Anda di halaman 1dari 48

Sinkronisasi Kebijakan Investasi

pada RPJPN 2025-2045 dengan


Rancangan RUPMP
PERAN Jakarta.
JASA KONSULTASI DALAM
FAJAR HADI PRATAMA PEMBANGUNAN NASIONAL
PERENCANA AHLIMADYA
KOORDINATOR/KETUA TIM INVESTASI
SUHARSO MONOARFA
Direktorat Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
Jakarta, 13 Februari 2024 PEMBANGUNAN NASIONAL

DISAMPAIKAN DALAM MUSYAWARAH NASIONAL INKINDO KE XII


JAKARTA, 6 DESEMBER 2022
OUTLINE

BENCHMARK PELUANG DAN


ARAH KEBIJAKAN TANTANGAN PROYEK STRATEGIS
PERENCANAAN
INVESTASI PERUBAHAN STATUS NASIONAL DI PROVINSI
INVESTASI DI JAKARTA TIDAK
MENUJU VISI 2045 DKI JAKARTA
KOTA GLOBAL MENJADI IBUKOTA

1 2 3 4
SELAMA 30 TAHUN, INDONESIA TERJEBAK PADA
NEGARA BERPENDAPATAN MENENGAH

Tersisa 22 tahun lagi untuk dapat mewujudkan Indonesia negara maju berpendapatan tinggi pada tahun 2045

Indonesia terjebak dalam Middle Income 22 TAHUN


Trap selama 30 Tahun (1993-2022)

2022:
Indonesia masuk kembali ke 7%
dalam Upper-Middle Income
Sejak tahun 1993:
Indonesia keluar dari Low 2019 - 2020:
Indonesia menjadi negara 6%
Income
Upper-Middle Income pada
tahun 2019 dan kembali ke
1998-2002: Lower-Middle Income akibat
Indonesia kembali COVID-19 pada 2020 Proyeksi
ke Low Income Threshold
akibat krisis High Income

2041
Threshold Upper-Middle Income
Threshold Low Income

Sumber: World Bank Juli 2023 dan Proyeksi Bappenas dalam Visi Indonesia 2045
“TIDAK UNTUK DIKUTIP”
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 3
TRANSFORMASI MENUJU INDONESIA EMAS 2045
DIWUJUDKAN MELALUI 8 AGENDA PEMBANGUNAN

8 AGENDA PEMBANGUNAN
TRANSFORMASI INDONESIA Visi Indonesia Emas 2045 menjadi
Indonesia Negara Nusantara,
Transformasi
Sosial
Transformasi
Ekonomi
Transformasi
Tata Kelola Berdaulat, Maju, dan
Menciptakan
manusia
Membawa
Indonesia
Menciptakan
pelayanan Berkelanjutan
Indonesia keluar dari publik
yang unggul middle- berkualitas dan
income trap masyarakat sipil
partisipatif

LANDASAN TRANSFORMASI
Supremasi Hukum, Ketahanan Sosial Budaya
Stabilitas, dan dan Ekologi
Ketangguhan Diplomasi Menciptakan hubungan timbal
Menciptakan lingkungan balik yang seimbang antara
strategis yang kondusif aspek sosial budaya dan
serta kepemimpinan dan ekologi sebagai penguat
pengaruh Indonesia global trasnformasi

KERANGKA IMPLEMENTASI TRANSFORMASI

Pembangunan Sarana dan Kesinambungan


Kewilayahan Prasarana Pembangunan
yang Merata dan yang
Berkeadilan Berkualitas dan
Ramah
Lingkungan

5 SASARAN UTAMA

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
17 Arah (Tujuan) Pembangunan

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 5
UNTUK MENCAPAI VISI INDONESIA EMAS 2045,
TRANSFORMASI EKONOMI DILAKSANAKAN DALAM 4
TAHAP

Target 2045
Transformasi Ekonomi
Membawa Indonesia keluar
dari middle-income trap USD 23.000 –
30.300

Arah/Tujuan Pembangunan dalam Transformasi Ekonomi


Iptek, Inovasi, dan Perkotaan sebagai
Penerapan Ekonomi Integrasi Ekonomi
IE 4 Produktivitas IE 5 Hijau IE 6 Transformasi Digital IE 7 Domestik dan Global IE 8 pusat pertumbuhan
Ekonomi ekonomi
Sasaran Utama: (1) Meningkatnya penerapan Sasaran Utama: (1) Pendapatan perkapita Sasaran Utama: Terbangunnya ekosistem Sasaran Utama: Terintegrasinya Ekonomi Sasaran Utama: Meningkatnya kontribusi
iptek dan inovasi; (2) Meningkatnya setara negara maju (2) penurunan intensitas digital tangguh dan berdaulat Domestik dan terkoneksi Global ekonomi wilayah perkotaan terhadap
produktivitas sektor ekonomi prioritas/ emisi GRK menuju NZE nasional
Peningkatan Total Factor Productivity

Indonesia
Emas
2045

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4


2025 - 2029 2030 - 2034 2035 – 2039 2040 – 2045
Perkuatan Fondasi Akselerasi Transformasi Ekspansi Global Perwujudan Indonesia Emas
Hilirisasi SDATransformasi
serta penguatan riset inovasi Peningkatan produktivitas secara masif dan Economic Power House yang terintegrasi dengan jaringan
rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh
Negara Berpendapatan Tinggi
dan produktivitas tenaga kerja perluasan sumber pertumbuhan ekonomi

Kisaran Pertumbuhan: 5,6–6,1 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,9–7,8 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,4–7,6 persen Kisaran Pertumbuhan: 5,4–6,7 persen

Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap
PDB: 21,9% PDB: 26,6% PDB: 30,0% PDB: 28,0%

Middle Class Income: 38% Populasi Middle Class Income: 50% Populasi Middle Class Income: 61% Populasi Middle Class Income: 80% Populasi

Sumber: Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045


“TIDAK UNTUK DIKUTIP”
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045
TRANSFORMASI EKONOMI INDONESIA
DIARAHKAN UNTUK MEWUJUDKAN INTEGRASI
EKONOMI DOMESTIK DAN GLOBAL (VERSI 19 JAN)

Baseline Target
ARAH PEMBANGUNAN Indikator (%PDB)
Economic Powerhouse 2025 2045
INDONESIA yang terintegrasi dengan
Integrasi Ekonomi Biaya Logistik 16,9 8,0*
EMAS 7 jaringan rantai global
(2019)

