Class 2023-07-19 12 01 QZ Try Out Internal Sesi 1
Class 2023-07-19 12 01 QZ Try Out Internal Sesi 1
A.ASNAWATI - 77.78
ADOLFINA YULIUS THOMAS - 54.55
AGUSTINA - 6.06
ASNIATI - 46.46
Agustina - 90.91
Ani - 9.09
Asriani Seko - 84.85
Coba2 - 0
DEWI CANDRA - 61.62
Dewi - 11.11
Diaz capeiani - 85.86
ERLINCE TIMBANG - 11.11
ERNAWANTY.AR - 50.51
ESTER MEAN - 54.55
Ermawati syamsal syalamun - 75.76
Erpinagustiani palinggi - 86.87
FEBRIANTI ASRI PALOBO'- 67.68
FERYANTI DAUD PALLA - 9.09
Filma - 80.81
Fransiska Moling - 80.81
HERAWATI - 84.85
HERAWATI - 8.08
Hadarah - 51.52
Hetmin - 78.79
IRMA T - 1.01
IRMA T - 0
IRMA YANI - 7.07
IRMA.T - 52.53
IRMAWATI RANTE - 0
ISMAKHAERAH - 57.58
ITA SAYANA - 46.46
Idamayanti - 47.47
Ifa - 0
Irma beti - 53.54
Jois icsan - 0
Jois icsan - 84.85
Julianti - 53.54
Juliawani Jecklyn - 79.8
Juliawani Jecklyn - 29.29
Kasnidar - 54.55
Kristina Karaeng - 63.64
Kristina Tiku Limbong - 3.03
LISBET HANDAYANI - 20.2
LORIA EFRA SAKUN - 90.91
Lia Wahyuni - 54.55
Lisnawati - 86.87
MARLINA. AW - 36.36
MASRIAH - 2.02
MELI DUMA - 66.67
MELI DUMA - 5.05
MERI PALEMBANGAN - 82.83
Margareta Sanda Somalinggi - 80.81
Mariana - 61.62
Marthina Kendek Allo - 53.54
Maryam Sadik - 45.45
Masdaliah - 63.64
Masdiana - 61.62
Masita - 48.48
Masita - 23.23
Masriani - 7.07
Melda sambo Layuk - 69.7
NASMA - 57.58
NURBAYANI - 50.51
NURBAYANI - 3.03
NURLIANA - 51.52
NURMADIAH.S.Tr.Keb - 69.7
NURWAHYUH - 57.58
Natalia Uzi - 86.87
Nilawati - 63.64
Nurani - 50.51
Nurhidayat - 9.09
Nurmadiah.S.Tr Keb - 2.02
Nurpatima - 62.63
PROFESI23 - 1.01
PROFESI23 - 54.55
PROFESI23 - 59.6
PROFESI23 - 52.53
PROFESI23 - 71.72
PROFESI23 - 3.03
Periskila Moling - 19.19
RATNA RATTE - 59.6
RATNA SARI DEWI K - 56.57
RISKAWATI - 58.59
RUSTINA - 50.51
Rahmatiah - 56.57
Rusna - 19.19
SITTI AISYAH RAHMAH - 70.71
SRI BULAN DALING - 57.58
SUKMARINI - 37.37
SULFIANI SULTANI - 67.68
SURIANI SANUDDIN - 39.39
SUTRAYANI - 52.53
SYAMSIDAR TULA - 58.59
Safrani - 30.3
Samsinar - 54.55
Sri Wahyuningsih Tanrewali - 58.59
Sridana Wastuti - 51.52
Suburiah - 54.55
Surahmah M. Nur - 89.9
Syamsiah - 20.2
Syamsuriati - 53.54
Triastini - 54.55
Triastini - 11.11
WAHIDAH - 60.61
Wahyuni - 76.77
Wahyuni - 2.02
Yeuis Diah Sri Lestari - 53.54
Yuli primitasari - 55.56
Zari Nirzah Hz - 54.55
andi irmayanti - 66.67
yudith sampewai - 57.58
Class Scoring 47.57
B. Mengobservasi kemajuan
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan persalinan
D. Memfasilitasi BAK
spontan
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan B. Mengobservasi kemajuan
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan persalinan
D. Memfasilitasi BAK
E. Beri obat tokolitik D. Retensio spontan
B. Mengobservasi kemajuan
persalinan
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan D. Memfasilitasi BAK
spontan
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan D. Memfasilitasi BAK
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan spontan
D. Memfasilitasi BAK
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan spontan
D. Memfasilitasi BAK
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan spontan
D. Memfasilitasi BAK
D. Lakukan rujukan ke RS D. Retensio spontan
D. Memfasilitasi BAK
D. Lakukan rujukan ke RS C. Terdapat sisa jaringan spontan
E. Memfasilitasi mobilisasi
E. IUGR
A. Oligohydramnion D. Kepala desa B. Pantau DJJ tiap 5 menit
D. Kepala desa
B. Pantau DJJ tiap 5 menit
A. Oligohydramnion D. Kepala desa B. Pantau DJJ tiap 5 menit
B. Mini Pil
B. Pemberian tablet fe E. Metode amenorea laktasi B. Caput suksadaenum
B. Pemberian tablet fe C. AKDR B. Caput suksadaenum
B. Pemberian tablet fe D. AKBK B. Caput suksadaenum
B. Mini Pil A. Cephal hematoma
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
