Anda di halaman 1dari 1

Contoh Template Publikasi Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting

Tingkat Kabupaten/Kota

Perkembangan Sebaran Prevalensi Stunting


(pada bagian ini Dinas Kesehatan menampilkan perbandingan situasi sebaran prevalensi stunting yang dirinci
pada tingkat kecamatan. Jika publikasi disusun per tahun, maka perbandingannya adalah di antara dua tahun
terakhir. Jika publikasi disusun per semester, maka perbandingannya adalah di antara dua semester terakhir.
Disarankan perbandingan ditampilkan melalui grafik atau peta)

Perkembangan Prevalensi Stunting Per Kecamatan


Kabupaten/Kota ........
30.00

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
Kec-3

Kec-4

Kec-6

Kec-7
Kec-1

Kec-2

Kec-5

Kec-8

Kec-9

Kec-10

Kec-11

Kec-12

Kec-13

Kec-14
Tahun 2018 Tahun 2019
Sumber: (sebutkan sumber data untuk pembuatan grafik tsb)

Gambaran Kondisi Stunting Kabupaten/Kota ………


A. Faktor Determinan Yang Memerlukan Perhatian
(pada bagian ini Dinas Kesehatan merumuskan factor determinan apa saja yang masih menjadi kendala dalam
perbaikan status gizi baduta, baik pada skala kabupaten/kota maupun pada kecamatan-kecamatan yang
menunjukkan prevalensi stunting tergolong tinggi. Penentuan factor determinan tsb berdasarkan perkembangan
data factor determinan yang tercatat pada e-PPGBM (meliputi ada/tidaknya layanan JKN/BPJS, air bersih,
kecacingan, jamban sehat, imunisasi, ada/tidaknya anggota keluarga merokok, riwayat ibu hamil, dan
ada/tidaknya penyakit penyerta).

B. Perilaku Kunci RT 1000 HPK yang Masih Bermasalah


(pada bagian ini, dinas kesehatan merumuskan perilaku kunci apa saja yang masih menjadi kendala dalam
keberhasilan pencegahan/penanganan kasus stunting, baik pada skala kabupaten/kota maupun pada kecamatan-
kecamatan yang menunjukkan prevalensi stunting tergolong tinggi. penentuan perilaku kunci ini berdasarkan hasil
pengamatan/pemantauan puskesmas)

C. Kelompok Sasaran Berisiko


(pada bagian ini, Dinas Kesehatan menentukan kelompok sasaran berisiko dalam upaya pencegahan/penanganan
kasus stunting. Penentuan kelompok sasaran berisiko ini dapat berdasarkan karakteristik wilayah, status sosial
ekonomi, dll. Misalnya kelompok yang berada di wilayah bantaran sungai, masyarakat adat terpencil, keluarga
dengan ibu sebagai kepala keluarga, dll)

Di bagian akhir publikasi, Dinas Kesehatan menyampaikan hal-hal/tindakan yang diharapkan mendapat
dukungan/partisipasi dari masyarakat luas untuk bersama mengatasi permasalahan stunting di tingkat
kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai