Anda di halaman 1dari 17
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI! PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH NEGARA TIPE D JALAN KAIN SUNGKIT NO. 24, BANE DAN JALAN ADAM MALIK NO.85, TIMBANG GALUNG KOTA PEMATANG SIANTAR KANTOR WILAYAH DJP SUMATERA UTARA II - Halaman 4 dari 17 - 2; LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN URAIAN PENDAHULUAN Pembangunan Rumah Negara Tipe D pada Kantor Witayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II Jalan Kain Sungkit No. 24, Bane Kota Pematang Siantar dan Jalan Adam Malik No.85, Timbang Galung Kota Pematang Siantar merupakan pembangunan gedung negara yang dalam pelaksanaan pembangunannya harus memenuhi azas dan prinsip kemanfaatan, keselamatan, keselarasan bangunan gedung dengan lingkungan, efektif, efisien, terarah dan terkendali sesuai program dan fungsi. Kiasifikasi Rumah Negara Tipe D yang akan dibangun adalah bangunan sederhana dengan memiliki kompleksitas dan/atau teknologi sederhana. Untuk ity dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar dilakukan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan ketentuan teknis pengadaaan bangunan aset Pemerintah sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar. Pada tahap perencanaan pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Konsultan Perencana Konstruksi. Konsultan Perencana Konstruksi akan melakukan pekerjaan yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu Konsultan Perencana Konstruksi juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Konsultan Perencana Konstruksi bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara Il selaku Kuasa Pengguna Anggaran. Namun dalam kegiatan operasional, Konsultan Perencana Konstruksi akan mendapat bantuan bimbingan untuk menentukan arah pekerjaan perencanaan konstruksi dari Tim Pengelola Teknis Kegiatan dari Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara. Maksud dan tujuan dari KAK ini antara lain : 1. KAK ini digunakan sebagai salah satu acuan/pedoman bagi calon penyedia jasa Konsultansi Perencanaan dalam penyusunan penawaran dalam pengadaan/seleksi ini. 2. Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Rumah Negara Tipe D pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak ‘Sumatera Utara Il ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan sera penyelesaian kelengkapan pembangunan. - Halaman 2 dari 17 - 3. 4. SASARAN LOKASI KEGIATAN SUMBER PENDANAAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) 3. Konsultan Perancang agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan profesional dengan menghasilkan keluaran yang optimal. 4. Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Rumah Negara Tipe D Jalan Kain Sungkit No. 24, Bane Kota Pematang Siantar dan Jalan Adam Malik No. 85, Timbang Galung, Pematang Siantar pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II ini adalah untuk meningkatkan fasilitas tempat tinggal untuk pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar. Mendapatkan penyedia jasa konsultansi Perencanaan terbaik yang dapat melaksanakan pekerjaan perencanaan Pembangunan Rumah Negara Tipe D pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II Lokasi kegiatan berada Jalan Kain Sungkit No. 24, Bane Kota Pematang Siantar.dan Jalan Adam Malik No. 85, Timbang Galung, Pematang Siantar Biaya Pekerjaan ini dibebankan kepada DIPA Bagian Anggaran 015 Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara Il Tahun anggaran 2024. Nama PPK : Yani Lapian Siregar Satuan Kerja : Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara Il Halaman 3 dari 17- DATA PENUNJANG 7. DATADASAR Sebagal bahan masukan bagi penyedia jasa untuk melakukan kegiatan perencanaan, dapat disampaikan data sebagai berikut a. Rumah Negara Tipe D Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara Il akan dibangun Jalan Kain Sungkit No. 24, Bane Kota Pematang Siantar. Jumiah unit rumah negara yang akan dibangun ialah 6 unit dengan luas masing-masing 50 m? dan luas total sebesar 300m”; b. Rumah Negara Tipe D Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara Il akan dibangun di Jalan Adam Malik No. 85, Timbang Galung, Pematang Siantar. Jumiah unit rumah negara yang akan dibangun ialah 4 unit, dengan Iuas masing-masing 50 m2 dan luas total sebesar 200m2; . Kondisi geografis lahan posisi tanah lebih tinggi dari jalan; d. Masih terdapat bangunan yang harus diratakan sebelum pembangunan rumah dinas 2. Untuk data dasar/informasi lainya agar Penyedia Jasa secara aktif berkoordinasi dengan PPK. 3. Untuk melaksanakan tugasnya, penyedia jasa Konsultansi harus mencari sendiri data/informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK 4, Penyedia jasa Konsultansi harus memeriksa validitas/kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan _tugasnya, kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari penyedia jasa. 8 STANDAR : Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti TEKNIS yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu 1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan; b. Menjamin bangunan gedung didirikan sesuai dengan fungsinya; ¢. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya; d. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan. 2. Poreyaratan Arsitoktur dan Lingkungan @. Menjamin terwujudnya bangunan rumah negara yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial, dan budaya); Halaman 4 dari 17 - b. Menjamin terwujudnya bangunan rumah negara yang memenuhi persyaratanistandar; ¢. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan _terhadap lingkungannya: d. Menjamin bangunan rumah negara dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan; 3. Persyaratan Struktur Bangunan a. Menjamin terwujudnya bangunan rumah negara yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia (banjir, gempa, dil); b. Menjamin terwujudnya rumah negara dan kelengkapannya dengan kekuatan struktur bangunan yang paling sedikit untuk 10 tahun mendatang; cc. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan; d. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur; . Menjamin perlindungan propertilainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur. 4, Persyaratan Instalasi Listrik a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup; b. Menjamin terpasangnya instalasi listrik yang aman dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku (termasuk grounding); 5. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang bangunan rumah negara sesuai dengan fungsinya; b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan, dan memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungannya. 6. Persyaratan Air Bersih a. Menjamin tersedianya sarana air bersih yang memenuhi standar kualitas dan mencukupi jumlahnya; b. Kebutuhan yang timbul (saat ini dan proyeksi mendatang), 7. Persyaratan Pembuangan Air Kotor, Air Limbah, dan Sampah Menjamin tersedianya sarana serta sistem pembuangan air kotor, air imbah, sesuai peraturan yang berlaku; Selain standar di atas, dalam pekerjaan perencanaan teknis penyedia juga agar mengikuti ketentuan : 1. Ketentuan spesifikasi Komponen bangunan gedung negara sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Permen PUPR no. - Halaman 5 dari 17 - 9, STUDI-STUDI TERDAHULU 10, REFERENSI HUKUM 22/PRTIM/2016 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung 2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3. Peraturan Menteri PUPR no. 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sebagai pedoman Perencanaan SMKK 4, Peraturan Menteri Keuangan no. 172 Tahun 2020 Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara dan juga memperhatikan Keputusan Menteri Keuangan no. 453 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Activity Based Workplace di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai pedoman Perencanaan luasan ruang kerja 5. Peraturan Menteri PUPR no. 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung 6. Peraturan Menteri PUPR No. 11 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Bangunan Gedung 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 334/KMK.01/2021 tentang Pengelolaan Barang Milk Negara Di Lingkungan Kementerian Keuangan Terdapat studi yang telah dilaksanakan yang dapat dijadikan sebagai bahan inputan bagi penyedia jasa dalam melakukan perencanaan yaitu Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Pematang Siantar Nomor S-810/1329/XI/PUPR/2020. Dasar hukum yang tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dilaksanakan namun dibutuhkan sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan misalnya Peraturan berkaitan dengan jasa konstruksi, pembangunan gedung negara, pengadaaan barang dan jasa, dan hal lain yang berkaitan, diantarannya : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung beserta perubahannya 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta perubahannya 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi beserta perubahannya 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara 6. Peraturan Pemerintah RI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; Halaman 6 dari 17 - 7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan peraturan turunannya 8. Permen PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara; 9. Instruksi Menteri PUPR No.02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; 10. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi; 11, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia 12, Peraturan terkait lainnya tentang pembangunan Bangunan Gedung Negara. Halaman 7 dari 17 - RUANG LINGKUP 41. LINGKUP Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa berpedoman PEKERJAAN pada ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018. Penyedia Jasa memilki lingkup pekerjaan/ kegiatan yang terdiri dari tahapan penyusunan perencanaan teknis, persiapan dan pendampingan tender kontraktor, dan pengawasan borkala |. Penyusunan Perencanaan Teknis 4. Penyusunan konsepsi perencanaan : a. mengumpulkan data dan informasi lapangan; b. membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK; ¢. Konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan; d. membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan dan perencanaan sebagai __landasan perencanaan dan perencanaan diwujudkan dalam uraian tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar, ©, membuat sketsa gagasan yang merupakan gambar sketsa dalam skala yang memadai yang menggambarkan gagasan perencanaan dan perencanaan yang jelas tentang pola letak dan bentuk bangunan. Penyedia jasa harus melakukan presentasi kepada pengguna jasa/PPK mengenai hasil konsepsi perencanaan dan persetujuan Konsepsi perencanaan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan dasar perencanaan tahap selanjutnya. 2. Penyusunan pra perencanaan a. membuat gambar denah yang menggambarkan susunan tata ruang pada setiap lantal; b, membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan pandangan ke empat sisi atau arah bangunan. ._membuat gambar potongan bangunan secara melintang dan ‘memanjang untuk menunjukan secara garis besar penampang dan sistem struktur dan utltas bangunan. d. membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk gambar dan/atau animasi komputer. . Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding seratus) dan atau yang memadai beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai. f Menghitung nilai_fungsional bangunan gedung dan menampilkannya dalam bentuk diagram. ~ Halaman 8 dari 17 - 3. g. Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang perkiraan luas ruangan, informasi penggunaan bahan atau material, pemilihan sistem struktur bangunan, pemilihan sistem utilitas bangunan, pemilinan konsep tata lingkungan serta perkiraan biaya dan waktu konstruksi. h. (Membantu administrasi perizinan)* atau mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota atau kabupaten, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Penyedia jasa harus melakukan presentasi kepada pengguna jasa/PPK mengenai hasil Pra Rancangan dan Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan dasar perencanaan tahap selanjutnya. Penyusunan pengembangan rancangan : a. membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke ‘empat arah bangunan dan bahan bangunan yang digunakan secara jelas beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi bila diperlukan. b, membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar potongan bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan sistem struktur, ukuran dan peil elemen bangunan (fondasi, lantai, dinding, langit-angit dan atap) secara menyeluruh beserta uraian konsep dan perhitungannya. ¢, mempbuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal, berupa gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep dan perhitungannya. d. membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding seratus), 1:50 (satu banding lima puluh) dan/atau yang memadai beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai. e. membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications) atau penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan mempertimbangkan nilai manfsat, ketersediaan bahan, konstruksi, nilai ekonomi, dan rantai pasok f. menyusun perkiraan anggaran biaya (RAB) konstruksi g. Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan daya listrik, analisis dampak lingkungan kawasan dan gedung, termasuk perijinannya, Penyedia jasa harus melakukan presentasi kepada pengguna jasa/PPK mengenai hasil Pengembangan Rancangan dan - Halaman 9 dari 17 - Persetujuan pengembangan rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan dasar perencanaan tahap selanjutnya Penyusunan rancangan detai a. Gambar-gambar detail yang terdiri dari gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas, interior dan landscape. yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. b. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang memuat diantaranya persyaratan umum, _ persyaratan administratif; dan persyaratan teknis termasuk detail metode pelaksanaan dan pemasangan dan spesifikasi teknis atau bahan atau material dari setiap item pekerjaan yang ada ©. Penyusunan rincian volume pelaksanaan pekerjaan (bill of quantity) dan rencana anggaran biaya pekerjaan (RAB) disertai dengan analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) yang mengacu pada Peraturan Menteri PUPR nomor 28 tahun 2016 untuk seluruh item pekerjaan termasuk biaya penerapan SMKK yang mengacu pada PerMen PUPR nomor 10 tahun 2021 d. Laporan perencanan yang terdiri dari diantaranya i. Laporan Pendahuluan; ii. laporan Akhir e. Dokumen Rancangan Konseptual SMKK termasuk identifikasi bahaya dan penetapan tingkat risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi f. Dokumen Analisa dan penetapan tingkat kompleksitas pekerjaan, apakah termasuk pekerjaan kompleks atau tidak kompleks (sesuai pasal 47 ayat 6 PP 22/2020) Penyedia jasa harus melakukan presentasi kepada pengguna jasa/PPK mengenai hasil rancangan detail. Rancangan detail yang telah final dan/atau tidak ada lagi revisi digunakan untuk penyusunan dokumen teknis pada dokumen tender konstruksi fisik. 