menerus sesuai umur
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi menerus sesuai umur
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi B. Terus susui hingga 6 bulan
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
C. Kompres perineum B. Terus susui hingga 6 bulan
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri menerus sesuai umur
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi menerus sesuai umur
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan anak
A. Rujuk ke dokter spesialis
D. Damping ibu untuk anak
C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri menerus sesuai
A. Rujuk ke umur
dokter spesialis
B. Berikan obat nyeri anak
A. Rujuk ke dokter spesialis
D. Damping ibu untuk anak
B. Biarkan bayi berinteraksi
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan dengan orangstimulus
C. Lanjutkan lain terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
mobilisasi menerus sesuai umur
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus
E. Lakukansesuai umur
stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus
E. Lakukansesuai umur
stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk D. Berikan selingan susu C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi botol menerus sesuai
A. Rujuk ke umur
dokter spesialis
anak
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
anak
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus
E. Lakukansesuai umur
stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
D. Tenangkan ibu karena
mobilisasi hanya keterlambatan biasa
B. Terus susui hingga 6 bulan
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
A. Rujuk ke umur
dokter spesialis
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi anak
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan anak
C. Lanjutkan stimulus terus
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
D. Tenangkan umur
ibu karena
mobilisasi
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan hanya keterlambatan biasa
C. Lanjutkan stimulus terus
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
C. Lanjutkan stimulus terus
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
mobilisasi B. Terus susui hingga 6 bulan C. Lanjutkan stimulus terus
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai umur
E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan anak
C. Lanjutkan stimulus terus
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan menerus
E. Lakukansesuai umur
stimulus aktif
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan
mobilisasi
E. Konsumsi nutrisi seimbang B. Terus susui hingga 6 bulan
D. Damping ibu untuk
mobilisasi
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan E. Lakukan stimulus aktif
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
anak
D. Damping ibu untuk B. Terus susui hingga 6 bulan A. Rujuk ke dokter spesialis
mobilisasi
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan anak
C. Lanjutkan stimulus terus
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
B. Berikan obat nyeri B. Terus susui hingga 6 bulan menerus sesuai
C. Lanjutkan umur terus
stimulus
C. Kompres perineum B. Terus susui hingga 6 bulan menerus
E. Lakukansesuai umur
stimulus aktif
54.95 72.97 21.62
Seorang perempuan umur 25 Seorang
tahun, G1P1A0,
bayi lakihamil
– laki32
baru
minggu,
saja
Seorang
dilahirkan
datang
perempuan
kediRS
PMB.
dengan
umur
Riwayat
keluhan
23 tahun,
persalinan
keluar
P1A0,
darah
spontan
nifasdari
4aterm,
hari
kemaluannya
datang
tidak PMB
me
Penatalaksanaan apakah yangLangkah
paling tepat
selanjutnya
sesuai kasus
apa yang
tersebut
Pendidikan
paling
? tepatKesehatan
pada kasusapa
tersebut
yang paling
? tepat pada kasus tersebut ?