Domestik dan Global 29,1


dan domestik, serta PMTB (2022)
27,2
Sasaran Utama: Terintegrasinya Ekonomi Domestik dan terkoneksi Global
Peningkatan produktivitas basis pembangunan akan
ekspor yang kokoh Ekspor Barang dan Jasa 26,0 40,0
menciptakan skalablitas kargo yang optimal (2025)
Sistem logistik yang efisien dan andal

Pusat Pertumbuhan
menciptakan iklim berusaha yang kondusif PROGRAM PEMBANGUNAN
Sistem Logistik
PROGRAM PEMBANGUNAN PROGRAM PEMBANGUNAN
7.5 Peningkatan Perdagangan Antar Wilayah dan Ekspor serta
Peningkatan Partisipasi dalam Rantai Nilai Global
7.1 Pengembangan Pusat
Pertumbuhan Terintegrasi
7.3 Perkuatan Sistem Logistik Nasional
KP 7.5.1 Peningkatan Keterkaitan
KP 7.5.5 Peningkatan Ekspor Jasa dan
Ekonomi dan Rantai Nilai Antar Daerah
Produk Kreatif
KP 7.1.1 Penciptaan pusat-pusat KP 7.3.1 Penguatan Regulasi dan Kelembagaan Logistik dan dengan Global
pertumbuhan baru Nasional KP 7.5.6 Peningkatan Ekspor Produk UMKM
KP 7.5.2 Peningkatan Ekspor Produk
dan Integrasi UMKM dalam Rantai Nilai
KP 7.1.2 Peningkatan keterkaitan Berteknologi Menengah Tinggi
KP 7.3.2 Integrasi dan KP 7.3.3 Pengembangan Global
rantai pasok antarpusat pertumbuhan Digitalisasi Logistik Fasilitas Logistik
KP 7.5.3 Peningkatan Ekspor Produk KP 7.5.7 Peningkatan Rantai Nilai Produk
Berteknologi Rendah/Penyerap Tenaga Elektronik dan Otomotif termasuk Electric
KP 7.1.3 Penguatan kuantitas dan KP 7.3.5 Peningkatan Kerja Tinggi Vehicle (EV)
KP 7.3.4 Penguatan
kualitas infrastruktur konektivitas Sumber Daya Manusia KP 7.5.8 Peningkatan Utilisasi FTA/CEPA
Pelaku Logistik KP 7.5.4 Peningkatan Ekspor Pertanian,
darat, laut, dan udara Logistik untuk Mendorong Partisipasi dalam Rantai
Perikanan, dan Industri Berbasis SDA
Nilai Global
PROGRAM PEMBANGUNAN Ekosistem Logistik
yang efisien
Keterkaitan Ekonomi Domestik dan dengan Global
7.2 Optimalisasi Backbone
Integrasi Ekonomi
menjadi syarat
berdaya saingnya
ekspor
Investasi berorientasi ekspor meningkatkan
kualitas barang dan jasa domestik dan
membuka akses kepada jaringan produksi
PROGRAM PEMBANGUNAN global
KP 7.2.1 Penguatan Integrasi
Konektivitas dengan Intra dan 7.4 Peningkatan Investasi untuk Integrasi Investasi Swasta
Antarkawasan Pertumbuhan Ekonomi Domestik dan Global Prioritas
Ekonomi KP 7.4.3
KP 7.4.2 Peningkatan
Ekosistem Investasi pada infrastruktur
konektivitas, jasa logistik , KP 7.4.1 Peningkatan Investasi
Investasi berorientasi
ekspor dan meningkatkan
Peningkatan
Investasi dalam
Enabler Ekosistem
Logistik serta perluasan
usaha yang
Swasta Prioritas sebagai Pendorong
Transformasi Ekonomi.
partisipasi dalam rantai
produksi global
infrastruktur
konektivitas
memperkuat rantai dan logistik
pasok domestik
* Update 22 Des 2023 Rancangan
Teknokratik RPJMN 2025-2029 8
Sumber: Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045
DUKUNGAN KERANGKA REGULASI, DAN KELEMBAGAAN

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PRODUCTIVITY-LED GROWTH MEMBUTUHKAN
INVESTASI SEBAGAI ENGINE OF TRANSFORMATION

Investasi Jepang, Korea, Tiongkok, Malaysia, dan Thailand pernah Namun RnD Spending (%PDB) Indonesia terhadap negara lain relatif
mencapai atau bahkan melampaui 40% PDB, Indonesia hanya jauh lebih kecil dibandingkan Investasi (%PDB), Investasi di Indonesia
maksimal mencapai 30% PDB (Investasi sebagai Engine of Growth) belum berperan optimal sebagai Engine of Transformation

Gross Fixed Capital Formation (% GDP) Research and Development Expenditure (% of GDP)
50.0
6.00

45.0

5.00 Korea, Rep.


40.0

35.0
4.00

30.0
Japan

25.0 3.00
China
Australia
20.0

2.00
Singapore
15.0
Malaysia
China Indonesia
10.0 Thailand
Japan Korea, Rep. 1.00
Malaysia Thailand
5.0 Indonesia
Vietnam
Myanmar
0.00 Brunei Darussalam
0.0

1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
1984

2010
1960
1962
1964
1966
1968
1970
1972
1974
1976
1978
1980
1982

1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008

2012
2014
2016
2018
2020
2022

Sumber: World Bank 2023, diolah


UNTUK MENARIK INVESTASI PRODUKTIF, DIPERLUKAN
STRATEGIC-RESOURCE DAN NETWORK ASSET

Pentahapan dan fokus suatu negara dalam menarik investasi Karakteristik Investor berdasarkan motif investasi,
dan manfaat bagi host countries
Manfaat yang diterima Host
Investasi Countries Firms More Competitive
Produktif
Meningkatkan daya saing Multiplier
Job Creation Spillover Efect industri, dan SDM Dampak Strategic resource – seeker
kepada (valuable, rare, difficult to imitate, and nonsubstitutable)
Downstreaming Technological Meningkatkan iklim RnD, Host
Countries
Industries Transfer mendorong peningkatan Tinggi Hak Keilmu Kompetensi Tekno Stabilitas
industri teknologi tinggi dan Paten an Tenaga Kerja logi Politik
Exports RnD Activities produktivitas tenaga kerja
Orriented
Meningkatkan iklim Network-seeker
Berkelanjutan Inklusif persaingan di dalam negeri (to increase the efficiency and effectiveness)
serta antarwilayah
mendukung dan antar- Menjangkau Modal relasional
Green peluang dan (reputasi, dan
Meningkatkan kelompok Stabilitas Meningkatkan keterlibatan supply
informasi lebih luas kredibilitas)
Kepastian Economy dan
stok infrastruktur masyarakat Ekonomi dan demand dalam negeri dengan
Blue Economy dunia usaha internasional
Hukum di berbagai wilayah & Politik
Efficiency-seeker (Economies of Scale)
Transparansi Investasi Insentif
Mendorong Industrialisasi,
Kebijakan Biaya
Berkualitas transfer teknologi terbatas Upah Tenaga
mengakses
Insentif Pemerintah Menarik
yang mudah Kerja Rendah (contoh: Pajak Rendah)
dan menarik pasar rendah
Membuka
Ketersediaan Menciptakan
peluang kerja
sumberdaya Layanan Lapangan
sama bagi
Kerja Multiplier Market-seeker
input dan Supplier Lokal Dampak Resource-seeker
Kemudahan
Pendampingan kepada
Harga Jumlah Daya
Berusaha Host Supply
Membantu Countries Input Penduduk Beli
Stabil
Iklim Investasi * as of June 21st 2023
Mengolah Menggantikan
Impor
Rendah Murah Besar Tinggi
SDA
Selama ini Indonesia hanya mengandalkan faktor
Potensial
Sumber: Dit PIKEI Bappenas, 2023 ukuran pasar dan tenaga kerja dan input SDA
ARAH KEBIJAKAN INVESTASI UNTUK
MENCAPAI VISI INDONESIA EMAS 2045

Mengarahkan investasi
pada sektor dan aktivitas
yang produktif, yang
memiliki multiplier
paling besar terhadap Investasi yang Investasi berorientasi Investasi hijau untuk Investasi dalam Investasi yang
perekonomian diprioritaskan untuk ekspor yang dapat mempercepat infrastruktur berorientasi
mengembangkan industri mengembangkan penerapan ekonomi konektivitas dan riset dan
prioritas, mendukung keunggulan komparatif hijau, terutama logistik untuk inovasi
transformasi digital, menjadi keunggulan percepatan transisi, mendorong
modernisasi dan digitalisasi kompetitif dan energi, implementasi integrasi ekonomi
pertanian, ekonomi biru meningkatkan ekonomi sirkular, domestik dan
dan bioekonomi, industri partisipasi dalam rantai pengembangan konektivitas global
kreatif, dan pariwisata. produksi global. transportasi hijau, dan
adopsi teknologi hijau

Menyiapkan pre-requisite
agar Indonesia menjadi
destinasi yang menarik bagi
investor serta mendukung
ekspansi bisnis melalui
outward investment Sinkronisasi dan harmonisasi Iklim investasi dan Efektivitas pemberian insentif dan Fasilitasi Investasi
kebijakan investasi pusat-daerah kepastian berusaha yang kemudahan investasi agar lebih Indonesia di luar
dengan kebijakan ketenagakerjaan, mendorong peningkatan tepat sasaran dan transparan, negeri dengan
energi, perdagangan, tata ruang, produktivitas dan daya disesuaikan dengan karakteristik pemanfaatan jaringan
fiskal, dan pembiayaan. saing. dan kebutuhan masing-masing diaspora Indonesia.
sektor dan wilayah.

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


Sumber: Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT INVESTASI UNTUK
PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS
Investasi yang diprioritaskan untuk mengembangkan industri prioritas,
mendukung transformasi digital, modernisasi dan digitalisasi pertanian,
ekonomi biru dan bioekonomi, industri kreatif, dan pariwisata.

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


Sumber: Bappenas, 2023
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT INVESTASI UNTUK
PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS
Investasi yang diprioritaskan untuk mengembangkan industri prioritas, Pembangunan
mendukung transformasi digital, modernisasi dan digitalisasi pertanian, Kewilayahan yang
ekonomi biru dan bioekonomi, industri kreatif, dan pariwisata. Merata dan Berkeadilan

“TIDAK UNTUK DIKUTIP”


Sumber: Bappenas, 2023
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT INVESTASI BERORIENTASI EKSPOR
DAN PENINGKATAN PARTISIPASI GVC

Investasi berorientasi ekspor yang dapat Manufactures exports (% of Medium and high-tech exports (%
mengembangkan keunggulan komparatif menjadi merchandise exports) manufactured exports)
keunggulan kompetitif dan meningkatkan partisipasi 100 90.0
dalam rantai produksi global. 90 80.0 China
80 70.0
70 India
60.0
60 Indonesia
Komposisi Ekspor ASEAN (2021) Komposisi Ekspor Indonesia (2021) 50.0
50 Korea, Rep.
40.0
40
30.0 Malaysia
30
20 20.0 Philippines
10 10.0 Thailand
0 0.0 Vietnam

2007
1962
1967
1972
1977
1982
1987
1992
1997
2002

2012
2017
2022

1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
2017
2020
GVC Forward GVC Backward
Participation Participation
Brazil
0.7 0.5
Brunei Darussalam
0.5
0.6
0.4 Cambodia

0.5 0.4 Indonesia

0.4 0.3 Malaysia

0.3 People's Republic of


China
0.3 0.2 Philippines

0.2 0.2 Republic of Korea

0.1 Singapore
0.1
0.1 Thailand

0.0 0.0 Viet Nam

2000
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021

2000
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Sumber: Observatory of Economic Complexity, Harvard University
Sumber : ADB, diolah
HIGHLIGHT INVESTASI HIJAU
Investasi hijau untuk mempercepat penerapan Tahapan Transisi Energi
ekonomi hijau, terutama percepatan transisi energi,
implementasi ekonomi sirkular, pengembangan
transportasi hijau, dan adopsi teknologi hijau
✓ Pengembangan berbagai sistem pembiayan hijau
inovatif yang memenuhi kaidah ESG, termasuk green
financing dan carbon pricing
✓ Penguatan implementasi sistem insentif dan disinsentif,
baik fiskal maupun nonfiscal melalui pembentukan
mekanisme insentif-disinsentif yang berkeadilan
✓ Pelaksanaan carbon pricing (carbon trading, carbon
offset, dan pajak karbon) di berbagai bidang

Intensitas Emisi GRK Menurun


Menuju Net Zero Emission
1. Percepatan transisi energi menuju EBT
2. Pengembangan jaringan listrik luar pulau
dan nasional
3. Transportasi ramah lingkungan
4. Reformasi pengelolaan sampah
terintegrasi dari hulu sampai hilir
5. Pengendalian deforestasi
“TIDAK UNTUK DIKUTIP”
Sumber: Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT INVESTASI UNTUK INFRASTRUKTUR
KONEKTIVITAS DAN LOGISTIK
Investasi dalam infrastruktur konektivitas
dan logistik untuk mendorong integrasi
ekonomi domestik dan konektivitas global

Jaringan Jaringan Bandara Peningkatan Pembangunan Pengembangan


Pelabuhan Utama Terpadu Kualitas Jalan Jalan Tol pada KA Regional/
Terpadu Daerah Jalur Logistik
▪ Standarisasi pelabuhan ▪ Pengembangan Antar Kota
▪ Target mantap
▪ Kawasan ekonomi bandara hub jalan provinsi: ▪ Koridor dengan
▪ Konektivitas hinterland ▪ Rute ▪ KA Cepat
85% trafik tinggi,
penerbangan ▪ KA Angkutan
▪ Target mantap terpadu
hub and spoke Barang
jalan kab/kota: kawasan
▪ Integrasi dengan ▪ KA
75% ekonomi
kawasan Penumpang
▪ Dukungan ▪ Skema
Antar Kota
kawasan pembiayaan
produktif dan blended finance
daerah 3TP
Target 2029 (indikatif)
Target 2029 (indikatif) Target 2029
• Rata-rata ukuran kapal Target 2029 (indikatif) Target 2029
• On Time Performance (indikatif)
Peti Kemas Indonesia: • Panjang Jalan Tol (indikatif)
Penerbangan: 89% • Peningkatan
1.168 TEUs (2022) → Dibangun/Beroperasi: • Panjang Jalur
(2023) → 95% (2029) tingkat kemantapan
2.000 TEUs (2029) 2020-2024: 1.396 Km → KA Kumulatif:
jalan provinsi 85%
3.000 km (2029) 6.708 km
dan jalan
(baseline 2024) →
kabupaten 75%
“TIDAK UNTUK DIKUTIP”
7.208 km (2029)
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HIGHLIGHT INVESTASI BERORIENTASI
RISET DAN INOVASI
Investasi yang berorientasi
! Di Indonesia, biaya yang sudah dikeluarkan untuk investasi inovasi ternyata belum efektif
menghasilkan output yang lebih berkualitas dan inovatif. Berbeda dengan negara peers ASEAN
riset dan inovasi
lain yang sudah mampu meningkatkan kualitas investasi inovasinya.

Global Innovation Index (GII) Innovation input to output performance Di mata investor Jepang, Indonesia
tahun 2021, Indonesia berada di peringkat (Economies above the line are effectively (Jakarta) belum menjadi tujuan mitra kerja
ke-75 dari 132 negara, naik dibandingkan sama inovasi yang utama. Padahal, “strategic
translating cost of innovation investments into
tahun lalu peringkat 87, namun masih jauh resources seeker” akan memberikan
more and higher quality of outputs). multiplier output lebih tinggi bagi host
di bawah negara peers ASEAN.
country.

Malays
PhilippVietna ia
ines m Thailan
d

Sumber: Global Innovation Index, 2022 Sumber: Global Innovation Index, 2021
HIGHLIGHT SINKRONISASI DAN
HARMONISASI KEBIJAKAN
Sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan investasi
Transformasi Tata Kelola
pusat-daerah dengan kebijakan ketenagakerjaan,
INDONESIA EMAS 9
energi, perdagangan, tata ruang, fiskal, dan
Regulasi yang adaptif dan taat asas serta
pembiayaan.
tata kelola yang berintegritas, tangkas, dan
kolaboratif

4 ! Paling sedikit terdapat 5 area yang membutuhkan kebijakan yang


sinkron dan harmonis untuk dapat memberikan fasilitasi investasi
yang optimal
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH, DAN KESIAPAN
TENAGA KERJA, INFRASTRUKTUR, INPUT, DAN LAHAN

1
5 REGULASI ACUAN
UU Cipta Kerja

INSENTIF INVESTASI 2 ditindaklanjuti dengan Peraturan


Pemerintah/Peraturan Menteri

PLATFORM PERIZINAN BERUSAHA

INVESTOR ASING

3 KKPR SIMBG AMDALNET


PP atau Permen dimasukan
ke dalam OSS RBA
SOVEREIGN BKPM, DPMPTSP
WEALTH FUND PELAYANAN PENDAMPINGAN
INVESTOR
INDONESIA
DALAM NEGERI
HIGHLIGHT IKLIM INVESTASI UNTUK
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING
Iklim investasi dan kepastian berusaha yang Key Attractiveness Factors of Indonesian Economy
mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing. (Most preferable by respondents)

Highlight of The IMD World Indonesia Ranks per indicator on IMD World
Competitiveness Ranking 2022 Competitiveness Ranking 2022
(Country Rank; Country Score) (out of 63 countries)
44
Denmark 1; 100

Switzerland 2; 98.9
51
38
! Investor masih tidak
melihat faktor strategic-
29
Singapore 3; 98.1 resource dan network-
13
resource sebagai daya tarik
USA 10; 89.9 26 kunci bagi Indonesia
8
China 17; 83.9
48
KoreaRep. 27; 75.6 47
Indonesia’s Ranks on Global Talent Competitiveness Index 2022
43
Malaysia 32; 68.8
51
Thailand 33; 68.7 2
36
Japan 34; 66.6 24

India 37; 66.0 19


32
Indonesia 44; 63.3 49

Philippines 48; 54.7 51


59
Brazil 59; 44.8 58

Sumber: IMD World Competitiveness Ranking 2022 Sumber: INSEAD’s Global Talent Competitiveness Index 2022, dikompilasi Arise Plus Indonesia
HIGHLIGHT PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN
INVESTASI YANG EFEKTIF DAN TEPAT SASARAN

Efektivitas pemberian insentif dan kemudahan investasi agar lebih tepat sasaran dan transparan,
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing sektor dan wilayah.

Tax Holiday dan Mini Tax Holiday


25% Pengurangan PPh Badan sebesar 50 – 100% selama 5-20 tahun, bagi perusahaan yang berinvestasi
pada industri pionir.

<2020 Tax Allowance


REGULER/UMUM

30% dari nilai investasi dapat menjadi pengurang penghasilan kena pajak bagi wajib pajak (5%
selama 6 tahun)

Insentif Pajak untuk Industri Padat Karya


Pengurangan 60% dalam pendapatan bersih dari total investasi untuk industry padat karya tertentu
2020-2021
Pengurangan Pajak Super
22% Pengurangan pajak penghasilan bruto dari biaya R&D dan/atau kegiatan kejuruan/vokasi untuk
mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia

Pembebasan Bea Masuk


Pembebasan bea masuk atas impor barang modal (mesin) dan bahan untuk produksi
Tarif normal saat ini untuk
Pajak Penghasilan Badan di Insentif Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Indonesia adalah 22% Tax Holiday, Tax Allowance, Pembebasan Bea Masuk dan Pajak Impor, Penangguhan Pajak, Insentif Lainnya

Income Tax facilities at the Financial Center


(KHUSUS)

100% exemption percentage for banking, increased insurance (conventional/ sharia), 85% for other financial
IKN

sectors

Income Tax facility for moving Headquarter (HQ)/Regional Office


100% tax holiday for 10 years, and 50% for the next 10 years
RPJP NASIONAL MENJADI REFERENSI
DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

✓ Renstra Kementerian
Investasi/BKPM
2025-2029

✓ Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)


✓ RUPM Provinsi
✓ RUPM Kabupaten/Kota
Sumber: Paparan Evaluasi, Bappenas, diolah
“TIDAK UNTUK DIKUTIP”
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENTINGNYA PEMETAAN STAKEHOLDER TERHADAP
UPAYA PENINGKATAN INVESTASI KE DEPAN (1/2)
INDIKASI D/S
ARAH KEBIJAKAN INVESTASI INDIKASI K/L STAKEHOLDER
STAKEHOLDER
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan
Investasi yang diprioritaskan untuk mengembangkan Pemprov,
Investasi, Kementerian Investasi, Kementerian
industri prioritas, mendukung transformasi digital, Pemkab/Pemkot,
1 Perindustrian, Kementerian Kominfo, Kementerian
modernisasi dan digitalisasi pertanian, ekonomi biru dan KADIN, Asosiasi,
Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan,
bioekonomi, industri kreatif, dan pariwisata. BUMS
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pemprov,
Investasi berorientasi ekspor yang dapat mengembangkan Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan,
Pemkab/Pemkot,
2 keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif dan Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri,
KADIN, Asosiasi,
meningkatkan partisipasi dalam rantai produksi global. dan Kementerian KUKM
BUMS

Investasi hijau untuk mempercepat penerapan ekonomi Kementerian Investasi, Kementerian LHK, Kementerian Pemprov,
hijau, terutama percepatan transisi, energi, implementasi ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pemkab/Pemkot,
3
ekonomi sirkular, pengembangan transportasi hijau, dan Perhubungan, BRIN, Kementerian Perindustrian, KADIN, Asosiasi,
adopsi teknologi hijau Kementerian Perdagangan, dan Kementerian KUKM BUMS

Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Pemprov,


Investasi dalam infrastruktur konektivitas dan logistik untuk
Kementerian Investasi, Kementerian PUPR, Pemkab/Pemkot,
4 mendorong integrasi ekonomi domestik dan konektivitas
Kementerian Perhubungan, dan Kementerian KADIN, Asosiasi,
global
Perdagangan BUMS
Pemprov,
Kementerian Investasi, BRIN, Kementerian BUMN, Pemkab/Pemkot,
5 Investasi yang berorientasi riset dan inovasi
Kementerian Perindustrian, dan Perguruan Tinggi KADIN, Asosiasi,
BUMS
PENTINGNYA PEMETAAN STAKEHOLDER TERHADAP
UPAYA PENINGKATAN INVESTASI KE DEPAN (2/2)

INDIKASI D/S
ARAH KEBIJAKAN INVESTASI INDIKASI K/L STAKEHOLDER
STAKEHOLDER

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi,


Kementerian Investasi, Kementerian Perindustrian, Pemprov,
Sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan investasi pusat-
Kementerian Perdagangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Pemkab/Pemkot,
6 daerah dengan kebijakan ketenagakerjaan, energi,
Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, KADIN, Asosiasi,
perdagangan, tata ruang, fiskal, dan pembiayaan.
Kementerian ATR/BPN, Kementerian Keuangan, BUMS
Kementerian Dlaam Negeri, dan Kementerian BUMN

Pemprov,
Kementerian Investasi, Kementerian Hukum dan HAM,
Iklim investasi dan kepastian berusaha yang mendorong Pemkab/Pemkot,
7 Mahkamah Agung, Kementerian Perindustrian,
peningkatan produktivitas dan daya saing. KADIN, Asosiasi,
Kementerian Perdagangan, dan KPPU
BUMS

Efektivitas pemberian insentif dan kemudahan investasi Pemprov,


Kementerian Investasi, Kementerian Keuangan,
agar lebih tepat sasaran dan transparan, disesuaikan Pemkab/Pemkot,
8 Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan,
dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing sektor KADIN, Asosiasi,
dan Kementerian KUKM
dan wilayah. BUMS

Pemprov,
Fasilitasi Investasi Indonesia di luar negeri dengan Kementerian Investasi, Kementerian Luar Negeri, dan Pemkab/Pemkot,
9
pemanfaatan jaringan diaspora Indonesia. Kementerian Perdagangan KADIN, Diaspora,
BUMS
OUTLINE

BENCHMARK PELUANG DAN


ARAH KEBIJAKAN TANTANGAN PROYEK STRATEGIS
PERENCANAAN
INVESTASI PERUBAHAN STATUS NASIONAL DI PROVINSI
INVESTASI DI JAKARTA TIDAK
MENUJU VISI 2045 DKI JAKARTA
KOTA GLOBAL MENJADI IBUKOTA

1 2 3 4
PASCA IKN,JAKARTA DIARAHKAN
MENJADIKOTA GLOBAL
"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan
dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota
keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa
dalam skala regional dan global.”
- July 26 th , 2019 -
Ir. Joko Widodo
President of Republic Indonesia

Kota Global adalah kota yang …

(i) menyelenggarakan kegiatan internasional di bidang


perdagangan, investasi, bisnis, pariwisata, kebudayaan,
pendidikan, kesehatan dan
(ii) menjadi lokasi kantor pusat perusahaan dan lembaga
baik nasional, regional, maupun internasional, serta
(iii) menjadi pusat produksi produk strategis internasional,

sehingga menciptakan nilai ekonomi yang besar baik bagi


kota yang bersangkutan maupun bagi daerah sekitar
World City Network Connectivity
Sumber: Henneman, 2013
DEVELOPMENT APPROACHES TO BECOME
A GLOBAL CITY
Long-term vision Economic diversification Sustainable infrastructure Responsible management

Sustainable long-term vision Increased investment in the Responsible management of natural


Reducing dependence on certain
and strategic planning to development of interconnected resources, garbage and waste for the
sectors and encouraging
support the achievement of compact cities with an sake of environmental sustainability
sustainable economic growth
“Indonesia Emas 2045” environmentally friendly approach and urban comfort

Social inclusion & equity Collaborative partnership Public participation Digital connectivity

Involvement and active participation


Prioritizing social inclusion and Collaborative cooperation in Development of digital connectivity and
of the community so that urban
equal rights to access facilities solving strategic problems and city technology in increasing the efficiency
development planning is aligned
and opportunities for all people development across stakeholders of public services and city management
and effective according to needs
Implementing Smart City Approach
Contoh penerapan pendekatan cerdas pada
infrastruktur perkotaan (smart urban infrastructure)

Smart Transportation Smart Building Smart Water

Integrated and Intelligent Integrated Heating & Rainwater harvesting


Transport System Cooling system Smart water
Innovative Public Transport Eco-friendly smart management system
Network technology and utilities
Real time water flow and
Electric Car & Integrated Green roof & sustainable quality monitoring
Smart Non Motorized and Public and recycled materials
Transport System Smart irrigation system
Society
Low water & energy Circular water cycle
consumption
Smart Smart Sustainability:
Smart Smart Energy Smart Waste Management Smart Services
Governance Infrastructure People, Planet,
Economy
Prosperity Smart air quality
Smart grid technology Integrated incinerator &
Waste to Energy monitoring system
Smart ducting: Integrated treatment plant
Smart underground network for Smart surveillance
Environment electricity, telecom and gas Recycling and Circular systems
pipe network economy dan waste
generating disincentive Smart hospital &
Renewable energy telemedicine
(PV Rooftop, Waste to Smart deposit return for
plastic waste Smart Office, Digital
Energy technology, etc) Workplaces & WfH
Smart school & IoT
based learning (School
from Home)

Smart & Competitive Smart, Green & Resilient


Smart & Inclusive Society
Economy Environment
Jakarta’s position in Global Power City
Index
Global Power City Index 2022
Source: The Mori Memorial Foundation, 2022

SG 286.3 96.8 162.0 330.7 182.7 175.3

KL 195.3 17.4 79.0 357.8 116.5 109.0

JKT 166.0 10.7 64.9 324.9 86.9 103.3

BKK 182.1 19.0 131.0 323.7 113.8 113.7 Jakarta gets the lowest score for almost every urban function, compared to neighboring countries.
Developing a sustainable global city Jakarta is a mandatory agenda.
Lowest score
Jakarta's existing direction in global
city competition
Concern Melbourne Auckland New York London Singapore Dubai Shenzhen Jakarta

Liveability in progress

Environment in progress

Economy

R&D

Culture interaction in progress

Accessibility

Low taxation

Ease of doing
in progress
business
Investor friendly
property in progress
ownership
Friendly foreign
in progress
labour policy

To advance globally, Jakarta needs policy support and facilities from the Central Government. Source: Djoko Prihanto, DP Urban Singapore, February 2023

Local Governments also need to increase their quality and capacity to improve public services.
OUTLINE

BENCHMARK PELUANG DAN


ARAH KEBIJAKAN TANTANGAN PROYEK STRATEGIS
PERENCANAAN
INVESTASI PERUBAHAN STATUS NASIONAL DI PROVINSI
INVESTASI DI JAKARTA TIDAK
MENUJU VISI 2045 DKI JAKARTA
KOTA GLOBAL MENJADI IBUKOTA

1 2 3 4
PELUANG INVESTASI DI JAKARTA HARIINI
DAN 20 TAHUN KE DEPAN

Peluang saat ini (proyek-proyek potensial oleh JIC) Peluang Masa Depan (menuju kota global)

Medical Tourism
& Culinary Estate

Jakarta Sewerage System Regional Waste & Hazardous & Toxic Waste
Medical Waste Facilities Treatment Plant Digital Creative
& Production Hub

Waste Recycling
MRT East-West Line LRT Klender-Halim & BRT Transjakarta Shelter Industrial Complex
Velodrome-Klender & Pedestrian Shelter

Global Theme Park


& Heritage Tourism

Health Tourism for Seniors Blok M, Fatmawati & Ancol The Thousand Island
Mixed-Use Development Eco-Resort & Theme Park
Source: https://invest.Jakarta.go.id

18
TANTANGAN MENUJU JAKARTA 2045
TANTANGAN JAKARTA MENJADI KOTA GLOBAL :
PERMASALAHAN STRATEGIS JAKARTA

Banjir pesisir & penurunan permukaan tanah 0,1-8 cm/tahun [1]


1 penurunan
2.700 ha berpotensi terkena dampak banjir pesisir [2]
[1] LAPAN, 2020; [2] based on collected data from Jakarta Flood Monitoring Platform
tanah

Rata-rata 200-300 RW terdampak banjir per Tahun [3]

namun 3x lebih tinggi RW terdampak saat cuaca ekstrem (2020) [3]


Jakarta’s 2 Banjir [3] based on collected data from Regional Disaster Management Agency of Jakarta, 2018-2022

strategic issues
Kawasan RW kumuh seluas 10.700 ha[4]atau
16,4% wilayah Jakarta merupakan kawasan
3 Daerah kumuh[4]
Kumuh [4] Based on collected data from Directorate for Housing and Settlement,
2023

4
Pengelolaan 8.300 ton timbulan sampah per hari[5]dan 7.500 ton di antaranya dikelola di luar
Sampah Jakarta[5]
[5] based on collected data from Jakarta Environmental Services, 2023

5
22,5 menit waktu tempuh rata-rata 10 km[6]Sedangkan 60 menit waktu tempuh 10 km
Kemacetan pada jam sibuk[7]
Lalu Lintas [6] Tomtom Traffic Index, 2022; [7] based on analysis from Directorate for Regional I, 2023
CBA ANALYSIS

Cost Benefit Analysis (CBA) is used, adopting Inclusive Wealth Index (IWI) model
that not only able to calculate economic impact but also sustainable growth
potential, thus capturing the growth of better living standard. Assumption:
1. Determinant:
IWI = Produced capital (PC) + Human capital (HC) + Natural capital (NC) + ND ▪ Economy, social,
(Natural disaster) finance, and UN’s Inclusive
Wealth indicators
▪ IKN projects

2. Calculation units
▪ NPV using rupiah
▪ Discount rate using 2019
Bank Indonesia interest rate
(5,1 persen)

3. Analysis Scenario
▪ Skenario 1: Normal
▪ Skenario 2: Fast
▪ Skenario 3: Slower
CAPITAL CITY RELOCATION IMPACT ON JABODETABEK

Using Cost Benefit Analysis (CBA), capital city relocation will affect
Jabodetabek economy negatively in short term. But, the middle and long term Capital City relocation will directly affect
benefit will be gained starting from 2031 1 human resources of Jabodetabek in
short term.

Agregated CBA, 2022-2025

Jabodetabek will remain the center of


2 finance, economy, industry, and culture
of Indonesia

4 strategies for Jabodetabek


development :
3 • To lead the creation of regional
linkages
• To accelerate the creation of
knowledge industry clusters
• To lead productivity enhancement
• To foster quality human capital
Thus Jabodetabek remains attractive to
investors

Source: EIPP#2 Bappenas and South Korea


CBA assumed relocation in 2022

12
IKN CONSTRUCTION AND INDUSTRY
ACCELERATION OF JABODETABEK

New Capital City construction will bring positive impact starting from 2026 as well as industry upgrade and acceleration.
This is because government or private investment will ultimately have a ripple effect on the economy.

Construction of New Capital City Industry Upgrade and Acceleration

Source: EIPP#2 Bappenas and South Korea


CBA assumed relocation in 2022
LOSS OF HUMAN RESOURCES IN
JABODETABEK
LOSS OF HUMAN RESOURCES IN JABODETABEK
Unfortunately, the relocation of human resources from Jabodetabek to the New Capital City will bring negative impacts for the lack
of substitutes. This needs to be anticipated by the local governments of Jabodetabek regarding the human resource relocations

Relocation of Civil Service Employees Relocation of Business Entrepreneurs Relocation of Construction


Workers and Others

Source: EIPP#2 Bappenas and South Korea


CBA assumed relocation in 2022
4 STRATEGIC PILLARS FOR JABODETABEK

Strategic Pillar 1: To lead the creation of regional linkages Strategic Pillar 2: To accelerate the creation of knowledge
industry clusters
Creation of linkages between
Nusantara, Jabodetabek with Java- • Optimalization of current Jakarta facilities and assets to foster knowledge of
Sumatera-Bali Growth Zone and other sectors
Kalimantan-Papua-Sulawesi
Growth Zone • Development of high-tech complexes with the Government of Indonesia.

• Seizing the opportunity to foster a new high-growth industry based on


Accelerating the value-added
media and entertainment
activities like R&D and Services

Strategic Pillar 3: To lead productivity enhancement Strategic Pillar 4: To foster quality human capital

Development of human capital can be


achieved by forming an institution in
which all stakeholders in the quadruple
helix participate.

Development of smart factories by creating modern industry in Technological leap driven by


Jabodetabek. Thus, creating value added to the economy and technology-laden manpower will lead to
creating a spill-over effect while simultaneously boosting the growth an economic quantum leap
of the industries in the supply chain
Directorate of Macro Planning and
Statistical Analysis - Bappenas
OUTLINE

BENCHMARK PELUANG DAN


ARAH KEBIJAKAN TANTANGAN PROYEK STRATEGIS
PERENCANAAN
INVESTASI PERUBAHAN STATUS NASIONAL DI PROVINSI
INVESTASI DI JAKARTA TIDAK
MENUJU VISI 2045 DKI JAKARTA
KOTA GLOBAL MENJADI IBUKOTA

1 2 3 4
Proyek Strategis Nasional (PSN)
SELAMA 8 TAHUN TERAKHIR, PEMERINTAH TELAH MENYELESAIKAN
PEMBANGUNAN PROYEK PROGRAM STRATEGIS NASIONAL DI BERBAGAI DAERAH

Total 161 PSN selesai* SEBARAN PSN SELESAI


dengan nilai investasi Rp 1.134,86 triliun

PSN selesai 2016 PSN selesai 2020


20 Proyek (Rp. 33,3 T) 12 Proyek (Rp 123,1 T)

PSN selesai 2017 PSN selesai 2021


10 Proyek (Rp. 61,4 T) 24 Proyek (Rp 125,9 T)

PSN selesai 2018 PSN Selesai 2022


32 Proyek (Rp. 207,4 T) 25 Proyek (Rp 320 T)

PSN selesai 2019 PSN Selesai sd Agustus 2023


30 Proyek (Rp. 165,3 T) 8 Proyek (Rp 98,46 T)

Sumber : KPPIP, 2023 *) Status Agustus 2023 (termasuk potensi investasi tenant pada Kawasan Industri)
PULAU JAWA TERDAPAT 53 PROYEK STRATEGIS NASIONAL
DARI BERBAGAI SEKTOR DENGAN NILAI INVESTASI
MENCAPAI RP 337 T

Memajukan Iklim Investasi


Sebanyak 15 Proyek senilai ~Rp 200 T
dilakukan melalui anggaran non-APBN. KEK
Kendal dan KIT Batang sudah menyerap
investasi sebesar ~Rp 27 T dari lebih dari
30 investor.

Membangun Ketahanan Energi Memperkuat Konektivitas Meningkatkan Konservasi SDA


Secara total sudah beroperasi ~1776 Km Meningkatkan cadangan air baku 0,85
Beroperasinya 2 Pembangkit Ultra Super
Jalan Tol sebagai backbone transportasi, m3/dtk , Reduksi Banjir 613,29 m3/det, dan
Critical dengan kapasitas total mencapai 4 GW
~200 km infrastruktur KA telah manfaat irigasi untuk lebih dari 12 ribu ha
dan jaringan Transmisi 500 kV sepanjang 657
ditingkatkan, serta optimalisasi dan lahan pertanian, dan potensi listrik 0,83 MW
km sirkuit. Terdapat juga inisiasi pemanfaatan
pembangunan pada hub transportasi
tenaga surya Cirata dan panas bumi sebagai
strategis (bandara dan pelabuhan)
energi baru terbarukan dan proyek Refinery
Development Master Plan (RDMP) Balongan

*termasuk realisasi investasi tennant


Sumber : KPPIP, 2023
SUCCESS STORY PEMBANGUNAN PSN MRT
JAKARTA

Investasi MRT di DKI Jakarta …dan juga kesempatan kerja bagi …sembari meningkatkan
MRT juga membantu
menciptakan nilai tambah baru… perekonomian. kualitas hidup para
mempersingkat waktu tempuh…
penggunanya.
Responden memperoleh

502 ribu 87% waktu yang lebih


berkualitas di luar jam
0,12% 0,30% per tahun kerja
dari total PDB dari total PDRB DKI
Total Penciptaan
242 ribu
Nasional 2020 Jakarta 2020 Responden menikmati
Kesempatan Kerja
Nasional
per tahun 83% peningkatan kualitas
kesehatan pribadi
Total Penciptaan
Kesempatan Kerja DKI
Responden mengalami
Jakarta
94% penurunan tingkat stress
selama menempuh
perjalanan
Responden menjadi
400,9 T
Total Penciptaan 93% lebih tepat waktu dalam

Nilai Tambah 368,3 T perjalanan ke tempat


kerja
Bruto DKI Jakarta Peningkatan
(8,5 T per tahun) Pendapatan Rumah 162,8 T
Tangga Nasional Total Peningkatan
(7,8 T per tahun) Pendapatan Dengan regulasi
827,6 T
Total Penciptaan
Rumah Tangga
DKI Jakarta
pendukung yang tepat,
potensi penerimaan
5,1% 62,1T
(3,4 T per tahun)
Nilai Tambah Rata-rata kenaikan Potensi penerimaan
Bruto Nasional
pemerintah dapat
nilai lahan akibat Land Value Capture
(17,6 T per tahun) bertambah dari Land pembangunan 2023-2069
Value Capture… MRT Jakarta fase 1 fase 1 dan 2
Sumber: LPEM FEB UI (2021)
TERIMA KASIH

DISKLAIMER
Informasi dalam bahan paparan ini tidak merepresentasikan pandangan
Kementerian PPN/Bappenas sebagai institusi secara keseluruhan, apabila
terdapat hal yang perlu dikonfirmasi terkait bahan ini dapat menghubungi
kami melalui media instagram @ditpikei.bappenas
PEMERINTAH INDONESIA TELAH MENETAPKAN TARGET PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR NASIONAL SEJAK RPJMN 2015-2019 YANG MENJADI DASAR DARI
TERBENTUKNYA PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Banda Aceh

Miangas Konsep Tol Laut agar Indonesia mejadi poros


Belawan
maritim dunia
• Pembangunan 24 pelabuhan laut baru
Kuala Tanjung
Maratua
Pontianak
• Meningkatkan jumlah kapal (pioneer cargo,
Dumai Bitung
Batam Singkawang Pohuwato
Maloy Halmahera
Padang Muara
transport vessels, pioneer crossing vessels)
• Membangun 60 pelabuhan penyeberang
Jayapura
Pangkal Teweh Tojo Una- Sorong
Pinang Una Taria
Enggano
Palangkaraya Banjarmasin Sultan
Ambon
Hassanuddin Namniwel Kenyam
Aboy
Memperkuat konektivitas melalui pembangunan
Panjang Makassar
Tj. Priok infrastruktur udara
• Pembangunan 15 pelabuhan udara baru
Tj. Perak
Kertajati
Koroway
Merauke
Cilacap
• Pembangunan fasilitas air cargo di 6 lokasi
Moa Batu
Lombok

Kupang • Menambah jumlah pelabuhan udara perintis


Mengurangi biaya logistik melalui infrastruktur
Revitalisasi efisiensi jalan dengan Pengembangan transportasi perkotaan
kereta api dengan membangun jalur baru di
pembangunan dan pebaikan jalan
Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan
• Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di 29
• Pembangunan 2,650 km jalan baru kota
• Pembangunan 1,000 km jalan tol baru • 2,159 km kereta antar kota
• 1,099 km kereta dalam kota • Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di 6
• Rehabilitasi 46,770 km jalan eksisting kota metropolitan dan 17 kota besar

Tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 96.6% Mencapai ketahanan pangan melalui Memastikan suplai dari bahan bakar dengan
pada tahun 2019 dengan pengmbangan pengembangan sistem irigasi memaksimalkan kilang minyak domestik
kapasitas • Pembangunan 33 dam baru dan 30 PLTA • Pembangunan kilang minyak baru 2x300,000 bpd
• Pembangunan pembangkit listrik dengan • Pengembangan 1 million ha sistem irigasi • Pengembangan Kilang Minyak Cilacap dan
total kapasitas 35,000 MW • Rehabilitasi sistem irigasi yang ada Balongan
Sumber : KPPIP, 2023
DAFTAR PSN DI PROVINSI DKI
JAKARTA
No Nama Proyek Lokasi
1. Jalan Tol Cengkareng – Batu – Ceper – Kunciran (14,19km) Provinsi DKI Jakarta – Provinsi
Banten
2. Provinsi DKI Jakarta – Provinsi Jawa
Jalan Tol Cibitung – Cilincing (34km) Barat
3. Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kp. Melayu (21,04km) Provinsi Jawa Barat – Provinsi DKI
Jakarta
4. Jalan Tol Semanan – Sunter (20,2km) (bagian dari 6 ruas tol DKI Provinsi DKI Jakarta
Jakarta)
5. Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang 9,44km (bagian dari 6 ruas tol Provinsi DKI Jakarta
DKI Jakarta)
6. Provinsi DKI Jakarta
Jalan Tol Duri Pulo – Kampung Melayu 9,6km (bagian dari 6 ruas
tol DKI Jakarta)
7. Jalan Tol Kemayoran – Kampung Melayu 9,6km (bagian dari 6 Provinsi DKI Jakarta
ruas tol DKI Jakarta)
8. Jalan Tol Ulujami – Tanah Abang 8,7km (bagian dari 6 ruas tol Provinsi DKI Jakarta
DKI Jakarta)
Sumber : KPPIP, 2023
DAFTAR PSN DI PROVINSI DKI
JAKARTA
No Nama Proyek Lokasi
9. Jalan Tol Pasar Minggu – Casablanca 9,16 km (bagian dari 6 ruas Provinsi DKI Jakarta
tol DKI Jakarta)
10. Provinsi DKI Jakarta – Jawa Barat
Jalan Tol Jakarta Cikampek II Sisi Selatan (36,4km)
11. Provinsi DKI Jakarta – Provinsi Jawa
High Speed Railway Jakarta – Bandung Barat
12. Kereta Api Jakarta – Surabaya DKI Jakarta – Jawa Timur
13. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor North – South Provinsi DKI Jakarta
14. Light Rail Transit (LRT) Jakarta International Stadium – Kelapa Provinsi DKI Jakarta
Gading dan Velodrome – Manggarai
15. Provinsi DKI Jakarta
Elevated Inner Loop Line Jatinegara – Tanah Abang – Kemayoran
16. Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) Provinsi DKI Jakarta – Provinsi Jawa
Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi Barat

Sumber : KPPIP, 2023


DAFTAR PSN DI PROVINSI DKI
JAKARTA
No Nama Proyek Lokasi
17. Inland Waterways/CBL Cikarang-Bekasi- Laut Jawa Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa
Barat
18. Pembangunan Rumah Susun Provinsi DKI Jakarta
19. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong Provinsi Banten dan Provinsi DKI
Jakarta
20. Jakarta Sewerage System (JSS) Provinsi DKI Jakarta
21. Pengembangan KSPN Pulau Seribu Provinsi DKI Jakarta

Sumber : KPPIP, 2023

Anda mungkin juga menyukai