12. KELUARAN : Output/keluaran pekerjaan yang harus dicapai oleh penyedia jasa diantaranya : 1. Pada Tahapan Perencanaan Teknis Menghasilkan layanan jasa dan dokumentasi atau laporan yang memuat semua butir kegiatan pada tahap perencanaan teknis diantaranya a. b. Dokumervlaporan kegiatan penyusunan konsepsi perencanaan; Dokumen/laporan kegiatan penyusunan pra rancangan (lermasuk kegiatan lokakarya rekayasa nilai atau value engineering (VE) untuk kegiatan yang divwajibkan); Dokumen/laporan kegiatanpenyusunan —_ pengembangan rancangan; - Halaman 10 dari 17 - 4 14, 15. 16. PERALATAN, MATERIAL DAN FASILITAS DARI PPK PERALATAN DAN MATERIAL, DARI PENYEDIA LINGKUP_ KEWENANGAN PENYEDIA JASA JANGKA WAKTU PENYELASAIAN PEKERJAAN d. Dokumen/laporan kegiatan penyusunan rancangan detail; termasuk Dokumen Rancangan Konseptual SMKK termasuk identiikasi bahaya dan penetapan tingkat risko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi dan Dokumen Analisa dan penetapan tingkat kompleksitas pekerjaan, apakah termasuk pekerjaan kompleks atau tidak kompleks pekerjaan konstruksi (sesuai pasal 47 ayat 6 PP 22/2020) Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa 1, Data dan Fasilitas * Laporan dan Data + Staf Tim Teknis (Asistensi) Kuasa Pengguna Anggaran akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pendamping (counterpart) dan project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultasi sebagai Tim Teknis ‘© Ruang Rapat Dinas, untuk keperluan asistensi dan presentasi hasil pekerjaan ‘Semua Peralatan/material yang digunakan untuk melaksanakan seluruh lingkup kegiatan/pekerjaan, misainya laptop, modem internet, printer dll Penyedia jasa dapat menyampaikan ide/usulan solusi atas permasalahan lapangan dan melakukan perubahan dan/atau penyesuaian perencanaan sesuai petunjul/pengarahan dari PPK sesuai ketentuan yang berlaku. a. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan konsultansi perencanaan ini adalah sejak tanggal mulai kerja yang ditetapkan dalam SPMK sampai dengan tanggal serah terima pekerjaan_ perencanaan teknis. Jangka waktu pelaksanaan pada tahap penyusunan perencanaan teknis dan semua keluaran yang sudah final harus sudah diselesaikan penyedia jasa konsultan paling lambat selama 45 (empat puluh lima hari) hari kalender sejak tanggal mulai kerja pada SPMK. Jika melebihi jangka waktu tersebut maka penyedia dianggap terlambat dan dikenakan denda keterlambatan. b. Konsultan Perencanaan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pendampingan selama proses pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi. -Halaman 11 dari 17 - ©. Konsultan Perencanaan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan berkala terhadap hasil karyanya selama pelaksanaan konstruksi fisik. 47. PERSONIL : Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Perencanaan menyediakan tenaga-tenaga ali dalam suatu struktur_ organisasi Konsultan Perencanaan untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut - Halaman 12 dari 17 - A. Kebutuhan Tenaga ahi (TA) dalam pekerjaan ini adalah sbb Kualifikasi Na Posisi/Jumlah Tingkat Personil Pendidikan | Pengalaman eal Status | Lain dan Profesional ‘ae TA | lain Jurusan Tenaga Ahi ‘$1 Teknik | minimal | SKA/SKKAhli Teknik | Tetap Arsitektur (Team | Arsitektur | (lima) tahun | Arsitektur Leader) 1 orang | 2. | Tenaga Ahi ‘St Teknik | minimal3 | SKA/SKK Ahii Tetap | Struktur/1 orang | Sipil (tiga) tahun | Bangunan Gedung 3. | Tenaga AhliK3/1 | S1 Teknik | minimal2 —_| SKA/SKK Ahli K3 | Tetap | orang Sipil (dua) tahun 4. Tenaga Ahli ‘$1 Teknik minimal 2 ‘SKAISKK Ahli ‘Tetap Elektrikal / 1 orang | Elektro (dua) tahun —_| Elektrikal 1B. Kebutuhan Tenaga subprofessional atau pendukung dalam pekerjaan ini adalah sbb . Kualifikasi No Posisi Tingkat Pendicikan | Fengalaman Keahtian | Situs | Lain dan Jurusan a Drafter; 1 orang | Minimal Si minimal 2 (dua) | Teknik Tidak tahun ‘Sipil/Arsitektur | tetap 2 | Surveyor, Zorang | Minimal minimal 2 (dua) | - Tidak | Dipioma it | tahun tetap - Halaman 13 dari 17 - J] Estimator; 1 orang | Minimal minimal 1 (satu) | - Tidak | - Diploma itt | tahun tetap 4 ‘| Tenaga Minimal minimal 1 (Satu) | - Tidak | Administrasi; 4 Diploma tit | tahun tetap orang ‘Semua Personil Tenaga Ahli harus merupakan lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, disertai dengan pindaian jjazah asli atau legalisir serta lampiran SKA/SKK berbentuk elektronik dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman tenaga ahi dilengkapi dengan pindaian referensi/kontrak dari pengguna Jasa/pemberi kerja) dan Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan. Apabila tenaga ahli yang diusulkan adalah tenaga ahli tetap, disertai pindaian Bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau Form 1721-A1. - Halaman 14 dari 17 - 48.PERSYARATAN : A. Syarat Kualifikasi Administrasi/Legalitas: KUALIFIKASI 1) Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk PENYEDIA menjalankan kegiatan/usaha: a. Peserta yang berbadan usaha yang memiliki surat jin Usaha