Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah SWT, atas izin-Nya
kegiatan Seminar Nasional Tahun 2018 dapat diselenggarakan sesuai jadwal waktu
yang direncanakan. Melalui lembar ini dengan segala kerendahan hati kami
sampaikan selamat datang serta selamat mengikuti kegiatan Seminar Nasional
Tahun 2018, yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta.
Diadakannya seminar nasional ini yang diharapkan dapat membangun
semangat para penerus bangsa yang berkualitas dan memunculkan banyak harapan
demi masa depan untuk menjadi entrepreneur muda dibidang pertanian dalam
perkembangan agroteknologi di era digital.
Atas terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional ini kami sampaikan
terimakasih kepada civitas akademika Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta, sponsor, pemakalah
dan semua peserta serta atas kekhilafan pada penyelenggaraan.
Cheva Meiza
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Cover i
Kata Pengantar ii
Susunan Kepanitiaan iv
Susunan Acara vi
Susunan Abstrak 1
Sub Tema A 7
Sub Tema B 18
Sub Tema C 29
iii
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pengarah :
1. Ir Ali Rachman, M. Si (Ketua STPP Magelang)
2. Dr Rajiman, SP ., MP (Wakil Ketua I)
3. R. Hermawan, SP (Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian)
4. Dr. Ir. Adi Prayoga, MP (Koordinator Kemahasiswaan)
Penanggung Jawab :
1. Suharno, SP ., MP
2. Ardianto (Presiden BEM STPP Jurluhtan Yogyakarta)
Tim Pendamping Pelaksana Kegiatan :
1. Dr. RR. Siti Astuti, SP ., M. Sc.
2. Asih Farmia, SP , M.Agr. Sc
3. Andriyanto, ST
Tim Review :
1. Suharno, SP ., MP
2. Dr. Ir. Sujono, MP.
3. Galuh H. E. Akoso, SP
4. Dr. Ananti Yekti, SP., MP
5. Asih Farmia, SP , M.Agr. Sc
6. Cheva Meiza Husnul Arifin
Ketua :
Cheva Meiza Husnul Arifin
Sekretaris :
1. Muhammad Septo Aditya
2. Rachel Tika Aristiani
Bendahara :
1. Husna Fairuz Hayati
2. Ninditya Indraswari
Kesekretariatan :
Mutia Ayu Syafitri
Kesekertariatan Peserta :
1. Firman Dien Achmad
2. Vegatama Putri Nuryulihana
3. Lintang Muntias Putri
Kesekretariatan Sponsor :
1. Dwi Putri Aulia Firdausi
2. Linda Nofita
3. Yolanda Damayanti Sinaga
iv
Sie. Kegiatan :
1. Zeny Ardina
2. Cintya Eka Sari
3. Muhammad Fikri Hijami
4. Muhammad Abdussalam
Sie. Dokumentasi :
1. Alpin Syahrizal
2. M. Syaifudinnor
Sie. Perlengkapan :
1. Syahrani
2. Aspar Dinata
3. Muhammad Zimam
Sie. Keamanan :
Satuan Tugas Provos Mahasiswa
Sie. Konsumsi :
1. Dwi Rusdiana Setyaningrum
2. Pavita Eka Setyandani
3. Dwi Apriyani
4. Ayu Ulandari
Sie. Humas dan Publikasi :
1. Dodi Gunawan
2. Fathu Rizqillah
Koordinator Lapangan :
1. Ronald Bryan Vikario
2. Ismi Fitria Anggraini
3. Heru Agustin
4. Rahmad Amin Rais
Sie. Sponsorship :
1. Muhammad Facthur Rizza
2. Lu’lu’ Muzayyanah
3. Rangga Tsalisul Albab
4. Yukunda Tian
v
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL 2018
“Membangun Entreprenuer Muda dalam Perkembangan Agroteknologi di Era Digital”
vi
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
11.00 – 11.20 : sesi 2 (3 penanya)
11.20 – 11.40 : sesi 3 (3 penanya)
14 11.40 – 12.00 Penyerahan kenang-kenangan kepada
narasumber
15 12.00 – 13.00 ISHOMA
16 13.00 – 15.30 Sesi Paralel
SESI A Lokasi : Gedung
(Sub Tema : Penyuluhan Pertanian) Serbaguna
Moderator : Sukadi,
SST., M.Si
Ketua Panitia
vii
DENAH RUANGAN
viii
Susunan Abstrak
1
6. Yeni Paramita, Politeknik Rancangan Penyuluhan Teknik
Agus Salim, Pembangunan Drip Irigation Budidaya Anggur
Listyani Pertanian Malang Hijau (Vitisvinivera L.) Di
Perbatasan Indonesia
(Studi Kasus: Desa Silawan
Kec. Tasefeto Timur Kab. Belu
Ntt)
7. Antonia STPP Magelang Analisis Motivasi Existence
Bengngu, Rika Juluhtan Yogyakarta Relatendes And Growth (Erg)
Nalinda dan Siti Petani Penangkar Padi
Astuti Di Kecamatan Imogiri
Kabupaten Bantul
8. Koeswini Tri STPP Magelang Sikap Petani Terhadap
Ariani, R. Juluhtan Yogyakarta Penggunaan Benih Padi (Oryza
Hermawan dan Sativa L.) Bersertifikat
Mega Rahmawati Di Desa Ambar Ketawang
Kecamatan Gamping
Kabupatem Sleman
9. Rio Eka Putra, STPP Magelang Faktor-Faktor Yang
Sujono, Jurluhtan Yogyakarta Mempengaruhi Petani Dalam
Heriyanto Penggunaan Pupuk Organik
Pada Budidaya Padi Sawah
(Oryza Sativa L) Di Desa
Kalitirto Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman
10. Cristiana Diana STPP Magelang
C.A, R. Jurluhtan Yogyakarta
Hermawan
11. Epsi Euriga Politeknik Peran Penting Penyuluhan
Pembangunan Hortikultura Berkelanjutan
Pertanian Yogyakarta Pada Entrepreneurship
Magelang Propensity Petani Bagi
Keberlanjutan Ekonomi Di
Provinsi D.I. Yogyakarta
2
Susunan Abstrak
3
8. Anggis Utomo Universitas Analisis Laju Ventilasi Alami
Putri, dan Padjadjaran Berdasarkan Faktor Angin Pada
Handarto, Single-Span Greenhouse (Studi
Muhamad Saukat Kasus Rumah Kaca D, Fakultas
Pertanian, Universitas
Padjadjaran)
9. Fajar Zulfajri, Universitas Estimasi Laju Erosi
Chay Asdak, dan Padjadjaran Menggunakan Teknik Pb-210
Barokah Aliyanta Excess Di Lahan Pertanian Pasir
Buncir – Bogor
10. Miftah Farid dan Universitas Analisis Iklim Mikro Kandang
Handarto Padjadjaran Sapi Friesian Holstein Di
Kawasan Kandang Percobaan
Fakultas Peternakan Universitas
Padjadjaran
11. Rajiman, STPP Magelang Budidaya Pepaya California
Anugerah Khafid Jurusan Penyuluhan Di Lahan Sub Optimal Kebun
Atmaja dan Pertanian Yogyakarta Sempu
Musbihin
4
Susunan Abstrak
Tempat : Ruang G
5
8. Ulvie Hutami Universitas Analisis Energi Pada Proses
Nugraha Padjadjaran Pengeringan Teh Hitam Dengan
Bahan Bakar Pelet Kayu
(Studi Kasus Di Pt. Perkebunan
Nusantara Viii Kebun
Kertamanah, Desa Margamukti,
Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat).
