A. Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang
diterima dalam suatu masyarakat. Ini bisa termasuk perilaku yang melanggar hukum atau
nilai-nilai moral, atau perilaku yang dianggap tidak lazim atau tidak pantas dalam suatu
konteks sosial tertentu. Contoh penyimpangan sosial yang umum meliputi tindakan kriminal
seperti pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan, serta perilaku yang tidak terpuji seperti
penggunaan narkoba, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, ada
juga bentuk penyimpangan sosial yang lebih kecil seperti membolos sekolah atau kerja, tidak
menghormati peraturan lalu lintas, dan merokok di tempat umum di mana seharusnya tidak
boleh merokok. Penyimpangan sosial bisa menjadi masalah serius dalam masyarakat, karena
bisa mengancam stabilitas sosial dan keamanan. Oleh karena itu, biasanya masyarakat
berupaya untuk mencegah dan mengatasi penyimpangan sosial melalui sistem hukum dan
peraturan sosial yang ketat, serta dengan mempromosikan nilai-nilai dan perilaku yang
dianggap positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
B. Jenis penyimpangan sosial yang umum terjadi dalam masyarakat, antara lain:
C. Penyimpangan sosial dapat disebabkan oleh banyak faktor. Berikut adalah beberapa faktor
yang umumnya dianggap dapat menyebabkan timbulnya penyimpangan sosial:
1. Faktor Individu: Faktor individu dapat terdiri dari faktor internal dan eksternal individu.
Faktor internal dapat meliputi masalah emosional, kognitif, dan psikologis yang
mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan. Sementara itu, faktor eksternal dapat
meliputi pengaruh dari keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sosial yang mengarah
pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.
2. Faktor Keluarga: Faktor keluarga dapat mempengaruhi perilaku anak dengan
memberikan pola asuh yang salah atau kurang mendukung, seperti kurangnya kasih
sayang, kekerasan dalam keluarga, dan kecanduan narkoba atau alkohol.
3. Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan dapat berupa pengaruh dari lingkungan sekitar,
seperti teman sebaya, lingkungan kerja, dan media sosial. Lingkungan yang tidak
mendukung seperti lingkungan yang rawan kriminalitas, pengaruh media yang negatif,
dan pola hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi perilaku individu.
4. Faktor Sosial: Faktor sosial dapat meliputi ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi,
dan diskriminasi yang dapat mengakibatkan orang merasa tidak diakui atau tidak diterima
oleh masyarakat. Hal ini dapat memicu perilaku penyimpangan sosial.
5. Faktor Ekonomi: Ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan juga dapat
mempengaruhi perilaku penyimpangan sosial. Orang yang mengalami kesulitan ekonomi
cenderung lebih rentan terhadap perilaku penyimpangan sosial, seperti pencurian dan
penipuan.
D. Kelembagaan sosial memiliki peranan dan fungsi penting dalam menangani penyimpangan
sosial di masyarakat. Berikut adalah peranan dan fungsi kelembagaan sosial dalam masing-
masing aspek kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan politik:
E. Strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi dan
peran kelembagaan sosial dalam menangani penyimpangan sosial:
1. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan sosial Pemerintah, masyarakat, dan
organisasi sosial harus bekerja sama untuk meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan
sosial dalam menangani penyimpangan sosial. Ini dapat dilakukan melalui program-
program yang mendukung kegiatan-kegiatan kelembagaan sosial dan memberikan
dukungan finansial untuk kelembagaan sosial yang berkontribusi dalam menangani
penyimpangan sosial.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
peran dan fungsi kelembagaan sosial dalam menangani penyimpangan sosial dapat
dilakukan melalui kampanye dan program-program sosialisasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran dan fungsi kelembagaan sosial.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan kelembagaan sosial dapat membantu meningkatkan efektivitas
kelembagaan sosial dalam menangani penyimpangan sosial. Partisipasi masyarakat dapat
meliputi dukungan finansial, partisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan partisipasi dalam
pengambilan keputusan.
4. Meningkatkan kerjasama antar kelembagaan sosial Meningkatkan kerjasama antar
kelembagaan sosial dalam menangani penyimpangan sosial dapat membantu memperkuat
peran dan fungsi kelembagaan sosial. Kerjasama antar kelembagaan sosial dapat
dilakukan melalui program-program yang memfasilitasi pertukaran informasi, sumber
daya, dan dukungan finansial.
5. Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum Meningkatkan pengawasan dan
penegakan hukum dapat membantu menangani penyimpangan sosial dan memperkuat
peran dan fungsi kelembagaan sosial. Pengawasan dan penegakan hukum dapat
dilakukan oleh lembaga pemerintah dan lembaga keamanan dengan mendukung
kegiatan-kegiatan kelembagaan sosial dan melaksanakan program-program yang
mendorong kepatuhan terhadap hukum dan nilai-nilai sosial.
6. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan Meningkatkan pendidikan dan keterampilan
masyarakat dapat membantu meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan sosial dalam
menangani penyimpangan sosial. Pendidikan dan keterampilan dapat meliputi pendidikan
formal, pelatihan keterampilan, dan pengembangan kapasitas masyarakat dalam bidang
kelembagaan sosial.
F. Strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi dan
peran kelembagaan politik dalam menangani penyimpangan sosial:
G. Strategi yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi dan
peran kelembagaan ekonomi dalam menangani penyimpangan sosial: