Peta Kapasitas Fiskal Daerah
Peta Kapasitas Fiskal Daerah
SALłNAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.07/2022TENTANGPETA KAPASITAS FISKA
Mengingat 1.
2.
3.
4.
5.
jdih.ke
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALłNAN
I KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.07/2022TENTANGPETA KAPASITAS FISKAL DAERAHDENGAN RAHMAT TU
Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
sitas Fiskal Daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
ui 2 (dna) tahap, yaitu:
enghitungan Kapasitas Fiskal Daerah provinsi; dan
ghitungan rasio Kapasitas Fiskal Daerah
jdih.ke enkeu.go.id
(1)
Penghitungan Kapasitas Fiskal Daerah provinsi sebagaim
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dilakukan berdasarkan
sebagai berikut: KFDprovinsi-i (pendapatan + penerimaan pemb
tertentu] - [pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan
tertentu + pengeluaran pembiayaan tertentu]
Keterangan:
KFD
provinsi.i= Kapasitas Fiskal Daerah suatu provinsi
(2) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. pendapatan asli daerah;
b. pendapatan transfer; dan
c. lain-lain pendapatan daerah yang satt.
Penerimaan pembiayaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
sisa lebih perhitungan anggaran taliun sebelurnnya.
(4) Pendapatan yang penggunaannya sudah ditentukan sebag
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. dana otonorni khusus; dan
b. dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
(5) Belanja tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
a. belanja pegawai;
b. belanja bunga; dan
c. belanja bagi hasil.
(6) Pengeluaran pernbiayaan tertentu sebagairnana dimaksud pada
berupa pembayaran cicilan pokok pinjaman
daerah.
Pasal S
(1) Penghitungan rasio Kapasitas Fiskal Daerah provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b dilakukan berdasar
sebagai berikut:
RKFDpyq iiinsi—i
KFD
rorinsi-i
Belanja Pegawaip
rovinsi—:
ng satt.
ebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
taliun sebelurnnya.
annya sudah ditentukan sebagaimana
:
mewa Yogyakarta.
a dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
Daerah provinsi
t (1) huruf b dilakukan berdasarkan formula
i
insi—:
Pasal 7
(1) Penghitungan rasio Kapasitas Fiskal Daerah kabupaten/kota seba
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan formula sebaga
KFD
kabupaten Jkota—i
Belanja Pegawaiqy
knbupnren/kota—f
RKF
D
Keterangan:
RKFD Çabupaten/kota-i
KFD :abupaten/kotn-i
k
Belanja Pegaw
aiknbupntenfkotn-i -— Belanja Pegawai suatu
kabupaten/ kota
(2) Berdasarkan rasio Kapasitas Fiskal Daerah kabupaten/kota sebagaimana di
ayat (1), daerah kabupaten/kota dikelompokkan dalam kategori Kap
Daerah sebagai berikut:
jdih.ke
as Fiskal Daerah kabupaten/kota sebagaimana
ayat (2) huruf a dilakukan berdasarkan formula sebagai
h;
an
daerah yang sah.
ertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa sisa
an tahun sebelumnya.
penggunaannya sudah ditentukan
da ayat (1) berupa dana otonorni
Pasal 7
Fiskal Daerah kabupaten/kota sebagaimana
f b dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut:
kabupaten Jkota—i
ota—f
Belanja Pegawaiqy
upnten/kofo—i
b
Fiskal
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada
Daerah
jdih.kem keu.go.id
Rentang RKFD Kategori Kapasitas Fiskal
Daerah
RKFD • 1,171 sangat rendah
1,171 s RKFD • 1,504 rendah
1,504 s RKFD < 1,838 sedang
1,838 s RKFD < 2,171 tinggi
2,171 s RKFD sangat tinggi
Pasal 8Penetapan kategori Kapasitas Fiskal bagi daerah otonom baru yang dibentuk pada taliun 2022 men
Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
ah otonom baru yang dibentuk pada taliun 2022 mengikuti kategori Kapasitas Fiskal Daerah bagi daerah otonom induk.Pasal 9Penghitungan Kapasita
1
i berlaku pada tanggal
kan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundan
Peraturan Menteri ini dengan penempatarinya dalam Berita Negara Rep
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Desember 2022
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Desember 2022
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
Kepal
MAS
NIP 1969
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
turan Menteri ini dengan penempatarinya dalam Berita Negara Republik
nesia.
kan di Jakarta
anggal 14 Desember 2022
ERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ULYANI INDRAWATI
r 2022
AN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
inistrasi Kementerian
001 1001
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMO
19
3/PMK.07/2022
TENTANG
PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH
A. PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH PROVINSI
No Nama Daerah Rasio KFD
Kategori KFD
Sedang
Sedang
Sangat Rendah
Tinggi
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sedang
Sangat Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Sedang
B. PETA KAPASITAS FISKAL DAERAH KABUPATEN/KOTA
No. Nama Daerah Rasio KFD
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sarigat Rendah
Sangat Rendah
Tinggi
Sangat Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sarigat Tinggi
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
No. Nama Daerah Rasio KFD
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
No. Nama Daerah Rasio KFD
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
No. Nama Daerah Rasio KFD
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sangat Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
8edang
Sedang
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sangat Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
—14—
No. Nama Daerah Rasio KFD
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sedang
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
—ıs-
No. Nama Daerah Rasio KFD
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sangat Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tiriggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
Sarigat Tinggi
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Sangat Tiriggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Rendah
Sarigat Rendah
jdih.kem eu.go.id
No. Nama Daerah Rasio KFD
ala Biro
u.b.
Kepala inistrasi üîementerıan
Bagia
MAS SOE
NIP 01
196909
Kategori KFD
Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Rendah
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Rendah
Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sedang
Sangat Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
LIK INDONESIA,
AWATI