya terhadap
Produk Domestik Regional Bruto di Indonesia. Kabupaten Enrekang merupakan salah satu penghasil
beberapa tanaman hortikultura di Sulawesi Selatan. Tantangan yang paling penting dihadapi oleh petani
hortikultura saat ini adalah pengaruh anomaly cuaca terhadap produksi hortikultura. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca, yakni curah hujan dan suhu udara mempengaruhi produksi
beberapa tanaman hortikultura, seperti kentang, kubis, dan sawi. Penelitian ini menggunakan data produksi
hortikultura yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dan Sulawesi Selatan. Kemudian,
data kondisi cuaca diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Data-data ini kemudian diolah
dengan analisis regresi dan korelasi menggunakan aplikasi SPSS. Hasil analisis regresi menunjukkan
bahwa signifikansi curah hujan dan suhu udara terhadap ketiga tanaman tersebut bersifat tidak nyata. Nilai
Signifikansi curah hujan terhadap produksi kentang, kubis, dan sawi adalah 0.784, 0.813, dan 0.042
berturut-turut. Sedangkan nilai signifikansi untuk suhu udara pada ketiga komoditas tersebut secara berturut-
turut adalah 0.724, 0.383, 0.098. Adapun untuk Korelasi Pearson curah hujan terhadap ketiga tanaman
tersebut adalah -0.193, 0.188, -0.786 dan untuk suhu udara adalah 0.236, -0.517, 0.591 berturut-turut. Nilai
Sig. (2-tailed) dari masing-masing variabel tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang
signifikan antara kondisi cuaca dan produksi ketiga tanaman hortikultura tersebut. Oleh karena itu, perlu
dilakukan kajian lanjutan terkait factor-faktor yang berdampak terhadap produksi tanaman hortikultura
tersebut, seperti pengelolaan lahan dan pencegahan hama.

Kata Kunci: Kentang, Kubis, Sawi, Hujan, Suhu

Abstract

The agricultural sector, including horticultural commodities, plays an important role in contributing to Gross
Regional Domestic Product in Indonesia. Enrekang Regency is a producer of several horticultural plants in
South Sulawesi. The major challenge faced by horticultural farmers today is the impact of weather anomalies
on horticultural production. The purpose of this study is to determine how weather condition; precipitations
and temperatures affect the production of several horticultural crops, including potatoes, cabbage, and
collards. This research used horticultural production data obtained from the Enrekang and South Sulawesi
District Agriculture Office. Then, weather condition data was taken from the Meteorology, Climatology and
Geophysics Agency. These data were then analyzed using the SPSS tool for regression and correlation
analysis. The results of the regression analysis show that the significance of rainfall and air temperature on
the three plants is not significant. The significance value of rainfall on the production of potatoes, cabbage
and mustard greens is 0.784, 0.813 and 0.042 respectively. Meanwhile, the significance values for air
temperature for these three commodities are 0.724, 0.383, 0.098 respectively. Furthermore, the Pearson
correlation for rainfall for the three plants is -0.193, 0.188, -0.786 and for air temperature it is 0.236, -0.517,
0.591 respectively. The sig (2-tailed) value from each variables reveals that correlations are insignificant
among these variables. Therefore, it is necessary to carry out further studies regarding factors that may have
an impact on the production of horticultural crops, such as land management and preventing pest attacks.

Keywords: Potato, Cabbage, Collards, Precipitation, Temperature


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Usahatani Cabai Merah Keriting (Capsicum Annum L.) Di Kelurahan


Lempake Kecamatan Samarinda Utara (Studi Kasus Kelompok Tani Karya Tani)

Farm Analysis Of Curly Red Chili Peppers (Capsicum Annum L.) In Lempake Village,
North Samarinda District (Case Study Of Tani Karya Tani Group)

Fitriana1 , M. Erwan Suriaatmaja2


1FakultasPertanian, Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman
2FakultasPertanian, Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman
*Korespondensi : Yanafitri207@gmail.com

Abstrak

Permintaan cabai merah keriting yang semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berdampak
pada tingkat laju inflasi. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani cabai dalam menentukan
usahatani cabai dengan menentukan berapa banyak input yang digunakan atau berapa banyak output yang
dihasilkan untuk mendapatkan keuntungan. Input yang digunakan adalah luas lahan, pupuk, pestisida, dan
tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usahatani cabai merah keriting
yang diterima oleh kelompok tani karya tani di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara serta
mengetahui apakah usahatani cabai merah keriting layak untuk dikembangkan. Penelitian dilaksanakan di
Kelurahan Lempake pada kelompok tani karya tani bulan maret hingga bulan mei 2023. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Dengan jumlah
responden sebanyak 22 orang. Metode penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis
data dilakukan dengan menghitung biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan R/C rasio. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa total biaya rata-rata biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani cabai
merah keriting pada kelompok tani karya tani di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara berturut-
turut sebesar Rp. 2. 493.281,82 mt-1 ha-1, Rp. 30.242.940,40 mt-1 ha-1, serta Rp. 20.644.311,62 mt-1 ha-1.
R/C rasio sebesar 3,21 artinya bahwa usahatani cabai merah keriting layak untuk dikembangkan.

Kata kunci: usahatani, cabai merah keriting, pendapatan.


Abstract

The demand for curly red chili which is increasing from year to year has an impact on the inflation rate. One
of the problems faced by chili farmers in determining chili farming is determining how many inputs are used
or how much output is produced to make a profit. The inputs used are land area, fertilizers, pesticides, and
labor. The purpose of this study was to determine the income curly red chili farmers received by farmer
groups in Lempake Village, North Samarinda District, and find out whether curly red chili farming is feasible
to develop. The research was carried out in Kelurahan Lempake in farmer groups from March to May 2023.
The sampling technique used in this study is non-probability sampling. With a total of 22 respondents. This
research method uses primary data and secondary data. Data analysis is performed by calculating
production costs, receipts, revenues, and R/C ratios. The results of this study show that the total average
cost of production, revenue, and income of curly red chili farmers in the former group in Lempake Village,
North Samarinda District, is Rp. 2 respectively. 493,281.82 mt-1 ha-1, Rp. 30,242,940.40 mt-1 ha-1, and Rp.
20,644,311.62 mt-1 ha-1. The R/C ratio of 3.21 means that curly red chili farming is feasible to develop.

Keywords: farming, curly red chili, income.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Nilai Ekonomi Limbah Usahatani Sawi (Brassica Juncea L.)


di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda

Analysis Of The Economic Value Of Mustard Vegetable Farming Waste (Brassica


Juncea L.) In Lempake Village, North Samarinda District Samarinda City

Salsa Putri Riza Nabillah1 , M. Erwan Suriaatmaja2


1Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman, Jalan Kuaro Gunung Kelua
2Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman, Jalan Kuaro Gunung Kelua
*Korespondensi : salsaprn14@gmail.com

Abstrak
Usahatani perkotaan merupakan usaha pertanian yang dilakukan di wilayah perkotaan dimana usahatani
tersebut harus dilakukan secara efisien guna memenuhi kebutuhan rumah tangga petani. Pada usahatani
komoditi hortikultura hasil limbah yang dihasilkan dari proses pasca panen belum dimanfaatkan oleh petani
untuk menjadi nilai tambah bagi pendapatnya tujuan penelitian mengetahui nilai ekonomi dari hasil limbah
pasca panen sawi di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Penelitian ini
dilaksanakaan di Sukerejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara selama 3 bulan di mulai pada
bulan Mei sampai Agustus Metode penelitian menggunakan dua cara yaitu data primer dan data sekunder.
Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan yaitu dengan Sampling Jenuh (sensus). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata rata produksi dan penerimaan, pendapatan dan valuasi ekonomi. Jumlah produksi
sawi yang di peroleh semua petani responden sebanyak 3.902 ikat, dengan rata-rata harga sawi Rp.2.104
ikat. Penerimaan adalah satuan rupiah yang di terima petani berdasasarkan jumlah sawi yang di jual.
Penerimaan yang diperoleh dari semua petani responden adalah sebesar Rp. 349.925.427,00 dengan rata-
rata Rp.15.905.701,00. Pendapatan dari seluruh petani responden dalam setiap musim tanamnya adalah
sebesar Rp.4.628.450,00 mt-1 dengan rata-rata Rp. 210.384,00 mt-1, dan pendapatan dari seluruh petani
responden dalam setiap tahunnya adalah Rp. 26.967.647,00 tahun-1 dengan rata-rata Rp. 1.225.802,00
tahun-1. Jumlah Produksi limbah sawi diperoleh semua petani responden sebanyak 450 kg mt-1 dengan total
rata rata 20,45 kg mt-1. Total produksi yang diterima semua petani responden pertahun adalah
Rp.236.423,00 ha-1 dengan total rata-rata Rp. 10.746 mt-1 ha-1. Dengan kotribusi terhadap pendapatan
sebesar 19,57% mt-1 ha-1. Tanaman sawi merupakan komoditi yang banyak dikembangkan oleh petani di
sukerejo Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Jumlah petani yang mengusahakan usahatani
sawi di Desa Sukerejo sebanyak 22 petani. Luas lahan dalam skala 0,5– 1 ha. Pemanfaatan limbah sawi dari
hasil pascapanen untuk mengetahui berapa nilai ekonomi. Dengan demikian dapat mengurangi biaya
produksi, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis nilai ekonomi dan pemanfaatan limbah pakan dan organik cair. Metode penelitian
ini menggunakan dua cara yaitu data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan yaitu dengan Sampling Jenuh (sensus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata produksi
dan penerimaan , pendapatan dan valuasi ekonomi . Jumlah produksi sawi yang di peroleh semua petani
responden sebanyak 3.902 ikat mt-1, dengan rata-rata harga sawi Rp.2.104 ikat mt-1 . Penerimaan adalah
satuan rupiah yang di terima petani berdasasarkan jumlah sawi yang di jual. Penerimaan yang diperoleh dari
semua petani responden adalah sebesar Rp. 349.925.427,00 tahun-1 dengan rata-rata Rp.15.905.701,00
tahun-1. Pendapatan dari seluruh petani responden dalam setiap musim tanamnya adalah sebesar
Rp.4.628.450,00 mt−1 dengan rata-rata Rp. 210.384,00 mt−1 , dan pendapatan dari seluruh petani
responden dalam setiap tahunnya adalah Rp. 26.967.647,00 tahun−1 dengan rata-rata Rp. 1.225.802,00
tahun−1. Jumlah Produksi limbah sawi diperoleh semua petani responden sebanyak 450 kg mt-1 dengan total
rata rata 20,45 kg mt-1. Total produksi yang diterima semua petani responden pertahun adalah
Rp.236.423,00 ha-1 dengan total rata-rata Rp. 10.746 ha-1.

Kata Kunci: usahatani sawi, limbah, nilai ekonomi


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Abstract
Urban farming is an agricultural business carried out in urban areas where the farming must be carried out
efficiently to meet the needs of farmer households. In horticultural commodity farming, the waste produced
from the post-harvest process has not been used by farmers to be an added value in their opinion, the
purpose of the study is to determine the economic value of mustard post-harvest waste in Lempake Village,
North Samarinda District, Samarinda City. This research was carried out in Sukerejo, Lempake Village, North
Samarinda District, for 3 months starting from May to August The research method uses two methods,
namely primary data and secondary data. In this study, sampling was carried out by Saturated Sampling
(census). The results showed the average production and receipts, income, and economic valuation. The
amount of mustard production obtained by all respondent farmers was 3,902 bunches, with an average
mustard price of Rp.2,104 bunches. Revenue is a unit of rupiah received by farmers based on the amount of
mustard greens sold. The revenue obtained from all respondent farmers amounted to Rp. 349,925,427.00
with an average of Rp. 15,905,701.00. The income of all respondent farmers in each planting season is Rp.
4,628,450.00 mt-1 with an average of Rp. 210,384.00 mt-1 and the income of all respondent farmers each
year is Rp. 26,967,647.00 year-1 with an average of Rp. 1,225,802.00/year-1. The total production of
mustard waste obtained by all respondent farmers was 450 kg mt-1 with a total average of 20.45 kg mt-1.
The total production received by all respondent farmers per year is Rp.236,423.00 ha-1 with an average total
of Rp. 10,746 mt-1 ha-1. With a contribution to revenue of 19.57% mt-1 ha-1. Mustard plants are
commodities that are widely developed by farmers in Sukerejo, Lempake Village, and North Samarinda
District. The number of farmers who cultivate mustard greens in Sukerejo Village is 22 farmers. The land
area on a scale of 0.5-1 ha. Utilization of mustard waste from post-harvest products to find out how much
economic value. Thus it can reduce production costs, increase revenue, and reduce environmental pollution.
The purpose of this study is to analyze the economic value andutilization of feed waste and liquid organics.
This research method uses two ways, namely primary data and secondary data. In this study, sampling was
carried out by Saturated Sampling (census). The results showed average production and receipts, income,
and economic valuation. The amount of mustard production obtained by all respondent farmers was 3,902
bunches, with an average mustard price of Rp.2.104 ikat. Revenue is a unit of rupiah received by farmers
based on the amount of mustard greens sold. The revenue obtained from all respondent farmers amounted
to Rp. 349,925,427.00 with an average of Rp.15,905,701.00. The income of all respondent farmers in each
planting season is Rp. 4,628,450.00 mt−1 with an average of Rp. 210,384.00 mt−1, and the income of all
respondent farmers each year is Rp. 26,967,647.00 year−1 with an average of Rp. 1,225,802.00 year−1.
The total production of mustard waste obtained by all respondent farmers was 450 kg mt-1 With an average
total of 20.45 kg mt-1. The total production received by all respondent farmers per year is Rp.236,423.00 ha-
1 with an average total of Rp. 10,746 ha-1.

Keywords: mustard farming, waste, economic value


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Usahatani Sawi


(Brassica Juncea L.) Di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara

The Effect Of Production Costs On Mustard Farming Income


(Brassica Juncea L.) In Lempake Village, North Samarinda District

Viky Riswandy Shaputra1* , M. Erwan Suriaatmaja2


1Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman
2Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman
*Korespondensi : arifsucipto93@gmail.com

Abstrak

Peningkatan pendapatan merupakan tujuan petani dalam menggunakan modal kerja yang mereka miliki.
Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan usahatani adalah adanya perbedaan antara tingginya biaya
produksi dengan rendahnya harga jual serta kurangnya kemampuan petani dalam mengelola biaya
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan dan apakah biaya produksi
berpengaruh terhadap pendapatan petani usahatani sawi di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda
Utara Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lempake pada bulan maret hingga bulan
mei 2023. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus dan data yang di ambil berupa data primer
dan data sekunder untuk metode analisis data menggunakan rumus total biaya, penerimaan, dan
pendapatan. Rata-rata luas lahan petani responden pada usahatani sawi 240 m dengan rata-rata
pendapatan per musim tanam Rp. 210.384,00 mt , sedangkan rata-rata pendapatan per tahun sebesar Rp.
1.225.802,00 tahun dan hal yang mempengaruhi biaya produksi terhadap pendapatan ialah biaya tenaga
kerja dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya benih,
biaya pupuk, biaya pestisda, biaya tenaga kerja, biaya sewa lahan, dan biaya kapur secara Bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani sawi.

Kata kunci: usahatani, sawi, pendapatan.


Abstract

Increasing income is the goal of farmers in using the working capital they have. The problem that occurs in
agricultural activities is the difference between high production costs and low selling prices and the lack of
ability of farmers to manage production costs. This study aims to determine how much income and whether
production costs affect the income of mustard farmers in Lempake Village, North Samarinda District,
Samarinda City. This research was carried out in Lempake Village from March to May 2023. The sampling
method is carried out by census and the data taken is in the form of primary data and secondary data for the
data analysis method using the formula of total costs, receipts, and income. The average land area of
respondent farmers in mustard farming is 240 m with an average income per planting season of Rp.
210,384.00 mt while the average income per year is Rp. 1,225,802.00 tahun and the thing that affects
production costs on income is labor costs with a confidence level of 95% or α = 0.05. The results of this
study show that seed costs, fertilizer costs, pesticide costs, labor costs, land rental costs, and lime costs
together (simultaneously) have a significant effect on mustard farming income.

Keywords: mustard, farming, income.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengukuran Keparahan Penyakit Early Blight pada Daun Tomat Berdasarkan


Segmentasi Citra Digital

Measurement of Early Blight Disease Severity in Tomato Leaves Based on Digital


Image Segmentation

La Ode Santiaji Bande*, Asmar Hasan, Vit Neru Satrah

Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo,


*Korespodensi: ldsantiajibande_faperta@uho.ac.id

Abstrak

Infeksi penyakit merupakan faktor penting penentu keberhasilan budidaya tanaman tomat di lapangan,
diantaranya yaitu penyakit early blight yang disebabkan oleh cendawan Alternaria Spp., yang berdampak
terhadap kerusakan pada jaringan daun. Seberapa besar dampak infeksi patogen terhadap kerusakan daun
tanaman masih perlu kajian lebih lanjut, dan akan lebih mudah dikaji apabila tingkat keparahan gejala
penyakit dapat terukur secara akurat. Fokus utama penelitian ini adalah mengoptimasi metode pengukuran
keparahan penyakit early blight pada daun tomat berbasis pengolahan citra digital. Metode ini dipilih karena
secara umum pengolahan citra digital telah dilaporkan dapat memberikan hasil pengukuran keparahan
penyakit tanaman lainnya secara akurat. Sebanyak 18 daun tanaman tomat varietas Servo bergejala
penyakit direkam citranya kemudian diolah menggunakan pendekatan segmentasi pada citra ruang warna
L*a*b, dengan bantuan aplikasi Fiji-ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan citra
digital daun tomat bergejala dengan pendekatan segmentasi citra dapat memisahkan area daun yang
bergejala bercak dan area daun yang sehat dengan tingkat akurasi di atas 80%. Selain itu, jumlah dan luas
bercak yang tersegmentasi ternyata dapat mempengaruhi persentase area daun yang rusak, masing-masing
sebesar 76,15% dan 83,90%.

Kata Kunci: akurasi, bercak daun, ImageJ, L*a*b

Abstract

Disease infection is an important factor determining the success of tomato plant cultivation in the field,
including early blight disease caused by Alternaria Spp—fungus, which impacts damage to leaf tissue. How
much impact pathogen infection has on plant leaf damage still needs further study, and it will be easier to
study if the severity of disease symptoms can be accurately measured. The main focus of this research is to
optimize the method of measuring the severity of early blight disease on tomato leaves based on digital
image processing. This method was chosen because digital image processing has generally been reported
to provide accurate measurements of the severity of other plant diseases. Eighteen tomato plant leaves of
the Servo variety with disease symptoms were recorded and then processed using a segmentation approach
in the L*a*b color space image with the help of the Fiji-ImageJ application. The results showed that the digital
image processing method of symptomatic tomato leaves with an image segmentation approach could
separate the leaf areas with spot symptoms and healthy leaf areas with an accuracy rate above 80%. In
addition, the number and area of segmented spots can affect the percentage of damaged leaf areas,
76.15%, and 83.90%, respectively.

Keywords: accuracy, ImageJ, leaf spot, L*a*b


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Evaluasi Kesehatan Tanaman Padi Sebelum dan Sesudah Pemupukan Berbasis


Citra Smartphone

Evaluation of Rice Plant Health Before and After Fertilization Based on Smartphone
Image
Asmar Hasan*, Muhammad Taufik, Waode Sabaria, La Ode Santiaji Bande, Rian Arini, Nur Isnaini Ulfa

Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo,


*Korespodensi: asmarhasan_faperta@uho.ac.id

Abstrak

Pemberian unsur hara melalui pemupukan ke lahan budidaya merupakan upaya peningkatan pertumbuhan
dan produksi tanaman padi. Tersedianya unsur hara yang cukup secara tidak langsung juga dapat
meningkatkan kesehatan tanaman. Monitoring kesehatan secara berkala menjadi faktor penunjang
keberhasilan budidaya tanaman. Pemanfaatan teknologi digital seperti pengolahan citra digital untuk
monitoring kesehatan tanaman terus dikembangkan, utamanya karena akurasi informasi yang diberikan
cukup baik, relatif mudah diterapkan, efisien waktu, dan biaya lebih terjangkau, bahkan dengan sebuah
smartphone saja, kegiatan tersebut dapat dilakukan. Namun, informasi mengenai pemanfaatan citra digital
yang diperoleh dari kamera smartphone untuk monitoring kesehatan tanaman padi masih sangat sedikit.
Oleh karena itu, kesehatan tanaman padi sebelum dan setelah pemupukan berbasis citra smartphone perlu
dievaluasi. Survei lapang yang diikuti perekaman citra tanaman padi dilakukan pada lahan padi sawah.
Perekaman citra tanaman dilakukan pagi hari menggunakan kamera smartphone, sebelum dan sesudah
pemupukan phosphor (pupuk SP-36). Pengolahan citra dilakukan menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tanaman padi yang dibudidayakan menunjukkan performa kesehatan yang
berbeda sangat nyata antara sebelum dengan sesudah pemupukan berdasarkan uji-t. Nilai digital citra
tanaman padi sebelum pemupukan umumnya relatif lebih tinggi dan seragam dibandingkan dengan setelah
pemupukan.

Kata Kunci: hara phosphor, ImageJ, monitoring, pengolahan citra digital

Abstract

Providing nutrients through fertilization to cultivated land is an effort to increase the growth and production of
rice plants. The availability of sufficient nutrients can also indirectly improve plant health. Periodic health
monitoring is a supporting factor for the success of plant cultivation. The utilization of digital technology such
as digital image processing for plant health monitoring continues to be developed, mainly because the
accuracy of the information provided is quite good, relatively easy to apply, time efficient, and more
affordable, even with a smartphone alone, these activities can be carried out. However, there is still very little
information on using digital images obtained from smartphone cameras to monitor rice plant health.
Therefore, the health of rice plants before and after smartphone image-based fertilization needs to be
evaluated. Field surveys followed by image recordings of rice plants were conducted in paddy fields. Image
recording was conducted in the morning using a smartphone camera before and after phosphor fertilization
(SP-36 fertilizer). Image processing was done using the ImageJ application. The results showed that the
cultivated rice plants showed very significantly different health performance between before and after
fertilization based on the t-test. The digital value of the image of rice plants before fertilization is generally
relatively higher and uniform compared to after fertilization.

Keywords: digital image processing, ImageJ, monitoring, phosphor nutrients


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Kelayakan usahatani kakao rakyat berbasis nilai tambah di Kabupaten Soppeng

Feasibility of smallholder cocoa farming Based on added value in Soppeng Regency


Junaedi1, Syahruni Thamrin2
1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene dan Kepulauan
2 Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene dan Kepulauan


*Korespodensi: junaedi@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kakao masih menjadi komoditi menarik untuk dikembangkan karena prospeknya masih terbilang baik,
ditunjukkan oleh permintaan akan biji kakao di dalam maupun luar negeri selalu meningkat. Masalahnya
adalah bagaimana meningkatkan kualitas biji kakao dalam proses pascapanen dari kualitas asalan (tidak
difermentasi) menjadi kakao fermentasi yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat
meningkatkan pendapatan petani kakao. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kelayakan
kelayakan finansial usahatani kakao, dan (2) Menganalisis nilai tambah kakao fermentasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan unit analisis adalah petani yang melakukan
usahatani kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng Penentuan lokasi ini ditetapkan secara
Purposive Sampling dengan alasan daerah sampel memiliki produksi kakao yang paling tinggi dan
merupakan sentra usahatani kakao. Kelayakan usahatani kakao dihitung dengan menggunakan Kriteria Net
B/C Ratio, dan Payback Period (PP). Sementara metode Hayami digunakan untuk menghitung nilai tambah
pengolahan kakao, nilai output, keuntungan, dan imbalan tenaga kerja. Hasil analisa usahatani kakao
fementasi di Kabupaten Soppeng diketahui bahwa R/C Ratio usahatani kakao adalah l,64. Break Even Point
(Rupiah) terjadi pada nilai Rp. 22.122.768, sementara nilai penerimaan petani sebesar 42.000.000. BEP
Unit Usahatani Kakao adalah 5.888 kg dan nilai produksi pada usahatani kakao sebesar 1.000 kg per tahun.
Adapun Payback Period yang diperoleh adalah 1,52. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, maka
Usahatani kakao di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng tersebut adalah layak secara finansial dan
kakao fermentasi memberi nilai tambah pendapatan bagi petani.

Kata Kunci: kelayakan usahatani, nilai tambah, kakao

Abstract

Cocoa is still an attractive commodity to develop because its prospects are still relatively good, as shown by
the demand for cocoa beans at home and abroad is always increasing. The problem is how to improve the
quality of cocoa beans in the post-harvest process from basic quality (not fermented) to fermented cocoa
which has a higher selling value so that it can increase the income of cocoa farmers. This research aims to
(1) Analyze the financial feasibility of cocoa farming, and (2) Analyze the added value of fermented cocoa.
The method used in this research is a descriptive method with the unit of analysis being farmers who carry
out cocoa farming in Marioriwawo District, Soppeng Regency. This location was determined using purposive
sampling on the grounds that the sample area has the highest cocoa production and is a center for cocoa
farming. The feasibility of cocoa farming is calculated using the Net B/C Ratio and Payback Period (PP)
criteria. Meanwhile, the Hayami method is used to calculate the added value of cocoa processing, output
value, profits and labor rewards. Ratio of cocoa farming is l.64. Break Even Point (Rupiah) occurs at the
value of Rp. 22,122,768, while the value of farmers' income was Rp. 42,000,000. The BEP for the Cocoa
Farming Unit is 5,888 kg and the production value of the cocoa farm is 1,000 kg per year. The Payback
Period obtained is 1.52. Based on the results obtained, the cocoa farming in Marioriwawo District, Soppeng
Regency is financially feasible and fermented cocoa provides added value to farmers' income.

Keywords: Farming Feasibility, Added Value, Cocoa


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan Bakteri Paenibacillus polymixa dan Jamur Trichodherma sp dalam


Mengoptimalkan Potensi Benih Kedelai (Glycine max L. Merril) yang Berasal Dari
Benih Lewat Masa Simpan

The Utilization of Paenibacillus polymixa and Trichodherma sp in Optimizing the


Potential of Soybean (Glycine max L. Merril) Seeds Derived from Seeds Past Shelf
Life

Mariani1, Annisya Meilani Amelia2

1Agroindustry
Study Program, Departement of Agricultural Technology, Pangkep State Polytechnic of Agriculture, South
Sulawesi, Indonesia
2Departement of Biology, Faculty of Mathematics And Natural Sciences, Hasanuddin University, South Sulawesi,

Indonesia
*Korespodensi: mariani@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kandungan Protein yang tinggi pada biji kedelai menyebabkan benih kedelai mudah sekali mengalami
kemunduran dalam proses penyimpanan. Faktor yang dapat menurunkan produksi kedelai adalah
kemunduran benih akibat lamanya penyimpanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
induksi agensi hayati bakteri Paenibacillus polymixa dan jamur Trichodherma sp dalam mengoptimalkan
potensi benih kedelai. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial
dengan dua faktor,. Faktor pertama adalah perbedaan varietas yang terdiri dari 2 taraf yakni Argomulyo dan
Devon 1, dan faktor kedua adalah induksi agensi hayati yang terdiri dari 3 taraf yakni kontrol, bakteri
Phaenibacillus polymixa dan jamur Trichoderma sp. Analisis data menggunakan SPSS versi 25 dengan
metode analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa induksi agensi hayati memberikan peningkatan rata-rata daya berkecambah, potensi tumbuh
maksimum, kecepatan tumbuh, indeks vigor dan bobot kering kecambah normal. Hasil analisis sidik ragam
menunjukkan bahwa perlakuan jenis varietas, agensi hayati, dan interaksi antara varietas dan agensi hayati
berpengaruh nyata terhadap daya kecambah dan bobot kering kecambah normal sedangkan perlakuan jenis
varietas dan jenis agensi berpengaruh nyata dan interaksi antara varietas dan agensi tidak berpengaruh
nyata terhadap potensi tumbuh, kecepatan tumbuh dan indeks vigor.

Kata Kunci: kedelai, masa simpan, Paenibacillus polymixa dan Trichodherma sp

Abstract

High protein content in soybean seeds causes soybean seeds deteriorate easily. long storage can reduce
soybean production and seed deterioration in storage process. The aims of this study is to determine the
effect of bioagency induction of Paenibacillus polymixa and Trichodherma sp in optimizing the potential of
soybean seeds. The research design used a completely randomized design (CRD) factorial with two factors
The first factor is various variety consisting of 2 levels, Argomulyo and Devon 1. The second factor is the
induction of biological agents consisting of 3 levels, control, Phaenibacillus polymixa and Trichoderma sp.
The results of this research was analyzed by SPSS version 25 with the analysis of variance (ANOVA)
method and continued with the Duncan test. Based on the research, the induction of biological agents gave
an increase in the average germination, maximum growth potential, growth speed, vigor index and dry
weight of normal sprouts. The results of the analysis of variance showed that the treatment of various
variety, type of biological agency, and the interaction treatment between varieties and agencies had a
significant effect on germination and dry weight of normal sprouts while the treatment of various variety and
type of biological agency had a significant effect and the interaction between various of varieties and
biological agent had no significant effect on growth potential, growth speed and vigor index.

Keywords: soybean, shelf life, Paenibacillus polymixa dan Trichodherma sp


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Kadar Gula dan Nilai pH Kombucha Cacao Juice

Sugar Contain and pH of Kombucha Cacao Juice


Fiqri Erlangga Farhan1, Indra Wijaya1, Mega Asyah1, Muh. Anugrah Aprillian Anas1,
Monika Agustia1*, Rifka Annisa2

1 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian
2 Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: monikaagustia@polipangkep.ac.id

Abstrak

Buah kakao selain menghasilkan biji juga menghasilkan produk sampingan berupa plasenta, pulp, dan kulit
buah. Hasil sampingan dari kakao tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk baru, salah satunya
pulp kakao. Pulp kakao merupakan hasil sampingan dari buah kakao berupa lendir dari hasil fermentasi.
Pulp kakao mengandung air, gula, pentosan, dan asam sitrat. Pulp kakao dapat menjadi produk baru yaitu
Kombucha Cacao Juice. Kombucha merupakan produk bioteknologi yang difermentasi dengan bantuan
mikroorganisme yang dikenal dengan Scoby. Kombucha mengandung berbagai vitamin dan mineral serta
asam-asam organik yang berasal dari larutan teh setelah proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kadar gula dan nilai pH dari produk Kombucha Cacao Juice. Pada penelitian ini dilakukan
pengukuran kadar gula menggunakan Refractometer dan pengukuran nilai pH menggunakan pH meter.
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dengan lama fermentasi 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan pada
pengukuran hari ke-0 hingga hari ke-4 fermentasi kadar gula dan nilai pH mengalami penurunan. Kadar gula
pada fermentasi hari ke-0 sebesar 22% dan mengalami penurunan pada hari ke-4 fermentasi dengan nilai
kadar gula 19%. Nilai pH pada fermentasi hari ke-0 adalah 3.8 dan mengalami penurunan pada hari ke-4
fermentasi yaitu 3. Penurunan kandungan gula dan pH menyebabkan rasa asam pada Kombucha Cacao
Juice.

Kata Kunci: Kakao, Pulp, Kombucha

Abstract

Apart from producing beans, cocoa pods also produce other products such as placenta, pulp, and fruit peels.
The side products of cocoa can be reused into new products, one of them is cacao pulp. Cacao pulp is a
waste of side cacao fermentation process. Cacao pulp contains water, sugar, pentosan, and citric acid.
Cacao pulp can became a new product, namely Kombucha Cacao Juice. Kombucha is a biotechnology
product that is fermented by microorganisms also known as Scoby. Kombucha contains various vitamins,
minerals and organic acids from tea solution after fermentation process. This study aims to determine the
sugar content and pH value of Kombucha Cacao Juice products. In this study, sugar content was measured
using Refractometer and pH value was measured using pH meter. Measurements were made 3 times with 4
days fermentation. The results showed that on the measurement of 0-4 days of fermentation, the sugar
content and pH value became decreased. The sugar content on day 0 of fermentation was 22% and
decreased on the 4th day of fermentation with a sugar content value of 19%. The pH value on the 0th day of
fermentation was 3.8 and decreased on the 4th day of fermentation, around 3. The decrease in sugar content
and pH causes a sour taste in Kombucha Cacao Juice.

Keywords: Cacao, Pulp, Kombucha


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektivitas Pupuk Organik Terhadap Produksi Padi Inpari 36

Effectiveness of Organic Fertilizer on Rice Production Inpari 36


Muhammad Jihad1*, Firmansyah1, Rudi Tomson Hutasoit2, Syarif Hidayat Amrullah3, St. Chadijah4
1Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Jl. M.H. Thamrin Nomor 8, Jakarta Pusat 10340
2Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Jl. M.H. Thamrin Nomor 8, Jakarta Pusat 10340


3Prodi Biologi UIN Alauddin Makassar

Jl. Sultan Alauddin No. 63 Kabupaten Gowa 92113


4Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Kabupaten Pangkep


*Korespondensi: muhammadjihad323@gmail.com

Abstrak

Penggunaan pupuk anorganik oleh petani yang semakin meluas dan intens dilakukan dalam usahatani
tentunya mengkhawatirkan bagi masyarakat sebagai pengguna atau konsumen karena kurang baik bagi
kesehatan. Selain itu, dampak lingkungan juga menjadi tidak sehat disebabkan pupuk anorganik
mengandung unsur kimiawi yang dapat mencemari sumber daya dan makhluk hidup disekitarnya. Sehingga
perlu perhatian khusus mengenai alternatif lain yaitu pengaplikasian pupuk organik dalam bidang pertanian
yang ramah lingkungan, atas dasar inilah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pupuk organik
terhadap tanaman termasuk pangan padi. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui perbedaan pengaruh
pupuk organik dan anorganik serta jumlah produksi gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling
(GKG) terhadap padi varietas Inpari 36. Pelaksanaan kegiatan bertempat di kebun percobaan Instalasi
Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Loka Penelitian Penyakit Tungro Kementerian
Pertanian. Pola tanam yang digunakan adalah jajar legowo 6:1 dengan rancangan acak kelompok lengkap
(RAKL) sehingga teknik pengumpulan datanya dengan menghitung gabah padi pada 3 perlakuan, yaitu:
pupuk anorganik sebagai kontrol, pupuk organik cair dan pupuk organik padat dalam bentuk tepung dengan
3 ulangan sehingga total 9 unit pengamatan. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan uji
Duncan. Hasil penelitian ini diperoleh jumlah gabah kering giling (GKG) yang terbesar yaitu pada perlakuan
pupuk organik cair dengan hasil 8,003 ton/ha dibandingkan dengan pupuk organik padat (tepung) maupun
pupuk anorganik. Oleh karena itu, terdapat pengaruh secara langsung pupuk organik dan anorganik
terhadap variabel yaitu hasil panen dan berbeda nyata pada setiap perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaplikasian pupuk organik cair lebih efektif dalam meningkatkan produksi gabah kering panen (GKP) dan
gabah kering giling (GKG) serta berdampak langsung ke tanaman yang tidak memerlukan waktu yang lama.

Kata Kunci: Anorganik, Efektivitas, Inpari 36, Jajar legowo, Organik

Abstract

The increasingly widespread and intensive use of inorganic fertilizers by farmers in farming is certainly
worrying for the community as users or consumers because it is not good for health. Apart from that, the
environmental impact is also unhealthy because inorganic fertilizers contain chemical elements that can
pollute resources and living things around them. So special attention is needed regarding other alternatives,
namely the application of organic fertilizer in environmentally friendly agriculture. It is on this basis that this
research was carried out to determine the effectiveness of organic fertilizer on plants including rice. This
research focuses on the differences in the influence of organic and inorganic fertilizers as well as the amount
of harvested dry grain (GKP) and milled dry grain (GKG) on the Inpari 36 rice variety. The activities took
place in the experimental garden of the Agricultural Technology Research and Assessment Installation
(IP2TP) Disease Research Station Tungro Ministry of Agriculture. The planting pattern used was row legowo
6:1 with a completely randomized block design (RAKL) so that the data collection technique was by counting
rice grains in 3 treatments, namely: inorganic fertilizer as a control, liquid organic fertilizer and solid organic
fertilizer in the form of flour with 3 replications. so a total of 9 observation units. The data analysis used was
ANOVA with Duncan's test. The results of this research obtained the largest amount of milled dry grain
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

(GKG), namely in the liquid organic fertilizer treatment with a yield of 8.003 tons/ha compared to solid
organic fertilizer (flour) and inorganic fertilizer. Therefore, there is a direct influence of organic and inorganic
fertilizers on the variable, namely crop yield, and it is significantly different in each treatment. This shows that
the application of liquid organic fertilizer is more effective in increasing the production of harvested dry grain
(GKP) and milled dry grain (GKG) and has a direct impact on plants that does not require a long time.

Keywords: Inorganic, Effectiveness, Inpari 36, Jajar Legowo, Organic


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Perbandingan Penggunaan Dua Mikroorganisme Lokal Terhadap Pertumbuhan Bibit


Kakao

Comparison of Two Local Microorganisms on the Growth of Cocoa Seedlings

Pasereang A1*, Junaedi2, Darmawan2


1Mahasiswa Program Studi Terknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan.
2Program Studi Terknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
*Korespondensi : amripasareang.tptk@polipangkep.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif bibit kakao dengan memanfaatkan
bonggol pisang dan nasi basi sebagai bahan baku pembuatan mol. Penelitian ini menggunakan metode
rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari konsentrasi pupuk 100ml, 150m dan 200ml. dengan 7
perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 2 unit, sehingga terdapat 42 unit percobaan (
P0 = kontrol, P1= bonggol pisang 100 ml, P2= bonggol pisang 150 ml, P3= bonggol pisang 200 ml, N1= nasi
basi = 100 ml, N2= nasi basi = 150 ml. dan N3= nasi basi = 200 ml.) hasil dari penelitian ini memperlihatkan
bahwa pembarian mikroorgansime lokal nasi basi dengan konsentrasi 150 ml, memberikan pengaruh yang
paling baik pada parameter tinggi tanaman dengan hasil 56, 83 cm, untuk parameter jumlah daun,
mikroorgansime lokal bonggol pisang dengan konsentrasi 100 dan 150 ml, sama-sama memberikan hasil
yakni 21, 50 dan untuk perameter diameter batang pemberian mikroorganisme lokal bonggol pisang dengan
konsentrasi 100 ml, memberikan hasil yang paling baik yakni 5,35.

Kata kunci : bibit kakao, mikroorganisme lokal

Abstract

This study was designed to determine the vegetative growth of cocoa seedlings by utilizing banana stump
and stale rice as raw materials for making local microorganisms. This research used the method of ANOVA
consisting of fertilizer concentrations of 100ml, 150m and 200ml. with 7 treatments and 3 replications. Each
replicate consisted of 2 units, so there were 42 experimental units (P0 = control, P1 = 100 ml banana pith, P2
= 150 ml banana pith, P3 = 200 ml banana pith, N1 = 100 ml stale rice, N2 = stale rice = 150 ml. and N3 =
stale rice = 200 ml.) The results of this study showed that the local microorganisms feeding of stale rice with
a concentration of 150 ml, gave the best effect on the parameter of plant height with a result of 56, 83 cm, for
the parameter of the number of leaves, the local microorganisms of banana poultry with a concentration of
100 and 150 ml, both gave a result of 21, 50 and for the diameter of the stem, the local microorganism
feeding of banana poultry with a concentration of 100 ml, gave the best result of 5.35.

Keywords : cocoa seedlings. microorganisms


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Formulasi Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi Dengan Penambahan Tanaman


Penghasil Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora
L.)
Formulation of Coffee Skin Waste Organic Fertilizer with The Addition of Nitrogen
Producing Plants on The Growth of Robusta Coffee (Coffea canephora L.) Seedlings

Nober Padidi1*, Eka Wisdawati1, Basri Baba1

1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: noberpadidi.btp@polipangkep.ac.id

Abstrak

Peningkatan produksi kopi di Indonesia mengakibatkan terjadinya peningkatan limbah, berupa limbah kulit
kopi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani jumlah limbah kulit kopi yang semakin meningkat, yaitu
dengan cara mengolah limbah kulit kopi menjadi pupuk organik, namun memiliki unsur hara yang rendah,
termasuk nitrogen. Alternatif untuk meningkatkan kandungan unsur hara yaitu dengan penambahan
tanaman yang mengandung unsur hara nitrogen yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan tanaman penghasil nitrogen terhadap kandungan unsur hara pupuk organik dari kulit
kopi serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit kopi robusta. Penelitian ini dilaksanakan dari Februari
sampai Juni 2023 di Kebun Percobaan Jurusan Teknologi Produksi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari 5 perlakuan (P), yaitu P0: tanpa pemberian pupuk organik limbah kulit kopi; P1: pupuk organik kulit kopi;
P2: pupuk organik kulit kopi+tanaman babadotan; P3: pupuk organik kulit kopi+tanaman mucuna dan P4:
pupuk organik kulit kopi+tanaman lamtoro. Dosis yang diberikan per polybag adalah 300 gram/polybag.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tanaman penghasil nitrogen dapat meningkatkan
kandungan unsur hara dari pupuk organik limbah kulit kopi. Berdasarkan hasil analisis varian terhadap
parameter pertumbuhan, formulasi pupuk organik dengan penambahan tanaman lamtoro menghasilkan
pertambahan tinggi tanaman, diameter batang dan volume akar tertinggi, namun tidak berbeda nyata
dengan perlakuan lainnya. Perlakuan pupuk organik dengan penambahan tanaman lamtoro juga
menghasilkan pertambahan jumlah daun terbanyak dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa formulasi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kopi
robusta adalah formulasi dengan penambahan tanaman lamtoro.

Kata Kunci: limbah kulit kopi, babadotan, mucuna, lamtoro, kopi robusta

Abstract

The increase in coffee production in Indonesia has resulted in an increase in waste, in the form of coffee skin
waste. Efforts can be made to deal with the increasing amount of coffee skin waste, namely by processing
coffee skin waste into organic fertilizer, but it has low nutrients, including nitrogen. An alternative to increase
the nutrient content is the addition of plants that contain high nitrogen nutrients. The purpose of this study
was to determine the effect of the addition of nitrogen-producing plants on the nutrient content of organic
fertilizer from coffee skins and its effect on the growth of robusta coffee seedlings. This research was
conducted from February to June 2023 in the Experimental Garden of the Department of Agricultural
Production Technology, Pangkajene Islands State Agricultural Polytechnic. The experiment was arranged
using a Randomized Group Design (RDB) consisting of 5 treatments (P), namely P0: without the application
of coffee skin waste organic fertilizer; P1: coffee skin organic fertilizer; P2: coffee skin organic fertilizer +
babadotan plants; P3: coffee skin organic fertilizer + mucuna plants and P4: coffee skin organic fertilizer +
lamtoro plants. The dose given per polybag was 300 grams/polybag. The results showed that the addition of
nitrogen-producing plants can increase the nutrient content of coffee husk waste organic fertilizer. Based on
the results of analysis of variance on growth parameters, organic fertilizer formulation with the addition of
lamtoro plants produced the highest increase in plant height, stem diameter and root volume, but not
significantly different from other treatments. The organic fertilizer treatment with the addition of lamtoro plants
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

also produced the highest increase in the number of leaves and was significantly different from the other
treatments. Based on these results, it is concluded that the best formulation to increase the growth of robusta
coffee seedlings is the formulation with the addition of lamtoro plants.

Keywords: coffee skin waste, babadotan, mucuna, lamtoro, robust coffee


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Karakteristik Mutu Citarasa Kopi Arabika Dan Robusta Pada Berbagai Tingkatan
Sangrai (Roasting)

Taste Quality Characteristics of Arabica and Robusta Coffee at Various Roasting


Levels

Henny Poerwanty AS1, Rahmad 2, Miss Rahma Yassin3

1Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
2 Prodi Teknologi Produksi tanaman pangan, politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
3 Prodi Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

*Korespodensi: email penulis Hpoerwanty@gmail.com

Abstrak

Kopi merupakan minuman yang diperoleh dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi
arabika dan robusta adalah dua jenis kopi utama yang diproduksi di Indonesia. Banyak faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan citarasa khas dari kopi arabika dan robusta, diantaranya 25%
ditentukan oleh kondisi daerah produksi seperti keadaan tanah, ketinggian serta teknik budidaya yang dapat
menghasilkan karakteristik yang berbeda. Sedangkan 75% teknik pengolahan pasca panen terutama dalam
fermentasi dan penyangraian biji kopi, yang akan mempengaruhi citarasa dan aroma kopi ketika diseduh.
Penyangraian merupakan tahapan yang dapat membentuk aroma dan citarasa khas kopi yang akan
dikeluarkan dari dalam biji kopi dengan perlakuan panas dan dipengaruhi oleh lamanya proses
penyangraian. Untuk menghasilkan aroma dan citarasa kopi yang baik maka tahapan penyangraian harus
menggunakan suhu yang tepat pada tingkatan sangrai yang digunakan, sehingga produk kopi dapat
menghasilkan aroma yang dinginkan dan citarasa yang disukai oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh tingkatan sangrai light, medium dan dark terhadap mutu citarasa kopi arabika
dan robusta. Metode penelitian yang digunakan yaitu Uji organoleptic engan metode QDA merupakan suatu
metode yang didasarkan atas tingkat kesukaan panelis terhadap sampel yang disajikan dengan jumlah
panelis 7 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang dihasilkan pada uji organoleptic aroma
tingkatan sangrai light memiliki nilai tertinggi pada atribut burnt (6,11) . pada tingkatan medium memiliki nilai
tertinggi pada atribut chocolate (5,64) serta pada tingkatan dark memiliki nilai tertinggi pada atribut earty
(3,99). Atribut aroma yang dihasilkan pada tingkat penyangraian medium memberikan aroma chocolate,
caramel, fruity, dan earty. Sedangkan pada citarasa seduhan kopi meberikan rasa yang seimbang antara
sweetness, acidity, bitteness, dan body yang tebal yang disukai oleh panelis.

Kata Kunci: Kopi, Citarasa, Mutu, Penyangraian, Medium

Abstract

Coffee is a beverage obtained from the processing and extraction of coffee plant seeds. Arabica and
Robusta coffee are the two main types of coffee produced in Indonesia. Many factors influence the process
of forming the distinctive flavors of arabica and robusta coffee, including 25% determined by the conditions of
the production area such as soil conditions, altitude and cultivation techniques that can produce different
characteristics. While 75% of post-harvest processing techniques, especially in fermentation and roasting of
coffee beans, will affect the flavor and aroma of coffee when brewed. Roasting is a stage that can shape the
distinctive aroma and flavor of coffee that will be released from the coffee beans by heat treatment and is
influenced by the length of the roasting process. To produce a good aroma and flavor of coffee, the roasting
stage must use the right temperature at the roast level used, so that the coffee product can produce the
desired aroma and flavor preferred by consumers. This study aims to determine the effect of roasting levels
of light, medium and dark on the quality of arabica and robusta coffee flavors. The research method used is
the organoleptic test with the QDA method, a method based on the level of panelist preference for the
sample presented with a total of 7 panelists. The results showed that the attributes produced at the light
roast level aroma organoleptic test had the highest value at the burnt attribute (6.11). at the medium level
had the highest value at the chocolate attribute (5.64) and at the dark level had the highest value at the earty
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

attribute (3.99). The aroma attributes produced at the medium roasting level give chocolate, caramel, fruity,
and earty aromas. Meanwhile, the taste of brewed coffee gives a balanced taste between sweetness, acidity,
bitteness, and a thick body that is preferred by panelists.

Keywords: Coffee, flavor, quality, roasting, medium


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Optimasi formulasi pembuatan beras analog berbahan dasar blended tepung


jagung dan tepung porang

Optimizing the formulation for making analog rice made from blended corn flour
and porang flour
Al Muthiah1*, Arham Rusli2, Dahlia2
1 Mahasiswa Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jalan Poros
Makassar Parepare Km. 83 Mandalle, 90655, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia
2 Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jalan Poros Makassar

Parepare Km. 83 Mandalle, 90655, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
*Korespondensi : almuthiah62@gamil.com

Abstrak

Beras buatan atau beras tiruan ialah beras yang diolah dari bahan baku yang memiliki kandungan
karbohidrat yang tinggi selain padi, biasa disebut beras analog. Pemanafaatan pangan lokal sebagai sumber
karbohidrat dapat menghasilkan beras analog, seperti tepung porang dan tpung jagung yang dapat
dimanfaatkan sebagai beras analog karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji formulasi optimum dalam pembuatan beras analog berbahan dasar
blended tepung jagung dan tepung porang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Response Surface
Methodology (RSM) dengan desain faktorial 3 level. Batas bawah dan atas untuk konsentrasi tepung jagung
masing-masing adalah 60% dan 69%, serta 31% dan 40% untuk konsentrasi tepung porang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa respon yang dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas yang diterapkan antara
lain : kadar air, abu, lemak, karbohidrat dan daya rehidrasi. Sedangkan kadar protein, serat kasar, amilosa,
densitas kamba, dan daya serap air tidak berpengaruh nyata. Hasil optimasi menunjukkan bahwa
konsentrasi tepung jagung dan tepung porang optimum berturut-turut 69% dan 31%, dengan tingkat
keinginan sebesar 0,84%. Hasul verifikasi meunjukkan kandungan kimia antar lain: kadar air 5,49%; kadar
abu 3,31%; kadar lemak 1,27%; kadar protein 10,67%; kadar karbohidrat 79,24%; kadar serat kasar 1,64%
dan kadar amilosa 11,51%. Sedangkan untuk sifat fisik beras analog menghasilkan densitas kamba 0,54
gr/mL; daya serap air 68,9%, daya rehidrasi 111,17 cP dan waktu pemasakan selama 10 menit.

Kata Kunci : Beras analog, tepung jagung, tepung porang

Abstract

Artificial rice or artificial rice is rice that is processed from raw materials that have a high carbohydrate
content other than rice, commonly called analog rice. Utilizing local food as a source of carbohydrates can
produce analog rice, such as porang flour and corn flour which can be used as analog rice because they
have a high carbohydrate content. This research was conducted with the aim of studying the optimum
formulation in the manufacture of analog rice based on blended corn flour and porang flour. The research
was conducted using the Response Surface Methodology (RSM) with a 3 level factorial design. The lower
and upper limits for the concentration of corn flour are 60% and 69%, respectively, and 31% and 40% for the
concentration of porang flour. The results showed that the response was significantly influenced by the
applied independent variables, among others: moisture content, ash, fat, carbohydrates and rehydration
power. While the levels of protein, crude fiber, amylose, kamba density, and water absorption had no
significant effect. The optimization results show that the optimum concentrations of corn flour and porang
flour are 69% and 31%, respectively, with a desire level of 0.84%. The verification results show the chemical
content, among others: water content 5.49%; ash content 3.31%; fat content 1.27%; protein content 10.67%;
carbohydrate content 79.24%; crude fiber content of 1.64% and amylose content of 11.51%. As for the
physical properties of analog rice, the density of kamba is 0.54 gr/mL; water absorption capacity of 68.9%,
rehydration power of 111.17 cP and cooking time of 10 minutes.

Keywords: Analog rice, corn flour, porang flour


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Standar Sterilisasi Dan Organogenesis Tanaman Jahe (Zingiber officinale Roscoe)


Secara In Vitro
Sterilization Standard and In Vitro Organogesis of Ginger (Zingiber officinale
Roscoe)
Sitti Inderiati1*, Basri Baba2*, Asmawati2
1Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep
2 Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep
*Korespodensi: sitti.inderiati@gmail.com

Abstrak

Keberhasilan kultur in-vitro tergantung kepada beberapa faktor terutama cara pelaksanaan meliputi
sterilisasi eksplan. Kajian dilakukan untuk menguji berbagai cara sterilisasi sebagai penentu awal terjadinya
propagasi dan penentuan medium kultur terbaik untuk multiplikasi tanaman jahe. Eksplan tunas rimpang
jahe disterilisasi sesuai perlakuan dan ditanam pada media MS (Murashige dan Skoog) yang dilengkapi
pengatur tumbuh sesuai perlakuan untuk inisiasi pertumbuhan. Sub kultur dilakukan setelah 30 hari dengan
memindahkan kultur ke media baru dengan komposisi yang sama dengan media iniasisi untuk penggandaan
tunas. Sub kultur dilakukan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh multiplikasi dan elogasi tunas yang cukup.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa Penggunaan sterilant Mercuric (II) chloride (HgCl2) dan Sodium
hypochlorite (NaOCl) mampu menekan tumbuhnya kontaminan seperti bakteri dan penggunaan sterilan
fungisida dapat menekan berkembangnya jamur dalam kultur. Meskipun demikian, penggunaan HgCl2
menyebabkan kerusakan jaringan eksplan yang ditandai dengan perubahan warna eksplan menjadi coklat
dan kegagalan tumbuh. Tunas-tunas mikro tumbuh dari eksplan jahe merah pada media MS yang dilengkapi
sitokinin BA atau kombinasi BA dan NAA dengan konsentrasi yang berbeda.

Kata Kunci: Jahe, in-vitro, sterilisasi, organogenesis

Abstract

The successful of in-vitro culture depends on several factors, especially the method of implementation,
including sterilization of the explant. The study was carried out to examine several sterilization methods as
an initial determinant of propagation and determining the best culture medium for multiplication of ginger
plants. Ginger rhizome shoot explants were sterilized according to the treatment and planted on MS media
(Murashige and Skoog) equipped with growth regulators according to the treatment to initiate growth. Sub-
culture was carried out after 30 days by transferring the culture to new media with the same composition as
the initial media for shoot multiplication. Sub-culture was carried out 3 times to obtain sufficient shoot
multiplication and elogation. The results show that Mercuric (II) chloride (HgCl2) and Sodium hypochlorite
(NaOCl) sterilants were able to suppress the growth of contaminants such as bacteria and fungicide
sterilants can suppress the growth of fungi in culture. However, the use of HgCl2 caused damage to the
explant tissue which was characterized by a change in the color of the explant to brown and failure to grow.
Micro shoots grew from red ginger explants on MS media supplemented with BA or a combination of BA and
NAA at different concentrations.

Keywords: Ginger, in-vitro, sterilization, organogenesis


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Strategi Pemasaran Bawang Putih (Allium Sativum L.) Di Tingkat


Distributor Pasar Segiri Kota Samarinda

Analysis Of Marketing Strategy For Garlic (Allium Sativum L.) The Distributor Level
Of Segiri Market Samarinda City

Megi fermadi1 dan Nike Widuri1

1Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Universitas Mulawarman, Jalan Kuaro Gunung Kelua
*Korespondensi : Megifermadi1010@gmail.com

Abstrak

Bawang Putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang permintaan pasarnya terus meningkat
sejalan dengan lajunya pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi yang semakin membaik dan
semakin meningkat pengetahuan masyarakat tentang arti kebutuhan gizi. Dalam usaha diperlukan strategi
pemasaran yang merupakan penyusunan rencana yang diperolah melalui identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dapat mempengaruhi pemasaran bawang putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, serta mengetahui
strategi alternatif pemasaran bawang putih di Pasar Segiri Kota Samarinda. Penelitian dilaksanakan selama
3 bulan di mulai pada bulan Juni 2023 sampai September 2023. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode
Sampling snowball (bola salju). Data dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan
bahwa kekuatan utama yaitu sarana yang memadai dalam melakukan pemasaran bawang putih dengan
nilai 0.44. Hasil penelitian menunjukan bahwa alternatif strategi yang paling tepat adalah strategi SO
(kekuatan dan peluang) terletak pada kuadran I yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
yang ada, karena strategi tersebut memiliki skor tertinggi 3,53. Strategi pemasaran bawang putih di Pasar
Segiri Kota Samarinda dapat dilakukan dengan strategi alternatif berikut: Memaksimalkan perencanaan
pemasaran bawang putih yang didukung dengan banyaknya wilayah distribusi yang dapat dijangkau,
memanfaaatkan luas gudang atau ruko untuk memaksimalkan ketersediaan stok bawang yang mudah
dipasarkan dan mengelola sarana untuk menarik lebih banyak konsumen.

Kata Kunci: strategi pemasaran, analisis SWOT, bawang putih

Abstract

Garlic is one of the horticultural crops whose market demand continues to increase in line with the rate of
population growth, improving economic development and increasing public knowledge about the meaning of
nutritional needs. In business, a marketing strategy is needed, which is the preparation of a plan that is
obtained through identifying internal and external factors that can influence the marketing of garlic. This
research aims to determine the internal and external factors that constitute strengths, weaknesses,
opportunities and threats, as well as determine alternative strategies for marketing garlic in the Segiri Market,
Samarinda City. The research was carried out for 3 months starting from June 2023 to September 2023. The
data collected in this research were primary data and secondary data. In this research, sampling was carried
out using the snowball sampling method. Data was analyzed using SWOT analysis. The research results
show that the main strength is adequate facilities for marketing garlic with a value of 0.44. The research
results show that the most appropriate alternative strategy is the SO strategy (strengths and opportunities)
located in quadrant I, namely using strengths to take advantage of existing opportunities, because this
strategy has the highest score of 3.53. The garlic marketing strategy at Segiri Market, Samarinda City can be
carried out with the following alternative strategies: Maximizing garlic marketing planning which is supported
by the large number of distribution areas that can be reached, utilizing the size of warehouses or
shophouses to maximize the availability of onion stock that is easy to market and managing the facilities to
attract more many consumers.

Keywords: marketing strategy, SWOT analysis, garlic


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Uji homogenitas dan viskositas sabun cair dengan penambahan ekstrak bunga
rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.)

Homogeneity and viscosity test of liquid soap with the addition of red rosella flower
extract (Hibiscus sabdariffa L.)

Jesi Yardani1, Almira Ulimaz1*, Rahmi Awalina2


1Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri Tanah Laut
2Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas
*Korespodensi: almiraulimaz@politala.ac.id

Abstrak

Sabun merupakan salah satu produk yang digunakan sebagai pembersih. Berbagai macam jenis dan merk
sabun cair beredar di pasaran dengan penambahan berbagai varian aroma dan warna. Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pengujian homogenitas dan viskositas sabun cair dengan
penambahan ekstrak bunga Rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.). Metode penelitian yang digunakan yaitu
eksperimental, mulai dari persiapan bahan dan alat hingga pembuatan produk sabun cair dengan
penambahan ekstrak bunga rosella sebesar 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Sabun kemudian di uji
homogenitas serta viskositasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun cair di semua formulasi yang
berbeda memiliki nilai homogenitas yang semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan SNI tentang sabun cair
yang menyatakan bahwa sediaan sabun dalam bentuk cair tidak boleh terdapat endapan atau tidak
homogen. Salah satu persyaratan sabun cair yang baik adalah tidak terlihat adanya butir–butiran kasar.
Hasil pengujian viskositas menunjukkan bahwa keseluruhan formulasi sabun cair telah memenuhi syarat
standar viskositas sabun cair yang baik dan masih dalam batas standar, yakni 960, 1314, 2020, 2412, dan
2840 Cps. Semakin tinggi konsentrasi penambahan ekstrak bunga rosella yang ditambahkan maka semakin
tinggi juga nilai viskositasnya. Nilai viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida pada sabun cair yang
menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam sabun. Semakin tinggi nilai viskositas suatu sabun cair maka
sabun cair akan memiliki waktu penyimpanan yang semakin lama. Jadi dapat simpulkan bahwa berdasarkan
hasil pengujian homogenitas dan viskositas, sabun cair dengan ekstrak bunga rosella merah telah
memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) sabun cair.

Kata Kunci: ekstrak bunga rosella merah, homogenitas, sabun cair, viskositas

Abstract

Soap is a product used as a cleaner. Various types and brands of liquid soap are circulating on the market
with the addition of various aroma and color variants. Therefore, this study aims to analyze the results of
testing the homogeneity and viscosity of liquid soap with the addition of red Rosella flower extract (Hibiscus
sabdariffa L.). The research method used was experimental, starting from preparing materials and tools to
making liquid soap products with the addition of rosella flower extract at 0%, 0.5%, 1%, 1.5% and 2%. The
soap was tested for homogeneity and viscosity. The research results showed that liquid soap in all different
formulations has an increasing homogeneity value. This is based on the SNI for liquid soap which states that
soap in liquid form must not contain sediment or be inhomogeneous. The viscosity test results show that the
entire liquid soap formulation is included in the standard requirements for good liquid soap viscosity. They
are 960, 1314, 2020, 2412, and 2840 Cps. The higher the concentration of rosella flower extract added, the
higher the viscosity value. The viscosity value is a measure of the fluid viscosity in liquid soap which
indicates the amount of friction in the soap. The higher the viscosity value of a liquid soap, the longer the
storage time will be for the liquid soap. So it can be concluded that based on the results of homogeneity and
viscosity testing, liquid soap with red rosella flower extract is included in SNI.

Keywords: homogeneity, liquid soap, red rosella flower extract, viscosity


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Sensori Seduhan Kopi Arabika Dengan Praperlakuan Sistem Kejut Listrik
Sensory Analysis Of Arabica Coffee Brew With Pretreatment Of Pulsed Electric Field
Reta1*, Zaimar1, Sitti Nurmiah1

1Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknik Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene kepulauan
*Korespodensi: retariskinapolitani@gmail.com

Abstrak

Cita rasa asam agak tinggi pada kopi arabika sehingga dalam pengolahan kopi seduhan tak jarang peracik
kopi menambahkan kopi robusta untuk mengurangi rasa asam tersebut, Hal ini memang kopi arabika
memiliki cita rasa yang sedikit asam. Tingkat keasaman kopi arabika ini masih dibawah jus jeruk dan juga
soda. Namun, jika dibandingkan dengan kopi robusta, kopi arabika ini memiliki rasa yang lebih asam. cita
rasa, kopi arabika dikenal dengan cita rasa yang kompleks, mulai dari rasa buah-buahan, rempah, karamel,
dan juga sentuhan rasa lainnya. Uniknya, kopi arabika terasa asam namun ada kesan manis gula tipis. Cita
rasa kopi arabika yang kompleks ini yang membuatnya sempurna untuk dinikmati sebagai single origin.
Untuk mengantisipasi hal tersebut perlakuan kejut listrik diharapkan dapat mengatasi kondisi tersebut di
atas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kauntitatif dengan rancangan acak
lengkap, variable independenya adalah jenis kopi arabika, waktun paparan (0, 10, 22 dan 32 detik),
sedangkan variable yang diuji adalah citara rasa aroma kopi berdasarkan uji sensoria atau uji organoleptic
sesuai SCAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citarasa kopi dengan atribut aroma yang tertinggi pada
perlakuan lama paparan kejut listrik 10 detik dan 32 detik, sedangkan atribut flavor teringgi adalah lama
paparan 10 detik. Jenis kopi arabika yang terkena paparan medan listrik cenderung mengalamai
peningkatan citarasa dan aroma serta atribut sweetness dan overall serta clean cups rata-rata nilai yang
dihasilkn pada ke 3 lama paparan adalah dengan score 10. Hasil ujicitarasa dengan deskripsi aroma yang
dinilai panelis terlatih, bahwa pada perlakuan lama paparan 10 dan 22 detik menghasilkan deskripsi aroma
yang sama (rasa manis gula aren, kacang baked, jeruk nipis dan sugar cane) sedangkan perlakuan lama
paparan kejut listrik 32 adalah rumput buah kering, kacang dan jeruk. Kontribusi baru dan ilmiah.
Penerapan PEF pada biji kopi berkontribusi terhadap perubahan aroma dan citarasa pada kopi. Hal ini
berdampak pada perubahan sifat aroma biji dan citarasa kopi arabika selama proses pemanasan atau
setara dengan proses penyangraian. Aplikasi ini dapat bermanfaat dalam pengolahan kopi yang lebih lanjut.

Kata Kunci: Pulsed electric field, citarasa, aroma, sensory

Abstract

The slightly high acidity in Arabica coffee is why in coffee brewing, coffee mixers often add Robusta coffee to
reduce this acidity. Indeed, Arabica coffee has a slightly acidic taste. The level of acidity in Arabica coffee is
still below that of orange juice and soda. However, when compared to Robusta coffee, Arabica coffee has a
more acidic taste. In terms of flavor, Arabica coffee is known for its complexity, ranging from fruity and spicy
notes to caramel and other subtle flavors. Interestingly, Arabica coffee has a tangy acidity yet a hint of thin
sugary sweetness. The complex flavor profile of Arabica coffee makes it perfect to be enjoyed as a single
origin. To address this, electric shock treatment is expected to counter these conditions mentioned above.
The research method employed combines both qualitative and quantitative approaches using a completely
randomized design. The independent variables include the type of Arabica coffee and exposure time (0, 10,
22, and 32 seconds). Meanwhile, the tested variable is the flavor perception of coffee aroma based on
sensory analysis or organoleptic testing according to SCAA (Specialty Coffee Association of America). The
research results indicate that the coffee flavor with the highest aroma attributes was observed in treatments
with electrical shock exposure durations of 10 seconds and 32 seconds. Meanwhile, the highest flavor
attribute was found in the 10-second exposure duration. Arabica coffee exposed to the electric field tended
to show increased flavor and aroma attributes, as well as sweetness, overall quality, and clean cup
attributes, with an average score of 10 across all three exposure durations. The flavor analysis with
descriptions provided by trained panelists revealed that the 10-second and 22-second exposure treatments
resulted in similar aroma descriptions (sweet palm sugar, baked beans, lime, and sugar cane), whereas the
32-second electric shock exposure treatment produced aromas of dried fruit grass, nuts, and oranges.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

The application of PEF (Pulsed Electric Field) on coffee beans contributes to changes in the aroma and
flavor of coffee. This results in alterations in the aroma profile and taste characteristics of Arabica coffee
beans during the heating process, akin to the roasting process. This application can be valuable in further
coffee processing.with keywords of at least 3 words and a maximum of 5 words. Abstracts are written in
Indonesian and English. The abstract is made up of one paragraph. Abstracts are written using arial font size
10 pt, single spaced.

Keywords: Pulsed electric field, citarasa, aroma, sensory


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efek Waktu Aplikasi Trichoderma sp dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan


dan Produksi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.)

Effect of Application Time of Trichoderma sp and Manure on the Growth and


Production of Purple Eggplant Plants

Bibiana Rini Widiati Giono1, Nining Haerani1, Purnama Irwan1, Andi Herawati1, Haerul1
1Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan,
Universitas Muslim Maros
*Korespodensi : widiatirini@gmail.com

Abstrak

Trichoderma sp adalah salah satu cendawan selain sebagai pengendali hayati juga memiliki kemampuan
sebagai biofertilation yang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura dan pangan. Pupuk
kandang merupakan bahan organik yang telah mengalami dekomposisi dan dapat digunakan sebagai pupuk
organik. Tujuan penelitian adalah mendapatkan waktu aplikasi Trichoderma sp dan dosis pupuk kandang
pada tanaman terung ungu, interaksi antara cendawan Trichoderma sp dan dosis pupuk kandang yang
manakah yang memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada tanaman terung ungu. Metode
penelitian ini disusun berdasarkan rancangan petak terpisah (RPT), dengan 12 kombinasi perlakuan,
masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan sehigga terdapat 36 unit percobaan. Petak utama
adalah dosis pupuk kandang (p), terdiri dari 3 taraf yaitu, p1 (dosis pupuk kandang 500 g/ polybag), p2
(dosis pupuk kandang 750 g/ polybag), p3 (dosis pupuk kandang 1000 g/ polybag). Anak petak adalah waktu
aplikasi Trichoderma sp (a), terdiri dari 4 waktu aplikasi yaitu, t0 (tanpa trichoderma sp), t1 (2 minggu
sebelum tanam), t2 (pada waktu tanam), t3 (2 minggu setelah tanam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
waktu aplikasi Trichoderma sp tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
terung ungu, pemberian dosis pupuk kandang 1000g/polybag, memberikan pengaruh yang signifikan pada
diameter, dan bobot buah/tanaman terung ungu. Interaksi antara dosis pupuk kandang 500g/polybag
dengan waktu aplikasi Trichoderma sp 2 minggu sebelum tanam memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap bobot tajuk, bobot akar dan panjang buah tanaman terung ungu.

Kata kunci : Terung ungu, Trichoderma sp, pupuk kandang, waktu aplikasi.

Abstract

Trichoderma sp is one of the fungi that apart from being a biological controller also has the ability as
biofertilation that supports the growth and production of horticultural and food crops. Manure is organic
material that has undergone decomposition and can be used as organic fertilizer. The aim of the research is
to determine the application time of Trichoderma sp on purple eggplant plants, to determine the interaction
between the Trichoderma sp fungus and which dose of manure provides the best growth and production on
purple eggplant plants. This research method was prepared based on a split plot design (SPD), with 12
treatment combinations, each treatment repeated 3 times so that there were 36 experimental units. The main
plot is the dose of manure (p), consisting of 3 levels, namely, p1 (manure dose 500 g/polybag), p2 (manure
dose 750 g/polybag), p3 (manure dose 1000 g/polybag). The subplot is the application time of Trichoderma
sp (a), consisting of 4 application times, namely, t0 (without Trichoderma sp), t1 (2 weeks before planting), t2
(at planting time), t3 (2 weeks after planting). The results of the research showed that the application time of
Trichoderma sp had no significant effect on the growth and production of purple eggplant plants, giving a
dose of 1000g manure/polybag had a significant effect on the diameter and weight of purple eggplant
fruit/plants. The interaction between the manure dose of 500g/polybag and the Trichoderma sp application
time 2 weeks before planting had a significant influence on crown weight, root weight and fruit length of
purple eggplant plants.

Key words: Purple eggplant, Trichoderma sp, manure, application time.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Konsumsi Pangan Pada Tingkat Rumah Tangga Tani Dalam Mencapai
Diversifikasi Pangan Di Kabupaten Pangkep

Analysis Of Food Consumption At The Farm Household Level In Achieving Food


Diversification In Pangkep District

Ade Saputra Mustapa 1, Dahlia2*, Junaedi3

1 Mahasiswa Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jalan Poros
Makassar Parepare Km. 83 Mandalle, 90655, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia
2 Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jalan Poros Makassar

Parepare Km. 83 Mandalle, 90655, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
*Korespodensi: ade8736@gmail.com penulis korespondensi

Abstrak

Pangan pokok yang dikonsumsi rumah tangga di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan adalah beras sebagai sumber karbohidrat. Konsumsi beras menjadi konsumsi
pangan yang paling tinggi dibandingkan dengan konsumsi pangan lainnya, hal ini terjadi karena beras
selalu dikonsumsi sebagai makanan pokok. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis karakteristik
konsumsi pangan rumah tangga tani, (2) menganalisis tingkat diversifikasi pangan berdasarkan pola
konsumsi pangan rumah tangga tani, (3) menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat
diversifikasi pangan rumah tangga tani di kabupaten pangkajene dan kepulauan. Jenis data yang
digunakan yaitu data primer dan sekunder. Pengambilan sampel rumah tangga tani dilakukan secara
purposive dan populasi sasaran penelitian ini adalah semua rumah tangga tani yang ada di Kecamatan
Mandalle, Kecamatan Segeri, dan Kecamatan Mar’ang, masing-masing kecamatan diambil 30 responden
yang mewakili. Metode analisis yang digunakan meliputi: (1) analisis karakteristik konsumsi pangan dan
(2) analisis pola konsumsi pangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik konsumsi pangan
rumah tangga tani tergolong produktif dalam kategori umur 15-64 tahun, tingkat pendidikan tergolong
rendah karena rata-rata lulusan SD, jumlah anggota keluarga rata-rata 3-4, pendapatan usaha tani antara
<Rp.18.000.000,00-Rp30.000.000/tahun dan pendapatan diluar usaha tani antara <Rp5.000.000-
Rp15.000.000/tahun. Tingkat konsumsi gizi sebesar 74,65% untuk angka kecukupan energi dan 51,32%
untuk angka kecukupan protein. Faktor yang mempengaruhi tingkat diversivikasi konsumsi pangan rumah
tangga tani meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan.

Kata kunci: Diversifikasi, Konsumsi pangan, Rumah tangga tani

Abstract

The staple food consumed by households in South Sulawesi Province, especially in Pangkajene and
Kepulauan Regencies, is rice as a source of carbohydrates. Rice consumption is the highest food
consumption compared to other food consumption, this occurs because rice is always consumed as a
staple food. This study aims to: (1) analyze the characteristics of the food consumption of farming
households, (2) analyze the level of food diversification based on the pattern of food consumption of
farming households, (3) analyze what factors influence the level of food diversification of farming
households in the district. pangkajene and islands. The type of data used is primary and secondary data.
Sampling of farming households was carried out purposively and the target population of this study were all
farming households in Mandalle District, Segeri District, and Mar'ang District, 30 representative
respondents were taken from each sub-district. The analytical methods used include: (1) analysis of food
consumption characteristics and (2) analysis of food consumption patterns.
The results of this study indicate that the food consumption characteristics of farming households are
classified as productive in the 15-64 year age category, the level of education is low because the average
elementary school graduate, the average number of family members is 3-4, between <Rp18,000,000.00-
Rp30,000,000/year and non-farming income between <Rp 5,000,000-Rp15,000,000/year. The nutritional
consumption level is 74.65% for energy adequacy rate and 51.32% for protein adequacy rate. Factors that
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

influence the level of diversification of food consumption in farming households include age, education
level, number of family members and income.

Keywords: Diversification, food consumption, farming households


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Respon Pertumbuhan Bibit Kakao Hasil Sambung Pucuk pada Pemberian berbagai
Dosis Pupuk Bokashi

Growth Response of Grafted Cocoa Seedlings on the Application of Various Doses


of Bokashi Fertilizer

Slamet1*, Darmawan2, Junaedi2

1Program Magister Terapan Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: slametppnp@gmail.com

Abstrak

Pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao yang berasal dari hasil sambung pucuk di lapangan
mengalami dinamika dan berbeda dengan pertumbuhan bibit alami dari biji, terutama responnya terhadap
pemberian berbagai macam pembenah tanah untuk menunjang pertumbuhan bibit, maka dilakukan
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit kakao hasil sambung pucuk terhadap
pemberian berbagai dosis pupuk bokashi, sehingga dapat diperoleh informasi tentang manfaat pupuk
bokashi dalam peningkatan performa pertumbuhan bibit kakao hasil sambung pucuk khususnya dosis yang
tepat untuk peningkatan pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao hasil sambung pucuk. Penelitian
dilakukan di screen house Tefa Jurusan Teknologi Produksi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri
Pangakjene Kepulauan di Desa Harapan-Bulu Dua Kabupaten Barru. Menggunakan Bibit kakao hasil
sambung pucuk, perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk Bokashi dengan 5 level perlakuan, yaitu
tanpa Bokashi (sebagai control), dan masing-masing 100 g,150 g, 200 g, dan 250 g Bokashi per polybag
berukuran 17,5 x 25 cm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk bokashi memberikan
pertambahan diameter batang bibit kakao umur 60 Hari Setelah Aplikasi (HSA) yang lebih baik pada dosis
bokashi 250 g /polibag yaitu rata-rata sebesar 1,19 cm, dan pertambahan luas daun pada umur 60 HSA
yang lebih baik pada dosis 250 g/polybag dengan rata-rata sebesar 10,58 cm2

Kata Kunci: Bokashi, Dosis, Bibit kakao, Sambung Pucuk.