9. Siti Nurlaela POLBANGTAN Analisis Faktor-Faktor Penentu
YOGYAKARTA- Keberhasilan Wirausaha
MAGELANG Pertanian Generasi Millenial
10. Joko Gagung S Polbangtan Malang Efisiensi usaha agribisnis bawang
dan Mochamad merah sebagai strategi usaha
Fadil dalam mendukung ketahanan
pangan
Di Kabupaten Blitar
6
A 01
Abstrak
Adopsi inovasi pemberian bahan organik pada tanah sawah dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik pengaruh langsung, maupun tidak langsung. Kajian bertujuan
untuk mengetahui pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total
dari faktor-faktor yang mempengaruhi Adopsi Inovasi Bahan Organik. Kajian
dilaksanakan dari bulan Januari – Juni 2018 di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman. Kajian merupakan penelitian inferensial mengenai pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, dengan teknik survei dengan
menggunakan kuisioner dalam pengumpulan data. Penentuan sampel dengan
Proportional Random Sampling pada petani padi sawah yang telah mengadopsi
bahan organik. Selanjutnya data dianalisis menggunakan Analisis Jalur (Path
Analysis). Berdasarkan analisis statistik, didapatkan hasil bahwa pada taraf
signifikansi 0,05 terdapat Pengaruh Langsung yang siginifikan dari
Sifat/Karakteristik Calon Pengguna 0,317, Kualifikasi/Keadaan PPL 0,363
terhadap Saluran Komunikasi/Media yang Digunakan; Sifat/Karakteristik Inovasi
0,264, Sifat/Karakteristik Calon Pengguna 0,202, Kualifikasi/Keadaan PPL 0,367,
dan Saluran Komunikasi/Media yang Digunakan 0,230 terhadap Adopsi Inovasi
Bahan Organik; terdapat Pengaruh Tidak Langsung yang signifikan melalui Saluran
Komunikasi/Media yang Digunakan dari Sifat/Karakteristik Calon Pengguna 0,096,
Kualifikasi/Keadaan PPL 0,083 terhadap Adopsi Inovasi Bahan Organik; terdapat
Pengaruh Total yang signifikan dari Sifat/Karakteristik Inovasi 0,264,
Sifat/Karakteristik Calon Pengguna 0,298, Kualifikasi/Keadaan PPL 0,450, dan
Saluran Komunikasi/Media yang Digunakan 0,230 terhadap Adopsi Inovasi Bahan
Organik. Kualifikasi/Keadaan PPL memberikan kontribusi terbesar 0,450, sedang
Saluran Komunikasi/Media yang Digunakan memberikan kontribusi terkecil 0,230.
7
A 02
Sukadi 1)
1)
Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
Email : sukadi_stpp@yahoo.com
Abstrak
Kabupaten Gunungkidul sebagian besar pada saat musim kemarau untuk budidaya
pertanian mengalami kesulitan air untuk pengairan. Di Desa Bandung, Kecamatan
Playen, terdapat beberapa petani yang membudidayakan tanaman bawang merah.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi petani
membudidayakan bawang merah pada saat musim kemarau. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus 2018. Jenis penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, jenis data primer, teknik sampling menggunakan Snowball
sampling, Teknik Pengumpulan Data wawancara ke petani, tokoh masyarakat dan
penyuluh pertanian lapangan (PPL), hasil penelitian menunjukan bahwa factor-
faktor yang memperaruhi sebagai berikut : 1) faktor sumberdaya alam yang cocok
terdapat sumber air (sumur ladang), 2) dukungan pemerintah daerah berupa bantuan
sarana produksi, 3. Keuntungan dari usahatani bawang merah, 4) mudah dalam
perawatan dan rumurnya pendek.
8
A 03
Abstrak
9
A 04
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara respon wanita tani pada
komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif dengan tingkat
keberhasilan kegiatan Kawasan Rumah Tangga Pangan Projotamansari (KRTPP)
di Desa Karangtalun Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Pendekatan kajian ini
adalah kuantitatif dan menggunakan jenis penelitian asosiatif, dengan metode studi
kasus. Teknik pengambilan responden secara sensus dan metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner serta alat yang digunakan adalah angket. Kajian ini
dianalisis secara deskriptif dan korelasi Rank Spearman. Hasil kajian deskriptif
menunjukkan respon wanita tani pada komponen kognitif, komponen afektif, dan
komponen konatif memiliki kategori tinggi, sedangkan tingkat keberhasilan
kegiatan KRTPP memiliki kategori sedang. Hubungan (korelasi) antara respon
wanita tani dengan tingkat keberhasilan kegiatan KRTPP pada komponen kognitif
terdapat hubungan yang kuat, pada komponen afektif terdapat hubungan yang
moderat, dan pada komponen konatif terdapat hubungan yang sangat kuat.
10
A 05
ABSTRAK
11
A 06
Abstrak
12
A 07
Intisari
Kajian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat motivasi ERG petani
dalam penangkaran benih padi; (2) mengetahui indicator motivasi ERG yang
terendah dalam penangkaran benih padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari - Juni
13
A 08
INTISARI
Kajian bertujuan untuk mengetahui sikap petani terhadap penggunaan benih padi
(Oryza sativa. L) bersertifikat. Kajian dilaksanakan dari tanggal 7 Februari – 30
April 2018 di Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Metode yang digunakan adalah survey dengan instrumen kuesioner pada responden
yang ditentukan dengan cara propotional random sampling pada anggota kelompok
tani. Selanjutnya data dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sikap petani terhadap penggunaan benih padi (oryza sativa. L
bersertifikat masuk kategori sedang karena di pengaruhi sikap petani yang ragu-
ragu disebabkan oleh usia yang tidak produktif, lua lahan sempit, keadaan ekonomi
yang tidak mampu dan status kepemilikkan lahan hanya sebagai penggarap.
14
A 09
Intisari
Kajian bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor intrinsik (unsur, pndidikan
formal, pendidikan informal, luas lahan, pengalaman bertani) petani dalam
penggunaan pupuk organik pada budidaya padi sawah (Oryza sativa L). Kajian
dilaksanakan dari tanggal 1 Maret – 12 Juli 2017 di Desa Kalitirto Kecamatan
Berbah Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan adalah dengan cara
Propotional Random Sampling pada anggota kelompok tani. Selnjutnya data
dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor peran kelompok, sifat inovasi, dan pendidikan informal berpengaruh
nyata, sedang faktor ketersediaan bahan, umur, pendidikan formal, luas lahan, dan
pengalaman bertani berpengaruh tidak nyata dalam penggunaan pupuk organik.
15
A 10
16
A 11
Epsi Euriga
Abstrak
Perdagangan bebas di era globalisasi menyebabkan ketidakpastian pasar dan risiko bagi petani
hortikultura semakin meningkat. Kondisi lingkungan tersebut menyebabkan petani semakin
miskin karena persaingan yang semakin tinggi. Di sisi lain terjadi degradasi lahan yang menjadi
ancaman bagi keberlanjutan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
peran penyuluhan hortikultura berkelanjutan pada kecenderungan kewirausahaan
(entrepreneurship propensity/EP) petani dan korelasinya terhadap keberlanjutan ekonomi
petani. Survei dilakukan menggunakan wawancara terstruktur di Provinsi D.I. Yogyakarta yaitu
di Kabupaten Kulonprogo, Sleman dan Bantul dan melibatkan 350 petani hortikultura. Analisis
data menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial dengan SPSS. Hasil analisis
menunjukkan bahwa entrepreneurship propensity berhubungan dengan persepsi petani
mengenai faktor pendukung antara lain informasi, pasar, tokoh masyarakat, kelompok tani,
sarana pengairan, dan level pendidikan formal. Kecenderungan kewirausahaan dipengaruhi
oleh penyuluhan hortikultura berkelanjutan (status keanggotaan dalam kelompok, materi
penyuluhan, metode penyuluhan, proses penyuluhan dan kehadiran petani). Selanjutnya
kecenderungan kewirausahaan memiliki hubungan yang signifikan dengan keberlanjutan
ekonomi petani. Penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan entrepreneurship propensity
petani melalui penguatan penyuluhan hortikultura berkelanjutan dan juga faktor pendukung
antara lain melalui kebijakan yang mendukung petani sehingga tercapai keberlanjutan tidak
hanya dalam hal ekonomi namun juga dalam hal lingkungan dan sosial sehingga tercapai
keberlanjutan pembangunan.
17
B 01
Dody Kastono
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tanah lempung dan takarannya
dalam mendukung produktivitas cabai merah di lahan pasir pantai. Percobaan
lapangan dilakukan di lahan pasir pantai Bugel, Panjatan, Kulon Progo dari bulan
Juni hingga November 2009. Penelitian dilaksanakan dalam percobaan faktorial 2
x 3 + 2 kontrol yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap dengan 3
blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah jenis tanah lempung (L), terdiri dari 2
aras yaitu: latosol (L1) dan grumosol (L2). Faktor kedua adalah takaran tanah
lempung, terdiri dari 3 aras yaitu: 10, 20, dan 30 ton/ha (T1, T2, dan T3). Semua
tanaman dalam unit percobaan dipupuk dengan 450 kg/ha ZA, sementara untuk
kontrol pertama adalah tanpa aplikasi tanah lempung dengan 450 kg/ha ZA, dan
kontrol kedua adalah tanpa aplikasi tanah lempung dengan 900 kg/ha ZA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (a) penggunaan tanah lempung mampu
meningkatkan produktivitas cabai merah menjadi 26,41 ton/ha dan berbeda nyata
dengan kontrol 1 dan kontrol 2 (lebih tinggi 33,38 dan 35,85 %), (b) perlakuan 10
ton/ha grumosol mampu menghasilkan 30,44 ton/ha buah cabai merah, sementara
itu perlakuan 20 ton/ha latosol mampu menghasilkan 28,66 ton/ha buah cabai
merah, (c) kedua jenis tanah baik grumosol dan latosol dapat digunakan sebagai
pembenah lahan pasir pantai dalam meningkatkan produktivitas cabai merah di
lahan pasir pantai.
Kata kunci: rekayasa, lahan pasir pantai, produktivitas, dan cabai merah.
18
B 02
ABSTRAK
Kebutuhan kedelai akan terus meningkat yang tidak diimbangi dengan kenaikan
produksi kedelai nasional. Berbagai upaya terus dilakukan salah satunya dengan
aplikasi pupuk organik cair (POC) dan asam humat. Kajian dilaksanakan di lahan
BPP Kecamatan Galur pada kedelai varietas Grobogan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik cair (POC) dan asam humat
meningkatkan produktivitas kedelai.
Kata kunci: kedelai, pupuk organik cair (POC) dan asam humat
19
B 03
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi tanaman lulangan (Eleusine indica L.)
sebagai agen fitoremediasi Cd. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di desa
Sumber Brantas kota Batu. Sebelum penanaman tanaman remediator, tanah terlebih
dulu dianalisis untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah dan kandungan logam
berat Cd. Analisis kimia tanah meliputi: pH (H2O), C-organik (Walkley dan Black),
N-total (Kjeldahl), (Walkey & Black), N (Kjedahl), P total (olsen), K total, KTK
(Amonium Acetat pH 7,0). Logam berat yang dianalisa adalah Cd dengan
menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrometry). Percobaan ini
menggunakan salah satu jenis tumbuhan liar yang dominan tumbuh disekitar lahan
pertanian yaitu lulangan (Eleusine indica L.). Penanaman dilakukan pada petak
percobaan yang telah disiapkan. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan
setiap minggu sampai tanaman berumur tiga bulan. Parameter yang diamati adalah
pertumbuhan tanaman dan konsentrasi Cd di akar, batang dan daun. Setelah
tanaman dipanen, akar, batang, dan daun dikumpulkan secara terpisah, selnjutnya
dianalisis kandungan logam berat. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis
secara diskriptif untuk melihat perbedaan tumbuh dan serapan logam berat. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tanah di lokasi penelitian memiliki tingkat kesuburan
yang rendah. Hal ini dilihat dari masing-masing unsur yang diamati yaitu N (0,11
%), P (0,64 mgkg-1) dan K (0,09 me/100g). Cemaran logam berat Cd yang
terdeteksi sebesar 2,39 mg kg-1. Tanaman lulangan yang ditanam sebagai agen
fitoremediasi mampu tumbuh baik pada tanah yang tercemar Cd. Hasil analisis
jaringan tanaman menunjukan bahwa akumulasi Cd tertinggi terdapat pada akar,
dibandingkan pada bagian atas tanaman. Eleusine indica memiliki mengakumulasi
Cd serta mampu mereduksi Cd ditanah sebesar 57,11%.
20
B 04
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba mengkaji aplikasi urine kelinci terhadap tanaman kangkung.
Ada 4 buah perlakuan yaitu tanpa urine, penyemprotan urine kelinci sekali (sebagai
pupuk dasar), 2 kali (pupuk dasar dan seminggu pasca penanaman) dan 3 kali
(pupuk dasar, seminggu pasca penanaman dan 3 hari setelah penyemprotan kedua).
Sebagai variabel kontrol digunakan pupuk organik. Hasil penelitian menunjukkan
kombinasi antara urine kelinci dan penggunaan pupuk organik menghasilkan hasil
terbaik.
21
B 05
Abstrak
22
B 06
Oleh
Heriyanto
Abstrak
23
B 07
ABSTRAK
24
B 08
Abstrak
Kata kunci: Analisi laju ventilasi, koefisien tekanan angin, ventilator, dan single-
span
25
B 09
Abstrak
26
B 10
Abstrak
27
B 11
BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA
DI LAHAN SUB OPTIMAL KEBUN SEMPU
ABSTRAK
Budidaya pepaya California di lahan sub optimal Kebun sempun bertujuan untuk
optimalisasi lahan dan persiapan fasilitasi pembelajaran program studi baru.
Budidaya pepaya menggunakan sistem irigasi tetes dan pemupukan NPK,
Metarizhium dan SAN. Penanaman dilakukan pada Bulan Desember 2017. Hasil
budidaya menunjukkan pertumbuhan pepaya yang normal dan tidak normal.
Pertumbuhan pepaya yang normal memiliki tinggi tanaman dan lingkar batang
lebih tinggi, serta telah berbuah
.
Kata Kunci : Pepaya, Sempu, lahan sub optimal.
