Anda di halaman 1dari 4

Penataan Sistem Vegetasi

Di Koridor Jalan Anggrek Maumere


Redemptus Dionisius
Studo Perancangan Arsitektur 5, Universita Nusa Nipa Maumere Kode Pos 86113 Indonesia
E-mail: iusenjidellan@gmail.com

Abstrak— Perencanaan sistem vegetasi yang terarah untuk suatu koridor menjadi hal penting
untuk dikaji, apalagi kalau koridor tersebut merupakan ruang linear yang penting dalam suatu
kota. Koridor di Jalan Anggrek Kota Mumere merupakan ruang linear yang signifikan bagi
Kabupaten Sikka karena ruang tersebut menjadi sirkulasi yang penting menuju kawasan
perbelanjaan, perumahan dan perkantoran Keadaan sistem vegetasi pada koridor ini dapat
dikatakan minim dan belum tertata dengan baik. Padahal sistem vegetasi tersebut memiliki
berbagai fungsi yaitu menurunkan suhu mikro, buffer debu, filter polutan, dan peneduh untuk
para pejalan kaki. Pohon peneduh merupakan faktor penting dalam menciptakan ekologis kota.
Untuk itu perlu dilakukan pemilihan jenis pohon yang sesuai dengan kondisi Koridor pada Jalan
Anggrek Penelitian ini bertujuan untuk penataan jenis pohon di koridor Jalan Anggrek kota
Maumere yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan pada koridor tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif deskriptif, dimana data yang diperoleh
berdasarkan hasil survei. Proses analisa disimpulkan dengan menghubungkan permasalahan
sistem vegetasi dengan hasil survei dan kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini akan menjadi
masukan bagi pemerintah Kabupaten Sikka sebagai pedoman penataan sistem vegetasi. Dengan
diterapkannya pedoman tersebut maka dapat menciptakan Koridor Jalan Anggrek sebagai
salah satu kawasan yang memiliki kualitas lingkungan dan nilai estetika yang baik.

Kata kunci— sistem vegetasi, jenis pohon, koridor jalan.

I. PENDAHULUAN kondisi lingkungan tersebut dianggap baik dan mampu


mengakomodasi kebutuhan pengguna, maka seseorang akan
Koridor merupakan jalan umum yang terdapat tertarik untuk melibatkan diri di dalamnya (Steele, 1981).
pada suatu kota atau kawasan dengan berbagai Sehingga memberikan kepuasan psikologis yang mendalam
jenis kegiatan yang terjadi di dalamnya. Koridor bagi penggunanya. Tanaman memiliki banyak kegunaan
juga memiliki defenisi sebagai ruang-ruang yang dalam kaitannya dengan jalan, yaitu, fungsi ekologis, fungsi
berada diantara dua muka bangunan yang saling teknik, dan fungsi arsitektural (McClusky, 1992).
bersebrangan. Dengan kata lain, koridor Berdasarkan aspek kualitas visual koridor jalan,
beberapa pertimbangan lebih dikaitkan dengan nilai
merupakan ruang antar dua fasad bangunan yang
estetikanya tanpa menghilangkan fungsi teknis yang
berada pada jalan utama dan terbuka serta sangat lain. Oleh karena itu, vegetasi sebagai elemen dinding
berpengaruh pada suatu perkembangan kota koridor lebih menekankan pada penataan bentuk, jenis
(Wardhana,dkk,2016). Elemen bangunan pada dan peletakan tanaman. Komposisi yang paling
koridor jalan dapat berupa vegetasi di jalur hijau menarik pada penataan tanaman pada umumnya
yang berjajar di sepanjang sisi-sisi koridor. apabila variasinya cukup kaya yang terjalin menjadi
Dalam perancangan lansekap saat ini, keberadaan satu kesatuan yang serasi (Arnold dalam Subadyo,
tanaman dapat memperkaya nilai arsitektural 2008)
sebuah bangunan (Cullen dalam Bararatin, dkk, Koridor Jalan Jamin Ginting Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang merupakan kawasan dengan
2016).
fungsi dominan sebagai kawasan perdagangan dan jasa.
Pemisahan stimulasi visual pada perencanaan koridor
Selain itu, koridor Jalan Jamin Ginting Pancur Batu
jalan dapat menyebabkan pembentukan lingkungan visual
merupakan jalan arteri primer dan juga sebagai jalur
yang asing bagi pengguna jalan (Rapoport,1977). Stimulasi
penghubung antara Kota Medan dan kawasan wisata seperti
ini mampu menarik minat penggunanya untuk
Sibolangit dan Berastagi.
mengeksplorasi lingkungan sehingga merasa nyaman. Jika
referensi