Abstract

The growth and development of cocoa seedlings derived from the results of shoot grafting in the field are
dynamic and different from the growth of natural seedlings from seeds, especially its response to the
application of various kinds of soil improvers to support the growth of seedlings, so a study was conducted to
determine the growth response of cocoa seedlings derived from shoot grafting to the application of various
doses of bokashi fertilizer, so that information can be obtained about the benefits of bokashi fertilizer in
improving the growth performance of cocoa seedlings derived from shoot grafting, especially the right dose
for increasing the growth and development of cocoa seedlings derived from shoot grafting. The research was
conducted at the Tefa screen house of the Department of Agricultural Production Technology of Pangkajene
Islands State Polytechnic of Agricultural in Harapan village-Bulu Dua, Barru Regency. Using cocoa seedlings
from shoot grafting, the treatment given was the dose of Bokashi fertilizer with 5 treatment levels, namely
without Bokashi (as control), and 100 g, 150 g, 200 g, and 250 g of Bokashi respectively per polybag
measuring 17,5 x 25 cm. The results showed that the application of bokashi fertilizer gave a better increase
in stem diameter of cocoa seedlings at the age of 60 Days After Application (DAA) at a dose of 250
g/polybag of bokashi with an average of 1.19 cm, and a better increase in leaf area at the age of 60 DAA at a
dose of 250 g/polybag with an average of 10.58 cm2.

Keywords: Bokashi, Dosage, Cocoa seedlings, Shoot grafting.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Inovasi Penerapan Pupuk Organik Ramah Lingkungan Guna Meningkatkan


Pertumbuhan Kapas Var. Bronesia di Kota Parepare

Innovation In Application Of Organic Fertilizer To Increase The Growth Of Bronesia


Variety Cotton In Parepare City

Mayasari Yamin1*, Sri Nur Qadri2, Asra Dely2, Sukardi2


1 Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah
Parepare
2 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah

Parepare
*Korespodensi: mayasariyamin@gmail.com

Abstrak
Pengembangan kapas di Indonesia difokuskan hanya beberapa provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur dengan mempertimbangkan syarat tumbuh dari
komoditi ini. Umumnya, pengembangan kapas hanya diterapkan untuk Varietas Kanesia 8 dan 10 yang
memiliki warna serat berwarna putih. Namun, dengan adanya permintaan untuk menekan pencemaran
lingkungan akibat pewarnaan kimia sehingga dilakukan penelitian dan pengembangan kapas warna alami
cokelat yaitu Varietas Bronesia. Meningkatkan alih fungsi lahan dan penggunaan pupuk kimia menyebabkan
semakin berkurangnya lahan produktif. Sehingga, guna mengembalikan sifat fisik dan kimia tanah perlu
diterapkan pemupukan yang bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh jenis
pupuk organik yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kapas Var. Bronesia dan (2)
menghasilkan keragaan terbaik kapas Var. Bronesia melalui penerapan pupuk organik. Penelitian ini
dilaksanakan di KP. Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare
Bulan Juni – September 2023 menggunakan rancangan acak kelompok yang diulang sebanyak lima kali.
Penelitian ini terdiri atas empat jenis pupuk, yaitu pupuk anorganik (J0), pupuk limbah kulit kakao (J1), pupuk
kotoran kambing (J2) dan pupuk Eco Glasum (J3). Hasil penelitian menunjukkan jenis pupuk tidak berbeda
nyata untuk perlakuan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, diameter batang, dan jumah bunga.
Pupuk limbah kulit kakao menunjukkan jumlah daun dan jumlah cabang terbaik dengan rerata 25.2 helai dan
7.4 cabang. Sedangkan pupuk kotoran kambing menunjukkan tinggi tanaman, diamater batang, dan jumlah
bunga square terbaik dengan rerata 39,62 cm, 0.82 cm, dan 6.20 bunga square.
Kata Kunci: kapas cokelat, penerapan, pertumbuhan, pupuk organik

Abstract
Cotton development in Indonesia is focused on only a few provinces, namely West Nusa Tenggara, East
Nusa Tenggara, South Sulawesi and East Java, taking into account the growing requirements of this
commodity. Generally, cotton development is only applied to Kanesia 8 and 10 varieties which have white
fiber color. However, with the demand to reduce environmental pollution due to chemical dyeing, research
and development of natural brown colored cotton, namely the Bronesian variety, was carried out. Increasing
land conversion and use of chemical fertilizers causes the reduction of productive land. So, in order to
restore the physical and chemical properties of the soil, it is necessary to apply environmentally friendly
fertilizer. This research aims to (1) obtain a type of organic fertilizer that can increase the growth of Var
cotton plants. Bronesia and (2) produces the best performance of Var cotton. Bronesia through the
application of organic fertilizer. This research was carried out at the Experimental Garden of the Faculty of
Agriculture, Animal Husbandry and Fisheries, Muhammadiyah University, Parepare in June – September
2023 using a randomized block design which was repeated five times. This research consisted of four types
of fertilizer, namely inorganic fertilizer (J0), cocoa shell waste fertilizer (J1), goat manure fertilizer (J2) and Eco
Glasum fertilizer (J3). The results showed that the type of fertilizer was not significantly different for
treatments of plant height, number of leaves, number of branches, stem diameter and number of flowers.
Cocoa shell waste fertilizer showed the best number of leaves and number of branches with an average of
25.2 leaves and 7.4 branches. Meanwhile, goat manure showed the best plant height, stem diameter and
number of square flowers with an average of 39.62 cm, 0.82 cm and 6.20 square flowers.

Keywords: brown cotton, application, growth, organic fertilizer


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Inventarisasi Hama dan Penyakit Tanaman Porang di Desa Talumae


Kecamatan Wattang Sidenreng,Kabupaten Sidrap.

Inventory of Pests and Diseases of Porang Plants in Talumae village,


Wattang Sidenreng district, Sidrap regency

Syatrawati1, Nurhalisyah2*, Monika Agustia 3.

1 ProdiTeknologi Produksi Tanaman Pangan,Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,Politeknik Pertanian Negeri


Pangkajene Kepulauan
3 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian , Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
2 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: chatesyatra@gmail.com

Abstrak

Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bernilai
ekonomi tinggi banyak digunakan dalam pengobatan, makanan, dan industri kimia. Umbi porang termasuk
salah satu komoditi ekspor, sehingga mempunyai prospek untuk dibudidayakan. Proses budi daya sangat
mudah karena tanaman tersebut memiliki tingkat toleransi yang tinggi.Namun dalam pengembangannya
masih terdapat kerusakan akibat serangan hama dan penyakit tanaman porang yang dapat mempengaruhi
produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengiventarisasi jenis hama dan penyakit dipertanaman
Porang. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi awal tentang keberadaan dan jenis hama
serta penyakit penting pada ekosistem pertanaman Porang. Peneltian ini laksanakan diDesa
Talumae,Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap. Penelitian menggunakan metoda survey
dengan pengambilan data atau sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat beberapa serangga yang terbagi dalam ordo Orthoptera, Hemiptera dan Lepidoptera sedangkan
penyakit adalah Fusarium sp.,Rhizoctonia sp.,Sclerotium sp,dan Cercospora sp

Kata Kunci: hama, penyakit, porang, inventarisasi

Abstract

Porang (Amorphophallus oncophyllus) plant is a root type plant with high economic value widely used in
medicine, food, and chemical industry. Porang tubers are one of the export commodities, so they have
prospects for cultivation. The cultivation process is very easy because the plant has a high level of tolerance.
However, in its development, there is still damage due to pests and diseases of porang plants that can affect
crop production. This study aims to provide the types of pests and diseases planted by Porang. This activity
is expected to provide initial information about the presence and types of important pests and diseases in the
Porang planting ecosystem. This research was carried out in Talumae Village, Wattang Sidenreng District,
Sidrap Regency. The study used a survey method with data collection or samples by purposive sampling.
The results showed that there were several insects divided into the orders Orthoptera, Hemiptera and
Lepidoptera while the diseases were Fusarium sp., Rhizoctonia sp., Sclerotium sp., and Cercospora sp

Keywords: pests, diseases, porang, inventory


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efek perbedaan dataran terhadap produksi karkas ayam broiler yang dipelihara di
kandang closed house di Sulawesi selatan

Effect of differences in Plains on Carcass Production of Broiler Chickens Raised in


closed-house cages in South Sulawesi

Anita Sari1, Fitriani2, Nevyani Asikin2*

1,2 Agribisnis Peternaka, Jurusan peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Teknologi Pakan Ternak, Jurusan peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: nevyaniasikin@polipangkep.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan pada kandang closed house yang yang memiliki Standard Operation Procedure
(SOP) sama, closed house yang digunakan berasal dari dataran yang berbeda yaitu: didataran rendah,
sedang dan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh makroklimat terhadap
mikroklimate dan produksi karkas ayam broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 3 perlakuan (T1: Pemeliharaan ayam di Parepare, T2: pemeliharaan di Sidrap dan T3:
pemeliharaan di Enrekang) dan 8 ulangan. Data diolah menggunakan analisis ragam pada taraf signifikasi
5%, jika perlakuan berpengaruh nyata nyata dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa perbedaan dataran berpengaruh nyata (P0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa perbedaan dataran berpengaruh terhadap kondisi mikroklimat kandang, sehingga
menghasilkan bobot potong dan produksi karkas ayam broiler yang paling baik pada dataran rendah.

Kata kunci: broiler, produksi karkas, close house, dataran

Abstract

This research was conducted in a closed house cage that has the same Standard Operation Procedure
(SOP), the closed house used came from different areas: Parepare (lowland), Sidrap (plain) and Enrekang
(plateus) areas. The purpose of this study was to determine the effect of macroclimate on microclimate and
broiler carcass production. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments (T1:
Maintenance of broiler in Parepare, T2: maintenance in Sidrap and T3: maintenance in Enrekang.) and 8
replications. Data were processed using analysis of variance at a significance level of 5%, if the treatment
had a significant effect followed by Duncan's Multiple Range Test. Statistical test results showed that the
difference in plains had a significant effect (P 0.05). Based on the research conducted, it can be concluded
that the difference in terrain influences the microclimate conditions of the cage, thus producing the best cut
weight and broiler chicken carcass production in the lowlands.

Key words: broiler, performance, closed-house, altitude


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengukuran Morfometrik Ayam Lokal Sebagai Seleksi Bibit Ayam Pedaging

Morphometric Assesment of Native Chicken for Selection of Chicken Breeds


Ummul Masir1*, Subhan Effendi2, Yuliani Suparmin2

1Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ummul_masir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Dalam proses dan seleksi perkawinan silang perlu dilakukan pengukuran morfometrik untuk mengetahui sifat
pertumbuhan sehingga dapat digunakan untuk menyeleksi ternak dalam perkawinan silang. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengukur bentuk fisik ternak sebagai bibit ayam pedaging dan untuk mengetahui
standar tampilan fisik ayam kalosi sebagai ayam pedaging. Sampel penelitian yang akan digunakan adalah
80 ekor DOC ayam lokal jenis ayam Kalosi yang dipelihara selama 4 bulan hingga memasuki fase grower.
Ternak diberikan pakan grower yang diracik sendiri dengan kandungan PK 16%. Perlengkapan yang
dibutuhkan adalah kandang ukuran 3 x 4 m, wadah pakan, drink bell, pita ukur, jangka sorong, timbangan
digital. Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari pemeliharaan ternak hingga memasuki
usia 4 bulan. Pada dua pekan awal, ternak diberikan pakan basal secara adlibitum, selanjutnya pada pekan
3 hingga seterusnya ternak diberikan pakan yang diformulasikan sendiri dengan kadar PK 15% sebanyak
100 g/ekor/ hari. Bagian tubuh yang diukur adalah bobot badan, panjang paruh, lebar paruh, panjang kepala,
lingkar kepala, tinggi kepala, panjang leher, lingkar leher, panjang sayap, dan panjang punggung.

Kata Kunci: Ayam, Lokal, Kalosi, Morfometrik, Seleksi

Abstract

In the process and selection of crossbreeding, morphometric measurements need to be carried out to
determine growth characteristics so that they can be used to select livestock for crossbreeding. The aim of
this research is to measure the physical form of livestock as broiler chickens and to determine the standard
physical appearance of Kalosi chickens as broiler chickens. The research sample that will be used is 80
DOC local Kalosi chickens which were reared for 4 months until they entered the grower phase. Livestock
are given grower feed that is formulated by themselves with a PK content of 16%. The equipment needed is
a 3 x 4 m cage, feed container, drink bell, measuring tape, caliper, digital scale. The research procedure
consists of several stages starting from raising livestock until they reach 4 months of age. In the first two
weeks, livestock are given basal feed ad libitum, then from week 3 onwards, livestock are given feed
formulated by themselves with a 15% PK content of 100 g/head/day. The body parts measured were body
weight, beak length, beak width, head length, head circumference, head height, neck length, neck
circumference, wing length and back length.

Keywords: Chicken, Kalosi, Morphometric, Native, Selection.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Kualitas Organoleptik Nugget Ayam


Dengan Pemberian Biji Chia Seed dan Biji Rami (Flax Seed)

Organoleptic Quality Of Chicken Nuggets


With Chia Seed And Flax Seed

Khaeriyah Nur1*, Jumatriatikah Hadrawi1, drh. Risha Catra Pradhany1

1Dosen di Program Studi Agribisnis Peternakan,Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jl. Poros Makassar-Parepare km. 83 Pangkep, Kode Pos :
90655.
*Korespondensi : khaeriyahnur@polipangkep.ac.id

Abstrak

Perkembangan keilmuan saat ini telah banyak melakukan penelitian berupa inovasi teknologi pengolahan
daging ayam menjadi nugget dengan menggunakan bahan-bahan alami yang kaya akan manfaat seperti
penambahan sayuran hijauan tinggi serat yang mampu menekan kadar kolesterol jahat. Oleh karena itu,
pada penelitian ini mencoba inovasi baru dengan penggunaan biji chia seed dan biji rami (flax seed) yang
juga tinggi kandungan seratnya dan mampu membentuk gel ketika dicampur air sehingga bisa
menggantikan putih telur dalam mengemulsi dan menstabilkan antar bahan-bahan dalam adonan nugget
ayam yang tentu bisa mempengaruhi kualitas organoleptik nugget, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis kualitas organoleptic nugget ayam yang diberi chia seed dan flax seed. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, 3 kali ulangan yaitu : N0 =
Nugget dengan telur 100 gr (2 butir), N1 = Nugget tanpa telur + chia seed 15 gr ( 2 sdm) (dilarutkan dalam 6
sdm air), N2 = Nugget tanpa telur + flax seed 15 gr (2 sdm) (dilarutkan dalam 6 sdm air), N3 = Nugget tanpa
telur + chia seed 7,5 gr (1 sdm) (dilarutkan dalam 3 sdm air) + flax seed 7,5 gr (3 sdm). Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik
terhadap nugget yang diberi perlakuan adalah berbeda nyata pada teksturnya, namun warna, aroma, cita
rasa, dan tingkat kesukaan tidak berbeda nyata. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu perlakuan penambahan
flax seed dapat membuat tekstur nugget lunak tidak padat (4), sementara perlkauan penambahan chia seed
membuat tekstur nugget agak alot padat (3).

Kata Kunci : kualitas, organoleptik, nugget, ayam

Abstract

Current scientific developments have conducted a lot of research in the form of technological innovations in
processing chicken meat into nuggets using natural ingredients that are rich in benefits such as the addition
of high-fiber forage vegetables that can suppress bad cholesterol levels. Therefore, this study tried new
innovations with the use of chia seeds and flax seeds (flax seeds) which are also high in fiber content and
able to form a gel when mixed with water, so that it can replace egg whites in emulsifying and stabilizing
between ingredients in chicken nugget dough which can certainly affect the organoleptic quality of nuggets,
so the purpose of this study is to analyze the organoleptic quality of chicken nuggets given chia seed and
flax seed. This study used a complete randomized design (RAL) consisting of 4 treatments, 3 repeats,
namely: N0 = Nuggets with eggs 100 gr (2 eggs), N1 = Nuggets without eggs + chia seeds 15 gr (2 tbsp)
(dissolved in 6 tbsp water), N2 = Nuggets without eggs + flax seeds 15 gr (2 tbsp) (dissolved in 6 tbsp
water), N3 = Nuggets without eggs + chia seeds 7.5 gr (1 tbsp) (dissolved in 3 tbsp water) + flax seeds 7.5 gr
(3 tbsp). The data obtained were analyzed using variance analysis (ANOVA). The results showed that
organoleptic tests on treated nuggets were significantly different in texture, but color, aroma, taste, and level
of liking did not differ markedly. The conclusion that can be drawn is that the treatment of adding flax seeds
can make the texture of soft nuggets not dense (4), while the addition of chia seeds makes the texture of the
nuggets a bit tough (3).

Keywords: quality, organoleptic, nuggets, chicken


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Uji organoleptik dan kandungan serat kasar Gosse (Ceranthophylum demersum)


dengan pemberian EM4 pada level yang berbeda

Organoleptic test and crude fiber of Gosse (Ceranthophylum demersum) with the
addition of different EM4 levels
Harifuddin1, Sultan Mubarak Z1*, Windawati Alwi2
1Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Teknologi Pakan Ternak, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: sultanmubarakz@polipangkep.ac.id

Abstrak

Gosse (Ceranthophylum demersum) merupakan gulma tanaman air yang tumbuh subur dan banyak
terdapat pada kawasan tambak air payau dengan kandungan mineral yang cukup tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji karakteristik organoleptik dan serat kasar dari gosse dengan penambahan EM4
pada level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakukan P0 (tanpa pemberian EM4 atau control), P1
(penambahan EM4 5%), P2 (penambahan EM4 10%), dan P3 (penambahan EM4 15%) dengan lama
fermentasi selama 14 hari. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa pemberian EM4 dengan level yang
berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap perubahan atau peningkatan aroma, warna, dan tekstur pada
tanaman gosse. P0 dan P1 memiliki aroma tidak menyengat, sedangkan P2 memiliki aroma yang
menyengat dan P3 memiliki aroma asam menyengat. P0 memiliki warna hijau kecoklatan, P1 dan P2
memiliki warna hijau daun rebus, dan P3 memiliki warna hijau kekuningan. Kandungan serat kasar
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pemberian EM4 pada level berbeda. Rataan kandungan serat kasar,
yaitu P0 = 40,96% ±1,92; P1 = 41,36% ±0,20; P2 = 41,42% ±0,18, dan P3 = 32,74% ±0,90. Berdasarkan
hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian EM4 pada gosse termasuk normal dari aspek aroma, warna,
dan tekstur. Kandungan serat kasar yang paling baik terdapat pada perlakuan sampel P3 (penambahan
EM4 15%).

Kata Kunci: Gosse, Organoleptik, Serat Kasar, Fermentasi EM4, Level Pemberian

Abstract

Gosse (Ceranthophylum demersum) is an aquatic weed that grows abundantly and is often found in brackish
water ponds with quite high mineral content. This study aims to examine the organoleptic and crude fiber
characteristics of gosse with the addition of EM4 at different levels. This research used descriptive methods
and a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments with 3 replications. Treatments were P0
(without giving EM4 or control), P1 (addition of 5% EM4), P2 (addition of 10% EM4), and P3 (addition of 15%
EM4) with a fermentation time of 14 days. The organoleptic test results showed that administration of EM4 at
different levels had a significant effect (P<0.05) on changes or increases in aroma, color and texture in gosse
plants. P0 and P1 have a non-pungent aroma, while P2 has a pungent aroma and P3 has a strong sour
aroma. P0 has a brownish-green color, P1 and P2 have a boiled leaf green color, and P3 has a yellowish-
green color. Crude fiber content had a significant effect (P<0.05) on EM4 administration at different levels.
The average crude fiber content is P0 = 40.96% ± 1.92; P1 = 41.36% ±0.20; P2 = 41.42% ±0.18, and P3 =
32.74% ±0.90. The research results concluded that the administration of EM4 to gosse was normal in terms
of aroma, color, and texture. The best crude fiber content was found in the P3 sample treatment (addition of
15% EM4).

Keywords: Gosse, Organoleptic, Crude Fiber, EM4 Fermentation, Level of addition


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Subtitusi Dedak Padi Menggunakan Kulit Kacang Tanah


Terhadap Konsumsi Pakan Ternak Sapi Potong

Effect Of Rice Bran Substitution Using Peanut Shells


On Feed Consumption Beef Cattle

Fitriana Akhsan1*, Nurjannah Bando2 ,Dhian Ramadhanty2

1Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan


2Program Studi Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Jalan Poros Makassar – Pare Pare KM 83, Pangkep, Sulawesi Selatan, 90652
*Korespondensi : fitriana.akhsan@yahoo.com

Abstrak

Penggunaan dedak padi sebagai bahan pakan penyusun utama konsentrat ternak sapi potong saat ini
sudah sulit dilakukan. Oleh karena itu solusi untuk mencari bahan pakan alternatif pengganti dedak sangat
dibutuhkan. Kulit kacang tanah tersedia dengan kuantitas dan kontinuitas yang memadai. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsumsi pakan ternak sapi potong yang mendapat konsentrat dengan
subtitusi dedak padi menggunakan kulit kacang tanah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok
terdiri dari 3 perlakuan, dan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan 9 ekor sapi bali jantan berumur ± 2,5
tahun dengan bobot badan ± 240 kg. Susunan perlakuan yaitu: T0 = 40% Rumput gajah + 60% Konsentrat
(0% Kulit Kacang); T1 = 40% Rumput gajah + 60% Konsentrat (50% Dedak Padi+50% Kulit Kacang); T2 =
40% Rumput gajah + 60% Konsentrat (0% Dedak Padi). Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu
konsumsi pakan, konsumsi bahan kering dan bahan organik. Konsumsi pakan, bahan kering dan bahan
organik dipengaruhi oleh perbedaan level subtitusi dedak padi menggunakan kulit kacang tanah (P<0,05).
Kesimpulan dari peneltian ini adalah kulit kacang tanah hanya dapat mensubtitusi dedak padi sebesar 50%
dalam konsentrat ternak sapi potong.

Kata Kunci : subtitusi, dedak padi, Kulit kacang tanah, konsumsi.

Abstract

The use of rice bran as the main constituent of beef cattle concentrate is currently difficult. Therefore, a
solution to find alternative feed ingredients to replace rice bran is urgently needed. Peanut shells are
available in adequate quantity and continuity. The aim of this research is to determine the feed consumption
of beef cattle that receive concentrate by substituting rice bran with peanut shells. The study used a
randomized block design consisting of 3 treatments and 3 replications. This research used 9 male Bali cattle
aged ± 2.5 years with a body weight of ± 240 kg. The treatment composition is: T0 = 40% Elephant Grass +
60% Concentrate (0% peanut Shell); T1 = 40% Elephant Grass + 60% Concentrate (50% Rice Bran + 50%
peanut Shell); T2 = 40% Elephant Grass + 60% Concentrate (0% Rice Bran). The parameters observed in
this research were feed consumption, dry matter consumption and organic matter. Consumption of feed, dry
matter and organic matter was influenced by differences in the level of substitution of rice bran using peanut
shells (P<0.05). The conclusion of this research is that peanut shells can only substitute 50% for rice bran in
beef cattle concentrate.

Keywords: substitution, rice bran, peanut shells, consumption


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Kualitas Fisik Bakso Daging Ayam Afkir Dengan Penambahan Ekstrak Buah Patikala
(Etlingera elatior)

Physical Quality of Chicken Meatballs Rejected With Addition of Patikala Fruit


Extract (Etlingera elatior)

Irmawaty Majid1, Amina Hajah Thaha1, Resky Rahayu1


1Jurusan Ilmu Peternakan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
*Korespondesi: irmawaty@uin-alauddin.ac.id

Abstrak

Buah patikala (Etlingera elatior) merupakan rempah lokal Indonesia yang mengandung senyawa bioaktif dan
minyak atsiri serta kandungan asam yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan dalam bahan pembuatan
bakso untuk meningkatkat kualitas bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik bakso
daging ayam petelur afkir dengan penambahan ekstrak buah patikala (Etlingera elatior) pada konsentrasi
yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5
perlakuan dan 4 ulangan, dengan desain perlakuan yaitu P0 (tanpa perlakuan), P1 (Ekstrak buah patikala
konsentrasi 25%), P2 (Ekstrak buah patikala konsentrasi 50%), P3 (Ekstrak buah patikala konsentrasi 75%),
P4 (Ekstrak buah patikala konsentrasi 100%) . Analisis data yang digunakan adalah Analysis of varians
(Anova) dan jika berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil).
Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah menguji sifat fisik bakso yaitu pH, susut masak dan daya
lenting bakso daging ayam petelur afkir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah
patikala (Etlingera elatior) pada bakso daging ayam petelur afkir dapat meningkatkan daya lenting bakso tapi
tidak dapat mengurangi kadar pH dan Susut Masak bakso daging ayam petelur afkir.

Kata Kunci: Ayam Petelur Afkir, Buah Patikala, Kualitas Fisik Bakso

Abstract

Patikala fruit (Etlingera elatior) is a local Indonesia spice that contains bioactive compounds and essential
oils as well as a high enough acid content so that it can be used in making meatballs to improve the quality
of the meatballs. This research aims to determine the physical quality of meatballs of rejected laying hens
with the addition of patikala fruit extract (Etlingera elatior) at different concentrations. The research method
used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 treatments 4 replications, with the
treatment designs namely T0 (no treatment), T1 (Patikala fruit extract 25% concentration), T2 (Patikala fruit
extract 50%), T3 (Patikala fruit extract 50%) 75% concentration of patikala fruit extract, T4 (100%
concentration of patikala fruit extract). Analysis of the data used is Analysis of variance (Anova) and if it has
a significant effect then a further test is carried out with the BNT Test (Honest Significant Difference). The
parameters tested in this research were to tes the physical propertis of meatballs, namely pH, cooking loss
and resilience of meatballs of rejected laying hens. The results of the research showed that the addition of
patikala fruit extract (Etlingera elatior) to meatballs of rejected laying hens could increase the resilience of
meatballs but could not reduce the pH and Cooking loss of meatballs of rejected laying hens.

Keywords : Laying hens rejected, Patikala fruit (Etlingera elatior), Physical quality
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Pendapatan Usahaternak Itik Sistem Pemeliharaan Intensif


dan Semi Intensif di Desa Maccini Baji, Kabupaten Maros

Analysis of Duck Farming Business Income with Intensive Maintenance Systems


and Semi-Intensive in Maccini Baji Village, Maros Regency

Aisyah Ainun Nadia1, Ummul Masir2*, Aisyah3


1Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
3Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

*Korespodensi: ummulmasir@gmail.com

Abstrak

Ternak itik ialah salah satu unggas yang dipelihara oleh petani peternak yang ada di Indonesia yang
berperan sebagai sumber pendapatan, membuka kesempatan kerja dan sumber protein hewani baik dari
daging maupun telur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara pendapatan usaha
ternak itik sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif di Desa Maccini Baji Kecamatan Lau Kabupaten
Maros. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2023 dengan jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 54 peternak dengan
metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan data dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu sehingga diperoleh sampel sebanyak 20 peternak itik sistem
pemeliharaan intensif dan 20 peternak itik sistem pemeliharaan semi intensif. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Karakteristik responden
terdiri dari: 1) kepemilikan jumlah ternak 20 sampai 100 ekor; 2) peternak yang menerapkan sistem
pemeliharaan intensif, peternak yang menerapkan sistem pemeliharaan semi intensif dan pengalaman
beternak minimal 1 tahun. Diperoleh data rata-rata pendapatan usaha ternak itik sistem intensif dan semi-
intensif secara berturut turut adalah Rp. 6.451.800 dan Rp. 13.052.710. Berdasarkan data, ditemukan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua sistem pemeliharaan.

Kata kunci: Itik petelur, intensif, pendapatan, semi intensif, sistem pemeliharaan

Abstract

Duck farming is one of the birds kept by farmers in Indonesia, which acts as a source of income, opens up
employment opportunities and is a source of animal protein from meat and eggs. This research aims to
compare the income of duck farming businesses with intensive and semi-intensive rearing systems in
Maccini Baji Village, Lau District, Maros Regency. The research was conducted from May to June 2023, and
the type of research used was quantitative. The population in this study was 54 breeders with a purposive
sampling method, namely a data collection technique with certain considerations or criteria so that a sample
of 20 intensive-rearing system duck breeders and 20 semi-intensive rearing system duck breeders were
obtained. Data was collected using interview techniques based on a list of questions that had been prepared.
Respondent characteristics consisted of 1) ownership of 20 to 100 livestock; 2) breeders who apply an
intensive rearing system, breeders who apply a semi-intensive rearing system and have at least one year of
farming experience. The obtained data on the average income of intensive and semi-intensive duck farming
systems is Rp. 6,451,800 and Rp. 13,052,710. Based on the data, it was found that there were no significant
differences between the two maintenance systems.

Keywords: income, intensive, Laying ducks, rearing system, semi-intensive


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Daya Dukung Limbah Pertanian Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pakan


Ternak Sapi Potong di Kecamatan Barru

Analysis of the Carrying Capacity of Agricultural Waste to Fulfillment of Beef Cattle


Feed Needs in Barru District

Muhammad Syarif Samid1, Fitriana Akhsan2, Aisyah2, Khaeriyah Nur2, Alima Bachtiar Abdullahi2

1Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepualuan


2 Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: sarifsamid.ss@gmail.com

Abstrak

Pemenuhan pakan ternak membutuhkan 60-70% dari seluruh biaya produksi. Kebutuhan pakan ternak sapi
potong dapat berupa hijauan, konsentrat, serta pemanfaatan limbah pertanian. Limbah pertanian yang dapat
dimanfaatkan sebagai pakan alternatif adalah Jerami padi, Jerami jagung, Jerami kacang tanah.
Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian tentang daya dukung limbah pertanian dengan tujuan untuk
mengetahui potensi limbah pertanian dan daya dukung limbah pertanian dalam pemenuhan kebutuhan
pakan ternak sapi potong di Kecamatan Barru. Populasi pada penelitian ini yaitu peternak yang ada di
Kecamatan Barru yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 240 orang. Penentuan populasi dan
sampel lebih lanjut terkait dengan wilayah Kecamatan Barru akan ditentukan menggunakan rumus Slovin,
dengan tingkat galat penentuan sampel adalah 5%. Penelitian ini merupakan penelitian tipe deskriptif yang
dilakukan untuk mengkaji kenyataan-kenyataan kehidupan masyarakat peternak di Kecamatan Barru.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa jumlah populasi ternak sapi potong yang ada di
Kecamatan Barru yaitu 11.741 ekor setara dengan 8682,47 satuan ternak (ST). Jumlah produksi limbah
pertanian yang ada di Kecamatan Barru cukup tinggi berdasarkan produksi segar yaitu Jerami padi
59256,00 ton/tahun, jerami jagung 996,40 ton/tahun, Jerami kacang tanah 2.859,36 ton/tahun dan produksi
kering jerami padi 33.430,26, Jerami jagung 722,92 ton/tahun, Jerami kacang tanah 1.835,4 ton/tahun.
Jumlah daya dukung limbah pertanian di Kecamatan Barru berdasarkan daya dukung satuan ternak (ST)
yaitu bahan kering (BK) 13.887,17 ST, protein kasar (PK) 7.213,21 ST dan total disgetible nutrient (TDN)
8.720,92 ST. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan BK dan TDN ternak sapi potong dapat
dipenuhi sedangkan kebutuhan PK tidak dapat dipenuhi.

Kata Kunci: daya dukung, limbah pertanian, sapi potong, kebutuhan, pakan

Abstract

Fulfillment of animal feed requires 60-70% of all production costs. Feed requirements for beef cattle can be
in the form of forage, concentrates, and utilization of agricultural waste. Agricultural waste that can be utilized
as alternative feed is rice straw, corn straw, peanut straw. Based on this, a study was conducted on the
carrying capacity of agricultural waste with the aim of knowing the potential of agricultural waste and the
carrying capacity of agricultural waste in meeting the feed needs of beef cattle in Barru District. The
population in this study is farmers in Barru District who are members of farmer groups totaling 240 people.
Further population and sample determination related to the Barru District area will be determined using the
Slovin formula, with a sampling error rate of 5%. This research is a descriptive type of research conducted to
examine the realities of the lives of community farmers in Barru Sub-district. Based on the results of the
study, it can be seen that the total population of beef cattle in Barru District is 11,741 heads, equivalent to
8682.47 livestock units (ST). The amount of agricultural waste production in Barru District is quite high based
on fresh production, namely rice straw 59256.00 tons/year, corn straw 996.40 tons/year, peanut straw
2,859.36 tons/year and dry production of rice straw 33,430.26, corn straw 722.92 tons/year, peanut straw
1,835.4 tons/year. The total carrying capacity of agricultural waste in Barru District based on the carrying
capacity of livestock units (ST) is dry matter (BK) 13,887.17 ST, crude protein (PK) 7,213.21 ST and total
disgetible nutrient (TDN) 8,720.92 ST. So, it can be concluded that the BK and TDN needs of beef cattle can
be met while the PK needs cannot be met.

Keywords: carrying capacity, agricultural waste, beef cattle, demand, feed


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penjualan Telur Puyuh di CV Slamet


Quail Farm Sukabumi Jawa Barat

Analysis of Factors Affecting Quail Egg Sales at


CV Slamet Quail Farm Sukabumi Jawa Barat

Putri sulfiana sultan1, Alima bachtiar abdullahi2, Anita sari2, Harifuddin2, Subhan effendi2
1
Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepualuan
2
Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: putrisulfiana0001@gmail.com

Abstrak

Puyuh petelur memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan seiring dengan semakin
meningkatnya konsumsi telur puyuh. Burung puyuh menghasilkan produk konsumsi telur dan daging. Salah
satu perusahaan agribisnis burung puyuh di Jawa Barat adalah CV Slamet Quail Farm (CV SQF). Berdasar
dari hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang faktor- faktor yang mempengaruhi penjualan telur puyuh
dengan tujuan: (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan telur puyuh, (2) untuk
mengetahui pengaruh simultan dari faktor jumlah produksi, jumlah pembeli, dan harga jual terhadap
penjualan telur puyuh, (3) untuk mengetahui besaran pengaruh terhadap faktor-faktor penjualan telur puyuh.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Maret 2023 di CV Slamet Quail Farm Sukabumi yang
berlokasi di Kampung Cilangkap, Kelurahan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan survey, observasi, wawancara,
dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah bersifat kualitatif
dan kuantitatif dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsailfaktor jumlah produksi, jumlah pembeli dan harga jual memiliki pengaruh signifikan terhadap
penjualan telur puyuh, secara simultan bahwa faktor jumlah produksi, jumlah pembeli dan harga jual
berpengaruh signifikan terhadap faktor penjualan telur puyuh karena nilai signifikan yang diperoleh
0.001<0.05. Maka faktor-faktor tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh positif bagi penjualan
telur puyuh di CV Slamet Quail Farm Sukabumi, Jawa Barat. Besaran pengaruh yang diberikan oleh
keseluruhan faktor tersebut yaitu sebesar 52,7% terhadap penjualan telur burung puyuh. Sedangkan 47,3%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Kata Kunci: burung puyuh, penjualan, strategi, telur puyuh

Abstract

Laying quail has enormous potential to be developed in line with the increasing consumption of quail eggs.
Quails produce egg and meat consumption products. One of the quail agribusiness companies in West Java
is CV Slamet Quail Farm (CV SQF).Based on this, a study was conducted on the factors affecting quail egg
sales with the objectives: (1) to determine the factors affecting quail egg sales, (2) to determine the
simultaneous effect of the factors of production amount, number of buyers, and selling price on quail egg
sales, (3) to determine the amount of influence on the factors of quail egg sales. This research was
conducted in February-March 2023 at CV Slamet Quail Farm Sukabumi located in Cilangkap Village,
Cikembar Village, Sukabumi Regency, West Java. Data collection techniques used in this study were
surveys, observations, interviews, documentation and questionnaires. The data analysis technique used in
this research is qualitative and quantitative using multiple linear regression tests. The results showed that in
parsail factors the amount of production, the number of buyers and the selling price had a significant
influence on the sale of quail eggs, simultaneously that the factors of the amount of production, the number
of buyers and the selling price had a significant effect on the sales factor of quail eggs because the
significant value obtained was 0.001 <0.05. So these factors together have a positive influence on quail egg
sales at CV Slamet Quail Farm Sukabumi, West Java. The magnitude of the influence exerted by all these
factors is 52.7% on quail egg sales. While 47.3% is influenced by other factors outside this study.

Keywords: quail, sales, strategy, quail eggs


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Komparatif Produksi Telur Puyuh


pada Kandang Semi Modern dan Tradisional di CV Slamet Quail Farm

Comparative Analysis of Quail Egg Production


in Semi-Modern and Traditional Cages at CV Slamet Quail Farm

Nurul Annisa1, Alima Bachtiar abdullahi2, Anita Sari2, Windawati Alwi2, Ahmad Wadi2
1Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepualuan
2 Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nannisa323@gmail.com

Abstrak

Puyuh merupakan unggas penghasil daging dan telur yang merupakan sumber protein hewani bagi
masyarakat. Telur puyuh merupakan sumber protein hewani yang relatif murah dibandingkan dengan
sumber protein hewani lainnya seperti telur ayam, daging sapi, daging kambing dan lain-lain. Salah satu
faktor keberhasilan produksi burung puyuh adalah sistem perkandangan. Sistem kandang yang umum
digunakan adalah sistem kandang tradisional dan sistem kandang semi modern. Berdasarkan hal tersebut
maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil produksi
telur dengan penggunaan kandang semi modern dan tradisional di CV Slamet Quail Farm. Penelitian ini
dilaksanakan di peternakan puyuh CV Slamet Quail Farm Sukabumi pada bulan Februari 2023. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Data utama dalam
penelitian ini adalah hasil pengamatan produksi telur di CV Slamet Quail Farm. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisis melalui langkah-langkah berikut: (1) Mencari perbedaan rata-rata hasil produksi telur
antara kandang semi modern dan tradisional, (2) membandingkan hasil produksi telur antara kandang semi
modern dan tradisional dengan analsis rumus uji t menggunakan program SPSS, (3) menyimpulkan hasil
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kandang semi modern produksi telurnya lebih banyak daripada
kandang tradisional. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata produksi dari telur puyuh untuk kandang semi
modern adalah sebesar 1340.8214, sementara untuk kandang tradisional adalah sebesar 608,7500. Dengan
demikian secara deskriftif statistic dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata produksi telur antara kandang
semi modern dan kandang tradisional.

Kata Kunci: produksi, telur puyuh, kandang, tradisional, semi modern

Abstract

Quail is a poultry that produces meat and eggs which are a source of animal protein for the community. Quail
eggs are a relatively inexpensive source of animal protein compared to other animal protein sources such as
chicken eggs, beef, mutton and others. One of the factors for the success of quail production is the cage
system. Commonly used cage systems are traditional cage systems and semi-modern cage systems. Based
on this, this research was carried out with the aim of knowing whether there were differences in egg
production using semi-modern and traditional cages at CV Slamet Quail Farm. This research was conducted
at the CV Slamet Quail Farm Sukabumi quail farm in February 2023. This type of research is quantitative
research using survey methods. The main data in this study is the result of observing egg production at CV
Slamet Quail Farm. The data obtained was then analyzed through the following steps: (1) Looking for
differences in average egg production results between semi-modern and traditional cages, (2) comparing
egg production results between semi-modern and traditional cages by analyzing the t-test formula using the
SPSS program , (3) concluded the results of the study. The results showed that semi-modern cages
produced more eggs than traditional cages. This is indicated by the average production value of quail eggs
for semi-modern cages which is 1340.8214, while for traditional cages it is 608.7500. Thus, descriptive
statistics can be concluded that there is an average difference in egg production between semi-modern and
traditional cages.

Keywords: production, quail eggs, cage, traditional, semi modern


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan pada


Ternak Sapi Potong di Ungaran Timur

Factors Affecting the Success Rate of Artificial Insemination in Beef Cattle in East
Ungaran

Nur Afika1, Ummul Masir2, Alima Bachtiar Abdullahi 2, Fitriana Akhsan 2, Basri2

1Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepualuan


2 Dosen Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nurafika809@gmail.com

Abstrak

Inseminasi buatan dikenal oleh peternak sebagai teknologi reproduksi ternak yang efektif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentitikasi Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan
(IB) pada ternak sapi potong di Ungaran Timur yang dipelihara secara intensif. Pemilihan lokasi penelitian
dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan salah satu daerah
sentra komoditi peternakan sapi potong. Teknik pengumpulan data berdasarkan data primer dan sekunder.
Data primer berupa hasil wawancara berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden, sedangkan
data sekunder berupa informasi dari inseminator terkait hasil kegiatan IB di Ungaran Timur. Populasi dalam
penelitian ini adalah peternak yang berada di tiga desa di Ungaran Timur atas rekomendasi inseminator.
Selanjutnya, penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan menentukan kriteria
seperti: 1) Peternak yang menerapkan IB dalam perkembangbiakan ternak 2) jumlah kepemilikan ternak
minimal 2 ekor, sehingga berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 20 orang peternak yang dijadikan
responden dalam penelitian ini. Metode penelitian melalui wawancara responden, observasi, dokumentasi,
dan pelaporan dalam bentuk data. Hasil penelitian diperoleh empat faktor yang memengaruhi keberhasilan
peternak yakni: faktor Inseminator (X1); Bibit (X2); Kemampuan peternak (X3); Pakan (X4). Rata- rata
responden menjawab sangat setuju sebesar 73,3% bahwa inseminator berpengaruh terhadap keberhasilan
inseminasi buatan pada ternak sapi potong, Rata- rata responden menjawab 68,3% sangat setuju bahwa
bibit berpengaruh penting terhadap keberhasilan inseminasi buatan pada ternak sapi potong, responden
dengan jawaban sangat setuju sebesar 57,5% bahwa kemampuan peternak dalam deteksi birahi
berpengaruh penting terhadap keberhasilan inseminasi buatan, responden dengan jawaban sangat setuju
sebesar 39% bahwa pakan berpengaruh penting terhadap keberhasilan inseminasi buatan.

Kata Kunci: inseminator, inseminasi buatan, deteksi birahi, peternak.

Abstract

Artificial insemination is recognized by farmers as an effective livestock reproduction technology. This study
aims to identify factors that affect the success rate of artificial insemination (IB) in beef cattle in East Ungaran
that are intensively reared. The selection of the research location was done purposively with the
consideration that this location is one of the centers of beef cattle farming commodities. Data collection
techniques were based on primary and secondary data. Primary data were the results of interviews based on
questionnaires distributed to respondents, while secondary data were information from inseminators related
to the results of IB activities in East Ungaran. The population in this study were breeders in three villages in
East Ungaran on the recommendation of the inseminator. Furthermore, the sample determination used
purposive sampling method by determining criteria such as: 1) Farmers who apply IB in breeding livestock 2)
the number of livestock ownership is at least 2 heads, so based on these criteria, 20 farmers were obtained
as respondents in this study. The research method is through respondent interviews, observation,
documentation, and reporting in the form of data. The results of the study obtained four factors that influence
the success of breeders, namely: Inseminator factor (X1); Seed (X2); Farmer ability (X3); Feed (X4). The
average respondent answered strongly agreed by 73.3% that the inseminator has an effect on the success
of artificial insemination in beef cattle, the average respondent answered 68.3% strongly agreed that seeds
have an important effect on the success of artificial insemination in beef cattle, respondents with answers
strongly agreed by 57.5% that the ability of breeders in heat detection has an important effect on the success
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

of artificial insemination, respondents with answers strongly agreed by 39% that feed has an important effect
on the success of artificial insemination.

Keywords: inseminator, artificial insemination, detection of lameness, breeder.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Substitusi Probiotik Pada Pakan Terhadap Efisiensi Pakan Dan Performa
Ayam Kampung (Gallus gallus sp.)

The Effect Of Probiotic Substitution In Feed On Feeding Efficiency And Performance Of


Kampung Chickens (Gallus Gallus Sp.)
Ahmad Wadi1, Mihrani2, Fahruddin Wakano1
1Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: fahruddinwakano@polipangkep.ac.id

Abstrak

Sektor unggas merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pemenuhan gizi khususnya
protein hewani. Ayam kampung memiliki kontribusi besar sebagai penyedia daging dan telur untuk dalam
konsumsi protein hewani terutama bagi masyarakat perdesaan. Secara umum permintaan akan produk
ayam kampung belum mampu dipenuhi. Salah satu alternatif yang dapati dilakukan untuk mengatasi
masalah ini yaitu meningkatkan efisensi pakan. Probiotik merupakan makanan tambahan berupa mikroba
hidup baik bakteri maupun kapang yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada hewan inang dengan
memperbaiki mikroba dalam saluran pencernaan. Probiotik diketahui dapat meningkatkan bakteri asam
laktat dalam usus ayam. penelitian dilaksanakan di kandang ayam Teaching Farm Jurusan Peternakan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, yang disusun menggunakan rancangan acak lengkap
yang dilakukan dalam 2 tahap penelitian, yaitu lama fermentasi pakan dan pengaplikasikan pakan
terfermentasi. Pada maisng-masing tahap penelitian perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang
digunakan pada tahap pertama adalah 1 hari (T1), 2 hari (T2) dan 3 hari (T3). Sedangkan pada penelitian
tahap kedua yaitu (P0): kontrol, P1 : 40% pakan fermentasi + 60% pakan komersil, P2 : 50% pakan fermentasi
+ 50% pakan komersil dan P3 : 60% pakan fermentasi + 40% pakan komersil. Parameter yang amati pada
penelitian tahap pertama adalah bahan kering dan bahan organik pakan sedangkan pada tahap kedua;
kecernaan, FCR, PBB, dan konsumsi. Pada penelitian tahap pertama telah diperoleh hasil pakan yang telah
terfermentasi dengan hasil terbaik pada P3, dengan kandungan BK sebesar 12.66% dan BO sebesar
94.85%. hasill ini menunjukkan bahwa lama fermentasi dengan probiotik dapat meningkatkan kandungan
nutrisi pakan.

Kata Kunci: Ayam kampung, Probiotik, Pakan, Performa.

Abstract

The poultry sector is one sector that makes a big contribution to fulfilling nutrition, especially animal protein.
Free-range chickens have a big contribution as providers of meat and eggs for animal protein consumption,
especially for rural communities. In general, the demand for free-range chicken products has not been able
to be met. One alternative that has been found to overcome this problem is to increase feed efficiency.
Probiotics are additional food in the form of live microbes, both bacteria and mold, which have a beneficial
effect on the host animal by improving the microbes in the digestive tract. Probiotics are known to increase
lactic acid bacteria in the intestines of chickens. The research was carried out in the Teaching Farm chicken
coop of the Animal Husbandry Department of the Pangkajene Islands State Agricultural Polytechnic, which
was arranged using a completely randomized design carried out in 2 research stages, namely the length of
feed fermentation and the application of fermented feed. At each stage of the research, the treatment was
repeated 3 times. The treatments used in the first stage are 1 day (T1), 2 days (T2) and 3 days (T3).
Meanwhile, in the second stage of research, namely (P0): control, P1: 40% fermented feed + 60%
commercial feed, P2: 50% fermented feed + 50% commercial feed and P3: 60% fermented feed + 40%
commercial feed. The parameters observed in the first stage of research were dry matter and feed organic
matter, while in the second stage; digestibility, FCR, PBB, and consumption. In the first stage of research,
fermented feed results were obtained with the best results at P3, with a DM content of 12.66% and BO of
94.85%. These results show that long fermentation with probiotics can increase the nutritional content of
feed.

Keywords: Free-range chicken, Probiotics, Feed, Performance.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Permintaan Produk Peternakan di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros

Demand for Livestock Products in Tanralili District, Maros Regency

Alima Bachtiar Abdullahi1, Aisyah1, Aminata Sukriya1

1Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: alima_politanipangkep@yahoo.com

Abstrak

Sektor peternakan merupakan sektor yang cukup penting dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan
(sumber protein hewani) bagi masyarakat. Untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui (1) Produk
peternakan apa saja yang dikonsumsi oleh masyarakat di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros, (2) Faktor
yang menyebabkan masyarakat di Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros mengkonsumsi produk
peternakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa salah satu upaya dalam menurunkan
tingkat stunting adalah dengan pemenuhan protein hewani yang cukup. Kecamatan Tanralili sebagai tempat
penelitian karena merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Maros yang memiliki 195 orang yang
terdampak stunting per April 2023. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-September 2023 dengan
menggunakan metode survei. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Tanralili selama penelitian yang
ditentukan secara simple random sampling dengan kriteria usia 15-64 tahun. Pengumpulan data diawali
dengan wawancara kemudian melakukan pengisian kuisioner kepada responden. Data dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Produk peternakan yang umumnya dikonsumsi
oleh masyarakat di Kecamatan Tanralili adalah daging sapi, daging kerbau, daging kuda, daging kambing,
daging ayam ras, daging ayam buras, daging itik, telur ayam, telur itik, telur puyuh, susu cair pabrik, susu
kental manis, serta susu bubuk. (2) Faktor yang menyebabkan masyarakat di Kecamatan Tanralili
Kabupaten Maros melakukan permintaan terhadap produk peternakan adalah disebabkan oleh 13,33%
harga produk peternakan, 6,67% harga produk lain, 26,67% tingkat kesukaan, 33,33% mudah diperoleh,
13,33% tingkat pendapatan, serta 6,67% karena faktor lainnya.

Kata Kunci: permintaan, produk, peternakan

Abstract

The livestock sector is a sector that is quite important in the process of fulfilling food needs (sources of
animal protein) for the community. For this reason, research was carried out to find out (1) what livestock
products are consumed by people in Tanralili District, Maros Regency, (2) Factors that cause people in
Tanralili District, Maros Regency to consume livestock products. This research was carried out with the
consideration that one of the efforts to reduce stunting levels is to provide sufficient animal protein. Tanralili
District was used as a research location because it is one of the sub-districts in Maros Regency which has
195 people affected by stunting as of April 2023. This research was carried out in July-September 2023
using a survey method. The types of data used are primary data and secondary data. The population in this
study were people who visited the Tanralili Community Health Center during the research which was
determined using simple random sampling with the age criteria of 15-64 years. Data collection begins with
interviews and then filling out questionnaires with respondents. Data was analyzed descriptively qualitatively.
The research results show that; (1) Livestock products generally consumed by people in Tanralili District are
beef, buffalo meat, horse meat, goat meat, purebred chicken meat, free-range chicken meat, duck meat,
chicken eggs, duck eggs, quail eggs, factory liquid milk, sweetened condensed milk, as well as powdered
milk. (2) The factors that cause people in Tanralili District, Maros Regency to demand livestock products are
caused by 13.33% price of livestock products, 6.67% price of other products, 26.67% level of preference,
33.33% easy to obtain, 13.33% income level, as well as 6.67% due to other factors.

Keywords: demand, product, livestock


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

The Visual Semiotics Peirce’s Triadic Model Pada Ikan Hias Injiel Napoleon

The Visual Semiotics Peirce’s Triadic Model Of Angel Napoleon

Yusri Muhammad Yusuf*

Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Pangkep, 90655


*Korespondensi : yusrimuhammadyusuf748@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi komunikasi berdasarkan bahasa pada ikan hias injiel.
Secara umum dapat dipahami sebagai suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara
dua pihak atau lebih yaitu Produsen dan konsumen. Sebagai bahasa, maka efektivitas penyampaian pesan
tersebut menjadi pemikiran utama seorang pendesain komunikasi visual. Pengambilan data primer
diperoleh dengan tekhnik wawancara secara mendalam kepada produsen dan konsumen ikan hias injiel;
dan berupa dokumen teks (daftar hias injiel). Hasil penelitian ini menunjukkan semiotika visual Pierce
merupakan organ vital dalam tubuh bidang pemasaran ikan hias, selalu menjadi incaran utama di bidang
perikanan dijadikan sebagai iklan yang mampu menjadi daya tarik atau memikat perhatian yang tentunya
akan berdampak kepada volume penjualan. Wujud sesuatu ikan hias yang ingin direpresentasikan
dinamakan dengan Object yang di dalamnya terdiri dari icon adalah tanda berdasarkan 2 kemiripan, indeks
adalah kategori tanda yang dilahirkan berdasarkan sebab dan akibat, sedangkan simbol adalah sistem
tanda yang bersifat konvensi. Sebuah tanda yang muncul atau dilahirkan tentu memliki makna yang
memungkinkan seseorang untuk menafsirkannya disebut dengan interpretan. Penafsiran yang masih
bersifat kemungkinan disebut dengan Theme suatu penafsiran apabila sudah memiliki suatu kebenaran
dinamakan dengan disent sedangkan argument adalah kebenaran suatu tanda yang ditafsirkan sudah
sesuai dengan konsep dan aturan secara umum atau konvensi.Selama proses pemasaran ada hal penting
yang tidak boleh diabaikan, yaitu persepsi konsumen mengenai kualitas pemasaran. Hasil penelitian ini
menyarankan pelaku usaha ikan hias untuk lebih meningkatkan kualitas pemasaran dan volume penjualan
melalui pendekatan Visual Semiotics (linguistik).

Kata kunci: visual, semiotika, object, interpretant.

Abstract

This research aims to determine the perception of communication based on language in the Gospel
ornamental fish. In general, it can be understood as a process of sending and receiving messages that
occur between two or more parties, namely producers and consumers. As a language, the effectiveness of
conveying the message was the main thought of a visual communication designer. Primary data collection
was obtained using in-depth interview techniques with producers and consumers of Gospel ornamental fish;
and in the form of a text document (a list of the gospels). The results of this study indicate that Pierce's
visual semiotics was a vital organ in the body of the marketing field of ornamental fish, which has always
been the main target in the field of fisheries as an advertisement that was able to attract or attract attention
which will certainly have an impact on sales volume. The form of an ornamental fish that you want to
represent was called an Object which consists of an icon which was a sign based on 2 similarities, an index
was a sign category that was born based on cause and effect, while a symbol was a sign system that was
convention. A sign that appears or was born certainly has a meaning that allows someone to interpret it,
which was called an interpretant. Interpretations that are still probable are called Themes. An interpretation if
it already has a truth was called dissent, while an argument was the truth of a sign that was interpreted in
accordance with general concepts and rules or conventions. During the marketing process there are
important things that cannot be ignored, namely perception. consumers regarding marketing quality. The
results of this study suggest ornamental fish businesses to further improve marketing quality and sales
volume through a Visual Semiotics (linguistic) approach.

Keyword: visual, semiotic, object, interpretant.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Bioaktif Cangkang Bulu Babi


Echinoidea sp.

Isolation and Characterization of Bioactive Compounds from Sea Urchin Shells


Echinoidea sp.

Mursida1, Mita Gebriella Inthe1*, Adilham1

1Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespodensi: mitagebriella@polipangkep.ac.id

Abstrak

Bulu babi merupakan salah satu jenis biota perairan yang berasal dari filum echinodermata. cangkang bulu
babi memiliki potensi sebagai antimikroba karena memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bersifat toksik
yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan khususnya farmasi sebagai bahan obat-obatan karena
mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
ekstrak bulu babi menggunakan metode maserasi dengan tiga pelarut yang berbeda dan menguji komponen
bioaktif menggunakan metode fitokimia. Cangkang bulu babi diperoleh dari limbah industri perikanan yang
ada di kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak pada pelarut methanol dan etil asetat positif
mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan fenol.

Kata Kunci : Bulu Babi, maserasi, senyawa bioaktif

Abstract

Sea urchin is one type of aquatic biota originating from the echinoderms phylum. Sea urchin shells have
potential as an antimicrobial because they contain toxic bioactive compounds which can be used in the
health , especially pharmaceuticals as medicines because they contain active compounds which have the
potential to act as antibiotics. This study aims to obtain sea urchin extract using the maceration method with
three different solvents and testing the bioactive components using phytochemical methods. Sea urchin
shells are obtained from fishing industry waste in the city of Makassar. The research results showed that the
extract in methanol and ethyl acetate solvents positively contained alkaloids, flavonoids, tannins and
phenols.

Keywords: bioactive compounds, maceration, sea urchin


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Respon Fisiologis Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Pakan dengan
Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.) dan Diuji Tantang dengan
Peningkatan Suhu Pemeliharaan

Physiological Response of Tilapia Fish (Oreochromis niloticus) Fed with the


Addition of Papaya Leaf Meal (Carica papaya L.) and Challenged with Increased
Rearing Temperature

Yusdalifa Ekayanti Yunus1*, Yushra2, Nurul Mutmainnah3

123Budidaya Perairan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare


*Korespodensi: yusdaekayanti@gmail.com

Abstrak

Ikan Nila menjadi salah satu komoditi perikanan air tawar yang bernilai ekonomis penting. Permasalahan
mendasar yang ditemukan dalam budidaya ikan ini adalah suhu pemeliharaan yang fluktuatif diakibatkan
musim kemarau yang berkepanjangan. Pada stadia benih, ikan nila sangat rentan terhadap perubahan suhu
yang selanjutnya akan berdampak pada kondisi stres dan lebih lanjut dapat menyebabkan kematian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun pepaya pada pakan terhadap
respon fisiologis ikan nila yang diuji tantang dengan peningkatan suhu pemeliharaan. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan dosis tepung daun papaya
yaitu 0, 2, 4 dan 6% dengan hewan uji yang digunakan berupa benih ikan nila berukuran 1,4 gr dengan
Panjang 3,2 cm. Setelah 30 hari pemeliharaan dengan pemberian pakan uji, ikan nila kemudian diuji tantang
dengan peningkatan suhu pemeliharaan 34oC. Respon fisiologis yang daimati yaitu jumlah bukaan
operculum yang diamati setiap 10 menit sampai pada menit ke-30 serta kadar kolesterol darah. Hasil yang
diperoleh yaitu bukaan operculum tertinggu dari menit ke-10 sampai ke-30 diperoleh pada ikan nila yang
diberi pakan tanpa penambahan tepung daun pepaya sedangkan jumlah bukaan operculum terendah pada
ikan nila yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun pepaya dosis 4%. Kadar kolesterol darah
tertinggi ditemukan pada ikan nila yang diberi pakan dengan penambahan tepung daun pepaya dosis 4%
yaitu 165,333 mg/dL.

Kata Kunci: respon fisiologis, ikan nila, tepung daun pepaya, peningkatan suhu

Abstract

Tilapia is one of the freshwater fisheries commodities with important economic value. The basic problem
found in fish farming is fluctuating rearing temperatures due to the prolonged dry season. At the fry stage,
tilapia are very vulnerable to changes in temperature which will then have an impact on stress conditions and
can further cause death. This study aims to determine the effect of adding papaya leaf flour to feed on the
physiological response of tilapia fish that were challenged with an increase in rearing temperature. This
research used a Completely Randomized Design (CRD) with different treatment doses of papaya leaf flour,
namely 0, 2, 4 and 6% with the test animals used being tilapia fish seeds measuring 1.4 grams with a length
of 3.2 cm. After 30 days of rearing with test feed, the tilapia were then challenged with an increase in rearing
temperature of 34oC. The physiological responses observed were the number of operculum openings
observed every 10 minutes until the 30th minute and blood cholesterol levels. The results obtained were that
the highest number of operculum openings from the 10th to the 30th minute was obtained in tilapia fed
without the addition of papaya leaf flour, while the lowest number of operculum openings was in tilapia fed
with the addition of 4% papaya leaf flour. The highest blood cholesterol levels were found in tilapia fed with
the addition of papaya leaf flour at a dose of 4%, namely 165.333 mg/dL.

Keywords: abstract, brief, conclusions, methods, objectives


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Fortifikasi Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.) pada Pakan Terhadap Laju
Pengosongan Lambung dan Kadar Glukosa Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Fortification of Papaya Leaf Meal (Carica papaya L.) in Feed on Gastric Emptying
Rate and Blood Glucose Levels of Tilapia (Oreochromis niloticus)

Yusdalifa Ekayanti Yunus1*, Ummu Kaltsum SC2, Fauzia Nur3

12Budidaya Perairan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare


3Akuakultur, Perikanan, Universitas Sulawesi Barat
*Korespodensi: yusdaekayanti@gmail.com

Abstrak

Salah satu masalah mendasar pada produksi budidaya ikan nila yaitu kurangnya nilai kecernaan pakan yang
berdampak pada keefektifan dan keefisienan pemanfaatan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh fortifikasi tepung daun pepaya pada pakan terhadap keefektifan pemberian pakan yang diamati
pada laju pengosongan lambung dan kadar glukosa darah ikan nila. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan dosis tepung daun pepaya yaitu 0, 2, 4, dan 6%. Benih
ikan nila yang digunakan berukuran 1,4 gram dengan Panjang 3,2 cm yang diberi pakan selama 30 hari.
Pengamatan pada laju pengosongan lambung dan kadar glukoksa darah ikan nila terlebih dahulu
dipuasakan selama 24 jam dan kemudian diberi pakan secara adlibitum. Pengambilan isi lambung dan
pengukuran kadar glukosa darah ikan diamati setiap interval waktu satu jam. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa ikan nila yang diberi pakan dosis 2% dan 6% mengalami pengosongan lambung pada jam
ke-6 dibanding perlakuan lainnya, sedangkan kadar glukosa darah ikan nila yang diberi pakan dengan
penambahan tepung dau pepaya dosis 2% lebih cepat mengalami puncak peningkatan kadar glukosa darah
dan menurun pada jam ke-4 post prandial.

Kata Kunci: daun pepaya, ikan nila, laju pengosongan lambung, glukosa darah

Abstract

One of the fundamental problems in tilapia cultivation production is the lack of feed digestibility which has an
impact on the effectiveness and efficiency of feed utilization. This study aims to determine the effect of
papaya leaf flour fortification in feed on the effectiveness of feeding as observed in the rate of gastric
emptying and blood glucose levels of tilapia. This research used a Completely Randomized Design (CRD)
with different treatment doses of papaya leaf flour, namely 0, 2, 4, and 6%. The tilapia fish seeds used
measured 1.4 grams with a length of 3.2 cm and were fed for 30 days. Observations on the rate of gastric
emptying and blood glucose levels of tilapia were first observed when fasted for 24 hours and then fed ad
libitum. Collecting gastric contents and measuring fish blood glucose levels were observed at one hour
intervals. Based on the results of observations, it is known that tilapia fish fed a dose of 2% and 6%
experienced gastric emptying at the 6th hour compared to other treatments, while the blood glucose levels of
tilapia fed with the addition of papaya powder at a dose of 2% experienced a peak increase in glucose
levels. blood and decreased at the 4th hour post prandial.

Keywords: papaya leaves, tilapia, gastric emptying rate, blood glucose


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Mortalitas dan gejala klinis udang windu (Penaeus modonon) pra dan pasca
infeksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) yang diberi pakan dengan
pelapisan ekstrak daun miana (Coleus scutellarioides)

Mortality and clinical symptoms of tiger prawns (Penaeus modonon) pre and post
infection with White Spot Syndrome Virus (WSSV) fed with a coating
of miana leaf extract (Coleus scutellarioides)

Keky Febriani1, Buana Basir2*, Heriansah3


1Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa
2 ProgramStudi Budidaya Perairan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa
3 Program Studi Sumber Daya Akuatik, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa

*Korespodensi: dina.buana7475@gmail.com

Abstrak

Ekstrak daun miana (Coleus scutelariodes) telah digunakan sebagai antivirus, namun efek penggunaan
untuk pencegahan virus White Spot Syndrome Virus (WSSV) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui mortalitas dan gejala klinis udang windu (Penaeus monodon) yang diberi pakan dengan
pelapisan ekstrak daun miana pra dan pasca infeksi WSSV. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin pada bulan Juni sampai Agustus 2023. Selama masa
pemeliharaan 25 hari (pra infeksi) dan 5 hari (pasca infeksi), udang windu diberi lima tipe pakan perlakuan
konsentrasi pelapisan yang berbeda. Analisis ragam menunjukkan bahwa pelapisan ekstrak daun miana
pada pakan tidak berpengaruh signifikan (p>0,05) terhadap mortalitas udang windu pra infeksi, namun pada
pasca infeksi berpengaruh signifikan (P<0,05). Uji Tukey HSD untuk pasca infeksi mengindikasikan bahwa
mortalitas terendah pada konsentrasi pelapisan 750 µg/mg (33,3%) secara signifikan lebih rendah
dibandingkan konsentrasi 125 µg/mg (60,0%), 250 µg/mg (60,0%), dan tanpa pelapisan (93,3%), namun
tidak berbeda signifikan dengan konsentrasi 500 µg/mg (46,7%). Pengamatan gejala klinis pasca infeksi
menunjukkan infeksi tingkat berat pada perlakuan kontrol serta konsentrasi 125 µg/mg dan 250 µg/mg,
infeksi sedang pada konsentrasi 500 µg/mg, dan infeksi ringan pada konsentrasi 750 µg/mg. Secara umum,
mortalitas yang lebih rendah dan gejala klinis yang lebih ringan diperoleh pada perlakuan yang diberi pakan
dengan pelapisan ekstrak daun miana.
Kata Kunci: ekstrak daun miana, pelapisan pakan, udang windu, mortalitas, gejala klinis

Abstract

Miana leaf extract (Coleus scutelariodes) has been used as an anti-virus, but the effect of using it to prevent
the White Spot Syndrome Virus (WSSV) virus is not yet known. This study aimed to determine the mortality
and clinical symptoms of tiger prawns (Penaeus monodon) fed a coating of miana leaf extract before and
after WSSV infection. This research was conducted at the Laboratory of the Faculty of Marine and Fisheries
Sciences, Hasanuddin University, from June to August 2023. During the maintenance period of 25 days (pre-
infection) and 5 days (post-infection), tiger prawns were fed five types of feed treated with different coating
concentrations. Analysis of variance showed that coating feed with miana leaf extract had no significant
effect (p>0.05) on tiger prawn mortality pre-infection, but post-infection had a significant effect (P<0.05). The
Tukey HSD test for post-infection indicated that the lowest mortality at a coating concentration of 750 µg/mg
(33.3%) was significantly lower than that at concentrations of 125 µg mg-1 (60.0%), 250 µg mg-1 (60.0%), and
without coating (93.3%), but not significantly different from a concentration of 500 µg mg-1 (46.7%).
Observation of post-infection clinical symptoms revealed severe infection in the control treatment at
concentrations of 125 and 250 µg mg-1, moderate infection at a concentration of 500 µg mg-1, and mild
infection at a concentration of 750 µg mg-1. In general, lower mortality and milder clinical symptoms were
obtained in treatments fed with miana leaf extract coating.
Keywords: clinical symptom, feed coating, miana leaf extract, mortality, tiger prawns
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Prevalensi Virus WSSV pada Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Organik

Prevalence of WSSV Virus in Organic Tiger Shrimp (Penaeus monodon) Cultivation

Nur Rahmawaty Arma1*, Andriani1, Aldy Mulyadin1, Halimah Al Zahrah1, Piftar Hanafi1

1Teknologi Budi Daya Perikanan, Budidaya Perikanan, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nrarma@yahoo.com

Abstrak

Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan menyebabkan makanan yang dikonsumsi harus
bebas dari kandungan bahan berbahaya. Oleh sebab itu, produk udang windu organik cukup diminati oleh
pasar internasional. Penelitian ditujukan memberikan informasi tentang tingkat prevalensi virus WSSV pada
budidaya udang windu organik sebagai rujukan untuk mencegah serangan virus WSSV. Koleksi sampel
untuk deteksi virus WSSV diambil dari tambak udang windu yang menggunakan sistem budidaya udang
organik. Sampel udang disimpan di dalam ethanol absolut 98%. Ekstraksi DNA dilakukan menggunakan
metode Dodecyl Trimethyl Ammonium Bromide-Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB-DTAB). Virus
WSSV dideteksi dengan menggunakan kit spesifik untuk WSSV Detection and Prevention System. Hasil
amplifikasi DNA udang dengan primer WSSV untuk mendeteksi prevalensi virus menunjukkan bahwa ada
satu sampel yaitu SPS1 yang menunjukkan indikasi adanya virus WSSV dengan kategori serangan sangat
ringan (sample of very light WSSV infection) yang ditunjukkan dengan adanya pita pada 848 bp dan 333 bp.
Pita 848 bp adalah house keeping gene dan pita 333 bp adalah WSSV. Sampel udang WTN1-WTN4
menunjukkan indikasi negative, sampel udang WTI1-WTI4 menunjukkan indikasi negative, sampel udang
SPS2-SPS4 menunjukkan indikasi negative. Hasil ini memberikan informasi bahwa udang yang dipelihara
pada lokasi WTI (Lokasi 1) dan WTN (Lokasi 2) penelitian relatif terbebas dari serangan virus WSSV, kecuali
pada lokasi SPS (Lokasi 3) ada potensi serangan WSSV meskipun relatif ringan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tingkat prevalensi virus WSSV pada budidaya udang windu organik menunjukkan
indikasi prevalensi virus WSSV dengan kategori serangan sangat ringan.

Kata Kunci: udang windu, tingkat prevalensi, virus WSSV, amplifikasi DNA

Abstract

Increasing public attention to health means that the food consumed must be free from dangerous
ingredients. Therefore, organic tiger shrimp products are quite popular in the international market. The
research is aimed at providing information about the prevalence level of the WSSV virus in organic tiger
shrimp cultivation as a reference for preventing WSSV virus attacks. Sample collection for detection of the
WSSV virus was taken from tiger shrimp ponds that use an organic shrimp cultivation system. Shrimp
samples were stored in 98% absolute ethanol. DNA extraction was carried out using the CTAB-DTAB
method. The WSSV virus is detected using a specific kit for the WSSV Detection and Prevention System.
The DNA amplification resulted that sample SPS1 showed indications of the presence of the WSSV virus in
the very light attack category as indicated by the presence of bands at 848 bp and 333 bp. The WTN1-WTN4
shrimp samples showed negative indications, the WTI1-WTI4 shrimp samples showed negative indications,
the SPS2-SPS4 shrimp samples showed negative indications. These results provide information that shrimp
reared at the WTI (Location 1) and WTN (Location 2) research locations are relatively free from WSSV virus
attacks, except at the SPS location (Location 3) where there is potential for WSSV attacks even though they
are relatively mild. The results of this study show that the prevalence level of the WSSV virus in organic tiger
shrimp cultivation shows an indication of the prevalence of the WSSV virus in the very light WSSV infection.

Keywords: tiger shrimp, prevalence, WSSV virus , DNA amplification


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemberian Stadia Naupli Instart 1 untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Sintasan


Larva Udang Vaname

Giving Stadia Naupli Instart 1 to Increase the Growth and Survival of


Vaname Shrimp Larvae

Juhaefa1, Dewi Maranata2*, Muh. Syarwan Basra2, Al Imran3, Amani Karima4, Andriani5*

1Teknologi Budi Daya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: andriani_nasir@yahoo.co.id

Abstrak

Artemia sp merupakan pakan alami larva udang vaname. Masalah sering dihadapi dalam penyediaannya
yaitu sulit dikultur. Upaya mengatasi masalah tersebut yaitu penggunaan instart 1 (artemia siap pakai tanpa
proses kultur). Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengetahui tingkat efesiensi penggunaan instart 1 terhadap
peningkatan laju pertumbuhan dan sintasan larva udang vaname. Metode pelaksanaan yang dilakukan
yaitu persiapan media pemeliharaan, persiapan wadah, penebaran naupli, manajemen pakan, menajemen
kualitas air, pengendalian penyakit, panen dan pascapanen. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
partisipasi aktif, observasi, wawancara dengan teknisi lapangan, dan studi literatur. Data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil yang
diperoleh diketahui bahwa laju pertumbuhan panjang relatif dan sintasan larva yang diberikan pakan berupa
instart 1 yaitu 0,3 mm dan 52,11%, sedangkan larva yang diberi pakan kombinasi instart 1 dan artemia
kaleng yaitu 0,29 mm dan 48,22%. Dengan demikian penggunaan instar 1 sebagai pakan larva udang
vaname terbukti dapat meningkatkan laju pertumbuhan dan sintasan larva udang vaname.

Kata Kunci: pertumbuhan, sintasan, instart 1, udang vaname

Abstract

Artemia sp is the natural food for vaname shrimp larvae. The problem often faced in providing it is that it is
difficult to culture. An effort to overcome this problem is the use of Instart 1 (ready-to-use artemia without a
culture process). This study aims to determine the efficiency level of using Instart 1 to increase the growth
rate and survival rate of vannamei shrimp larvae. The implementation method used is media preparation,
container preparation, naupli stocking, feed management, water quality management, disease control,
harvest, and postharvest. Data was collected through active participation, observation, interviews with field
technicians, and literature studies. The data obtained is presented in the form of tables and graphs and then
analyzed descriptively. Based on the results obtained, it is known that the relative length growth rate and
survival rate of larvae fed instart 1 were 0.3 mm and 52.11%, while larvae fed a combination of instart 1 and
canned artemia were 0.29 mm and 48.22%. Thus, using Instar 1 as vaname shrimp larvae feed is proven to
increase the growth and survival rates of vannamei shrimp larvae.

Keywords: growth, survival, instart 1, vaname shrimp


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Peningkatan Produksi Naupli Melalui Aplikasi Paprika Bubuk pada Induk Jantan
Udang Vaname

Increasing Naupli Production Through the Application of Paprika Powder to Male


Vaname Shrimp

M. Zulfikhar Ardiansyah1, A. Haeratul Mulyana 2*, Juhaefa2, Hamja Hamka3, Iqbal Arifuddin4, Andriani5*

1Teknologi Budi Daya Perikanan, Budidaya Perianan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: andriani_nasir@yahoo.co.id

Abstrak

Permasalahan sering dihadapi dalam pembenihan udang vaname yaitu produksi naupli rendah. Solusi untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu melakukan pemberian pakan yang telah diperkaya dengan penambahan
bubuk paprika pada induk udang. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui tingkat efesiensi aplikasi paprika
bubuk pada induk jantan dalam meningkatkan produksi naupli udang vaname. Metode pelaksanaan yang
dilakukan yaitu pemilihan induk, aklimatisasi, manajemen kualitas air, manajemen pakan, manajemen induk
(ablasi, pemijahan, peneluran, penetasan, dan panen naupli). Pengumpulan data dilakukan dengan
partisipasi aktif, observasi, wawancara dengan teknisi lapangan, dan studi literatur. Data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil yang
diperoleh diketahui bahwa tingkat mating rate dan spawning rate induk udang vaname yaitu 81,2% dan
97,7%, dengan rata-rata produksi naupli yaitu 363.109 ekor naupli/ekor induk memijah/hari. Jumlah produksi
naupli tersebut sangat tinggi, sehingga penggunaan paprika bubuk pada induk jantan sangat signifikan
meningkatkan produksi naupli udang vaname.