di bidang Jasa Konsultan Perencana Konstruksi dengan Kualifikasi Kecil b. Memiliki Sertikat Badan Usaha (SBU) dengan KBLI 71101, dengan sub bidang klasifikasi : AR 102 atau AR 001 atau RE 102 2) Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak; 3) Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang dibuktikan dengan Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya; 4) Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak palit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara; 5) Dalam hal Peserta melakukan Kemitraan harus mempunyai perjanjian Kemitraan B. Syarat Kualifikasi Teknis: 1) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan jasa konsultansi konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak; 2) Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis yaitu pekerjaan Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE102); 3) Memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir; 4) Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun dan belum memiliki pengalaman dikecualikan dari ketentuan pengalaman sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 3 untuk nilal paket pengadaan sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 19. LAPORAN Laporan yang dihasilkan oleh penyedia harus telah mengakomodir semua keluaran sebagaimana pada poin [12. KELUARAN] di atas dan Penyedia jasa bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran data dan informasi laporan yang disampaikan. ~ Halaman 15 dari 17 - 20. 21. 22. 23, 24. 28. PRODUKSI DALAM NEGERI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI PERSYARATAN KERJA SAMA PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN PROGRAM SMKK HAL - HAL LAIN ‘Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri Penyedia wajib melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi_ sesuai dengan Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 yang menjelaskan hal-hal berikut ini © Penyiapan RKK; Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan; Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri; Asuransi dan Perizinan; Personel Keselamatan Konstruksi; Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan; Rambu-rambu yang diperlukan; Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus dituangkan dalam dokumen penawaran. Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut 1. Tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan pegawai/ Stakeholder pada Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II; 2. Dapat dilakukan pengumpulan data lapangan dihari libur/tanggal merah setelah mendapatkan izin dari PPK. 3. Akurat, Valid, Terkini dan Dapat Dipertanggungjawabkan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alin pengetahuaniworkshop kepada staf/personel PPK terkait dengan dokumen perencanaan yang telah disusun. Penyedia jasa konsultansi harus Menerapkan SMKK dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan dengan item sebegai berikut : ‘a. penyiapan rancangan konseptual SMKK; b. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan; dan c. kegiatan dan peralatan terkait pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi. Penyedia jasa konsultansi harus menyusun Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sebagai salah satu keluaran dalam kegiatan perencanaan sebagaimana format terlampir. - Halaman 16 dari 17 - 26, PROGRAM ANTI KOLUSI, KORUPSI, DAN NEPOTISME (KKN) Kementerian Keuangan menjadi tolok ukur lembaga birokrasi yang berkomitmen mengembangkan program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan untuk menjadi yang terdepan dalam perbaikan lingkungan birokrasi i Indonesia. ‘Atas dasar itu penyedia jasa konsultansi perencanaan balk dalam proses pemilinan penyedia barang/jasa maupun dalam melaksanakan setiap lingkup kerjanya berkomitmen untuk bebas dari KKN serta menjunjung tinggi nilai-rilai Integritas dan Profesionalisme dan turut serta mendukung dalam rangka mewujudkan pengadaan barangijasa di lingkungan Kementerian Keuangan semakin berkualitas, akuntabel dan transparan dengan tidak melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Penyampaian dokumen atau keterangan palsu/tidak benar; Persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur penawaran; ‘Meminjam nama perusahaan lain (pinjam bendera); Menyampaikan penawaran harga yang tidak wajar dengan mengorbankan volume dan kualitas; Praktik jual paket pekerjaan dan praktik persaingan usaha tidak sehat; Korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dengan anggota UKPBU/Satker, Pengunduran diri dengan alasan yang tidak dapat diterima UKPBJ; Tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kontrak, Kementerian Keuangan tidak memberikan toleransi sedikitpun terhadap setiap praktik-praktik sebagaimana disebutkan diatas serta siap memberlakukan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku terhadap penyedia yang melanggar ketentuan dalam proses PBJ di Kementerian Keuangan. Aen Prxnog Ditetapkan di Pematang Siantar | 15 Januari 2024 Halaman 17 dari 17 -

Anda mungkin juga menyukai