28
C 01
ABSTRAK
Salah satu proses yang menerapkan teknologi adalah pada tahap persiapan sampai
penanaman padi. Teknologi yang dapat dilakukan adalah penggunaan mekanisasi
pertanian. Penerapan mekanisasi pertanian untuk penanaman padi dapat dilakukan
dengan penggunaan penanam bibit padi atau Rice Transplanter. Rice Transplanter
merupakan mesin tanam pindah bibit padi yang memberikan keuntungan bagi para
petani. Selain dapat menghemat waktu dan tenaga petani dalam menanam padi,
mesin ini juga dapat meningkatkan efisiensi produksi karena biaya tanam yang
murah. Namun, mesin Rice Transplanter memiliki kekurangan yaitu mesin ini sulit
untuk digunakan pada lahan pegunungan (berbukit), sebab petani harus
mengangkat mesin Rice Transplanter. Sehingga, diperlukannya penentuan
keseimbangan beban pada mesin Rice Transplanter. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui keseimbangan pada mesin Rice Transplanter dengan
menentukan titik berat dan mengetahui pengaruh titik berat pada mesin. Sehingga,
dapat menemukan solusi atas mobilitas yang tinggi pada penggunaan mesin Rice
Transplanter agar efektif pada saat memindahkan antar petak. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif untuk mengukur
dimensi utama, pengamatan, dan penimbangan berat. Analisis lokasi titik berat
dilakukan dengan software komputer yang mampu melakukan modeling 3D
dilengkapi dengan tool yang mampu menghitung berat serta pusat beratnya (CG).
29
C 02
Abstrak
Jerami padi merupakan limbah bahan hasil pertanian yang bisa dengan mudah kita
jumpai. Sebagian besar petani hanya menganggap jerami padi sebagai limbah yang
tidak memiliki nilai ekonomis, hanya sebagian kecil jerami yang dimanfaatkan oleh
petani sedangkan sisanya dibiarkan atau bahkan dibakar di lahan secara langsung.
Pemanfaatan limbah sudah sangat banyak diterapkan oleh masyarakat terhadap
limbah rumah tangga dan limbah organik lainnya. Akan tetapi, masih sedikit petani
yang memanfaatkan limbah jerami padi secara maksimal. Laboratorium Alat dan
Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Universitas
Padjadjaran telah mengembangkan mesin pencacah jerami padi. Akan tetapi, mesin
tersebut masih rendah kapasitas sehingga perlu dilakukan skale up pada saat
pengujian awal mesin pencacah jerami padi TEP I sebesar 150,32 kg/jam,
sedangkan kebutuhan di harapkan didapat 250 kg/jam. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian berkenaan tentang peningkatan kapasitas mesin pencacah
jerami. Tujuan penelitian ini yaitu menguji kinerja mesin pencacah jerami padi dan
analisis ekonomi, dengan parameter sebagai berikut: kapasitas mesin, randemen
pencacahan, persentase panjang cacahan, tingkat kebisingan dan kinerja mesin.
Tahap analisis ekonomis mesin pencacah jerami meliputi perhitungan biaya pokok
pengoperasiannya, besarnya penerimaan, penentuan titik impas usaha, dan analisis
kelayakan ekonomi yang menggunakan Metode Ekivalensi Nilai Sekarang (NPV),
Metode Rasio Manfaat dan Biaya (BCR), dan Metode Tingkat Suku Bangsa
Pengembalian Modal (IRR).
30
C 03
ABSTRAK
Alat dan mesin pertanian (alsintan) memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan
pembangunan pertanian Indonesia. Alsintan dinilai mampu meningkatkan produksi
dan produktivitas pertanian melalui penanganan budidaya, panen, pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian. Pemerintah memfasilitasi petani dengan alsintan
melalui kelompok tani (poktan) / gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan
mendorong mereka membentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). UPJA
adalah kelembagaan ditingkat petani yang mengelola alsintan bantuan pemerintah,
yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan. Namun demikian, sebagai sebuah
organisasi kelembagaan yang berorientasi profit, banyak UPJA khususnya di DIY
dikelola secara kurang terstruktur. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan
pengelolaan agribisnis UPJA di DIY yang meliputi aspek organisasi, aspek teknis
dan aspek ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2017 di
Kabupaten Bantul, Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling. Responden ditetapkan sebanyak 32
responden (UPJA 12 responden, Gapoktan/Poktan 16 responden, dan penyedia jasa
alsintan pribadi 4 responden). Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan UPJA di empat kabupaten
dilihat dari aspek organisasi menunjukkan pengelolaan yang sesuai dengan
pedoman di Permentan Nomor 25 Tahun 2018 tentang Penumbuhan dan
Pengembangan UPJA. Dari aspek teknis, mayoritas alsintan yang beroperasi adalah
traktor roda dua maupun roda empat. Sedangkan dari aspek ekonomi, operasi
alsintan hanya dilakukan pada awal musim tanam (20 – 30 hari sebelum tanam)
dengan luas areal antara 10 – 20 ha, dan pendapatan berkisar antara Rp. 1.500.000
– Rp. 2.000.000 per ha dengan pembagian keuntungan adalah 40:60, dimana 40%
untuk UPJA dan 60% operator.
31
C 04
ABSTRAK
32
C 05
ABSTRAK
Desa Cilampuyang merupakan wilayah dari program Desa Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, dengan luas desa 1.435 Ha, dari 9.238 Ha luas Kecamatan Malangbong,
Kabupaten Garut, dan memiliki luas lahan pertanian sebesar 656 Ha. Dengan
potensi lahan yang luas, maka dibutuhkan informasi sumberdaya lahan berdasarkan
zona agroekologi untuk menentukan sistem pertanian dan komoditas yang sesuai
untuk dibudidayakan, yaitu tepat secara ekologi, dan menguntungkan secara
ekonomi. Pemetaan Zona Agroekologi menggunakan metode analisis spasial
dengan menyusun tiga parameter zona agroekologi yaitu peta tanah, peta iklim, dan
peta topografi menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Penyusunan peta zona
agroekologi dibantu dengan perangkat lunak SPKL 2.0 (Sistem Peniliaian
Kesesuaian Lahan) untuk mengevaluasi komoditas pada lahan existing di desa
Cilampuyang. Hasil penelitian menyatakan desa Cilampuyang memiliki empat
zona agroekologi. Zona I seluas 13,3 Ha (direkomendasikan untuk vegetasi alami
dan tanaman kehutanan), zona II seluas 472,3 Ha (direkomendasikan untuk
perkebunan), zona III seluas 498,6 Ha (direkomendasikan untuk wanatasi/pertanian
lorong), dan zona IV seluas 451,5 Ha (direkomendasikan untuk tanaman pangan).
Kata kunci: Sumberdaya Lahan; Desa RHL; Zona Agroekologi; SIG; SPKL
33
C 06
ABSTRAK
Sumber daya air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Tanpa air
kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk hidup sangat
memerlukan air untuk bertahan hidup. Air tanah adalah air yang terdapat dalam
lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Penelitian ini bertujuan
memberikan informasi ketersediaan air tanah berdasarkan konsep neraca air.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif. Dengan menganalisis Peta Hidrogeologi Desa Cilampuyang 1:25.000
akan diketahui keberadaan air tanah dan Perhitungan Neraca Air untuk mengetahui
jumlah ketersediaan air tanah di Desa tersebut. Untuk mendapatkan Peta
Hidrogeologi Desa Cilampuyang dilakukan digitasi dari Peta Hidrogeologi
Indonesia Lembar V Bandung (Jawa) skala 1:250.000 yang diperoleh dari
Direktorat Geologi Tata Lingkungan Bandung. Hasil yang diperoleh dari peta
bahwa Desa Cilampuyang litologi penyusun wilayah ini didominasi oleh endapan
volkanik tua yang terdiri dari tufa, breksi dan lava. Kelulusan air umumnya kecil
sampai sedang. Peta yang diperoleh merupakan format .jpeg dengan skala kecil
maka penulis mengasumsikan bahwa akuifer berada pada posisi sedang hingga
produktif dengan penyebaran luas. Hal ini berarti muka air tanah atau tinggi
pisometri air tanah dekat atau di atas muka tanah dan debit sumur umumnya 1
sampai 10 l/d. Jumlah ketersediaan air tanah dengan perhitungan neraca air di Desa
Cilampuyang Sebesar 368.908,3 m3/tahun dengan status air tanah aman karena
kebutuhan air penduduk yaitu 60.126,5 m3/tahun tidak melebihi kapasitas
ketersediaan air.