Kata Kunci: produksi, naupli, paprika bubuk, induk

Abstract

The problem often encountered in vaname shrimp hatcheries is low nauplii production. The solution to
overcome this problem is to provide feed that has been enriched by adding paprika powder to the parent
shrimp. The purpose of this study was to determine the efficiency level of paprika powder application on
male parents in increasing the production of vannamei shrimp naupli. The implementation method used is
broodstock selection, acclimatization, water quality management, feed management, and broodstock
management (ablation, spawning, laying, hatching, and harvesting naupli). Data collection was carried out
with active participation, observation, interviews with field technicians, and literature studies. The data
obtained is presented in the form of tables and graphs and then analyzed descriptively. Based on the results
obtained, it is known that the mating rate and spawning rate of vannamei shrimp broodstock are 81.2% and
97.7%, with an average naupli production of 363,109 naupli heads/spawning broodstock/day. The amount of
naupli production is very high, so the use of ground paprika in male broods significantly increases the
production of vannamei shrimp naupli.

Keywords: production, nauplii, paprika powder, broodstock


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Musim Terhadap Hasil Tangkapan Gurita


di Pulau Langkai dan Lanjukang

The Influence of Seasons on Octopus Catches


on Langkai and Lanjukang Islands

Nasdwiana1*, Hasmawati1, Husniati1

1Program Studi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: nasdwiana@polipangkep.ac.id

Abstrak

Adanya potensi yang besar tidak didukung dengan adanya data dan informasi mengenai hasil tangkapan
maupun pengelolaan gurita. Hasil tangkapan pada perairan umum sangat dinamis, karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor terutama musim / curah hujan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil
tangkapan gurita di Pulau Langkai dan Lanjukang, serta bagaimana pengaruh musim terhadap hasil
tangkapan gurita. Metode yang digunakan yaitu metode survey langsung, melalui wawancara dan
penyebaran kuesioner kepada nelayan dan pengepul, dengan penentuan sampel menggunakan metode
purpose sampling. Sedangkan untuk data curah hujan diperoleh dari stasiun BMKG Kota Makassar. Data
hasil tangkapan dianalisis menggunakan uji t SPSS, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk
mengetahui hubungan curah hujan dengan hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi
tangkapan gurita di Pulau Langkai dan Lanjukang selama setahun yaitu pada bulan oktober 2021 hingga
september 2022 berfluktuasi. Untuk hasil tangkapan berdasarkan musim, pada musim barat yaitu sebanyak
8.428 kg. sedangkan pada musim timur sebanyak 4.271 kg. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan produksi tangkapan gurita pada musim barat dan musim timur (p = 0,01). Untuk analisis
korelasi curah hujan dengan hasil tangkapan menunjukkan korelasi yang cukup kuat (0,55).

Kata Kunci: Curah hujan, Gurita, Hasil tangkapan, Pulau Langkai, Pulau Lanjukang

Abstract

The existence of great potential is not supported by data and information regarding octopus catches and
management. Catches in public waters are very dynamic because they are influenced by various factors,
especially season and rainfall. The aim of this research is to determine the octopus catches on Langkai and
Lanjukang Islands, as well as how the season influences the octopus catches. The method used is the direct
survey method, through interviews and distributing questionnaires to fishermen and collectors, with sample
determination using the purposeful sampling method. Meanwhile, rainfall data was obtained from the
Makassar City BMKG station. Catch data were analyzed using the SPSS t test, while correlation analysis
was used to determine the relationship between rainfall and catch. The results of the research show that the
production of octopus catches on Langkai and Lanjukang Islands during the year, namely from October 2021
to September 2022, are fluctuated. For catches based on season, in the rainy season it is 8,428 kg, while in
the dry season it is 4,271 kg. The results of the analysis showed that there was a significant difference in
octopus catch production in the rainy season and the dry season (p = 0.01). For the correlation analysis of
rainfall and catch results, it shows a fairly strong correlation (0.55).

Keywords: Rainfall, Octopus, Catch, Langkai Island, Lanjukang Island


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Tingkat Kesuburan Danau Ngade Ternate Berdasarkan Kandungan Nitrat Dan Fosfat

Fertility level of Lake Ngade Ternate based on nitrate and phosphate content

Yuliana*1, Juharni1, Andriani Nasir2, dan Mutmainnah3

1Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun, Ternate Kampus Gambesi
Kotak Pos 53 Ternate Kode Pos 97719 Ternate Selatan, Maluku Utara. Telp. (0921) 3110907, 3110904
2Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Sulawesi Selatan
3Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan , Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun, Ternate

Kampus Gambesi Kotak Pos 53 Ternate Kode Pos 97719 Ternate Selatan, Maluku Utara. Telp. (0921) 3110907,
3110904
* Korespondensi: yulianarecar@gmail.com

Abstrak

Danau Ngade mempunyai potensi yang besar sebagai sumber perikanan darat dan kawasan pariwisata.
Saat ini, Danau Ngade telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas seperti pemeliharaan
ikan dengan sistem keramba jaring apung, pariwisata, pemancingan ikan, serta di sekitar danau
dimanfaatkan untuk pemeliharaan ternak dan perkebunan. Beragam aktivitas tersebut berpotensi
meningkatkan kesuburan perairan Danau Ngade yang hingga saat ini belum diketahui berdasarkan
kandungan nitrat dan fosfatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). untuk mengetahui kandungan nitrat dan
fosfat di Danau Ngade, dan (2). untuk menentukan tingkat kesuburan Danau Ngade berdasarkan kandungan
nitrat dan fosfat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2023 di Danau Ngade Ternate Provinsi
Maluku Utara pada 5 stasiun. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali, dengan periode pengambilan
sampel 2 minggu sekali. Pengukuran kandungan nitrat dan fosfat dilakukan di laboratorium. Analisis sidik
ragam digunakan untuk menentukan perbedaaan kandungan nitrat dan fosfat berdasarkan stasiun dan
waktu pengamatan. Penentuan tingkat kesuburan Danau Ngade dilakukan berdasarkan kriteria Jollenweider
(1968 dalam Wetzel, 1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nitrat di Danau Ngade berkisar
antara 0,0164 - 0,0726 mg/l dan fosfat dengan kisaran antara 0,0395 - 0,0524 mg/l. Danau Ngade termasuk
dalam kategori perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotrofik) berdasarkan kandungan nitratnya dan
termasuk perairan yang subur (eutrofik) berdasarkan kandungan fosfatnya.

Kata kunci : Danau Ngade, nutrien, dan tingkat kesuburan

Abstract

Lake Ngade has great potential as a source of inland fisheries and a tourism area. Currently, Lake Ngade
has been used by the community for various activities such as raising fish using a floating net cage system,
tourism, fishing, and around the lake it is used for raising livestock and plantations. These various activities
have the potential to increase the fertility of Lake Ngade's waters, which until now has not been known based
on its nitrate and phosphate content. The objectives of this research are (1). to determine the nitrate and
phosphate content in Lake Ngade, and (2). to determine the fertility level of Lake Ngade based on the nitrate
and phosphate content. This research was carried out in March - April 2023 at Lake Ngade Ternate, North
Maluku Province at 5 stations. Sampling was carried out 4 times, with a sampling period fortnightly.
Measurements of nitrate and phosphate content were carried out in the laboratory. Analysis of variants was
used to determine differences in nitrate and phosphate content based on station and observation time.
Determination of the fertility level of Lake Ngade was carried out based on the Jollenweider criteria (1968 in
Wetzel, 1975). The research results show that the nitrate content in Lake Ngade ranges between 0.0164 -
0.0726 mg.L-1 and phosphate ranges between 0.0395 - 0.0524 mg.L-1. Lake Ngade is included in the
category of waters with a low level of fertility (oligotrophic) based on its nitrate content and includes fertile
waters (eutrophic) based on its phosphate content.

Keywords: Fertility level, Lake Ngade, and nutrient


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Kandungan Logam Berat Pada Garam


Di Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan

Analysis Of Heavy Metal Content


In Salt`S Pangkep Regency
Ikbal Syukroni1*, Tasir1, Syamsuar1, Eliyasar Septianto Tounussa1

1Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ikbalsyukroni@polipangkep.ac.id

Abstrak

Petambak garam di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan umumnya masih menggunakan cara tradisional
dalam proses pembuatan garam, dengan memanfaatkan sinar matahari dan bantuan angin menggunakan
bahan baku air laut, dimana air laut merupakan tempat bermuaranya sungai, baik sungai besar maupun
sungai kecil. Dengan demikian, laut menjadi tempat berkumpulnya zat-zat pencemaran yang terbawa oleh
aliran sungai. Dari sekian limbah yang ada di laut, limbah logam berat yang paling berbahaya
karena menimbulkan efek racun bagi manusia. Logam berat yang terdapat dalam garam seperti Kadium
(Cd), Timbal (Pb), Raksa (Hg), dan Arsen (As). Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar logam berat pada
garam hasil produksi petani garam di Desa Turungan, Desa Tana Rajae, Desa Maccini Baji, dan Desa
Majannang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juni
2023 yang meliputi kegiatan pengambilan sampel garam di lapangan dan pengujian kandungan logam berat
di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim
Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode AAS (atomic absorbtion
spectrophotometry). Dan Metode analisis data hasil penelitian adalah metode deskriptif. hasil analisis kadar
logam berat timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As), dan raksa (Hg) pada Desa Turungan, Desa Tana Rajae,
Desa Maccini Baji, dan Desa Majannang menunjukkan bahwa garam yang di uji masih aman untuk
digunakan dan memenuhi standar SNI sebagai bahan baku untuk industri maupun untuk konsumsi.

Kata Kunci: Garam, Logam Berat, Pangkajene dan Kepulauan

Abstract

Salt farmers in Pangkajene Regency and the Islands generally still use traditional methods in the process of
making salt, utilizing sunlight and the help of wind and using sea water as raw materials. Sea water is where
rivers flow, both large and small. Thus, the sea becomes a gathering place for polluting substances carried
by river flows. Of all the waste in the sea, heavy metal waste is the most dangerous because it has toxic
effects on humans. Heavy metals are found in salt, such as kadium (Cd), lead (Pb), mercury (Hg), and
arsenic (As). This research aims to determine the levels of heavy metals in salt produced by salt farmers in
Turungan Village, Tana Rajae Village, Maccini Baji Village, Majannang Village, Pangkajene, and Islands
Regency. This research was carried out in March–June 2023, which included taking salt samples in the field
and testing heavy metal content at the Makassar Center for Plantation Products, Metal Minerals, and
Maritime Industrial Standardization and Services. The method used in this research uses the AAS (atomic
absorption spectrophotometry) method. And the research data analysis method is a descriptive method. The
results of the analysis of the levels of heavy metals lead (Pb), cadmium (Cd), arsenic (As), and mercury (Hg)
in Turungan Village, Tana Rajae Village, Maccini Baji Village, and Majannang Village show that the salt
tested is still safe for use. and meets SNI standards as raw materials for industry and consumption.

Keywords: Heavy metal, Pangkep, Salt


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Karakteristik kimia tepung cangkang bulu babi Echinoidea sp.

The Chemical Characteristics of Sea Urchin Shells


Echinoidea sp.

Andi Santi1*, Nurlaeli Fattah1 ,Fifi Arfini 1

1Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespodensi: santinurbudijati@yahoo.co.id

Abstrak

Bulu babi merupakan kelompok hewan lunak bercangkang, tidak memiliki tulang belakang dan termasuk
filum Echinodermata. Bagian tubuh bulu babi yang biasa dimanfaatkan untuk dimakan adalah gonad atau
telurnya, namun cangkangnya tidak dimanfaatkan. Cangkang bulu babi memiliki potensi sebagai antimikroba
karena memiliki kandungan senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik kimia
cangkang bulu babi Echinoidea sp. Metode yang digunakan metode survey, observasi dan uji proksimat.
Cangkang bulu babi diperoleh dari limbah industri perikanan yang ada di kota Makassar. Hasil penelitian
menunjukkan kadar air (5,56%), abu (61,71%), protein (1,24%), lemak (0,073%) dan Karbohidrat (31,41%).

Kata Kunci : Bulu Babi, Echinoidea sp., komposisi kimia.

Abstract

Sea urchins are Echinoderms filum that is a group of a soft-shelled animals and lack of the backbone. The
part of sea urchins that can be consumed is the gonad or the eggs, but the shells are not used. Sea urchin
shells have potential as an antimicrobial because they contain bioactive compounds. The study aims to
determine the content of chemical characteristics of sea urchin shells. The method used is survey,
observation and proximate. Sea urchin shells are obtained from fishing industry waste in the city of
Makassar. The results showed water content (5.56%), ash (61.71%), protein (1.24%), fat (0.073%) and
carbohydrates (31.41%).

Keywords: chemical composition, Echinoidea sp., sea urchin


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Evaluasi Penggunan Asam Alpha Lipoat Pada Pakan Terhadap Kinerja


Pertumbuhan dan Respons Antioksidan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus
Sauvage 1878).

Evaluation of dietary α-lipoic acid effect on growth and antioxidative responses of


striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus Sauvage 1878)

Ratnawati Rifai1, Dedi Jusadi2, Muhammad Agus Suprayudi2, Alimuddin Alimuddin2, Sri Nuryati2

1Program Studi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


2Departemen Akuakultur,Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan,IPB University.
*Korespondensi: rifaiharianto5@gmail.com; ratnawatirifai@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi asam α-lipoat (ALA) pada pakan
terhadap kinerja pertumbuhan, dan respons antioksidan ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus). Ikan
patin berbobot 6,46 ± 0,02 g ditebar dalam 12 hapa ukuran (211,5) m3 yang ditempatkan dalam kolam
seluas 200 m2. Setiap hapa diisi 30 ekor ikan. Ikan diberi pakan yang ditambah ALA 0,0; 0,8; 1,6 dan 2,4 g
kg-1 pakan untuk setiap perlakuannya. Pakan diberikan secara at satiation selama 60 hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan ALA mulai 0,8 g kg-1 secara signifikan meningkatkan kelangsungan
hidup, pertumbuhan, dan rasio efisiensi protein. Peningkatan ALA pada 1,6 dan 2,4 g kg-1 menghasilkan
kinerja pertumbuhan yang tidak berbeda nyata dengan ALA 0,8 g kg-1 pakan. Selanjutnya, aktivitas
superoxide dismutase dan kadar glikogen hati lebih tinggi, sedangkan kadar malondialdehyde dan
trigliserida lebih rendah pada perlakuan penambahan ALA 0,8 sampai 2,4 g kg-1 dibanding perlakuan ALA
0,0 g kg-1. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dosis optimum ALA untuk meningkatkan kinerja
pertumbuhan dan kapasitas antioksidan ikan patin adalah sebesar 0,8 g kg-1.

Kata kunci: antioksidan, asam α-lipoat, ikan patin, pertumbuhan.

Abstract

This study aimed to evaluate the dietary supplementation of α-lipoic acid (ALA) on growth performance and
antioxidative responses of striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus). The striped catfish specimens,
weighing 6.46±0.02 g, were stocked in 12 cages measuring 2x1x1.5 m3 , in a 200 m2 pond. Each cage was
supplied with thirty fish. Fish diet was supplemented with ALA (α-lipoic acid) at a level of 0.0, 0.8, 1.6, or 2.4
g kg-1 for each treatment. For 60 days, the fish were fed at satiation. The results demonstrated that
supplementing ALA starting at 0.8 g kg-1 significantly improved survival, growth and protein efficiency ratios.
The increase in ALA at 1.6 and 2.4 g kg-1 resulted in a growth performance that was not significantly
different from ALA 0.8 g kg-1 diet. Moreover, treatments with ALA supplementations of 0.8 to 2.4 g kg-1
obtained higher levels of superoxide dismutase and liver glycogen than those of 0.0 g kg-1 In contrast,
those treatments resulted in lower malondialdehyde content and triglycerides. It can be concluded that the
optimal dose of ALA for enhancing growth performance, antioxidative capacity and liver performance of
striped catfish is 0.8 g kg-1.

Key Words: growth, striped catfish, α-lipoic acid, antioxidant.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Umpan Palsu Untuk Nelayan Kepiting Rajungan Di Barru

Bait False For Fisherismen Swimming Crabs In Barru

Muhammad Aras1*, Adam1 Amir Yusuf1


1Penangkapan Ikan, Teknologi Penangkapan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespondensi : muhemmedaras@gmail.com

Abstrak

Kepiting rajungan bernilai ekonomis penting dan komoditas ekspor Indonesia. Nelayan di Kabupaten Barru
menangkap kepiting rajungan dari laut dengan menggunakan bubu lipat bulat. Metode pengoperasian yaitu
dengan memasang umpan kemudian di buang ke laut dengan sistem long line. Umpan tak kala jatuh, atau
habis sehingga mengurangi hasil tangkapan. Penerapan konsep umpan palsu dapat dilakukan. Fungsi
umpan palsu dapat mengatasi umpan jatuh atau habis dan menghemat biaya umpan. Hasil penelitian
selama enam trip menunjukkan bahwa hasil tangkapan dengan penggunaan umpan palsu dan umpan asli
tidak berbeda. Umpan palsu lebih efisien dan ekonomis karena nelayan tidak menyediakan umpan asli tiap
tripnya. Oleh karena itu, fungsi umpan palsu dapat dimanfaatkan oleh nelayan.

Kata Kunci : ekonomis, rajungan, umpan palsu

Abstract

The swimming crab, known as "kepiting rajungan" in Indonesian, holds significant economic value and
serves as an important export commodity. Fishermen in Barru Regency catching the swimming crabs from
the sea using round foldable traps known as "bubu lipat bulat." The operational method involves baiting
these traps and deploying them into the sea using a long-line system. However, at times, the bait either
falls prematurely or depletes quickly, leading to a reduction in the catch yield. To address this issue, the
concept of using false bait comes into play. This false bait serves the purpose of tackling the problem of
premature or rapid bait depletion, there by saving bait costs. Research findings gathered over six trips
indicate that the utilization of false bait does not significantly impact to the fishermen's catch yield.
Consequently, the function of the false bait can be harnessed effectively by the fishermen.

Keywords: economical, swimming crabs, bait false


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Ekonomi Alat Tangkap Modifikasi Kepiting Rajungan


(Fyke Net) Di Kabupaten Pangkep

Economic Analysis Of Modified Rajungan Crab Fishing Tools


(Fyke Net) In Pangkep Regency
Salman1*, Widodo Basuki1, Sultan Alam1

1Prodi Teknologi Penangkapan Ikan Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: salman.tpi@gmail.com

Abstrak

Fyke net merupakan alat tangkap yang bersifat statis dan menjebak biota (kepiting dan ikan) agar masuk ke
dalam jaring fyke net. Alat tangkap ini merupakan solusi alat tangkap yang dapat dioperasikan pada semua
musim penangkapan. Eksploitasi berlebih terhadap rajungan tanpa diimbangi upaya-upaya serius untuk
pemulihan membuat keberlanjutan perikanan rajungan menjadi terancam. Adanya modifikasi pada alat
tangkap rajungan dapat memberikan pengaruh pada hasil tangkapan dan pendapatan nelayan khususnya di
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek
ekonomi fyke net rajungan modifikasi dari aspek pendapatan, biaya, keuntungan dan R/C Ratio. Metode
yang digunakan berupa analisis data secara kuantitatif menggunakan pendekatan analisis pendapatan,
pengeluaran, keuntungan, dan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai investasi alat tangkap
fyke net kontrol adalah Rp. 15.000.000 per tahun dan fyke net modifikasi senilai Rp. 20.000.000 per tahun.
Jumlah biaya total yang meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost) untuk fyke net
kontrol senilai Rp82,142,000 sedangkan untuk fyke net modifikasi senilai Rp102,942,000. Pendapatan hasil
tangkapan kepiting rajungan fyke net kontrol sebesar Rp108,000,000/tahun sedangkan hasil tangkapan fyke
net modifikasi sebesar Rp151,200,000/tahun. Nilai keuntungan yang diperoleh dari fyke net kontrol sebesar
Rp25,858,000/tahun sedangkan fyke net modifikasi sebesar Rp48,258,000/tahun. Nilai R/C ratio pada usaha
penangkapan fyke net kontrol adalah 1,3 sedangkan usaha penangkapan Fyke net dengan modifikasi
adalah 1,5.

Kata Kunci: aspek ekonomi, fyke net mofidikasi, kepiting rajungan

Abstract

Fyke net is a static fishing tool that traps biota (crabs and fish) into the fyke net. This fishing gear is solution
that can be operated in all fishing seasons. Over-exploitation of rajungan crab without serious efforts to
restore it threatens the sustainability of the crab fishery. Modifications to crab fishing gear can have an
impact on the catch and income of fishermen, especially in Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Regency.
This research aims to analyze the economic aspects of modified fyke net from income, costs, profits and R/C
Ratio. The method used quantitative data analysis using an income, expenditure, profit and R/C ratio
analysis approach. The research results show that the investment value of control fyke net is IDR 15,000,000
per year and the modified fyke net worth IDR 20,000,000 per year. The total cost which includes fixed costs
and variable costs for the control fyke net is IDR 82,142,000 while for the modified fyke net is IDR
102,942,000. The income from the control fyke net is IDR 108,000,000 per year while the modified fyke net is
IDR 151,200,000 per year. The profit value obtained from the control fyke net is IDR 25,858,000 per year
and the modified fyke net is IDR 48,258,000 per year. The R/C ratio value for the control fyke net is 1.3 while
the modified fyke net is 1.5.

Keywords: economic analysis, modified fyke net, rajungan crabs


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Karakteristik kolagen larut asam dari cangkang bulu babi (Echinoidea sp.)

Characteristics of Acid Soluble Collagen from Sea Urchin (Echinoidea sp.) Shells
Muh Ali Arsyad1*, Arham Rusli1, Rosmaladewi1

1Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan,


Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: muh.aliarsyadabdullah@gmail.com

Abstrak

Gonad merupakan produk utama dari pengolahan bulu babi, rendemen gonad hanya 1,5-5% jauh lebih kecil
dibanding cangkang sebesar 85%. Cangkang bulu babi saat lebih banyak dimanfaatkan sebagai feed
additive. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan by-product berupa cangkang dari industri pengolahan
bulu babi sebagai sumber alternatif kolagen. Cangkang bulu babi yang digunakan berasal dari industri
pengolahan bulu babi. Komposisi kimiawi cangkang bulu babi sebagai bahan baku pembuatan kolagen
dilakukan melalui analisa proksimat. Kolagen diekstrak dari cangkang bulu babi menggunakan larutan asam
asetat 0,5 M. Kolagen larut asam dari cangkang bulu babi dianalisa gugus fungsionalnya menggunakan
FTIR ( Fourier Transform Infra Red). Kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat cangkang bulu babi
yang digunakan masing-masing sebesar 5,56; 61,71; 1,24; 0,073 dan 3,41%. Kandungan kolagen larut
asam pada bulu babi sebesar 1,37%. Hasil bilangan gelombang FTIR terhadap kolagen larut asam masing-
masing sebesar 3351 untuk amida A, 2960 untuk amida B, 1663 untuk amida I, 1558 untuk amida II dan
1244 untuk amida III. Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa cangkang bulu babi bisa menjadi alternatif
sumber kolagen.

Kata Kunci: kolagen, cangkang bulu babi, kolagen larut asam

Abstract

Gonads are the main product from sea urchin processing, the gonad yield is only 1.5-5%, much smaller than
the shell which is 85%. Sea urchin shells are currently increasingly used as feed additives. This research
aims to utilize by-products in the form of shells from the sea urchin processing industry as an alternative
source of collagen. The sea urchin shells used come from the sea urchin processing industry. The chemical
composition of sea urchin shells as raw material for making collagen was carried out through proximate
analysis. Collagen was extracted from sea urchin shells using a 0.5 M acetic acid solution. Acid soluble
collagen from sea urchin shells was analyzed for functional groups using FTIR (Fourier Transform Infra Red).
The water, ash, protein, fat and carbohydrate contents of the sea urchin shells used were respectively 5.56;
61.71; 1.24; 0.073 and 3.41%. The acid-soluble collagen content in sea urchins is 1.37%. The FTIR wave
number results for acid-soluble collagen were 3351 for amide A, 2960 for amide B, 1663 for amide I, 1558 for
amide II and 1244 for amide III. The results of FTIR analysis show that sea urchin shells can be an
alternative source of collagen.

Keywords: collagen, sea urchin, acid-soluble collagen


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Logam Berat Timbal (Pb) Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Air Di
Perairan Pantai Mandalle

Analysis of Lead (Pb) Content and Its Effect on Water Quality and Substrate in Mandalle
Coastal Waters, Pangkep Regency, Indonesia

Andi Puspa Sari Idris1*, Irfani Baqa1, Sri Wahidah 1

1 Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan ,Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespondensi: andipuspa@gmail.com

Abstrak

Pesisir pantai merupakan suatu wilayah yang rentang mengalami pencemaran lingkungan, termasuk
pencemaran logam berat timbal. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian untuk menduga sekaligus sebagai
bahan pertimbangan dalam pengendaliannya jika wilayah tersebut mengalami pencemaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi kandungan timbal (Pb) di Pesisir Pantai Mandallle Kabupaten Pangkep
hubungannya dengan kualitas air dan substrat. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research
yang bertujuan untuk mendapat kejelasan tentang kondisi logam timbal Pb di dalam air, kualitas air dan
substrat di pesisir Pantai Mandalle Kabupaten Pangkep. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan
yaitu pada bulan April sampai Juni 2023 bertempat di pesisir Pantai Mandalle Kecamatan Mandalle
Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat khususnya Pb pada lokasi
penelitian yaitu pesisir Pantai Mandalle Kabupaten Pangkep masih berada pada kisaran yang belum
membahayakan karena semua lokasi penelitian memiliki kandungan timbal dibawah 1 ppm. Berdasarkan
kualitas air seperti suhu, salinitas, pH air dan oksigen juga masih berada pada ambang batas yang masih
layak untuk kehidupan organisme perairan. Demikian pula terkait analisis substrat menunjukkan nilap pH,
bahan organik dan tekstur substrat masih berada pada nilai kisaran yang baik untuk kehidupan organisme
hidup.

Kata Kunci: Timbal, Pesisir, Pantai, Mandalle

Abstract.

Coastal regions are naturally prone to environmental contamination, including the presence of lead
pollutants. Therefore, this research aimed to determine the condition of Pb content in the Mandallle Coast of
Pangkep Regency concerning water (temperature, salinity, dissolved oxygen, and pH) and substrate quality
(pH, organic matter, and texture). The method adopted was explanatory analysis, directed towards obtaining
comprehensive insights into the presence of Pb metal within the waters, water quality parameters, and
substrate characteristics of Mandalle Beach along the coast of Pangkep Regency. The research was
performed over a duration of three months, spanning from April to June at the precise locale of Mandalle
Beach situated in the Mandalle District of Pangkep Regency, Indonesia. The selection of Mandalle Beach
stemmed from allegations of lead pollution plaguing the environment and the frequent community activities
transpiring in the area amplify the potential for Pb contamination. The results showed that the content of
heavy metals was in the non-hazardous range based on the analysis of Pb using an Atomic Absorption
Spectrophotometer because the research locations had a lead content below 1 ppm. The constituents of
water quality, including temperature, salinity, pH, and oxygen levels are within ranges conducive to the
sustenance of aquatic organisms. The analysis of substrate attributes, including pH, organic composition,
and texture, indicates that these parameters remain well-suited for the habitation of various organisms.

Keywords: Lead (Pb), Coastal, Beach, Water quality, Substrate


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektivitas Fermentasi Daun Pepaya Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus)

The Effect Of Papaya Leaves Fermentation On The Growth And Survival Of Tilapia
(Oreochromis niloticus)

Bustamin1*, Dam Surya Massora1, Nur Fajriani Nursida1


1Teknologi Budi Daya Perikanan, Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ibrahimbustamin@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fermentasi daun pepaya yang
ditambahkan pada pakan komersil terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila (Oreochromis niloticus).
Penilitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Metode
pelaksanaan terdiri dari 4 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu,
perlakuan A sebagai kontrol tanpa penambahan fermentasi daun pepaya, perlakuan B (25% fermentasi
daun papaya), perlakuan C (50% fermentasi daun papaya) dan Perlakuan D (75% fermentasi daun papaya).
Parameter yang diukur adalah pertumbuhan dan sintasan ikan nila (Oreochromis niloticus). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fermentasi daun pepaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
sintasan ikan nila (Oreochromis niloticus). Dimana nilai SGR (Spesific Growth Rate) yakni pertambahan
bobot harian pada perlakuan B menunjukkan hasil terbaik dengan nilai sebesar 42%. Pada perlakuan C
menunjukkan nilai SGR 40%, perlakuan D dengan nilai SGR 36,5% kemudian perlakuan A sebesar 34%.
Pemberian fermentasi daun papaya juga berengaruh terhadap sintasan ikan nila (Oreochromis niloticus)
dimana nilai kelulushidupan tertinggi terlihat pada perlakuan B (25% fermentasi daun papaya) yaitu 91%,
perlakuan D (75% fermentasi daun papaya) sebesar 88%, perlakuan C (50% fermentasi daun papaya)
sebesar 84% dan perlakuan A (kontrol) sebesar 82%. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa penambahan fermentasi daun papaya pada pakan komersil menunjukkan hasil yang berbeda nyata
terhadap pertumbuhan (<0,05).

Kata Kunci: fermentasi daun papaya, ikan nila, pertumbuhan

Abstract

This research aims to determine the effect of fermented papaya leaves added to commercial feed on the
growth and survival of tilapia (Oreochromis niloticus). This research was carried out at the Laboratory of the
Pangkep State Polytechnic of Agriculture. The implementation method consists of 4 treatments with 3
repetitions. The treatments given were, treatment A as a control without the addition of fermented papaya
leaves, treatment B (25% fermented papaya leaves), treatment C (50% fermented papaya leaves) and
treatment D (75% fermented papaya leaves). The parameters measured were the growth and survival of
tilapia (Oreochromis niloticus). The results showed that fermented papaya leaves had an effect on the
growth and survival of tilapia (Oreochromis niloticus). Where the SGR (Specific Growth Rate) value, the best
gain weight value was in treatment B, shows the best results with a value of 42%. Treatment C shows SGR
value of 40%, than following treatment D has SGR value of 36.5%, then treatment A is 34%. Fermented
papaya leaves also had an effect on the survival of tilapia (Oreochromis niloticus) where the highest survival
value was seen in treatment B (25% fermented papaya leaves) that show 91%, treatment D (75% fermented
papaya leaves) was 88%, treatment C (50 % papaya leaf fermentation) was 84% and treatment A (control)
was 82%. From the research conducted it can be concluded that the addition of fermented papaya leaves to
commercial feed shows significantly different results on growth (<0.05).

Keywords: fermentation of papaya leaves, growth, tilapia


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Estimasi Musim Penangkapan Ikan Teri Dan Potensi Bisnisnya Di Wilayah


Perairan Barru Dan Sekitarnya

Estimating Seasonal Patterns Of Fishing For Anchovies (Stolephorus Sp) And


Business Potential In The Barru Water Area And Surrounding
Muhammad Ridwan1*, Ilyas1, Abdullah1

1Agribisnis Perikanan, Juusan Bisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi : poltek_ridwan@yahoo.com

Abstrak

Pemanfaatan sumber daya ikan harus berbasis efektifitas, efisiensi dan keberlanjutan usaha. Salah
satu upaya untuk menerapkan ketiga aspek tersebut adalah diketahuinya pola musim atau waktu terbaik
menangkap suatu sumberdaya ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi pola musim
penangkapan ikan teri berdasarkan data produksi yang didaratkan di PPI Paotere Makassar, Sulawesi
Selatan. Data dikumpulkan dari PPI tersebut dan dianalisis menggunakan teknik rata-rata bergerak (moving
average). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola musim penangkapan ikan teri diestimasi meningkat
pada musim peralihan hingga musim timur (IMP > 100%) dan mencapai puncak pada bulan September
(IMP=134.74%). Musim penangkapan khususnya musim puncak diduga terjadi karena ikan tersebut
berasosiasi dengan kondisi optimum parameter oseanografi seperti suhu permukaan laut, konsentrasi
klorofil-a and kondisi arus permukaan. Informasi pola musim penangkapan ikan teri sangat dibutuhkan oleh
pengelola perikanan laut baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan pengaturan upaya
eksploitasi terhadap sumberdaya ikan secara bijak dan berkelanjutan.

Kata Kunci : IMP, Ikan teri, musim penangkapan, rata-rata bergerak, parameter oseanografi

Abstract

The exploitation level of fish resources should be based on effectiveness, efficiency and business
sustainability. One of the efforts to implement these three aspects is to understand the seasonal pattern or
the best time to catch the fish target. The aim of this research was to estimate the pattern of the anchovy
fishing season based on production data landed at PPI Paotere Makassar, South Sulawesi and describe
oceanographic conditions near the peak season . Data is collected from the PPI and analyzed using the
moving average techniques. Results showed that the seasonal pattern of anchovy fishing is estimated to
increase in the transition season to the eastern season (IMP > 100%) and reach a peak in September (IMP =
134.74%). Descriptively, the fishing season, especially the peak season, was thought to occur because
these fish are probably associated with optimum conditions for oceanographic parameters such as sea
surface temperature, chlorophyll-a concentrations and surface current conditions. Information on anchovy
fishing season patterns is really needed by marine fisheries managers, both government and private, in
managing efforts to exploit fish resources wisely and sustainably.

Keywords : IMP, anchovies, fishing season, moving average, oceanographic parameters


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Karakteristik Garam yang diproduksi di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Characteristics of salt produced in Pangkajene and Islands Regency

Arham Rusli1*, Ardiansyah2, Yuliadi2, Andriani3, Ikbal Syukroni4


1ProgramStudi Magister Ketahanan Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2ProgramStudi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budi daya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
3Program Studi Teknologi Budi daya Perikanan, Jurusan Budi daya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene

Kepulauan
4Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: arhamrusli@polipangkep.ac.id

Abstrak
Keberadaan industri garam rakyat yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)
hendaknya menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah daerah agar produksi garam meningkat dan
kualitas garam yang dihasilkan sesuai standar garam konsumsi dan industri. Sampai saat ini kualitas garam
yang di produksi oleh petani garam yang ada di Kab. Pangkep belum seragam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji kualitas garam yang diproduksi oleh petani garam yang ada di Kab. Pangkep. Penelitian
dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2023. Sampel garam yang dianalisis diperoleh dari 2
Kecamatan yaitu; Kec. Bungoro dan Kec. Labakkang. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan
metode survey dan pengujian laboratorium. Karakteristik garam yang dikaji pada penelitian ini meliputi;
Kadar air, Kadar NaCl, Bagian yang tidak larut air, Kadar iodium sebagai KIO3, Magnesium dan Kalsium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas garam yang dihasilkan di Kab. Pangkep cukup variatif dimana
masih terdapat beberapa karakteristik yang tidak memenuhi standar SNI garam konsumsi beriodium.
Karakteristik penting garam yang tidak dipenuhi adalah kadar NaCl, dimana rata-rata diperoleh kurang dari
94%. Pada penelitian ini hanya diperoleh pada satu lokasi dimana karakteristik garam yang dihasilkan petani
telah memenuhi standar kualitas garam sesuai SNI garam konsumsi beriodium yaitu garam yang diproduksi
oleh petani di Desa Tana Turungan Kec. Labakkang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh letak lokasi tambak
garam dimana, tambak garam yang dekat dengan pantai memiliki kualitas garam yang lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan perbaikan pengelolaan usaha garam rakyat yang ada
di Pangkep untuk memenuhi standar mutu garam konsumsi beriodium dan garam industri.
Kata Kunci: garam, kualitas, NaCl, Pangkep, petani

Abstract
The existence of the people's salt industry in Pangkajene and Islands Regency (Pangkep) should be a
serious concern by the local government so that salt production increases and the quality of salt produced is
in accordance with consumption and industrial salt standards. Until now, the quality of salt produced by salt
farmers in Pangkep Regency has not been uniform. This study aims to examine the quality of salt produced
by salt farmers in Pangkep District. The study will be conducted from April to August 2023. The analyzed salt
samples were obtained from two sub-districts, namely Bungoro District and Labakkang District. The research
was carried out using survey methods and laboratory testing. The characteristics of salt studied in this study
include water content, NaCl content, water insoluble part, iodine content as KIO3, magnesium, and calcium.
The results showed that the quality of salt produced in Pangkep Regency was quite varied, but there were
still some characteristics that did not meet the SNI standards for iodized salt consumption. An important
characteristic of salt that is not met is the level of NaCl, which on average is less than 94%. In this study, it
was only obtained in one location where the characteristics of salt produced by farmers have met salt quality
standards according to SNI iodized consumption salt, namely salt produced by farmers in Tana Turungan
Village, Labakkang District. This is greatly influenced by the location of salt ponds, where salt ponds close to
the coast have better salt quality. Based on the results of this study, it is necessary to improve the
management of the people's salt business in Pangkep to meet the quality standards of iodized consumption
salt and industrial salt.

Keywords: salt, quality, NaCl, Pangkep, farmers


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Budidaya Cacing Sutera (Tubifex spp.) Tanpa Media Lumpur


Dengan Sumber Nutrisi Daun Kangkung Dan
Ampas Kelapa Terfermentasi Pada Porsi Yang Berbeda

Cultivation Of Silk Worms (Tubifex spp.) Without Mud Media


With Nutritional Sources Of Spinach Leaves And
Fermented Coconut Drugs In Different Portions

Ahmad Ghufron Mustofa1*, Nawawi1, Khusnul Khatimah1

Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespondensi: aghufronm@gmail.com

Abstrak
Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas daun kangkung dan ampas kelapa terfermentasi
sebagai sumber nutrisi untuk cacing sutera (Tubifex spp.). Cacing sebelum percobaan cacing diaklimatisasi
selama 3 hari. Cacing dengan biomassa awal 100 g dikultur dalam wadah berukuran 30x20x15 cm berisi
air sedalam 3 cm selama 42 hari dengan sistem resirkulasi air dan debit air 900 mL/menit. Cacing diberi
pakan daun kangkung dan ampas kelapa terfermentasi sebanyak 80 g per minggu campuran keduanya per
wadah dengan rasio 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100. Pemberian pakan dilakukan setiap minggu
sekali dan penggantian air dilakukan tiga hari sekali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa campuran
pakan 25% daun kangkung + 75% ampas kelapa terfermentasi menghasilkan pertumbuhan biomassa
mutlak terbaik sebesar 55 g.
Kata kunci: daun kangkung, ampas kelapa terfermentasi, pertumbuhan, cacing sutera

Abstract

This experiment aims to evaluate the effectiveness of spinach leaves and fermented coconut dregs as a
source of nutrition for silk worms (Tubifex spp.). Worms before the worm experiment were acclimatized for
three days. Worms with initial biomass of 100 g were cultured in a container measuring 30x20x15 cm filled
with water to a depth of 3 cm for 42 days with a water recirculation system and a water flow of 900
mL/minute. The worms were fed 80 g of fermented water spinach leaves and coconut dregs per week, a
mixture of both per container with a ratio of 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, and 0:100. Feeding is done once a
week and water changes are done once every three days. The experimental results showed that a mixture
feed of 25% spinach leaves + 75% fermented coconut dregs produced the best absolute biomass growth of
55 g.

Keywords: spinach leaves, fermented coconut dregs, growth, silkworms


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pertumbuhan Benih Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)


yang Diberi Pakan Ikan Teri Dengan Dosis Berbeda

The Growth Of Freshwater Crayfish (Cherax quadricarinatus) Seeds Fed By


Anchovy With Different Doses

Andi Yusuf1*, Alimuddin1, dan Nursidi1

1Program Studi Teknologi Budi Daya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan,


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: uculingka@yahoo.co.id

Abstrak

Pakan merupakan bagian penting dalam budidaya lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) karena
mempengaruhi pertumbuhan. Dosis pakan harus sesuai dengan kebutuhan lobster air tawar karena jumlah
pakan yang kurang mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan, sedangkan pakan yang berlebihan
mengakibatkan pemborosan karena tidak termakan oleh lobster air tawar sehingga pakan akan membusuk
dan biasa menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari dosis pakan
yang tepat untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal pada lobster air tawar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian pakan ikan teri terhadap pertumbuhan benih lobster air tawar.
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang dosis pakan ikan teri yang dapat
digunakan pada pemeliharaan benih lobster air tawar. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian pakan
berupa ikan teri dengan dosis yang berbeda pada pemeliharaan benih lobster air tawar, yaitu: (a) pemberian
pakan dengan dosis 10% dari biomassa per hari, (b) pemberian pakan dengan dosis 20% dari biomassa per
hari, dan (c) pemberian pakan dengan dosis 30% dari biomassa per hari. Data dianalisis dengan analisis
sidik ragam yang dilanjutkan dengan Uji W-Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan
ikan teri dengan dosis 10% memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih lobster air tawar pada
dosis 30%, tetapi tidak berpengaruh nyata pada dosis 20%. Pertumbuhan benih lobster air tawar tertinggi
dihasilkan pada pemberian pakan berupa ikan teri dengan dosis 10-20% dari biomassa per hari.

Kata Kunci: dosis, ikan teri, pertumbuhan, benih, lobster air tawar

Abstract

A feed is an important part in cultivating freshwater crayfish (Cherax quadricarinatus) because it influences
growth. The dose of feed must be in accordance with the needs of freshwater crayfish because an
insufficient amount of feed results in disruption of the growth process, while excessive feed results in
dissipation because the freshwater crayfish do not eat it so the food will decompose and usually become a
source of disease. Therefore, research needs to be carried out to find the right feed dose to obtain optimal
growth in freshwater crayfish. This research aimed to determine the effect of anchovy feeding dosage on the
growth of freshwater crayfish seeds. The benefit of this research is to provide information about the dosage
of anchovy feed that can be used in rearing freshwater crayfish seeds. The research design used a
completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications. The treatment used was feeding
anchovy at different doses, namely feeding at a dose of 10% of the biomass per day (a), feeding at a dose of
20% of the biomass per day (b), feeding at a dose of 20% of the biomass per day (c), and feeding at a dose
of 30% of biomass per day (d). Data were analyzed by analysis of variance followed by the W-Tukey test.
The results of the research showed that feeding anchovy at a dose of 10% had a significant effect on the
growth of freshwater crayfish seeds at a dose of 30%, but had no significant effect at a dose of 20%. The
highest growth of freshwater crayfish seeds was found when feeding anchovy at a dose of 10-20% of the
biomass per day.

Keywords: dose, anchovy, growth, seed, freshwater crayfish


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Identifikasi Bakteri Indigeneous Biofilm Dari Tambak Untuk Mengoksidasi Amonia

Identification Of Indigenous Biofilm Bacteria From White-Leg Shrimp Ponds For


Ammonia Oxidation

Ardiansyah1*, Dahlia1, Amrullah1.

1Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: ardi_kimsan@yahoo.com

Abstrak

Kandungan bahan organik yang tinggi akan meningkatkan kandungan amonia yang bersifat toksik bagi
udang. Salah satu sistem biodegradasi bahan organik yang telah banyak digunakan sebagai biofilter namun
belum dimanfaatkan dalam pengolahan limbah organik tambak udang adalah biofilm. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengisolasi dan skrining bakteri indegonous biofilm di tambak udang yang mampu mendegradasi
senyawa ammonium nitrogen. Bakteri diisolasi secara mikrobiologi dan diidentifikasi dengan metode
molekuler yaitu teknik analisis sekuensing yang lebih akurat. Untuk mengetahui urutan nukleotida pada
isolat bakteri indigenous biofilm di tambak serta mengetahui secara pasti spesies bakteri memiliki
kemampuan mengoksidasi aamonia. Metodologi yang digunakan adalah isolasi mikrobiologi dan teknik
pewarnaan gram, koloni murni kemudian dilanjutkan ke tahap isolasi DNA. DNA hasil isolasi kemudian
dielektroforesis. Hasil elektroforesis dimurnikan dan lanjutkan ke tahap sequensing. Hasil Uji kelayakan yaitu
diperolehnya DNA Murni dari bakteri biofilm, tahap selanjutnya adalah amplifikasi PCR berupa Gen 16S
rRNA bakteri biofilm ISO 7. Hasil penelitian dimulai pada tahap isolasi DNA diperoleh hasil kemurnian 1,30.
Hasil PCR berupa amplikasi gen 16S rRNA bakteri pereduksi Pb, Elektroforesis diperoleh hasil pita DNA
berukuran ±1400 bp. Analisis pohon filogenetik yang memiliki hasil kekerabatan 100,00% pada
Pseudoalteromonas sp strain MBL0375 yang mempunyai kemampuan dalam mengoksidasi ammonium
nitrogen. Spesies Pseudoalteromonas sp mampu melaksanakan mekanisme detosifikasi terhadap efek
toksik ammonia pada udang pemeliharaan.

Kata Kunci: Bakteri indigenous biofilm, oksidasi ammonia, white-leg shrimp, PCR, DNA bakteri,

Abstract

High organic matter content will increase ammonia content, which is toxic to shrimp. One of the
biodegradation systems for organic matter that is widely used as a biofilter but has not been used in the
treatment of organic waste from shrimp ponds is biofilm. The purpose of this study was to isolate and screen
native biofilm bacteria in shrimp ponds that have the ability to decompose ammonium nitrogen compounds.
Bacteria are microbiologically isolated and identified using molecular methods, including more precise
sequence analysis techniques. Determine the nucleotide sequences of native biofilm bacterial strains in
ponds and know exactly which bacterial species are capable of oxidizing ammonia. The method used is to
purify bacteria using microbiological isolation and Gram staining techniques, pure colonies then move to the
DNA isolation step. The isolated DNA is then electrophoresed. Electrophoresis results are purified and
transferred to the sequencing stage. The feasibility test resulted in obtaining purified DNA from biofilm
bacteria, the next step was PCR amplification as 16S rRNA gene from ISO 7 biofilm bacteria. The research
started at the isolation stage of DNA and obtained results with a purity of 1.30. The PCR result is the
amplification of the 16S rRNA gene of lead-reducing bacteria. Electrophoresis results from DNA bands
measuring ±1,400 bp. Phylogenetic tree analysis with 100.00% relatedness shows that strain
Pseudoalteromonas sp MBL0375 has the ability to oxidize ammonia nitrogen. Pseudoalteromonas sp has
the ability to carry out detoxification mechanisms against the toxic effects of ammonia on shrimp farming.

Keywords: Indigenous biofilm bacteria, ammonia oxidation, white-leg shrimp, PCR, bacterial DNA,
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pertumbuhan Ikan Nila Hasil Feminisasi

Growth Of Nile Tilapia Resulting From Feminization


Wahidah1*, Hartinah1, Ifhan Dwinhoven1

Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ida_wahidah@yahoo.co.id

Abstrak

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memperoleh ikan nila monoseks jantan adalah
pembentukan ikan nila jantan super dengan melalui tahapan awal, yaitu feminisasi menggunakan hormon.
Salah satu efek yang dapat dievaluasi dari penggunaan hormon adalah perubahan/perbedaan karakter
morfologi ikan hasil aplikasi hormon. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi karakter morfologi (panjang
standar PS, panjang badan PB, tinggi badan TB dan tinggi batang ekor TBE) ikan nila hasil feminisasi.
Penelitian ini mengaplikasikan bahan alami kedelai pada 150 ekor benih ikan nila berumur 4 hari dengan
bobot rata-rata 0,01 g, dengan metode perendaman selama 8 jam. Dosis yang digunakan 0,02 gr L-1, 0,03
gr L-1 dan 0,04 gr L-1, serta kontrol negatif (tanpa pemberian hormon). Hasil penelitian menunjukan tidak
terdapat perbedaan (panjang standar PS, panjang badan PB, tinggi badan TB dan tinggi batang ekor TBE)
ikan nila hasil feminisasi. Bahan alami ekstrak kedelai tidak mempengaruhi pertumbuhan pada ikan nila.

Kata Kunci: ikan nila, morfologi, pertumbuhan

Abstract

One of the steps that can be taken to obtain monosex male nile tilapia fish is the formation of super male
tilapia fish by going through the initial stages, namely feminization using hormones. One of the effects that
can be evaluated from the use of hormones is changes or differences in the morphological characteristics of
fish as a result of hormone application. The aim of the research was to evaluate the morphological
characters (SL standard length, BL body length, BH body height, and TSH tail stem height) of feminized
tilapia. This research applied natural soybean ingredients to 150 4-day-old tilapia fish fry with an average
weight of 0.01 g, using the soaking method for 8 hours. The doses used were 0.02 gr L-1, 0.03 gr L-1, and
0.04 gr L-1, as well as a negative control (without hormone administration). The results of the study showed
that there were no differences (SL standard length, BL body length, BH body height, and TSH tail stem
height) in feminized tilapia. The natural ingredient soybean extract does not affect the growth of tilapia fish.

Keywords: growth, morphology, tilapia


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh ekstrak daun kersen (Muntingia calabura)


dengan dosis berbeda terhadap kualitas telur danlarva ikan patin siam
(Pangasius hyphothalmus)

Effect of kersen leaf extract (Muntingia calabura)


with different doses on the quality of siamese catfish
(Pangasius hyphothalmus) eggs and larvae
Sulthan Agung1*, Wahidah2, Muh. Alias3

1Teknologi Pembenihan ikan, Budidaya Perikanan, Politani Pangkep


2Teknologi Pembenihan ikan, Budidaya Perikanan, Politani Pangkep
3Teknologi Pembenihan ikan, Budidaya Perikanan, Politani Pangkep

*Korespondensi : sulthanagung847@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis optimal larutan ekstrak daun kersen terhadap
daya rekat, lama inkubasi, daya tetas, pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang dan tingkat kelulushidupan
pada ikan patian siam (Pangasius hyphothalmus). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu: (A) kontrol, (B) 3
gL-1, (C) 3,5 gL-1, (D) 4 gL-1, (E) 4,5 gL-1. Telur uji yang digunakan berasal dari pemijahan buatan. Wadah
yang digunakan adalah toples dengan kapasitas 10 liter sebanyak 15 buah. Hasil penelitian menunjukan
bahwa daya rekat terbaik terdapat pada perlakuan (D) 4 gL-1 sebesar 21%. Lama inkubasi tercepat yaitu
pada perlakuan (B) 3 gL-1 selama 1.135 menit, daya tetas terbaik pada perlakuan (C) 3,5 gL-1 sebesar 45%,
pertumbuhan bobot mutlak terbaik pada perlakuan (D) 4 gL-1 dengan berat rata-rata 0,13 g, pertumbuhan
panjang mutlak terbaik pada perlakuan (C) 3,5 gL-1 dengan panjang rata-rata 5,20 cm. Selanjutnya tingkat
kelulushidupan terbaik pada perlakuan (C) 3,5 gL-1 sebesar 45%. Kisaran kualitas air media pemeliharaan
selama penelitian, meliputi: suhu 27-31oC, pH 7-7,9, amonia 0,28-0,97 ppm dan DO 5,31-5,69 ppm.

Kata kunci : Daya Tetas, Daun Kersen, Daya Rekat, Telur Ikan Patin Siam

Abstract

This study aims to determine the effect of optimal doses of cherry leaf extract solution on adhesion,
incubation time, hatchability, weight growth, length growth and survival rate in Siamese patian fish
(Pangasius hyphothalmus). The method used was an experimental method using a completely randomized
design (CRD) with 5 treatments and 3 replications namely: (A) control, (B) 3 gL-1, (C) 3.5 gL-1, (D) 4 gL-1, (E)
4.5 gL-1. The test eggs used came from artificial spawning. The container used is a jar with a capacity of 10
liters of 15 pieces. The results showed that the best adhesion was found in treatment (D) 4 gL-1 of 21%. The
fastest incubation time was in treatment (B) 3 gL-1 for 1,135 minutes, the best hatchability in treatment (C)
3.5 gL-1 was 45%, the best absolute weight growth was in treatment (D) 4 gL-1 with a weight average 0.13 g,
the best absolute length growth was in treatment (C) 3.5 gL-1 with an average length of 5.20 cm.
Furthermore, the best survival rate in treatment (C) 3.5 gL-1 was 45%. The range of water quality in the
rearing medium during the study included: temperature 27-31oC, pH 7-7.9, ammonia 0.28-0.97 ppm and DO
5.31-5.69 ppm.
Keywords: Hatching rate, Muntingia calabura, Adhesion, fish egg pangasius hyphothalmus
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Evaluasi Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Untuk Penyediaan Induk Pada
Pemijahan Secara Terkontrol

Evaluation Of The Morphology Of Tilapia (Oreochromis niloticus) For Providing


Broodstock For Controlled Spawning

Wahidah1*, Arham Rusli2, Khusnul Khatimah1

1Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
2Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: ida_wahidah@yahoo.co.id

Abstrak

Salah satu aspek penting dalam pengembangan budi daya ikan nila adalah pola manajemen induk.
Kualitas induk dalam manajemen induk ikan merupakan hal penting, sebab kualitas induk akan
mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan. Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan kualitas
induk adalah morfologi. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi karakter morfologi induk ikan nila yang akan
digunakan pada pemijahan untuk menghasilkan benih. Sampel yang diukur adalah induk ikan nila, terdiri
dari 35 ekor jantan dan 35 ekor betina. Pengukuran dilakukan pada 4 karakter morfologi yaitu: panjang total
(PT), tinggi badan (TB), tinggi ekor (TE) dan jarak panjang dorsal anal (PDAl). Perbandingan nilai karakter
TB, TE dan PDAl terhadap PT, dievaluasi secara deskriptif. Hasil analisis menunjukan nilai rata-rata rasio
pada karakter (TB/PT); (TE/PT) dan (PDAl/PT) lebih tinggi pada induk jantan dibanding induk betina.
Karakter tinggi dan diagonal badan pada induk jantan lebih tinggi dibanding betina.

Kata Kunci: diagonal badan, morfologi, tinggi badan

Abstract

One important aspect of developing tilapia cultivation is broodstock management patterns. Broodstock
quality in broodfish management is important because the quality of the broodstock will influence the quality
of the seeds produced. One important factor related to broodstock quality is morphology. The aim of the
research is to evaluate the morphological characteristics of broodstock tilapia fish that will be used for
spawning to produce fry. The samples measured were broodstock tilapia fish, consisting of 35 males and 35
females. Measurements were made on four morphological characters, namely: total length (TL), body height
(BH), tail height (TH), and dorsal anal length (DAL). Ratio of BH, TH, and DAL character values against TL,
evaluated descriptively. The results of the analysis show the average values of the character ratios (BH/TL),
(TH/TL), and (DAL/TL) were higher in male broodstock than in female broodstock. The height and body
diagonal characteristics of the male broodstock are higher than those of the female.

Keywords: body diagonal, body height, morphology


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengendalian Bakteri Patogen Vibrio parahemolyticus Menggunakan Mukus Ikan


Lele (Clarias sp.) Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Control of Vibrio parahemolyticus Pathogen Bacteria Using Catfish Mucus on


vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei)

Andi Aulia Dwi Fachriana1*, Ardiansyah2, Dahlia2.

1 Teknologi Pembenihan Ikan, Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


2 Teknologi Pembenihan Ikan, Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: fachrianadwifah@gmail.com

Abstrak

Udang vaname (L. vannamei) memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai komoditas ekspor namun,
berbagai kendala dapat menyebabkan penurunan tingkat ekspor udang dunia. Kendala yang sering dihadapi
industri akuakultur khususnya pada kegiatan pembenihan udang adalah adanya serangan penyakit. Dalam
mengatasi penyakit udang diperlukan suatu alternatif pengendalian dengan menggunakan bahan alami yang
berasal dari tumbuhan maupun dari biota perairan. Salah satu yang dapat digunakan adalah mukus pada
kulit ikan lele. Mukus kulit ikan merupakan penghalang fisik ataupun kimia pertama terhadap patogen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak mukus ikan lele dalam penanggulangan V.
parahaemolyticus pada udang vaname baik secara in vitro maupun in vivo. Penelitian dilaksanakan pada
bulan November sampai Desember 2022 yang berlokasi di Laboratorium Kesehatan Ikan, Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep. Desain yang digunakan adalah metode eksperimen dengan, Rancangan Acak
Lengkap 3 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan sebagai berikut A: Dosis ekstrak 0% (control), B: Dosis ekstrak
5%, dan C: Dosis ekstrak 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian V. parahaemolyticus
dengan menggunakan ekstrak 10% menghasilkan persentase tingkat kelangsungan hidup (SR) sebanyak
70%, dengan Total Haemocyte Count tertinggi yaitu 12.91 x 106 sel/ml dan persentase Differential
Haemocyte Count (DHC) menghasilkan sel hyalin 12.34%, sel semi granular 47.76%, dan sel granular
39.88%..

Kata Kunci: udang vaname, mucus ikan lele

Abstract

Vaname shrimp (L. vannamei) has a high economic value as an export commodity however, various
obstacles can cause a decrease in the world shrimp export rate. The obstacle that is often faced by the
aquaculture industry, especially in shrimp seeding activities, is the attack of disease. In overcoming shrimp
disease, an alternative control is needed by using natural materials derived from plants and aquatic biota.
One that can be used is mucus on catfish skin. Fish skin mucosa is the first physical or chemical barrier
against pathogens. The purpose of this research is to determine the effectiveness of catfish mucus extract in
the countermeasures of V. parahaemolyticus in vaname shrimp both in vitro and in vivo. The research was
carried out from November to December 2022 which was located at the Fish Health Laboratory, Pangkep
State Agricultural Polytechnic. The design used is an experimental method with, Complete Random Design 3
treatment levels and 3 repetitions as follows A: 0% extract dose (control), B: 5% extract dose, and C: 10%
extract dose. The results showed that the control of V. parahaemolyticus using 10% extract resulted in a
survival rate (SR) percentage of 70%, with the highest Total Haemocyte Count being 12.91 x 106 cells/ml
and Differential Haemocyte Count (DHC) percentage producing 12.34% hyalin cells, 47.76% semi-granular
cells, and 39.88% granular cells.

Keywords: Vaname shrimp, Catfish mucus


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Identifikasi Ektoparasit Pada Udang Vaname (Litopenaeus vanname)


Yang Dibudidayakan di Tambak Politani Pangkep

Dentification Of Ectoparasites In Shrimp Cultivated Vaname (Litopenaeus


Vanname)
At Tambak Politani Pangkep

Suryati1*, Rusli2, Mulyati3


1Prodi Teknologi Budidaya Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespondensi : suryatiandhir@gmail.com

Abstrak

Budidaya udang Vaname (Litopenaeus vanname) tidak terlepas dari kendala penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Ektoparasit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ektoparasit, prevalensi dan intensitas
pada udang vannamei di tambak Politani Pangkep. Udang sebanyak 15 ekor diambil secara acak dan
dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Ikan Politani Pangkep. Pemeriksaan ektoparasit
dilakukan pada bagian insang, kaki renang, kaki jalan dan ekor. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
ditemukan 5 (lima) jenis ektoparasit yang menginfeksi udang vaname yaitu Paramaecium, Zoothanmium,
Epistylis., Vorticella dan Oodinium, masing-masing dengan nilai prevalensi 66.7 %, 33.3 %, 26.7%, 40 %
dan 20%. Prevalensi ektoparasit tertinggi yaitu Paramecium sebesar 66.7 % sehingga termasuk dalam
kategori infeksi sangat sering dan intensitas sebesar 3.4 individu/ekor dengan kategori rendah. Hasil
pengamatan parameter kualitas air menunjukkan nilai suhu berkisar 28.7 - 30.6 ºC, Salinitas 30 - 31 ppt,
pH 8.7 - 9.4, Oksigen terlarut 5.65 - 7.27 ppm, dan Amoniak 0.0119 – 0.0125.

Kata Kunci : Udang Vaname (Litopenaeus vanname), Ektoparasit, Prevalensi

Abstrak

Cultivation of Vaname shrimp (Litopenaeus vanname) cannot be separated from disease problems caused
by ectoparasite infections. This study aims to identify ectoparasites, prevalence and intensity in vannamei
shrimp in the Politani Pangkep pond. 15 shrimp were taken at random and examined at the Pangkep Politani
Fish Health Laboratory. Ectoparasite examination was carried out on the gills, swimming legs, walking legs
and tail. Based on the results of the examination, 5 (five) types of ectoparasites were found that infect
vaname shrimp, namely Paramaecium, Zoothanmium, Epistylis, Vorticella and Oodinium, respectively with
prevalence values of 66.7%, 33.3%, 26.7%, 40% and 20%. The highest prevalence of ectoparasites is
Paramecium at 66.7% so it is included in the very frequent infection category and the intensity is 3.4
individuals/head in the low category. The results of observations of water quality parameters show
temperature values ranging from 28.7 - 30.6 ¼C, salinity 30 - 31 ppt, pH 8.7 - 9.4, dissolved oxygen 5.65 -
7.27 ppm, and ammonia 0.0119 - 0.0125.

Keywords: Vaname Shrimp (Litopenaeus vanname), Ectoparasites, Prevalence


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Karakteristik Organoleptik Limbah Cangkang Bulu Babi dari PT NNS Makassar

Organoleptic Characteristics of Sea Urchin Shell Waste from PT NNS Makassar


Agussalim Matti1, Rahmawati Saleh 1, Luthfiah 1

1Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian,


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: agussalimmatti@polipangkep.ac.id

Abstrak

Pengolahan bulu babi di PT NNS Makassar menghasilkan produk samping berkisar 94% berupa cangkang.
Limbah cangkang bulu babi dapat diolah untuk mendapatkan nilai tambah karena memiliki nilai ekonomi
tinggi. Sebelum diolah untuk tujuan tertentu, limbah cangkang bulu babi harus diketahui sifat
organoleptiknya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sifat mikrobiologis limbah cangkang bulu babi
dari PT NNS Makassar. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskritif untuk mengidentifikasi,
mendeskripsikan, dan mengkuantifikasi atribut kenampakan, warna, tekstur, dan aroma limbah cangkang
bulu babi. Analisis pH dilakukan untuk mendapatkan data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan warna
dan kenampakan limbah cangkang bulu babi berwarna kecoklatan sampai hitam pekat disebabkan oleh
adanya residu gonad dan selaput pembungkus gonad yang menempel pada cangkang. Residu ini
berpotensi menjadi nutrisi bagi pertumbuhan mikroba secara umum. Aroma khas bulu babi masih tercium,
tetapi tidak terlalu tajam yang menunjukkan bahwa limbah cangkang bulu babi yang diuji sudah tidak segar
lagi. Tekstur limbah cangkang bulu babi yang dianalisis menunjukkan mudahnya retak jika diberikan tekanan
yang kuat. Retakan atau pecahan cangkang juga emperlihatkan bentuk dan susunan cangkang yang
berkapur dan tampak seperti berpasir. Nilai pH limbah cangkang bulu babi sebesar 9 atau alkali, namun
masih termasuk basa lemah. Nilai pH 9 dapat memperkuat keberadaan mineral, terutama kalsium dalam
limbah cangkang bulu babi. Kesimpulan, limbah cangkang bulu babi dari PT NNS memiliki profil
oraganoleptik yang menunjukkan adanya potensi ditumbuhi oleh mikroba. Oleh karena itu,
direkomendasikan untuk dilakukan kajian mikrobiologis dan kimiawi.

Kata Kunci: bulu babi, cangkang, mikroba, organoleptik

Abstract

Sea urchin processing at PT NNS Makassar produces around 94% of the by-products in the form of shells.
Sea urchin shell waste can be processed to obtain added value because it has high economic value. Before
being processed for certain purposes, sea urchin shell waste must be known for its organoleptic properties.
The aim of this research is to analyze the microbiological properties of sea urchin shell waste from PT NNS
Makassar. The analytical method used is a descriptive method to identify, describe and quantify the
attributes of appearance, color, texture and aroma of sea urchin shell waste. pH analysis was carried out to
obtain supporting data. The results of the research showed that the color and appearance of brownish to
dark black sea urchin shell waste was caused by the presence of gonad residue and the membrane covering
the gonads attached to the shell. This residue has the potential to become a nutrient for microbial growth in
general. The distinctive aroma of sea urchins can still be smelled, but it is not too sharp, indicating that the
sea urchin shell waste tested is no longer fresh. The texture of sea urchin shell waste analyzed shows that it
cracks easily if strong pressure is applied. Cracks or shell fragments also show the shape and structure of
the shell which is chalky and looks like sand. The pH value of sea urchin shell waste is 9 or alkaline, but it is
still a weak alkaline. A pH value of 9 can strengthen the presence of minerals, especially calcium in sea
urchin shell waste. In conclusion, sea urchin shell waste from PT NNS has an organoleptic profile that
indicates the potential for microbial growth. Therefore, it is recommended that microbiological and chemical
studies be carried out.

Keywords: sea urchins, shells, microbes, organoleptics


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemberian Lisin Pada Pakan Rucah Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Kepiting
Bakau (Scylla serrata)

Administering Lysine to Rubbish Fish on the Growth and Survival of Mangrove


Crabs (Scylla serrata)

Elma Yuliana1, Nursyahran2*, Ardi Eko Mulyawan1

1Budidaya Perairan, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa Makassar
2 Ilmu Kelautan, nstitut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa Makassar
*Korespodensi: ardieko354@gmail.com

Abstrak

Kepiting bakau (Scylla serrata) memiliki nilai ekonomi yang cukup besar dan potensial untuk dibudidayakan
sehingga permintaan konsumen akan kepiting bakau sejauh ini dipenuhi oleh tangkapan alam yang tidak
menentu Perluasan usaha budidaya kepiting bakau yang terkendali diperlukan untuk memperhatikan
kesinambungan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat dalam penambahan
lisin yang mempengaruhi pertumbuhan mutlak, sintasan dan FCR kepiting bakau (Scylla serrata). Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan percobaan yaitu rancangan
acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing 3 kali pengulangan. Perlakuan dalam penelitian ini
adalah penambahan dosis lisin yaitu A kontrol, B 0,5%, C 1,5%, D 2,5%. Penelitian dilakukan selama 20 hari
di Desa Pusung’e Dusun Nipa-Nipa Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan dosis lisin pada pakan rucah tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap pertumbuhan
mutlak (PM), sintasan dan FCR kepiting bakau (Scylla serrata). Hasil perlakuan terbaik pertumbuhan mutlak
(PM) dan sintasan yaitu perlakuan C 1,5% sedangkan FCR perlakuan terbaik yaitu perlakuan B 0,5%.
Secara umum pertumbuhan mutlak, sintasan, dan FCR pada perlakuan yang diberi lisin tidak berbeda nyata
dengan tanpa lisin.

Kata Kunci: Kepiting bakau, Lisin, Pakan rucah, Pertumbuhan, dan Sintasan

Abstract

Mangrove crabs (Scylla serrata) have considerable economic value and potential to be cultivated so that
consumer demand for mangrove crabs has so far been met by erratic natural catches. Controlled expansion
of mangrove crab cultivation is necessary to pay attention to the sustainability of production. This study aims
to determine the correct dose for adding lysine which affects the absolute growth, survival and FCR of mud
crabs (Scylla serrata). The research method used was an experiment using an experimental design, namely
a completely randomized design (CRD) with 4 treatments each with 3 repetitions. The treatment in this study
was an additional dose of lysine, namely A control, B 0.5%, C 1.5%, D 2.5%. The research was conducted
for 20 days in Pusung'e Village, Nipa-Nipa Hamlet, Cenrana District, Bone Regency. The results showed that
adding a dose of lysine to trash feed had no significant effect (p>0.05) on absolute growth (PM), survival and
FCR of mangrove crabs (Scylla serrata). The best treatment results for absolute growth (PM) and survival
were treatment C 1.5%, while the best treatment FCR was treatment B 0.5%. In general, absolute growth,
survival and FCR in treatments treated with lysine were not significantly different from those without lysine.

Keywords: Mangrove crab, Lysine, Trash feed, Growth, and Survival


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Suplementasi natur-E sebagai sumber α-tokoferol meningkatkan fekunditas dan


produksi naupli udang vaname

Natur-E supplementation as a source of α-tocopherol improves fecundity and


production of vaname shrimp naupli

Dewi Maranata1, Muh Lutfi Al Bahri1, Nur Rahmawaty Arma1


1Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia
*Korespondensi : maranatadewi4@gmail.com

Abstrak

Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas air payau yang saat ini telah banyak
diminati. Hal ini karena beberapa keunggulan yang dimiliki oleh udang vaname, di antara nya dapat
dipelihara dengan padat tebar tinggi, serta pertumbuhannya cepat. Budidaya Udang Vanamei yang semakin
berkembang membuat permintaan akan benih udang Vanamei juga semakin meningkat. Suplementasi
Natur-E sebagai sumber α-tokoferol pada pakan dapat meningkatkan fekunditas dan derajat penetasan
udang vaname. Hasil kajian ini dapat menjadi rujukan bagi unit-unit pembenihan udang skala kecil dan
menengah sebagai salah satu cara alternatif yang ekonomis dan praktis untuk meningkatkan fekunditas dan
produksi naupli udang vaname. Suplementasi Natur-E sebagai sumber α-tokoferol yang murah dikombinasi
dengan metode aplikasi yang mudah menjadi solusi yang ekonomis dan praktis bagi unit pembenihan udang
vaname. Metode suplementasi adalah kapsul Natur-E dilarutkan di dalam air hangat kemudian dicampur
dengan potongan cumi-cumi sebagai pakan induk. Induk diberi pakan dengan dosis 30–50 % dengan
frekuensi 5 kali per hari. Parameter performa fekunditas dan produksi naupli diukur selama 29 hari masa
produksi. Hasil pengukuran menunjukkan hasil sangat baik, yaitu fekunditas rata-rata 361.000 butir telur,
hatching rate 90–97 %, dan produksi nauplius dari satu ekor induk rata-rata 331.680 ekor nauplius.
Perkembangan telur hingga menjadi nauplius melalui fase embryogenesis mulai dari fase pembelahan sel
hingga ke tahap morula, blastula, gastrula dan organogenesis. Telur menetas menjadi nauplius setelah
diinkubasi selama 13 jam. Kualitas air meliputi suhu, salinitas, pH dan oksigen terlarut pada bak penetasan
masih dalam kisaran yang optimal untuk mendukung proses penetasan telur (produksi nauplius).

Kata kunci: udang vaname, fekunditas, hatching rate, produksi naupli, Natur-E, α-tokoferol

Abstract

The Growing of vanamei shrimp (Litopenaeus vannamei) cultivation means that the demand for vanamei
shrimp seeds is also increasing. Supplementation of Natur-E as a source of α-tocopherol in feed can
increase the fecundity and hatching rate of vaname shrimp. The results of this study can be a reference for
small and medium scale shrimp hatchery units as an economical and practical alternative way to increase
fecundity and production of vaname shrimp naupli. Natur-E supplementation as a cheap source of α-
tocopherol combined with an easy application method is an economical and practical solution for vaname
shrimp hatchery units. The supplementation method is that Natur-E capsules are dissolved in warm water
and then mixed with pieces of squid as parent feed. The mother is given feed at a dose of 30–50% with a
frequency of 5 times per day. The performance parameters of fecundity and naupli production were
measured during the 29 day production period. The measurement results showed very good results, namely
an average fecundity of 361,000 eggs, a hatching rate of 90–97%, and an average of 331,680 nauplius
production from one broodstock. The development of the egg until it becomes a nauplius goes through the
embryogenesis phase starting from the cell division phase to the morula, blastula, gastrula and
organogenesis stages. The eggs hatch into nauplius after incubation for 13 hours. Water quality including
temperature, salinity, pH and dissolved oxygen in the hatching tank is still within the optimal range to support
the egg hatching process (nauplius production).

Keywords: vannamei shrimp, fecundity, hatching rate, nauplii production, Natur-E, α-tokoferol
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Kandungan nutrisi udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopennaeus
vannamei) yang dibudidayakan secara tradisional

Nutritional contents of tiger shrimp (Penaeus monodon) and white shrimp (Litopenaeus
vannamei) cultivated under traditional systems

Muhammad Ikbal Illijas1 dan Luqman Saleh1


1Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan.
*Korespondensi : muhammadikbali@yahoo.com

Abstrak

Komposisi nutrisi udang bervariasi dipengaruhi oleh makanan yang diberikan. Budidaya udang system
tradisional menjadi pilihan yang penting dijadikan sebagai produksi pangan yang aman sebagai bahan
pangan bagi manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kandungan nutrisi udang windu dan
udang vaname yang dibudidayakan secara tradisional. Sample udang windu dan vaname dikumpulkan dari
petani yang berada di Kabupaten Pangkep. Kandungan nutrisi yang dianalisa adalah kandungan proksimat,
komposisi asam amino dan komposisi asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein
udang windu (19,92%) lebih tinggi dibandingkan dengan udang vaname (19,59%). Udang windu mempunyai
total asam amino (218,120%) lebih tinggi dibandingkan dengan udang vaname (189,252%). Kandungan
asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids) udang vaname (64.34%) lebih tinggi dibandingkan dengan
udang windu (58.63%). Secara nutrisi udang windu memiliki nilai gizi yang lebih baik dibandingkan dengan
udang vaname.

Kata Kunci: Asam amino, asam lemak, proksimat, protein, lemak.

Abstract

The nutritional composition of shrimp varies depending on the food they are given. Traditional system shrimp
cultivation is an important choice for food production that is safe as food for humans. The aim of this
research was to analyze the nutritional content of traditionally cultivated tiger prawns and vaname shrimp.
Samples of tiger prawns and vaname were collected from farmers in Pangkep Regency. The nutritional
content analyzed was proximate content, amino acid composition, and fatty acid composition. The results
showed that the protein content of tiger prawns (19.92%) was higher than that of white tiger prawns
(19.59%). Tiger prawns have higher total amino acids (218.120%) than white tiger prawns (189.252%). The
unsaturated fatty acids content of vaname shrimp (64.34%) is higher than that of tiger shrimp (58.63%).
Nutritionally, tiger prawns have better nutritional value compared to vaname prawns.

Keywords: amino acid, fatty acid, proximate, protein, lipid


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektifitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum)


Terhadap Derajat Penetasan Telur Udang Windu
(Penaeus monodon Fabr.)

Effectiveness of Garlic Extract (Allium sativum)


On the Hatching Rate of Tiger Prawns Eggs
(Penaeus monodon Fabr.)