9 Alamat email penulis abstraksi Judul abstrak,


(in Courier), afiliasi penulis
Teks dalam tabel
II. PERSIAPAN NASKAH 10 Sub bab level-1, Sub bab level-2,
An easy way to comply with the conference paragraph sub bab level-3,
paper formatting requirements is to use this 12 Nama penulis
document as a template and simply type your text 18 Judul artikel
into it.
A. Page Layout C. Gambar and Tabel
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Gambar dan tabel-tabel harus ditempatkan di
bahasa Inggris yang baik dan benar, ditulis dalam tengah kolom. Apabila tidak memungkinkan, tabel
program Microsoft Word minimal versi Ms-Word atau gambar besar dapat melebar sampai 2 kolom
2007 (disarankan versi 2010 ke atas). Ukuran dan diusahakan diletakkan pada bagian paling atas
kertas A4 (210 mm x 297 mm), jenis huruf Times atau bawah halaman.
New Roman ukuran 10, margin atas 19 mm, Gambar-gambar wajib menggunakan warna
bawah 28 mm, kiri dan kanan 15 mm, spasi 1.0, yang kontras sehingga terdapat perbedaan yang
dua kolom dengan spasi 8.5 mm antar kolom. jelas apabila dicetak mode greyscale.seperti yang
Naskah ditulis dengan rata kiri-kanan (justified) disajikan dalam Gambar 1.
dengan tabulasi di awal paragraf 1 cm. Simbol
dituliskan sebagaimana mestinya serta penulisan
rumus menggunakan program bantu Ms-Word
Equation.

III. PAGE STYLE


A. Jenis Huruf
Font untuk seluruh artikel adalah Times New
Gambar 1 Contoh grafik menggunakan warna kontras
Roman dengan ukuran seperti pada Tabel 1. Judul
artikel dengan ukuran font 18 pt, nama penulis 11
pt, afiliasi penulis 10 pt italic dan alamat email 9 D. Judul Gambar
pt font Courier. Judul dan detail penulis ditulis Gambar wajib diberi urutan angka dan judul
dalam 1 kolom rata tengah. Nama penulis tidak gambar menggunakan font 8 pt. Judul gambar
disertai gelar dan organisasi profesi. Alamat dalam 1 baris ditempatkan di tengah sedangkan
email merupakan syarat wajib bagi seluruh apabila judul gambar dalam 2 baris ditempatkan
penulis. rata kiri-kanan kolom.
B. Section Headings
Tidak lebih dari 3 level sub bab yang E. Judul Tabel
digunakan. Sub bab menggunakan font 10 pt dan Tabel harus diurutkan. Kata TABEL wajib
huruf kapital setiap awal kata. Gunakan heading huruf kapital diikuti nomor tabel kemudian judul
style pada template ini sebagai contoh. tabel ditempatkan di bawahnya dengan ukuran
1) Level-1 Heading font 8 pt. Setiap huruf awal kata dalam judul tabel
2) Level-2 Heading diberi huruf kapital.
3) Level-3 Heading F. Nomor Halaman, Headers and Footers
TABEL 1
Font Sizes for Papers
Nomor halaman dan headers serta footers tidak
boleh digunakan dalam artikel.
Font Time New Roman
Regular Bold Italic G. Rumus
8 Judul tabel dan referensi
gambar serta (sebagian)
Rumus atau persamaan harus menggunakan Research and Management Techniques for Wildlife and Habitats.
Fifth edition. The Wildlife Society, Bethesda.
Microsoft Equation yang diberi nomor persamaan
pada tepi kanan tiap rumus seperti contoh berikut. d. Tesis/Disertasi
[1] Prihadi, N. 2010. Kelembagaan kemitraan industri pengolahan kayu
bersama rakyat dalam rangka pembengunan hutan di Pulau Jawa.
(1) Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

