Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan perbedaan hiperemi konjunguiva dan hiperemi perkornea 5.

Sebutkan macam2 keratitis yang memberikan tanda klinis


Hiperemi konjungtiva Hiperemi perikornea infiltrat yg spesifik bentuknya dan berikan penjelasan singkat
• Pelebaran pembuluh darah • Pelebaran pembuluh darah a) Keratitis dendritika (khas pada infeksi virus), gambaran seperti
(konjungtiva posterior) (siliar anterior batang pohon yang bercabang
• Penyebab: konjungtivitis • Penyebab: radang kornea, b) keratitis numularis (khas pada infeksi jamur), gambaran coin
• Berwarna merah segar ulkus kornea, uveitis, glaucoma shaped
• Hiperemi terutama daerah • Berwarna merah keunguan 6. Sebutkan gradasi sikatriks kornea
forniks • Hiperemi disekitar kornea dan • Flebula
• Fotobobia(-) berkurang kearah forniks • Makula
• Pupil ukuran normal • Fotofobia (+) • Lekoma
• Pupil ireguler kecil (iritis) / 7. Sebutkan macam2 mulai visus/tajam penglihatan beserta proses
lebar (glaucoma) pemeriksaannya
2. Jelaskan macam2 pemeriksaan penunjang klinis pada kelainan • Snellen chart
kornea dan bagaimana interpretasinya - Dari jarak 6 m, px disuruh membaca kartu Snellen
a)Fluoresin test - Normal visus : 6/6
→untuk melihat defek epitel kornea • Hitung jari
- Teteskan 1 tetes pada mata yang akan di periksa - Bila Snellen chart tidak dapat dibaca oleh penderita
- Tunggu 10 detik - Hitung kari mulai jarak 1 m. bila berhasil, bisa mundur tiap 1 m
- Bilas dengan aqua sampai warna kuning di mata hilang hingga px tidak dapat membaca
- Evaluasi dengan cahaya slit lamp - Hasil visus: 1/60-6/60
- Positif -> warna hijau • Lambai tangan
→indikasi : keratitis, ulkus kornea - Mekanisme sama seperti hitung jari
→interpretasi: - Px disuruh menjawab arahan lambaian (kanan/kiri, atas/bawah)
Positif (warna hijauh) -> terdapat infiltrate pada kornea - Hasil visus: 1/300
Negatif (warna biru) -> tidak ada infiltrat • Proyeksi sinar
b)Test sensibilitas kornea - Bila terlihat : visus 1/∞ / light preception (+)
→mengetahui reflek kedip pada sensibilitas kornea - Tak terlihat : visus 0 / light perception (-)
- Pasien melihat lurus kedepan 8. Sebutkan saraf2 kranialis yang menginervasi mata serta
- Basahi ujung kapas dengan dipilin sekecil mungkin penjelasan mengenai fungsinya
- Sentuhkan ujing pada kornea pasien • N. optikus (N. II) : untuk melihat
- Evaluasi reaksi • N. facialis (N. VII) : untuk berkedip
→indikasi : herpes simpleks keratitis • N. trigeminus (N. V) : untuk reflex pupil
→ interpretasi 9. Sebutkan gradasi penurunan visus menurut WHO mulai kabur-buta
Positif (berkecip) -> sensibilitas baik (normal) - Kat I : rabun / penglihatan <6/60
Negative (tidak berkedip/terlambat) -> sensibilitas menurun (herpes - Kat II : rabun / tajam penglihatan <6/60
simpleks keratitis) - Kat III : buta, tajam penglihatan <3/60, lap.penglihatan <10
3. Sebutkan hal2 yang harus diobservasi pd ulkus kornea & prinsip - Kat IV : buta, tajam penglihatan <1/60, lap. Penglihatan<5
manajemennya - Kat V : buta, tidak ada persepsi sinar
→yang harus diobservasi : klinis pasiennya 10. Sebutkan stadium2 katarak senilis & cara membedakannya
- Mata merah, fotofobia, efifora, blefarospasme secara klinis
- Infiltrate pada kornea (ukuran jenis, letak) Insipient Intumesen Mature hipermatur
- Hipopion bila ada Visus 6/6 6/7,5 – 1/60 1/300-LP(+) 1/300-LP(+)
→prinsip manajemen Segmen ant
- Obatik sesuai penyebab -Iris shadow (-) (+) (-) (-)
- Hindari penggunaan kortikosteroid local -Kekeruhan Bercak Sebagian Keruh total Keruh total +
- Scraping kornea (bila defek epitel dan tidak berlokasi diaxial) keruh sub total
- Keratoplasty, indikasi: -BMD Normal dangkal Normal Dalam
o Ulkus yang akan/mengalami perforasi Funduskopi (+) (+) (-) (-)
o Ulkus besar ditengah kornea Masih Sulit di Tidak dapat Tidak dapat
o Ulkus yang sering dan berulang2 kambuh bisa evaluasi dievaluasi dievaluasi
4. Sebutkan DD mata merah disertai penurunan visus dan cara dievaluasi seg. Post
seg. Post
dxnya
11. Sebutkan cara rehabilitasi visus pasca OP katarak serta
Keratitis Uveitis anterior Glaucoma akut
kerugian dan keuntungannya
Hiperemi PCVI PCVI CVI + PCVI
→ rehabilitasi visus -> kacamata, kontak lens, IOL
Kornea Infiltrat Presipitat (+) Keruh o/k
Kacamata Kontak lensa IOL
edem
(+) murah, mudah (+) tidak menyebabkan (+) pembesaran
TIO N/turun N Meningkat aman aberasi bayangan retina tidak
Pupil N Miosis Midriasis (-) lapang pandang (-) sulit merawat & ada
Penegakan - Trias - Keratic -TIO naik terbatas memasang TU pada (-) resiko pasca OP :
Dx keratitis precipitate -Bola mata lensa glaukoma
- Fluorescein - BMD: Flare, sel, keras 12. Apa yg anda ketahui ttg katarak kongenital
test inipopion -sangat nyeri - Katarak yang sebagian besar diakibatkan o/ virus rubella biasanya
- Test - Sinekia bilateral
sensibilitas posterior - Penatalaksanaan : OP segera pada usia 6 bulan
kornea - OP mata kontralateral saat usia 2 tahun
- Teknik OP : disisi
13. Jelaskan cara2 pemeriksaan TIO yg anda ketahui
• Palpasi
- Menggunakan 2 telunjuk pemeriksa
- Satu untuk mengukur, satu untuk fiksasi
- Ukur kekenyalan bola mata, bila keras bisa dilanjutkan
pemeriksaan dengan alat
• Tonometri Schiotz
- Teteskan pantocain pada mata yg akan diperiksa(sebagai
analgesic local)
- Tunggu 3-5 menit
- Tahan palpebra sup & inf pasien menggunakan jari telunjuk &
ibujari
- Tempelkan tonometry schiotz
- Lihat hasil pada table
14. Sebutkan scr singkat patof, gx, tanda, serta prinsip tatalaksana
glaucoma akut primer tutup tertutup
→Patof: terjadi peningkatan TIO akibat ketidakseimbangan dari
sekresi dan absrobsi -> blok pupil -> BMD sudut tertutup -> TIO
meningkat
→ gx & tanda : mata merah (PCVI + CVI), TIO meningkat, nyeri
sekali
→ prinsip tatalaksana: menurunkan TIO
15. Jelaskan mekanisme terjadinya glaucoma sekunder akibat
uveitis
→ uveitis anterior -> keratic precipitat (+) -> membuntu/menghambat
hum0r aqueous dari bilik mata belakang ke bilik mata depan -> blok
pupil -> iris bombans -> BMD tertutup -> TIO meningkat
16. Sebutkan jenis2 trauma di bidang mata
• Trauma mekanik : tajam, tumpul
• Trauma kimiawi : asam, basa
17. Sebutkan contoh2 trauma kimiawi di bidang mata,
penatalaksanaannya dan penyulitnya
→ contoh : terkena kampur gamping
→ penatalaksaannya : bilas dengan air berisih di tempat, lalu rujuk ke
RS tedekat, beri anastesi local debridemt, obat (sikloplegit,
antibiotic tetes)
→ penyulit : akut (kornea menjadi lembek)
Jangka Panjang (glaucoma, uveitis)
18. Bagaimana perawatan trauma mekanik tumpul disertai hifema
- Bed rest total dgn posisi kepala 30-45 dari tubuh
- Pemakaian bebat mata
- Simptomastis (Analgetsik)
- Pemberian miotikum→agar penyerapan darah lebih cepat
19. Sebutkan tanda & gejala klinis uveitis anterior, managemen serta
komplikasi yg akan timbul
→ gx : flare aqueous, keratic precipitate, PCVI
→ komplikasi :glaucoma, katarak
→ tx : kortikosteroid, antibiotic, mydriatic-cyclopegic drugs

Anda mungkin juga menyukai