Yuliadi1*, Muh. Alias1, Hasniar1

1 Program Studi Teknologi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politani Pangkep
*Korespodensi: yuliadihodi71@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak bawang putih dalam mneingkatkan
derajat penetasan telur udang windu di panti benih.. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi tentang penggunaan bahan alami bawang putih melalui perendaman pada telur udang windu
sebagai pengganti antibiotik kimiawi. Ekstrak bawang putih yang digunakan untuk perendaman telur udang
windu dibuat dengan konsentrasi berdasarkan perlakukan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yakni perlakuan
A =0 ppm (Kontrol), B =.500 ppm,C=1000, D=1.500 ppm, E= 2.000 ppm,dan F 2.500 ppm, dengan masing-
masing 3 ulangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur udang windu yang diperoleh
dari hasil pemijahan Hatcheri Udang CV. Anugrah Bumi Hero, Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru.
Telur yang digunakan adalah telur sehat yang terbuahi dan mengapung diambil sebanyak 100 butir untuk
setiap wadah.Telur dibiarkan terendam dengan ekstrak banwang putih selama 5 menit, kemudian diangkat
atau dipindahkan ke dalam wadah akuarium volume 20 liter untuk ditetaskan. Berdasarkan hasil uji Analisis
Sidik Ragam bahwa adanya pengaruh yang sangat nyata dari perlakuan konsentrasi ekstrak bawang putih
terhadap derajat penetasan telur udang windu dan hasil uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan hasil
terbaik pada Perlakuan E (2.000 ppm) dengan angka 93,33 %, dan terendah pada Perlakukan A (Kontrol, 0
ppm) dengan angka 53,66 %, serta lama waktu penetasan dari telur menjadi naupli berkisar 12-15 jam.

Kata Kunci: telur udang windu, ekstrak bawang putih, hatching rate,

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of using garlic extract in increasing the hatching rate of
tiger prawn eggs in seed houses so as to provide information about the use of natural garlic ingredients
through soaking tiger prawn eggs as a substitute for chemical antibiotics. The garlic extract used for soaking
tiger prawn eggs was made with a concentration based on the Completely Randomized Design treatment,
namely treatment A = 0 ppm (Control), B = 500 ppm, C = 1000, D = 1,500 ppm, E = 2,000 ppm, and F 2,500
ppm, with 3 replications each. The samples used in this research were tiger prawn eggs obtained from the
CV Anugrah Bumi Hero shrimp hatchery, Mallusetasi District, Barru Regency. The eggs used are healthy,
fertilized and floating eggs, taken as many as 100 for each container. The eggs are left to soak in garlic
extract for 5 minutes, then removed or transferred into a 20 liter container for hatching. Based on the results
of the Analysis of varians, there was a very significant effect of the garlic extract concentration treatment on
the hatching rate of tiger prawn eggs and the the Least Significant showed the best results in Treatment E
(2,000 ppm) at 93.33%, and the lowest one was in Treatment A (Control, 0 ppm) at 53.66%, and the duration
for hatching from eggs to naupli was around 12-15 hours.

Keywords: tiger prawn eggs, garlic extract, hatching rate


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Performa maturasi dan pemijahan induk udang vaname yang diberi pakan
suplementasi natur-e sebagai sumber α-tokoferol

Maturation and spawning performance of white shrimp broodstock fed natur-e


supplemented feed as a source of α-tocopherol

A. Haeratul Mulyana1), Najran Syahidah2*), Al-Imran2), Nur Rahmawaty Arma3*)

1Taknologi Budi Daya Perikanan, Budi Daya Perikanan, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nrarma@yahoo.com

Abstrak

Kualitas induk dapat ditingkatkan melalui perbaikan kualitas pakan, Suplementasi Natur-E sebagai sumber
α-tokoferol menjadi solusi ekonomis dan praktis dalam perbaikan kualitas pakan bagi unit pembenihan
udang vaname. Tujuan dilakukan kajian ini untuk mengukur parameter reproduksi induk, dan produktivitas
induk yang diberi pakan suplementasi Natur-E dan membandingkannya dengan hasil yang sudah ada
sebelumnya. Metode suplementasi adalah kapsul Natur-E yang dilarutkan di dalam air hangat kemudian
dicampur dengan potongan cumi-cumi sebagai pakan induk. Induk diberi pakan dengan dosis 30–50 %
dengan frekuensi 5 kali per hari. Parameter performa maturasi dan pemijahan diukur selama 29 hari masa
produksi. Hasil pengukuran menunjukkan hasil sangat baik, yaitu maturation rate 70–93 %, mating rate 29–
65 %, spawning rate 56–100 %. Dari hasil ini menunjukkan bahwa suplementasi Natur-E pada pakan
memperlihatkan pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan performa reproduksi induk. Suplementasi
Natur-E sebagai sumber α-tokoferol pada pakan dapat memacu pematangan gonad, pelepasan telur, dan
produktivitas induk udang vaname. α-tokoferol yang merupakan kandungan utama vitamin E juga
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup induk udang vaname dan ditunjukkan pada kegiatan ini dimana
ditemukan tingkat kelangsungan hidup induk udang betina adalah 100% sedangkan udang jantan adalah
99%. Ketersediaan induk yang memiliki performa maturasi dan pemijahan yang baik merupakan faktor
penentu produktivitas dan keberhasilan unit usaha pembenihan udang vaname. Hasil kajian ini dapat
menjadi rujukan bagi unit-unit pembenihan udang skala kecil dan menengah sebagai alternatif ekonomis dan
praktis untuk meningkatkan produktifitas induk udang vaname.

Kata Kunci: udang vaname, performa maturasi, performa pemijahan, Natur-E, α-tokoferol

Abstract

Broodstock quality can be improved by improving feed quality. Natur-E supplementation as a source of α-
tocopherol is an economical and practical solution for improving feed quality for white shrimp hatchery units.
This study aimed to measure reproductive and productivity parameters of broodstock fed Natur-E
supplemented feed. Natur-E capsules dissolved in warm water then mixed with squid pieces as feed. The
broodstock is given feed at a dose of 30–50% with a frequency of 5 times per day. Maturation and spawning
performance parameters were measured during the 29 day production period. The measurement results
showed very good results, namely maturation rate 70–93%, mating rate 29–65%, spawning rate 56–100%.
These results indicate that Natur-E supplementation in feed shows a significant effect on improving maternal
reproductive performance. Supplementation of Natur-E as a source of α-tocopherol in feed can stimulate
gonad maturation, egg release, and productivity of white shrimp broodstock. An α-tocopherol, which is the
main content of vitamin E, also influences the survival of vaname shrimp parents and was shown in this
activity where it was found that the survival rate for female shrimp parents was 100% while for male shrimp it
was 99%. The availability of broodstock that has good maturation and spawning performance is a
determining factor in the productivity and success of the vaname shrimp hatchery business unit. The results
of this study can be a reference for small and medium scale shrimp hatchery units as an economical and
practical alternative to increase the productivity of white shrimp broodstock.

Keywords: vannamei shrimp, maturation rate, spawning rate, Natur-E, α-tocopherol


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Aktivitas Pendaratan Hasil Tangkapan Terhadap Mutu Ikan Kurisi di


Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Jawa Timur

The Effect of Catch Landing Activities on the Quality of Kurisi Fish at Nusantara
Brondong Fishing Port East Java

Zuhra Aulia Gaffar1 Rahmat Hidayat1 Hendrik2 Ibnu Hainun2 Hamriani2 Eka Aprilya Handayani2*
1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Penangkapan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ekaaprilya9@gmail.com

Abstrak

Ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah rusak (highly perishable) dan mudah mengalami
kemunduran mutu apabila tidak diproses dengan baik. Kemunduran mutu ikan biasanya disebabkan oleh
beberapa aktivitas, mulai dari proses pembongkaran sampai dengan pendistribusian ikan tersebut. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas pendaratan hasil tangkapan terhadap mutu ikan
kurisi (Nemipterus virgatus) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPN). Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 15-29 November 2022 di PPN Brondong, Lamongan Jawa Timur. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan Uji Organoleptik pada
ikan hasil tangkapan dari kapal yang menjadi sampel penelitian. Hasil uji organoleptik dituangkan ke dalam
Scoring Sheet Uji Organoleptik berdasarkan SNI 2729:2021. Teknik analisis data yaitu Uji-T dengan
signifikansi 0,05. Jumlah sampel penelitian sebanyak 75 kapal dengan menggunakan teknik sampling
purposive. Hasil penelitian megindikasi bahwa aktivitas pendaratan hasil tangkapan di PPN Brondong belum
menerapkan Prinsip 3C1Q (Cold, Carefull, Clean, Quick). Hal ini dapat dilihat dari penggunaan air kolam
pelabuhan untuk pencucian, tidak memperhatikan rantai dingin, dan proses sortirnya. Hasil dari penelitian ini
membuktikan bahwa terjadi kemunduran mutu ikan pada proses pembongkaran ikan dari palka ke dek dan
dari dek ke dermaga, sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara aktivitas pendaratan
dan mutu ikan.

Kata kunci: aktivitas pendaratan, mutu ikan, uji organoleptik, pelabuhan perikanan.

Abstract

Fish is a food ingredient that is highly perishable and easily degrades in quality if not processed properly.
The deterioration of fish quality is usually caused by several various factors, ranging from the fishing process
to the distribution of the fish. The purpose of this study was to determine the effect of catch landing activities
on the quality of kurisi fish (Nemipterus virgatus) at the Nusantara Brondong Fishing Port (PPN). This
research was conducted on 15-29 November 2022 at PPN Brondong, Lamongan, East Java. The research
method used was descriptive quantitative. The data collection technique involved conducting Organoleptic
Tests on fish caught from ships that were research samples. The results of the organoleptic test were
recorded on the Organoleptic Test Scoring Sheet based on SNI 2729:2021. The data analysis technique was
T-Test with a significance of 0.05. The number of research samples was 75 ships using purposive sampling
techniques. The results of the study indicated that the landing activity of catches at PPN Brondong has not
applied the 3C1Q Principle (Cold, Carefull, Clean, Quick). This is evident from the use of port pool water for
washing, not paying attention to the cold chain, and the sorting process. The results of this study proved that
there was a deterioration in the quality of fish in the process of unloading fish from the hatch to the deck and
from the deck to the pier, so it was concluded that landing activities has a significant impact on fish quality.

Keywords: landing activity, fish quality, organoleptic test, fishing port.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asosiasi Sarang Rayap Sebagai Kandidat


Biokontrol Vibriosis pada Akuakultur

Isolation and Identification of Termite Nest Associated Bacteria as Candidates for


Vibriosis Biocontrol in Aquaculture

Siska Haerunnisa1, Tiara Amalia1, Nurhatijah1, Khalil Abu Bakar2, Rani2, Ifhan Dwinhoven3*

1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
3Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ifhan.dwinhoven@polipangkep.ac.id

Abstrak

Perkembangan industri akuakultur dengan teknologi intensif yang padat penebaran dan pemberian pakan
yang tinggi menyebabkan tingginya limbah yang tersuspensi maupun mengendap di dasar tambak,
sehingga terjadi degradasi kualitas air budidaya. Hal ini dapat mengakselerasi berbagai masalah seperti
penyakit yang disebabkan virus dan bakteri patogen yang dapat menyebabkan kematian massal. Vibriosis
merupakan penyakit yang menyerang udang pada stadia larva, protozoea, pascalarva dan menyebabkan
kematian 80% - 85% dari total populasi. Pengobatan vibriosis masih terbatas pada antibiotik yang sama
pada manusia dan hewan. Untuk itu diperlukan bakteri yang mampu menghambat vibrio dengan eksplorasi
sarang rayap yang sering dianggap hama oleh masyarakat namun memiliki potensi antimikroba. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri asosiasi sarang rayap yang bersifat antivibrio yang telah
teridentifikasi morfologi dan molekular. Semua isolat dikultur pada media ISP2 lalu dikarakterisasi dan
dilakukan uji bioassay terhadap Vibrio alginolyticus dan Vibrio harveyi. Hasil isolasi didapatkan 15 isolat, 10
bakteri Gram positif yaitu isolat SR1, SR2, SR8, SR9, RE2, RE3, RE5, SE1, SE4, SE6 sedangkan 5 isolat
lainnya merupakan bakteri Gram negatif yaitu isolat RE1, SE2, SE5, SE7 dan SE8. Skrining antivibrio
diperoleh 7 isolat yang memiliki aktivitas antivibrio. 1 isolat menunjukkan aktivitas antivibrio yang sangat
tinggi yaitu isolat SE1 mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus dengan zona hambat
seluas 3,5 cm dan V. harveyi dengan nilai zona hambat seluas 4 cm dan juga positif katalase. Hasil analisis
molekular pada amplifikasi 16s rRNA dan sekuensing menggunakan primer 27F dan 1432R didapatkan
bahwa isolat SE1 memiliki kemiripan 99,65% dengan bakteri Bacillus amyloliquefaciens strain HY2-1.

Kata Kunci: bacillus, probiotik, vibrio, udang

Abstract

The development of the aquaculture industry with intensive technology that is dense in stocking and high
levels of feeding causes high levels of waste to be suspended or deposited at the bottom of ponds, resulting
in degradation of the quality of cultivation water. This can accelerate various problems such as diseases
caused by viruses and pathogenic bacteria which can cause mass death. Vibriosis is a disease that attacks
shrimp at the larval, protozoa, and postlarval stages and causes the death of 80% - 85% of the total
population. Treatment of vibriosis is still limited to the same antibiotics in humans and animals. For this
reason, bacteria are needed that can inhibit vibrios by exploring termite nests which are often considered
pests by the public but have antimicrobial potential. This research aims to obtain isolates of bacteria
associated with termite nests that have anti-vibrio properties that have been identified morphologically and
molecularly. All isolates were cultured on ISP2 media and then characterized and bioassays were carried out
against Vibrio alginolyticus and Vibrio harveyi. The isolation results obtained 15 isolates, 10 were Gram-
positive bacteria, namely isolates SR1, SR2, SR8, SR9, RE2, RE3, RE5, SE1, SE4, and SE6, while the
other 5 isolates were Gram-negative bacteria, namely isolates RE1, SE2, SE5, SE7, and SE8. Antivibrio
screening obtained 7 isolates that had antivibrio activity. 1 isolate showed very high antivibrio activity, namely
isolate SE1 was able to inhibit the growth of V. alginolyticus bacteria with an inhibition zone of 3.5 cm and V.
harveyi with an inhibition zone of 4 cm and was also positive for catalase. The results of molecular analysis
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

on 16s rRNA amplification and sequencing using primers 27F and 1432R showed that isolate SE1 had
99.65% similarity to Bacillus amyloliquefaciens strain HY2-1.

Keywords: bacillus, probiotic, shrimp, vibrio


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Deteksi Profil Senyawa Bioaktif pada Ekstrak Metabolit Bakteri


Isolat SE1 yang Berasosiasi pada Sarang Rayap

Detection of Bioactive Compound Profiles in Bacterial Metabolite Extracts


SE1 Isolate Associated with Termite Nests

Tiara Amalia1, Siska Haerunissa1, Nurhatijah1, Khalil Abu Bakar2, Rani2, Ifhan Dwinhoven3*

1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
3Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ifhan.dwinhoven@polipangkep.ac.id

Abstrak

Infeksi berbagai penyakit pada kegiatan budidaya merupakan masalah yang sangat serius yang sedang
dihadapi industri akuakultur global. Serangan penyakit seperti vibriosis menimbulkan kematian massal baik
di kegiatan pembenihan maupun produksi pembesaran ikan dan udang. Penanggulangan menggunakan
antibiotik yang tidak terkontrol menyebabkan peningkatan prevalensi resistensi bakteri bahkan Multy Drugs
Resistance Bacteria. Permasalahan tersebut diatasi melalui upaya pencarian sumber senyawa antibakteri
yang baru untuk mengatasi vibriosis dan penyakit lainnya pada akuakultur. Sarang rayap merupakan salah
satu ekosistem mikroba yang menjadi sumber senyawa bioaktif dengan berbagai potensi biomedis yang
dapat dieksplorasi untuk pengembangan obat baik pada industri pertanian maupun perikanan. Oleh karena
itu penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif senyawa bioaktif antibakteri baru yang lebih spesifik,
selektif dan aman bagi akuakultur serta. Bakteri isolat SE1 merupakan bakteri asosiasi sarang rayap yang
memiliki bioaktivitas antivibrio sehingga potensial untuk dikembangkan probiotik penanggulangan vibriosis.
Produksi metabolit sekunder dilakukan dengan fermentasi bakteri isolat SE1 menggunakan media ISP2 dan
dishaker selama 72 jam. Ekstraksi metabolit sekunder menggunakan pelarut etil asetat dan dilanjutkan
dengan pengembangan senyawa bioaktif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan eluen n-
heksane : methanol (8:2 dan 9:1). Hasil deteksi senyawa dengan uji KLT menunjukkan bahwa ekstrak
bakteri isolat SE1 memiliki kandungan senyawa peptida dengan perubahan warna lembayung setelah
pewarnaaan menggunakan ninhidrin serta prediksi senyawa bioaktif lainnya seperti terpenoid ditandai
perubahan warna coklat pada test menggunakan indikator H2SO4.

Kata Kunci: akuakultur, fermentasi, peptida, terpenoid

Abstract

Infection with various diseases in cultivation activities is a very serious problem being faced by the global
aquaculture industry. Disease attacks such as vibriosis cause mass deaths in both hatchery activities and
fish and shrimp rearing production. Uncontrolled use of antibiotics has led to an increase in the prevalence of
bacterial resistance, even Multidrug Resistance Bacteria. This problem is overcome through efforts to find
new sources of antibacterial compounds to treat vibriosis and other diseases in aquaculture. Termite nests
are a microbial ecosystem that is a source of bioactive compounds with various biomedical potentials that
can be explored for drug development in both the agricultural and fisheries industries. Therefore, this
research aims to look for new alternative antibacterial bioactive compounds that are more specific, selective,
and safe for aquaculture as well. The bacteria isolate SE1 is a bacteria associated with termite nests which
has antivibrio bioactivity so it has the potential to be developed as a probiotic to control vibriosis. Production
of secondary metabolites was carried out by fermenting bacterial isolate SE1 using ISP2 medium and a
shaker for 72 hours. Extraction of secondary metabolites using ethyl acetate solvent and continued with the
development of bioactive compounds using Thin Layer Chromatography (TLC) with eluent n-hexane:
methanol (8:2 and 9:1). The results of compound detection using the TLC test showed that the bacterial
extract isolate SE1 contained peptide compounds with a purple color change after staining using ninhydrin
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

as well as predictions of other bioactive compounds such as terpenoids which were marked by a brown color
change in the test using the H2SO4 indicator.

Keywords: aquaculture, fermentation, peptides, terpenoid


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektivitas penggunaan alat pengaduk telur otomatis pada bak penetasan telur
dalam meningkatkan daya tetas telur udang vaname (litopenaeus vannamei)

The effectiveness of using an automatic egg mixer in egg hatcheries in increasing


the hatchability of vaname shrimp (litopenaeus vannamei) eggs

Nurhalifah1*, Imran Wijaya Arsyad1, Nia1, Muhammad Akbar Hidayatullah1, Irwan Sainur1

1Teknologi Budidaya Perikanan, Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauaan
*Korespodensi: nurhalifahsantalia441@gmail.com

Abstrak

Udang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang dapat meningkatkan devisa negara.
Perkembangan budidaya udang vaname semakin meningkat, sehingga permintaan benih juga meningkat.
Keberhasilan udang vaname tergantung dari kualitas benih. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk
menguraikan efektivitas penggunaan alat pengaduk telur otomatis pada bak penetasan telur dalam
meningkatkan daya tetas telur udang vaname. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
mengumpulkan data primer melalui kegiatan wawancara, observasi dan partisipasi aktif untuk memperolah
informasi, kemudian melakukan penelusuran pustaka yang relevan dengan kegiatan untuk mendapatkan
data sekunder. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif, selain itu dilakukan
kegiatan praktik kerja industri di unit pembenihan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa daya tetas telur
yang dihasilkan dari penggunaan alat pengaduk telur otomatis berkisar antara 61,2-81,8% atau rata-rata
telur yang menetas menjadi naupli adalah 72,5%. Hasil yang diperoleh tersebut cukup tinggi dibandingkan
dengan yang menggunakan alat pengaduk telur secara manual adalah 63,9% dengan rentan waktu 15 menit
setiap pengadukan. Penggunaan alat pengaduk telur otomatis pada bak penetasan telur juga dapat
mengefisiensi tenaga dalam proses kerjanya dalam meningkatkan daya tetas telur. Dengan demikian,
penggunaan alat pengaduk telur otomatis efektif digunakan dalam kegiatan penetasan telur di unit
pembenihan udang vaname karena selain dapat meningkatkan daya tetas telur juga dapat mengefisienkan
pekerjaan pada kegiatan penetasan telur.

Kata kunci: alat, tetas, telur, udang, vaname

Abstract

Shrimp is one of Indonesia's leading commodities which can increase the country's foreign exchange. The
development of vaname shrimp cultivation is increasing, so the demand for seeds is also increasing. The
success of vaname shrimp depends on the quality of the seeds. The aim of this paper is to describe the
effectiveness of using an automatic egg stirrer in an egg hatching tank in increasing the hatchability of
vaname shrimp eggs. The data collection method used is collecting primary data through interviews,
observation and active participation to obtain information, then conducting a literature search that is relevant
to the activity to obtain secondary data. The data obtained was then processed and analyzed descriptively,
in addition to that, industrial work practice activities were carried out in the hatchery unit. The results
obtained show that the hatchability of eggs resulting from the use of an automatic egg mixer ranges from
61.2-81.8% or the average number of eggs that hatch into naupli is 72.5%. The results obtained were quite
high compared to those using a manual egg stirrer, namely 63.9% with a time span of 15 minutes per
stirring. The use of an automatic egg mixer in the egg hatching tank can also make energy efficient in the
work process in increasing the hatchability of eggs. Thus, the use of an automatic egg stirrer is effectively
used in egg hatching activities in white shrimp hatchery units because apart from being able to increase the
hatchability of eggs, it can also streamline work in egg hatching activities.

Keywords: tools, hatching, eggs, shrimp,vaname


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penggunaan Batang Pisang Hasil Fermentasi Sebagai Sumber Probiotik Terhadap


Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L)

The use of fermented banana stems as a source of probiotics for the growth and
survival of goldfish fry

Reski Amalia1,Hasniar2*, Yuliadi2,

1Mahasiswa teknologi pembenihan ikan, Jurusan budidaya perikanan, politeknik pertanian negeri pangkajene dan
kepulauan
2Staf pengajar program studi teknologi pembenihan ikan jurusan budidaya perikanan, politeknik pertanian negeri

pangkajene dan kepulauan


*Korespodensi: niar6691@yahoo.com

Abstrak

Salah satu kendala yang ada dalam usaha pembenihan ikan mas ini yaitu kurangnya pengetahuan pada
kualitas pakan yang tidak sesuai dengan nutsisi yang dibutuhkan ikan. Kualitas pakan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan ikan akan menyebabkan tingkat kelulusan hidup dan laju pertumbuhan ikan rendah.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penggunaan campuran pakan dengan menggunakan batang
pisang yang telah di fermentasi sebagai sumber probiotik. Penggunaan probiotik menjadi solusi internal
untuk menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi pakan yang optimal, mengurangi biaya produksi dan pada
akhirnya dapat mengurangi beban lingkungan karena akumulasi limbah diperairan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dosis yang tepat serta efektivitas penambahan probiotik dari bahan lokal yang
dicampurkan langsung pada pakan benih ikan mas terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih
ikan mas. Penelitian ini didesain dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) penelitian ini terdiri
dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, dengan demikian penelitian ini terdiri atas 12 satuan percobaan.
Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perlakuan A ( kontrol), perlakuan B (1,5ml/100 gram
pakan), perlakuan c (3ml/100 gram pakan) dan perlakuan D( 4,5ml/100 gram pakan). Berdasarkan hasil
penelitian pertumbuhan panjang mutlak dan berat mutlak serta kelangsungan hidup tertinggi terjadi pada
perlakuan C (1,5ml/100 gram pakan)
Kata kunci: Fermentasi, batang pisang, probiotik, ikan mas, pertumbuhan, kelangsungan hidup.

Abstract

One of the obstacles that exist in this carp hatchery business is the lack of knowledge on the quality of feed
that is not in accordance with the nutrients needed by fish. Feed quality that does not match the needs of the
fish will lead to a low life pass rate and fish growth rate. To overcome this, the use of feed mixtures using
fermented banana stems as a source of probiotics. The use of probiotics is an internal solution to produce
optimal feed growth and efficiency, reduce production costs and ultimately reduce environmental burdens
due to the accumulation of aquatic waste. The purpose of this study was to determine the right dose and
effectiveness of adding probiotics from local ingredients mixed directly in carp seed feed on the growth and
survival of carp fry. This study was designed using a complete randomized design (RAL) this study consisted
of 4 treatments and 3 repeats, thus this study consisted of 12 experimental units. The treatment used in this
study is treatment A (control), treatment B (1.5ml / 100 grams of feed), treatment C (3ml / 100 grams of feed)
and treatment D ( 4.5ml / 100 grams of feed). Based on the results of the study, the growth of absolute
length and absolute weight and the highest survival occurred in treatment C (1.5ml/100 grams of feed).

Keywords: Fermentation, banana stem, probiotics, goldfish, growth, survival.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Fortifikasi bakteri probiotik pada pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan


kelangsungan hidup benih ikan nila (Oreochromis niloticus)

Probiotic Fortification in Feed to Increase Growth and Survival of Tilapia


(Oreochromis niloticus) Seeds.

Samsidar1, Amrullah2*, Yuliadi2,

1Mahasiswa teknologi pembenihan ikan, Jurusan teknologi budidaya perikanan, politeknik pertanian negeri pangkajene
dan kepulauan
2Staf pengajar program studi teknologi pembenihan ikan jurusan teknologi budidaya perikanan, politeknik pertanian

negeri pangkajene dan kepulauan


*Korespodensi: ulla_285@yahoo.com

Abstrak

Budidaya ikan telah memberikan kontribusi penting terhadap penyediaan protein hewani secara global
produksinya hampir setengah dari produksi tangkapan laut yang dikonsumsi di seluruh dunia, faktor yang
paling penting adalah pertumbuhan dan kelangsungan hidup serta kebutuhan pakan yang cukup. Penelitian
ini bertujuan untuk mengevaluasi fortifikasi bakteri probiotik pada pakan terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila, serta menentukan dosis yang efektif terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
Juli 2022 di Balai Benih Ikan Ciparay, Kabupaten Bandung. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu P1 Kontrol (tanpa probiotik), P2 (10 ml/kg pakan) dan
P3 (15 ml/kg Pakan) P4 (20 ml/kg pakan) masing-masing tiga ulangan. Ikan yang digunakan adalah benih
ikan nila berukuran 4 cm merupakan koleksi benih Balai Ikan Ciparay, Kab Bandung, Sedangkan bakteri
probiotik adalah Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium. Ikan dipelihara pada akuarium dengan volume air
60 liter selama 28 hari. Fortifikasi probiotik dilakukan dengan cara menyemprotkan pada pakan. Parameter
yang diamati adalah total bakteri di usus, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak,
kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan
dengan fortifikasi probiotik dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila. Laju
pertambahan panjang dan berat terbaik serta tingkat kelangsungan hidup terbaik terbaik adalah pada
perlakuan P3 dengan penambahan probiotik 15 mL/kg pakan.

Kata kunci : Probiotik, Oreochromis niloticus, pertumbuhan

Abstract

Fish farming has made an important contribution to the global supply of animal protein, accounting for nearly
half of the marine catch consumed worldwide, the most important factors being growth and survival and the
need for sufficient feed. This study aims to evaluate the effect of adding probiotics to feed on the growth and
survival of tilapia, as well as determine the effective dose on the growth and survival of tilapia (Oreochromis
niloticus). This research was conducted from June to July 2022 at the Ciparay Fish Seed Center, Bandung
Regency. This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD), namely P1
Control (without probiotics), P2 (10 ml/kg feed) and P3 (15 ml/kg feed) P4 (20 ml/kg feed) each three test.
The fish used were tilapia seeds measuring 4 cm from the seed collection of the Ciparay Fish Center,
Bandung Regency, while the probiotic bacteria were Bacillus subtilis and Bacillus megaterium, the fish were
kept in an aquarium with a volume of 60 liters of water for 28 days. Probiotic fortification is done by spraying
it on the feed. Parameters observed were total gut bacteria, absolute length growth, absolute weight gain,
survival and feed conversion ratio (FCR). The results showed that feeding with fortified probiotics could
increase the growth and survival of tilapia fry. The best rate of increase in length and weight was in treatment
P3 with the addition of 15 ml/kg of feed probiotics and the best survival rate was in treatment P3 with
probiotic fortification of 15 ml/kg of feed.

Keywords: Probiotics, Oreochromis niloticus, growth


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Profil dan kinerja instalasi pengolahan air limbah


pada pembesaran udang vaname secara intensif

The profile and performance of the wastewater treatment plant


in intensive growing-out of Pacific white shrimp

Ridwan1*, Hadi F1, Muh. Syarwan Basra1, Muhammad Hirijal1

1Program Studi Tenologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan,


Politeknik Pertanian Negeri angkep
*Korespodensi: ridwanbdp99@yahoo.com

Abstrak

Udang vaname merupakan spesies hewan akuakultur yang paling banyak diproduksi di dunia pada tahun
2020 dengan nilai paling besar dan diperdagangkan dengan luas secara internasional. Untuk memenuhi
permintaan pasar, diperlukan peningkatan produksi udang vaname melalui usaha pembesaran secara
intensif. Salah satu dampak dari aktivitas pembesaran udang vaname secara intensif adalah produksi
limbahnya yang berasal dari pakan tidak termanfaatkan sepenuhnya dan pakan tidak termakan oleh udang
yang mencapai 78,84% nitrogen dan 93,87% fosfor pakan yang berpotensi mencemari perairan jika tidak
ditangani sebelum dibuang. Salah satu upaya untuk meminimalkan beban limbah tersebut adalah
penerapan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar buangan air limbah ke lingkungan dapat memenuhi
baku mutu yang ditetapkan dan pembesaran udang dapat beroperasi secara berkelanjutan. Profil dan
kinerja IPAL bervariasi antar lokasi usaha pembesaran udang vaname dan sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sumberdaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil dan menganalisis kinerja IPAL
pada pembesaran udang vaname secara intensif. Pengambilan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan partisipasi aktif. Data disajikan dalam bentuk tabel atau gambar kemudian dianalisis secara
deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa rasio IPAL/petak pembesaran 20:80, terdiri atas segmen
sedimentasi dan aerasi, cukup efisien mereduksi NO2 dan PO4, kurang efisien mereduksi NO3 dan NH3 serta
tidak efisien mereduksi NH4 dan TAN.

Kata kunci: kinerja, instalasi pengolahan air limbah, pembesaran inntensif, udang vaname

Abstract

Pacific white shrimp is the most abundant aquaculture animal species produced in the world in 2020, with the
most outstanding value, and is widely traded internationally. Increasing Pacific white shrimp production
through intensive cultural efforts is necessary to meet market demand. One of the impacts of the intensive
white shrimp culture is the production of waste from feed that is not fully utilized and uneaten feed by shrimp,
which reaches 78.84% nitrogen and 93.87% phosphorus feed, which has the potential to pollute the waters if
not treated before disposal. One of the efforts to minimize the waste load is implementing a wastewater
treatment plant (WWTP) so that wastewater discharge into the environment can meet the set quality
standards and shrimp rearing can operate sustainably. The profile and performance of the WWTP varies
between white shrimp growing business locations. This research aims to describe the profile and analyze the
performance of WWTP in the intensive growing-out of white shrimp. Retrieval of data using the method of
observation, interviews, and active participation. Data was presented as tables or pictures and then analyzed
descriptively. The results of the study showed that the ratio of WWTP/growing-out plots of 20:80, consisting
of sedimentation and aeration segments, was quite efficient at reducing NO2 and PO4, less efficient at
lowering NO3 and NH3, and inefficient at reducing NH4 and TAN.

Keywords: performance, wastewater treatment plant, intensive growing-out, pacific white shrimp
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis emisi gas rumah kaca (GRK)


pada pembesaran intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone)

Analysis of greenhouse gases (GHG) emission


in the intensive growing-out of pacific white shrimp
(Litopenaeus vannamei Boone)

Ridwan1* dan Ilham2


1 Program Studi Tenologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan,
Politeknik Pertanian Negeri angkep
2 Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis,

Politeknik Pertanian Negeri angkep


*Korespodensi: ridwanbdp99@yahoo.com

Abstrak

Peningkatan gas-gas rumah kaca ke atmosfir disebabkan oleh aktivitas manusia atau antropogenik. Industri
akuakultur merupakan salah satu aktivitas antropogenik dalam sektor produksi pangan dengan pertumbuhan
6-7% dan tercepat di. Budidaya udang vaname hingga saat ini dilakukan dengan teknologi semi intensif,
intensif hingga super intensif. Penerapan teknologi tersebut membutuhkan input berupa pakan, energi listrik
atau bahan bakar, pupuk dan bahan kimia lainnya untuk meningkatkan produktivitas sistem pembesaran
udang vaname. Namun di sisi lain, input tersebut juga potensial sebagai sumber emisi gas rumah kaca
(GRK). Penelitian ini bertujuan menganalisis emisi gas rumah kaca (greenhouse gases) pada pembesaran
udang vaname secara intensif. Skop penelitian ini meliputi jejak karbon yang dihitung dari satu siklus
produksi yang terdiri atas emisi GRK dari: (1) pakan; (2) penggunaan energi on farm; (3) produksi N2O
akuatik; dan (4) pupuk/bahan treatment air media. Pengambilan data menggunakan metode observasi,
wawancara, partisipasi aktif dan studi literatur. Data disajikan dalam bentuk tabel atau gambar kemudian
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) emisi GRK dari pakan, penggunaan
energi on farm, produksi N2O akuatik dan dari pupuk/bahan treatment air media masing-masing sebesar
30,73%, 54,37%, 14,67% dan 0,23%. Emisi GRK dari pembesaran intensif udang vaname sebesar
1.453.141,38 kgCO2e dan intensitas emisi (IE) udang vaname sebesar 5,83 kgCO2e/kg LW.

Kata Kunci: emisi, gas rumah kaca, pembesaran intensif, udang vaname

Abstract

Human or anthropogenic activities cause an increase in greenhouse gases in the atmosphere. The
aquaculture industry is one of the anthropogenic activities in the food production sector, with 6-7% growth
and is the fastest in the world. To date, Pacific white shrimp growing-out is generally carried out using
intensive to super-intensive technology. This technology requires input in the form of feed, electrical energy
or fuel, fertilizer, and other materials to increase the productivity of the shrimp-rearing system. However, on
the other hand, this input also has the potential to be a source of greenhouse gas (GHG) emissions. This
research aims to analyze greenhouse gas emissions during intensive Pacific white shrimp rearing. The
scope of this research included the carbon footprint calculated from one production cycle and consists of
GHG emissions from (1) feed, (2) on-farm energy use, (3) aquatic N2O production, and (4) fertilizer/media
water treatment materials. Data collection used observation, interviews, active participation, and literature
study methods. Data was presented as tables or images and then analyzed descriptively. The research
results showed that (1) GHG emissions from feed, on-farm energy use, aquatic N2O production, and
fertilizer/media water treatment materials each amount to 30.73%, 54.37%, 14.67%, and 0.23%. GHG
emission from intensive Pacific white shrimp rearing was 1,453,141.38 kgCO2e, and the emission intensity
(IE) of Pacific white shrimp was 5.83 kg CO2e/kg LW.

Keywords: emissions, greenhouse gases, intensive growing-out, pacific white shrimp


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pertumbuhan dan Serapan Karbon Rumput Laut Gracilaria sp yang Ditanam


pada Kedalaman Berbeda di Tambak

Growth and Carbon Uptake of Planted Seaweed Gracilaria sp


at Different Depths in Ponds

Muslimin1, Moh. Adnan Baiduri1, Ridwan1


1Program Studi Teknologi Budi Daya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: musdradja1967@gmail.com

Abstrak

Gracilaria sp merupakan penghasil agar dan pada umumnya dibudidayakan di tambak. Selain berperan
ekonomis juga memiliki peran ekologis yaitu sebagai pengikat nitrogen, fosfor dan karbon yang sangat baik,
sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan mengkaji pertumbuhan
dan serapan Carbon Gracilaria sp. yang ditanam pada kedalaman yang berbeda di tambak. Penelitian ini
dilaksanakan dari bulan Agustus sampai September 2023 di Kabupaten Bone. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing tiga ulangan.
Parameter yang diukur adalah pertumbuhan dan serapan carbon Gracilaria sp. pada kedalaman yang
berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gracilaria sp. yang ditanam pada kedalaman 30, 60 dan 90
cm di tambak tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi, akan tetapi berpengaruh terhadap
serapan carbon, dimana kedalaman 30 cm berbeda nyata dengan kedalaman 60 dan 90 cm, akan tetapi
kedalaman 60 dan 90 cm tidak berbeda nyata.

Kata Kunci: gracilaria, pertumbuhan, produksi, serapan carbon

Abstract

Gracilaria sp is an agar producer and is generally cultivated in ponds. Apart from its economic role, it also
has an ecological role, namely as an excellent fixer of nitrogen, phosphorus, and carbon, so that it can
maintain the balance of the aquatic ecosystem. This research aims to study the growth and carbon uptake of
Gracilaria sp. planted at different depths in ponds. This research was carried out from August to September
2023 in Bone Regency. The research design used was a completely randomized design with three
treatments and three replications each. The parameters measured were the growth and carbon uptake of
Gracilaria sp. at different depths. The results showed that Gracilaria sp. planted at a depth of 30, 60, and 90
cm in ponds has no effect on growth and production, but does affect carbon uptake, where a depth of 30 cm
is significantly different from a depth of 60 and 90 cm, but a depth of 60 and 90 cm is not significantly
different.

Keywords: carbon uptake, gracilaria, growth, production


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Material Solution Dari Hidroksiapatit Tulang Bandeng


Sebagai Proteksi Api Rumah Kayu

Material Solution From Milkbone Hydroxiapatite


As Fire Protection For Wooden Houses

Hernawati1* dan Riska1

1Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespodensi: hernawati4702@gmail.com

Abstrak

Kebakaran pada rumah kayu tidak dapat dipungkiri memberikan kerugian bagi manusia baik itu kerugian
materi maupun korban jiwa yang tidak sedikit. Kayu banyak digunakan untuk konstruksi perumahan
khususnya di Sulawesi Selatan, namun belakangan bersaing dengan material lain seperti baja ringan dan
aluminium, karena sifatnya yang mudah terbakar. Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Pangkep dari tahun 2018-2020 telah terjadi kasus kebakaran sebanyak 227 kasus. Hal ini
mendorong penulis untuk mengembangkan inovasi baru yang berbasis material tahan api pada kayu. Salah
satu upaya untuk mengatasi dan mencegah potensi terjadinya kebakaran adalah membuat Flame Protection
Material. Hidroksiapatit (HAp) merupakan senyawa anorganik yang tersusun atas fosfor yang memiliki
kemampuan dalam meningkatkan sifat ketahanan api. HAp didapat dari sintesis tulang ikan pada hasil
samping ikan bandeng. Potensi kandungan kalsium yang berasal dari tulang ikan bandeng dapat di
aplikasikan sebagai bahan pembuatan HAp. Dengan memanfaatkan limbah tulang ikan bandeng akan
mendorong Indonesia dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) 2030. Metode yang
digunakan yaitu kajian pustaka dengan merujuk pada penelitian sebelumnya. Hasil pengujian XRD tulang
ikan bandeng pada suhu 1000oC terdapat pada sudut 2θ = 32,9137o dengan intensitas 100 dan sudut
31,7772° dengan intensitas sebesar 98 serta didapatkan ukuran kristal hidroksiapatit 57.82 nm. Pembuatan
Flame Protection Material dilakukan dengan pencampuran HAp dan epoksi dengan perbandingan 3:1
kemudian dilapisi pada kayu dan dibakar selama 10 detik pada suhu 300oC. Dari pembakaran tersebut
menghasilkan teknologi lapisan tahan api yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hidroksiapatit dari
limbah tulang bandeng dapat dijadikan sebagai sediaan Flame Protection Material.

Kata Kunci: Flame Protection, Hidroksiapatit, Tulang

Abstract

Fires in wooden houses cannot be denied that they cause losses to humans, both material losses and quite
a few fatalities. Wood is widely used for housing construction, especially in South Sulawesi, but has recently
competed with other materials such as light steel and aluminum, because of its flammable nature. Based on
data from the Pangkep Regency Fire Department from 2018-2020, there were 227 fire cases. This
encourages the author to develop new innovations based on fire-resistant materials in wood. One effort to
overcome and prevent potential fires is to make Flame Protection Material. Hydroxyapatite (HAp) is an
inorganic compound composed of phosphorus which has the ability to increase fire resistance properties.
HAp is obtained from the synthesis of fish bones from milkfish by-products. The potential calcium content
from milkfish bones can be applied as an ingredient in making HAp. By utilizing milkfish bone waste, it will
encourage Indonesia to realize the SDGs (Sustainable Development Goals) 2030. The method used is a
literature review with reference to previous research. The XRD test results of milkfish bones at a temperature
of 1000oC were at an angle of 2θ = 32.9137o with an intensity of 100 and an angle of 31.7772° with an
intensity of 98 and the hydroxyapatite crystal size was 57.82 nm. Flame Protection Material is made by
mixing HAp and epoxy in a ratio of 3:1, then coating it on wood and burning for 10 seconds at a temperature
of 300oC. From this combustion, good fire-resistant coating technology is produced. So it can be concluded
that hydroxyapatite from milkfish bone waste can be used as a Flame Protection Material preparation.

Keywords: Flame Protection, Hydroxyapatite, Bone


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Valorisasi Hasil Samping Udang Dan Bandeng Sebagai Sediaan Stealth Biomaterial
Kapal Selam Tempur Indonesia

Valorization of Shrimp and Milkfish By-Products as Stealt Biomaterial Preparations


for Indonesian Combat Submarines

Riska1, Hernawati2*
1Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespodensi: riska.ika030103@gmail.com

Abstrak

Indonesia memiliki teknologi pertahanan maritim yang dipandang masih lemah hal ini dikarenakan
paradigma pembangunan yang lebih condong ke daratan sehingga diperlukan sebuah gagasan ataupun
kajian yang bersifat inovatif yaitu pemanfaatan cangkang udang dan tulang bandeng sebagai Stealth
Biomaterial kapal selam tempur Indonesia. Material penyerap gelombang radar dapat dibuat dengan bahan
dasar kitosan dan hidroksiapatit. Material ini secara visual memiliki bentuk seperti plastic dan berwarna dari
putih bening hingga kekuningan transparan dengan diameter yang berkisar 0,11 – 0,22 milimeter. Dari hasil
analisa diperoleh biomaterial yang terbentuk dengan baik pada campuran HAp:Kitosan 70:30 (w/w). Kitosan
dan hidroksiapatit memiliki nilai daya serap gelombang terbaik yaitu berkisar dari -28,534775 – 39,261556
dB dengan rata-rata - 32,0907±4,0763 Db sehingga berpotensi sebagai biomaterial teknologi siluman pada
kapal selam Indonesia. Dengan pemanfaatan ini dapat Meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat wilayah pesisir serta meningkatkan pertahanan maritim dalam menghadapi perubahan teknologi
alutsista.

Kata Kunci: Hidroksiapatit, Stealth Biomaterial, Tulang Ikan.

Abstract

Indonesian has maritime defense technology which is considered to be still weak, this is because the
development paradigm is more inclined towards land, so an innovative idea or study is needed, namely the
use of shrimp shells and milkfish bones as Stealth Biomaterial for Indonesian combat submarines. Radar
wave absorbing materials can be made from chitosan and hydroxyapatite as basic ingredients. This material
visually has a plastic-like shape and is colored from clear white to transparent yellowish with a diameter
ranging from 0.11 – 0.22 millimeters. From the analysis results, it was obtained that the biomaterial formed
well in a mixture of HAp: Chitosan 70:30 (w/w). Chitosan and hydroxyapatite have the best wave absorption
values ranging from -28.534775 – 39.261556 dB with an average of - 32.0907 ± 4.0763 dB so they have the
potential to be used as stealth technology biomaterials for Indonesian submarines. Using this can improve
the economy and welfare of coastal communities and improve maritime defense in the face of changes in
defense equipment technology.

Keywords: Hydroxyapatite, Stealth Biomaterial, Fish Bone.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Variabilitas Nitrogen (N) pada sistem kokultur hewan akuatik dan tanaman padi ;
Sebuah eksprimen laboratorium untuk akuakultur berkelanjutan

Nitrogen (N) variability in co-culture systems of aquatic animals and rice plants;
A laboratory experiment for sustainable aquaculture
Heriansah1* dan Nursidi2

1 Program Studi Sumber Daya Akuatik, Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa
2 Program Studi Teknologi Budidaya Perairan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: heriansah.itbm.bd@gmail.com

Abstrak

Akuakultur sistem monokultur berbasis pakan dikritik dari perspektif ekologis dan ekonomis karena dampak
negatif dari limbah yang dihasilkan terhadap kualitas air. Sebuah eksprimen laboratorium telah dilakukan
untuk menyelidiki variabilitas senyawa nitrogen (N) pada sistem ko-kultur di air payau. Empat hewan akuatik
komersil, antara lain ikan nila (Oreochromis niloticus), udang windu (Penaeus monodon), kerang darah
(Tegillarca granosa), dan teripang pasir (Holothuria scabra), serta satu tanaman padi (Oryza sativa) melalui
sistem apung dikombinasikan pada beberapa sistem akuakultur. Penelitian menggunakan desain eksprimen
acak lengkap yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan. Empat kelompok perlakuan dengan
kombinasi biota berbeda, masing-masing dua perlakuan untuk sistem kokultur (polikultur dan Integrated
Multi Trophic Aqucultur-IMTA). Selain itu, terdapat dua perlakuan sistem monokultur sebagai kontrol. Pakan
diaplikasikan 4 kali sehari sebanyak 10% dari biomassa ikan nila selama 4 minggu eksprimen. Hasil
eksprimen berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa konsentrasi senyawa amoniak (NH3), amonium
(NH4), nitrit (NO2), dan nitrat (NO3) dipengaruhi secara signifikan (P<0,05) oleh sistem akuakultur.
Konsentrasi NH3, NH4, NO2, dan NO3 pada sistem moonkultur cenderung meningkat sampai akhir
eksprimen. Variasi berbeda ditemukan pada sistem polikultur dan IMTA, konsentrasi keempat senyawa N
yang diamati cenderung tereduksi sehingga menurun di akhir eksprimen. Temuan ini mengarah pada potensi
diversifikasi spesies melalui sistem kokultur untuk akuakultur berkelanjutan di air payau.
Kata Kunci: akuakultur berkelanjutan, hewan akuatik, kokultur, senyawa nitrogen (N), padi

Abstract

Feed-based monoculture system aquaculture has been criticized from ecological and economic perspectives
because of the negative impact of the waste produced on water quality. A laboratory experiment was
conducted to investigate the variability of nitrogen (N) compounds in a co-culture system in brackish water.
Four commercial aquatic animals, including tilapia (Oreochromis niloticus), tiger prawns (Penaeus
monodon), blood clams (Tegillarca granosa), sand sea cucumbers (Holothuria scabra), and one rice plant
(Oryza sativa) were reared through a floating system combined with several aquaculture systems. This study
used a completely randomized experimental design consisting of six treatments and three replicates. Four
treatment groups with different biota combinations, two treatments each for the coculture system (polyculture
and Integrated Multi Trophic Aquaculture-IMTA). In addition, two monoculture system treatments were used
as controls. Feed was applied four times a day at 10% of the tilapia biomass for 4 weeks. The results based
on analysis of variance showed that the concentrations of ammonia (NH3), ammonium (NH4), nitrite (NO2),
and nitrate (NO3) were significantly influenced (P<0.05) by the aquaculture system. The concentrations of
NH3, NH4, NO2, and NO3 in the monoculture system tended to increase until the end of the experiment.
Different variations were found in the polyculture and IMTA systems; the concentrations of the four N
compounds observed tended to decrease so that they decreased at the end of the experiment. These
findings point to the potential for species diversification through coculture systems for sustainable
aquaculture in brackish water.
Keywords: aquatic animals, co-culture, nitrogen (N) compounds, rice plants, sustainable aquaculture
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Mutu dan Keamanan Pangan Ikan Pindang di Kabupaten Bulukumba

Quality and Food Safety of Salt-Boiled Fish Product in District of Bulukumba

Aulia Magfhira Ichwan

1 Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Tomakaka


*Korespodensi: auliamagfhira@gmail.com

Abstrak

Hasil perikanan merupakan komoditi yang bersifat mudah rusak, sehingga dibutuhkan intervensi dalam
proses pengolahan. Industri pengolahan ikan yang sudah dikenal di masyarakat baik secara tradisional
maupun modern yaitu pemindangan ikan. Salah satu faktor yang menentukan keberlangsungan industri ini
adalah menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Namun, kajian tentang
mutu dan keamanan pangan pada usaha pemindangan ikan di Sulawesi Selatan masih kurang. Maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan keamanan pangan ikan pindang di Kabupaten
Bulukumba. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2022 pada usaha POKLAHSAR (Kelompok Pengolah
dan Pemasar) ikan pindang yang ada Kabupaten Bulukumba. Untuk mengetahui mutu dan kemanan
pangan, sampel ikan pindang diuji secara organoleptik dan mikrobiologi pada Laboratorium Balai Penerapan
Mutu Produk Perikanan Makassar Sulawesi Selatan. Hasil identifikasi dan analisis kualitas produk ikan
pindang menunjukkan bahwa proses pengolahan ikan layang pindang masih tradisional dengan peralatan
sederhana, kondisi usaha pengolahan yang kurang memerhatikan sanitasi dan higienitas, serta hasil dari ke
3 uji yang dilakukan secara umum telah memenuhi standar yang ditetapkan, hanya ada 1 yang tidak sesuai
adalah pada uji ALT rata-rata 3,65 x 107 koloni/g yang artinya kualitas ikan pindang kurang baik dan kurang
aman untuk dikonsumsi. Untuk meningkatkan kualitas mutu dan keamanan pangan pada ikan pindang,
maka pelaku harus menerapkan standar higienitas dan penerapan SOP dalam proses produksinya.

Kata Kunci: ikan pindang, mutu, keamanan pangan

Abstract

Fishery products are commodities that are at risk of damage, thus processing intervention is required. The
fish processing industry that is well known in the community, both traditionally and modernly, is salt-boiled
fish processing. One of the factors that determines the sustainability of this industry is producing products of
good quality and safe for consumption. However, studies on food quality and safety in salt-boiled fish
businesses in South Sulawesi are still lacking. So this research aims to determine the quality and food safety
of salt-boiled fish in Bulukumba Regency. This research was carried out in 2022 at the POKLAHSAR (Group
of Processors and Marketers) of salt-boiled fish in Bulukumba Regency. To determine food quality and
safety, salt-boiled fish samples were tested organoleptically and microbiologically at the Makassar Fishery
Product Quality Implementation Center Laboratory, South Sulawesi. The results of the identification and
analysis of the quality of salt-boiled fish products show that the processing of salt-boiled fish is still traditional
with simple equipment, the processing business conditions pay little attention to sanitation and hygiene, and
the results of the 3 tests carried out generally meet the established standards, there is only 1 is not
appropriate that the average ALT test is 3.65 x 107 colonies/g, which means that the quality of pindang fish
is not good and is not safe for consumption. To improve the quality and food safety of salt-boiled fish, actors
must implement hygiene standards and apply SOPs in the production process.

Keywords: Salt-Boiled Fish, Quality, Food Safety


Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Simplisia Mucus Abalon Tropis (Haliotis Asinina) Terhadap Regenerasi


Luka Sirip Kaudal Ikan Nila (Oreochromis sp).

Analysis Of Mucus Simplisia Tropical Abalone (Haliotis Asinina) On The


Regeneration Of Caudal Fin Wound Tilapia (Oreochromis sp)

Nona Mu’minun1*, Sutia Budi1, Erni Indrawati1,Irwan Junaidi Effendy2


1Program Studi Budidaya Perairan, Program Pascasarjana, Universitas Bosowa, Indonesia
2Program Studi Budidaya Perairan, Program Pascasarjana, Universitas Halu Oleo,Indonesia
* Korespondensi: nona.unibosbdp@gmail.com

Abstrak

Latar belakang: Ikan Nila Oreochromis merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang mudah
untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya yang cepat. Terdapat kendala dalam proses pemeliharaan,
penangkapan ataupun pemanenan yaitu terjadinya luka pada tubuh ikan nila yang dapat menyebabkan
infeksi sekunder ataupun infeksi nosocomial, sehingga mengakibatkan kematian dan menurunkan produksi
pada budidaya ikan nila. Dibutuhkan penanganan lebih lanjut dengan pemberian simplisia mucus abalon
haliotis asinina yang dikenal dengan nilai gizi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
efektivitas simplisia mucus abalon tropis haliotis asinine dalam percepatan regenerasi luka sirip kaudal ikan
nila (Oreochromis). Metode penelitian: penelitian ini dilaksananakan pada Lembaga Pengkajian Dan
Penerapan Teknologi Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (LP2T-SPK) Konawe Sulawesi Tenggara.
Adapun desaign penelitian ini adalah eksperimen pre post test only control group design dengan uji analisis
data menggunakan uji nonparametrik yaitu Uji Kruskal Wallis. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa
simplisia mucus abalon tropis haliotis asinine terbukti paling efektif dalam mempercepat proses regenerasi
luka sirip kaudal pada ikan nila (Oreochromis sp) dibandingkan dengan kelompok tanpa perlakuan atau
kelompok kontrol dengan tingkat kemaknaan ( U = 0,000 p = 0,000). Kesimpulan: simplisia mucus yang
terdapat pada abalon haliotis asinina terbukti mampu mempercepat proses regenerasi pada sirip kaudal
ikan nila (Oreochromis sp), hal ini dapat disebabkan karena tingginya kandungan metabolit sekunder pada
mucus abalon haliotis asinina yang dapat memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh.

Kata Kunci: abalon, mucus, regenerasi, Nila (Oreocrhomis)

Abstract

Background: Oreochromis Tilapia is a freshwater fishery commodity that is easy to cultivate because of its
fast growth. There are obstacles in the process of rearing, catching or harvesting, namely the occurrence of
wounds on the body of tilapia which can cause secondary infections or nosocomial infections, resulting in
death and reducing production in tilapia cultivation. Further treatment is needed by administering abalone
haliotis asinina mucus simplicia which is known for its high nutritional value. The aim of this study was to
analyze the effectiveness of tropical abalone mucus simplicia haliotis asinine in accelerating the regeneration
of caudal fin wounds in tilapia (Oreochromis). Research method: this research was carried out at the
Lembaga Pengkajian Dan Penerapan Teknologi Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (LP2T-SPK)
Konawe Sulawesi Tenggara. The design of this research is an experimental pre post test only control group
design with data analysis tests using non-parametric tests, namely the Kruskal Wallis Test. The results of the
research analysis showed that tropical abalone mucus simplicia haliotis asinine was proven to be the most
effective in accelerating the regeneration process of caudal fin wounds in tilapia (Oreochromis sp) compared
to the group without treatment or the control group with a level of significance (U = 0.000 p = 0.000).
Conclusion: the simplicia mucus found in abalone haliotis asinina has been proven to be able to accelerate
the regeneration process in the caudal fin of tilapia (Oreochromis sp), this can be caused by the high content
of secondary metabolites in the mucus of abalone haliotis asinina which can repair damage to body cells.

Keywords: abalone, mucus, regeneration, Tilapia (Oreocrhomis)


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Bioenkapsulasi Artemia Sp Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Kelangsungan


Hidup Pascalarva Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Bioencapsulation Of Artemia Sp To Increase Growth And Survival Rate Of Post


Larvae Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei)

Dahlia1*, Muh Alias1, Suci Lestari2

1ProgramStudi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan,


Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2Mahasiswa Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespodensi: dahliaarifin2510@gmail.com

Abstrak

Udang vaname (Litopenaeus vanamei) merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perikanan
budidaya. Upaya peningkatan produksi terus digalakkan untuk memenuhi permintaan yang semakin
meningkat. Berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan sintasannya,
antara lain pemberian pakan berkualitas berupa Artemia sp yang telah diperkaya dengan probiotik Bacillus
pumilus. Penelitian ini dilaksanan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bioenkapsulasi Artemia sp
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva udang vaname. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing 3 ulangan.
Perlakuan yang diberikan berupa Artemia sp yang telah dibioenkapsulasi dengan probiotik B. pumilus dosis
0 gr/L air media (kontrol), 0,5 gr/L air media (perlakuan A), 1 gr/L air media (perlakuan B), dan 1,5 gr/L air
media (perlakuan C). Parameter penelitian yang diamati meliputi pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan
panjang mutlak, dan kelangsungan hidup hewan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioenkapsulasi
Artemia sp dengan probiotik B. pumilus berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap pertumbuhan berat dan
panjang mutlak, dan kelangsungan hidup pascalarva udang vaname (L. vannamei). Dosis terbaik adalah 1
gr/L (perlakuan B), diperoleh pertumbuhan berat mutlak 0,0086±0,0004368 gr, pertumbuhan panjang
mutlak 6,95±0,05 mm, dan kelangsungan hidup 62,25±6,108 %.

Kata Kunci: Udang vaname, bioenkapsulasi, Artemia sp, pertumbuhan, kelangsungan hidup.

Abstract

Vaname shrimp (Litopenaeus vanamei) is one of the leading commodities in the aquaculture sector. Efforts
to increase production continue to be encouraged to meet increasing demand. Various efforts have been
made to accelerate growth and increase survival, including providing quality feed in the form of Artemia sp
which has been enriched with the probiotic Bacillus pumilus. This research was carried out with the aim of
determining the effect of Artemia sp bioencapsulation on the growth and survival of vaname shrimp larvae.
The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments with 3
replications each. The treatment given was Artemia sp which had been bioencapsulated with the probiotic B.
pumilus at a dose of 0 gr/L media water (control), 0.5 gr/L media water (treatment A), 1 gr/L media water
(treatment B), and 1 .5 gr/L media water (treatment C). The research parameters observed included absolute
weight growth, absolute length growth, and survival of test animals. The results showed that
bioencapsulation of Artemia sp with the probiotic B. pumilus had a significant effect (P<0.05) on growth in
absolute weight and length, and survival of white shrimp (L. vannamei) postlarvae. The best dose was 1 gr/L
(treatment B), resulting in absolute weight growth of 0.0086±0.0004368 gr, absolute length growth of
6.95±0.05 mm, and survival of 62.25±6.108%.

Keywords: Littopenaeus vannamei, Bacillus pumilus, Bioencapsulation, Artemia sp, Growth,


Survival Rate.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Studi Desain Konstruksi Tambahan Fender


Dermaga Pendidikan Politani Pangkep

Design Study of Additional Construction of Educational Pier Fenders


Politani Pangkep

Syatir Suaib1, Irwan Gani2

Prog.Studi Teknik Kelautan Jurusan Teknologi Kemaritiman


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: syatirsuaib2018@gmail.com

Abstrak
Salah satu faktor teknis yang mendukung keberhasilan dermaga pendiikan Politani Pangkep adalah faktor
keamanan kapal saat bersandar. Keberadaan fender selama ini masih dirasa kurang efektif dalam meredam
benturan kapal dengan dermaga. Oleh karena itu diperlukan konstruksi tambahan pada fender agar kapal
dapat sandar dengan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain konstruksi tambahan fender yang
bisa mengurangi pergerakan kapal saat sandar di dermaga pendidikan Politani. Hasil penelitian diharapkan bisa
menjadi saran atau rekomendasi pada perbaikan konstruksi fender yang dibutuhkan di Dermaga Pendidikan
Politani Pangkep. Konsep dasar yang dipakai adalah fender menyerap energi benturan antara kapal dan
dermaga dan meneruskannya ke struktur dermaga. Gaya diteruskan ke dermaga dan fender mengalami
defleksi dari 20% hingga 45%. Perhitungan tinggi gelombang dengan prosedur peramalan berlaku baik
untuk kondisi fetch terbatas (fetch limited condition) maupun kondisi durasi terbatas (duration limited
condition). Pengukuran arus dilakukan survey secara langsung di lokasi penelitian. Perhitungan energi
benturan fender dilakukan pada saat kapal akan merapat, kapal akan membentur dermaga. Gaya yang
ditimbulkan akibat benturan antara kapal dan dermaga dikenal dengan gaya berthing. Hasil penelitian
terhadap rancangan/desain tambahan fender dermaga melului tahapan menghitung besar energi benturan
kapal sama dengan berat kapal (W)=115 ton, Koefisien Blok Kapal (Cb)=0.634 m, Energi benturan kapal
(E=0,0151 tm) energi yang di absorption fender = 50 % E = 0,008 ton. Energi benturan ditentukan fender
ban gajah tunggal sebanyak 2 buah pada setiap titik fender. Berdasarkan analisis data, penggunaan fender
ban gajah tunggal GT Super 88 N mampu meredam tumbukan kapal latih Politani dan cukup aman
digunakan karena sifat elastisitas cukup tinggi

Kata Kunci: Desain, Konstruksi Tambahan, Fender Dermaga

Abstract
One of the technical factors that support the success of the Politani Pangkep education pier is the safety
factor of the ship when leaning. The existence of fenders so far is still considered ineffective in reducing the
impact of ships with docks. Therefore, additional construction is needed on the fender so that the ship can
dock safely. This study aims to determine the design of additional fender construction that can reduce ship
movement when berthing at the Politani education dock. The results of the study are expected to be a
suggestion or recommendation on the improvement of fender construction needed at the Politani Pangkep
Education Dock. The basic concept used is that the fender absorbs the impact energy between the ship and
the dock and passes it on to the dock structure. The force is passed on to the pier and the fender deflects
from 20% to 45%. Calculation of wave height by forecasting procedure is applicable for both fetch limited
condition and duration limited condition. Current measurements were surveyed directly at the research site.
Calculation of fender impact energy is done when the ship will dock, the ship will hit the pier. The force
caused by the collision between the ship and the pier is known as the berthing force. The results of the
research on the design / design of additional dock fenders through the stages of calculating the amount of
ship impact energy equal to the weight of the ship (W)=115 tonnes, Ship Block Coefficient (Cb)=0.634 m,
ship impact energy (E=0.0151 tm) energy absorption fender = 50% E = 0.008 tonnes. Impact energy is
determined by a single elephant tyre fender of 2 pieces at each fender point. Based on data analysis, the
use of single elephant tyre fenders GT Super 88 N is able to reduce the impact of the Politani training ship
and is quite safe to use because the elasticity is quite high.

Keywords: Design, Ancillary Construction, Pier Fenders


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Perhitungan Tahanan Dan Daya Mesin Kapal Ikan Purse Seine Yang Di
Bangun Di Kabupaten Takalar Melalui Software Maxsurf

Analysis of Resistance and Engine Power Calculations for Purse Seine Fishing
Boats Fabricated in Takalar Region Using Maxsurf Software

Andi Ana Humaerah 1*, Mukhlisa A. Ghaffar 1, Erna 1


1Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: andianahumaerah@polipangkep.ac.id

Abstrak

Faktor utama dalam penetuan daya mesin utama sebuah kapal adalah tahanan kapal yang dihasilkan dari
bentuk lambung kapal. Perhitungan tahanan kapal dapat dilakukan dengan menggunakan software yaitu
Maxsurf Resistance yang dapat mensimulasikan bentuk lambung kapal di bawa air. Penelitian ini bertujuan
menentukan besar tahanan total kapal ikan purse seine dan daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
kapal 30 GT. Desaian yang dibuat dari model kapal ini kemudian dilakukan perhitungan tahanan kapal dan
kebutuhan daya mesin yang dibutuhkan. Metode perhitungan tahanan kapal menggunakan metode Holtrop
metode ini digunakan karena lambung kapal 30 GT yang menjadi model berbentuk V.Dari hasil pembahasan
didapatkan kesimpulan tahanan kapal yang dilihat dari beberapa variasi kecepatan yang dihasilkan melihat
Kecepatan servis kapal ikan 30 GT di wilayah Kabupaten Takalar . Dari penelitian ini diperoleh nilai
hambatan untuk kecepatan 0-6 knots dihasilak nilai tahanan sebesar 1,4 kN dan daya mesin atau power
5,861 Hp. Kemudian terjadi kebutuhan daya mesin atau power yang signifikan terjadi dari kecepatan 7 knots
menuju 10 knots dikareanakan nilai tahanan kapal yang terus bertambah sejalan dengan kecepatan kapal.
Pada Kecepatan maksimal kapal ikan purse seine 30 GT 10 knots menunjukkan tahanan total kapal adalah
7,4 kN dan kebutuhan daya mesin atau power yang dibutuhkan adalah 50,572 H

Kata Kunci: Tahanan Kapal, Daya Mesin, maxsurf, Holtrop, kapal ikan purse seine

Abstract

The main factor in determining the power of a ship's main engine is the ship's resistance resulting from the
shape of the ship's hull. Calculation of ship resistance can be done using software, namely Maxsurf
Resistance, which can simulate the shape of a ship's hull under water. This research aims to determine the
total resistance of a purse seine fishing vessel and the power required to move a 30 GT vessel. The design
made from this ship model is then analyze to calculate the ship's resistance and the required engine power.
The ship resistance calculation method uses the Holtrop method. This method is used because the hull of a
30 GT ship is a V-shaped model. From the results of the discussion, it is concluded that ship resistance can
be seen from several speed variations produced by looking at the service speed of 30 GT fishing boats in the
Takalar Regency area. From this research, the resistance value for speeds of 0-6 knots resulted in a
resistance value of 1.4 kN and engine power of 5,861 hp. Then there is a significant need for engine power
or power which occurs from a speed of 7 knots to 10 knots because the value of the ship's resistance
continues to increase in line with the speed of the ship. At the maximum speed of a 30 GT purse seine
fishing vessel of 10 knots, the total resistance of the vessel is 7.4 kN and the engine power required is
50.572 H

Keywords: Ship Resistance, Engine Power, Maxsurf, Holtrop, Purse Seine Fishing BoaT
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Efektivitas pelaksanaan dokumen lingkungan dalam pengelolaan lingkungan pada


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya Jeneponto

The effectiveness of EIA application on steam power plant (PLTU) Punagaya


Jeneponto

Hildayani1, Muhammad Nadir2*, Andi Imran Anshari 2

1Teknik Kelautan, Teknologi Kemaritiman, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Teknik Kelautan, Teknologi Kemaritiman, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: hildayani2106@gmail.com

Abstrak

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya termasuk dalam salah satu Proyek Program Percepatan
Pembangunan Pembangkit di sistem Sulawesi Bagian Selatan. Selain memberikan dampak positif, PLTU
dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan karena pembakaran batu bara. Upaya preventif
yang dilakukan untuk menghindari kerusakan lingkungan adalah dengan mewajibkan adanya Analisis
mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Namun studi kelayakan lingkungan yang dijadikan usaha preventif
tersebut tidak selalu berjalan dan berhasil optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas
udara ambien dan air laut di sekitar lokasi PLTU Punagaya agar dapat mengevaluasi efektivitas dokumen
lingkungan PLTU Punagaya dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan, Penelitian ini dilakukan
dengan metode deskriptif kualitatif. Data hasil uji laboratorium berupa hasil analisis parameter lingkungan
pada kualitas Udara dan Kualitas Air Laut. Kemudian setiap nilai tersebut dibandingkan dengan baku mutu
yang telah ditetapkan, sehingga diperoleh hasil evaluasi parameter lingkungan yang telah tercemar yang
kemudian digunakan untuk menghitung efektivitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dari dalam
dokumen AMDAL PLTU Punagaya untuk kualitas air laut dan udara. Hasil uji laboratorium masing-masing
parameter untuk kualitas Air Laut dan Udara menunjukkan nilai yang masih di bawah baku mutu kecuali
Kecerahan Air Laut pada 4 lokasi pengukuran yaitu 3,1 – 3,2 m (baku mutu = lebih besar dari 5 m). Nilai
parameter lain yang masih memenuhi baku mutu merupakan hasil upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilaksanakan oleh PLTU Punagaya selama operasional. Sehingga Berdasarkan analisis, efektivitas
pelaksanaan dokumen lingkungan pada PLTU Punagaya adalah 97,6% yaitu pada rentang Sudah Efektif.

Kata Kunci: Efektivitas AMDAL, Pengelolaan Lingkungan, PLTU

Abstract

The Punagaya Thermal Power Plant (PLTU) is one of the projects of Power Plant Acceleration Development
Program in the Southern Sulawesi system. Apart from giving positive impacts, PLTU can contribute negative
impacts on the environment due to coal burning. Preventive effort that taken to avoid environmental damage
is requiring an Environmental Impact Assessment (EIA). However, environmental studies which are used as
preventive measures do not always run optimally successful. The aim of this research is to analyze the
quality of ambient air and sea water around the Punagaya PLTU in order to evaluate the effectiveness of EIA
in Punagaya environmental management. This research was conducted using qualitative descriptive method.
Laboratory test results is the data for each of parameter analysis on Air Quality and Sea Water Quality. Then
each value is compared with the quality standards that have been determined, so the results for polluted
environmental parameters are obtained which then used to calculate the effectiveness of implementing
environmental management from the Punagaya PLTU EIA particularly for sea water and air quality.
Laboratory test results of each parameter for sea water and air quality showed the value are still below the
quality standard except for sea water brightness at 4 locations, which is 3.1 – 3.2 m (quality standard = > 5
m). Apart for sea water brightness, other parameter values still comply the quality standards. These are the
result of environmental management efforts that have been implemented by the Punagaya PLTU. So based
on the analysis, the effectiveness of implementing environmental documents at the Punagaya PLTU is
97.6%, which is in the Range of Effective.

Keywords: EIA Effectivity, Environmental Management, Thermal Power Plant


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Penentuan Wilayah Kerja dan Operasional Pelabuhan Perikanan Di


Pelabuhan Perikanan Untia Berbasis Drone

Analysis Of Determining The Work Areas Of Fishery Port Operations In Untia


Fishery Port Based On Drones

Achmad Setiawan1*, Muhammad Sulaiman1, Syamsul Hadi1

1Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Jurusan Teknologi Kemaritiman


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: achmad.setiawan@polipangkep.ac.id

Abstrak

Penentuan wilayah kerja dan operasional pelabuhan perikanan sangat penting dilakukan karena
memperkuat eksistensi keberadaan sebuah pelabuhan perikanan sekaligus mendukung operasional
kesyahbandaran. Dari 538 perairan perikanan yang ada saat ini, baru 22 pelabuhan perikanan yang telah
menetapkan wilayah kerja dan operasional pelabuhan perikanan (WKOPP) . Tujuan penelitian ini adalah
untuk menetapkan wilayah kerja operasional pelabuhan perikanan Untia berbasis drone berdasarkan rasio
pemanfaatan ruang di wilayah darat dan perairan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Data sekunder diperoleh dengan survey literatur dan survey instansi untuk mendapatkan rencana
desain pelabuhan dan rencana tata ruang wilayah sedangkan data primer diperoleh dengan menggunakan
penginderaan jauh (drone) dan di verifikasi langsung di lapangan untuk mendapatkan koordinat geografis.
Analisis data menggunakan Agisoft metashape untuk fotogrametri dan orthomosaic hasil foto udara untuk
untuk mendapatkan citra kawasan yang kemudian didigitasi menggunakan arcgis untuk pemetaan kawasan.
Kemudian peta dasar tersebut di overlay dengan peta rencana tata ruang provinsi Sulawesi Selatan untuk
menentukan wilayah kerja dan operasional pelabuhan daratan dan perairan. Hasil yang diperoleh berupa
penentuan koordinat geografis wilayah kerja operasional darat dan perairan yang dipergunakan untuk
kegiatan pembangunan dan operasional fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang untuk
kegiatan bongkar ikan, pelelangan dan pelayanan, alur pelayaran, rambu navigasi, tempat tambat labuh dan
olah gerak kapal perikanan serta kegiatan kesyahbandaran.

Kata Kunci: WKOPP, Untia, Pemetaan, Drone.

Abstract

Determining the working and operational areas of fishing ports is very important because it strengthens the
existence of a fishing port while supporting the operation of the harbor. Of the 538 existing fishing waters,
only 22 fishing ports have determined their port working and operational areas (WKOPP). The purpose of
this research is to determine the operational working area of Untia fishing port based on drones based on the
ratio of space utilization in land and water areas. The research method used descriptive quantitative method.
Secondary data was obtained by literature survey and agency survey to obtain port design plan and regional
spatial plan while primary data was obtained by using remote sensing (drone) and verified directly in the field
to obtain geographical coordinates. Data analysis used Agisoft metashape for photogrammetric and
orthomosaic aerial photography results to obtain an image of the area which was then digitized using arcgis
for area mapping. Then the base map was overlaid with the South Sulawesi provincial spatial plan map to
determine the working and operational areas of land and seaports. The results obtained are the
determination of the geographical coordinates of land and water operational work areas used for
development and operational activities of basic facilities, functional facilities and supporting facilities for
loading and unloading fish, auction and services, shipping lanes, navigation signs, mooring places and
fishing vessels and harbormaster activities.

Keywords: WKOPP, Untia, Mapping, Drone.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Peran Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan terhadap Evaluasi Kinerja Pelabuhan di


Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap

The Role of Information Center of Fishing Port Towards Performance Evaluation of


Port in Samudera Fishing Port (PPS) Cilacap

Ibnu Hainun1, Syamsul Marlin Amir2, Shidik Burhani2

1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


2Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: ibnuhainun.psppp4@gmail.com

Abstrak

PIPP atau biasa disebut dengan Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan merupakan sistem informasi berbasis
web yang dibuat oleh Ditjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPT KKP) Republik
Indonesia yang meliputi pengumpulan, pengelolaan, pengendalian, penyimpanan, penyajian serta
penyebaran data dan informasi pelabuhan perikanan. Salah satu peran PIPP ialah hasil dari analisisnya
digunakan untuk menilai kinerja operasional pelabuhan perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana peran PIPP terhadap evaluasi kinerja operasional pelabuhan di PPS Cilacap dan
menganalisis penerapan evaluasi kinerja pelabuhan pada PPS Cilacap. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September-Desember 2022 di PPS Cilacap, Kabupaten Cilacap, Provinsi jawa tengah. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan studi kepustakaan,
observasi serta wawancara terbuka dengan pihak pengelola PIPP di PPS Cilacap. Hasil penelitian
menunjukan bahwa peran PIPP terhadap evaluasi kinerja pelabuhan di PPS Cilacap ialah sebagai sistem
informasi kepelabuhanan perikanan yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, pelayanan
informasi serta perumusan kebijakan di bidang pelabuhan perikanan yang meliputi pengumpulan,
pengelolaan, pengendalian, penyimpanan, penyajian serta penyebaran data dan informasi pelabuhan
perikanan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan penetapan kebijakan
dalam pengembangan, pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan. Penerapan evaluasi kinerja
pelabuhan pada PPS Cilacap terlaksana dengan baik dan penuh kesiapan, mulai dari penerapan sistem
informasi kepelabuhanan perikanan yang sesuai dengan regulasi, penentuan sumber daya manusia dalam
mengelola PIPP di PPS Cilacap serta Sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan evaluasi
kinerja operasional pelabuhan.