e. Informasi dari Internet


H. Referensi/Daftar Pustaka [1] Torres, M. A., Vera, 2005. Detecting areas disturbed by mining
activities through landsat images San Luis Potosi City. Mexico
Semua item daftar pustaka menggunakan ukuran Geophysical Research Abstracts 7, pp. 54–57. [terhubung berkala].
font 8 pt. Nomor referensi menggunakan kurung http://www/sciencedirect.com [22 Februari 2009].
segi (mis. [1]). Saat mengutip pada item pustaka
tertentu cukup menggunakan nomor dalam kurung IV. KESIMPULAN
tersebut. Artikel tidak akan diformat ulang sehingga
Acuan pustaka yang digunakan dalam naskah diwajibkan untuk mengikuti tatacara dan format
mengacu pada standar Institute of Electrical and yang telah disampaikan di atas. Artikel akan
Electronic Engineers (IEEE style). Daftar pustaka dikembalikan kepada penulis jika tidak mematuhi
ditulis dengan format nama keluarga diikuti tahun ketentuan di atas. Submit artikel Anda melalui
penerbit yang ditulis dalam tanda kurung (acuan sistem submit online jurnal SIARTEK di
pustaka pada awal kalimat) atau nama keluarga https://www.ejournalnusanipa.com/siartek dalam
diikuti tahun penerbitan sumber informasinya serta menu Submission. Artikel yang dikirim melalui
diapit oleh tanda kurung (acuan pustaka pada akhir email tidak akan diproses. Gunakan file DOC ini
kalimat). Pada pustaka dengan dua penulis, untuk menulis artikel Anda dan sedapat
dituliskan kata hubung dan diantara nama penulis mungkin tidak merubah formatnya.
(acuan pustaka dalam alinea) atau dihubungkan
tanda & diantara nama penulis (acuan pustaka NOMENCLATURE/NOTASI
diapit tanda kurung). Jika terdapat lebih dari dua f’c kuat tekan beton MPa
penulis, maka cukup dituliskan nama penulis  koefisien transfer panas Wm-2K-1
pertama diikuti et al. diikuti tahun penerbitan
sumber informasinya.
Daftar pustaka memuat acuan pustaka yang ACKNOWLEDGMENT/UCAPAN TERIMA KASIH
digunakan dalam naskah dan ditulis dengan format Ucapan terima kasih (opsional), jika diperlukan
nama keluarga dan tahun terbitnya, yang diurut mencantumkan nama lembaga/institusi yang
berdasar huruf depan nama penulis pertama. menyediakan dana atau fasilitas penelitian, atau
Acuan pustaka yang digunakan maksimal nama orang yang telah memberikan konstribusi
berasal dari acuan yang diterbitkan dalam 10 tahun penting dalam penelitian. Kami mengucapkan
terakhir. Daftar lengkap acuan pustaka disusun terima kasih kepada Fakultas Teknik atas segala
menurut abjad, diketik satu spasi dengan tata cara bentuk dukungan dalam perbaikan Template ini.
penulisan seperti contoh-contoh berikut:
a. Jurnal
REFERENCES
[1] Jaya, I. N. S., S. Kobayashi, M. B. Saleh, 2006. Feasibility of
multidare Landsat-5 data for monitoring forest plantation using [1] S. M. Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology, 2nd
principal component algorithm. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 12 ed., R. M. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1998.
(1), pp. 7–17. [2] J. Breckling, Ed., The Analysis of Directional Time Series:
Applications to Wind Speed and Direction, ser. Lecture Notes in
b. Buku Statistics. Berlin, Germany: Springer, 1989, vol. 61.
[3] S. Zhang, C. Zhu, J. K. O. Sin, and P. K. T. Mok, “A novel ultrathin
[1] Draper, N. R., H. Smith, 1992. Analisis Regresi Terapan. Sumantri elevated channel low-temperature poly-Si TFT,” IEEE Electron
B, penerjemah. Terjemahan dari: Applied Regression Analysis. Device Lett., vol. 20, pp. 569–571, Nov. 1999.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [4] M. Wegmuller, J. P. von der Weid, P. Oberson, and N. Gisin, “High
[2] [PROSEA] Plant Resources of South-East Asia, 2002. PROSEA 12 resolution fiber distributed measurements with coherent OFDR,” in
(2): Medical and Poisonous Plants 2. PROSEA, Bogor. Proc. ECOC’00, 2000, paper 11.3.4, p. 109.
[3] Surat Keputusan Menteri Pertanian, 2008. Lampiran Keputusan [5] R. E. Sorace, V. S. Reinhardt, and S. A. Vaughn, “High-speed
Menteri Pertanian Nomor 240/Kpts/SR 120/3/2/2008. Tanggal 6 digital-to-RF converter,” U.S. Patent 5 668 842, Sept. 16, 1997.
Maret 2008. [6] (2002) The IEEE website. [Online]. Available: http://www.ieee.org/
[7] M. Shell. (2002) IEEEtran homepage on CTAN. [Online]. Available:
c. Artikel dalam Buku http://www.ctan.org/tex-archive/macros/latex/contrib/supported/IEE
Etran/
[1] Lancia, R., J. Nichols, dan K. Pollock, 1994. Estimating the number [8] FLEXChip Signal Processor (MC68175/D), Motorola, 1996.
of animals in wildlife populations. Dalam: TA Bookout, editor. [9] “PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico, Switzerland.
[10] A. Karnik, “Performance of TCP congestion control with rate [12] Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer
feedback: TCP/ABR and rate adaptive TCP/IP,” M. Eng. thesis, (PHY) Specification, IEEE Std. 802.11, 1997.
Indian Institute of Science, Bangalore, India, Jan. 1999.
[11] J. Padhye, V. Firoiu, and D. Towsley, “A stochastic model of TCP
Reno congestion avoidance and control,” Univ. of Massachusetts,
Amherst, MA, CMPSCI Tech. Rep. 99-02, 1999.

Anda mungkin juga menyukai