1 point 1 point 1 point
D. Kolaborasi dengan SpOG B. Menghisap lendir B. Teknik menyusui yang
D. Kolaborasi dengan SpOG D. Menginisiasi menyusu dini benarB. Teknik menyusui yang
benar
A. Tirah baring A. Menghangatkan C. Pemberian ASI ekslusif
D. Kolaborasi dengan SpOG A. Menghangatkan B. Teknik menyusui yang
E. Observasi kemajuan benar
persalinan
D. Kolaborasi dengan SpOG A. Menghangatkan B. Teknik menyusui yang
benar
A. Tirah baring A. Menghangatkan C. Pemberian ASI ekslusif
B. Observasi persalinan
B. Observasi persalinan
A. Rujuk ke RS E. Kebutuhan nutrisi anak B. Observasi persalinan
B. Rujuk ke RS
B. Preeklamsia A. Beri oralit E. Tugor Kulit
A. Hipertensi gestational C. Berikan tablet Zinc E. Tugor Kulit
A. Hipertensi gestational A. Beri oralit A. HB
B. Preeklamsia E. Beri obat anti diare B. USG
A. Servisitis E. AKBK
E. Kanker serviks B. Masasse Uterus E. AKBK
E. Kanker serviks
E. Kanker serviks B. Masasse Uterus E. AKBK
A. Servisitis B. Masasse Uterus E. AKBK
E. Kanker serviks B. Masasse Uterus E. AKBK
A. Servisitis B. Masasse Uterus
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
bayi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
mendampingi B. Terus berikan ASI pada
bayi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas bayi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
C. Anjurkan makan makanan
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bergizi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga A. Hisapan bayi bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
E. Menganjurkan keluarga A. Hisapan bayi B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
E. Menganjurkan keluarga bayi
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga A. Hisapan bayi B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
B. Memfasilitasi tidur miring A. Hisapan bayi B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga A. Hisapan bayi bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga A. Hisapan bayi bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
bayi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
B. Memfasilitasi tidur miring bayi
B. Terus berikan ASI pada
D. Memfasilitasi berkemih di E. Perlekatan saat menyusui bayi
A. Anjurkan ibu untuk
tempat tidur
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui istirahat yang cukup
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk bayi
E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
A. Memberikan minuman bayi
B. Terus berikan ASI pada
manis
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui bayi
A. Anjurkan ibu untuk
tarik nafas
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui istirahat yang cukup
B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga bayi
E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
bayi
B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi bayi
C. Menganjurkan ibu untuk E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
tarik nafas
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
bayi
C. Menganjurkan ibu untuk
tarik nafas
B. Memfasilitasi tidur miring E. Perlekatan saat menyusui B. Terus berikan ASI pada
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
B. Terus berikan ASI pada
untuk mendampingi
E. Menganjurkan keluarga E. Perlekatan saat menyusui bayi
C. Anjurkan makan makanan
untuk mendampingi
C. Menganjurkan ibu untuk bergizi
C. Anjurkan makan makanan
tarik nafas bergizi
23.42 61.26 65.77
Seorang perempuan umur 21 Seorang
tahun G1P0A
perempuan
hamil 3umur
bulan27
dating
Seorang
tahunkeG1P0A0
PMB,
perempuan
dengan
hamil umur
3keluhan
bulan
30dating