Kata Kunci: Evaluasi Kinerja, PIPP, PPS Cilacap

Abstract
PIPP or commonly referred to as the Fisheries Port Information Center is a web-based information system
created by the Directorate General of Capture Fisheries of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries
(DJPT KKP) of the Republic of Indonesia which includes collection, management, control, storage,
presentation and dissemination of fishing port data and information. One of the roles of PIPP is that the
results of its analysis are used to assess the operational performance of fishing ports. The purpose of this
study was to find out how the role of PIPP in evaluating port operational performance at PPS Cilacap and to
analyze the implementation of port performance evaluation at PPS Cilacap. This research was conducted in
September-December 2022 at PPS Cilacap, Cilacap Regency, Central Java Province. This research was a
qualitative descriptive study. Data collection techniques were conducted by conducting literature studies,
observing and conducting open interviews with the PIPP management at PPS Cilacap. The results of the
study showed that the role of PIPP in evaluating port performance at PPS Cilacap was as a fishing port
information system that was used to support operational activities, information services and policy
formulation in the field of fishing ports which included collection, management, control, storage, presentation
and dissemination of data and fishing port information. It aimed to improve services to the community and to
determine policies in the development, construction and management of fishing ports. The implementation of
port performance evaluation at PPS Cilacap was carried out well and with full readiness.

Keywords: PPS Cilacap, Performance Evaluation, PIPP


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Pemasaran Ikan Segar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)


Kwandang Gorontalo Utara
Marketing Analysis of Fresh Fish at Nusantara Fishing Port (PPN)
Kwandang North Gorontalo

Shidik Burhani1, Nur Asriani1*, Muhammad Sulaiman1, Muhammad Nadir1


1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: nurasriani180220@gmail.com

Abstrak

Pentingnya pemasaran ikan dalam sektor perikanan tidak bisa diabaikan, mengingat perannya dalam
rangkaian tahapan agribisnis perikanan. Tahapan tersebut meliputi rantai praproduksi, diikuti oleh rantai
produksi yang mencakup penangkapan ikan, serta tahap akhir yaitu rantai pasca produksi yang mencakup
pengolahan dan pemasaran. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang sebagai memiliki peran
kunci dalam distribusi dan pemasaran hasil tangkapan ikan. Namun, kendala dalam pemasaran dapat
mempengaruhi mutu. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis lembaga yang terlibat dalam pemasaran
ikan segar (2) menganalisis metode pemasaran ikan segar di PPN Kwandang. Penelitian dilakukan di PPN
Kwandang pada bulan September-Desember 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi literatur. Teknik analisis data
menggunakan model analisis interaktif Miles & Huberman dan analisis marjin pemasaran serta analisis
share yang diterima produsen. Hasil penelitian menunjukan bahwa lembaga yang terlibat dalam pemasaran
ikan segar di PPN Kwandang, mencakup nelayan sebagai produsen, pedagang besar dan pedagang kecil
sebagai pedagang perantara, industri pengolahan dan konsumen. Ada 4 (empat) saluran pemasaran ikan
segar di PPN Kwandang yaitu saluran pemasaran I: nelayan – pengepul - pedagang kecil - konsumen lokal;
saluran pemasaran II: nelayan - pedagang kecil - konsumen lokal; saluran pemasaran III: nelayan -
pedagang besar - konsumen luar daerah; dan saluran pemasaran IV: nelayan – pengepul - industri
pengolahan. Saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran I dan II karena marjin pemasaran paling
rendah, yakni 40%.

Kata Kunci: Ikan Segar, Lembaga Pemasaran, Saluran Pemasaran

Abstract
The importance of fish marketing in the fisheries sector cannot be ignored, considering its role in the series
of stages of fisheries agribusiness. These stages include the pre-production chain, followed by the
production chain which includes fishing, and the final stage is the post-production chain which includes
processing and marketing. Nusantara Fishing Port (PPN) Kwandang as having a key role in the distribution
and marketing of fish catches. However, constraints in marketing can affect quality. The purpose of this study
was (1) to analyse institutions involved in fresh fish marketing (2) to analyse fresh fish marketing methods in
Kwandang PPN. The research was conducted at PPN Kwandang in September-December 2022. The
research method used was qualitative descriptive. Data collection by interviews, observations and literature
studies. The data analysis technique employed the Miles & Huberman interactive analysis model and
marketing margin analysis as well as share analysis received by manufacturers. The results showed that
institutions involved in marketing fresh fish at PPN Kwandang, include fishermen as producers, wholesalers
and small traders as intermediaries, processing industries and consumers. There were 4 (four) fresh fish
marketing channels in PPN Kwandang namely marketing channel I: fishermen– collectors–small traders–
local consumers; marketing channel II: fishermen-small traders-local consumers; marketing channel III:
fishermen-wholesalers-consumers outside the region; and marketing channel IV: fishermen–collectors–
processing industry. The most efficient marketing channels were channels I and II because the marketing
margin was the lowest, namely 40%.

Keywords: Fresh Fish, Marketing Agency, Marketing Channel.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Tingkat Kepatuhan Nelayan Terhadap Pelayanan Surat Persetujuan


Berlayar di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan

Analysis of Fishermen's Level of Compliance with Sailing Approval Letter Services


at Mayangan Coast Fishing Port
Muhammad Sulaiman1, Nurhikma S1*, Shidik Burhani1, Muhammad Nadir1
1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: nurhikma.sebelas@gmail.com

Abstrak
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan adalah pelabuhan termasuk pelabuhan perikanan tipe C yang
mempunyai tugas memberikan pelayanan di pelabuhan perikanan. Syahbandar di pelabuhan perikanan
adalah pejabat pemerintah yang ditempatkan secara khusus di pelabuhan perikanan untuk pengurusan
administratif dan menjalankan fungsi menjaga keselamatan pelayaran. Salah satu tugas dan wewenang
syahbandar di pelabuhan perikanan yaitu menerbitkan persetujuan berlayar. Penelitian dilakukan di PPP
Mayangan pada tanggal 18 Oktober – 03 Desember 2022. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
tingkat presentasi kepatuhan nelayan terhadap Surat Persetujuan Berlayar di PPP Mayangan; dan (2)
menganalisis tingkat kepatuhan nelayan terhadap Surat Persetujuan Berlayar di PPP Mayangan. Jenis
penelitian ini adalah penelitian metode survei. Teknik yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Hasil yang diperoleh kemudian dipresentasikan berdasarkan jumlah responden yang dianalisis
dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa tingkat kepatuhan nelayan di PPP
Mayangan terhadap pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar menunjukkan 89% menyatakan
selalu, 4% menyatakan kadang-kadang, 4% menyatakan jarang, dan 3% menyatakan tidak pernah. Tingkat
kepatuhan nelayan dalam penerbitan SPB di PPP Mayangan masuk dalam kategori selalu dengan nilai 118.
Hasil ini menunjukkan bahwa nelayan patuh dalam penerbitan Surat Persetujuan Berlayar di PPP
Mayangan.

Kata Kunci: Surat Persetujuan Berlayar, Kepatuhan Nelayan, PPP Mayangan

Abstract
Pantai Fishing Port (PPP) of Mayangan is a port that is a type C fishing port that has the task of providing
services at fishing ports. Harbormaster at a fishing port is a government office that is placed specifically at a
fishing port for administrative management and carries out the function of maintaining shipping safety. One
of the duties and authorities of the harbormaster at the fishing port is to issue a Sailing Agreement. The
research was conducted at PPP Mayangan in October 18 – December 3, 2022. This research purposes
were (1) to determine the level of presentation of fishermen's compliance with the Sailing Approval Letter at
Mayangan PPP (2) to analyze the level of fishermen's compliance with the Sailing Approval Letter at
Mayangan PPP. This type of research was survey method research. The techniques used were qualitative
and quantitative descriptive analysis. The obtained results were then presented based on the number of
respondents analyzed using the Likert scale. The results of the study obtained that the level of compliance of
fishermen in Mayangan PPP with the issuance service of Sailing Approval Letters showed 4% stated
sometimes, 4% stated rarely, 3% stated never, and 89% stated always. After the assessment was totaled
and averaged, the results obtained were fishermen's compliance in the issuance of SPB at PPP Mayangan
included in the category always with a value of 118. These results showed that fishermen were compliant in
the issuance of Sailing Approval Letters.

Keywords: Sailing Approval Letter, Compliance, UPT PPP Mayangan


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Tingkat Kepuasan Nelayan Terhadap Pelayanan Penerbitan Persetujuan


Berlayar Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi

Analysis Of The Level Of Fisherman's Satisfaction With The Issuance Service Of


Sailing Approval At The Prigi Nusantara Fishery Port
Hendrik1*, Syamsul Marlin Amir2, Shidik Burhani2, Syamsul Hadi3

1)Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman,


Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2) Dosen pada Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


3) Dosen pada Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespodensi : hendrik.psppp4@gmail.com

Abstrak

Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan yang diberikan cenderung untuk kembali
menggunakan jasa pelayanan pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Sehingga
dengan adanya penelitian ini, pihak pelabuhan dapat menggunakan sebagai bahan informasi dalam
meningkatkan kinerja pelayanan penerbitan penerbitan berlayar di PPN Prigi. Penelitian dilakukan di PPN
Prigi pada tanggal 03 Oktober – 03 Desember 2022. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tingkat
kepuasan nelayan terhadap pelayanan penerbitan persetujuan berlayar di PPN Prigi (2) Menganalisis atribut
pelayanan yang perlu ditingkatkan pada pelayanan persetujuan berlayar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan metode survei. Pengolahan data menggunakan metode analisis Costumer
Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan analisis yang dilakukan
dengan menggunakan metode CSI dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan
penerbitan Persetujuan Berlayar di PPN Prigi masuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan persentase
kepuasan sebesar 89,60 %. Agar kedepannya indeks kepuasan neyalan terhadap pelayanan terus menerus
mengalami peningkatan (continual improvement), maka pihak pelabuhan melakukan sosialisasi SOP
penerbitan Persetujuan Berlayar kepada nelayan, agen kapal, pemilik kapal dan pihak-pihak terkait. Adapun
atribut pelayanan yang perlu ditingkatkan yakni (1) Petugas pelayanan memahami kebutuhan nelayan, (2)
Kantor pelayanan memiliki fasilitas yang lengkap dan ditata dengan baik.

Kata kunci: PPN Prigi, Persetujuan Berlayar, Tingkat Kepuasan, Costumer Satisfaction Index, Importance
Performance Analysis

Abstract
Consumers who are satisfied with the products and services provided tend to return to using services when
the same need reappears in the future. So that with this research, the port can use it as information material
in improving the performance of sailing issuance services at Prigi VAT. The research was conducted at Prigi
PPN on 03 October – 03 December 2022. This study aimed (1) to determine the level of satisfaction of
fishermen with the service for issuing sailing approvals at Prigi PPN (2) to analyze service attributes that
need to be improved in sailing approval services. This type of research was a quantitative research with a
survey method. Data processing employed the analysis method of Customer Satisfaction Index (CSI) and
Importance Performance Analysis (IPA). Based on the analysis carried out using the CSI method, it can be
concluded that the satisfaction level of fishermen towards the service for issuing Sailing Permits at Prigi PPN
was in the "Very Good" category with a satisfaction percentage of 89.60%. So that in the future, the
fisherman's satisfaction index for services will continue to increase (continual improvement), the port side will
socialize the SOP for issuing Sailing Approval to fishermen, ship agents, ship owners and related parties.
The service attributes that need to be improved were (1) Service officers understand the needs of fishermen,
(2) Service offices have complete and well-organized facilities.

Key words: Prigi fishing port, Sailing Approval, Satisfaction Level, Customer Satisfaction Index, Importance
Performance Analysis
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Peran Pupuk Organik Padat dan Variasi Jarak Tanam pada Tanaman Kedelai
Di Lahan Marjinal

The Role of Solid Organic Fertilizer and Plant Distance Variations in Soybean Crops
on Marginal Land

Andi Nurmas 1*, Robiatul Adawiyah2 dan Rahayu M3


1,2 Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
3Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
*Korespondensi: nurmas1956@gmail.com

Abstrak

Pupuk organik padat salah satu sumber bahan organik yang berperan penting memperbaiki sifat fisik, kimia
dan biologi tanah, meningkatkan pH, C-organik dan ketersediaan N, P, K pada tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peran pupuk organik padat dan variasi jarak tanam terhadap pertumbuhan
tanaman kedelai di lahan marjinal. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan II
Fakultas Pertanian UHO mulai September-Desember 2022. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama jenis pupuk organik padat (P) terdiri dari
tiga perlakuan yaitu tanpa pupuk organik padat (P0), pupuk kandang sapi (P1) dan pupuk kandang kambing
(P2). Faktor kedua Variasi Jarak Tanam (V) yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu jarak tanam 100 cm x 40 cm
(V1), jarak tanam 80 cm x 40 cm (V2) dan jarak tanam 60 cm x 40 cm (V3). Data dianalisis menggunakan
sidik ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik padat
berpengaruh sangat nyata secara mandiri terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, umur berbunga
dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang. Sedangkan variasi jarak tanam berpengaruh tidak
nyata terhadap semua parameter yang diamati. Hasil penelitian terbaik diperoleh pada perlakuan pupuk
kandang kambing (P2) dan dapat direkomendasikan untuk dijadikan sebagai acuan dalam budidaya
tanaman kedelai di lahan marjinal.

Kata kunci: Pupuk organik padat; Variasi jarak tanam, Tanaman kedelai

Abstract

Solid organic fertilizer is a source of organic material that plays an important role in improving the physical,
chemical and biological properties of soil, increasing pH, C-Organic and the availability of N, P, K in plants.
This research aims to determine the role of solid organic fertilizer and variations in spacing on the growth of
soybean plants on marginal land. Research carried out in the Field Laboratory Experimental Garden II
Faculty of Agriculture UHO from September-December 2022. The research design used is Randomized
Block Design (RBD) factorial pattern. The first factor was the type of solid organic fertilizer (P) consisting of
three treatments, namely without solid organic fertilizer (P0), cow manure (P1) and goat manure (P2). The
second factor is Plant Distance Variations (V) which consists of three treatments, namely plant distance 100
cm x 40 cm (V1), plant distance 80 cm x 40 cm (V2) and plant distance 60 cm x 40 cm (V3). Data were
analyzed using variance and the Honestly Significant Difference (BNJ) test. The results of the research
showed that solid organic fertilizer had a very significant independent effect on plant height, number of
leaves, leaf area, flowering age and had no significant effect on the number of branches. Meanwhile,
variations in plant distance had no significant effect on all observed parameters. The best research results
were obtained from goat manure (P2) treatment and can be recommended as a reference in cultivating
soybeans on marginal land.

Keywords: Solid organic fertilizer; Variations in plant distance; soybean plant


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Desain Sistem Informasi Pemasaran Online


Pada Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Cenrapole Barru

Design of an Online Marketing Information System for the Bamboo Weaving Craft
Business in Cenrapole Barru

Tien Kumalasari1, Arifah1*, Asriany1

1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: tien7politani@gmail.com

Abstrak

Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Cenrapole (ABC) merupakan usaha yang bergerak di bidang kerajinan
anyaman bambu yang terletak di Kab Barru. Saat ini Usaha kerajinan ABC melakukan pemasaran produk
secara offline melalui pameran. Tujuan penelitian ini adalah Mendesain Sistem Informasi Pemasaran Online
Pada Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Cenrapole. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
SDLC (System Development Life Cycle) dengan Model Waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan
diantaranya analysis, design, coding, testing, dan maintenance, pada penelitian ini dibatasi sampai tahap
desain. Informasi tentang produk anyaman bambu yang dihasilkan oleh usaha kerajinan ABC tidak tersebar
secara luas ke masyarakat karena tidak semua orang bisa mengunjungi pameran. Hal ini tentu tidak efektif
dan efesien dalam memasarkan dan mempromosikan produknya. Penelitian ini menghasilkan sebuah
Desain Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Web Pada Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Cenrapole.
Aplikasi yang digunakan untuk membuat website pemasaran ABC yaitu menggunakan google site.
Penggunaan web dalam penyampaian informasi dapat mempermudah dalam pengaksesan informasi
tentang produk yang dihasilkan dimana saja dan kapan saja secara online, sehingga produk yang ada di
Usaha Kerajinan Anyaman Bambu Cenrapole dapat dikenal secara luas.

Kata Kunci: Desain, Sistem Informasi, Pemasaran, SDLC, Anyaman Bambu

Abstract

The Bamboo Weaving Craft Business in Cenrapole (ABC) is engaged in the bamboo weaving craft industry
located in Barru Regency. Currently, ABC conducts product marketing through offline exhibitions. The
objective of this research is to design an Online Marketing Information System for the Bamboo Weaving
Craft Business in Cenrapole. The methodology employed in this research is the System Development Life
Cycle (SDLC) using the Waterfall Model, consisting of several stages, including analysis, design, coding,
testing, and maintenance, with this study limited to the design phase. Information about the bamboo weaving
products produced by ABC is not widely disseminated to the public because not everyone can visit the
exhibitions. This approach is inefficient and ineffective in marketing and promoting their products. This
research yields a Web-Based Marketing Information System Design for the Bamboo Weaving Craft Business
in Cenrapole. The application used to create ABC's marketing website is Google Sites. The use of a website
for information dissemination facilitates easy access to product information anytime and anywhere online,
ensuring that the products produced by the Bamboo Weaving Craft Business in Cenrapole can gain
widespread recognition.

Keywords: Design, Information System, Marketing, SDLC, Bamboo Weaving.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia

Design of a Facility Maintenance Information System at Untia Fishing Port

Shidik Burhani1*, Syamsul Marlin Amir1


1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi: shidik.burhani@gmail.com

Abstrak

Fasilitas pelabuhan perikanan berada pada lingkungan yang agresif karena berada di lingkungan laut,
sehingga proses kerusakan material dan struktur fasilitas pelabuhan relatif lebih cepat daripada fasilitas
yang berada pada lingkungan biasa. Pemeliharaan fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia masih
menggunakan sistem manual serta kurangnya pemahaman terkait prosedur dan sistem manajemen
pemeliharaan fasilitas pelabuhan. Hal ini menyebabkan keterlambatan tindakan pemeliharaan fasilitas dan
peralatan di pelabuhan karena kurangnya informasi dan tidak adanya sistem peringatan yang mendukung
manajemen pemeliharaan. Itu semua menyebabkan keterlambatan perawatan yang berakibat pada
menurunnya usia fasilitas dan peralatan di pelabuhan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk merancang
sistem informasi pemeliharaan fasilitas dan peralatan pelabuhan dengan menggunakan pendekatan metode
preventive maintenance. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Untia Makassar, dimulai pada Mei-
November 2023. Data dikumpulkan melalui wawancara dan studi literatur. Metode perancangan aplikasi
yang digunakan adalah waterfall, sedangkan untuk pengujian sistem menggunakan metode pengujian
langsung yaitu dengan menggunakan pengujian black box. Hasil penelitian ini adalah sistem pemeliharaan
fasilitas dan peralatan pelabuhan bertujuan untuk mencatat, memproses, dan menyajikan sumberdaya
informasi terkait pemeliharaan fasilitas dan peralatan pelabuhan. Sistem informasi ini membantu pihak
pelabuhan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas pelabuhan.

Kata Kunci: Fasilitas Pelabuhan, Perancangan Sistem Informasi, Preventive Maintenance

Abstract

Fishing port facilities are in an aggressive environment because they are in a marine environment, so the
material and structural damage process of the port facility is relatively faster than that of the facility in a
normal environment. Maintenance of facilities in Untia Fishing Port still uses manual systems, as well as a
lack of understanding of related procedures and management systems for the maintenance of port facilities.
This has led to delays in the maintenance of facilities and equipment in the port due to a lack of information
and the absence of a warning system that supports maintenance management. That all led to delays in care
that resulted in the declining age of facilities and equipment in the port. Therefore, the purpose of this
research is to design information systems for the maintenance of port facilities and equipment using a
method of preventive maintenance. The research was conducted at the Untia Fishing Port in Makassar,
starting in May–November 2023. Data was collected through interviews and literary studies. The application
design method used is waterfall, while for testing the system, direct testing is used using black box testing.
The results of this research are port facility and equipment maintenance systems aimed at recording,
processing, and presenting the source of information related to the maintenance of port facilities and
equipment. This information system assists the port authorities in planning, implementation, monitoring, and
evaluating the maintenance of port facilities.

Keywords: Port Facilities, Information Systems Design, Preventive Maintenance


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Prototipe Mesin Pengering Bak Pemanas Ganda Dengan Kontrol Otomatis Arduino
Uno Bertenaga Solar Sel Untuk Rumput Laut di Pangkep

Prototype Of Dual Heater Tub Drying Machine With Solar Cell Powerd Arduino Uno
Automatic Control For Seaweed In Pangkep
Insaghi1, Nur Rahmawati1, Nur Azizah1, Baso Angga1, Riskyana1, Reta2*
1Mahasiswa Program Studi Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Program Studi Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Penulis korespondensi: retariskinapolitani@gmail.com

Abstrak

Dalam perdagangan internasional, data Trade Map menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat
pertama ekspor rumput laut dengan menyumbang 50% dari total ekspor dunia yang bisa mencapai 30 juta
ton (Habibi, 2021). Sebelum rumput laut dijual ke produsen, rumput laut terlebih dahulu dikeringkan. Riset ini
dilaksanakan untuk mengetahui teknik perancangan dan pengaruh prototipe mesin pengering rumput laut
sebagai mesin pengering buatan dalam meningkatan kualitas dan efisiensi pengeringan rumput laut di
Pangkep. Proses pembuatan prototipe mesin pengering rumput laut dibagi menjadi beberapa tahapan
diantaranya: persiapan perancangan, pengujian rangkaian alat pengering, Prototipe mesin pengering rumput
laut yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan proses pengeringan rumput secara alami dibawa sinar
matahari. Pada pengujian ini dilakukan sebanyak tiga kali pengujian dan memakai sampel rumput laut
sebanyak satu kilogram (1kg) untuk tiap pengujian. Pengeringan menggunakan prototipe mesin pengering
bebas terhadap kotoran yang beterbangan. Rumput laut kering yang dihasilkan lebih bersih, dan lebih steril
sedangkan pada pengeringan secara manual di bawah sinar matahari, kotoran yang beterbangan menempel
pada permukaan rumput laut. Prototipe mesin pengering rumput laut yang dihasilkan membutuhkan waktu 5-
6 jam hingga rumput laut kering sedangkan pengeringan secara manual di bawah sinar matahari
membutuhkan waktu 3 hari atau sekitar 36-48 jam hingga rumput laut kering.

Kata kunci: Rumput laut, teknik perancangan, pengaruh metode pengeringan, rumput laut kering, efisiensi
pengeringan.

Abstract

In international trade, Trade Map data shows that Indonesia ranks first in seaweed exports by contributing
50% of total world exports which can reach 30 million tons (Habibi, 2021). Before seaweed is sold to
producers, it is first dried. This research was carried out to determine the design techniques and influence of
a seaweed drying machine prototype as an artificial drying machine in improving the quality and efficiency of
seaweed drying in Pangkep. The process of making a seaweed drying machine prototype is divided into
several stages including: design preparation, testing a series of drying tools, the resulting seaweed drying
machine prototype is then compared with the natural process of drying grass in sunlight. This test was
carried out three times and used a seaweed sample of one kilogram (1kg) for each test. Drying using a
prototype drying machine is free from flying dirt. The resulting dried seaweed is cleaner and more sterile,
whereas when dried manually in the sun, flying dirt sticks to the surface of the seaweed. The seaweed drying
machine prototype produced takes 5-6 hours for the seaweed to dry, while manual drying in the sun takes 3
days or around 36-48 hours for the seaweed to dry.

Key words: Seaweed, design techniques, influence of drying methods, dry seaweed, drying efficiency.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Evaluasi Jaringan Drainase Kawasan Kampus Politeknik Pertanian Negeri


Pangkajene Kepulauan

Evaluation of the Drainage Network in the Pangkajene Islands State Agricultural


Polytechnic Campus Area

Nur Aulia1*, Irawan Alham1, Paharuddin1


1Teknik Kelautan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nuraulia@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kampus Politani Pangkep dengan lokasi kampus berada ditengah-tengah antara pegunungan dan laut,
secara terbuka kawasan kampus menjadi lintasan limpahan air, terjadinya genangan setinggi ±20-30 cm
pada area depan gedung pusat saat penghujan menjadi latar belakang dilakukan evaluasi jaringan drainase
di Kawasan Kampus Politani Pangkep. Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi kondisi saluran
drainase Kampus Politani Pangkep serta mengevaluasi sistem jaringan drainase Kampus yang sudah ada
(eksisting) dalam menampung debit limpasan.Metode Evaluasi yang digunakan membandingkan debit
rencana kala ulang 2 dan 5 tahun dengan debit limpasan darinase eksisting, Penelitian ini dilakukan
berdasarkan kondisi aktual melalui observasi lapangan serta pengumpulan data yang terdiri dari data curah
hujan dan peta lokasi lokasi penelitian.dari analisa curah hujan dan debit banjir kala ulang berturut-turut 2
tahun dan 5 tahun adalah 162,009 mm dan 205,191 mm.

Kata Kunci: Drainase, Log Pearson III

Abstract

Pangkep Politani Campus, with its campus location in the middle between the mountains and the sea, the
campus area becomes an open path for water overflow, puddles of ± 20-30 cm high in the area in front of the
central building during rain are the background for evaluating the drainage network in the Politani Campus
Area Pangkep. The aim of the research is to identify the condition of the Pangkep Politani Campus drainage
channels and evaluate the existing campus drainage network system in accommodating runoff discharge.
The evaluation method used is to compare the planned 2 and 5 year return period discharge with the runoff
discharge from the existing drainage system. This research was carried out based on actual conditions
through field observations and data collection consisting of rainfall data and location maps of research
locations. From analysis of rainfall and flood discharge at the return period of 2 years and 5 years,
respectively, it is 162,009 mm and 205,191 mm.

Keywords: Drainage, Pearson Log III


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Fortifikasi Tepung Tulang Ikan Bandeng Pada Produk Kacang Disko Rasa Coto
Makassar

Fortification Of Milkfish Bone Flour In Coto Makassar Flavor Disco Bean Products

Sri Udayana Tartar1, Muhammad Fitri1


1Agroindustri ,Teknologi Pertnian Politeknik Peranian Negeri Pangkep
*Korespodensi: sriudayantartar@gmail.com

Abstrak
Kacang disko merupakan cemilan khas di Makassar dibuat dari kacang tanah. Modifikasi penambahan
bumbu coto merupakan inovasi ciri khas bumbu coto Makassar,dan penambahan kalsium tulang ikan
bandeng memenuhi kalsium masyarakat. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mempelajari perlakuan
dan mutu kacang disko dengan perlakuan bumbu coto Makassar instan dan tulang ikan bandeng. Metode
penelitian menggunakan rancangan acak lengkap 2 faktor. Faktor (A) : penambahan bubuk bumbu coto, A1
= 10 %, A 2 = 20 %, A3 = 30 % , faktor (B) penambahan tepung tulang ikan bandeng, B1 = 5 %,B2 = 10 %, B3
= 15 %, 3 kali ulangan. Data hasil penelitian diolah dengan sidik ragam (analysis of variance)
menggunakan perangkat lunak Statistical Package for Social Science (SPSS) 24.0 for Windows. Hasil
analisa penelitian kacang disko berkalsium rasa coto Makssar yang terbaik adalah perlakuan A1= bumbu
coto Makassar instan 30 % dan: B3 = tulang ikan bandeng 5% diperoleh kadar air 2,04%, kadar protein
16,81%, kadar lemak 2,55%, kadar karbohidrat 12,79%, kadar kalsium 4,36% uji organoleptik disukai oleh
31 panelis

Kata Kunci: bandeng, coto Makassar, kacang disko, tulang ikan

Abstract

Disco peanuts are a typical snack in Makassar made from peanuts. The modification of adding coto
seasoning is an innovation characteristic of Makassar coto seasoning, and the addition of milkfish bone
calcium fulfills the community's calcium. The aim of the research carried out was to study the treatment and
quality of disco beans by treating instant Makassar coto seasoning and milkfish bones. The research method
used a completely randomized design with 2 factors. Factor (A): addition of coto seasoning powder, A1 =
10%, A2 = 20%, A3 = 30%, factor (B) addition of milkfish bone meal, B1 = 5%, B2 = 10%, B3 = 15% , 3
repetitions. The research data were processed using analysis of variance using the Statistical Package for
Social Science (SPSS) 24.0 for Windows software. The results of research analysis on calcium disco nuts
with the best Makssar coto flavor were treatment A1 = 30% instant Makassar coto seasoning and: B3 = 5%
milkfish bones, obtained water content of 2.04%, protein content of 16.81%, fat content of 2.55 %,
carbohydrate content 12.79%, calcium content 4.36% organoleptic test favored by 31 panelists

Keywords: milkfish, Makassar coto, disco beans, fish bones

4
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pola Komunikasi Mahasiswa Vokasi pada Praktik Melaut di Kapal Latih Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Communication Patterns of Vocational Students during Sea Practice


on the Training Ship at Pangkep State Polytechnic of Agriculture
Asti Sugiarti Sonodiharjo1, Eka Aprilya Handayani1*, Usman Laonta1
1Program Studi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ekahand@polipangkep.ac.id

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan pragmatis. Subjek penelitian adalah dosen,
PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan), ABK (Anak Buah Kapal), dan mahasiswa Jurusan Teknologi
Kemaritiman Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi. Peneliti
adalah instrumen kunci, dilengkapi dengan panduan observasi dan perekam elektronik. Data dianalisis
menggunakan model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman dalam tiga langkah: (1) reduksi data, (2)
penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasilnya menunjukkan pola komunikasi
dosen/PLP/ABK-mahasiswa dalam interaksi praktik melaut di Kapal Latih didominasi oleh kalimat imperatif,
lebih dari kalimat deklaratif dan interogatif. Mahasiswa-dosen/PLP/ABK melakukan pola komunikasi berupa
tindak direktif yang didominasi oleh kalimat interogatif. Tindakan arahan dosen/PLP/ABK-mahasiswa lebih
bervariasi dibandingkan dengan tindakan arahan mahasiswa- dosen/PLP/ABK. Fungsi komunikasi pada
interaksi mahasiswa yang paling dominan di antara fungsi lainnya yaitu fungsi perintah dan fungsi
permintaan. Pola komunikasi yang sering muncul pada kegiatan mahasiswa di kapal latih yaitu pola
komunikasi primer dengan dua lambang, yaitu lambang verbal dan nonverbal. Selain itu, terjadi pula pola
komunikasi sirkular, yaitu proses komunikasi berjalan terus dengan adanya adanya umpan balik antara
komunikator dan komunikan. Pola tersebut terjadi karena kegiatan praktik melaut merupakan bagian dari
kurikulum pembelajaran mahasiswa Politeknik atau vokasi yang membutuhkan adanya pencapaian
kompetensi, sehingga harus ada feedback yang baik dari mahasiswa sebagai alat asesmen bagi dosen
untuk memperoleh hasil pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan praktik
tersebut.

Kata Kunci: pola komunikasi, mahasiswa vokasi, praktik melaut, kapal latih

Abstract

This research is a qualitative study with a pragmatic approach. The research subjects include lecturers,
Laboratory Education Practitioners (PLP), Deck Cadets (ABK), and students from the Department of
Maritime Technology at Pangkep State Agricultural Polytechnic. Data for the study were collected through
observation. The researcher served as the primary instrument, equipped with observation guidelines and
electronic recording devices. Data were analyzed using the interactive analysis model developed by Miles
and Huberman in three steps: (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions or
verification. The results indicate that the communication patterns between lecturers/PLP/ABK and students
during maritime practical interactions on the Training Ship are predominantly characterized by imperative
sentences, more so than declarative and interrogative sentences. Students engage in directive
communication patterns dominated by interrogative sentences when interacting with lecturers/PLP/ABK. The
directive actions given by lecturers/PLP/ABK to students show greater variation compared to the reverse.
Among the various communication functions, command and request functions are the most dominant in
student interactions. The most frequently observed communication pattern during student activities on the
training ship is the primary communication pattern with two symbols: verbal and nonverbal symbols.
Additionally, a circular communication pattern occurs, signifying continuous communication with feedback
between the communicator and communicatee. These communication patterns arise due to maritime
practical activities being an integral part of the vocational curriculum for polytechnic students, necessitating
effective feedback from students as an assessment tool for lecturers to evaluate the achievement of
competency standards in practical activities.

Keywords: Communication patterns, vocational students, sea practice, training ship

5
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Persepsi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui


Pendekatan English For Specific Purpose (ESP) Pada Jurusan Teknologi Produksi
Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Analysis of Student’s Perceptions Towards Learning Agricultural English Courses


Through the English for Specific Purposes (ESP) Approach in the Department of
Plantation Crop Production Technology Pangkep State Polytechnic of Agriculture

Sabaruddin1*, Amriani Hambali1, Faisal Jafar1


1 Dosen Jurusan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan
*Korespondensi : sabarmchmd@gmail.com

Abstrak

English for Specific Purposes (ESP) atau bahasa Inggris untuk keperluan khusus atau tujuan tertentu adalah
sebuah pedekatan untuk mengajar dan menggunakan bahasa Inggris untuk disiplin ilmu dan studi tertentu
yang memenuhi kebutuhan disiplin dan profesi di mana bahasa Inggris itu digunakan seperti bahasa Inggris
pertanian, bahasa Inggris perikanan, bahasa Inggris bisnis dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi mahasiswa pada Jurusan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep terhadap pembelajaran Bahasa Inggris Pertanian melalui pendekatan English
for Specific Purposes (ESP) serta bagaimana efek yang ditimbulkan berdasarkan persepsi masing-masing.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan kenyataan secara benar
dengan kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian in adalah data primer dan data sekunder yang terdiri dari 10 informan
mahasiswa yang telah dipilih secara acak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris
Pertanian melalui pendekatan English for Specific Purposes (ESP) adalah positif, pendekatan ESP
menjadi sumber pengetahuan informatif dan efektif untuk meningkatkan kemampuan mengenal dan
menggunakan bahasa Inggris yang berhubungan dengan pertanian. Efek yang ditimbulkan berdasarkan
persepsi adalah (1) efek kognitif; meningkatkan pengetahuan mengenai kata-kata dan istilah-istilah
pertanian dalam bahasa Inggris, (2) efek afektif; sikap menerima pendekatan ESP sebagai pendekatan yang
mudah, menghibur dan menginspirasi dalam pembelajaran bahasa Inggris Pertanian (3) efek behavioral;
yang tertuang dalam bentuk perilaku untuk mempraktikkan pendekatan ESP tersebut seperti practice drill
(menghafal dan mengulang), role play (bermain peran), field practice (praktik lapangan)

Kata kunci: persepsi, efek, Metode ESP

Abstract

English for Specific Purposes (ESP) or English for specific purposes or specific purposes is an approach to
teaching and using English for specific disciplines and studies that meet the needs of the disciplines and
professions where English is used such as agricultural English, English fisheries, business English and
others. This research aims to determine the perceptions of students in the Department of Plantation Crop
Production Technology, Pangkep State Agricultural Polytechnic regarding learning Agricultural English
through the English for Specific Purposes (ESP) approach and what the effects are based on their respective
perceptions. This type of research is qualitative descriptive research which describes reality correctly in
words based on relevant data collection and data analysis techniques. The data sources used in this
research are primary data and secondary data consisting of 10 student informants who were randomly
selected. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The validity
of the data was tested using source triangulation and time triangulation techniques. The research results
show that students' perceptions of learning Agricultural English through the English for Specific Purposes
(ESP) approach are positive, the ESP approach is an informative and effective source of knowledge for
improving the ability to recognize and use English related to agriculture. The effects that arise based on
perception are (1) cognitive effects; increasing knowledge of agricultural words and terms in English, (2)
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

affective effects; attitude of accepting the ESP approach as an easy, entertaining and inspiring approach in
learning Agricultural English (3) behavioral effects; which is stated in the form of behavior to practice the ESP
approach such as practice drill (memorizing and repeating), role play (playing roles), field practice (field
practice)

Key words: perception, effect, ESP method


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Instagram Terhadap Volume Penjualan


di Online Shop Rumah Jahit Akhwat (RJA) Makassar

The Influence of Instagram on Sales Volume


at an Online Shop of Rumah Jahit Akhwat (RJA)

Muhammad Abdillah

Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Bisnis


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: abdillahitsme239@gmail.com

Abstrak

Penjualan produk saat ini sudah memanfaatkan teknologi, yaitu bisa dilakukan secara online melalui media
sosial. RJA memanfaatkan salah satu media sosial dalam pemasaran online nya yaitu instagram. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh, hubungan, proporsi, dan ada atau tidaknya pengaruh
instagram terhadap volume penjualan. Pengambilan sampel secara snowball sampling sebanyak 30
konsumen. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitas. Data
dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instagram
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Adapun hubungan atau korelasi antara
instagram dengan volume penjualan yaitu kuat terlihat pada nilai R = 0,660. Sedangkan proporsi pengaruh
instagram terhadap volume penjualan sebesar 43,6%. Hasil uji t menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti terdapat pengaruh instagram terhadap volume penjualan. Penjualan online melalui
instagram telah terbukti memberikan dampak positif bagi RJA yaitu dengan meningkatnya volume penjualan
RJA, namun perlu lebih dimaksimalkan kualitas isi konten agar lebih persuasif dan mencoba media sosial
lainnya dalam pemasaran online seperti TikTok, agar ekspansi pasar RJA semakin luas.

Kata kunci: Media Sosial, Instagram, Volume Penjualan

Abstract

Product sales are now utilizing technology, which can be done online through social media. RJA utilizes one
of the social media in its online marketing, namely Instagram. This study was aiming to determine the
amount of influence, relationship, proportion, and presence or absence of Instagram influence on sales
volume. Snowball sampling was 30 consumers. Data collection techniques use questionnaires that are
tested for validity and reliability. The data were analyzed using simple linear regression. The results showed
that Instagram had a positive and significant effect on sales volume. The relationship or correlation between
Instagram and sales volume was strong as it was seen in the value of R = 0.660. While the proportion of
Instagram's influence on sales volume was 43.6%. The results of the t test showed that H0 was rejected and
H1 was accepted which means that there was an influence of Instagram on sales volume. It has been
proved that online sales through Instagram had a positive impact in increasing RJA’s sales volume.
However, it was necessary to maximize the content quality to be more persuasive and to use other social
media in online marketing such as TikTok, so that RJA’s market expansion can be wider.

Keywords: Social Media, Instagram, Sales Volume


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Inovasi Terhadap Kemampuan Manajerial dan Kinerja Pemasaran


Pada UMKM Ikan Bandeng di Sulawesi Selatan.

The Effect of Innovation on Capabilities Managerial and Marketing Performance


in Milkfish UMKM in South Sulawesi

Sumarni1 , Mariam1 , Andi Rusdi Walinono1


1Agribisnis Perikanan, Bisnis, Politeknik Negeri Pangkajene dan Kepulauan
*Korspondensi : marnireza789@gmail.com

Abstrak

Inovasi produk yang dibuat oleh UMKM dapat membantu menciptakan pasar baru dan menghasilkan
keuntungan. Produk inovatif yang efektif biaya dapat meningkatkan ukuran total pasar dan keuntungan
dengan menarik konsumen baru dari pasar yang belum dimanfaatkan oleh pesaing. Dalam rangka
mengatasi masalah ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, salah satu Langkah strategis yang dapat
dilakukan adalah menumbuh kembangkan usaha kecil yang memiliki karakteristik antara lain : teknologi
sederhana, serta mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mewujudkan pemerataan kesempatan
berusaha dan pemerataan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menguji dan menganalisis
pengaruh Inovasi terhadap kemampuan Manajerial dan kinerja pemasaran pada Usaha Mikro Kecil
Menengah UMKM pengolahan Ikan Bandeng di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten Pangkep, Pinrang, Barru
mengingat ketiga Kabupaten tersebut adalah sentral penghasil ikan bandeng terbesar di Provinsi Sulawesi
Selatan. Pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan kuesioner untuk
menggali informasi yang terkait dengan kegiatan, jumlah responden sebanyak 271 wirausaha dengan
menggunakan analisis data SEM (Structural Equation Model). Hasil pengujian penelitian ini menunjukan
bahwa pengaruh Inovasi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan manajerial sementara inovasi tidak
signifikan terhadap kinerja pemasaran melalui kemampuan manajerial. Menganalisis pengaruh Inovasi
terhadap kemampuan manajerial berpengaruh signifikan artinya semaking baik inovasi berupa adanya
pengembangan variasi rasa dan kemasan produk yang diterapkan oleh UMKM Pengolahan Ikan bandeng di
Sulawesi Selatan.

Kata kunci : Inovasi, Kinerja Pemasaran, Ikan Bandeng, Kemampuan Manajerial

Abstract

Product innovations made by UMKM can help create new markets and generate profits. Cost-effective,
innovative products can increase total market size and profits by attracting new consumers from markets
untapped by competitors. In order to overcome the problem of economic inequality and social inequality, one
of the strategic steps that can be taken is to develop small businesses that have characteristics including:
simple technology, and are able to absorb labor so that they can realize equal business opportunities and
equal distribution of income. This research aims to study, test and analyze the influence of Innovation on
Managerial abilities and marketing performance in Micro, Small and Medium Enterprises, Milkfish processing
UMKM in South Sulawesi, namely Pangkep, Pinrang, Barru Regencies considering that these three districts
are the largest milkfish producing centers in South Sulawesi Province.Quantitative research approach using
survey and questionnaire methods to explore information related to activities, the number of respondents
was 271 entrepreneurs using SEM (Structural Equation Model) data analysis.The test results of this research
show that the influence of innovation has a significant effect on managerial ability while innovation is not
significant on marketing performance through managerial ability. Analyzing the influence of innovation on
managerial ability has a significant effect, meaning that innovation is getting better in the form of developing
variations in taste and product packaging implemented by milkfish processing UMKM in South Sulawesi.

Keywords: Innovation, Marketing Performance, Milkfish, Managerial Ability


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Usaha


(Studi Kasus di Toko Roti Maros Salenrang)

The Effect of Market Orientation on Business Performance


(A Case Studi at Roti Maros Salenrang)

Sarmila1, Mutmainna1, Wiwiek Hidayati1


1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: sarmila.must@gmail.com

Abstrak

Kemajuan sarana dan prasarana, menyebabkan industri makanan turut berkembang di Indonesia. Toko Roti
Maros Salenrang merupakan industri roti di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros yang
memproduksi olahan roti dan kue. Meski memiliki banyak pesaing, Toko Roti Maros Salenrang mampu eksis
dan terus meningkatkan usahanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh, korelasi, proporsi, dan
adanya pengaruh secara simultan dan parsial orientasi pasar terhadap kinerja usaha di Toko Roti Maros
Salenrang. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dengan sampel acak sederhana menggunakan 25
responden yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan SPSS versi 25.0. Proses
penelitian dilakukan dengan tahap observasi, kuisioner, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.
Adapun korelasi orientasi pasar terhadap kinerja usaha memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nilai R
sebesar 0.862. Proporsi pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha sempurna dengan nilai R2
sebesar 0.744 atau 74.4%. Kemudian uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji simultan f dan uji parsial
t didapat hasil yaitu orientasi pasar berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja usaha di Toko
Roti Maros Salenrang. Sehingga usaha yang telah menerapkan orientasi pasar yaitu orientasi pelanggan,
orientasi pesaing, dan koordinasi antarfungsi mampu meningkatkan kinerja usahanya.

Kata Kunci: kinerja usaha, orientasi pasar, roti maros salenrang

Abstract

Advances in facilities and infrastructure have caused the food industry to develop in Indonesia. Roti Maros
Salenrang is a bakery industry in Salenrang Village, Bontoa District, Maros Regency. It produces processed
bread and cakes. Even though it has many competitors, Roti Maros Salenrang can exist and continue to
improve its business. The research objective was to determine the effect, correlation, proportion, and
simultaneous and partial influence of market orientation on business performance at Roti Maros Salenrang.
The research used quantitative data with a simple random sampling using 25 respondents who were
analyzed using multiple linear regressions with the help of SPSS version 25.0. The research process was
carried out by observation, questionnaires, interviews, documentation, and literature studies. The result of
the research shows that market orientation has a positive and significant effect on business performance.
The correlation of market orientation to business performance had a very strong relationship with an R-value
of 0.862. The proportion of the effect of market orientation was perfect on business performance with an R
square value of 0.744 or 74.4%. Then the hypothesis test was carried out using the simultaneous f-test and
the partial t-test, the result was that market orientation has a simultaneous and partial effect on business
performance at Roti Maros Salenrang. So, businesses that have implemented market orientation for instance
customer orientation, competitor orientation, and coordination in function can improve their business
performance.

Keywords: business performance, market orientation, roti maros salenrang


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Prediksi Permintaan Pasar Ekspor Ikan Hias Angel

Prediction of Angel Ornamental Fish Export Market Demand

Mauli Kasmi1*, Sulkifli1, Karma1


1Program Studi Agribisnis Perikanban, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Nergeri
*Korespondensi: maulikasmi@gmail.com

Abstrak

Tingginya permintaan Bidadari Hias di pasar ekspor di CV. Rezky Bahari mengakibatkan kekurangan stok
bahkan kelebihan stok Angelfish Hias. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem aplikasi prediksi permintaan
untuk Bidadari Hias. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem aplikasi prediksi
permintaan Ikan Bidadari Hias dengan menggunakan metode least square. Data pengujian meliputi 4166
individu dari tiga sampel ikan bidadari hias pada tahun 2021. Berdasarkan perhitungan tingkat akurasi data
prediksi menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), dan Mean Absolute
Percentage Error ( MAPE ). dengan data aktual, perhitungan MSE memiliki nilai rata-rata 19%. Hal ini
berbeda dengan perhitungan MAD dan MAPE yang memiliki nilai rata-rata 5% yang menunjukkan tingkat
akurasi yang sangat tinggi.

Kata Kunci: Prediksi, Permintaan, Ikan Hias, Angel, Ekspor.

Abstract

The high demand for Ornamental Angelfish in the export market at CV. Rezky Bahari has resulted in a
shortage of stock and even an excess of Ornamental Angelfish stock. As a result, a demand prediction
application system is necessary for Ornamental Angelfish. The purpose of this research is to design a
demand prediction application system for Ornamental Angelfish using the least square method. The test data
includes 4166 individuals from three samples of Ornamental Angelfish in 2021. Based on the calculation of
the accuracy level of the prediction data using Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE),
and Mean Absolute Percentage Error (MAPE) with actual data, the MSE calculation has an average value of
19%. This differs from the MAD and MAPE calculations, which have an average value of 5%, indicating a
very high level of accuracy.

Keywords: Predictions, Demand, Ornamental Fish, Angels, Exports.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Digital Marketing, Inovasi Produk Dan Sosial Capital Pengaruhnya


Terhadap Peningkatan Kinerja Bisnis UMKM Produk Koral Dan Ikan Hias

Digital Marketing, Product Innovation and Social Capital Influence on Improving


Business Performance of Coral and Ornamental Fish Products MSMEs

Akmal Abdullah1*, Ilham1, Andi Baso Adil Natsir1


1Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: akmalabdullah23@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari studi ini adalah untuk menyelidiki pengaruh pemasaran digital, inovasi produk, dan modal sosial
pada keberhasilan peningkatan kinerja pemasaran. Pendekatan yang digunakan untuk pengambilan sampel
adalah non-probability sampling, khususnya sampel kuota. Studi ini menggunakan ukuran sampel 100
responden, dipilih berdasarkan kriteria MSME Coral dan Ornamental Fish Product di Makassar. Pendekatan
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan penggunaan kuesioner yang
menggunakan skala Likert sebagai perangkat pengukuran. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan
untuk mengumpulkan data primer. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear
ganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperhatikan bahwa nilai p
yang terkait dengan variabel modal sosial dan dampaknya pada kinerja pemasaran adalah 0,653, yang
melebihi tingkat signifikansi konvensional 0.05. Selain itu, nilai t yang diperoleh dari tabel t adalah 0,451,
yang lebih rendah dari nilai kritis 1.985. Berdasarkan temuan tersebut, hipotesis nol (H0) diterima sedangkan
alternatif hypothesis (H1) ditolak. Ini menunjukkan bahwa tidak ada dampak substansial dari Social Capital
pada kinerja pemasaran produk MSMEs Coral dan Ornamental Fish di Makassar

Kata Kunci: Pemasaran Digital, Inovasi Produk, Modal Sosial, Kinerja Pemasaran UMKM

Abstract

The objective of this study is to investigate the influence of digital marketing, product innovation, and social
capital on the success of marketing performance improvement. The approach employed for sampling is non-
probability sampling, specifically quota sampling. This study employed a sample size of 100 respondents,
selected according on the criteria of MSME Coral and Ornamental Fish Product in Makassar. The data
collection approach employed in this study involves the use of a questionnaire that utilizes a Likert scale as a
measurement device. Quantitative research approaches were employed to gather primary data. The data
was analyzed using multiple linear regression analysis with the assistance of SPSS software. Based on the
results of this study, it is observed that the p-value associated with the social capital variable and its impact
on marketing performance is 0.653, which above the conventional significance level of 0.05. Additionally, the
t-value obtained from the t-table is 0.451, which is lower than the critical value of 1.985. Based on the
findings, the null hypothesis (H0) is accepted while the alternative hypothesis (H1) is rejected. This suggests
that there is no substantial impact of Social Capital on the marketing performance of MSMEs' Coral and
Ornamental Fish products in Makassar.

Keywords: Digital Marketing, Product Innovation, Social Capital, MSME Marketing Performance
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Legalitas Komersialisasi, Harga Dan Desain Produk Terhadap Keputusan


Pembelian Fanart Merchandise Anime Tokyo Revengers (Studi Kasus terhadap
Konsumen dalam Fandom Anime di Twitter)

The Influence of Commercial Legality, Price and Product Design on


Purchasing Decisions of Fanart Merchandise Anime Tokyo Revengers
(A Case Study on Consumers of Fandom Anime in Twitter).

Nabilah Putri Alifiyah

Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajane dan Kepulauan
*Korespondensi : Nabilahputv61@gmail.com

Abstrak

Teknologi yang semakin maju dan jaringan internet sebagai pelengkapnya membuat budaya dan pengaruh
asing kerap masuk ke Indonesia dengan mudah. Timbulnya suatu permasalahan akibat maraknya penjualan
fanart merchandise yang menggunakan fanart tanpa adanya izin atau lisensi dari pihak artis terkait menjadi
suatu hal yang patut untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Legalitas
Komersialisasi, harga serta desain produk terhadap keputusan pembelian dalam produk Fanart Merchandise
Anime Tokyo Revengers. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif yang berasal dari data primer dan
data sekunderr dengan menggunakan metode non probability sampling, dimana jenis yang digunakan
adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis dengan
menggunakan SPSS 25 for windows. Adapun hasil dari penelitian ini adalah uji korelasi sebesar 0.589, yang
menunjukkan adanya hubungan yang sedang dan menunjukkan hubungan searah, uji determinasi sebesar
34,7% dan uji hipotesis yang dilakukan yaitu uji F menunjukkan bahwa variabel bebas secara besama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Dan hasil dari uji t menunjukkan bahwa
legalitas komersialisasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian sedangkan harga
dan desain produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci : fanart merchandise, harga, desain produk, legalitas komersialisasi

Abstract

With the advancement of technology and the internet as a complement, foreign cultures and influences often
enter Indonesia easily. The emergence of a problem due to the rampant sale of fanart merchandise that uses
fanart without permission or licensing from the relevant artist is something that should be studied. The
purpose of this study was to determine the effect of Commercialisation Legality, price and product design on
purchasing decisions in Fanart Merchandise products for Anime Tokyo Revengers. The type of data used is
quantitative data derived from primary data and secondary data using non probability sampling method,
where the type used is purposive sampling with a sample of 100 respondents. The data analysis method
used in this research is the classical assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis
testing using SPSS 25 for windows. The results of this study are a correlation test of 0.589, which indicates a
moderate relationship and shows a unidirectional relationship, a determination test of 34.7% and a
hypothesis test carried out, namely the F test shows that the independent variables together have a
significant effect on the purchasing decision variable. And the results of the t test show that the legality of
commercialisation has no partial effect on purchasing decisions while price and product design have a partial
effect on purchasing decisions.

Keywords : fanart merchandise, price, product design, legality of commercialisation


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Efektifitas Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menegah


(Umkm) Di Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Analysis of the Effectiveness of the Micro, Small and Medium Enterprises (Mumkm)
Empowerment Program in Pangkajene Islands Regency

Ifadhila1*, Wiwiek Hidayati1


1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: ifadhila@polipangkep.ac.id

Abstrak

Dunia usaha merupakan salah satu wadah bagi Masyarakat untuk mendapatkan penghasilan untuk
melanjutkan kehidupan. Berbagai kegiatan usaha telah banyak dilakukan oleh Masyarakat, seiring waktu
dan perkembangan zaman telah terjadi peningkatan jumlah UMKM disetiap tahunnya. Khusus di kabupaten
Pangkajene Kepulauan berdasarkan data dari BPS ternyata ditemukan bahwa jumlah UMKM nya sangat
tinggi berbanding terbalik dengan data yang menyatakan bahwa kabupaten Pangkajene Kepulauan
merupakan salah satu kabupaten termiskin di Provinsi Sulawesi Selatan. Padahal jika di analisis peran
peningkatan jumlah UMKM seharusnya berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan
perekonomian yang ada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
masalah ini. Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan
wawancara langsung kepada narasumber terkait efektivitas program pemberdayaan bagi UMKM. Dari hasil
penelitian ditemukan bahwa jumlah UMKM yang real terdata masih belum diketahui, adapun data yang
terdapat di BPS merupakan data lama dimana terdapat UMKM yang masih fiktif, dimana ketika mengunjungi
lokasi UMKM sesuai dengan data dari BPS ternyata lokasi tersebut bukan UMKM terkadang hanya sebuah
tanah atau rumah yang kosong, walaupun demikian jumlah real UMKM cukup banyak tetapi saat ini belum
dapat membantu penyerapan tenaga kerja karena UMKM yang ada rata-rata hanya swakelola tetapi adanya
UMKM dapat memberikan kesempatan kepada Masyarakat untuk meningkatkan kualitas perekonomiaanya.

Kata Kunci: Program UMKM, Tenaga Kerja, Peningkatan Ekonomi

Abstract

The business world is a forum for people to earn income to continue their lives. The community has carried
out various business activities, over time and developments there has been an increase in the number of
MSMEs every year. Specifically in Pangkajene Islands district, based on data from BPS, it was found that the
number of MSMEs is very high, in contrast to the data which states that Pangkajene Islands district is one of
the poorest districts in South Sulawesi Province. In fact, if we analyze the role of increasing the number of
MSMEs, it should be directly proportional to labor absorption and economic improvement in Pangkajene
Islands Regency. So researchers are interested in researching this problem. This research process uses
qualitative research methods where researchers conduct direct interviews with sources regarding the
effectiveness of empowerment programs for MSMEs. From the research results it was found that the real
number of MSMEs recorded is still unknown, while the data contained in BPS is old data where there are
MSMEs which are still fictitious, where when visiting MSME locations according to data from BPS it turns out
that the location is not an MSME, sometimes it is just land or empty houses, even though the real number of
MSMEs is quite large, they are currently unable to help absorb the workforce because the existing MSMEs
are mostly self-managed, but the existence of MSMEs can provide opportunities for the community to
improve the quality of their economy.

Keywords: MSME Program, Employment, Economic Improvement


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengendalian Biaya Produksi Dalam Peningkatan Profitabilitas Budidaya Udang


Vaname (Litopenaeus Vanname) Di Kabupaten Pangkep

Controlling Production Costs In Increasing Profitability Of Vaname Shrimp


Cultivation (Litopenaeus Vanname) In Pangkep District

Seniorita 1* dan Ratnawati 1

1Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi : ithasenior@gmail.com

Abstrak

Memaksimalkan laba yang dicapai melalui peningkatan penjualan produk dan efisiensi biaya merupakan
tujuan utama perusahaan. Keberhasilan yang dicapai oleh suatu perusahaan dapat dinilai dari laba yang
diperoleh dari masa ke masa. Pengoptimalan laba dapat tercapai ketika manajemen yang diterapkan sudah
bagus dan dapat mengelola faktor-faktor produksi seoptimal mungkin agar hasil yang didapat lebih efektif
dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang digunakan untuk mengendalikan biaya
sehingga dapat meningkatkan profitabilitas yang didapatkan oleh pelaku usaha budidaya udang vaname.
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder . Metode analisis yang digunakan yaitu
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang mengukur beberapa paramater dalam menganalisis
profitabilitas usaha, dan juga mrnguraikan mengenai cara-cara yang digunakan dalam pengendalian biaya
produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut: Penggunaan wewenang secara tepat, pembagian tugas yang jelas, pembuatan dan penggunaan
dokumen dan catatan biaya, pengawasan terhadap operasional bisnis dan melakukan pengawasan
keuangan, serta memastikan input yang digunakan dalam kualitas yang baik.

Kata Kunci: Udang Vaname, Pengendalian Biaya, Profitabilitas.

Abstract

Maximizing profits achieved through increasing product sales and cost efficiency is the company's main goal.
The success achieved by a company can be judged from the profits obtained from time to time. Profit
optimization can be achieved when the management implemented is good and can manage production
factors as optimally as possible so that the results obtained are more effective and efficient. This research
aims to determine the methods used to control costs so that they can increase the profitability obtained by
vaname shrimp cultivation businesses. The types of data used are primary data and secondary data. The
analytical methods used are qualitative analysis and quantitative analysis which measure several parameters
in analyzing business profitability, and also describe the methods used to control production costs. The
research results show that cost control can be carried out in the following ways: Appropriate use of authority,
clear division of tasks, creation and use of documents and cost records, supervision of business operations
and carrying out financial supervision, as well as ensuring the input used is of good quality.

Keywords: Vaname Shrimp, Cost Control, Profitability.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Analisis Penerapan Kebijakan Penerbitan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) di
Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros
Implementation Policy Analysis of Publication of Micro and Small Enterprise
Permissions (MSEP) in Tanralili District of Maros
Muh. Fajar Ramadan, Meline Gerarita S. Dan Tien Kumalasari

Program Studi Administrasi Bisnis International, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi : muhfajarramadan01@gmail.com

Abstrak
Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) bertujuan untuk memberikan persetujuan kepada masyarakat yang
memiliki usaha mikro dan kecil (UMK) agar memiliki legalitas/keabsahan dari pemerintah. Namun, pada
kenyataannya pelayanan penerbitan IUMK di Kecamatan Tanralili belum berjalan maksimal. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui penerapan kebijakan penerbitan IUMK di Kecamatan Tanralili, Kabupaten
Maros. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model implementasi George C. Edward III, dimana tingkat
penerapannya dilihat dari empat aspek yang memiliki dampak dalam penerapan kebijakan, yaitu
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini sebanyak enam orang. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek komunikasi, sumber daya dan struktur
birokrasi belum berjalan dengan maksimal. Pada aspek komunikasi, sebagian pelaku UMK belum
menerima informasi secara langsung tentang kebijakan penerbitan IUMK di Kecamatan Tanralili. Pada
aspek sumber daya, untuk sumber daya manusia jumlah pelaksana kebijakan belum memadai untuk
mendukung pelaksanaan IUMK; untuk sumber daya informasi, belum ada sosialisasi terbaru terhadap
pelaku UMK; untuk sumber daya anggaran, tidak ada anggaran khusus yang disediakan oleh Pemerintah
Kecamatan Tanralili; untuk sumber daya sarana dan prasarana sudah memadai karena memang tidak
diperlukan peralatan atau perlengkapan khusus. Pada aspek struktur birokrasi, pelaksanaan kebijakan
belum berjalan maksimal karena belum mengikuti SOP terutama dalam ketepatan waktu. Sedangkan
aspek disposisi sudah berjalan dengan baik karena pelaksana kebijakan sudah mendelegasikan tugas
dalam memberikan pelayanan penerbitan IUMK.

Kata Kunci: Penerapan Kebijakan, IUMK, UMK

Abstract
The Micro and Small Enterprise Permit is intended to give consent to the community that has micro and
small enterprises (MSE) to have legality/validity from the government. However, in reality, MSEP's publishing
services in Tanralili district have not been performing to the maximum. The purpose of this research was to
find out the implementation of MSEP publication policy in Tanralili district, Maros district. In this study, the
researchers used the George C. Edward III implementation model, where the level of implementation was
seen from four aspects that have an impact on policy implementation, namely communication, resources,
disposal, and bureaucratic structure. The research used a qualitative descriptive approach, the data
collection methods were observations, interviews and documentation. The informants in this study were six
people. The validation technique used was source triangulation. The results showed that the
communications, resources and bureaucratic structure aspects were not working to their fullest. In terms of
communication, some MSE perpetrators have not received direct information about the MSEP's publication
policy in the Tanralili district. In terms of resources, for human resources, the number of policymakers is
insufficient to support the implementation of the MSEP; for information resources, there was no recent
socialization of MSE perpetrators; for budget resources, no special budget provided by the Government of
Tanralili district; for resources of means and supplies was sufficient because it did not require special
equipment. On the structural aspects of bureaucracy, the implementation of the policy has not been
performed to the maximum because it has not followed the SOP especially in timely accuracy. While the
aspect of disposal has gone well because the policy makers have delegated the task in providing MSEP's
publication services.

Keywords: Policy Implementation, MSEP, MSE


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Persepsi Pelaku UMKM Kuliner Kabupaten Enrekang Atas Kebijakan Sertifikasi


Halal Oleh Kementerian Agama

Perceptions of Culinary MSME Actors in Enrekang Regency on the Halal


Certification Policy by the Ministry of Religion

Sapna

Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Bisnis


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: sapnananna05@gmail.com

Abstrak

Sesuai dengan UU No. 33 Tahun 2014 tentang JPH yang berbunyi “produk yang masuk, beredar, dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal”. Artinya, jelas bahwa para pelaku usaha yang
memproduksi dan memperdagangkan produk-produk pangan di Indonesia, wajib bersertifikat halal dan
tertera logo halal pada kemasannya. Maka dari hal itulah Kebijakan sertifikasi halal di Kabupaten Enrekang
terus dilakukan oleh pihak Kementerian Agama, dengan melakukan sosialisasi, edukasi serta
pendampingan kepada para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Enrekang. Tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui gambaran/kondisi UMKM kuliner di Kabupaten Enrekang, penerapan kebijakan sertifikasi
halal terhadap UMKM Kuliner di Kabupaten Enrekang, dan persepsi para pelaku UMKM Kuliner Kabupaten
Enrekang atas kebijakan sertifikasi halal oleh Kementerian Agama. Teknik pengambilan sampel/informan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Informan yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 10 informan yang merupakan pelaku UMKM di bidang Kuliner Kabupaten Enrekang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah UMKM yang ada di Kabupaten Enrekang sebanyak 21.404 UMKM,
4.498 diantaranya adalah UMKM Kuliner dan yang telah bersertifikasi halal adalah 40 UMKM. Adapun
persepsi pelaku UMKM Kuliner Kabupaten Enrekang berupa persepsi positif dan negatif. Persepsi positif
timbul setelah pelaku usaha mendapatkan sosialisasi dan edukasi dari pihak terkait, sedangkan persepsi
negatif timbul karena belum adanya sosialisasi, edukasi serta pendampingan yang didapatkan oleh pelaku
UMKM dari pihak terkait.

Kata kunci : Persepsi, Sertifikasi halal, UMKM Kuliner

Abstract

In accordance with Law no. 33 of 2014 concerning JPH which reads "products that enter, circulate, and are
traded in the territory of Indonesia must be halal certified". This means that it is clear that business actors
who produce and trade food products in Indonesia must be halal-certified and have the halal logo printed on
their packaging. So it is from this that the Halal certification policy in Enrekang Regency continues to be
carried out by the Ministry of Religion, by conducting outreach, education and assistance to MSME actors in
Enrekang Regency. The purpose of this study is to find out the description/condition of culinary MSME in
Enrekang Regency, the application of the halal certification policy to Culinary MSME in Enrekang Regency,
and the perceptions of Culinary MSME actors in Enrekang Regency regarding the halal certification policy by
the Ministry of Religion. The sampling technique/informants used in this study was purposive sampling. The
informants used in this study were 10 informants who were MSME actors in the Culinary field of Enrekang
Regency. The results showed that the number of MSME in Enrekang Regency was 21,404 MSME, 4,498 of
them were Culinary MSME and 40 MSMEs were halal certified. As for the perceptions of Culinary MSME
actors in Enrekang Regency in the form of positive and negative perceptions. Positive perceptions arise after
business actors receive socialization and education from related parties, while negative perceptions arise
because there is no socialization, education and assistance received by MSME actors from related parties.

Keywords: Perception, Halal Certification, Culinary MSME


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaruh Citra Merek Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Pada Produk Scarlett (Studi kasus di Kabupaten Pangkajene Kepulauan)

The Effect of Brand Image and Product Knowledge on Purchasing Decisions on


Scarlett Products (Case Study in Pangkajene Islands Regency).

Rizky Sry Ulfiana Yusuf

Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Bisnis


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: rizkysry07@gmail.com

Abstrak

Scarlett merupakan perusahaan produk lokal perawatan kecantikan yang yang berfokus untuk mencerahkan
dan menjaga kesehatan kulit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh citra merek dan pengetahuan
produk terhadap keputusan pembelian pada produk Scarlett. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data
kuantitatif dengan menggunakan metode Non-Probability Sampling menggunakan Quota Sampling. Populasi
dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kabupaten Pangkajene Kepuluan yang menggunakan produk Scarlett
dengan sampel sebanyak 50 responden. Data hasil penelitian ini diolah menggunakan SPSS 25. Adapun
hasil dari penelitian ini dimana hasil uji regresi linear berganda menunjukkan citra merek dan pengetahuan
produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan model persamaan Y= 7.35 + 0.099X1 +
0.586X2 + e. Hasil uji korelasi sebesar 0,554 sehingga sehingga variabel cittra merek dan pengetahuan
produk memiliki hubungan yang kuat terhadap keputusan pembelian, hasil uji determinasi sebesar 30,7%
yang dipengaruhi oleh variabel citra merek dan pengetahuan produk, uji hipotesis yang dilakukan yaitu uji F
dimana variabel citra merek dan pengetahuan produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian, hasil uji t variabel citra merek sebesar 0,593 berada pada daerah penerimaan H0 diterima dan H1
ditolak. Sedangkan nilai pengetahuan produk sebesar 3,467 berada pada daerah penerimaan H0 ditolak dan
H1 diterima sehingga pengetahuan produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: Citra Merek, Pengetahuan Produk, Keputusan Pembelian, Scarlett

Abstract

Scarlett is a local beauty care product company that focuses on brightening and maintaining healthy skin.
The purpose of this study was to determine the effect of brand image and product knowledge on purchasing
decisions on Scarlett products. The type of data in this study is quantitative data using the Non-Probability
Sampling method using Quota Sampling. The population in this study is the people of Pangkajene Kepuluan
Regency who use Scarlett products with a sample of 50 respondents. The data from this study were
processed using SPSS 25. The results of this study where the results of multiple linear regression tests
showed that brand image and product knowledge had an effect on purchasing decisions with the equation
model Y = 7.35 + 0.099X1 + 0.586X2 + e. The result of the correlation test is 0.554 so that the brand image
variable and product knowledge have a strong relationship to purchasing decisions, the determination test
result is 30.7% which is influenced by the brand image and product knowledge variable, the hypothesis test
is carried out namely the F test where the brand image variable and product knowledge have a significant
influence on purchasing decisions, the t test results for the brand image variable of 0.593 are in the
acceptance area H0 is accepted and H1 is rejected. While the product knowledge value of 3.467 is in the
acceptance area H0 is rejected and H1 is accepted so that product knowledge has a partial effect on
purchasing decisions.

Keywords : Brand Image, Product Knowledge, Purchase Decision, Scarlett


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Strategi Pengembangan Fintech Tropic Sebagai Alternatif Pembiayaan Usaha


Peternakan Ayam Broiler

The Development Strategy of Tropic Fintech as an Alternative Financing for Broiler


Chicken Farming Business

Darmawan1*, Junaedi2, Arhan Rusli3, Mauli Kasmi5, Syahruni Thamrin6

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespondensi: darmaone.79@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan strategi pengembangan Fintech Tropic yang paling sesuai untuk
usaha peternakan ayam broiler. Populasi dalam penelitian ini adalah investor yang berinvestasi pada proyek
peternakan ayam broiler, mitra peternak dan karyawan serta direksi PT. Tropik Agriteknologi Indonesia.
Penelitian ini merupakan perpaduan penelitian kualitatif-kuantitatif dengan menggunakan total sampling.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada 39 responden
dengan panduan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis
Deskriptif, Matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary), Matriks EFAS (External Factors Analysis
Summary), Analisis SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results). Peneliti menggunakan alat bantu
software SPSS versi 26.0. Hasil penelitian ini adalah strategi pengembangan Fintech Tropic yang paling
sesuai untuk usaha peternakan ayam broiler adalah strategi SA (Strengths – Appreciations) yaitu strategi
yang memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki oleh Fintech Tropic secara optimal untuk mencapai
aspirasi yang diharapkan. Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan Fintech Tropic adalah: (1)
mengoptimalkan sumber daya manusia untuk memberikan services kepada para investor dan mitra
peternak; (2) menggencarkan promosi keunggulan layanan terutama pada kalangan millenials dan generasi
zillennials; (3) mengupayakan izin dan lisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menambah kepercayaan
investor; dan (5) memanfaatkan kualitas dan keunggulan layanan untuk mendapatkan brand awareness.

Kata kunci: fintech, investor, pembiayaan, peternakan, SOAR.

Abstract

This research aims to determine the most suitable development strategy for Tropic Fintech in the broiler
chicken farming business. The population in this study includes investors who invest in broiler chicken
farming projects, farming partners and employees, as well as the management of PT. Tropik Agriteknologi
Indonesia. This research is a combination of qualitative-quantitative research using total sampling. Data
collection in this study was conducted through in-depth interviews with 39 respondents using a questionnaire
guide. The analysis tools used were Validity Testing, Reliability Testing, Descriptive Analysis, IFAS Matrix
(Internal Factors Analysis Summary), EFAS Matrix (External Factors Analysis Summary), and SOAR
Analysis (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results). The researcher used SPSS software version 26.0
as an analytical tool. The results of this research indicate that the most suitable development strategy for
Tropic Fintech in the broiler chicken farming business is the SA (Strengths - Appreciations) strategy, which
optimally utilizes all the strengths possessed by Tropic Fintech to achieve the desired aspirations. Strategies
that can be used for the development of Tropic Fintech include: (1) optimizing human resources to provide
services to investors and farming partners; (2) intensifying the promotion of service excellence, especially
among millennials and Generation Z; (3) obtaining permits and licenses from the Otoritas Jasa Keuangan or
Financial Services Authority of Indonesian Goverment to increase investor confidence; and (5) leveraging the
quality and excellence of services to build brand awareness.

Keywords: fintech, investor, financing, farming, SOAR.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Dampak strategi inovasi dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan


bersaing dan kinerja pemasaran (Studi pada UMKM Kabupaten Pangkep)

The impact of innovation strategy and entrepreneurial orientation on competitive


advantage and marketing performance (Study on MSMEs in Pangkep Regency)

Muh Amrih1* dan Yunarti 1

1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: Muhamrih@polipangkep.ac.id

Abstrak

UMKM berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pengusaha UMKM harus memiliki
keterampilan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis
yang cepat, memahami dinamika pasar, dan menangkap kebutuhan konsumen. hal ini berguna menentukan
strategi pemasaran yang akan dilakukan kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh:
strategi inovasi dan orientasi kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran UMKM di Kabupaten Pangkep
secara langsung maupun melalui keunggulan bersaing. Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM
yang berada di Kabupaten Pangkep. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random
sampling, jumlah sampel yang terpilh sebanyak 91 pemilik UMKM di Kabupaten Pangkep. Analisis data
menggunakan Structural Equation Modeling-Parsial Least Squares (SEM-PLS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Variabel strategi inovasi tidak secara langsung berpengaruh signifikan terhadap
meningkatnya kinerja pemasaran UMKM di Kabupaten Pangkep namun berpengaruh signifikan melalui
keunggulan bersaing; (2) Variabel Orientasi kewirausahaan secara langsung berpengaruh signifikan
terhadap meningkatnya kinerja pemasaran UMKM di Kabupaten Pangkep dan berpengaruh signifikan
melalui keunggulan bersaing; (3) Variabel strategi inovasi dan orientasi kewirausahaan berpengaruh
signifikan terhadap meningkatnya keunggulan bersaing; (4) Variabel keunggulan bersaing berpengaruh
signifikan terhadap meningkatnya kinerja pemasaran UMKM di Kabupaten Pangkep. Simpulan dari
penelitian ini adalah strategi inovasi dan orientasi kewirausahaan mampu meningkatkan kinerja pemasaran
melalui keunggulan bersaing melalui hasil uji path analysis.

Kata Kunci: strategi inovasi, orientasi kewirausahaan, keunggulan bersaing, kinerja pemasaran

Abstract

MSMEs play an important role in driving economic growth. MSME entrepreneurs must have the skills to
develop marketing strategies that suit the rapidly changing business environment, understand market
dynamics, and capture consumer needs. This is useful for determining the marketing strategy that will be
carried out in the future. This research aims to analyze the influence of: innovation strategies and
entrepreneurial orientation on the marketing performance of MSMEs in Pangkep Regency directly or through
competitive advantage. The population in this study were all MSMEs in Pangkep Regency. Sampling was
carried out using a simple random sampling method, the number of samples selected was 91 MSME owners
in Pangkep Regency. Data analysis uses Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS).
The research results show that: (1) The innovation strategy variable does not directly have a significant effect
on increasing the marketing performance of MSMEs in Pangkep Regency but has a significant effect through
competitive advantage; (2) The entrepreneurial orientation variable directly has a significant effect on
increasing the marketing performance of MSMEs in Pangkep Regency and has a significant effect through
competitive advantage; (3) The innovation strategy and entrepreneurial orientation variables have a
significant effect on increasing competitive advantage; (4) The competitive advantage variable has a
significant effect on increasing the marketing performance of MSMEs in Pangkep Regency. The conclusion
of this research is that innovation strategies and entrepreneurial orientation are able to improve marketing
performance through competitive advantage through the results of path analysis tests.