34
C 07
ABSTRAK
Indonesia memiliki potensi produsen gula yang sangat tinggi karena dukungan
agroekosistem, luas lahan, dan tenaga kerja. Gula merupakan salah satu kebutuhan
pokok bagi masyarakat dan industri yang saat ini masih terus menjadi masalah
karena masih terjadi kekurangan produksi dalam negeri, sementara kebutuhan gula
masyarakat Indonesia terus meningkat. Industri gula merupakan salah satu
argoindustri yang termasuk ke dalam 10 jenis industri yang paling banyak
menggunakan energi sehingga diperlukannya audit energi. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui konsumsi energi pada suatu proses produksi agar dapat
dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah untuk membantu menentukan strategi
yang tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi gula. Metode yang digunakan
yaitu dengan metode deskriptif untuk mengidentifikasi penghematan energi pada
proses produksi gula. Analisis energi dihitung berdasarkan penggunaan energi pada
setiap proses produksi gula yaitu pada penggilingan, pemurnian, penguapan,
pemasakan, pemutaran dan pengemasan.Hasil penelitian menunjukan bahwa
konsumsi energi di PG. Jatitujuh khususnya pada proses produksi gula
menggunakan masukan energi 56,52 MJ/kg gula tebu. Berdasarkan tahapan
produksi gula, konsumsi energi pada stasiun gilingan merupakan pengguna energi
paling besar yaitu 37,93 MJ/kg gula tebu dari jumlah energi total. Besarnya
penggunaan energi ditentukan oleh tingkat penggunaan sarana produksi dan jumlah
produksi yang dihasilkan. Semakin tinggi masukan energi dalam produksi dan
rendahnya hasil produksi yang diperoleh maka akan semakin efektif dan efisien
energi yang digunakan.
35
C 08
Abstrak
36
C 09
Siti Nurlaela
POLBANGTAN YOGYAKARTA-MAGELANG
EMAIL : nurlaela77yk@gmail.com
ABSTRAK
Menurunnya minat pemuda menjadi petani menjadi masalah yang saat ini dihadapi
sektor pertanian di Indonesia, bahkan dunia. Rendahnya minat pemuda menjadi
petani ini berakibat pada semakin berkurangnya jumlah petani. Di tengah tidak
menariknya sektor pertanian di mata pemuda millenial, ada sebagian kecil pemuda
yang berhasil menjadi petani wirausaha. Keberhasilan mereka dalam berwirausaha
tani menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti karena bagaimanapun juga
pilihan menjadi petani mengandung banyak resiko.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai faktor
apa saja yang menentukan keberhasilan wirausaha yang dilakukan oleh petani muda
dalam menjalankan usahanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,
metode yang digunakan adalah studi kasus. Subyek penelitian terdiri dari 3 (tiga)
pemuda millenial yang berhasil menjadi wirausaha pertanian.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang
menentukan keberhasilan wirausaha yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal terdiri dari motivasi yang timbul dari dalam diri pelaku usaha, pengalaman
dan pendidikan yang dimiliki wirausaha serta kepribadian wirausaha tersebut.
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari dua faktor yaitu faktor lingkungan keluarga
dan faktor pemanfaatan teknologi informasi. Keberhasilan wirausaha merupakan
hasil dari penggabungan faktor internal dan faktor eksternal tersebut.
37
C 10
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efisiensi Budidaya Bawang
Merah, Menghitung Produktivitas Usahatani Bawang Merah., Menghitung
Produktifitas Budidaya Bawang Merah pada petani yang melakukan penanganan
pasca panen dan yang tidak melakukan. Metode penelitian ini menggunakan
metode survey yaitu wawancara langsung dengan responden, responden yang
dimaksudkan adalah petani bawang merah. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif. Analisis statistik
deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan peran dari pelaku usaha bawang merah , dilaksanakan dengan
penyajian data variabel dengan cara data ditabulasi kemudian dideskripsikannya.
Analisis data yang digunakan adalah R/C ratio Usahatani bawang merah . Setelah
data di kumpulkan dari seluruh sampel, maka di lakukan tabulasi data
berdasarkan aspek penanganan pasca panen. Dari hasil dan pembahasan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi budidaya Bawang merah adalah efisien
dengan nilai rerata penerimaan (0,3 Ha) Rp. 41.590.800, Total biaya usahatani
Rp. 15.370.483 , laba Rp. 26.220.317, R/C ratio sebesar 2,71,
Adapun produktifitas usahatani Bawang Merah sebesar 8557,78 kg/ha masih
memungkinkan untuk ditingkatkan. Sedangkan seluruh petani responden
melakukan penanganan pasca panen sehingga perbedaan produktivitas yang tidak
melakukan pasca panen dengan yang melakukan tidak dapat ditentukan.
38