tahun,
keluarke
G3P2A0
darah
PMBmerah
dengan
hamilsegar
8keluhan
bulan
daridatang
mual
jalan
Diagnosis apakah yang paling tepat
Pendidikan
pada kasus
kesehatan
tersebut
apakah
? Pendidikan
yang palingkesehatan
tepat padaapakah
kasus tersebut
yang paling
? tepat pada kasus terseb
1 point 1 point 1 point
E. Kehamilan Ektopik C. Makan porsi sedikit C. Luruskan kaki dan
Terganggu
E. Kehamilan Ektopik namun
C. Makansering
porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
Terganggu namun sering tinggikan kaki
C. Abortus insipiens C. Makan porsi sedikit D. Rendam dengan air
E. Kehamilan Ektopik namun sering
C. Makan porsi sedikit hangat
C. Luruskan kaki dan
Terganggu namun sering tinggikan kaki
C. Abortus insipiens C. Makan porsi sedikit C. Luruskan kaki dan
namun sering tinggikan kaki
E. Kehamilan Ektopik C. Makan porsi sedikit D. Rendam dengan air
Terganggu
B. Abortus imminens namun sering hangat
E. Kehamilan Ektopik C. Makan porsi sedikit C. Luruskan kaki dan
Terganggu namun sering tinggikan kaki
E. Kehamilan Ektopik C. Makan porsi sedikit D. Rendam dengan air
Terganggu
B. Abortus imminens namun sering
C. Makan porsi sedikit hangat
C. Luruskan kaki dan
B. Abortus imminens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
B. Abortus imminens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
B. Abortus imminens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
E.
B. Kehamilan Ektopik
Abortus imminens namun sering tinggikan kaki
E. Kehamilan Ektopik C. Makan porsi sedikit C. Luruskan kaki dan
Terganggu
C. Abortus insipiens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
C. Abortus insipiens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
E. Kehamilan Ektopik namun sering
C. Makan porsi sedikit C. Luruskan kaki dan
Terganggu
C. Abortus insipiens namun sering
C. Makan porsi sedikit tinggikan kaki
C. Luruskan kaki dan
namun sering tinggikan kaki
C. Plasenta previa
E. Observasi kemajuan D. Abruption plasenta B. Post partum blues
persalinan
E. Observasi kemajuan C. Plasenta previa A. Depresi postpartum
persalinan C. Plasenta previa A. Depresi postpartum
E. Observasi kemajuan E. Rupture sinus marginalis B. Post partum blues
persalinan
E. Observasi kemajuan B. Solusio plasenta B. Post partum blues
persalinan
B. Pasang infuse C. Plasenta previa B. Post partum blues
B. Pasang infuse C. Plasenta previa A. Depresi postpartum
E. Observasi kemajuan C. Plasenta previa B. Post partum blues
persalinan
E. Observasi kemajuan B. Post partum blues
persalinan
C. Anjurkan jalan-jalan B. Solusio plasenta B. Post partum blues
A. Siapkan alat A. Depresi postpartum
D. Skizofrenia
E. Observasi kemajuan C. Plasenta previa B. Post partum blues
persalinan
E. Observasi kemajuan C. Plasenta previa B. Post partum blues
persalinan
E. Observasi kemajuan C. Plasenta previa B. Post partum blues
persalinan
B. Pasang infuse C. Plasenta previa
C. AKDR
B. Partus premature
C. Melakukan episiotomy E. Partus lama A. Pemasangan oksigen
B. Pre eklampsia berat B. Memberikan cairan oralit B. Kompres dengan air dingin
B. Memberikan suplemen
B. Rujuk untuk pemeriksaan tambah darah suplemen
B. Memberikan A. Gawat Janin
lanjutan tambah darah
B. Rujuk untuk pemeriksaan B. Memberikan suplemen C. Kehamilan normal
lanjutan
C. Pemberian jeruk nipis dan tambah darah A. Gawat Janin
kecap A. Gawat Janin
E. Pemberian oralit
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 D. Pemberian antibiotik C. Pemberian antipiretik
minggu kemudian
C. Evaluasi perkembangan 3 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
bulan kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2
minggu kemudian
C. Evaluasi perkembangan 3 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
bulan kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 D. Pemberian antibiotik B. Rujuk ke rumah sakit
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit B. Rujuk ke rumah sakit
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 D. Pemberian ntibiotic
minggu kemudian
A. Anjurkan konsultasi E. Pemberian oralit C. Pemberian antipiretik
dengan dokter sesialis
B. Penimbangan kembalianak
1 B. Rujuk ke rumah sakit
bulan yang akan datang
C. Evaluasi perkembangan 3 E. Pemberian oralit D. Pemberian ntibiotic
bulan kemudian kembali 1
B. Penimbangan E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
bulan yang akan
E. Konsultasi datang
dengan ahli gizi
E. Pemberian oralit C. Pemberian antipiretik
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit D. Pemberian ntibiotic
minggu kemudian E. Pemberian oralit B. Rujuk ke rumah sakit
D. Evaluasi KPSP ulang 2 A. Pemberian zink selama 1 C. Pemberian antipiretik
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 minggu
E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit D. Pemberian ntibiotic
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
C. Evaluasi perkembangan 3 C. Pemberian antipiretik C. Pemberian antipiretik
bulan kemudian E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian E. Pemberian vitamin A
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit D. Pemberian ntibiotic
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
minggu kemudian
D. Evaluasi KPSP ulang 2 A. Pemberian zink selama 1
minggu kemudian
E. Konsultasi dengan ahli gizi minggu
A. Pemberian zink selama 1 B. Rujuk ke rumah sakit
C. Evaluasi perkembangan 3 minggu
E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
bulan kemudian
C. Evaluasi perkembangan 3 E. Pemberian oralit E. Pemberian vitamin A
bulan kemudian
B. Penimbangan kembali 1 E. Pemberian oralit D. Pemberian ntibiotic
bulan yang akan datang
50.45 63.96 47.75
Seorang bayi laki-laki, umur 2 Seorang
bulan, dibawa
Bidan ibunya
menolong
ke BPM
persalinan
Seorang
untuk secara
kontrol.
bayi perempuan
spontan,
Hasil anamnesis:
bayi
lahir
menangis
spontan
bayi sehat,
kuat,
1 jamkulit
serta
yangkemerah-an,
menyusu
lalu di RS,
kuat,
gerak
perg
ri
Imunisasi apakah yang paling tepat
Diagnosis
diberikan
apakahpada
yang
kasus
paling
tersebut
mungkin
Rencana? asuhan
pada kasus
apakah
tersebut?
yang harus diberikan pada bayi pada kasu
1 point 1 point 1 point
A. BCG B. Caput succedanium A. Berikan oksigen
A. BCG B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
ibunya
B. DPT 1 B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
A. BCG B. Caput succedanium ibunya
E. Rawat gabung dengan
ibunya
A. BCG B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
ibunya
A. BCG B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
A. Cephal hematoma ibunya
A. Berikan oksigen
B. DPT 1 A. Cephal hematoma E. Rawat gabung dengan
ibunya
B. DPT 1 A. Cephal hematoma E. Rawat gabung dengan
A. BCG B. Caput succedanium ibunya
E. Rawat gabung dengan
A. BCG B. Caput succedanium ibunya
E. Rawat gabung dengan
A. BCG B. Caput succedanium ibunya
C. Berikan kortikosteroid
B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
ibunya
A. BCG B. Caput succedanium E. Rawat gabung dengan
B. DPT 1 B. Caput succedanium ibunya
E. Rawat gabung dengan
B. DPT 1 B. Caput succedanium ibunya
E. Rawat gabung dengan
ibunya
A. BCG E. Penumpukan cairan E. Rawat gabung dengan
B. DPT 1 cerebrospinal
A. Cephal hematoma ibunya
E. Rawat gabung dengan
ibunya