Keywords: innovation strategy, entrepreneurial orientation, competitive advantage, marketing performance


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Preferensi Konsumen dalam Memilih Daging Ayam Broiler


di Pasar Tradisional Kecamatan Suwawa

Consumer Preferences in Choosing Broiler Chicken Meat


in the Suwawa District Traditional Market

St. Aisyah R
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo
*Korespondensi: staisyah@ung.ac.id

Abstrak

Daging ayam banyak dikonsumsi sebagai sumber protein hewani yang penting dan populer di kalangan
masyarakat. Untuk meningkatkan konsumsi daging ayam broiler maka sangat penting untuk memasukkan
data preferensi konsumen dalam setiap keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan menganalisis atribut
daging ayam broiler yang menjadi preferensi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2023 di pasar tradisional Kecamatan Suwawa, Kabupaten
Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang yang dipilih secara accidental
sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara
langsung kepada konsumen menggunakan kuesioner yang telah disusun secara terstruktur dan
dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis secara
deskriptif menggunakan rating scale. Hasil penelitian ini menunjukkan konsumen menyukai jenis daging
ayam segar atau daging ayam yang baru dipotong. Banyak aspek yang diprioritaskan konsumen secara
berurutan dalam pembelian daging ayam broiler. Atribut tersebut antara lain harga, ukuran, tekstur yang
bercirikan kenyal, warna, kebersihan, aroma, dan kandungan gizi yang tinggi Preferensi konsumen
terhadap daging ayam broiler menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: (1) harga kriteria sangat setuju, (2)
ukuran kriteria setuju, (3) tekstur kriteria setuju, (4) warna kriteria setuju, (5) kebersihan kriteria setuju, (6)
aroma kriteria setuju dan (7) kandungan gizi kriteria sangat setuju. Semua atribut dipertimbangkan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian daging ayam broiler yang menjadi preferensi konsumen
secara nyata di Pasar Tradisional.

Kata Kunci: Ayam broiler, preferensi konsumen, pasar tradisional, keputusan pembelian, rating scale

Abstract

Chicken meat is widely consumed as an important and popular source of animal protein among the public.
To increase consumption of broiler chicken meat, it is very important to include consumer preference data in
every purchasing decision. This research aims to analyze the attributes of broiler chicken meat, which are
consumers' preferences in making purchasing decisions. This research was carried out from May to June
2023 at the traditional market in Suwawa District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The sample
for this research consisted of 50 people selected by accidental sampling. The data collection method used in
this research is observation, direct interviews with consumers using structured questionnaires, and
documentation. The data sources used are primary and secondary. The data were analyzed descriptively
using a rating scale. The results of this research show that consumers like fresh chicken meat or freshly cut
chicken meat. There are many aspects that consumers prioritize sequentially when purchasing broiler
chicken meat. These attributes include price, size, texture characterized by chewiness, color, cleanliness,
aroma, and high nutritional content. Consumer preferences for broiler chicken meat show the following
characteristics: (1) price criteria strongly agree, (2) size criteria agree, (3) texture criteria agree, (4) color
criteria agree, (5) cleanliness criteria agree, (6) aroma criteria agree, and (7) nutritional content criteria
strongly agree. All attributes are considered by consumers in making decisions to purchase broiler chicken
meat, which is a real consumer preference in traditional markets.

Keywords: broiler chickens, consumer preferences, traditional markets, purchasing decisions, rating scale
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Implementasi Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik Dalam


Pemasaran Digital Produk UMKM di Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Implementation Of Information And Electronic Transaction Laws In Digital Marketing


Of MSME Products In Pangkajene Kepulauan District

Meline Gerarita S1* dan Mutmainna1

1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi: melinegerarita.s@gmail.com

Abstrak

Dalam menjalankan usaha, salah satu yang juga perlu diperhatikan adalah hukum dalam berbisnis.
Pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce saat ini merupakan cara yang efektif dan relatif
murah untuk mempromosikan bisnis UMKM. Keberadaan teknologi sebagai penunjang roda perekonomian
selain memberikan dampak yang positif memungkinkan pula menimbulkan potensi pelanggaran terkait
regulasi perdagangan Pelaku UMKM mendapatkan kemudahan namun bukan berarti bebas dari aturan
hukum. Dengan berkembangnya teknologi dan model bisnis, pemerintah Indonesia pun turut mengeluarkan
peraturan yang mengatur pemasaran produk UMKM khususnya melalui media sosial dan e-commerce,
yaknik Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pelaku UMKM perlu dengan cermat
memahami UU ITE untuk memastikan operasional, pemasaran, dan transaksi yang dilakukan tidak
melanggar hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis bentuk pemasaran digital produk UMKM di
Kabuoaten Pangkajene Kepulauan, dan mengkaji implementasi UU ITE sebagai aspek hukum pada
penerapan pemasaran digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan model
triangulasi, yang menggabungkan metode wawancara terstruktur, wawancara mendalam dan observasi
terhadap pelaku UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pemasaran digital
memperluas pangsa pasar pelaku UMKM, meningkatkan awareness bagi konsumen karena pelaku UMKM
rutin memperbarui informasi mengenai produk, serta meningkatkan penjualan karena beberapa UMKM juga
berkolaborasi dengan beberapa marketplace. Kemudian bagi pelaku UMKM di daerah Kabupaten
Pangkajene Kepulauan yang kategorinya makanan dan minuman menyatakan bahwa penggunaan
whatsapp masih menjadi platform yang paling di memudahkan konsumen. Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) sejauh ini belum sepenuhnya memadai untuk mendukung UMKM.
Diantaranya karena tingginya biaya kepatuhan, aturan yang masih belum spesifik, dan penguatan
keamanan cyber terkait dengan perlindungan produk pada pemasaran digital.

Kata Kunci: regulasi, UU ITE, Pemasaran Digital, UMKM.

Abstract

When running a business, the thing that also needs to be considered is law of doing business. Digital
marketing through social media and e-commerce is currently an effective and relatively cheap way to
promote MSME businesses. The existence of technology as a support for the economy, apart from having a
positive impact, also allows for potential violations related to trade regulations. MSMEs have convenience
but that doesnt mean they are free from legal regulations. With the development of technology and business
models, the Indonesian government has also issued regulations governing the marketing of MSME products,
especially through social media and e-commerce, namely the Information and Electronic Transactions Law
(UU ITE). MSME players need to carefully understand the ITE Law to ensure that operations, marketing, and
transactions do not violate the law. This research aims to analyze the form of digital marketing for MSME
products in Pangkajene Islands Regency and examine the implementation of the ITE Law as a legal aspect
in digital marketing. This research uses qualitative methods, using a triangulation model, which combines
structured interview methods, in-depth interviews, and observations of MSME actors. The results show that
using digital marketing expands the market share of MSMEs, increases consumer awareness because
MSMEs routinely update information about products, and increases sales because several MSMEs also
collaborate with several marketplaces. Then MSME players in the Pangkajene Islands Regency whose
category is food and drink, they stated that using WhatsApp is still the platform that makes it most
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

convenient for consumers. The Information and Electronic Transactions Law (UU ITE) has not been fully
adequate to support MSMEs. It includes high compliance costs, regulations that are still not specific, and
strengthening cyber security related to product protection in digital marketing.

Keywords: regulation, lTE Laws, Digital Marketing, MSMEs.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan IPTEK Pengembangan Kewilayahan (PIPK); Alat Tangkap Ramah


Lingkungan Jaring Kleopatra dan Konsentrasi Minyak Cengkeh Untuk Peningkatan
Produksi Ikan Hias Angel Fish Standar Ekspor

Technology The Environmentally Friendly Fishing Tools Cleopatra Nets and Clove
Oil Concentration to Increase Angel Fish Production of Export Standard
1
Mauli Kasmi, 2Syamsul Marlin Amir, 3Andryanto A , 4Andi Asdar Jaya, 5Arif Fuddin Usman
1Jurusan Bisnis, Program Studi Agribisnis Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2JurusanTeknologi Kemaritiman, Program Studi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep, Indonesia
3Program Studi Teknik Informasi, Universitas Teknologi Akba Makassar, Makassar, Indonesia
4Jurusan Budidaya Perikanan, Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep,

Indonesia
5Program Studi Transportasi Laut, Politeknik Maritim AMI Makassar, Indonesia

Korespondensi : maulikasmi@gmail.com

Abstrak

Pennerapan Teknologi Alat tangkap ramah lingkungan ikan hias karang sistem pengembangan alat tangkap
ramah lingkungan sebagai alternatif distructive fishing dapat meninngkatkan kualitas dan kuantitas ikan hias
karang dan produk yang dihasilkan dapat bersaing dalam perdagangan ekspor. Model yang dikembangkan
oleh tim PIPK dengan menggunakan konsentrasi minyak cengkeh.. Penguasaan inovasi teknologi khususnya
penanaganan Teknik menggunakan alat tangkap ikan hias karang masih relative rendah. Tujuan Program ini
adalah peningkatan hasil pendapatan usaha masayarakat nelayan yang lebih mandiri secara ekonomi yang
profitable dan social serta meningkatkan keterampilan softskill dan hardskili. Komponen pada sistem
konsentrasi minyak cengkeh dan Alkohol 95% dengan komposisi 1 : 2. Peralatan pendukung untuk
memudahkan penentuan lokasi tangkap dengan menggunakan GPS Garmin untuk mencari lokasi tangkap
yang efesien dan efektif. Aquarium pemeliharaan berkapasitas hingga 1.500 liter air laut dengan bentuk segi
empat. Metodenya adalah mengikuti proses kegiatan langsung penanganan ikan hias karang komersial
dengan system resirkulasi modular bersusun yang benar di kedua UKM sehingga mdnghasilkan kualiatas
produk ikan hias karang standar ekspor.

Kata Kunci: Ikan Hias Karang, Alat Tangkap, Ramah Lingkungan. Standar Ekspor.

Abstract

The Application of environmentally friendly fishing gear technology for coral ornamental fish. The development
system for environmentally friendly fishing gear as an alternative to destructive fishing can increase the quality
and quantity of coral ornamental fish and the resulting products can compete in export trade. The model
developed by the PIPK team uses a concentration of clove oil. Mastery of technological innovation, especially
handling techniques using injel ornamental fish fishing gear, is still relatively low. The aim of this program is to
increase the business income of the fishing community to be more economically independent, profitable and
socially, as well as improving soft skills and hard skills. Components in the clove oil and alcohol concentration
system 95% with a composition of 1: 2. Supporting equipment to facilitate determining fishing locations using
Garmin GPS to find efficient and effective fishing locations. The maintenance aquarium has a capacity of up
to 1,500 liters of sea water with a rectangular shape. The method is to follow the direct activity process of
handling commercial coral ornamental fish with a correct, structured modular recirculation system in both
SMEs so as to produce export standard coral ornamental fish product quality.

Keywords: Quality, Ornamental Fish, Fishing Equipment, Sustainable.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Sebagai Bahan Baku


Pembuatan Eco Enzim Penyubur Tanaman

Utilization of Fruit Peel Waste as Raw Material


for Making Eco Enzymes for Plant Fertilizers

Kafrawi1*, Zahraeni Kumalawati2, Monika Agustia3


1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan, Sulsel.
2Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan, Sulsel


3Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan, Sulsel


*Korespondensi : Kafrawidjamin@gmail.com

Abstrak

Teknologi produksi tanaman senantiasa membutuhkan sarana produksi untuk memaksimalkan hasil panen.
Eco Enzim merupakan sarana produksi organik yang terbuat dari fermentasi limbah sayuran dan kulit buah.
Ecoenzim menjadi sumber enzim nitrogenase reductase yang sangat diperlukan bakteri dalam proses fiksasi
nitrogen yang pada gilirannya menjadi bahan pembuatan pupuk hayati yang menyediakan unsur hara nitrogen
ke tanaman. Selain berperan dalam proses fiksasi nitrogen, enzim disini juga berperan sebagai biokatalisator.
Limbah sayuran dan buah-buahan melimpah di pedesaan namun tidak diolah menjadi bahan penyubur tanah.
Ecoenzim merupakan produk daur ulang yang baru ditemukan pada tahun 2003 sehingga informasinya
manfaatnya belum banyak dikenal petani. Berdasarkan permasalahan tersebut maka telah dilakukan adopsi
teknologi pada masyarakat petani Desa Barania di Kecamatan Sinjai Barat, Sulawesi Selatan.

Kata Kunci: Eco Enzim, nitrogenase reductase, nitrogen, pupuk hayati

Abstract

Plant production technology always requires production facilities to maximize harvest yields. Eco Enzyme is
an organic production facility made from fermented vegetable waste and fruit peels. Ecoenzymes are a source
of the enzyme nitrogenase reductase which is very necessary for bacteria in the nitrogen fixation process
which in turn becomes an ingredient for making biological fertilizer which provides nitrogen nutrients to plants.
Apart from playing a role in the nitrogen fixation process, the enzyme here also acts as a biocatalyst. Vegetable
and fruit waste is abundant in villages but is not processed into soil fertilizer. Ecoenzyme is a recycled product
that was only discovered in 2003, so information about its benefits is not yet widely known to farmers. Based
on these problems, technology adoption has been carried out in the farming community of Barania Village in
West Sinjai District, South Sulawesi.

Keywords: Eco Enzyme, nitrogenase reductase, nitrogen, biological fertilizer


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan Iptek Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezi)


Menggunakan Bibit Kultur Jaringan Pada Ukm Pokdakan “ Gusung Batangeng”
Kab. Pangkep

Application Of Seaweed (Kappaphycus alvarezi) Cultivation Science And


Technology Using Tissue Culture Seeds In Pokdakan Ukm "Gusung Batangeng"
District Pangkep

Andi Asdar Jaya1* , Ratnasari1 , Rimal Hamal1

Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan,


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan
*Korespondensi : andiasdar232@gmail.com

Abstrak

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah menerapkan bibit kultur jaringan dalam budidaya rumput laut
Kappaphycus alvarezii pada UKM Pokdakan “Gusung Batangeng” dan menentukan pertumbuhan bibit hasil
kuljar selama 21 hari pemeliharaan . Kegiatan dilaksanakan pada bulan 3 Juni – 3 Juli 2023 di Desa Matampa,
Kec. Mandalla Kab. Pangkep. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi survey lokasi, kuisioner, FGD, praktek
mengikat dan menanam, pengukuran pertumbuhan dan pengendalian hama. Bibit hasil kuljar ditebar dengan
berat 50 gr (A1), 75 gr (A2) dan 100 gr (A3), dengan jarak 20 cm (B1), 25 cm (B2) dan 30 cm (B3).
Pengukuruan pertumbuhan pada hari ke 21 diperoleh hasil tertinggi dicapai pada berat 50 gr dengan jarak
tebar 25 cm (A1B2). Sedangkan pertumbuhan terendah pada B3. Berat 50 gr dengan jarak tebar 30 cm
(A1B3). Semua bibit yang ditebar bertumbuh selama 3 ( tiga) minggu pengamatan, meski pertumbuhan pada
minggu II lebih lambat dibandingkan minggu I dan III. Parameter kualitas air selain oksigen berada pada
kisaran yang tidak optimun. Pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok sudah baik, sedang motivasi
dan inisiatif mencari informasi dan teknologi masih sangat kurang. Disarankan agar menerapkan bibit hasil
kultur jaringan di lokasi ini dilakukan pada musim hujan

Kata kunci : kultur jaringan, K. alvarezi, Gusung Batangeng, Kab. Pangkep

Abstract

This community service aims to apply tissue culture seeds in the cultivation of Kappaphycus alvarezii seaweed
at UKM Pokdakan "Gusung Batangeng" and determine the growth of plant tissue isolation method seedlings
during 21 days of cultivation. Activities will be carried out on 3 June – 3 July 2023 in Matampa Village, District.
Mandalla District Pangkep. Stages of service activities include location surveys, questionnaires, FGD, tying
and planting practices, growth measurement, and pest control. Kuljar seedlings were spread with a weight of
50 gr (A1), 75 gr (A2), and 100 gr (A3), with a distance of 20 cm (B1), 25 cm (B2) and 30 cm (B3). Growth
measurements on the 21st day showed that the highest results were achieved at a weight of 50 gr with a
scattering distance of 25 cm (A1B2). Meanwhile, the lowest growth was in B3. Weight 50 grams with a
spreading distance of 30 cm (A1B3). All seedlings stocked grew during 3 (three) weeks of observation,
although growth in week II was slower than in weeks I and III. Water quality parameters other than oxygen are
in a range that is not optimal. The knowledge and skills of group members are good, while the motivation an
initiative to seek information and technology is still very lacking. It is recommended to apply tissue culture
seeds in this location during the rainy season.

Keywords: tissue culture seedlings, K. alvarezi, Gusung Batangeng, Kab. Pangkep


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengembangan Usaha Produksi Benih Ikan Nila Pada Kelompok Tani Ompo
Kec. Lalabata, Kab. Soppeng

Development of Tilapia Seed Production Business in the Ompo Farmer Group


Kec. Lalabata, Kab. Soppeng

Ifhan Dwinhoven1*, Wahidah1, Hartinah1, Usran2, Lia Rasidin2, Amiruddin Suma2

1Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ifhan.dwinhoven@polipangkep.ac.id

Abstrak

Luas lahan perikanan budidaya sangat besar dan dapat digunakan untuk berproduksi sepanjang tahun. Ikan
nila merupakan komoditi yang berpotensi untuk dikembangkan secara teknis dan ekonomis cukup
menjanjikan. Kabupaten Soppeng merupakan sentra budidaya ikan air tawar di Sulawesi Selatan, dengan
dukungan yang sangat baik dari pemerintah daerah melalui instansi perikanan, maka pengembangan
budidaya ikan nila mempunyai arti yang strategis dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga
kebutuhan benih juga meningkat secara signifikan. Namun pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
pengembangan pembenihan ikan nila masih terbatas dan belum berkelanjutan sehingga produksi benih ikan
masih rendah, baik kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan upaya untuk
membantu petani mengembangkan usaha untuk memenuhi kebutuhan nila lokal bahkan nasional. Tahapan
kegiatan terdiri atas penyuluhan, praktik dan pendampingan program. Kegiatan ini berjalan dengan partisipasi
aktif dari setiap stake holder masyarakat pembudidaya Desa Ompo yaitu kelompok tani Nila Mas Lajjoa, UPR
Mandiri Citta dan Telaga Galun Ompo. Hasil praktik penerapan teknologi pembenihan nila menggunakan induk
betina dengan berat berkisar 800 gram dan induk jantan 900 gram. Proses pemijahan terjadi pada hari ke-7
setelah penebaran induk jantan. Manajemen pakan menggunakan pelet yang telah diperkaya dengan molase
dan probiotik EM4. Panen benih dilakukan secara parsial dan total pada umur 14 hari. Masyarakat sebagai
sasaran program dan penerima manfaat dalam kegiatan ini telah berpatisipasi pada semua tahap
pelaksanaann baik sebagai peserta dalam penyuluhan dan ataupun pelaksana dalam penerapan teknologi
produksi benih ikan nila. Peningkatan keterampilan pengelolaan benih ikan nila diharapkan mendukung
pengembangan usaha pembenihan ikan nila yang berkelanjutan.

Kata Kunci: ikan nila, pembenihan, pengelolaan benih, soppeng

Abstract

The area of aquaculture land is very large and can be used for production throughout the year. Tilapia is a
commodity that has the potential to be developed technically and economically quite promisingly. Soppeng
Regency is a center for freshwater fish cultivation in South Sulawesi, with excellent support from the regional
government through fisheries agencies, the development of tilapia cultivation has strategic meaning in the
context of community economic empowerment so that the need for seeds also increases significantly.
However, community knowledge and skills in developing tilapia hatcheries are still limited and not sustainable
so fish seed production is still low, both in quality and quantity. Based on this, efforts are needed to help
farmers develop businesses to meet local and even national tilapia needs. The activity stages consist of
counseling, practice, and program assistance. This activity was carried out with active participation from every
stakeholder in the cultivating community of Ompo Village, namely the Nila Mas Lajjoa farmer group, UPR
Mandiri Citta, and Telaga Galun Ompo. The practical results of applying tilapia hatchery technology using
female parents weighing around 800 g and male parents weighing 900 g. The spawning process occurs on
the 7th day after the male parent is scattered. Feed management uses pellets that have been enriched with
molasses and EM4 probiotics. Seed harvest is carried out partially and totally at the age of 14 days. The
community as the program target and beneficiary of this activity has participated in all stages of
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

implementation, either as participants in counseling or implementers in the application of tilapia seed


production technology. Improving tilapia seed management skills is expected to support the development of a
sustainable tilapia hatchery business.

Keywords: fish hatchery, seed management, soppeng, tilapi


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pemanfaatan Tumbuhan Lokal sebagai Pewarna Alami Kerajinan Ecoprint


pada masyarakat Desa Barania, Kabupaten Sinjai.

Training on the Utilization of Local Plants as Natural Dyes for Ecoprint Crafts in the
community of Barania Village, Sinjai Regency.

Syatrawati1, Baso Darwisah2*, Yulius Budi Prastiyo3.

1 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Pangan,Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi , Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene

Kepulauan
3 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian , Politeknik Pertanian Negeri

Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: chatesyatra@gmail.com

Abstrak

Pewarna alami merupakan alternatif pewarna yang tidak toksik, dapat diperbaharui, mudah terdegradasi dan
ramah lingkungan. Salah satu sumber pewarna alami adalah tumbuhan. Beranekaragam tumbuhan lokal baik
yang di budidayakan maupun tumbuh liar dapat di jadikan sebagai sumber pewarna alami. Pemilihan jenis
tanaman dan pengolahannya memerlukan teknik khusus untuk di jadikan pewarna. Salah satunya adalah
tehnik ecoprint. Dalam rangka turut mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Barania, dilakukan
perlatihan pemilihan jenis tanaman dan di aplikasikan sebagai pewarna alami pada kerajinan ecoprint. Tujuan
dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan untuk memanfaatkan tanaman lokal yang ada disekitar
pemukiman masyarakat menjadi kerajinan ecoprint. Diharapkan kegiatan ini, dapat memberikan nilai
tambah ekonomi sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat desa Barania. Pengabdian ini dilaksanakan
diDesa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini menggunakan metode
sosialisasi,penyuluhan,demonstrasi dan pendampingan secara langsung kepada masyarakat Hasil kegiatan
menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan masyarakat sudah
terampil memproduksi produk ecoprint.

Kata Kunci: pewarna alami, tanaman lokal, ecoprint

Abstract

Natural dyes are an alternative dye that is non-toxic, renewable, easily degradable and environmentally
friendly. One source of natural dyes is plants. Various local plants both cultivated and wild can be used as a
source of natural dyes. The selection of plant types and their processing requires special techniques to be
used as dyes. One of them is ecoprint technique. In order to help develop the economy of the Barania Village
community, training was carried out on selecting plant types and applied as natural dyes to ecoprint crafts.
The purpose of this activity is to provide skills to utilize local plants around community settlements into ecoprint
crafts. It is hoped that this activity can provide added economic value as a source of income for the people of
Barania village. This service was carried out in Barania Village, West Sinjai District, Sinjai Regency. This
activity uses socialization, training, demonstration and mentoring methods directly to the community The
results of the activity showed that participants were very enthusiastic about participating in the whole series of
activities and the community was skilled in producing ecoprint products.

Keywords: natural dyes, local plants, ecoprint


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pembuatan Dan Aplikasi Pestisida Organik Sebagai Solusi Untuk


Pengendalian Opt Sayuran Di Desa Barania

Training On Manufacturing And Application Of Organic Pesticides As A Solution For


Controlling Vegetable Pests In Barania Village

Sri Muliani1, Nildayanti2*, Dian Magfirah Hala3, Nur Maula1, Nur Eliza Ramadhani2*

1Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep
2 Pengelolaan Perkebunan Kopi, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep
3 Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Produksi Pertanian, dan Politani Pangkep

*Korespodensi: srichilot@gmail.com

Abstrak

Pestisida organik merupakan pestisida yang berasal dari bahan organik, yang dapat melindungi tanaman
dari serangan hama dan penyakit akibat dari aroma dan kandungan bahan alami yang tidak disukai oleh hama
dan penyakit. Para Petani di desa Barania, masih banyak menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan
hama dan penyakit yang mengganggu tanaman sayuran mereka. Di lain sisi , Desa Barania memiliki
biodiversitas yang sangat beragam yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik. Namun petani
umumnya belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam memilih dan mengolah tanaman-
tanaman tersebut menjadi pestisida organik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi
ketergantungan petani terhadap pestisida sintetik dengan memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis
tanaman yang ada di lingkungan sekitar petani dan dapat berfungsi sebagai pestisida organik, serta
memberikan ketrampilan kepada para petani cara pembuatan pestisida organik yang berbahan baku lokal.
Hasilnya Masyarakat mendapat pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan bahan baku lokal dan
cara membuatnya menjadi pestisida nabati. Bahan baku utama pembuatan pestisida nabati adalah Daun
sirsak, sereh, bawang putih,dan lidah buaya. Diharapkan Masyarakat dapat mengurangi penggunaan
pestisida kimia, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pestisida kimia dan juga dapat menminimalkan
biaya produksi.

Kata Kunci: Pestisida organik, Pestisida nabati

Abstract

Organic pesticides are pesticides derived from organic materials, which can protect plants from pest and
disease attacks due to the aroma and content of natural ingredients that are not liked by pests and diseases.
Farmers in Barania village still use many chemical pesticides to control pests and diseases that disturb their
vegetable crops. On the other hand, Barania Village has very diverse biodiversity which can be used as an
organic pesticide. However, farmers generally do not have sufficient knowledge and skills in selecting and
processing these plants into organic pesticides. The aim of this activity is to reduce farmers' dependence on
synthetic pesticides by providing knowledge about the types of plants that exist in the environment around
farmers and can function as organic pesticides, as well as providing farmers with skills on how to make organic
pesticides made from local raw materials. As a result, the community gained knowledge and skills about the
use of local raw materials and how to make them into vegetable pesticides. The main raw materials for making
vegetable pesticides are soursop leaves, lemongrass, garlic and aloe vera. It is hoped that the community can
reduce the use of chemical pesticides, so that they can reduce the negative impacts of chemical pesticides
and can also minimize production costs.

Keywords: Organic Pesticides, Botanical Pestisides


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Teknik Pengemasan Dan Pelabelan Produk Olahan Hasil Perikanan Umkm
Kecamatan Soreang, Kota Parepare

Training In Packaging And Labeling Techniques For Processed Fishery Products Of Umkm
Soreang District, Parepare City

Ikbal Syukroni1*, Luthfiah1, Mita Gebriella Inthe1, Nurwana1

1Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ikbalsyukroni@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kemasan atau packaging merupakan merupakan salah satu ujung tombak penjualan suatu produk. Pada
awalnya fungsi kemasan secara mendasar adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan. Kemasan yang baik secara warna, ukuran dan penampilan akan memiliki daya tarik tersendiri bagi
pembeli untuk pembeli memiliki produk tersebut. Tujuan dari Pengabdian ini adalah meningkatkan
pemahaman dan keterampilan dari sumber daya manusia (SDM) terutama tentang teknik pengemasan dan
pelabelan produk untuk pelaku UMKM di Kecamatan Soreang, Kota Pare-Pare yang selama ini masih belum
begitu paham dalam pengemasan dan pelabelan. Metode yang dilakukan adalah demonstrasi dan peragaan,
melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai peningkatan keterampilan masyarakat dalam
menghasilkan produk olahan perikanan yang bergizi dengan teknologi yang tepat, memberikan pengetahuan,
pengarahan serta pendampingan kepada masyarakat mengenai cara memproduksi sesuai standar. Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM Binaan PT. Pertamina mengikuti kegiatan pengabdian dengan
antusias dan aktif. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada
permasalahan dalam melakukan kegiatan Pengemasan dan Pelabelan. Kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait bagaimanan Teknik
pengemasan dan pelabelan produk hasil perikanan yang sesuai peraturan dan keamanan pangan.

Kata Kunci: Kemasan, UMKM, Pelabelan, Parepare

Abstract

Packaging is one of the spearheads of selling a product. Initially, the basic function of packaging was to contain
and protect the product from damage. Packaging that is good in color, size, and appearance will have a special
attraction for buyers, so they will buy the product. The aim of this service is to increase the understanding and
skills of human resources (HR), especially regarding product packaging and labeling techniques, for MSMEs
in Soreang District, Pare-Pare City, who so far do not really understand packaging and labeling. The method
used is demonstration and demonstration through training, practice, and assistance regarding increasing
community skills in producing nutritious processed fishery products with appropriate technology and providing
knowledge, direction, and assistance to the community regarding how to produce according to standards.
Micro, Small, and Medium Enterprises (UMKM) Assisted by PT. Pertamina, she participates in service activities
enthusiastically and actively. Training activities are two-way, so participants can discuss if there are problems
in carrying out packaging and labeling activities. Community service activities are expected to increase
knowledge and skills related to packaging and labeling techniques for fishery products that comply with
regulations and food safety.

Keywords:, Labeling, MSMEs, Parepare, Packaging


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penggunaan Hapa untuk Pembenihan Ikan Nila pada Kelompok Tani Desa Ompo
Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng

Use of Hapa for Tilapia Fish Hatchery in the Farmer Group of Ompo Village, Lalabata
District, Soppeng Regency

Khusnul Khatimah1*, Nawawi1, Ahmad Ghufron Mustofa1, Asrafil1, Nurhaliza1, Mardianah1

1Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespondensi: khusnul.khatimah@polipangkep.ac.id

Abstrak

Ikan nila yang merupakan salah satu komoditi yang paling popular di kalangan masyarakat, menjadikan
permintaan akan ikan ini juga semakin meningkat, baik dalam bentuk benih maupun dalam ukuran konsumsi.
Hal tersebut mendorong semakin meningkatnya para pelaku pembenih ataupun pembudidaya ikan nila
khususnya di Kabupaten Soppeng, yang merupakan sentra budidaya ikan nila di Sulawesi Selatan. Namun
pengetahuan masyarakat dalam pengembangan pembenihan ikan nila masih rendah sehingga produksi benih
ikan yang dihasilkan pun masih belum optimal, baik kualitas maupun kuantitas. Berdasarkan hal tersebut maka
diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembenihan ikan nila terkait penerapan
teknologi ataupun metode untuk membantu peningkatan produktivitas benih ikan nila, salah satunya adalah
penggunaan jaring hapa. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tahapan penyuluhan,
demonstrasi dan pendampingan program. Masyarakat yang menjadi sasaran PkM adalah kelompok tani yang
berasal dari Desa Ompo, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng yaitu Kelompok Nila Mas Lajjoa, UPR
Mandiri Citta, dan Galun Ompo. Hasil penerapan teknik produksi benih ikan nila dengan menggunakan jaring
hapa ini diharapkan dapat memiliki tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang lebih tinggi serta
memberikan kondisi yang lebih baik untuk pemijahan induk ikan nila. Selain itu benih ikan nila akan lebih
terlindungi dari serangan hama, penyakit, dan juga predator.

Kata Kunci: hapa, ikan nila, mutu benih, pembenihan

Abstract

Tilapia is one of the most popular commodities among the public, meaning demand for this fish is also
increasing, both in the form of seeds and in consumption size. This has encouraged the increasing number of
tilapia fish hatcheries or cultivators, especially in Soppeng Regency, which is the center for tilapia cultivation
in South Sulawesi. However, public knowledge of developing tilapia hatcheries is still low, so the production of
fish seeds is still not optimal, both in quality and quantity. Based on this, efforts are needed to increase
knowledge and skills in tilapia hatcheries related to the application of technology or methods to help increase
the productivity of tilapia seeds, one of which is the use of hapa nets. The implementation of this community
service consists of three stages: counseling, demonstration, and program assistance. The communities
targeted by PkM are farmer groups from Ompo Village, Lalabata District, and Soppeng Regency, namely the
Nila Mas Lajjoa Group, UPR Mandiri Citta, and Galun Ompo. The results of applying the tilapia seed production
technique using hapa nets are expected to have higher growth and survival rates and provide better conditions
for the spawning of tilapia broodstock. Apart from that, tilapia seeds will be better protected from attacks by
pests, diseases, and predators.

Keywords: hapa, tilapia, seed quality, hatchery


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan Prosedur Standar Operasional Cara Karantina Ikan Hias yang Baik
(CKIB) untuk Kualitas Ekspor di CV. Rezky Bahari Makassar

Application Implementation of Standard Operational Procedures for Good


Ornamental Fish Quarantine Methods(CKIB) for Export Quality
at CV. Rezky Bahari Makassar

Ilham1 dan Budiman Haruna2

1Program Studi Agribisnis Perikanban, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Nergeri


*Korespondensi: ilhamajasmal@gmail.com

Abstrak

Penerapan Technologi Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) adalah metode yang
berisikanstandaroperasionalprosedur (SOP) yang digunakan untukmemastikan bahwa semua tindakan
dan penggunaan fasilitas instalasikarantina dilakukan secara efektif, konsisten, sistematis dan
memenuhistandar biosekuriti untuk menjamin kesehatan ikan. Tujuan Program ini adalah Peningkatan hasil
dan mengembangkan kegiatan usaha sekelompok ukm tidak terlepas dari pengelolaannya sehingga perlu
adanya prosedur yang jelas untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi ikan hias. Ikan hias merupakan
salah satu sumberdaya ekosistem terumbu karang yang menghidupi sebagian besar masyarakat. Dan
penangkapan ikan hias ini juga menimbulkan konflik di dalam masyarakat. Sebagian masyarakat yang tidak
menerapkan cara karantina ikan yang baik (CKIB). Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena pada
kenyataannya memang sebagian nelayan untuk menangkap ikan-ikan hias tertentu masih menggunakan alat
tangkap yang kurang bijak kemudian teknik penanganan khususnya pemeliharaan ikan hias yang kurang
benar sehingga berimbas terhadap kualitas ikan relative rendah. Hal tersebut dapat dimulai dengan melakukan
tindakan- tindakan kecil yang langsung berkaitan dengan mata pencaharian masing-masing, seperti
penerapan SOP Cara Karantina Ikan Hias yang Benar (CKIB). Metodenya adalah mengikuti proses kegiatan
langsung penanganan ikan hias dengan penerapan standar operasional presedur cara karantina ikan hias
yang baik pada ukm. Hasilnya adalah Peningkatan kualiatas produk ikan hias dan koral pada sistem
penerapan teknologi pemeliharaan dengan system resirkulasi modular secara efesien dan efektif
berdasarakan penerapan SOP Cara Karantina Ikan Hias yang Benar (CKIB).

Kata Kunci: CKIB, Akuarium, Kualitas, Ikan Hias, Prosedur

Abstract

The Implementation of Good Fish Quarantine Technology (CKIB) is a method that contains standard
operational procedures (SOP) which are used to ensure that all actions and use of quarantine installation
facilities are carried out effectively, consistently, systematically and meet biosecurity standards to ensure fish
health. The aim of this program is to increase results and develop the business activities of a group of SMEs,
which cannot be separated from their management, so there needs to be clear procedures to increase the
quality and quantity of ornamental fish production. Ornamental fish are one of the coral reef ecosystem
resources that support most of the community. And catching ornamental fish also causes conflict in society.
Some people do not implement good fish quarantine methods (CKIB). This cannot be denied because in
reality, some fishermen to catch certain ornamental fish still use fishing gear that is not wise enough and
handling techniques, especially maintaining ornamental fish, are not correct, resulting in relatively low fish
quality. This can be started by taking small actions that are directly related to each individual's livelihood, such
as implementing the SOP for Correct Ornamental Fish Quarantine Methods (CKIB). The method is to follow
the process of direct activities for handling ornamental fish by implementing standard operational procedures
for good ornamental fish quarantine methods for SMEs. The result is an increase in the quality of ornamental
fish and coral products in the efficient and effective application of maintenance technology with a modular
recirculation system based on the implementation of the SOP for Correct Ornamental Fish Quarantine Methods
(CKIB).

Keywords: CKIB, Aquarium, Quality, Ornamental Fish, Procedure


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan Cloud Design Digital Marketing Pada UKM Marala Food Kab. Gowa

Utilization of Cloud Design Digital Marketing in UKM Marala Food Kab. Gowa

Ismail Gaffar1, Andi Ridwan Makkulawu*1, Arwini Arisandi1


1Agroindustri, Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: andridwan@yahoo.com.au

Abstrak

Industri pengolahan perikanan saat ini berkembang di sektor UMKM sehingga banyak yang memanfaatkan
berbagai cara untuk meningkatkan pemasarannya bahkan menggunakan media teknologi untuk
mempromosikan produk olahannya. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan jumlah
pemasaran dengan melakukan pelatihan untuk memperkenalkan teknik-teknik desain digital marketing
dengan memanfaatkan aplikasi cloud design canva. Pengabdian ini dilaksanakan pada 15 Juli 2023 di UMKM
Marala Food Kab. Gowa. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan teknik monologis dan dialogis
dalam penyampaian materi. Teknik monologis yang berupa presentasi dihadapan peserta dalam penyajian
substansi materi dan dialogis dalam bentuk wawancara terhadap peserta untuk mengetahui daya tangkap
peserta terhadap apa yang telah tim pengabdian presentasikan. Pelaksanaan pengabdian berlangsung
selama satu hari yang dihadiri oleh 16 orang anggota komunitas pegiat pengolahan hasil perikanan. Kegiatan
berupa perkenalan dan masuk pada substansi pengabdian masyarakat. Brosur dibagikan kepada peserta
untuk menunjang pemahaman. Pada halaman depan menjelaskan tentang fundamental aplikasi canva dan
cara pendaftaran akun sedangkan halaman belakang menjelaskan terkait langkah-langkah dalam membuat
sebuah karya desain hingga cara mengunduh hasil kerja pada aplikasi canva. Setelah brosur terbagi ke
peserta, kemudian materi disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta dengan
menganalogikan substansi materi dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat setempat dan terdapat
sesi tanya jawab sebagai penguatan pemahaman materi. Pengabdian masyarakat ini melibatkan mahasiswa
untuk membantu melancarkan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini berjalan dengan baik yaitu peserta
mendapatkan materi pelatihan sesuai dengan harapan tim pengabdian sehingga selanjutnya dapat
diimplementasikan di lingkungan UMKM tersebut.

Kata Kunci : cloud canva, UMKM.


Abstract

The fisheries processing industry is currently developing in the UMKM sector so many are utilizing various
methods to improve their marketing and even using technological media to promote their processed products.
This community service aims to increase the number of marketing people by conducting training to introduce
digital marketing design techniques using the Canva cloud design application. This service was carried out on
July 15 2023 at UMKM Marala Food Kabupaten Gowa. The method of implementing service is carried out
using monologic technique in the form of presentations in front of participants to present the substance of the
material and dialogical technique in the form of interviews with participants to determine the participant's ability
to understand what the service team has presented. The service implementation was attended by 16 members
of the fishery product processing activist community. The activity takes the form of an introduction and enters
into the substance of community service. Brochures were distributed to participants to support understanding.
Brochures are made into one reciprocal sheet of paper. The front page explains the fundamentals of the Canva
application and how to register an account, while the back page explains the steps in creating design work and
how to download work results in the Canva application. This community service involves students to help
facilitate the implementation of activities. This activity went well, namely that participants received training
material to the expectations of the service team so that it could then be implemented in the UMKM environment.

Keyword: cloud canva, UMKM


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Sosialisasi Kemasan dan Labeling pada Produk UKM Pengolahan Ikan

Socialization of Packaging and Labeling for SME Fish Processing Products

Rahmaniar1, Ilham Ahmad1, Mariani1*


1*Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: mariani@polipangkep.ac.id

Abstrak

UKM adalah salah satu faktor pendukung perekonomian Indonesia. Marala Food merupakan UKM
Pengolahan Hasil Perikanan yang terletak di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu produk
dari UKM ini adalah nugget Ikan. Permasalahan yang dialami oleh UKM Marala Food yakni belum optimalnya
kemasan dan labeling pada produk. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan
pengetahuan kepada pelaku UKM mengenai pentingnya kemasan dan labeling serta optimalisasi label pada
kemasan nugget. Kegiatan ini dilakukan dengan 3 tahapan yaitu; persiapan kegiatan pengabdian, sosialisasi,
dan konsultasi. Harapan dari pengabdian ini dapat membantu UKM dalam mengoptimalkan kemasan dan
labeling pada produknya sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari produk UKM tersebut.

Kata Kunci: kemasan, labeling, sosialisasi, UKM

Abstract

SME is one of the supporting factors for the Indonesian economy. Marala Food is a Fishery Product Processing
UKM located in Gowa Regency, South Sulawesi Province. One of the products produced by this UKM is
nuggets. The problem experienced by UKM Marala Food is that the packaging and labeling of the product is
lack of optimal. The aim of this community service was to provide knowledge to entrepreneurs regarding the
importance of packaging and labeling as well as optimizing labels on nugget packaging. This activity was
carried out in 3 stages; preparation of community service, socialization, and consultation. This service activity
is expected to help SME optimize the packaging and labeling of its products so that they can increase the
selling value of these SME products.

Keywords: labeling, packaging, SME, socialization


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Upaya Mengurangi Pencemaran Lingkungan Melalui Daur Ulang Sampah Organik


Menjadi Pupuk Organik Cair Berbasis Eko Enzim

Efforts to Reduce Environmental Pollution Through Recycling Organic Waste into


Eco-Enzyme Based Liquid Organic Fertilizer

Asmawati1*, Sitti Inderiati2, St. Chadijah2


1Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep
2Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, dan Teknologi Produksi Tanaman Kopi, Jurusan Budidaya Tanaman

Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep


*Korespondensi: asmawatibulukumba@gmail.com

Abstrak

Pembuatan pupuk cair berbasis eko enzim merupakan salah satu upaya pengelolaan sampah berkelanjutan
sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan atau berserakannya sampah yang tak terkendali dan
dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pengabdian pada Masayarakat ini bertujuan menambah
pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik cair
berbasis ekoenzim dan cara pengaplikasiannya pada tanaman. Peserta diberikan edukasi mengenai dampak
negatif sampah yang tidak dikelola dengan baik dan cara daur ulang sampah organik menjadi pupuk organik
cair, yang dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan media slide power point, metode
ceramah, demonstrasi cara pembuatan pupuk cair berbasis ekoenzim dan demonstrasi cara
pengaplikasiannya pada tanaman. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan ini telah
mengubah pengetahuan peserta dari tidak tahu menjadi tahu mengenai dampak negatif sampah. Hal ini
ditunjukkan dengan sejumlah pertanyaan dari peserta mengenai langkah-langkah mengatasi berbagai jenis
sampah. Demikian pula cara mengelola sampah agar tidak bedampak negatif pada lingkungan yang
ditunjukkan dengan sejumlah pertanyaan cara mengolah sampah organik maupun sampah plastik.
Pengabdian ini juga dapat meningkatkan keterampilan petani dan anggota PKK dalam mendaur ulang
sampah organik menjadi pupuk organik cair sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang
ditunjukkan dengan partisipasi peserta selama demosntrasi berlangsung. Peserta juga sudah mulai terampil
dalam pengaplikasiannya pada tanaman melalui tanya jawab dan demonstrasi cara pengaplikasiannya.
Respon dan partisipasi peserta menunjukkan mereka berhasil mengetahui dampak, cara pengelolaan dan
daur ulang sampah organik menjadi pupuk organik cair dan dapat mengapliikasikannya pada tanaman.

Kata kunci: Pengelolaan sampah, pupuk organik cair, eko enzim, pengabdian pada masyrakat

Abstract

Making eco-enzyme-based liquid fertilizer is one of the efforts to manage sustainable waste so that it can
reduce the accumulation or uncontrolled scattering of waste and can reduce the use of chemical fertilizers.
This Community Service aims to increase participants' knowledge and skills regarding managing organic waste
into ecoenzyme-based liquid organic fertilizer and how to apply it to plants. Participants were given education
about the negative impacts of waste that is not managed properly and how to recycle organic waste into liquid
organic fertilizer, which was carried out in the form of counseling using power point slides, lecture methods,
demonstrations on how to make ecoenzyme-based liquid fertilizer and demonstrations on how to apply it to
plant. The results of community service show that this activity has changed the participants' knowledge from
not knowing to knowing about the negative impacts of waste. This was demonstrated by a number of questions
from participants regarding steps to deal with various types of waste. Likewise, how to manage waste so that
it does not have a negative impact on the environment, which is shown by a number of questions on how to
process organic waste and plastic waste. This service can also improve the skills of farmers and PKK members
in recycling organic waste into liquid organic fertilizer so that they can reduce the use of chemical fertilizers as
demonstrated by the participation of participants during the demonstration. Participants have also begun to
become skilled in applying it to plants through questions and answers and demonstrations on how to apply it.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

The participants' responses and participation showed that they succeeded in knowing the impact, how to
manage and recycle organic waste into liquid organic fertilizer and were able to apply it to plants.

Key words: Waste management, liquid organic fertilizer, eco enzymes, community service
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Aplikasi Biopestisida Nabati Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendl)
Pada Tanaman Kopi (Coffea Sp) Di Kabupaten Gowa

Application Of Vegetable Biopesticide Cigarette Extract (Cymbopogon nardus (L.)


Rendl) On Coffee Plants (Coffea Sp) In Gowa District
Junaedi1, Syahuni Thamrin2*, Muh Dzulkifly Ashan3, M. Nur Ilman Ilham2, Maslam2

1 Ketahanan Pangan, Program Pascasarjana Terapan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


3Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: ashankifly@polipangkep.ac.id

Abstrak

Pola perkebunan rakyat pada dasarnya dikelola secara sederhana dengan tingkat pemanfaatan teknologi
yang cukup rendah. Seperti pohon pelindung dengan kondisi kurang terawat, program pemeliharaan seperti
pemangkasan yang tidak dilaksanakan, khususnya pada tanaman kopi. Teknik budidaya tanaman Kopi
meliputi kegiatan penanaman, penaungan, pemangkasan, pemupukan pemberantasan hama dan penyakit.
Pemberantasan hama dan penyakit umumnya masih mengandalkan pestisida kimia sintetik yang efeknya
sangat cepat namun berdampak pada resistensi hama/penyakit pada tanaman kopi di waktu mendatang.
Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan alternatif penerapan biopestisida nabati
ekstrak tanaman serai wangi untuk pertanaman Kopi. Program awal pengabdian ini dilaksanakan pada 11-12
Maret 2023 dan dilakukan monitoring selanjutnya di tanggal 5-6 Agustus 2023 di Dusun Ma’lenteng, Desa
Erelembang, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Metode pengabdian dilakukan dengan ceramah
dan demonstrasi pembuatan biopestisida nabati dari ektrak tanaman serai wangi. Hasil yang didapatkan
adalah meningkatnya pemahaman dan pengetahuan kelompok Tani Perkebunan Kopi berdasarkan hasil
survei mengenai menfaat daun serai wangi sebagai pestisida organik. Kegiatan ini juga memberi manfaat
diantaranya memberikan solusi tehadap permasalahan hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi
sehingga dapat meminimalisir penggunaan pestisida kimia, meningkatkan nilai manfaat dari daun serai wangi
serta meningkatkan nilai ekonomi petani karena hemat membeli pestisida. Kegiatan pengabdian ini berhasil
meningkatkan minat dan antusias kelompok Tani Perkebunan Kopi terkait adopsi biopestisida nabati ekstrak
serai wangi dan memberikan respon positif terkait adanya rencana tindak lanjut kegiatan pengabdian secara
berkala.

Kata Kunci: kopi, biopestisida, serai wangi, hama, penyakit

Abstract

People's farming patterns are basically managed in a simple manner with a fairly low level of technology
utilization. Like protective trees with poorly maintained conditions, maintenance programmes such as cutting
are not carried out, especially on coffee plants. Coffee plant cultivation techniques include planting, sewing,
cutting, fertilising, pest control, and disease eradication. Pest and disease eradication generally still relies on
synthetic chemical pesticides that act very quickly but affect pest and disease resistance in coffee plants in the
future. The purpose of the dedication to the community is to provide an alternative application of vegetable
biopesticide extracts of fragrances for coffee planting. The initial programme of dedication was implemented
on March, 11–12 2023, and followed by monitoring on August, 5–6 2023 at Ma’lenteng, Erelembang Village,
Tombolo Pao Prefecture, Gowa District. The method of dedication was conducted with lectures and
demonstrations of the production of plant biopesticides from extracts of fragrant plants. The result is an
increased understanding and knowledge of the Tani Coffee Growers group based on the results of surveys on
the use of fragrance leaves as organic pesticides. The activities also benefit from providing solutions to the
problem of pests and diseases that attack coffee plants so that it can minimise the use of chemical pesticides,
increase the value of the benefits of fragrance leaves, and increase the economic value of farmers by saving
on pesticide purchases. This dedication has been successful in raising the interest and enthusiasm of the Tani
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Coffee Farming group in the adoption of a bio-pesticide of vegetable perfume extract and has given a positive
response in connection with the existence of a plan to follow up on the dedication activities on a regular basis.

Keywords: coffee, biopesticides, fragrances, pests, diseases


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Aplikasi POC Bioslurry dengan Trichoderma harzianum di Kabupaten Pangkep

Application of LOF Bioslurry with Trichoderma Harzianum in Pangkep District

Nurmiaty1, Andi Ridwan2, Andi Besse Poleuleng2


1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Tanaman Pertanian
2Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Tanaman Pertanian
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nurmiatyamin1@gmail.com

Abstrak

Bioslurry merupakan produk dari hasil pengolahan biogas yang merupakan campuran kotoran ternak dan air
melalui proses anaerobik. Bioslurry dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang mempunyai kandungan
bahan organik tinggi, dapat memperbaiki struktur tanah, mudah mengikat nutrisi dan air, serta mampu
meningkatkan populasi dan aktifitas mikroorganisme tanah. Bahan baku Bioslurry merupakan limbah ternak
dan sangat mudah untuk dijangkau oleh masyarakat sehingga dapat menggantikan pupuk kimia yang relatif
mahal. Kombinasi antara Bioslurry dan Trichoderma harzianum akan membantu proses degradasi bahan
organik lebih cepat sehingga hara yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman dapat tersedia. Kelompok
Tani Simaturu merupakan salah satu kelompok tani yang bergerak di bidang usaha budidaya tanaman jagung.
Kelompok tani ini terletak di Kecamatan Tamarupa Kabupaten Pangkep. Masalah pupuk merupakan masalah
yang dialami oleh Kelompok Tani Simaturu. Sehingga diperlukan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk
membantu mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk ditingkat petani khususnya petani jagung. Salah
satu solusi yang dapat dilakukan di daerah ini yaitu dengan membantu mereka untuk menghasilkan Pupuk
Organik Cair (POC), karena bahan baku sangat berlimpah namun belum dikelola dengan baik. Metode
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan mengenai manfaat serta cara pembuatan
POC Bioslurry yang diperkaya dengan Trichoderma harzianum. Hasil yang dicapai dengan dilakukannya
penyuluhan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman para petani jagung yang ada di
Kecamatan Tamarupa tentang pembuatan Bioslurry yang diperkaya dengan Trichoderma harzianum dengan
memanfaatkan limbah ternak. Para petani sangat termotivasi dan semangat, hal ini ditunjukkan dari antusias
petani saat penyuluhan berlangsung.

Kata Kunci: Bioslurry, Trichoderma harzianum, POC

Abstract

Bioslurry is a liquid and solid product from processing biogas. Biogas produced from livestock manure and
water by anaerobic fermentation process. Bioslurry can be used as an organic fertilizer to improve soil fertility,
soil structure, crop productivity and increase the population and activity of soil microorganisms. Bioslurry can
reduce the use of chemical fertilisers. The combination of Bioslurry and Trichoderma harzianum will make the
degradation of organic materials faster so that nutrients can be available and absorbed for plant growth and
development. The Simaturu is a Farmers Groups who cultivates corn crops. This farmer group is located in
Tamarupa District, Pangkep Regency. Fertilizer problems are a serious problem in Simaturu Farmers Group.
Efforts are needed to help provide fertilizer, the price of fertilizer is expensive and most farmers cannot afford
them, especially for corn farmers. The solution is to help farmers to produce Liquid Organic Fertilizer (LOF),
because the raw materials are easy to take and are available in large quantities but have not been managed
well. The method used is to educate about the benefits and how to make LOF Bioslurry with Trichoderma
harzianum. The results of the education show an increase in knowledge and understanding of corn farmers in
Tamarupa District regarding how to make Bioslurry with Trichoderma harzianum using livestock waste. The
farmers are very motivated and enthusiastic, this is shown by the farmers' enthusiasm during the education.

Keywords: Bioslurry, Trichoderma harzianum, LOF


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Diversifikasi Produk Berbahan Dasar Kacang Tanah Untuk Pengembangan Hilirisasi


di KWT Lestari Desa Lanne Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep

Diversification of Peanut based Products For Downstream Development in KWT


Lestari, Lanne Village, Tondong Tallasa District, Pangkep Regency

Azisah1, Anwar Sadat1*, Andi Herwati2 , Sarnawiah3

1Program Studi agribisnis, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Universitas Muslim Maros
2* ProgramStudi agribisnis, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Universitas Muslim Maros
3 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Universitas Muslim Maros

*Korespondensi: 42154h@gmail.com

Abstrak

Aktivitas budidaya kacang tanah oleh petani sebagai usaha tani produktif belum terlalu memberikan dampak
signifikan secara ekonomi dan menghasilkan sumber kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat, karena
petani belum mengaplikasikan petik olah jual pada pengembangan hilirisasi komoditi kacang tanah. Program
Target dan luaran kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pemberdayaan mitra yang berdaya saing
dalam pengembangan hilirisasi kacang tanah berupa selai kacang dan kacang kriuk kelor, pengetahuan dan
keterampilan kemasan dan pemasaran. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu dilaksanakan di KWT Lestari
Desa Lanne, Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep, dengan tahapan pelaksanaan Sosialisasi, koordinasi
dan sinkronisasi jadwal tim dan mitra, Pelatihan penggunaan teknologi tepat guna pada pembuatan selai
kacang dan kacang kriuk kelor, Pelatihan pengemasan dan pembuatan desain label, Pelatihan teknik
pemasaran produk olahan selai kacang dan kacang kriuk kelor, tahapan evaluasi, pendampingan dan
keberlanjutan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu
tahap awal adalah sosialisasi kemudian selanjutnya adalah pelatihan pembuatan produk olahan berbahan
dasar kacang tanah yaitu olahan produk selai kacang dan kacang kriuk dengan tambahan kelor, setelah
tahapan pelatihan pengolahan produk maka selanjutnya adalah pelatihan bagaimana penggunaan kemasan
dan label yang dapat membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dibuat oleh KWT Lestari Desa Lanne
dan tahapan pelatihan mengenai pemasaran. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah output
produk berupa selai kacang dengan kemasan botol selai yang terbuat dari plastik dan diberi label yang menarik
dan kacang kriuk kelor yang dikemas dengan menggunakan kemasan standing pouch dan label printing
menarik. Pemasaran produk selai kacang dan kacang kriuk kelor yaitu dengan cara online dan offline.
Setelah melaksanakan PKM, Anggota KWT Lestari Desa Lanne lebih memahami serta menguasai cara
membuat selai kacang tanah dan kacang kriuk kelor, serta memahami tentang pengemasan dan label yang
menarik serta cara pemasaran produk.

Kata Kunci: Diversifikasi, Produk, Kacang tanah

Abstract

Peanut cultivation activities by farmers as a productive farming business have not had a significant economic
impact and produced a real source of prosperity for the community, because farmers have not implemented
Picking, Processing and selling in the downstream development of peanut commodities. Target and output of
this program is increasing the empowerment of competitive partners in the development of downstream
peanuts in the form of peanut jam and moringa crunchy peanuts, knowledge and skills in packaging and
marketing. The method of implementing the program is carried out at KWT Lestari Lanne Village, Tondong
Tallasa District, Pangkep, with the implementation stages of Socialization, coordination and synchronization
of time schedules, Training on the use of appropriate technology in making peanut jam and Moringa crunchy
nuts, Training on packaging and making label designs, Training on marketing techniques for peanut jam and
Moringa crunchy peanut products and evaluation. The implementation of program is carried out in 4 stages :
the initial stage is socialization, then the next is training in making processed products made from peanuts,
peanut jam and crunchy peanuts with moringa. After the product processing training stage, the next step is
how to train in the use of packaging and labels that can make consumers interested in products made by KWT
Lestari Desa Lanne and training stages regarding marketing. The results achieved in this service activity were
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

product output in the form of peanut jam packaged in jam bottles made of plastic and given labels and Moringa
kriuk peanuts packaged using standing pouch packaging and use label printing. Marketing of peanut jam and
Moringa crunchy peanut products are online and offline. After PKM, KWT Lestari Lanne better understand how
to make peanut jam and Moringa crunchy peanut, how to use interesting packaging and labels and they know
how about market products.

Keywords: Diversification, Product, peanuts


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penggunaan Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

Use of Environmentally Friendly Fishing Equipment

Sultan Alam1, Widodo Basuki2, Salman3

Program Studi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Correspondence: sultanalam81@gmail.com

Abstrak

Penggunaan alat tangkap ikan tidak selektif merupakan contoh-contoh permasalahan penangkapan ikan yang
secara langsung berkaitan dengan penurunan stok sumberdaya ikan maupun kerusakan lingkungan perairan
khususnya di wilayah terumbu karang. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan sosialisasi tentang
penggunaan alat tangkap ikan ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatan kualitas
sumberdaya manusia melalui pemahaman tentang alat tangkap ramah lingkungan sehingga denga demikian
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal
20 September 2023 di Dusun Lamasa, Desa Boddie, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Untuk
mencapai tujuan ini maka metode yang dilakukan adalah metode ceramah. Kegiatan pengabdian ini diikuti
oleh 20 (dua puluh) orang perserta, yang terdiri dari para nelayan dan perangkat desa. Adapun materi yang
disampaikan pada kegiatan ini adalah dengan menampilkan beberapa slide contoh alat tangkap yang merusak
lingkungan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal
yang telah direncanakan. Harapan kami, semoga kegiatan ini membawa dampak terhadap kehidupan nelayan
setempat yaitu dapat menjaga kelestarian lingkungan perairan demi meningkatkan hasil tangkapan ikan yang
pada akhirnya akan dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan para nelayan.

Kata Kunci : Alat tangkap ikan, ramah lingkungan

Abstract

The use of non-selective fishing gear is an example of fishing problems that are directly related to the decline
in fish resource stocks and damage to the aquatic environment, especially in coral reef areas. To overcome
this, it is necessary to provide information about the use of environmentally friendly fishing gear. This service
activity aims to improve the quality of human resources through understanding environmentally friendly fishing
gear so that it is hoped that it will improve the welfare of fishermen. This service activity was carried out on
September 20 2023 in Lamasa Hamlet, Boddie Village, Mandalle District, Pangkep Regency. To achieve this
goal, the method used is the lecture method. This service activity was attended by 20 (twenty) participants,
consisting of fishermen and village officials. The material presented in this activity is to show several slides of
examples of fishing gear that damage the environment. Community service activities have been carried out
well according to the planned schedule. Our hope is that this activity will have an impact on the lives of local
fishermen, namely being able to preserve the aquatic environment in order to increase fish catches which will
ultimately increase the income and welfare of fishermen.

Keywords: Fishing equipment, environmentally friendly


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35 Penggunaan
Disinfektan sebagai Upaya Pencegahan Penyakit pada Ayam Kampung Unggul
Balitbangtan (KUB) di Pulau Sabutung, Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengaturan Jarak Tanam Mangrove Sebagai Green Belt Pelindung Pantai

Mangrove Planting Spacing as a Coastal Protection Green Belt

Irwan1*,Syatir Suaib1, Nur Aulia1

1Prodi Teknik Kelautan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: irwangani03@gmail.com

Abstrak

Pohon mangrove di sepanjang garis pantai Kabupaten Pangkep tumbuh dengan subur dan telah memberikan
jasa lingkungan sebagai ekosistem biota laut. Pohon mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai pemecah
gelombang alami yang efektif dan murah jika dibandingkan dengan bangunan pemecah gelombang dari
material beton dan pasangan batu. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memahamkan masyarakat pesisir
kabupaten pangkep terhadap jarak tanam yang idel pohon mangrove sehingga berfungsi maksimal sebagai
green belt pelindung pantai. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan metode
ceramah dan diskusi. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah menjadikan perwakilan masyarakat paham
terhadap jarak tanam yang ideal pohon mangrove sehingga berfungsi maksimal sebagai green belt pelindung
pantai. Pada penyuluhan ini disampaikan kepada masyarakat bahwa semakin tebal hutan mangrove maka
energi gelombang yang melewati mangrove akan semakin kecil yang berarti bahwa pantai di belakang
mangrove akan terlindungi dari serangan energi gelombang. Kesimpulannya adalah perwakilan masyarakat
yang hadir paham terhadap jarak tanam yang ideal pohon mangrove sehingga berfungsi maksimal sebagai
green belt pelindung pantai.

Kata Kunci: mangrove, pelindung pantai, jarak tanam

Abstract

The mangrove trees along the coastline of Pangkep Regency grow well and have provided environmental
services as a marine biota ecosystem. Mangrove trees can also be utilized as an effective and inexpensive
natural breakwater when compared to breakwater buildings from concrete and masonry materials. The
purpose of this service is to understand the coastal community of Pangkep Regency on the ideal planting
spacing of mangrove trees so that they function optimally as a coastal protective green belt. This service
activity was carried out in the form of counseling with lecture and discussion methods. The result of this service
activity is to make community representatives understand the ideal planting spacing of mangrove trees so that
it functions optimally as a coastal protective green belt. In this counseling, it was conveyed to the community
that the thicker the mangrove forest, the smaller the wave energy passing through the mangrove, which means
that the beach behind the mangrove will be protected from wave energy attacks. The conclusion was that the
community representatives who attended understood the ideal planting spacing of mangrove trees so that they
functioned optimally as a coastal protective green belt.

Keywords: mangrove, coastal protective, planting spacing


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35 Penggunaan
Disinfektan sebagai Upaya Pencegahan Penyakit pada Ayam Kampung Unggul
Balitbangtan (KUB) di Pulau Sabutung, Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Disinfectants as an effort to prevent disease in Kampung Unggul Balitbangtan (KUB


chickens on Sabutung Island, Pangkajene Island Regency

Khaeriyah Nur1, Risha Catra Pradhany2*, Yuliani Suparmin2

1Program Studi Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: khaeryah.90@gmail.com

Abstrak

Peternakan merupakan bagian dari subsektor pertanian yang terus diupayakan pengembangannya untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani. Indonesia memiliki banyak sumber daya genetik unggas yang masih
dapat dioptimalkan, salah satu ayam lokal yang diketahui mempunyai variasi genetik dan daya adaptif tinggi
adalah ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) yang memiliki keunggulan dibandingkan ayam kampung
biasa, yaitu jumlah telur yang dihasilkan lebih banyak dan sifat mengeramnya berkurang sehingga cepat
bertelur kembali. Penggunaan disinfektan merupakan salah satu penentu keberhasilan usaha peternakan
dalam hal biosekuriti sehinggga mampu mencegah penyakit pada ternak. Metode yang digunakan dalam hal
ini adalah melakukan penyuluhan kepada kelompok masyarakat tentang penggunaan disinfektan dalam
manajemen pemeliharaan ayam KUB sehingga diharapkan masyarakat mampu menerapkan program
biosekuriti dan penggunaan desinfektan sepagai salah satu upaya mencegah penyakit pada ternak. Kegiatan
ini berlangsung dari bulan Februari-Oktober 2023 yang mencakup tahap persiapan, penyuluhan,
pemeliharaan ternak, hingga pelaporan kegiatan. Proses pelaksanaan kegiatan manajemen pemeliharaan
dan perkandangan ayam KUB dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu koodinasi dengan mitra dan
pemilihan lokasi, melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan terkait penggunaan desinfektan dalam
menajemen pemeliharaan ayam KUB, penyerahan DOC dan pakan kepada mitra, pemantauan
perkembangan pemeliharaan ayam KUB, hingga pelaporan. Beternak ayam KUB sangat berpeluang
dilakukan di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Kabupaten Pangkajene Kepulauan karena mampu menjadi
salah satu sumber penghasilan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan berkelanjutan kepada
warga masyarakat Desa Mattiro Kanja dalam melakukan budidaya ayam KUB.

Kata Kunci : ayam KUB, disinfektan, biosekuriti

Abstract

Livestock is part of agricultural subsector which continues to be developed to meet the need for animal protein.
Indonesia has a lot of poultry genetic resources that can still be optimized, one of the local chickens which is
known to have genetic variation and high adaptive capacity is the Balitbangtan Superior Village chicken (KUB)
which has advantages over ordinary village chickens, namely the number of eggs produced is greater and the
characteristics The brooding decreases so they can quickly lay eggs again. The use of disinfectants is one of
the determinants of the success of livestock businesses in terms of biosecurity so that they can prevent disease
in livestock. The method used in this case is to provide education to community groups about the use of
disinfectants in the management of raising KUB chickens so that it is hoped that the community will be able to
implement biosecurity programs and use disinfectants as an effort to prevent disease in livestock. This activity
will take place from February-October 2023 and includes preparation stages, counseling, livestock care, and
activity reporting. The process of implementing management activities for the maintenance and housing of
KUB chickens is carried out through several stages, namely coordinating with partners and selecting locations,
carrying out socialization and counseling activities related to the use of disinfectants in managing the
maintenance of KUB chickens, handing over DOC and feed to partners, monitoring progress in raising KUB
chickens, to reporting. There is a great opportunity to raise KUB chickens on Sabutung Island, Mattiro Kanja
Village, Pangkajene Islands Regency because it can become a source of income for the community. Therefore,
ongoing guidance is needed for the residents of Mattiro Kanja Village in cultivating KUB chickens.

Keyword: KUB chicken, disinfectant, biosecurity


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pembuatan Stick Telur Gabus di Masyarakat Kota Pare Pare

Training In Making Fish Sticks In City Communitie Pare Pare

Nurlaeli Fattah1*, Arham Rusli1, Tasir1

1Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ikbalsyukroni@polipangkep.ac.id

Abstrak

Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama. Menurut
jenisnya, camilan yang banyak beredar dipasaran saat ini adalah camilan yang banyak mengandung
monosodium glutamate (MSG), lemak, kalori yang tinggi, dan zat-zat lain yang berbahaya. Tujuan dan
Manfaat dari pembuatan produk Stick telur gabus yaitu pemenuhan kebutuhan produk pangan berbasis hasil
perikanan sekaligus menjawab trend konsumsi makanan sehat masyarakat dunia. Metode yang dilakukan
adalah demonstrasi dan peragaan, melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai peningkatan
keterampilan masyarakat dalam menghasilkan produk olahan perikanan yang bergizi dengan teknologi yang
tepat, memberikan pengetahuan, pengarahan serta pendampingan kepada masyarakat mengenai cara
memproduksi sesuai standar keamanan pangan. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
tergabung dalam UMKM binaan PT. Pertamina mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif
dan peserta pelatihan ikut mempraktekkan pembuatan produk Stick telur gabus. Kegiatan pelatihan bersifat
dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan
produksi Stick telur gabus. Diversifikasi produk hasil perikanan berbasis Stick telur gabus melalui bahan
baku dengan ikan lokal menonjolkan gizi yang tinggi, kepraktisan dan kemudahan mengkonsumsi. Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan
hasil perikanan serta dapat meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai
kelompok usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat

Kata Kunci: UMKM, Parepare, Pengabdian, Stick Telur Gabus

Abstract

Snacks are light foods consumed between main meals. According to the type, the snacks currently
circulating on the market contain a lot of monosodium glutamate (MSG), fat, high calories, and other
dangerous substances. The aim and benefits of making fish stick products are to fulfill the need for fishery-
based food products while responding to the trend of healthy food consumption in the global community. The
methods used are demonstrations and demonstrations through training, practice, and assistance regarding
increasing community skills in producing nutritious processed fishery products with appropriate technology
and providing knowledge, direction, and assistance to the community regarding how to produce according to
food safety standards. Micro, small, and medium enterprises (MSMEs), which are members of the MSMEs
assisted by PT. Pertamina, participated in the service activities enthusiastically and actively, and the training
participants also practiced making cork egg stick products. The training activity is two-way, so participants
can discuss if there are problems in carrying out cork egg stick production activities. Diversification of fishery
products based on fish sticks through raw materials using local fish highlights high nutrition, practicality, and
ease of consumption. It is hoped that community service activities will increase knowledge and skills in
processing fishery products, increase fish protein consumption in the community, and be used as a business
group so that it can improve the community's economy.

Keywords: Fish Stick, MSMEs, Parepare, Training


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pemanfaatan Buah Jeruk dalam Pembuatan Dodol untuk Mendukung


Agrowisata Jeruk Keprok di Desa Bontona Saluk Kabupaten Kepulauan Selayar

Training on Citrus Fruit Utilisation in Dodol Making to Support Tangerine


Agrotourism in Bontona Saluk Village, Selayar Islands Regency

Ilham Ahmad1*, Anrdyanto A2, Adilham3, Karma4

1Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Jurusan Teknik Informatika, Universitas Teknologi Akba Makassar
3Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan


4Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

*Korespodensi: ilham.ahmad@polipangkep.ac.id

Abstrak

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk membantu mitra dalam meningkatkan
keterampilan dan inovasi jeruk hingga teknologi pengemasan sehingga diharapkan dapat menciptakan
kemandirian ekonomi dan meningkatkan pendapatan usaha. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap mitra,
terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain: 1) Belum adanya inovasi hasil panen jeruk, 2)
Pemasaran yang masih konvensional yang hanya menunggu kedatangan pembeli, 3) Keterampilan dan
pengetahuan yang masih terbatas terhadap pemanfaatan hasil panen jeruk. Target khusus dalam kegiatan
Program Pengabdian Masyarakat yaitu menghasilkan; 1) Inovasi Dodol Buah 2) Strategi Pemasaran 4)
Artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ber ISSN. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan
kegiatan Program Pengabdian Masyarakat adalah metode penyuluhan, pelatihan produksi, dan
pendampingan pengemasan dan pemasaran. Kegiatan ini dilakukan kepada petani buah jeruk di Desa
Bontona Saluk, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Pemilihan lokasi tersebut
dikarenakan di desa tersebut terdapat masyarakat yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari
bertani jeruk dan belum ada inovasi terhadap buah jeruk selain hanya menanam, memanen, dan menjual
buah jeruk segar.

Kata Kunci: inovasi; kreativitas; pemasaran.

Abstract

The purpose of the Community Partnership Programme activities is to assist partners in improving citrus
skills and innovation to packaging technology so that it is expected to create economic independence and
increase business income. Based on observations of partners, there are several problems faced, including:
1) There is no innovation in citrus crops, 2) Marketing is still conventional which only waits for the arrival of
buyers, 3) Skills and knowledge are still limited to the utilisation of citrus crops. Specific targets in the
Community Partnership Programme activities are to produce; 1) Fruit Dodol Innovation 2) Marketing Strategy
4) Scientific articles published in ISSN journals. The methods used to achieve the objectives of the
Community Partnership Programme activities are extension methods, production training, and packaging
and marketing assistance. This activity was carried out with citrus fruit farmers in Bontona Saluk Village,
Bontomatene District, Selayar Islands Regency. The location was chosen because the village has people
who depend on citrus farming for their economic livelihoods and there has been no innovation in citrus fruit
other than just planting, harvesting and selling fresh citrus fruit.

Keyword: innovation; creativity; marketing


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penyuluhan Pengelolaan Kualitas Air Pada Penggelondongan Udang Vaname di


Dusun Laikang, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan

Counseling on Water Quality Management at Vaname Shrimp Logs in Laikang


Hamlet, Talaka Village, Ma'rang District, Pangkajene and Islands Regency

Alimuddin1*, Nursidi1, Andi Yusuf1

1Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene
Kepulauan
*Korespodensi: alimuddin.bdyppnp@gmail.com

Abstrak

Kualitas air menjadi salah satu faktor yang penting dalam penggelondongan udang vaname karena
merupakan media lingkungan hidup udang sehingga perlu upaya untuk mempertahankan kondisi lingkungan
agar tetap berada dalam kisaran yang layak untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Kualitas air
berperan penting bagi udang vaname baik sebagai media internal maupun eksternal. Sebagai media
internal, air berfungsi sebagai bahan baku reaksi di dalam tubuh, pengangkut bahan makanan ke seluruh
tubuh, dan sebagai pengatur atau penyangga suhu tubuh. Sementara sebagai media eksternal, air berfungsi
sebagai habitat udang vaname. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan kualitas air pada
penggelondongan udang vaname dengan memperhatikan parameter-parameter kualitas air yang
berpengaruh pada pertumbuhan udang. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan
bimbingan pada masyarakat tentang pengelolaan kualitas air pada penggelondongan udang vaname.
Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah kelompok tani MamminasaE sebagai kelompok
pembudidaya/penggelondongan udang vaname di Dusun Laikang, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang,
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
terdiri atas penyuluhan, diskusi dan kegiatan demonstrasi. Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada kelompok tani pembudidaya/penggelondongan MamminasaE tentang
pengelolaan kualitas air pada penggelondongan udang vaname. Selain itu, juga diharapkan peningkatan
motivasi kerja serta pentingnya menumbuh-kembangkan minat berwirausaha. Proses kegiatan penyuluhan
diawali dengan pembacaan doa, lalu sambutan Ketua Jurusan Budidaya Perikanan, kemudian dilanjutkan
dengan penyampaian materi penyuluhan dan diskusi. Materi yang telah diberikan pada kegiatan penyuluhan
adalah pengelolaan kualitas air pada penggelondongan udang vaname yang meliputi persiapan air,
parameter kualitas air, dan pengelolaan kualitas air.

Kata Kunci: kualitas air, MamminasaE, penggelondongan, vaname

Abstract

Water quality is one of the important factors in the cultivation of vaname shrimp because it is an
environmental medium for shrimp, so it needs efforts to maintain environmental conditions to remain within a
decent range for shrimp growth and survival. Water quality plays an important role for vaname shrimp, both
as an internal and external medium. As an internal medium, water functions as a raw material for reactions in
the body, transporting foodstuffs throughout the body, and as a regulator or buffer of body temperature. As
an external medium, water serves as a habitat for vaname shrimp. Therefore, it is necessary to manage
water quality in vaname shrimp logs by paying attention to water quality parameters that affect shrimp
growth. This community service aims to provide guidance to the community on water quality management in
vaname shrimp logs. The target of this community service is the MamminasaE farmer group, a group of
vaname shrimp cultivators and logs in Laikang Hamlet, Talaka Village, Ma'rang District, Pangkajene and
Islands Regency. The method of implementing community service activities consists of counselling,
discussion, and demonstration activities. The extension activity aims to provide insight to the MamminasaE
farmer group on water quality management in vaname shrimp logs. In addition, it is also expected to
increase work motivation and the importance of cultivating entrepreneurial interest. The process of
counseling activities began with a prayer reading, then remarks from the Head of the Department of
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Aquaculture, then continued with the delivery of counseling materials and discussions. The material that has
been given in the extension activities is water quality management in vaname shrimp logs which includes
water preparation, water quality parameters, and water quality management.

Keywords: water quality, mamminasaE, logs, vaname


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pembuatan Produk Emping Berbahan Dasar Jagung di Desa Manggalung,


Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep

Training on Making Corn-Based Emping Products in Manggalung Village, Mandalle


District, Pangkep Regency
Basri Baba 1, Mu’minah 2, Nur Jihad Syahra3*

1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian
2Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian
3Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: nurjihadsyahra@polipangkep.ac.id

Abstrak

Emping jagung adalah salah satu wujud diversifikasi pangan olahan berbahan dasar komoditas jagung.
Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki banyak nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat,
mineral, dan sejumlah vitamin. Vitamin yang terdapat pada jagung adalah folat, vitamin A, vitamin B, dan
Vitamin C sedangkan mineral yang terdapat pada jagung yaitu mangan, kalsium, zat besi, fosfor,
magnesium, seng, dan tembaga. Potensi tanaman jagung di Desa Manggalung belum dilakukan inovasi
pengolahan produk yang maksimal, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat masih memilih
memasarkan hasil pertaniannya dalam bentuk bahan baku saja. Sehingga perlunya meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan inovasi pengolahan produk berbahan dasar jagung
salah satunya adalah pembuatan produk emping jagung. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan tiga
tahap meliputi; (1) sosialisasi kegiatan yaitu melakukan survei lokasi dan mengumpulkan informasi; (2)
penyuluhan memberikan informasi mengenai proses penyiapan alat dan bahan, proses cara perendaman
jagung yang benar, proses perebusan jagung serta cara pemipilan jagung sehingga menghasilkan produk
emping jagung yang enak di konsumsi; (3) demonstrasi melalui pelatihan pembuatan emping jagung. Produk
emping jagung ini diharapkan menjadi salah satu peluang usaha baru di Desa Manggalung selain bernilai
gizi yang tinggi juga memiliki nilai tambah ekonomis dengan masa simpan yang cukup lama sehingga jika
dipasarkan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kata Kunci: emping jagung, produk olahan jagung

Abstract

Corn chips are a form of diversification of processed food made from corn commodities. Corn is a food that
has many nutrients, such as carbohydrates, protein, fiber, minerals and a number of vitamins. The vitamins
found in corn are folate, vitamin A, vitamin B and vitamin C, while the minerals found in corn are
manganese, calcium, iron, phosphorus, magnesium, zinc and copper. The potential for corn plants in
Magalung Village has not yet carried out maximum product processing innovation, this is because the
majority of people still choose to market their agricultural products in the form of raw materials only. So there
is a need to increase knowledge and skills in developing innovations in processing corn-based products, one
of which is making corn chip products. The method of implementing this activity is carried out in three
stages, including; (1) socialization of activities, namely conducting site surveys and collecting information;
(2) counseling providing information regarding the process of preparing tools and materials, the correct
process of soaking corn, the process of boiling corn and the method of shelling corn so as to produce corn
chips products that are delicious to consume; (3) demonstration through training in making corn chips. This
corn chips product is expected to become one of the new business opportunities in Magalung Village. Apart
from having high nutritional value, it also has economic added value with a long shelf life so that if marketed,
it is hoped that it can improve the people's standard of living.

Keywords: corn chips, processed corn products


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Sosialisasi Teknologi Bioflok pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus


vannamei) Di Kolam Beton

Socialization of Biofloc Technology in Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei)


Farming in Concrete Ponds

Megawati 1*, Wahyuni Zam1, dan Abdullah1


1Prodi Agribisnis Perikanan, Jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83, Kec. Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan
*Korespondensi: ladulumegawati@gmail.com

Abstrak

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia. Salah satu
sentra produksi rumput laut di Sulawesi Selatan yaitu kabupaten Pangkep. Teknologi bioflok (BFT)
dikenal dengan istilah Activated Suspended Technology (AST), merupakan teknologi akuakultur intensif
yang berwawasan lingkungan. Salah satu jenis teknologi yang hemat air atau bahkan hemat lahan untuk
kegiatan akuakultur. Metode yang dilakukan adalah tatap muka, melalui kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan. Para pembudidaya udang vaname di kelurahan Pundata Baji tersebut, mengikuti kegiatan
pengabdian dengan antusias dan aktif. Kegiatan sosialisasi bersifat dua arah, sehingga peserta dapat
melakukan diskusi dan mendapatkan solusi terkait manfaat dari teknologi bioflok ini, bagi pembudidaya
udang vaname. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman kepada masyarakat khususnya para pembudidaya udang vaname terkait manfaat dari
teknologi bioflok sebagai teknologi akuakultur intensif yang berwawasan lingkungan yang hemat air pada
kolam beton.

Kata kunci: sosialisasi, teknologi bioflok, udang vaname

Abstract

South Sulawesi is one of the largest seaweed producing regions in Indonesia. One of the seaweed
production centers in South Sulawesi is Pangkep district. Biofloc technology (BFT), known as Activated
Suspended Technology (AST), is an intensive aquaculture technology that is environmentally friendly. One
type of technology that saves water or even saves land for aquaculture activities. The method carried out is
face-to-face, through socialization and counseling activities. The vaname shrimp farmers in Pundata Baji
sub-district participated in the service activities enthusiastically and actively. Socialization activities are two-
way, so participants can discuss and get solutions related to the benefits of this biofloc technology, for
vaname shrimp farmers. This community service activity is expected to increase knowledge and
understanding to the community, especially vaname shrimp farmers regarding the benefits of biofloc
technology as an environmentally friendly intensive aquaculture technology that saves water in concrete
ponds.
.
Keyword : socialization, biofloc technology, vaname shrimp
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Introduksi Tanaman Indigofera Pada Sistem Agroforestry


Sebagai Sumber Pakan Ternak Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan di Desa
Anabanua Kabupaten Barru

Introduction of Indigofera Plants in Agroforestry Systems as a Source of Animal


Feed for Community Forest Farmers Group in Anabanua Village, Barru Regency

Muhammad Kadir1*, Erna Halid2, Andi Ayu Nurnawati3

1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan TPP, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan TPP, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan TPP, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: muhammadkadir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Potensi desa Anabanua sebagai salah satu desa yang diberi akses pengelolaan Hutan kemasyarakatan
(HKm) untuk melakukan budidaya system Agroforestry dan juga Pengembangan Ternak, memiliki masalah
penyediaan sumber pakan alami. Pemanfaatan Rumput gajah tidak lagi mencukupi terutama di musim
kemarau yang rawan kekeringan. Dibutuhkan tanaman pakan yang mampu mensubstitusi dan memperkaya
(diversifikasi) tanaman sumber pakan yang ada. Tanaman Indigofera sp Merupakan Tanaman Pangan yang
kaya manfaat dan memiliki keunggulan yang utama toleran terhadap cekaman kekeringan, maka dilakukan
kegiatan transfer teknologi dan pemahaman untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan serta
memperoleh nilai tambah dengan penanaman tanaman Indigofera sp pada system Agroforestry pada
masyarakat. Kegiatan dilakukan untuk memberi kemampuan Memperbanyak, menanam dan Memelihara
tanaman Indigofera sp sebagai sumber pakan dengan bentuk Penyuluhan dan pelatihan serta penanaman
langsung tanaman Indigofera di lahan Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan.

Kata Kunci: Indigofera, Agroforestry, Hutan, Pakan, Ternak.

Abstract

The potential of Anabanua Village as one of the villages given access to Community Forest (CF)
Management to cultivate the Agroforestry system and also Livestock Development, has a problem of
providing natural food sources. The utilization of elephant grass is no longer sufficient, especially in the dry
season which is prone to drought. Feed plants that are able to substitute and enrich (diversify) existing feed
source plants are needed. Indigofera sp is a food crop that is rich in benefits and has the main advantage of
being tolerant to drought stress, so activities are carried out to provide knowledge and skills transfer and
obtain added value by planting Indigofera sp plants in Agroforestry system to Farmers Community. Activities
are carried out to provide the ability to multiply or Cultivation, planting and growth maintain of Indigofera sp
plants as a source of food in the form of counseling and training as well as direct planting of Indigofera sp
plants on the land of Community forest farmer groups.

Keywords: Indigofera, Agroforestry, Forest, Feed, Livestock


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Implementasi Aquaponik Dengan Pompa Tenaga Surya Untuk Efisiensi Usaha


Budidaya Ikan Nila Pada Kelompok Tani “Mandiri” Kabupaten Sidrap
Sulawesi Selatan

Implementation Of Aquaponics With Solar Pumps For The Bussiness Efficiency Of


Tilapia Cultivation In Farmer Groups "Mandiri" Sidrap Regency
Of South Sulawesi

Muhammad Kadir1*, Kafrawi2, Wiwiek Hidayati3, Andi Chadijah4

1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan TPP, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan TPP, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
3Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
4Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

*Korespodensi: muhammadkadir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Usahatani budidaya ikan air tawar seperti jenis Nila, di kecamatan maritengngaE kabupaten Sidrap saat ini
belum memuaskan bahkan terkadang masih mengalami kerugian akibat Inefisiensi, dan resiko usaha.
Beberapa Permasalahan yang dihadapi Mitra diantaranya produksi masih rendah, Biaya Pakan Tinggi,
atau kegagalan Panen. Perlu nya diversifikasi Usaha produk lain yang menunjang tetapi cukup efisien.
Upaya perbaikan manajemen perencanaan Usaha seperti mitigasi dan manajemen lain dan tentu
Pemasaran. Solusi yang ditawarkan adalah Difersifikasi Usaha dengan introduksi budidaya sayuran
Hidroponik menggunakan pompa Tenaga Surya menjadi satu system terpadu Aquaponik Tenaga Surya.
Keutamaan dan manfaat Instalasi system Hidroponik (beserta pelatihan untuk mitra) bagaimana Produksi
Sayuran akan Kontinyu menjadi system Akuaponik (pemanfaatan limbah ikan sebagai pupuk untuk tanaman
kedalam system hidroponik) yang pompanya digerakkan dengan tenaga surya dari Panel Solar-Cell, dimana
Instalasi Sumber Listrik Tenaga Surya sederhana untuk menggerakkan pompa, Aerator dan Instalasi
Hidroponik akan menjadikan system yang lebih kompleks sebagai diversifikasi usaha tani ikan dan sayuran
segar. Selain diversifikasi usahatani, kegiatan ini juga bertujuan Menjaga Kualitas air dengan pemanfaatan
Feses ikan sebagai Pupuk. Target yang Ingin dicapai adalah peningkatan Jenis Produksi Berupa Sayuran
dan Ikan, Peningkatan Pendapatan, Mengurangi resiko Kegagalan Panen, dan Perbaikan manajemen
Produksi. Kegiatan ini berhasil mengimplementasikan sebuah system terpadu budidaya ikan dan Sayuran
metode Hidroponik menjadi Sebuah Sistem Aquaponik skala Usaha Kelompok dan rumah tangga. Panen
Ikan telah dilakukan dilanjutkan panen beberapa jenis sayuran seperti Sawi, packChoy, Kangkung dan
bayam. Diversifikasi produk usaha tani telah tercapai dengan perbaikan manajemen produksi dan
pemeliharaan tanaman dan ikan pada kelompok tani mandiri Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan.

Kata Kunci: Hidroponik, Aquaponik, Tenaga Surya, Ikan Nila.

Abstract

Freshwater fish farming, such as Tilapia fish, in MaritengngaE sub-district of Sidrap Regency is currently
unsatisfactory and sometimes still experiences losses due to inefficiencies and business risks. Some of the
problems by partners is low production, high feed costs, or harvest failure. Business diversification of other
products that support but are quite efficient is needed. Efforts to improve business planning management
such as mitigation and other management and of course marketing. The solution offered is business
diversification by introducing hydroponic vegetable cultivation using solar pumps into an integrated solar
aquaponics system. The virtues and benefits of installing a Hydroponic system (along with training for
partners) how Vegetable Production will be Continuous into an Aquaponic system (utilization of fish waste as
fertilizer for plants into a hydroponic system) whose pumps are driven by solar power from Solar-Cel Panels,
where the installation of simple Solar Power Sources to drive pumps, Aerators and Hydroponic Installations
will make a more complex system as a diversification of fresh fish and vegetable farming. In addition to
farming diversification, this activity also aims to maintain water quality by utilizing fish feces as fertilizer. The
target to be achieved is an increase in the type of production in the form of vegetables and fish, increased
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

income, reduced risk of harvest failure, and improved production management. This activity succeeded in
implementing an integrated system of fish and vegetable cultivation using the hydroponic method into an
aquaponics system on a group and household scale. Fish harvesting has been carried out followed by
harvesting several types of vegetables such as mustard greens, pack choy, kale and spinach. Diversification
of farming products has been achieved with improved production management and maintenance of plants
and fish in “Mandiri” farmer groups in Sidrap Regency, South Sulawesi.

Keywords: Hydroponics, Aquaponics, Solar power, Tilapis


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Pemanfaatan Trichoderma dan Gliocladium Dalam Meningkatkan


Ketahanan Tanaman Terhadap Serangan Patogen Tular Tanah

Training On The Use Of Trichoderma and Gliocladium In Increasing Plant


Resistance with Infection Of Soilborne Pathogents

Eka Wisdawati*1, Susi Indriani2, Zulkifli1, Ahmad Anugrah3


1 PS. Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 PS. Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
1 PS. Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

*Korespondensi : ekawisdawati@gmail.com

Abstrak

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan di Kelompok Tani di Desa Barania, Kecamatan
Sianjai Barat, Kabupaten Sinjai. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan petani di desa Barania dalam membuat biopestisida berbahan aktif Trichoderma
dan Gliocladium sehingga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen tular
tanah. Metode dan tahapan pelaksanaan adalah melalui sosialisasi kegiatan yang dilanjutkan dengan
penyuluhan, pelatihan tatap muka tentang pemanfaatan agens hayati Trichoderma dan Gliocladium
sebagai biofungisida. Hasil dari pelaksanaan pengabdian pada masyarakat adalah meningkatkan
pengetahuan petani mengenai pengendalian penyakit yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan agen
hayati Trichoderma dan Gliocladium, serta menambah keterampilan petani mengenai cara memperbanyak
agen hayati Trichoderma dan Gliocladium, dan aplikasinya dalam pembuatan biofungisida pengganti
fungisida sintetik. Antusias peserta pengabdian pada masyarakat ini ditunjukkan dari minat dan pertanyaan
yang diajukan petani saat penyuluhan dan pelatihan berlangsung. Dengan adanya kegiatan pegabdian ini,
maka petani bertambah wawasannya terkait pentingnya memanfaatkan agens hayati seperti Trichoderma
dan Gliocladium dalam mengendalikan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan penyakit layu
fusarium, busuk buah, hawar daun. Pemanfaatan Trichoderma dan Gliocladium, dapat menjadi agens hayati
(biocontrol) dalam mengendalikan patogen tular tanah seperti Fusarium, Phytophthora dan Phytium
sehingga dapat diaplikasikan sebagai biofungisida. Produk yang dihasilkan berupa biofungisida dapat
digunakan sebagai pengganti pestisida sintetik.

Kata Kunci : Agens hayati, Trichoderma, Gliocladium, Biofungisida

Abstract

Community Service activity was carried out at the Farmers Group in Barania Village, West Sianjai District,
Sinjai Regency. The aim of this community service activity is to improve the skills of farmers in Barania
village in making biopesticides made from the active ingredients Trichoderma and Gliocladium so that they
can increase plant resistance to infect by soil-borne pathogens. The method and implementation stages are
through socialization of activities followed by counseling, face-to-face training on the use of Trichoderma and
Gliocladium biological agents as biofungicides. The results of implementing community service are
increasing farmers' knowledge regarding environmentally friendly disease control by utilizing Trichoderma
and Gliocladium biological agents, as well as increasing farmers' skills regarding how to reproduce
Trichoderma and Gliocladium biological agents, and their application in making biofungicides to replace
synthetic fungicides. The enthusiasm of the community service participants was shown by the interest and
questions asked by farmers during the counseling and training. With this community service activity, farmers'
insight into the importance of using biological agents such as Trichoderma and Gliocladium in controlling
soil-borne pathogens which can cause fusarium wilt, fruit rot and leaf blight. The use of Trichoderma and
Gliocladium can be a biological agent (biocontrol) in controlling soil-borne pathogens such as Fusarium,
Phytophthora and Phytium so that it can be applied as a biofungicide. The resulting product is a biofungicide
that can be used as a substitute for synthetic pesticides.

Kata Kunci : Biocontrol, Trichoderma, Gliocladium, Biofungicide


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Manajemen dalam Usaha Pupuk Organik Trichoderma sebagai Solusi


Permasalahan Mitra

Management Training in the Trichoderma Organic Fertilizer Business as a Solution


to Partner Problems

Ifadhila1, Andi Ayu Nurnawati2*, Aksal Mursalat3

1Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian
Negeri Pangkajene Kepulauan
3 Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

*Korespodensi: andiayunurnawati@polipangkep.ac.id

Abstrak

Usaha Madina Aneka Subur telah menghasilkan produk pupuk organik Trichoderma sejak Tahun 2019
namun belum dikelola menggunakan strategi/sistem manajemen yang baik sehingga tim pengabdi
mengadakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan mengenai strategi
manajemen usaha pupuk organik Trichoderma. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan
pendekatan ceramah/penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan praktik. Tahapan kegiatan pelatihan terdiri
dari pendahuluan (analisis kebutuhan mitra) dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian adalah mitra telah
mempunyai logo dan desain kemasan Pupuk Trichokompos dan Pupuk Organik Cair Trichoderma. Logo
yang telah dibuat juga terdapat dalam kemasan produk bentuk karung dan botol. Kelompok mitra telah
mempunyai keterampilan pencatatan kas harian dan perhitungan harga pokok penjualan serta memperoleh
wawasan terkait kontrol kualitas proses dan produksi usaha pupuk (sistem audit). Struktur organisasi Usaha
Madina Aneka Subur dibentuk dengan susunan yang terdiri dari ketua, Divisi Sumber Daya Manusia (SDM),
Keuangan, Pemasaran dan Produksi. Penentuan struktur tersebut berdasarkan hasil diskusi kelompok mitra
pada tahapan praktik yang dipandu oleh tim pengabdi. Peserta pelatihan diberikan wawasan mengenai
tugas dan fungsi ketua dan masing-masing divisi. Kelompok mitra menyadari peranan manajemen dalam
menjalankan suatu usaha. Kelompok mitra telah memperoleh wawasan dan keterampilan strategi
manajemen usaha pupuk organik Trichoderma melalui kegiatan pelatihan yang diberikan oleh tim pengabdi.

Kata Kunci: manajemen, usaha, pupuk organik, Trichoderma

Abstract

Usaha Madina Aneka Subur has been producing Trichoderma organic fertilizer products since 2019 but has
not managed using a good management strategy/system, so the team held training to providing insight and
skills in Trichoderma organic fertilizer business management strategies. The method used is training with
exposure and then practice. The stages of training activities consist of introduction (analysis of partner
needs) and training. The results are that partners have a logo and packaging design for Trichokompos
Fertilizer and Trichoderma Liquid Organic Fertilizer. The logo is also present on the product packaging of
sacks and bottles. The partner group has skills in daily cash recording and calculating the cost of goods sold
and also gained insight regarding quality control of fertilizer business processes and production (audit
system). The organizational structure of Usaha Madina Aneka Subur was formed with a composition
consisting of the chairman, Human Resources, Finance, Marketing and Production Divisions. The structure
is determined based on the partner group discussion process at the practice stage guided by the team.
Training participants have given insight into the duties and functions of the chairman and each division.
Participants realize the importance of management in a business. They have gained insight and strategic
skills in managing the Trichoderma organic fertilizer business through training activities provided by the
team.

Keywords: management, business, organic fertilizer, Trichoderma


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Persiapan Air Media Pemeliharaan dan Monitoring Kualitas Air Budidaya Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) di Kelurahan Kallabirang Kecamatan Minasatene, Pangkep

Water Preparation Media Maintenance and Monitoring Water Quality for Cultivating
Tilapia (Oreochromis niloticus) in Kallabirang Village, Minasa Tene District, Pangkep

Andriani1*, Nur Rahmawaty Arma 1, Aldy Mulyadin1, Iqbal Arifuddin1, Wahyudi1

1Teknologi Budi Daya Perikanan, Budidaya Perianan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: andriani_nasir@yahoo.co.id

Abstrak

Budidaya ikan nila merupakan pilihan utama sebagian masyarakat Pangkep setelah budidaya udang dan
ikan bandeng mengalami penurunan produksi karena kondisi perubahan salinitas yang rendah (<10 ppt) dan
ikan nila adalah spesies air tawar yang dapat hidup dalam kondisi tersebut. Salah satu faktor penentu
keberhasilan pada usaha budidaya ikan nila adalah persiapan air media dan monitoring kualitas air selama
budidaya karena berpengaruh langsung terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan nila. Namun, tidak semua
petani pembudidaya memahami dengan baik tentang manajemen kualitas air pada usaha budidaya ikan
nila. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah melakukan pembinaan
berupa pendampingan kepada pembudidaya ikan nila tentang persiapan air media pemeliharaan dan
nomitoring kualitas air selama pemeliharaan. Manfaat dari pendampingan ini adalah meningkatkan
penghasilan dan pendapatan pembudidaya ikan nila dengan memaksimalkan potensi lahan yang dimiliki
dengan cara pemantauan kualitas air. Hasil pemantauan kualitas air selama pemeliharaan didapatkan
konsentrasi oksigen terlarut 4,57 mg/l, suhu 26,2oC, pH 7,07, kecerahan 35 cm, warna air kolam hijau
pekat, dan kisaran nitrit 0,035 – 0,059 mg/l. Rendahnya oksigen terlarut, suhu, dan kecerahan serta nitrit
yang tergolong tinggi berdampak terhadap pertumbuhan ikan nila.

Kata Kunci: kualitas air, monitoring, ikan nila, Pangkep

Abstract

Milkfish production has decreased due to low salinity changes (<10 ppt) and tilapia is a freshwater species
that can live in these conditions. One of the determining factors for success in tilapia cultivation is the
preparation of media water and monitoring of water quality during cultivation because it has a direct effect on
the survival and growth of tilapia. However, not all farmers understand well about water quality management
in tilapia cultivation. Therefore, the aim of this Community Service activity is to provide guidance in the form
of assistance to tilapia farmers regarding the preparation of water for maintenance media and monitoring
water quality during maintenance. The benefit of this assistance is increasing the income and earnings of
tilapia farmers by maximizing the potential of the land they own by monitoring water quality. The results of
water quality monitoring during maintenance showed that the dissolved oxygen concentration was 4.57 mg/l,
temperature 26.2oC, pH 7.07, brightness 35 cm, pool water color dark green, and nitrite range 0.035 – 0.059
mg/l. Low dissolved oxygen, temperature, and brightness as well as high levels of nitrite have an impact on
the growth of tilapia.

Keywords: water quality, monitoring, tilapia, Pangkep


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Manajemen Induk Pada Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Broodstock Management In Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Hatchery


Amrullah1*, Dahlia1, Ardiansyah1

1Program Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politani Negeri Pangkep
*Korespondensi : ulla_285@yahoo.com.

Abstrak

Kegiatan pembesaran ikan dan pembenihan ikan nila telah banyak dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten
Soppeng, khususnya Kelurahan Ompo. Berbagai masalah ditemukan terutama pada kelompok petani
pembenihan ikan nila, diantaranya adalah pengetahuan tentang koleksi induk dan manajemen induk ikan nila
yang belum standar, sehingga memiliki performa reproduksi yang rendah dan pada akhirnya menghasilkan
produksi rendah, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan
untuk meningkatkan partisipasi civitas Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dalam mengembangkan potensi
perikanan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pengelola pembenihan ikan nila,
khususnya pada manajemen induk ikan nila. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada
bulan April hingga Desember 2023. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada bulan April 2023, dan kegiatan
pendampingan masyarakat dilakukan hingga bulan Desember 2023. Masyarakat yang menjadi sasaran
pengabdian pada masyarakat ini adalah anggota kelompok tani di sekitar Kelurahan Ompo, Kecamatan
Lalebbata, Kabupaten Soppeng. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dikembangkan dengan 2 bentuk
kegiatan, yaitu penyuluhan teknis dan demonstrasi/praktik. Kegiatan demonstrasi/praktek dilaksanakan
setelah kegiatan penyuluhan teknis dan non teknis. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
anggota kelompok tani berdasarkan materi penyuluhan sebelumnya. Demonstrasi dan praktek melibatkan
petani/kelompok tani secara langsung dalam persiapan induk, seleksi induk/calon induk, pemeliharaan induk,
peningkatan kualitas induk, persiapan induk matang gonad. Setelah penyuluhan, demonstrasi dan praktik,
dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan pada kelompok tani pada semua tahapan pembenihan ikan nila
yang berkaitan dengan manajemen induk ikan nila. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat
dapat menerapkan hasil penyuluhan dan pendampingan yang telah dilakukan.

Kata kunci: BBI, nila, induk ikan, Ompo

Abstract

Fish rearing and tilapia hatchery activities have been carried out by many people in Soppeng Regency,
especially in Ompo Village. Various problems were found, especially in the group of tilapia hatchery farmers,
including knowledge about broodstock collection and management of broodstock tilapia that did not meet
standards, resulting in low reproductive performance and ultimately resulting in low production, both in quality
and quantity. This community service activity aims to increase the participation of the Pangkep State
Agricultural Polytechnic community in developing fisheries potential, increasing the knowledge and skills of
the community in managing tilapia hatcheries, especially in the management of tilapia broodstock. This
community service activity will be carried out from April to December 2023. Extension activities will be carried
out in April 2023, and community assistance activities will be carried out until December 2023. The people
who are the target of this community service are members of farmer groups around Ompo Village, Lalebbata
District, Soppeng Regency. This community service activity was developed with two forms of activity, namely
technical counseling and demonstration/practice. Demonstration/practical activities are carried out after
technical and non-technical counseling activities. This activity aims to improve the skills of farmer group
members based on previous extension material. Demonstrations and practices involve farmer groups directly
in the preparation of broodstock, selection of broodstock or prospective broodstock, maintenance of
broodstock, improvement of broodstock quality, and preparation of broodstock for mature gonads. After
counseling, demonstrations, and practice, it continued with mentoring activities for farmer groups at all stages
of the tilapia hatchery related to tilapia broodstock management. The results of this service show that the
community can apply the results of the counseling and assistance that have been carried out.

Keywords: hatchery, nile tilapia, broodstock, Ompo


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Manajemen Pakan pada Pembesaran Ikan Nila


Di Kelurahan Kalabirang Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep

Feed management for tilapia cultivation in Kalabirang Village, Minasatene District,


Pangkep Regency

Luqman Saleh1* dan Muhammad Ikbal Illijas1

1Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: salehrl@yahoo.com

Abstrak

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang mempunyai prospek baik untuk
dibudidayakan memiliki beberapa keunggulan yaitu mudah dibudidayakan, pertumbuhan cepat, tahan
terhadap perubahan kualitas air, dan tahan hama dan penyakit. Walaupun terbilang lebih mudah,
pembudidayaan ikan nila tetap memerlukan penanganan yang baik terutama manajemen pakannya.
Manajemen pemberian pakan ikan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha
budidaya ikan. Pakan merupakan unsur terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup
ikan. Manfaat dalam pemilihan pakan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan
sekaligus dapat meningkatkan keuntungan usaha. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan
penyuluhan dan pendampingan pada pembudidaya terutama dalam menajemen pakan pada budidaya ikan
nila. Metode pelaksanaan pengabdian berupa penyuluhan pada kelompok pembudidaya dan
pendampingan pada salah satu pembudidaya ikan nila. Materi yang diberikan pada penyuluhan dan
pendampingan yaitu pemilihan jenis pakan, dosis dan frekuensi pemberian pakan, waktu pemberian pakan,
sampling, perhitungan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil pelaksanaan penyuluhan dan
pendampingan pada pembudidaya ikan nila diperoleh jenis pakan berupa pelet, dosis pemberian pakan 3-5
% dari biomassa, frekuensi pemberian pakan 3 (tiga) sehari. Hasil manajemen pakan setelah pemeliharaan
3 (tiga) bulan diperoleh diperoleh berat rata-rata 165 gram/ekor dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar
70%. Penerapan manajemen pakan yang baik efektif dalam menghasilkan tingkat kelangsungan hidup.

Kata Kunci: ikan nila, manajemen pakan, tingkat kelangsungan hidup

Abstract

Tilapia is a freshwater cultured fish that has good prospects for cultivation because it has several
advantages, such as easy to cultivate, fast growth, resistance to changes in water quality, and resistance to
pests and disease. Even though it is easier, cultivating tilapia still requires good handling, especially feed
management. Fish feeding management is one of the factors that determines the success of a fish farming
business. Feed is the most important element in supporting the growth and survival of fish. The benefits of
choosing the right feed can increase the productivity of fisheries cultivation as well as increase business
profits. This service activity aimed to provide counseling and assistance to farmers, especially in feed
management in tilapia cultivation. The method of implementing the service is in the form of counseling to a
group of cultivators and mentoring to one of the tilapia cultivators. The material provided in counseling and
mentoring is selecting the type of feed, dosage and frequency of feeding, feeding time, sampling, calculating
growth and survival rates. The results of the implementation of counseling and assistance to tilapia fish
farmers obtained a type of feed in the form of pellets, a feeding dose of 3-5% of the biomass, a feeding
frequency of 3 (three) times a day. The results of feed management after 3 (three) months of cultivating
showed an average weight of 165 grams/individual with a survival rate of 70%. Implementing good feed
management is effective in producing high survival rates.

Keywords: Nile fish, feed management, survival rates.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Biopriming Benih Padi Dengan Pupuk Hayati Yang Diperkaya Trichoderma Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Padi

Biopriming Rice Seeds With Biodive Fertilizer Enriched Trichoderma To Increase


Rice Growth And Production
Rahmad D1*, Darmawan2, Henny Poerwanty3

1 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Tanaman Pertanian, Politeknik
Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Tanaman Pertanian,

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


3, Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Tanaman Pertanian Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi: rahmadd_rah@yahoo.co.id

Abstrak

Biopriming benih merupakan salah teknologi dalam upaya memberikan kemampuan benih untuk tumbuh
lebih baik, tahan terhadap cekaman biotik dan abiotik. Tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan petani di dalam memproduksi pupuk hayati, biopriming benih padi dan pengaplikasian pupuk
hayati. Peserta kegiatan pengabdiaan ini adalah 20 orang petani padi di Desa Tama’rupa Kecamatan
Mandalle Kabupaten Pangkep.Metode pelaksanaan dilakukan melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan. Jenis kegiatan terdiri dari pembuatan pupuk hayati, biopriming benih padi dan
pengaplikasian pupuk hayati. Hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan telah meningkatkan pengetahuan
peserta tentang pupuk hayati sebesar 83,00%, biopriming benih padi sebesar 90,00% dan pengaplikasian
pupuk hayati sebesar 93,00%. Hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan telah meningkatkan keterampilan
petani di dalam memproduksi membuat pupuk hayati sebesar 87,00%, biopriming benih padi sebesar
100,00% dan cara pengaplikasian pupuk hayati pada tanaman sebesar 95,50%. Pelaksanaan kegiatan ini
berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta di dalam melakukan kegiatan produksi
tanaman padi.

Kata Kunci: Biopriming, benih, padi, pupuk, hayati

Abstract

Seed biopriming is a technology in an effort to provide seeds with the ability to grow better and be resistant
to biotic and abiotic stress. The aim of the activity is to provide farmers with knowledge and skills in
producing biological fertilizer, biopriming rice seeds and applying biological fertilizer. The participants in this
service activity were 20 rice farmers in Tama'rupa Village, Mandalle District, Pangkep Regency. The
implementation method was carried out through counseling, training and mentoring activities. Types of
activities consist of making biofertilizer, biopriming rice seeds and applying biofertilizer. The results of the
implementation of extension activities have increased participants' knowledge about biological fertilizers by
83.00%, biopriming of rice seeds by 90.00% and the application of biological fertilizers by 93.00%. The
results of the training activities have increased farmers' skills in producing biofertilizer by 87.00%, biopriming
rice seeds by 100.00% and how to apply biofertilizer to plants by 95.50%. The implementation of this activity
succeeded in increasing the participants' knowledge and skills in carrying out rice production activities.

Keywords: Biopriming, seeds, rice, fertilizer, biological


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

PKM Manajemen Pemeliharaan Dan Perkandangan Ayam Unggul Balitnak (KUB)


di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja Liukang Tupabiring Utara
Kab. Pangkajene Kepulauan

PKM Management of Care and Breeding of Balitnak Superior Chicken (KUB)


on Sabutung Island, Mattirokanja Village Liukang Tupabiring Nort, Regency.
Pangkajene Islands

Anita Sari, Fitriani*, Nevyani Asikin

Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepualaun


*Korespodensi: fitrianisahidin@gmail.com

Abstrak

Ayam KUB merupakan salah satu nama ayam kampung hasil pemuliabiakan yang dilakukan oleh Badan
Litbang Pertanian, Ciawi, Bogor. Beternak ayam kampung merupakan salah satu unit usaha yang masih
menyimpan potensi yang besar, hal itu disebabkan oleh tingginya permintaan pasar dan kecenderungan
masyarakat Indonesia yang memang gemar makan daging ayam. Permasalahan yang dihapi oleh mitra
yakni masih minim pengetahuan mitra terkait manajemen pemeliharaan ternak Ayam KUB. Adapun
solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal tersebut yaitu 1) melakukan sosialisasi dan penyuluhan
terkait manajemen pemeliharaan dan perkandangan Ayam Unggul Balitnak. 2) menyerahkan DOC ayam
KUB sebagai bantuan awal untuk budidaya. 3) melakukan penyeraham pakan dan pengenalan pakan
yang cocok di setiap periode pertumbuhan umur ayam. 4) Pemantauan Perkembangan Ayam Kampung
Unggul Balitnak (KUB). Melalui budidaya Ayam KUB dapat meningkatkan pengetahuan mitra dan dapat
dikembangkan sebagai usaha yang bernilai ekonomis

Kata kunci; Ayam KUB, Manajemen Pemeliharaan, Budidaya

Abstract

KUB chicken is one of the names of native chickens resulting from breeding carried out by the
Agricultural Research and Development Agency, Ciawi, Bogor. Raising free-range chickens is a
business unit that still has great potential, this is due to the high market demand and the tendency of
Indonesian people to like to eat chicken meat. The problem faced by partners is that partners still have
minimal knowledge regarding management of raising KUB chickens. The solutions offered to overcome
this are 1) conducting outreach and counseling regarding the maintenance and housing management of
Balitnak Superior Chickens. 2) hand over KUB chicken DOC as initial assistance for cultivation. 3)
distribute feed and introduce suitable feed at each period of chicken growth. 4) Monitoring the
Development of Balitnak's Superior Village Chickens (KUB). Through cultivating KUB chickens, partners'
knowledge can be increased and it can be developed as a business with economic value

Keywords; KUB Chickens, Maintenance Management, Cultivatio


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan Limbah Daun Teh Sebagai Pupuk Bokashi

Utilization of waste tea leave as bokashi fertilizer

Abdul Mutalib1*, Junyah Lely Isnaeni 2, Muhammad Yusuf 3

1
Pengelolaan Perkebunan Kopi, Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep
2 Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Teknologi Produksi Pangan, Politani Pangkep
3 Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep

*Korespodensi: abdulmutalib@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kegiatan ini dilakukan bersama dengan kelompok tani desa Minasa Baji yaitu kelompok Tani Minasaba
yang berlokasi di kawasan Pabrik Teh Gelas Kec.Bantimurung Kabupaten Maros, Masalah yang
dihadapi Kelompok tani adalah memanfaatkan Limbah Daun teh yang berlimpah untuk di manfaatkan
sebagai pupuk organik. Selain Limbah Daun the, di lokasi petani banyak ditemukan sisa tanaman dan
kotoran hewan yang juga potensi untuk di jadikan pupuk alternatif selain pupuk anorganik. Manfaat
pupuk organik adalah akan mengurangi pencemaran Tanah, dan menjaga aktifitas mikroorganisme
tanah sehingga penggunaan tanah menjadi lebih berkelanjutan dan menciptakan ekosistem yang
stabil. Langkah praktis untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pembinaan terhadap
kelompok tani dengan penggunaan limbah yang dibuat menjadi bokhasi sebagai pupuk organik,
dengan peningkatan kapasitas petani melalui penyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi/percontohan.
Hasil dari kegiatan ini yaitu suatu metode pemanfaatan limbah daun teh sehingga dapat menjadi pupuk
bokhasi yang di manfaatkan petani dalam melakukan budidaya tanaman. Dampak posistifnya terhadap
peserta adalah 1) peserta mampu membuat Pupuk Bokhasi dari limbah daun teh; 2) peserta sudah
terampil dalam melakukan pemupukan dan penggunaan pupuk bokhasi untuk di kombinasikan dengan
pupuk anorganik; 3) peserta dapat melihat manfaat pupuk bokhasi Limbah daun teh melalui
produktifitas tanaman sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani

Kata Kunci: Limbah, Daun Teh, Bokhasi

Abstract

This activity was carried out together with the Minasa Baji village farmer group, namely the Minasaba
Farmer group which is located in the Gelas Tea Factory area, Bantimurung District, Maros Regency.
The problem faced by the farmer group was utilizing abundant tea leaf waste to be used as organic
fertilizer. Apart from tea leaf waste, many plant residues and animal waste are found at farmers'
locations which also have the potential to be used as alternative fertilizers other than inorganic
fertilizers. The benefit of organic fertilizer is that it will reduce soil pollution and maintain the activity of
soil microorganisms so that land use becomes more sustainable and creates a stable ecosystem.
Practical steps to overcome this problem are through coaching farmer groups by using waste made into
bokhasi as organic fertilizer, by increasing farmer capacity through counseling, training, and
demonstrations/pilots. The result of this activity is a method of utilizing tea leaf waste so that it can
become bokhasi fertilizer which is used by farmers in cultivating plants. The positive impact on
participants is 1) participants are able to make Bokhasi Fertilizer from waste tea leaves; 2) participants
are skilled in fertilizing and using bokhasi fertilizer to combine with inorganic fertilizer; 3) participants can
see the benefits of Bokhasi fertilizer from tea leaf waste through plant productivity so that it can improve
farmers' welfare

Keywords: Waste, tea leaf, Bokahsi


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pendampingan Kelompok Pembudidaya Rumput Laut Kecamatan Mandalle

Assistance Of Seaweed Cultivation Group In Mandalle Village, Pangkep District

Dam Surya Massora1, Bustamin1, Nur Fajriani Nursida1*

1Teknologi Budi Daya Perikanan, Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: nurfajrianinursida@gmail.com

Abstrak

Rumput laut merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi dan sangat potensial di budidayakan di Desa
Mandalle ditinjau dari potensi rona lingkungan dan hidrodinamika laut, potensi sumberdaya manusia, dan
potensi berdasarkan sifat budidaya rumput laut. Namun meskipun harga jual rumput laut saat ini tinggi
namun tidak sertamerta meningkatkan taraf ekonomi petani rumput laut di Kecamatan Mandalle sehingga
perlu dilakukan kegiatan Pengabdian sehinga diharapkan memiliki dampak dalam hal product knowledge,
yaitu menambah pengetahuan tentang segala aspek fisik yang dapat dilihat dan dirasakan, manfaat fisik
berupa peningkatan kualitas produk, manfaat psikologis berupa dampak sosial ketika berinteraksi, dan nilai-
nilai yang diperoleh ketika berinteraksi. Metode yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat
adalah survey, sosialisasi dengan perangkat desa serta penyuluh perikanan setempat, pelatihan Budidaya
rumput laut, pendampingan dan evaluasi. Keberhasilan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini
didasarkan pada terlaksananya indikator-indikator proses. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
dievaluasi dalam hal proses dan akhir kegiatan. Kegiatan ini dianggap telah berhasil bila persentase
keterlibatan dan keaktifan kelompok mencapai 80% serta mitra kelompok pembudidaya rumput laut mampu
melakukan budidaya. Hasil evaluasi menunjukan bahwa petani pembudidaya rumput laut sangat antusias
terlibat, 99% terlibat dalam budidaya, dan terdapat peningkatan wawasan terhadap permasalahan yang
dihadapi pada kegiatan budidaya rumput laut. Pengabdian Kepada Masyarakat ini telah diimplementasikan
sesuai rencana.

Kata Kunci: Budidaya Rumput Laut, Desa Mandalle, Pendampingan Kelompok

Abstract

Seaweed is a commodity of high economic value and has great potential to be cultivated in Mandalle Village
in terms of the environmental potential and hydrodynamics of the sea, human resource potential, and
potential based on the nature of seaweed cultivation. However, even though the selling price of seaweed is
currently high, it does not necessarily improve the economic level of seaweed farmers in Mandalle District,
so it is necessary to carry out community service activities so that they are expected to have an impact in
terms of product knowledge, namely increasing knowledge about all physical aspects that can be seen and
felt, physical benefits. in the form of improving product quality, psychological benefits in the form of social
impacts when interacting, and values obtained when interacting. The methods used in Community Service
are surveys, outreach with village officials and local fisheries instructors, seaweed cultivation training,
mentoring and evaluation. The success of this Community Service activity is based on the implementation of
process indicators. Community Service Activities are evaluated in terms of the process and end of the
activity. This activity is considered successful if the percentage of group involvement and activity reaches
80% and the seaweed cultivator group partners are able to carry out cultivation. The evaluation results show
that the farmers Partners are very enthusiastic about being involved, 99% are involved in cultivation, and
there is increased insight into the problems faced in seaweed cultivation activities. This Community Service
has been implemented according to plan.

Keywords: Group Assistance, Mandalle Village, Seaweed Cultivatio


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan GMP Dan SSOP Pada UMKM Di Kota Parepare

Implementation Of GMP and SSOP In Msmes In Parepare City

Andi Santi1*, Agussalim1, Muh Ali Arsyad1, Jihan Rasyieda1


1Program Studi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ikbalsyukroni@polipangkep.ac.id

Abstrak

Good Manufacturing Practice (GMP) atau cara produksi makanan yang baik (CPMB) merupakan suatu
pedoman cara memproduksi makanan dengan tujuan agar produsen memenuhi persyaratan-persyaratan
yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen.
Tujuan dan manfaat dari kegiatan ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada
karyawan/karyawati UMKM tentang keamanan pangan, hygine dan sanitasi industri dan membuat model
GMP untuk industri dan di sosialisasikan kepada masyarakat. Metode yang dilakukan adalah demonstrasi
dan peragaan, melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai peningkatan keterampilan
masyarakat dalam menghasilkan produk olahan perikanan yang bergizi dengan teknologi yang tepat,
memberikan pengetahuan, pengarahan serta pendampingan kepada masyarakat mengenai cara
memproduksi sesuai standar. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM Binaan PT. Pertamina
mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga
peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi dengan
penerapan GMP dan SSOP. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan terkait bagaimana teknik produksi olaham hasil perikanan yang sesuai
peraturan dan keamanan pangan.

Kata Kunci: GMP, UMKM, Parepare, SSOP

Abstract

Good Manufacturing Practice (GMP), or good food production methods (CPMB), is a guideline for how to
produce food with the aim of ensuring that producers fulfill predetermined requirements to produce quality
food products in accordance with consumer demands. The aim and benefit of this activity is to provide
counseling and training to MSME employees about food safety, hygiene, and industrial sanitation, create a
GMP model for industry, and disseminate it to the public. The method used is demonstration and display,
through training, practice, and assistance, regarding increasing community skills in producing nutritious
processed fishery products with appropriate technology and providing knowledge, direction, and assistance
to the community regarding how to produce according to standards. Micro, Small, and Medium Enterprises
(UMKM) Assisted by PT. Pertamina, she participates in service activities enthusiastically and actively.
Training activities are two-way, so participants can discuss if there are problems in carrying out production
activities with the implementation of GMP and SSOP. It is hoped that community service activities will
increase knowledge and skills related to fishery product production techniques that comply with regulations
and food safety.

Keywords: GMP, MSME, Parepare, SSOP


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Aplikasi Perangkap Hama Tenaga Surya untuk Efisiensi Pest Control Manajemen
Pada Kelompok Tani Padi di Kelurahan Balocci Kabupaten Pangkep

Application of Solar Pest Traps for Pest Control Management Efficiency in Rice
Farmer Groups in Balocci Village, Pangkep Regency

Dewi Maharani1, Febrianto2, Sitti Nur Aminah1, Sitti Nur Annisa Ardi3, Rika Safitri1, Muhammad Kadir1*
1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan


3Program Studi Agroindustri, Jurusan teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

*Korespodensi: muhammadkadir@polipangkep.ac.id

Abstrak

Manajemen pengendalian hama pada usahatani padi tidak dapat diabaikan, karena sangat berpengaruh
pada Produksi dan profit yang diperoleh petani padi, karena kerusakan yang diakibatkan hama baik secara
kualitatif maupun kuantitatif mampu menurunkan produksi bahkan kegagalan panen. Penurunan produksi
akibat serangan hama dapat dikurangi dengan mengetahui karakteristik hama dan mengetahui cara yang
efektif dalam pengendaliannya. Aplikasi perangkap hama Tenaga surya merupakan aplikasi iptek yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan tingginya serangan hama padi, sekaligus upaya efisiensi
biaya dan meminimalkan pencemaran lingkungan akibat pengendalian hama dengan pestisida anorganik.
Perangkap hama tenaga surya dirakit dan diaplikasikan pada padi sawah dengan menempatkan perangkap
ditepi atau Tengah sawah terutama pada masa memasuki fase reproduktif yang dimulai dari inisiasi
primordia malai sampai berbunga (heading) dan pemasakan buah. Perangkap ini merupakan perangkap
Cahaya yang dihasilkan dari rangkaian lampu LED yang terpasang dengan Panel Surya dan Baterai
penyimpan daya sehingga alat secara otomatis akan mengisi energi untuk menyalakan lampu pada malam
hari dan menarik hama untuk mendekat dan terperangkap pada wadah berisi campuran air dan detergen
yang ditempatkan pada alat. Alat ini cukup efektif berdasarkan pengamatan hasil aplikasi oleh petani dan
mampu mendeteksi lerbih awal keberadaan hama. Hama yang terperangkap merupakan hama jenis
serangga nocturnal atau serangga yang aktif pada malam hari. Beberapa jenis hama yang terperangkap
oleh perangkap hama Cahaya tenaga surya diantaranya adalah Wereng hijau (Nephotettix virescens),
Wereng coklat (Nilaparvata lugens), penggulung daun asli (Chanaphalocrosis sp), penggulung daun palsu
(Chanaphalocrosis medinalis), penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), penggerek batang kuning
(Scirpophaga incertulas), dan walang sangit (Leptocorixa acuta).

Kata Kunci : Perangkap Hama, Padi, Tenaga Surya, Serangga Nocturnal

Abstract

Pest control management in rice farming cannot be ignored, because it greatly affects the yield and profit
obtained by rice farmers, because the damage caused by pests both qualitatively and quantitatively can
reduce yield and even failure of crops harvest. The decrease in production due to pest attacks can be
reduced by knowing the characteristics of pests and knowing how to effectively control them. The application
of Solar Pest Traps is a science and technology application carried out with the aim of controlling the high
attack of rice pests, as well as cost-efficiency efforts and minimizing environmental pollution due to pest
control with inorganic pesticides. Solar pest traps are assembled and applied to paddy rice by placing traps
on the edge or middle of rice fields, especially during the reproductive phase which starts from the initiation
of panicle primordia to flowering (heading) and fruit ripening. This trap is a light trap generated from a series
of LED lights installed with solar panels and power storage batteries so that the tool will automatically charge
energy to turn on the lights at night and attract pests to approach and be trapped in a container containing a
mixture of water and detergent placed on the tool. This tool is quite effective based on observations of
application results by farmers and is able to detect the presence of pests early. The pests trapped are
nocturnal insects or insects that are active at night. Some types of pests trapped by solar light pest traps
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

include Green leafhoppers (Nephotettix virescens), Brown planthoppers (Nilaparvata lugens), Real leaf
rollers (Chanaphalocrosis sp), false leaf rollers (Chanaphalocrosis medinalis), white stem borers
(Scirpophaga innotata), yellow stem borers (Scirpophaga incertulas), and Rice earhead bug (Leptocorixa
acuta)

Keywords: Pest Trap, Rice, Solar Power, Nocturnal Insects


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Sosialisasi Pentingnya Label dan Sertifikasi Halal pada Produk Olahan Hasil
Perikanan UMKM Kota Pare- Pare

Promotion of the Importance of Labels and Halal Certification for Processed


Fisheries Products by Micro, Small, and Medium Enterprises (UMKM)
in Pare-Pare City
Adilham1*, Mursida1, Fifi Arfini1
1Prodi Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Perikanan, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: adilhammuzakkar@polipangkep.ac.id

Abstrak

Aneka produk yang diproduksi oleh UMKM menjadi pilihan konsumen dengan menu yang berbeda- beda,
namun yang penting dari itu semua adalah kualitas dan keamanan produk, baik dari sisi kesehatan pun
demikian kualitasnya dari sudut pandang agama. Regulasi kenegaraan mewajibkan semua pelaku usaha
makanan dan minuman, hasil sembelihan serta jasa penyembelihan agar bersertifikat halal paling lambat 17
Oktober 2024. Tujuan dari Pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
pentingnya sertifikasi dan label halal pada produk olahan hasil Perikanan UMKM Kec. Soreang, Kota Pare-
Pare. Metode pelaksanaannya dimulai tahap identifikasi permasalahan mitra, tahap persiapan, kemudian
sosialisasi pelabelan dan sertifikasi halal. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah telah dilaksanakannya kegiatan sosialisasi sertifikasi halal dan label halal pada
produk UMKM Kota Pare-Pare. Sosialisasi ini diawali dengan acara pembukaan yang dihadiri oleh
perwakilan Kelurahan Watang Bacukiki dan Divisi Humas Pertamina yang mewadahi UMKM. Selanjutnya
pelaksanaan sosialisasi dengan mempersentasekan materi tentang urgensi halal dan prosedur pengurusan
sertifikat halal produk. Selama pelaksanaan kegiatan, para peserta sangat antusias dan bersemangat dalam
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Hasil diskusi dengan peserta menunjukkan bahwa mereka sangat
senang mengikuti kegiatan seperti ini.

Kata Kunci: Sosialisasi, Label, Sertifikasi, Halal

Abstract

Various products produced by micro, small, and medium enterprises (UMKM) become consumer choices
with different menus, but what matters most is the quality and safety of the products, both in terms of health
and from a religious perspective. Head of the Halal Product Assurance Implementing Agency (BPJPH) M.
Aqil Irham stated that all food and beverage businesses, slaughter products, and slaughter services must be
halal certified by no later than October 17, 2024. The purpose of this service is to enhance public
understanding of the importance of halal certification and labeling for processed fisheries products by
UMKMs in the Soreang District, Pare-Pare City. The implementation method began with partner issue
identification, followed by preparation, and then the socialization of labeling and halal certification. The
results achieved from the implementation of this community service are the successful socialization of halal
certification and halal labeling for UMKM products in Pare-Pare City. The socialization began with an
opening event attended by representatives from Watang Bacukiki Village and the Pertamina Public Relations
Division that accommodated UMKMs. Subsequently, the socialization was carried out by presenting material
on the urgency of halal and the procedures for obtaining halal product certification. During the
implementation of the activity, the participants were very enthusiastic and eager to participate in the entire
series of activities. The results of discussions with the participants indicated that they were very pleased to
be part of such activities.

Keywords: Socialization, Label, Certification, Halal


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Introduksi Teknologi Penetasan Sederhana Pada Peternak Ayam Lokal


Di Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep

Introduction of Simple Hatching Technology for Local Chicken Farmers


on Sabutung Island, Pangkep Regency

Subhan Effendi1, Ummul Masir2*


1Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Teknologi Pakan ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ummulmasir@gmail.com

Abstrak

Ternak unggas merupakan salah satu sektor penghasil pangan sumber protein utama di Indonesia,
berdasarkan data BPS (2022) permintaan akan daging serta produk ternak unggas lainnya semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan populasi ayam kampung menjadi lebih lambat dibanding jenis
ayam lainnya. Penyebab utama produksi telur yang rendah adalah sistem pemeliharaan yang masih
tradisional dan sifat mengeram pada ayam kampung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
tingkat pemahaman dan respon masyarakat peternak terhadap teknologi mesin tetas ayam kampung.
Sasaran dari kegiatan ini adalah peternak yang terdiri dari masyarakat sekitar di Desa Mattiro Kanja, Kec.
Liukang Tupa’biring Utara, Kabupaten Pangkep. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi
kepada masyarakat lain untuk turut mengembangkan peternakan ayam kampung. Metode yang digunakan
dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan pada peternak yaitu Participatory Rural Aprasial (PRA) yaitu suatu
metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan simulasi pembuatan mesin tetas.
Materi penyuluhan yang disampaikan adalah mengenai pengenalan ayam lokal jenis kampung unggul
Balitnak dan pengenalan mesin tetas sederhana.

Kata Kunci: Introduksi, Penetasan, Sabutung, Ayam KUB

Abstract

Poultry farming is one of the primary protein source food-producing sectors in Indonesia. BPS data (2022)
shows that demand for meat and other poultry products occasionally increases. The increase in the free-
range chicken population is slower than other types of chicken. The leading cause of low egg production is
the traditional rearing system and the broody nature of free-range chickens. This activity aims to determine
the level of understanding and response of the farming community about hatching machine technology. The
targets of this activity are breeders consisting of local communities in Mattiro Kanja Village, Kec. Liukang
Tupa'biring Utara, Pangkep Regency. This activity is hoped to motivate other communities to participate in
developing free-range chicken farming. The method used in this service activity is carried out by breeders,
namely Participatory Rural Appraisal (PRA), which educates the community through counseling, training, and
simulations of making hatching machines. The counseling material presented was about the introduction of
KUB chickens and the introduction of simple hatching machines.

Keywords: Hatching, Introduction, KUB Chicken, Sabutung Island.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Mendidik Anak Dalam Konsep Islam Di Era Millenial

Educating Children in Islamic Consept in the Milenial Era.

Faisal Jafar 1*, Amriani Hambali1, Sabaruddin 1


1 Program Studi, Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Politani Pangkep
*Korespondensi : faisaljafar@polipangkep.ac.id

Abstrak

Pendidikan Islam mau tidak mau harus ikut berkontribusi, bahkan bertanggungjawab dalam menyiapkan
manusia dalam menghadapi era millenial. yaitu manusia yang mampu merubah tantangan menjadi peluang,
serta dapat memanfaatkannya guna kesejahteraan hidupnya secara material dan spiritual. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat bertujuan memperkaya pengetahuan para orangtua tentang konsep
pendidikan islam, memperkaya pengetahuan para orangtua terhadap perbedaan dan persamaan pendidikan
di era milenial, memperkaya pengetahuan para orangtua tentang cara mendidik anak dalam konsep islam di
era milenial. Metode pelaksanaan dan penerapan ipteks, bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat di
laksanakan pada tanggal14 Maret 2023, di TK Kartika XX-12 Parepare, sasaran utama pengabdian pada
masyarakat adalah anggota KPO (Kelompok Persatuan Orangtua ) TK Kartika XX-XII Parepare, penerapan
ipteks pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode ceramah, penyuluhan dan tanya jawab
terkait dengan konsep pendidikan islam di era millennial. Pelaksanaan kegiatan kunjungan ke lokasi untuk
menyampaikan undangan dan maksud tujuan pelaksanaan program pengabdian kepada pihak sekolah TK,
hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat dan kesipunan dengan melihat pembahasan pengabdian kepasa
masyarakat, maka dapat dietahui bahwa ras KPO ini merupakan keturunan yang sangat bergantung pada
teknologi, bahkan teknologi dianggap sebagai model hidup, mereka instan tapi optimis dan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi. Hal inilah yang membuat media online sangat dibutuhkan dan disukai, sehingga
kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan tertib, khidmat, dan lancar.

Kata Kunci : Konsep Islam Di Era Millenial

Abstract

Islamic education inevitably has to contribute, even be responsible, in preparing people to face the millennial
era. Namely humans who are able to turn challenges into opportunities, and can utilize them for their
material and spiritual well-being. Community service activities aim to: Enrich parents' knowledge about the
concept of Islamic education. Enriching parents' knowledge of the differences and similarities in education in
the Millennial Era. Enriching parents' knowledge about how to educate children in Islamic concepts in the
Millennial Era. Implementation Method and Application of Science and Technology, Time and Place
Community service activities will be carried out on March 14 2023, at TK Kartika XX-12 Parepare, The main
target of community service is members of the KPO (Parents Association Group) Kindergarten Kartika XX-
XII Parepare, Application of Science and Technology This community service is carried out by means of
lectures, counseling and questions and answers related to the concept of Islamic education in the millennial
era. Implementation of site visits to convey invitations and objectives for implementing service programs to
kindergarten schools as a result of community service and community service. So by looking at the
discussion above, we can see that the KPO breed is a breed that is very dependent on technology. Even
technology is considered a living model. They are instant but optimistic and have a high curiosity. This is
what makes online media so popular. This service activity is carried out in an orderly, solemn and smooth
manner

Keywords: Islamic Concepts in the Millennial Era


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Manajemen Pakan Ayam Buras di Pulau Sabutung Desa Mattiro Kanja Liukang
Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep

Local Chicken Feed Management On Sabutung Island


Mattiro Kanja Liukang Tupabbiring Utara Village Pangkep District

Nurjannah Bando1*, Fitriana Akhsan2


1Program Studi Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan
2Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Jalan Poros Makassar – Pare Pare KM 83, Pangkep, Sulawesi Selatan, 90652
* Korespondensi : nurjannahbando123@gmail.com

Abstrak

Pemeliharaan ayam buras dapat dilakukan dengan sistem intensif dengan perbaikan manajemen pakan
untuk mendukung keberhasilan budidaya ayam buras. Oleh karena itu, perlu penerapan iptek pada desa
mitra dalam budidaya ayam buras untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manajemen
pemeliharaan secara intensif. Tujuan pengabdian ini yaitu memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi
peternak tentang manajemen pemberian pakan pada ayam buras. Pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan pada bulan Mei 2023. Kelompok sasaran/mitra sebagai peserta penyuluhan yaitu masyarakat
Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja Liukang Tupabbiring Utara Kabupaten Pangkep. Metode pelaksanaan
kegiatan yaitu penyuluhan dan praktek pemberian pakan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan pengabdian ini
yaitu pedoman manajemen pemberian pakan pada ayam buras baik jenis maupun jumlah pakannya.
Diharapkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki, maka masyarakat dapat memulai usaha budidaya
ayam buras secara intensif.

Kata Kunci : Ayam Buras, Manajemen Pakan, Sabutung

Abstract

Rearing local chickens can be carried out using an intensive system with improved feed management to
support the success of local chicken cultivation. Therefore, it is necessary to apply science and technology in
partner villages in cultivating local chickens to provide knowledge to the community about intensive
maintenance. The aim of this service is to provide management farmers with understanding and knowledge
about feeding local chickens. This community service was carried out in May 2023. The target
group/partners as participants in the outreach were the people of Sabutung Island, Mattiro Kanja Liukang
Village, North Tupabbiring, Pangkep Regency. The way to carry out activities is counseling and feeding
practices. The results obtained from this service activity are management guidelines for feeding local
chickens, both the type and amount of feed. It can be expected that with the knowledge they have, the
community can start an intensive local chicken cultivation business.

Keyword: Local chickens, Feed management, Sabutung


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Kopi Secara Berkelanjutan Bagi Petani


di Kabupaten Gowa

Application of Sustainable Coffee Cultivation Technology for Farmers in Gowa


Syahruni Thamrin1*, Muh Dzulkifly Ashan2, Junaedi3, M. Nur Ilman Ilham1, Maslam1
1ProdiPengelolaan Perkebunan Kopi, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep
2 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikutura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep
3Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politani Pangkep

*Korespodensi: ashankifly@gmail.com

Abstrak

Tanaman Kopi (Coffea) adalah salah satu genus penting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan
dikembangkan secara komersial, terutama Coffea Arabika, Coffea Liberica, Coffea Kanephora diantaranya
kopi Robusta. Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di seluruh dunia dengan
kontribusi setengah dari total ekspor komoditas tropis. Kabupaten Gowa adalah salah satu daerah yang
menghasilkan Kopi dengan kualitas dan cita rasa yang khas, dimana salah satu daerah penghasilnya adalah
Dusun Ma’lenteng yang berada di Desa Erelembang. Dusun ini memiliki kendala produksi Kopi akibat
kurangnya penerapan teknologi budidaya Kopi secara berkelanjutan oleh Petani. Kegiatan pengabdian ini
dilakukan pada bulan Maret tahun 2023, dengan metode ceramah tentang standart operating procedur
(SOP) terkait teknik budidaya tanaman Kopi. Salah satu teknik yang diunggulkan adalah teknik
pemangkasan tanaman kopi. Selain itu dilakukan dengan metode demonstrasi pembuatan pupuk organik
cair. Teknik tersebut dipilih dengan melihat kondisi perkebunan dan usia tanaman petani yang memasuki
fase generatif untuk pembentukan buah. Fenomena harga pupuk yang semakin mahal membuat petani tidak
melaksanakan pemupukan sesuai stadia pertumbuhannya. Melalui teknik pemupukan organik dengan sisa
limbah rumah tangga diharapkan mampu memperkaya unsur hara tanah di pertanaman kopi dan
meningkatkan produksinya. Hasil pengabdian ini adalah membentuk dan mengoptimalkan kelompok petani
kopi berkelanjutan yang mampu menerapkan teknologi budidaya tanaman Kopi.

Kata Kunci: Kopi, berkelanjutan, pemangkasan, pupuk organik cair

Abstract

Coffea are one of the important genera that have high economic value and are developed commercially,
especially Coffea Arabica, Coffea Liberica, Coffea Kanephora including Robusta coffee. Coffee is the main
tropical commodity traded worldwide with a contribution of half of total tropical commodity exports. Gowa
district is one of the areas that produces coffee with distinctive quality and taste, where one of the producing
areas is Ma'lenteng Hamlet located in Erelembang Village. This hamlet has coffee production constraints
due to the lack of application of sustainable coffee cultivation technology by farmers. This service activity
was carried out in March 2023, using a lecture method on standard operating procedures (SOP) related to
coffee plant cultivation techniques. One of the featured techniques is the technique of pruning coffee plants.
In addition, it is carried out by the demonstration method of making liquid organic fertilizers. The technique
was chosen by looking at the conditions of the plantation and the age of plants when entering the generative
phase for fruit formation. The phenomenon of increasingly expensive fertilizer prices makes farmers not carry
out fertilization according to their growth stadia. Through organic fertilization techniques with the remaining
household waste, it is expected to be able to enrich soil nutrients in coffee plants and increase production.
The result of this dedication is to form and optimize a group of sustainable coffee farmers who can apply
coffee plant cultivation technology.

Keywords: Coffee, sustainable, pruning, liquid organic fertilizer


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan Prosedur Standar Operasional Cara Karantina Ikan Hias yang Baik
(CKIB) untuk Kualitas Ekspor di Cv. Rezky Bahari Makassar

Application of Modular System Recirculation Aquarium Technology to Improve the


Quality of Fish and Ornamental Coral Production

Andi Rusdi Walinono1* ,Mauli Kasmi1, Yusri Muhammad Yusuf 1


1Program Studi Agribisnis Perikanban, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Nergeri
*Korespondensi : andirusdiwalinono1@gmail.com

Abstrak

Penerapan Technologi Akuarium Resirkulasi Sistem Modular Untuk Peningkatan Kualitas Produksi Ikan dan
Karang Hias. Perairan Indonesia mempunyai potensi sumber daya perikanan sangat melimpah khususnya di
Sulawesi Selatan belum dimanfaatkan secara optimal. Penguasaan inovasi teknologi msih rendah
khususnya penanaganan ikan hias karang dan koral. Tujuan Program ini adalah peningkatan hasil kegiatan
usaha masayarakat nelayan yang lebih mandiri secara ekonomi yang profitable dan social serta
meningkatkan keterampilan softskill dan hardskili. Komponen pada sistem resirkulasi meliputi akuarium
pemeliharan, bak filtrasi mekanis dan biologis. Peralatan pendukung Lampu LED dan thermometer. Sistem
dapat digunakan untuk bak pemeliharaan berkapasitas hingga 1.500 liter air laut. Filter mekanis
menggunakan protein skimmer dan filter biologis dengan live rock dan bioball. Metodenya adalah mengikuti
proses kegiatan langsung penanganan ikan hias dan koral dengan resirkulasi modular yang benar di kedua
UKM. Hasilnya adalah Peningkatan kualiatas produk ikan hias dan koral pada sistem penerapan teknologi
pemeliharaan dengan system resirkulasi modular secara efesien dan efektif. Protein skmmer salah satu
komponen dalam system akuarium resirkulasi modular berfungsi sebagai filter yang memisahkan logam
berat dan amoniak terlarut dalam air.

Kata Kunci: Akuarium, Ikan dan Karang Hias, Resirkulasi, Modular.

Abstract

The Technology Aplication of Modular System Recirculation Aquarium for Improving the Quality of
Ornamental Fish and Corals Production. Ocean waters Indonesian have very abundant potential fishery
resources, especially in South Sulawesi, have not been utilized optimally. Mastery of Low Msih Technology
Innovation, especially in the aggression of coral and coral ornamental fish. The purpose of this program is an
increase in the results of more indepitable and social economics of fishermen business activities and
improve softskill and hardskili skills. The component in the recirculation system includes maintenance
aquarium, mechanical and biological filtration tub. LED lights support equipment and thermometer. The
system can be used for maintenance tub with a capacity of up to 1,500 liters of sea water. Mechanical filters
use proteins skimmer and biological filters with live rock and bioball. The method is to follow the process of
direct activity of handling ornamental fish and coral with the correct modular recirculation in both UKM. The
result is an increase in the qualitory of ornamental fish and corals products on the system of implementing
maintenance technology with effective and efficiency modular recirculation systems. The Protein skimmer
One component in the modular recirculation aquarium system serves as a filter that separates heavy metals
and dissolved ammonia in water.

Keywords: Aquarium, Ornamental Fish and Corals, Recirculation, Modular.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Teknik Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Terpal

Techniques For Cultivation Of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)


In The Plastic Lined Pond

Irfani Baga1*, A. Puspa Sari Idris1, Sri Wahidah1

1Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perikanan


Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan
*Korespondensi : ifanii_bagaf@yahoo.co.id

Abstrak

Ikan Nila (Oreochamis niloticus) telah sangat populer dengan kehidupan para petani ikan lokal, karena
mudah untuk dibudidayakan dan juga pertumbuhan yang cepat. Budidaya ikan nila di kolam terpal selalu
menjadi pilihan pembudidaya ikan di Indonesia karena di samping lebih efisien, pembudidayaan ikan nila di
kolam terpal dinilai lebih efektif dalam mengembangbiakannya. Tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat di
lokasi pengabdian masyarakat mampu menerapkan teknik budidaya ikan Nila di kolam terpal sebagai
peningkatan produksi ikan Nilanya Pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai
dengan Oktober 2023 di Desa Siddo, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi
Selatan. Kegiatan yg dilakukan adalah pendampingan petani budidaya ikan Nila di kolam terpal, yaitu
memberikan informasi tentang teknik budidaya yang baik yaitu tentang pengendalian kualitas air, pemberian
pakan, pengendalian penyakit, pengamatan pertumbuhan, dan lain lain. Pendampingan tersebut disertai
dengan penyuluhan kepada petani ikan Nila kolam terpal setempat. Di samping itu dilakukan juga diskusi
dengan petani setempat mengenai kendala-kendala yang dihadapi petani dan memberikan solusinya. Dari
hasil pendampingan dan penyuluhan tentang teknik budidaya ikan nila di kolam terpal memberikan manfaat
pada peningkatan pertumbuhan ikan nila yang dibudidayakan para petani tersebut.

Kata Kunci: ikan, Nila, kolam, terpal, penyuluhan

Abstract

Nile Tilapia (Oreochamis niloticus) has been very popular with local fish farmers, because it is easy to
cultivate and also grows quickly. Cultivating tilapia in plastic lined ponds has always been the choice of fish
farmers in Indonesia because apart from being more efficient, cultivating Nile Tilapia in plastic lined ponds is
considered more effective in breeding them. The aim of this activity is so that the community at the
community service location is able to apply Nile Tilapia cultivation techniques in plastic lined ponds to
increase Nile Tilapia production. This community service was carried out from April to October 2023 in Siddo
Village, Soppeng Riaja District, Barru Regency, South Sulawesi Province . The activity carried out is
assisting farmers cultivating Nile Tilapia in plastic lined ponds, namely providing information about good
cultivation techniques, namely controlling water quality, feeding, controlling disease, observing growth, and
so on. This assistance is accompanied by counseling to local plastic lined pond Nile Tilapia farmers. Apart
from that, discussions were also held with local farmers regarding the obstacles faced by farmers and
providing solutions. The results of mentoring and counseling on Nile Tilapia cultivation techniques in plastic
lined ponds have provided benefits in increasing the growth of Nile Tilapia cultivated by these farmers.

Keywords: fish, Tilapia, pond, tarpaulin, counseling


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pengendalian Penyakit Pada Pendederan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

Disease Control In Nursery Vaname Shrimp (Litopenaeus Vannamei)


Rusli1, Mulyati1*, Suryati1
1Studi Teknologi Budidaya Perikanan, Budidaya Perikanan, Politani Negeri Pangkep
*Korespodensi: rullink76@gmail,com

Abstrak

Petani tambak membutuhkan benur yang berkualitas dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi. Dalam
rangka menjamin ketersediaan benur tersebut, dapat diperoleh dari persiapan benur udang melalui tahap
pendederan. Pendederan udang vaname berguna untuk mengurangi tingkat stres benur ketika berpindah
dari lingkungan hatchery yang tertutup menuju tambak yang terbuka. Dengan demikian, daya tahan udang
terhadap virus dan bakteri pun akan meningkat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah
metode transfer knowledge dan skill melalui pendekatan partisipatif dengan kegiatani penyuluhan dan
pemdampingan pada masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah timbulnya kesadaran dan penerapan
bisekuriti dalam proses pendederan udang, serta peningkatan kekebalan tubuh benur udang dengan
penambahan vitamin pada pakannya shingga diperoleh benur yang berkualitas dengan kelangsungan hidup
yang tinggi.

Kata Kunci: pendederan, udang vanamei, penyakit

Abstract

Pond farmers need quality fry that have high endurance. In order to ensure the availability of these fry, they
can be obtained from the preparation of shrimp fry through the nursery stage. Vaname shrimp nursery is
useful for reducing the stress level of the fry when moving from a closed hatchery environment to an open
pond. In this way, the shrimp's resistance to viruses and bacteria will increase. The method used in this
service is the method of transferring knowledge and skills through a participatory approach with outreach and
assistance activities to the community. The results of this activity are the emergence of awareness and
application of security in the shrimp nursery process, as well as increasing the immunity of shrimp fry by
adding vitamins to their feed so that quality fry are obtained with high survival..

Keywords: nursery. vannamei shrimp, desease


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Rancang Bangun dan Diseminasi Mesin Pasteurisasi Sari Jus Stroberi bagi UKM
di Agrowisata Stroberi Bantaeng

Design and Dissemination of Strawberry Juice Pasteurization Machines for SMEs


at Bantaeng Strawberry Agrotourism

Imran Muhtar1*, Syahriati1, Rahmawati Saleh1, dan Nurlina Kasim2

1 Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
2 Program Studi Budidaya Pertanian, Jurusan Agroteknologi, Universitas Hasanuddin
*Korespodensi: imranmuhtar@polipangkep.ac.id

Abstrak

Pasteurisasi merupakan cara mengurangi populasi mikroorganisme dalam jus buah stroberi untuk
memperpanjang daya awet selama proses penyimpanan. Alat pasteurisasi skala UKM masih dilakukan
secara tradisional, suhu tidak terkontrol dan kapasitas kecil. Tujuan pengabdian adalah melakukan
rancangbangun dan diseminasi alat pasteurisasi terkontrol bagi UKM pengolah stroberi dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi jus stroberi pada UKM stroberi di Kawasan agrowisata
stroberi Bantaeng. Metode pelaksanaan secara partisipatif melibatkan pelaku UMK dalam desain fungsional,
melakukan rancangbangun dan konstruksi alat dengan teknologi lokal, uji performasi dan verifikasi alat serta
implementasi terhadap UKM pengolah stroberi dalam bentuk pelatihan dan produksi. Hasil penelitian
menunjukkan alat pateurisasi jus stroberi dapat dibuat dengan dimensi komponen utama alat pasteurisasi
600 mm x lebar 450 mm x tinggi 1.250 mm, daya motor 686 Watt dan diameter poros pemotong 2,5 cm,
serta kapasitas produksi 25 liter. Uji coba alat dilakukan pada pada 25, 50 dan 75 rpm pengaduk, suhu
pasteurisasi 70, 80 dan 90oC dan lama proses pasteurisasi 30, 40 dan 50 menit. Hasil uji coba
menunjukkan performansi terbaik pada 50 rpm dengan kestabilan alat dan distribusi suhu relatif lebih
seragam, sedangkan suhu dan lama pasteurisasi terbaik pada kondisi tersebut masing-masing 80oC dan 30
menit menghasilkan kadar gula, kekentalan, pH dan kadar abu optimal. Hal tersebut menunjukkan alat
pasteurisasi jus stroberi sistim terkontrol dapat dibuat dengan teknologi lokal dan efektif dalam meningkatkan
mutu jus stroberi sesuai dengan standar SNI mutu jus stroberi sehingga dapat memperpanjang daya awet
jus stroberi selama penyimpanan dan mempertahankan mutu jus produksi UKM pada Kawasan agrowisata
stroberi kabupaten Bantaeng

Kata Kunci: rancangbangun alat, pasteurisasi, jus stroberi dan agrowisata

Abstract

Pasteurization is a way to reduce the population of microorganisms in strawberry juice to extend its shelf life
during the storage process. SME scale pasteurization equipment is still done traditionally, the temperature is
not controlled and the capacity is small. The aim of the service is to design and disseminate controlled
pasteurization equipment for strawberry processing SMEs in order to improve the quality and production
capacity of strawberry juice in strawberry SMEs in the Bantaeng agrotourism area. The participatory
implementation method involves SMEs in functional design, design and construction of equipment using
local technology, performance testing and verification of equipment as well as implementation for strawberry
processing SMEs in the form of training and production. The research results show that a strawberry juice
pasteurization tool can be made with the dimensions of the main components of the pasteurization tool being
600 mm x 450 mm wide x 1,250 mm high, a motor power of 686 Watts and a cutting shaft diameter of 2.5
cm, and a production capacity of 25 liters. Testing of the equipment was carried out at the mixer 25, 50 and
60 rpm, 70, 80 and 90oC temperature and 20, 30 and 40 menit of the pasteurization processing time. The
test results showed the best performance at 50 rpm with tool stability and relatively more uniform
temperature distribution, while the best temperature and pasteurization time under these conditions were
80oC and 30 minutes respectively to produce sugar content, viscosity, pH and ash content optimally. This
shows that the controlled system pasteurization device for strawberry juice can be made using local
technology and is effective in improving the quality of strawberry juice in accordance with SNI standards for
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

the quality of strawberry juice so that it can extend the shelf life of strawberry juice during storage and
maintain the quality of juice produced by SMEs in the strawberry agrotourism area of Bantaeng district.

Keywords: equipment design, pasteurization, strawberry juice and agrotourism


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Peningkatan Keterampilan Kelompok Perempuan Dan Pelaku Umkm Dalam


Pengemasan Produk Olahan Perikanan di Kabupaten Pangkep

Improving The Skills Of Women's Groups And Business Activities In Packaging


Fishery Processed Products In Pangkep District
Mukhlisa A.Ghaffar1*, Muh. Sulaiman1, Ahmad Setiawan1
1Program Studi pengelolaan Pelabuhan Periikanan, Jurusan Teknologi Kemaritiman
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi : mukhlisa.ag73@yahoo.com

Abstrak

Kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah dengan potensi perikanan yang
besar. Hal ini menjadi peluang bagi pengembangan produk olahan perikanan yang dipasarkan secara
komersial. Saat ini pengemasan produk perikanan memiliki arti penting dalam keberhasilan pemasarn
dengan menciptakan brand menarik, informatif dengan tetap menjaga kualitas produk olahan perikanan
yang dikenal bersifat perishable food. Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan di Desa Boddie Dusun
Lamasa Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep pada bulan September 2023 dengan melibatkan
kelompok perempuan, tokoh masyarakat dan aparat desa. Metode yang dipergunakan adalah penyuluhan
tentang potensi perikanan local dan demonstrasi pengemasan produk olahan perikanan yaitu ekado seafood
dan sambal ebi. Tujuan yang diharapkan adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan kelompok
sasaran dalam pengemasan produk perikanan. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif dari peserta
khususnya yang telah memiliki usaha home industry yang diindikasikan dengan keterlibatan secara
langsung peserta dalam pembuatan produk hingga pengemasannya. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini memiliki potensi keberlanjutan usaha namun yang menjadi tantangan adalah dalam
permodalan usaha untuk mengembangkan produk yang ingin dipasarkan.

Kata kunci: Keterampilan, Pengemasan, Produk Perikanan

Abstract

Pangkep Regency in South Sulawesi is an area with large fisheries potential. This is an opportunity for the
development of processed fishery products that are marketed commercially. For now, the packaging of
fishery products has an important meaning in marketing success by creating attractive, informative brands
while maintaining the quality of processed fishery products which are known to be perishable food. This
community service was carried out in Boddie Village, Lamasa Hamlet, Mandalle District, Pangkep Regency
in September 2023, involving women's groups, community leaders and village officials. The methods used
are counseling about the potential of local fisheries and demonstrations on the packaging of processed
fishery products, namely ekado seafood and ebi chili sauce. The expected goal is to increase the target
group's understanding and skills in packaging fishery products. The results of the activity show active
participation from participants, especially those who already have home industry businesses, which is
indicated by the participants' direct involvement in making products and packaging them. This community
service activity has the potential for business sustainability, but the challenge is the business capital to
develop the products that you want to market.

Keywords: Skills, Packaging, Fishery Products


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Inovasi Olahan Baby Cumi Dan Pengemasan Produk Untuk Meningkatkan


Pendapatan Bagi Masyarakat Pesisir Kelurahan Bontomatene

Innovation In Processing Baby Squid And Product Packaging To Increase Income


For Coastal Communities In Bontomatene Village

Ilyas1*, Muhammad Ridwan1, Andi Baso Adil Natsir1


1Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan,
*Korespondensi : ilyasmsi@polipangkep.ac.id

Abstrak

Olahan baby cumi merupakan salah satu alternative yang dapat dibuat menjadi bahan sambal yang mudah
dibuat dapat menjadi nilai ekonomis tinggi. Sambal merupakan olahan yang terbuat dari cabe dan dicampur
dengan bahan lain seperti bawang, gula, garam dan sebagainya. Sambal mempunyai cita rasa pedas yang
khas dan nikmat. Sambal bisa dinikmati dengan berbagai makanan lain, seperti dimakan dengan nasi
sehingga menjadi lauk, buah yang kecut dan lain sebagainya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk
memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang inovasi olahan produk perikanan baby cumi serta
membuat kemasan produk yang menarik yang dapat meningkatkan minat beli konsumen. Metode dalam
pendekatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini antara lain: a) Memberikan penyuluhan dan penjelasan
terkait olahan baby cumi yaitu sambal baby cumi, alat dan bahan yang digunakan, proses pembuatan
sambal cumi dan cara penggunaan kemasan produk. b) Memberikan pelatihan dan bimbingan tentang
proses pengolohan baby cumi menjadi sambal dan pembuatan kemasan yang menarik sehingga bernilai
ekonomis tinggi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Meningkatnya pengetahuan masyarakat
pesisir Kelurahan Bontomatene tentang pengolahan baby cumi serta bertambahnya keterampilan
masyarakat dalam membuat kemasan yang menarik sehingga mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir di Kelurahan Bontomatene. Kesimpulan dari kegiatan ini
adalah meningkatnya pengetahuan dan pendapatan masyarakat pesisir Kelurahan Bontomatene dengan
pelatihan mengolah dan membuat kemasan olahan baby cumi menjadi sambel pedas.

Kata kunci : baby cumi, inovasi, kemasan

Abstract

Processed baby squid is an alternative that can be made into a chili sauce that is easy to make and has high
economic value. Sambal is a preparation made from chilies and mixed with other ingredients such as onions,
sugar, salt and so on. Sambal has a distinctive and delicious spicy taste. Sambal can be enjoyed with
various other foods, such as eating it with rice so it becomes a side dish, sour fruit and so on. The aim of this
service is to provide knowledge to the public about innovations in processing baby squid fishery products
and to create attractive product packaging that can increase consumer buying interest. Approach methods
that can be used in this activity include: a) Providing counseling and explanation regarding processed baby
squid, namely baby squid chili sauce, tools and materials used, the process of making squid chili sauce and
how to use product packaging. b) Providing training and guidance on the process of processing baby squid
into chili sauce and making attractive packaging so that it has high economic value. The results obtained
from this activity are increased knowledge of coastal communities in Bontomatene Village about processing
baby squid as well as increased community skills in making attractive packaging so that it has high economic
value which can increase the income of coastal communities in Bontomatene Village. The conclusion of this
activity is increasing the knowledge and income of coastal communities in Bontomatene Village with training
in processing and packaging processed baby squid into spicy sauce.

Keywords: baby squid, innovation, packaging


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pembuatan Umpan Palsu Kepiting Rajungan di Kabupaten Pangkep

Making Fake Crab Bait in Pangkep Regency


Adam1*, Muh Aras1, Amir Yusuf1
1Penangkapan Ikan, Teknologi Kemaritiman, dan Politani Negeri Pangkep
*Korespodensi: yadanta279@gmail.com

Abstrak

Umpan yang digunakan oleh nelayan kepiting rajungan, umumnya digunakan sekali saja, trip berikut harus
mencari umpan yang baru. Kondisi tersebut, dapat di atasi dengan penggunaan umpan palsu. Tujuan
pengabdian kepada Masyarakat adalah menambah pengetahuan nelayan tentang penggunaan umpan palsu
pada alat tangkap bubu lipat kepiting rajungan dan mengurangi biaya operasional penggunaaan umpan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan nelayan. Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan di desa
Tamarupa Kecamatan mandalle Kabupaten Pangkep dalam bentuk penyuluhan dengan materi slide power
point dan demonstrasi pembuatan umpan palsu pada alat tangkap bubu kepiting rajungan secara langsung
oleh masayarakat nelayan yang hadir. Masayarakat nelayan yang menggunakan bubu lipat sebagai alat
tangkap untuk menangkap kepiting rajungan sangat tertarik dengan adanya inovasi umpan plasu yang
ditawarkan sebagai solusi mengatasi masalah yang dihadapi. Umpan palsu dapat digunakan lebih lama
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan umpan ikan yang digunakan sebagai
penarik kepiting rajungan ke alat tangkap bubu lipat. Biaya operasional penangkapan kepiting rajungan
dengan menggunakan umpan palsu dapat dikurangi sehingga keuntungan hasil penjualan rajungan lebih
besar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari nelayan. Umpan palsu dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti umpan dari ikan dalam mengoperasikan alat tangkap bubu lipat bagi nelayan di desa
Tamarupa Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep.

Kata Kunci: rajungan, bubu lipat, umpan palsu

Abstract

The bait used by crab fishermen is generally used only once, the next trip you have to look for new bait. This
condition can be overcome by using fake bait. The aim of the community service is to increase fishermen's
knowledge about the use of fake bait on crab crab folding trap fishing equipment and reduce the operational
costs of using bait so that it can increase fishermen's income. Community service activities will be carried out
in Tamarupa Village, Mandalle District, Pangkep Regency in the form of counseling with power point slide
material and a demonstration of making fake bait on crab trap fishing equipment directly by the fishing
community present. The fishing community who use folding traps as fishing gear to catch small crabs are
very interested in the innovative plastic bait offered as a solution to the problems they face. Fake bait can be
used for longer at a cheaper cost compared to using fish bait which is used to attract crabs to folding trap
fishing equipment. The operational costs of catching small crabs using fake bait can be reduced so that
profits from selling small crabs are greater, thereby increasing fishermen's income. Fake bait can be used as
an alternative to fish bait when operating folding trap fishing equipment for fishermen in Tamarupa Village,
Mandalle District, Pangkep Regency.

Keywords: crab, folding traps, fake bait.


Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Program PKM-PM: Pendampingan Dalam Pembuatan Evaluasi Materi Pembelajaran


Yang Interaktif Kepada Guru SMAS KRISTEN SOLEMAN MAKASSAR Menggunakan
Platform Kahoot

PKM-PM Program: Assistance in Making Evaluation of Interactive Learning


Materials for KRISTEN SOLEMAN MAKASSAR SMAS Teachers Using the Kahoot
Platform
Rivanky Valensius Bara1*, Omita Abigail1 ,Nur Azizah Muchtar1,
Nurlinda Apriliani1, Angelin Marici B.1, Andryanto A1
1Universitas Teknologi Akba Makassar

*Korespondensi : rivanky20@mhs.akba.ac.id

Abstrak

Dalam Undang-Undang Dasar 1945, negara memiliki kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
dengan peran penting yang diemban oleh guru dalam menentukan kualitas dan masa depan pendidikan di
Indonesia. Guru memiliki tugas vital untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik, karena minat peserta
didik merupakan faktor pendorong peserta didik untuk aktif dalam belajar, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kualitas pelajar di Indonesia. Metode evaluasi pembelajaran konvensional dapat
memunculkan kejenuhan dan menurunkan partisipasi siswa. Oleh karena itu, penggunaan teknologi
pembelajaran animasi dalam pembuatan bahan ajar interaktif telah terbukti efektif dalam meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Kami memanfaatkan aplikasi Kahoot dan fasilitas lab sekolah untuk melaksanakan
pelatihan dan pendampingan kepada guru dalam membuat evaluasi pembelajaran berbentuk permainan
yang lebih menarik dan interaktif. Kahoot, sebagai platform online yang dapat dipakai dalam evaluasi materi
karena selain interaktif, menarik, dan bersifat real-time bagi peserta didik, juga dapat membantu pengajar
membuat evaluasi penilaian terhadap peserta didik lebih akurat. Metode pelaksanaan dalam kegiatan, ini
kami melakukan pelatihan, pendampingan secara langsung kepada guru-guru dan melakukan evaluasi
terhadap penguasaan materi yang kami ajarkan. Dari hasil pre test, guru yang kami ajarkan ini 92% belum
pernah menggunakan kahoot, tetapi 83% sudah pernah mendengarkan tentang paltform kahoot
sebelumnya. Dari hasil post test juga setelah kami melaksanakan pelatihan dan pendampingan, guru
mengganggap bahwa kahoot lebih efisien dalam evaluasi materi pembelajaran dan dapat memberikan
pengalaman yang menarik bagi peserta didik dalam evaluasi materi pembelajaran. Hasil dari evaluasi
pendampingan juga menunjukkan pemahaman yang baik dari guru-guru selama pelatihan karena
kemudahan dari penggunaan platform kahoot.

Kata Kunci : Bahan Ajar Interaktif, Guru, Kahoot.

Abstract

In the 1945 Constitution, the state must make the nation's life more intelligent, with teachers playing an
important role in determining the quality and future of education in Indonesia. Teachers have a vital task to
foster students' interest in learning because student interest is a driving factor for students to be active in
learning, which in turn can improve the quality of students in Indonesia. Conventional learning evaluation
methods can create boredom and reduce student participation. Therefore, the use of animated learning
technology in creating interactive teaching materials has been proven to be effective in increasing learning
effectiveness. We utilize the Kahoot application and school lab facilities to provide training and assistance to
teachers in making learning evaluations in the form of games that are more interesting and interactive.
Kahoot is an online platform that can be used to evaluate material because apart from being interactive,
interesting, and real-time for students, it can also help teachers make more accurate evaluations of student
assessments. The method of implementing this activity is that we provide training, direct assistance to
teachers, and evaluate mastery of the material we teach. From the pre-test results, 92% of the teachers we
Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

taught had never used Kahoot, but 83% had heard about the Kahoot platform before. From the results of the
post-test and after we carried out training and mentoring, the teachers considered that Kahoot was more
efficient in evaluating learning material and could provide an interesting experience for students in evaluating
learning material. The results of the mentoring evaluation also show good understanding from the teachers
during the training due to the ease of using the Kahoot platform.

Key Word : Interactive Teaching Materials, Teacher, Kahoot.


Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Upaya Mewujudkan Laut Bersih melalui Pemanfaatan Sampah Plastik di Pangkep

Efforts to Achieve Clean Beach through Plastic Waste Utilization in Pangkep State

Muhammad Nadir1, Andi Imran Ansari1, dan Hildayani1


1Program Studi Teknik Kelautan, Jurusan Teknologi Kemaritiman,
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi : munadir08@gmail.com

Abstrak
Perairan laut Indonesia tampak dicemari oleh sampah plastik bahkan tingkat pencemarannya menempati
urutan ke-2 di dunia setelah China. Pencemaran plastik di laut harus dikurangi dengan memanfaatkan atau
mengolah sampah plastik supaya bernilai ekonomi. Kegiatan bertujuan melakukan upaya mengurangi
sampah plastik di laut. Sosialisasi penanganan sampah plastik dengan berbagai kreasi yang dapat bernilai
ekonomi. Dilaksanakan di Dusun Lamasa, Desa Boddie, Kecamatan Mandalle Pangkep dalam bentuk
penyuluhan dan pemutaran video serta dihadiri oleh masyarakat setempat. Pencemaran plastik di pantai
telah mengganggu ekosistem laut dan estetika pantai. Hal ini karena sampah plastik sangat lambat terurai
bahkan dapat bertahan di laut selama ratusan tahun. Sampah plastik dapat mengancam kehidupan
keanekaragaman hayati laut seperti: mamalia laut, burung laut, ikan, dan organisme lainnya. Dampak
lainnya adalah partikel-partikel sampah plastik (mikro plastik) yang termakan oleh ikan/biota laut dapat
menganggu kesehatan manusia yang mengonsumsi ikan tersebut. Sampah plastik dikurangi jika ditangani
dengan metode yang tepat. Masyarakat setempat telah menyadari dampak negatif sampah plastik bagi
kesehatan dan lingkungan. Juga telah menyadari bahwa betapa pentingnya menjaga laut dari pencemaran
sampah/ plastik. Meminimalkan sampah plastik dengan menerapkan konsep reduce, reuse, dan recycle
(3R). Reduce mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah dan mengurangi
penggunaan bahan sekali pakai. Reuse menggunakan ulang kantong plastik secara berulang. Dan recycle
mendaur ulang sampah plastik menjadi aneka kreasi yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Masyarakat
telah menyadari dampak negatif sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan. Menyadari pentingnya
menjaga laut dari pencemaran plastik. Meminimalkan sampah plastik dengan menerapkan konsep reduce,
reuse, dan recycle

Kata Kunci: Laut, plastik, reduce, reuse, dan recycle

Abstract
Indonesia's sea appear to be polluted by plastic waste, with the level of pollution even ranking 2nd in the
world after China. Plastic pollution in the sea must be reduced by utilizing or processing plastic waste so that
it has economic value. The activity aims to make efforts to reduce plastic waste in the sea. Socialization of
handling plastic waste with various creations that can have economic value. Held in Lamasa, Boddie Village,
Mandalle Pangkep District by counseling and video presentation methods and attended by the local
community. Plastic pollution on beaches has disrupted marine ecosystems and beach aesthetics. This is
because plastic waste decomposes very slowly and can even survive in the sea for hundreds of years.
Plastic waste can threaten marine biodiversity such as: marine mammals, seabirds, fish and other
organisms. Another impact is that plastic waste particles (micro plastic) that are consumed by fish/marine
biota can disrupt the health of humans who consume the fish. Plastic waste is reduced if handled with the
right methods. Local communities are aware of the negative impact of plastic waste on health and the
environment. We have also realized how important it is to protect the sea from trash/plastic pollution.
Minimize plastic waste by applying the concept of reduce, reuse and recycle (3R). Reduce the use of
products that have the potential to become waste and reduces the use of single-use materials. Reuse plastic
bags repeatedly and recycling plastic waste into various creations that are useful and have selling value.The
local community has become aware of the negative impact of plastic waste on health and the environment.
Realizing the importance of protecting the ocean from plastic pollution. And minimize plastic waste by
applying the concept of reduce, reuse and recycle

Keywords: Sea, plastic, reduce, reuse, recycle


Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Digital Marketing Bagi Ukm Bonto Biraeng Di Kota Makassar

Digital Marketing For Small Medium Enterprises (SMEs


In Bonto Biraeng Makassar City
Yunarti1*, Mutmainna1, Ifadhila1
1Administrasi Bisnis Internasional, Jurusan Agribisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Korespodensi: yunarti@polipangkep.ac.id

Abstrak

UKM Bonto Biraeng Kota Makassar menjadi mitra dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini
karena mitra masih minim dalam memanfaatkan teknologi informasi yakni hanya melalui Whatsapp atau
Facebook dalam pemasaran produk. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan
pengetahuan manfaat dan pentingnya media sosial dalam pemasaran produk dan memberikan solusi
kepada UKM Bonto Biraeng untuk membuat sistem pemasaran melalui media sosial. Metode pelaksanaan
kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan,
tanya jawab dan diskusi tentang Digital Marketing dalam memanfaatkan media sosial sebagai wadah
promosi dan pemasaran produk bagi usaha yang dijalankan. Materi penyuluhan diberikan oleh Dosen
Program Studi Administrasi Bisnis Internasional,Politani Pangkep dan Penyuluh Kecamatan. Hasil
pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa UKM awalnya mengandalkan pendapatan toko offline
untuk penjualannya, namun dengan adanya pandemi ini,UKM harus mulai melakukan aktivitas secara
online, termasuk memasarkan dan mempromosikan produk. Setelah pelatihan ada perubahan terkait
dengan cara UKM tersebut menjual dan memasarkan produk mereka. UKM harus memaksimalkan
penggunaan digital marketing untuk meningkatkan penjualan, yaitu memanfaatkan sosial media (facebook,
instagram dan WhatsApp), tokopedia dan google my business sebagai media pemasaran produk terutama
pasca pandemi ini. Alasan dipilihnya platform digital seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan
produknya adalah karena jangkauannya yang lebih luas. UKM ini menggunakan media sosial sebagai
sarana interaksi seperti keterlibatan pelanggan dalam pemilihan produk dan layanan yang diberikan,
melakukan edukasi dan pengenalan kualitas produk secara intensif dan efektif melalui media sosial. Digital
marketing layak digunakan karena produk UKM dapat memiliki nilai jual yang tinggi dan menjangkau
konsumen lebih luas sehingga meningkatkan penjualan mereka melalui media sosial.

Kata Kunci : UKM Bonto Biraaeng, Digital Marketing, media sosial

Abstract

UKM Bonto Biraeng Kota Makassar has become a partner in this Community Service Activity due to their
limited utilization of information technology, primarily relying on WhatsApp and Facebook for product
marketing. The objective of this Community Service Activity is to impart knowledge about the benefits and
significance of social media in product marketing and to provide solutions for UKM Bonto Biraeng in
establishing a social media-based marketing system. The methodology employed in executing this
Community Service Activity involves conducting lectures, training sessions, interactive Q&A sessions, and
discussions on Digital Marketing, emphasizing the utilization of social media as a promotional and marketing
platform for their businesses. The lecture materials are delivered by faculty members from the International
Business Administration Program at Politani Pangkep and local community facilitators. The outcomes of the
community service indicate that initially, UKM heavily relied on offline store revenues for their sales.
However, with the advent of the pandemic, UKM had to transition to online activities, including product
marketing and promotion. Following the training, there were noticeable changes in the way UKM conducted
their sales and product marketing. UKM has realized the necessity of maximizing the use of digital marketing
to boost their sales, primarily by harnessing the potential of social media platforms such as Facebook,
Instagram, and WhatsApp, as well as e-commerce platforms like Tokopedia and Google My Business,
especially in the post-pandemic era. The rationale behind choosing digital platforms like Instagram and
Facebook for product promotion lies in their broader reach. UKM uses social media not only for interaction
Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

purposes but also for engaging customers in product selection, providing intensive and effective product
education, and ensuring the dissemination of product quality information. Digital marketing is deemed
appropriate because UKM products can command high market value and reach a broader consumer base,
thus enhancing their sales through social media.

Key Words : UKM Bonto Biraeng, Digital Marketing, social media


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pembuatan Sambal Ebi Kemasan Untuk Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga


Nelayan di Kabupaten Pangkep

The Production of Packaged Ebi Chili Sauce to Boost The Economy of


Fishermen Households in Pangkep Regency

Husniati1*, Hasmawati1, Nasdwiana1


1 Program Studi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespondensi: andihusniati83@gmail.com

Abstrak

Udang rebon dan ebi merupakan jenis udang yang sangat kecil dan banyak terdapat di perairan laut
Indonesia termasuk di Kabupaten Pangkep. Hasil penangkapan nelayan berupa udang rebon di wilayah
ini sangat melimpah terutama antara bulan November sampai Februari (Mardiyanti dan Amiruddin,
2017). Udang rebon segar maupun kering memiliki nilai gizi yang tinggi terutama protein dan kalsium.
Sambal ebi kemasan diharapkan akan menjadi salah satu produk oleh-oleh ciri khas Kabupaten Pangkep
dan sekitarnya, bahkan bisa menjadi produk ciri khas oleh-oleh Sulawesi Selatan. Tujuan kegiatan ini adalah
(1) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat (istri-istri nelayan) tentang olahan Sambal
ebi kemasan siap saji dan tahan lama. (2) menjadi sumber pendapatan rumah tangga nelayan dengan
pemasaran produk olahan tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada Tanggal 20 September 2023, di
Dusun Lamasa Desa Boddie Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep. dengan menggunakan metode
penyuluhan dan demonstrasi. Hasil dari kegiatan ini yaitu menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
pembuatan sambal ebi kemasan siap saji dan tahan lama, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru
untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat(istri-istri nelayan) khususnya di dusun Lamasa
Desa Boddie Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep.

Kata Kunci: ebi, kemasan, sambal

Abstract

Shrimp rebon and ebi are types of very small shrimp found in Indonesian waters, including in Pangkep
Regency. The catch of shrimp rebon in this area is abundant, especially between November and February
(Mardiyanti and Amiruddin, 2017). Fresh or dried shrimp rebon has high nutritional value, especially in terms
of protein and calcium. Packaged ebi chili sauce is expected to become one of the signature products of
Pangkep Regency and its surrounding areas, and even a specialty product of South Sulawesi. The
objectives of this activity are (1) to provide knowledge and skills to the community (fishermen's wives) in
making ready-to-eat and long-lasting packaged ebi chili sauce, and (2) to generate income for the
households of fishermen through the marketing of these processed products. This community service activity
was carried out on September 20, 2023, in Lamasa Hamlet, Boddie Village, Mandalle District, Pangkep
Regency, using counseling and demonstration methods. The results of this activity include increased
knowledge and skills in making ready-to-eat and long-lasting packaged ebi chili sauce, which can create new
job opportunities to boost the income of households, especially the wives of fishermen in Lamasa Hamlet,
Boddie Village, Mandalle District, Pangkep Regency

Keywords: chili sauce, ebi, packaged


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Rekayasa Teknologi Budidaya Ikan Nila Sistem


Bioflok Di Kabupaten Pangkep

Community Empowerment through Engineering of Biofloc System Tilapia Farming


Technology in Pangkep Regency
Rahmayati1, Nur Alam Kasim 1*, Ratnawati1

1Prodi Agribisnis Perikanan, Jurusan Bisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83, Kec. Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan
*Korespondensi: nuralamkasim@polipangkep.ac.id

Abstrak

Produksi ikan air payau/tawar provinsi Sulawesi Selatan selama periode tahun 2013 sampai 2016
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan hanya sekitar 27,40 %, jika dibandingkan
dengan komoditas udang sebesar 72,60 % (KKP. Provinsi Sulawesi Selatan, 2017). Keterbatasan lahan air
payau/tawar untuk budidaya dan tingginya permintaan konsumsi ikan nila bagi masyarakat merupakan
variabel yang sangat mendukung dalam implementasi teknologi bioflok sebagai teknologi akuakultur
intensif yang berwawasan lingkungan. Metode yang dilakukan adalah tatap muka, melalui kegiatan
sosialisasi dan penyuluhan. Para pembudidaya ikan nila di kelurahan Pundata Baji tersebut, mengikuti
kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan bersifat dua arah,
sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada hal yang kurang dimengerti atau ada hal yang perlu
mendapatkan penjelasan/pemahaman lebih mendalam terkait manfaat dari teknologi bioflok ini, bagi petani
yang sudah pernah mencobanya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan akan
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat khususnya para pembudidaya ikan nila
terkait manfaat teknologi bioflok sebagai salah satu alternatif teknologi budidaya perikanan intensif yang
berwawasan lingkungan.

Kata kunci: rekayasa, teknologi bioflok, ikan nila

Abstract

Brackish/freshwater fish production in South Sulawesi province during the period 2013 to 2016 fluctuated
from year to year with growth of only around 27.40%, when compared to shrimp commodities of 72.60%
(KKP. South Sulawesi Province, 2017). Limited brackish / fresh water land for cultivation and the high
demand for tilapia consumption for the community are variables that are very supportive in the
implementation of biofloc technology as an intensive aquaculture technology that is environmentally friendly.
The method carried out is face-to-face, through socialization and counseling activities. The tilapia farmers in
Pundata Baji sub-district participated in the service activities enthusiastically and actively. Socialization and
counseling activities are two-way, so participants can discuss if there are things that are not understood or
there are things that need to get a deeper explanation / understanding of the benefits of this biofloc
technology, for farmers who have tried it. This community service activity is expected to increase knowledge
and understanding to the community, especially tilapia farmers related to the benefits of biofloc technology
as an alternative to intensive aquaculture technology that is environmentally sound.
.
Keyword : engineering, biofloc technology, tilapia
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Perbaikan Manajemen Pemberian Pakan Pada Penggelondongan Udang Vaname di


Kelompok Tani Kecamatan Marang, Kabupaten Pangkep

Improving Feeding Management In The Nursery Of Vaname Shrimp In The Farmers'


Group, Marang District, Pangkep Regency

Mohamad Adnan Baiduri1, Ridwan1, Muslimin1


1
Prodi Teknologi Budi Daya Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespondensi : mabaiduri@polipangkep.ac.id

Abstrak

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang manajemen
pemberian pakan pada penggelondongan udang vaname. Sedangkan manfaat yang diharapkan atau
pendederan adalah bertambahnya pemahaman dan keterampilan petani dalam meningkatkan produksi
udang vaname. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan
dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di Desa Laikang, Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang, Kabupaten
Pangkep. Kelompok Tani MamminasataE ini memilik 8 kolam dengan berbagai ukuran mulai dari yang hanya
7,5 sampai 600 meter2. Kedalaman air antara 60 sampai 80 cm. Benih yang ditebar adalah pada Postlarva
7 sampai 12 tergantung pada ketersediaan benih dengan durasi pemeliharaan 3 sampai 7 hari. Padat tebar
yang digunakan adalah 200 sampai 1000 ekor/meter2 dengan sintasan 99%. Frekuensi pemberian pakan
adalah dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Kegiatan penggelondongan inmenjadi kegiatan yang cukup
memberi manfaat dan peningkatan pendapatan bagi petani dengan kelebihan modal lebih kecil, resiko lebih
rendah dan waktu yang dibutuhkan relatif sedikit dibanding melakukan kegiatan pembesatan udang
konsumsi.

Kata kunci: udang vaname, penggelondongan, manajemen pemberian pakan

Abstract

The aim of this community service is to provide information to the public about management of feeding in
vaname shrimp nursery. Meanwhile, the expected benefit or nursery is increasing farmers' understanding
and skills in increasing vaname shrimp production. This activity will be carried out in the form of counseling
and assistance in June 2023 in Laikang, Talaka Village, Ma'rang District, Pangkep Regency. The
MamminasataE Farming Group has 8 ponds with various sizes ranging from only 7.5 to 600 meters2. The
water depth is between 60 and 80 cm. Seeds are stocked on Postlarva 7 to 12 depending on seed
availability with a rearing duration of 3 to 7 days. The stocking density used is 200 to 1000 individuals/meter2
with 99% survival. The frequency of feeding is twice a day in the morning and evening. The shelling activity
is an activity that is quite beneficial and increases income for farmers with the advantage of smaller capital,
lower risks and relatively less time required compared to the activity of growing shrimp for consumption.

Keywords: vaname shrimp, shelling, feeding management


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan limbah ayam KUB sebagai pupuk kompos pada tanaman di Pulau
Sabutung Kabupaten Pangkep

Use of KUB chicken waste as compost fertilizer for plants on Sabutung Island,
Pangkep Regency
*W. Alwi1, Harifuddin2 dan S. Mubarak2
1Prodi Teknologi Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
2Prodi Agribisnis Peternakan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: windawatialwi@polipangkep.ac.id

Abstrak

Pulau Sabutung adalah salah satu pulau yang ada di Kabupaten Pangkep. Ayam KUB memiliki potensi yang
bagus untuk dikembangkan di Pulau Sabutung, dimana masyarakatnya banyak melakukan usaha
sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. . Selain potensi telur dan daging pada ayam KUB,
limbah Ayam KUB berupa kotoran ternak juga memilki potensi untuk dimanfaatkan. Tujuan pengabdian
kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi peternak mengenai cara
memanfaatkan limbah ayam KUB sebagai pupuk kompos pada tanaman. Penentuan lokasi pengabdian
dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Liukang
Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan desa yang potensial untuk
dikembangkan dalam proses budidaya peternakan. Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan pada bulan Mei
2023. Metode pelaksanaan terdiri atas dua tahap kegiatan yaitu penyuluhan dan pendampingan.
Penyuluhan dengan cara melakukan ceramah dan diskusi interaktif. Pendampingan dengan pemberian
pendampingan pada masyarakat dalam pengelolaan ayam KUB dimulai dari cara pemeliharaan sampai
dengan pemanfaatan limbah ayam KUB. Kesimpulan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Pulau
Sabutung adalah ayam KUB adalah ternak yang potensial dikembangkan di Pulau Sabutung dan dalam
pemeliharaan ternak ayam KUB bukan hanya daging dan telur yang bisa dimanfaatkan namun juga limbah
ayam KUB bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.

Kata Kunci: Ayam KUB, Kompos, Pemanfaatan Limbah, Pulau Sabutung

Abstract

Sabutung Island is one of the islands in Pangkep Regency. KUB chicken has good potential to be developed
on Sabutung Island, where many people do side businesses to meet their daily needs. . Apart from the
potential for eggs and meat in KUB chickens, KUB chicken waste in the form of livestock manure also has
the potential to be utilized. The aim of this community service is to provide understanding and knowledge for
breeders regarding how to use KUB chicken waste as compost for plants. Determining the service location
was carried out purposively with the consideration that Sabutung Island, Mattiro Kanja Village, North Liukang
Tupabbiring, Pangkep Regency, South Sulawesi Province was a potential village to be developed in the
livestock cultivation process. The service activities will be carried out in Mey 2023. The implementation
method consists of two stages of activities, namely counseling and mentoring. Extension by conducting
interactive lectures and discussions. Assistance by providing assistance to the community in managing KUB
chickens starting from maintenance methods to utilizing KUB chicken waste. The conclusion from the
Community Service activities on Sabutung Island is that KUB chickens are livestock that have the potential to
be developed on Sabutung Island and in raising KUB chickens not only meat and eggs can be used but also
KUB chicken waste can be used as fertilizer.

Keywords: KUB Chicken, Compost, Waste Utilization, Sabutung Island


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Upaya Peningkatan Minat Masyarakat Dalam Mengkonsumsi Produk Berbahan Ikan


Melalui Kegiatan Sosialisasi Mengenai Kandungan Gizi Ikan

Efforts to Increase Community Interest in Consuming Fish-Based Products Through


Socialization Activities Regarding the Nutritional Content of Fish

Erna1*, A Ana Humairah1, Muh Fajar Maulana1, Fitri Ramadhani1


1Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Teknologi Kemaritiman, Politani Pangkep
*Korespondensi : ernafattah0@gmail.com

Abstrak

Salah satu tujuan pembangunan perikanan adalah meningkatkan gizi masyarakat melalui produk-produk
perikanan. Untuk mencapai tujuan pembangunan perikanan tersebut, yaitu peningkatan nilai gizi melalui
pembuatan dan pengolahan makanan, kaum perempuan dari rumahtangga nelayan memiliki kontribusi
besar karena kaum perempuan lebih banyak beraktifitas dalam pembuatan dan pengolahan makanan,
minimal dalam lingkungan keluarga mereka.Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah 1).
Mengoptimalkan kontribusi kelompok wanita pesisir Kab. Pangkep dalam peningkatan gizi keluarga melalui
peningkatan pengetahuan tentang nilai gizi daripada ikan/produk berbahan baku ikan, dan 2). Berkontribusi
dalam peningkatan nilai jual ikan/produk berbahan baku ikan sebagai salah satu potensi daerah. Kegiatan
pengabdian pada Masyarakat dengan judul “Upaya Peningkatan Minat Masyarakat Dalam Mengkonsumsi
Produk Berbahan Ikan Melalui Kegiatan Sosialisasi Mengenai Kandungan Gizi Ikan” ini terlaksana pada
tanggal 22 September 2023 pukul 10.00 – 14.00 WITA di Dusun Lamasa, Desa BoddiE, Kecamatan
Mandalle, Kabupaten Pangkep. Adapun peserta kegiatan terdiri atas tim pengabdian dari Prodi
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
dan ibu2 nelayan di dusun tersebut yang berjumlah 20 orang. Kegiatan menampilkan seorang pembicara
dari pihak kampus dengan materi penyuluhan sebagaimana judul kegiatan dan menggunakan alat bantu
berupa media terproyeksi berupa power point dan beberapa hasil olahan makanan berbahan baku ikan
seperti Ekado dan Sambal berbahan baku Ebi sebagai bagian dari metode penyuluhan.

Kata Kunci : Konsumsi, Masyarakat, Produk Berbahan Ikan

Abstract

One of the goals of fisheries development is to improve community nutrition through fishery products. To
achieve the goal of fisheries development, namely increasing nutritional value through making and
processing food, women from fishing households have a big contribution because women are more active in
making and processing food, at least within their family environment. The objectives of this service activity
are 1). Optimizing the contribution of coastal women's groups in the District. Pangkep in improving family
nutrition through increasing knowledge about the nutritional value of fish/fish-based products, and 2).
Contribute to increasing the selling value of fish/products made from fish as one of the regional potentials.
This community service activity with the title "Efforts to Increase Community Interest in Consuming Fish-
Based Products Through Socialization Activities Regarding the Nutritional Content of Fish" was carried out
on September 22 2023 at 10.00 - 14.00 WITA in Lamasa Hamlet, BoddiE Village, Mandalle District, Pangkep
Regency. The activity participants consisted of a service team from the Fisheries Harbor Management Study
Program, Maritime Technology Department, Pangkep State Agricultural Polytechnic and 20 fishermen
women in the village. The activity featured a speaker from the campus with outreach material as stated in the
title of the activity and using tools in the form of projected media in the form of power points and several
processed food products made from fish such as Ekado and Sambal made from Ebi as part of the outreach
method.

Keywords: Consumption, Fish Products, Society


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Stek Akar dan Olahan Tepung Premium dari Sukun Lokal Cammado untuk
Pemberdayaan dan Diversifikasi Pangan Lokal Warga Desa Benteng, Mandalle

Root Cuttings and Premium Flour Processed from Local Cammado Breadfruit for
Empowerment and Diversification of Local Food for Benteng Village Residents,
Mandalle

Ahmad Anugrah Wahidin1, Rifky Anwar2, Susianti3, Lenni Mardiana2, Muhammad Kadir1

1Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
2 Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
3Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Jurusan Teknologi Produksi Pertanian, Politeknik Pertanian

Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi : ahmadanugrahwahidin@gmail.com

Abstrak

Kecamatan Mandalle terdiri dari 6 desa, salah satunya yaitu Desa Benteng yang merupakan penghasil
sukun terbaik di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Sayangnya, budidaya dan pengelolaan Sukun
Cammado masih kurang optimal. Program ini menjadi solusi dengan mewadahi masyarakat mengenai
potensi budidaya sukun dengan stek akar dan juga cara mengolahnya menjadi produk Tepung Sukun
Premium. Metode yang dilakukan untuk mengatasi masalah pokok mitra kegiatan PKMPM adalah dengan
cara transfer Iptek kepada masyarakat dengan berbagai pendekatan. Kegiatan transfer Iptek tersebut
berupa sosialisasi, workshop/pelatihan, praktik lapangan, dan kegiatan mandiri bagi masyarakat untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan mitra dalam membudidayakan dan mengolah sukun menjadi
Tepung Sukun bernilai tinggi. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara luring dengan terjun langsung
dan mengabdi kepada masyarakat serta bersifat partisipatif dengan mitra sebagai objek pengabdian.
Kegiatan ini diikuti langsung oleh masyarakat kelompok tani dan disosialisasikan serta dipraktikkan langsung
oleh kami didampingi oleh pembimbing. Dalam pengabdian dilakukan juga pendampingan pelatihan
budidaya dan pra-praktikum pembuatan tepung sukun. Jadi rencana kami untuk tahap selanjutnya yaitu
melakukan pendampingan dalam controlling dan pemeliharaan (tindak lanjut) dari tanaman sukun yang
sudah dibudidayakan dengan metode stek akar serta pelatihan pembuatan dan pengolahan tepung sukun
lokal khas Cammado yang diharapkan nantinya terdapat budidaya sukun secara komersial dan pembuatan
tepung sukun sebagai bentuk diversifikasi pangan. Pembibitan Klonal stek akar dan pembuatan tepung
sukun belum ada di wilayah mitra sehingga nantinya kegiatan ini menjadi hal yang baru bagi masyarakat
setempat.

Kata Kunci: Pembibitan dan Pengolahan, Sukun Lokal, Stek Akar, Tepung Sukun, Transfer Iptek

Abstract

Mandalle District consists of 6 villages, one of which is Benteng Village which is the best producer of
breadfruit in Pangkep Regency, South Sulawesi. Unfortunately, the cultivation and management of
Cammado Breadfruit is still less than optimal. This program is expected to be a solution by facilitating the
community regarding the potential of cultivating breadfruit using root cuttings and also how to process it into
Premium Breadfruit Flour products. The method used to overcome the main problems of PKMPM activity
partners is by transferring science and technology to the community using various approaches. These
science and technology transfer activities take the form of outreach, workshops/training, field practice, and
independent activities for the community to develop the potential and abilities of partners in cultivating and
processing breadfruit into high-value breadfruit flour. These activities are carried out offline by going directly
and serving the community and are participatory in nature with partners as the object of service. This activity
was participated directly by the farmer group community and was socialized and practiced directly by us
accompanied by mentors. This activity focuses on mindset development and cultivation training using the
root cuttings method as well as mindset development and introduction to pre-practicum making breadfruit
flour. So our plan for the next stage is to provide assistance in controlling and maintaining (follow-up) of
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

breadfruit plants that have been cultivated using the root cuttings method as well as training in making and
processing local breadfruit flour typical of Cammado. It is hoped that in the future there will be commercial
cultivation of breadfruit and making breadfruit flour as a form of food diversification. Clonal seeding of root
cuttings and making breadfruit flour do not yet exist in the partner area so that these activities will be
something new for the local community.

Keywords: Seeding and Processing, Local Breadfruit, Root Cuttings, Breadfruit Flour, Science and
Technology
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Sosialisasi Hukum Sebagai Mekanisme Proteksi Terhadap Peningkatan Umkm Di


Ukm Bonto Biraeng Kota Makassar

Legal Socialization As A Protection Mechanism Towards The Increasing Of Msme In Ukm


Bonto Biraeng Makassar City

Meline Gerarita S1* dan Mutmainna1

1Administrasi Bisnis Internasional, Bisnis, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespondensi: melinegerarita.s@gmail.com

Abstrak

Memasuki era digital mungkin bukan menjadi suatu perkara yang mudah bagi pelaku UMKM. Hal ini
dikarenakan di era digital saat ini, pelaku UMKM sangat membutuhkan teknologi informasi yang tepat untuk
dapat terus tumbuh berkembang dan bersaing. UMKM dituntut untuk melakukan transformasi dalam bentuk
digital sebagai upaya untuk dapat memasarkan produknya. Dalam kenyataannya UMKM dapat bertahan
dalam menghadapi berbagai kebijakan. Salah satu upaya dalam mengembangkan UMKM agar lebih
berdaya saing ialah melalui regulasi dan solusi atas berbagai kendala UMKM. Salah satu sumber
permasalahan UMKM adalah kendala hukum dan regulasi pemerintahan bagi UMKM yang ternyata menjadi
salah satu hambatan terbesar dalam pelaksanaannya. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini
dilaksanakan di UMKM Bonto Biraeng Kota Makassar. Diketahui bahwa beberapa UMKM di Bonto Biraeng,
masih ada yang belum memiliki izin usaha, terlebih sertifikasi halal, dan belum mendaftarkan merek
produknya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan
untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya hukum dalam kaitannya dengan peningkatan UMKM,
khususnya di Bonto Biraeng, Kota Makassar. Para peserta tidak hanya diberikan sosialisasi tapi juga
bimbingan diantaranya pengarahan langsung ke dalam situs/website untuk mendaftarkan halal, izin usaha,
dan merek produk mereka. Permasalahan yang dialami oleh UMKM terkait dengan pemahaman regulasi
hukum yang dapat memproteksi UMKM dalam berusaha telah diselesaikan melalui sosialisasi hukum dan
bimbingan langsung kepada UMKM, sehingga para UMKM bisa langsung melihat hasil dan merasakan
manfaat dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi Administrasi
Bisnis Internasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.

Kata Kunci: regulasi, legalitas, proteksi, UMKM.

Abstract

Entering the digital era may not be an easy matter for MSMEs. In the current digital era, MSMEs need the
right information technology to be able to continue to grow and compete. MSMEs are required to carry out
digital transformation to market their products. In reality, MSMEs can survive in the face of various policies.
One effort to develop MSMEs to be more competitive is through regulations and solutions to various MSME
obstacles. One source of problems for MSMEs is legal and government regulatory obstacles for MSMEs
which turn out to be one of the biggest obstacles in their implementation. This Activity was carried out at
UMKM Bonto Biraeng, Makassar City. It is known that several MSMEs in Bonto Biraeng still do not have
business permits, halal certification, and have not registered their product brands. Based on these problems,
this society service activity was carried out to provide an understanding regarding the importance of law
about improving MSMEs, especially in Bonto Biraeng, Makassar City. The participants were not only given
socialization but also guidance, including direct guidance on the website to register halal, business permits,
and brand their products. Problems experienced by MSMEs related to understanding legal regulations that
can protect MSMEs in doing business have been resolved through legal outreach and direct guidance to
MSMEs so that MSMEs can immediately see the results and feel the benefits of Society Service activities
carried out by the International Business Administration Study Program Pangkajene Islands State Agricultural
Polytechnic.

Keywords: regulation, legality, protection, MSMEs.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Manajemen Usaha Dan Pengelolaan Manajemen Keuangan UMKM di


UMKM Bonto Biraeng Kelurahan Baromboong, Kecamatan Tamalate,
Kota Makassar

Business Management and Financial Management Training for MSMEs at Bonto


Biraeng MSMEs, Baromboong Village, Tamalate District,
Makassar city
Wiwiek Hidayati1*, Arifah1, Muh. Amri1
1Dosen Prodi Administrasi Bisnis Internasional Politani Pangkep
*Korespondensi : wiwiekhidayati78@gmail.com

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan suatu kegiatan tahun Politani Pangkep yang bertujuan
membantu UMKM dalam beberapa aktivitas. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang menjadi suatu kegiatan pendidikan bagi UMKM yang berbentuk pendidikan
nonformal. Pengabdian masyarakat ini berupa program edukasi bagi UMKM yang bertujuan meningkatkan
pemahaman tentang manajemen usaha dan pengelolaan manajemen keuangan. Terkait dengan hal
tersebut, maka dalam pelaksanaan program pegabdian ini dilaksanakan dengan melakukan pelatihan, tanya
jawab dan diskusi. Pelaksanaan kegiatan ini di lokasi UMKM dan pertemuan secara formal di Kantor Balai
Penyuluhan Pertanian Barombong Kota Makassar. Penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh UMKM
Bonto Biraeng Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar dengan melakukan pengamatan
secara langsung terhadap kondisi sosial dan ekonomi untuk keberlangsungan UMKM sasaran yakni UMKM
Bonto Biraeng tersebut. UMKM Bonto Biraeng belum banyak menerapkan manajemen dalam pelaksanaan
pengeloaan kelembagaan hanya melaksanakan kegiatan kelembagaan dengan diskusi kelompok terkait
dengan aktivitas mereka mengenai pembukuan dan pencatatan administrasi serta manajemen usaha yang
terabaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan
untuk menumbuhkan pengetahuan manajemen usaha dan pengelolaan manajemen keuangan terhadap
UMKM sasaran. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan UMKM Bonto Biraeng memahami
pentingnya melakukan pencatatan pembukuan usaha dan mengimplementasikan pembukuan usaha secara
berkelanjutan dalam pengelolaan manajemen usaha. Berdasarkan hasil simulasi pada pencatatan dan
pembukuan usaha, UMKM mengetahui kondisi keuangan usaha selama satu tahun. UMKM bisa
menggunakan buku catatan usaha yang telah dibuat untuk kegiatan usaha secara berkelanjutan.

Kata Kunci : UMKM, Manajemn Usaha, Keuangan, Bonto Biraeng

Abstract

This community service is an activity of the Pangkep Politani year which aims to help MSMEs in several
activities. This activity is one part of the Tri Dharma of Higher Education which is an educational activity for
MSMEs in the form of non-formal education. This community service takes the form of an educational
program for MSMEs which aims to increase understanding of business management and financial
management. Related to this, the implementation of this service program is carried out by conducting
training, questions and answers and discussions. This activity was carried out at the MSME location and a
formal meeting at the Barombong Agricultural Extension Center Office, Makassar City. Solving the problems
faced by Bonto Biraeng MSMEs, Barombong Village, Tamalate District, Makassar City by directly observing
the social and economic conditions for the sustainability of the target MSMEs, namely Bonto Biraeng
MSMEs. Bonto Biraeng MSMEs have not implemented much management in implementing institutional
management, only carrying out institutional activities with group discussions related to their activities
regarding bookkeeping and administrative records as well as neglected business management. Based on
these problems, this service activity was carried out with the aim of increasing knowledge of business
management and financial management for target MSMEs. As a result of this community service activity, it is
hoped that Bonto Biraeng MSMEs will understand the importance of keeping business bookkeeping records
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

and implementing business bookkeeping in a sustainable manner in managing business management.


Based on simulation results on business recording and bookkeeping, MSMEs know the financial condition of
the business for one year. MSMEs can use business notebooks that have been created for sustainable
business activities.

Keywords: MSMEs, Business Management, Finance, Bonto Biraeng


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Kolaborasi Sektor Pertanian Dan


Peternakan Di Kabupaten Barru

Community Empowerment Through Collaborative Counseling In The Agricultural


And Livestock Sector In Barru Regency
Nurhalisyah1, Miss Rahma Yassin*1, Harsani1*
1 Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Jln. Poros Makassar-Parepare KM. 83 Mandalle, Kab. Pangkep Sulawesi Selatan


*Korespondensi: harsani.haruna@gmail.com

Abstrak
Kelompok tani Makkatutue Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja merupakan kelompok petani padi
selain bercocok tanam padi juga juga melakukan aktivitas beternak sapi. Namun selama ini, limbah
pertanian maupun peternakan belum dimaksimalkan dalam segi pengolahan. Kelompok tani mitra belum
mampu memaksimalkan potensi limbah pertanian dan peternakan sebagai sumber hara bagi tanaman yang
mampu mensubtitusi penggunaan pupuk kimia. Salah satu solusi yang di tawarkan yakni dengan kegiatan
pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi kompos. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan
dengan cara Ceramah, diskusi dan praktek langsung oleh peserta. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa
antusias kelompok mitra cukup tinggi. Hal ini terlihat dari keterlibatan kelompok dalam kegiatan cukup aktif,
dan penyuluhan berjalan dengan dua arah dengan adanya peran aktif kelompok dalam diskusi.

Kata kunci: limbah, kompos, pupuk, organik,

Abstract

The Makkatutue farmer group, Lawallu Village, Soppeng Riaja District, is a group of rice farmers. Apart from
cultivating rice, they also carry out cattle breeding activities. However, so far, agricultural and livestock waste
has not been maximized in terms of processing. Partner farming groups have not been able to maximize the
potential of agricultural and livestock waste as a source of nutrients for plants that can substitute for the use
of chemical fertilizers. One of the solutions offered is processing agricultural and livestock waste into
compost. The method of implementing service is carried out using lectures, discussions, and direct practice
by participants. From the results of the activity, it can be concluded that the enthusiasm of the partner group
is quite high. This can be seen from the group's involvement in activities being quite active, and the
counseling going in two directions with the group's active role in the discussion.

Kata kunci: waste, compost, fertilizer, organic.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Optimasi Diversifikasi Olahan Tanaman Indigofera Sebagai Pakan Lokal Berprotein


Tinggi di Kabupaten Maros

Optimization of Diversification of Processed Indigofera Plants as High Protein Local


Feed in Maros Regency

Nirawati1, Mirnawati2, Hadija3, Hajar4*


1, 3Kehutanan, Pertanian, Peternakan dan Kehutanan, Universitas Muslim Maros
. 2Studi Peternakan, Pertanian, Peternakan dan kehutanan, Universitas Muslim Maros
4Manajemen, Ekonomi dan Keuangan, Universitas Muslim Maros

*korespondensi : nirawati@umma.ac.id

Abstrak

Tanaman indigofera merupakan tanaman yang sangat potensial untuk dijadikan produk pakan yang
berprotein tinggi. Kelompok Taruna Tani kampoeng ce’de memiliki visi menyediakan kebutuhan bahan baku,
produk olahan organik, dan pakan bernutrisi tinggi dan misi untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan
pangan, meningkatakan pemeberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini sejalan
dengan visi dan misi kelompok taruna tani Kampoeng ce’de. Tujuan kegiatan PMP ini adalah (a)
pemanfaatan sumberdaya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (b) Meningkatkan nilai
tambah produk olahn indigofera dengan menghasilkan produk pakan olahan berupa pelet ikan Nila yang
berbahan dasar indigofera dan (c) meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan
indigofera. Pelaksanaan Kegiatan PMP ini dilakukan dengan metode Bimbingan teknis pembuatan Pakan
berupa pelet dan pelatihan terkait pemanfaatan tanaman indigofera sebagai tanaman yang bernutrisi tinggi
dan pelatihan terkait manajemen pemasaran dan digital Marketing. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan
PMP ini adalah Pengembangan aksi teknologi produksi olahan pakan indigofera yang inovatif dan
berkualitas menjadi produk berupa pelet ikan Nila, peningkatan pengetahuan mitra tentang Tanaman
indigofera sebagai pakan lokal berprotein tinggi dan peningkatan pengetahuan mitra tentang Manajemen
pemasaran dan digital marketing. Hasil Output yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah produk
pakan ikan Nila bernutrisi yang memiliki kandungan protein tinggi yaitu 37%.

Kata Kunci : Pakan; indigofera; pelet; diversifikasi, olahan.

Abstract

The indigofera plant is a plant that has great potential to be used as a high protein feed product. The
Kampoeng Ce'de Farmer Taruna group has a vision of providing raw material needs, organic processed
products, and highly nutritious feed and a mission to realize food sovereignty and security, increase
community empowerment and welfare. This service activity is in line with the vision and mission of the
Kampoeng ce'de farmer cadet group. The objectives of this PMP activity are (a) utilization of local
resources to improve people's welfare, (b) increase the added value of indigofera processed products by
producing processed feed products in the form of tilapia fish pellets made from indigofera and (c) increase
public awareness about the importance of indigofera utilization. The implementation of this PMP activity is
carried out using the technical guidance method for making feed in the form of pellets and training related
to the use of indigofera plants as highly nutritious plants and training related to marketing management and
digital marketing. The results obtained from the implementation of this PMP are the development of
innovative and high-quality indigofera processed feed production technology into products in the form of
tilapia fish pellets, increasing partner knowledge about indigofera plants as high-protein local feed and
increasing partner knowledge about marketing management and digital marketing. The output obtained
from this community service activity is a nutritious tilapia fish feed product which has a high protein content
of 37%.

Keywords: Feed, Indigofera, Pellets, Diversification, Processing


.
Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Penerapan Diversifikasi Olahan Bandeng Tanpa Duri Berbagai Rasa Khas Bumbu
Lokal di UKM Marijo 88 Kecamatan Mattirobulu Kabupaten Pangkep

The Implementation of Diversification of Thornless Milkfish Processed with Various


Typical Flavors of Local Spices at UKM Marijo 88, Mattirobulu District, Pangkep
Regency

Muhammad Fitri1, Sri Udayana Tartar1*,


1 Agroindustri
Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: muhammadfitri080892@email.com

Abstrak

Diversifikasi olahan produk bandeng diupayakan memenuhi selera masyarakat dalam mengkonsumsi ikan
sebagai sumber protein.. Produk bandeng mempunyai cita rasa yang spesifik, digemari banyak orang.
Namun memiliki kekurangan yaitu mempunyai tulang dan duri yang banyak. Salah satu teknologi sederhana
untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah penanganan/pengolahan ikan bandeng tanpa duri. UKM
MARIJO 88 di kabupaten Pinrang salah satu sentra unit usaha bandeng tanpa duri orginal Tujuan kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan di UKM MARIJO 88 tentang diversifikasi olahan
bandeng tanpa duri berbagai rasa khas lokal olahan bandeng cabut duri. Kelompok pengabdian penyuluhan
di UKM Marijo 88 berada pada jalur trans Sulawesi kecamatan Mattirobulu kabupaten Pinrang . Metode yang
diterapkan dalam kegiatan pelatihan ini adalah penyuluhan. Hasil kegiatan penyuluhan di UKM MARIJO 88
menunjukkan bahwa akan menerapkan teknologi diversifikasi pada produk bandeng tanpa duri dengan
variasi rasa khas bumbu masakan pinrang yaitu penambahna bumbu pasta palekko rasa khas bumbu lokal.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan adanya transfer pengetauan IPTEK ke masyarakat dan terjalinnya
kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat mitra yaitu “di UKM MARIJO 88”.

Kata Kunci: bandeng ,bumbu khas lokal,penyuluhan,

Abstract

Efforts are made to diversify processed milkfish products to meet people's tastes in consuming fish as a
source of protein. Milkfish products have a specific taste and are popular with many people. However, it has
a drawback, namely that it has lots of bones and spines. One simple technology to overcome this deficiency
is handling/processing milkfish without spines. UKM MARIJO 88 in Pinrang district, one of the centers of the
original thornless milkfish business unit. The aim of this community service activity is to provide education at
UKM MARIJO 88 about the diversification of processed thornless milkfish into various local specialties of
processed thornless milkfish. The extension service group at UKM Marijo 88 is on the Trans Sulawesi route,
Mattirobulu sub-district, Pinrang district. The method applied in this training activity is counseling. The results
of outreach activities at UKM MARIJO 88 show that they will apply diversification technology to thornless
milkfish products with variations in the typical taste of pinrang cooking spices, namely the addition of palekko
pasta seasoning, a typical local spice. The results of this activity are expected to be a transfer of science and
technology knowledge to the community and the establishment of collaboration between universities and
partner communities, namely "at UKM MARIJO 88".

Keywords: counseling,milkfish, local special spices,


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemanfaatan Sistem Recording Untuk Efisiensi Pemeliharaan Ayam Kampung


Unggul Balitnak (KUB ) di Pulau Sabutung, Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Utilization of the Recording System for Efficient Rearing of Kampung Unggul


Balitbangtan (KUB) chicken on Sabutung Island, Pangkajene Islands Regency

Jumatriatikah Hadrawi 1*, Dhian Ramadhanty 2


1Program Studi Teknologi Pakan Ternak, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
2Program Studi Agribisnis Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
*Korespodensi: atikahjumatri@gmail.com

Abstrak

Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang cocok unutk perkembangan ayam KUB, terutama temperature
luar yang lebih rendah jika dibandingkan dengan temperature tubuh ayam. Peluang untuk memeliharaan
ayam KUB di dalam Indonesia sangat terbuka lebar. Pengabdian ini bertujuan unntuk memperkenalkan cara
manajemen pemeliharaan melalui system recording ayam KUB di di Pulau Sabutung Kabupaten Pangkajene
Kepulauan, Tahapan kegiatan yaitu mengumpulkan masyarakat dari berbagai elemen terutama peternak
yang memiliki ayam kampung, memberikan materi pemeliharaan melalui sistem recording ayam KUB dan
pelatihan langsung, masyarakat mendengarkan sambil berdiskusi apabila terdapat hal-hal yang dianggap
kurang jelas. Pada kegiatan ini, mitra menerima 100 ekor DOC (day old chick) ayam KUB dan pakan sesuai
kebutuhan ternak. Kegiatan penyuluhan manajemenn pemeliharaan ayam KUB di di Pulau Sabutung, Desa
Mattiro Kanja Liukang Tupabiring Utara Kabupaten Pangkajene Kepulauan telah berhasil dalam hal
meningkatkan pengetahuan dan memahami pelaksanaan manajemen pemeliharaan ayam kampung yang
baik dan benar, meningkatkan pengetahuan dan memahami penerapan manajemen recording pada
peternakan ayam kampung.

Kata Kunci: Recording, ayam KUB, manajemen pemeliharaan

Abstract

Indonesia has environmental conditions that are suitable for the development of KUB chickens, especially
the outside temperature which is lower compared to the chicken's body temperature. The opportunity to raise
KUB chickens in Indonesia is very wide open. This service aims to introduce maintenance management
methods through the KUB chicken recording system on Sabutung Island, Pangkajene Islands Regency. The
activity stages are gathering people from various elements, especially breeders who have free-range
chickens, providing maintenance equipment through the KUB chicken recording system, and direct training.
The community listens while discussing if there are things that are considered unclear. In this activity,
partners received 100 DOC (day-old chick) KUB chickens and feed according to livestock needs. Extension
activities on KUB chicken rearing management on Sabutung Island, Mattiro Kanja Liukang Village, North
Tupabiring, Pangkajene Islands Regency, have been successful in increasing knowledge and understanding
of the proper and correct implementation of free range chicken rearing management, increasing knowledge
and understanding of the application of recording management on free range chicken farms.

Keywords: Recording, KUB chickens, maintenance management


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Peluang Dan Prospek Usaha Ternak Ayam Kampung Di Pulau Sabutung Kabupaten
Pangkajene Kepulauan

Bussiness Opportunities and Prospects on Indigenous Chicken Farming on


Sabutung Island, Pangkajene Kepulauan Regency

Aisyah1*, Alima Bachtiar Abdullahi1, Aminata Sukriya1

1Agribisnis Peternakan, Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan


*Korespodensi: aisyah906@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peluang dan prospek usaha ayam kampung KUB dan
mengetahui pendapatan dari usaha ayam kampung KUB di Pulau Sabutung. Kegiatan penelitian pada
bulan Juli-September 2023 di Pulau Sabutung Desa Mattiro Kanja Liukang Tapabbiring Utara Kabupaten
Pangkajene Kepulauan. Penentuan lokasi pengabdian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
bahwa Pulau Sabutung merupakan desa yang potensial untuk peternakan ayam kampung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi lapangan, wawancara dengan mengunakan kuisioner. Teknik analsis data meliputi Biaya Produksi
: TC = FC + VC, Penerimaan : TR = Pq x Q, Pendapatan : Td = TR – TC. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa usaha peternakan ayam kampung KUB, biaya produksi mencapai nilai Rp. Rp.
4.948.650, penerimaan mencapai nilai Rp. 6.800.000, selama 2 bulan dan pendapatan mencapai nilai Rp.
Rp 2.851.350 selama 2 bulan.

Kata Kunci: peternakan, ayam kampung, penerimaan, pendapatan.

Abstract

The aim of this research is to identify the opportunities and prospects of indigenous chicken farming (KUB)
and to determine the income generated from KUB indigenous chicken farming on Sabutung Island. The
research activities took place from July to September 2023 on Sabutung Island, in the Mattiro Kanja Liukang
Tapabbiring Utara Village, Pangkajene Kepulauan. The selection of the service location was purposive,
considering that Sabutung Island has the potential for indigenous chicken farming. The research
methodology employed in this study is a case study approach with data collection techniques involving field
observations and questionnaire-based interviews. Data analysis techniques include Production Cost: TC =
FC + VC, Revenue: TR = Pq x Q, and Income: Td = TR - TC. Based on the research findings, it can be
concluded that the KUB indigenous chicken farming enterprise had production costs totaling Rp. 4,948,650,
generated revenues of Rp. 6,800,000 over a period of 2 months, and resulted in an income of Rp. 2,851,350
over 2 months.

Keywords: farming, indigenous chicken, revenue, income.


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pelatihan Teknik Pendederan Ikan Nila Pada Kelompok Tani Telaga Galung
Ompo, Kec. Lalabata, Kab. Soppeng

Technical Training of Fish Suffered by the Nile Fish at The Compound Tani
Telaga Gallung Ompo, Kec. Lalabata, District Soppeng

Hasniar1, Muh.Alyas1, Yuliadi1

1Pogram Studi Teknologi Pembenihan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri
Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: niar6691@yahoo.com

Abstrak
Budidaya ikan nila berkembang dengan baik dikarenakan dapat dibudidayakan dengan padat tebar tinggi,
teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat dan pemasarannya relatif mudah serta modal
usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha
budidaya ikan nila adalah pendederan. Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih yang
dilakukan untuk menghasilkan benih ukuran tertentu yang siap dibesarkan di kolam pembesaran.
Pendederan ikan nila dilakukan dalam tiga tahap pendederan, yaitu pendederan pertama (PI) selama 14-21
hari, pendederan ke dua (PII) selama 21-28 hari, dan pendederan ke tiga (PIII) selama 14-21 hari.
Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan meningkatkan wawasan dan keterampilan petani ikan dalam
kegiatan pendederan ikan nila. Manfaat yang diperoleh petani ikan adalah ketersediaan benih ikan nila yang
berkualitas tetap terjamin, sehingga petani ikan mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam proses
produksi benih ikan nila. Sasaran utama kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah kelompok tani
Telaga Galung Ompo, Kec. Lalabata, Kab. Soppeng. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan teknis dan demontrasi/praktik. Kegiatan penyuluhan untuk
memberikan wawasan kepada petani ikan nila mengenai faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses
pembenihan dan pendederan ikan nila khususnya teknik pemeliharaan benih. Pelaksanaannya dengan
melakukan penyajian materi dalam bentuk diskusi dan pemecahan masalah serta pemberian hand out
sebagai panduan bagi petani ikan nila. Kegiatan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan petani ikan
nila dalam melakukan pendederan ikan nila. Pelaksanaanya dengan melakukan demonstrasi yang
melibatkan semua petani ikan nila dalam melakukan pendederan ikan nila.

Kata kunci: budidaya ikan, ikan nila, pembenihan, pendederan

Abstract

Tilapia cultivation is developing because it can be cultivated with high stocking densities, cultivation
technology is relatively easy for the community to master and marketing is relatively easy and the business
capital required is relatively low. One of the important factors that determine the success of tilapia farming
business is nursery. Nursery is a seed maintenance activity carried out to produce seeds of a certain size
that are ready to be raised in grow-out ponds. Tilapia nursery is carried out in three nursery stages, namely
the first nursery (PI) for 14-21 days, the second nursery (PII) for 21-28 days, and the third nursery (PIII) for
14-21 days. This community service aims to improve the insight and skills of fish farmers in tilapia nursery
activities. The benefits obtained by fish farmers are that the availability of quality tilapia seed is guaranteed,
so that fish farmers get maximum benefits in the tilapia seed production process. The main target of this
community service activity is the Telaga Galung Ompo farmer group, Lalabata District, Soppeng District. This
community service activity is carried out in the form of technical counseling and demonstration / practice.
Extension activities to provide insight to tilapia farmers on factors that need to be considered in the process
of hatchery and tilapia breeding, especially hatchery techniques. The implementation is by presenting
material in the form of discussion and problem solving as well as providing hand outs as a guide for tilapia
farmers. Demonstration activities to improve the skills of tilapia farmers in conducting tilapia nursery. The
implementation is by conducting a demonstration involving all tilapia farmers in carrying out tilapia nursery.

Keywords: fish farming, tilapia, hatchery, nursery


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart Agriculture in Providing Food to Prevent Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Pembuatan Ekado


di Kab. Pangkep Sulawesi Selatan

Empowering Coastal Communities through Ekado Production


in Pangkep Regency, South Sulawesi

Asti Sugiarti Sonodiharjo1, Eka Aprilya Handayani1*, Usman Laonta1


1Program Studi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Kemaritiman, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
*Korespodensi: ekahand@polipangkep.ac.id

Abstrak

Kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan sejak dulu dikenal sebagai salah satu produsen ikan hasil
tangkapan, serta budidadaya ikan bandeng dan udang yang cukup memadai. Kabupaten Pangkep
merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pembudi daya tambak yang cukup banyak. Data
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam satudata.kkp.go.id terdapat 5 orang yang melakukan usaha
budi daya tambak intensif, 8 orang budi daya tambak semi intensif, dan 2.175 orang melakukan usaha budi
daya tambak sederhana, (Balai Besar Riset Sosek Kelautan Perikanan, 2020). Tujuan Pengabdian
Masyarakat ini adalah mengoptimalkan kontribusi, keterampilan, kesadaran upaya peningkatan gizi keluarga
serta meningkatkan pendapatan keluarga kelompok wanita pesisir Kab. Pangkep melalui peningkatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan mereka dengan menghasilkan produk “ekado seafood frozen”
dengan menggunakan bahan baku ikan laut dan ikan bandeng yang layak jual. Metode pelaksanaan
kegiatan dilakukan pada kelompok ibu-ibu pesisir terpilih dengan metode ceramah dan demonstrasi secara
langsung dan interaktif pada saat kegiatan berlangsung. Evaluasi dilakukan ketika kegiatan selesai
dilakukan meliputi aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta/sasaran terkait pembuatan ekado
seafood ikan laut dan ikan bandeng baik saat persiapan, pelaksanaan, pengemasan hingga perhitungan
biaya dan rencana pemasaran. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah, pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat di Dusun Lamasa, Desa Boddie, Kec. Mandalle, Kab. Pangkep telah berhasil dilaksanakan baik
dari segi Metode penyuluhan maupun teknis pembuatan produk.

Kata Kunci: ekado, masyarakat pesisir, pemberdayaan

Abstract

Pangkep Regency in South Sulawesi has long been recognized as one of the prominent producers of
captured fish, as well as having substantial aquaculture practices for milkfish and shrimp. The region boasts
a significant number of fish farming facilities. According to data from the Ministry of Marine Affairs and
Fisheries available at satudata.kkp.go.id, there are 5 individuals engaged in intensive aquaculture, 8 in semi-
intensive aquaculture, and 2,175 involved in simple aquaculture efforts (Marine and Fisheries Socioeconomic
Research Center, 2020). The objective of this Community Service program is to optimize the contribution,
skills, and awareness of efforts to improve family nutrition and increase the income of coastal women groups
in Pangkep Regency. This is achieved by enhancing their knowledge, attitudes, and skills, leading to the
production of "frozen seafood ekado" using suitable raw materials such as marine fish and milkfish. The
implementation method involves selected coastal women groups through lectures and direct, interactive
demonstrations during the sessions. Evaluation is conducted after the activities are completed, assessing
participants' knowledge, attitudes, and skills related to the preparation, execution, packaging, cost
calculation, and marketing plans for marine fish and milkfish ekado seafood. In conclusion, the community
service activities conducted in Lamasa Hamlet, Boddie Village, Mandalle Subdistrict, Pangkep Regency were
successfully executed both in terms of outreach methods and technical aspects of product manufacturing.

Keywords: ekado, coastal community, empowering


Kumpulan Abstrak Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-35
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
“Smart of Agriculture to Produce Good Food for Protection of Stunting”
Pangkep, 11 Oktober 2023

Diseminasi Pengolahan Eco-enzym Kulit Jeruk Pamelo di Kabupaten Pangkep

Dissemination of Pamelo Orange Peel Eco-enzyme Processing in Pangkep Regency


Sriwati Malle 1* , Nur Faidah Munir 1
1Program Studi Agroindustri, Jurusan Teknologi Pertanian

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Pangkep, Sulawesi Selatan


*Korespondensi : sriwatigz@gmail.com

Abstrak

Eko-enzym merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik
sayur dan buah ditambahkan gula, dan juga air. Larutan eko-enzym memiliki warna coklat gelap dan
beraroma asam segar yang kuat. Tujuan pengabdian adalah melakukan pembuatan Eco-enzym dari limbah
kulit jeruk Pamelo. Eco-enzym yang diperoleh dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pupuk organik.
Selain itu eco-enzym memiliki banyak manfaat, secara tidak langsung kegiatan ini juga menjadi salah satu
bentuk kepedualian terhadap lingkungan karena memanfaatkan limbah. Target luaran pelatihan dan dem,
onstrasi cara pembuatan eco-enzym kulit jeruk Pamelo. Secara garis besar, kegiatan pengabdian
masyarakat ini dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu: tahap survey, tahap sosialisai dan tahap pelaksanaan
pelatihan pembuatan Eco-enzym. Waktu pelaksanaan pengabdian berlangsung pada bulan Juni 2023
bertempat di desa Padang Lampe Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep. Kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini dilaksanakan dengan cara tatap muka langsung berupa penyuluhan, demonstrasi langsung
dan pelatihan oleh kelompok sasaran. Untuk memperlancar dan mengefektifkan kegiatan, maka leaflet yang
berisi petunjuk praktis pembuatan Eco-enzym. Desiminasi pengolahan kulit jeruk Pamelo sebagai kegiatan
pengabdian pada masyarakat dihadiri oleh Kepala Desa Padang Lampe dan masyarakat sebagai ± 15
peserta. Peserta sangat menunjukkan minat yang besar dan terlibat langsung membuat eco-enzym tersebut.
Peserta berpendapat bahwa dengan pengolahan kulit jeruk pamelo menjadi beberapa produk olahan dapat
menjadi peluang usaha baru yang sekaligus merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan taraf
ekonomi mereka. Mereka juga menyampaikan keinginan agar pengabdian berikutnya, dilakukan pengabdian
tentang produk olahan lain kulit jeruk Pamelo seperti sirup, manisan dan keripik dari kulit jeruk pamelo.

Kata Kunci : Eco-Enzym, Kulit Jeruk Pamelo, Pengabdian Masyarakat

Abstract

Eco-enzyms are solution complex organic substances produced from the fermentation process of organic
waste from vegetables and fruit, adding sugar and water. The eco-enzyme solution has a dark brown color
and a strong fresh sour aroma. The aim of the service is to make Eco-enzymes from Pamelo orange peel
waste. The eco-enzyme obtained can be used by the community as organic fertilizer. Apart from that, eco-
enzymes have many benefits, indirectly this activity is also a form of concern for the environment because it
uses waste. Training output targets and demonstration on how to make Pamelo orange peel eco-enzyme. In
general, this community service activity is divided into 3 (three) stages are survey stage, socialization stage
and training implementation stage for making eco-enzymes. The service was carried out in June 2023 in
Padang Lampe village, Ma'rang sub-district, Pangkep regency. This community service activity is carried out
face to face in the form of counseling, direct demonstrations and training by the target group. To expedite
and make activities more effective, a leaflet containing practical instructions for making eco-enzyme is
provided. The dissemination of Pamelo orange peel processing as a community service activity was
attended by the Padang Lampe Village Head and the community as ± 15 participants. Participants showed
great interest and were directly involved in making the eco-enzyme. Participants were of the opinion that
processing pomelo orange peels into several processed products could become a new business opportunity
which was also an alternative to improve their economic level. They also expressed their wish that the next
service be carried out regarding other processed products from Pamelo orange peel such as syrup, sweets
and chips from Pamelo orange peel.

Keyword : Eco-Enzym, Pamelo Orange Peel, Community Service

Anda mungkin juga menyukai