Ad Art Anggaran Dasar DPN Gerbangsari
Ad Art Anggaran Dasar DPN Gerbangsari
1
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
MUKADIMAH
GERBANGSARI
2
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
3
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
4
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
VISI
Terwujudnya desa yang mandiri dan sejahtera di seluruh Negara
Kesatuan Republik Indonesia, terutama pada bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial , budaya dan pertahanan-keamanan
dalam rangka mendukung tujuan pembangunan nasional
MISI
1. Ideologi
Melakukan upaya peningkatan percepatan peradaban desa,
untuk kesetaraan martabat dan harkat bangsa Indonesia di
mata dunia dengan menggunakan ideologi Pancasila serta
menerapkan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
2. Politik
Melaksanakan advokasi dan pendidikan politik kepada
masyarakat desa serta berpartisipasi dalam penyusunan
perundang-undangan tentang perdesaan sehingga hak
berdaulat secara politik masyarakat desa menjadi penguat
terwujudnya demokrasi dalam kerangka keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
3. Ekonomi
Melakukan pendampingan, penyertaan dan pemberdayaan
sistem kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan
5
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
4. Sosial Budaya
Memperjuangan penggalian dan pembiayaan suprastruktur
(kelembagaan) dalam pengembangan budaya gotong royong
(commitment communal) yang bersendikan delapan dimensi
pranata sosial (tata sosio-ekonomi, tata kesehatan dan
kesejahteraan, tata pendidikan lapang, tata infrastruktur, tata
informasi dan teknologi tepatguna, tata keamanan swakarsa,
tata seni-budaya dan olah raga dan tata kerukunan
beragama) yang berorientasi pada pembentukan kemandirian
dan perwujudan attitude bangsa berasaskan nilai-nilai luhur
Pancasila
5. Pertahanan Keamanan
Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan pembiayaan
pengembangan pola keamanan swakarsa desa dalam
kerangka perwujudan Hankamnasrata Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
ANGGARAN DASAR
GERBANGSARI
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama GERAKAN KEBANGKITAN DESA
MANDIRI, disingkat GERBANGSARI.
Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT
GERBANGSARI didirikan pada hari Kamis Pahing pada
tanggal 1 Maret 2007 di Semarang.
6
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 3
TUJUAN
Mempercepat terwujudnya masyarakat desa yang mandiri,
berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi,
berkepribadian di bidang sosio-budaya, berkerukunan dalam
beragama serta memiliki sistem keamanan lingkungan swakarsa
yang kuat sehingga mampu mendukung tujuan pembangunan
nasional yaitu terwujudnya masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila serta tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
.Pasal 4
AZAS
GERBANGSARI berazaskan Pancasila.
Pasal 5
KARAKTERISTIK
Nilai-nilai yang menonjol diperjuangan dalam pergerakan I
sehingga diharapkan menjadi karakter GERBANGSARI adalah :
(1) Nasionalis Religius;
(2) Kemandirian Sosio-Ekonomi Desa
(3) Kedaulatan Sosio-Politik Desa;
(4) Kepribadian Sosio-Budaya Desa
(5) Kerukunan Umat Beragama
(6) Kelestarian dan keseimbangan lingkungan Desa;
(7) Kepemimpinan dan Kearifan Lokal untuk Nasional
Pasal 6
BENTUK DAN KEANGGOTAAN
GERBANGSARI adalah suatu organisasi massa yang
melakukan persuasi dan aktualisasi terhadap kemandirian
masyarakat perdesaan (sebagai sistem kawasan/desa-kota).
Keanggotaan GERBANGSARI adalah: seluruh unsur pembangun
perdesaan , para stakeholder di perdesaan dan perseorangan.
7
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 7
SIFAT
GERBANGSARI bersifat bebas, terbuka, mandiri dan
independen serta mengedepankan substansi perjuangan dalam
bentuk konsep maupun aksi nyata di lapangan.
Pasal 8
FUNGSI
GERBANGSARI berfungsi:
(1) Sebagai media untuk mempersatukan dan memperkuat
perjuangan kemandirian masyarakat desa di Indonesia;
(2) Sebagai media untuk tumbuh dan berkembangnya suatu
kebersamaan serta pembentukan “commitent communal”
masyarakat perdesaan menuju kesejahteraan lahir dan
batin;
(3) Sebagai media untuk penguatan, pengembangan dan
pemberdayaan kehidupan seni, sosial dan budaya
masyarakat desa;
(4) Sebagai media penguatan unsur ketahanan nasional di
perdesaan ;
(5) Sebagai media pembinaan dan pemberdayaan unsur
kepeloporan dan kepemimpinan lokal perdesaan ;
(6) Sebagai media guna mengawal/menjaga terselenggaranya
model pembangunan “buttom up planning”, sehingga dapat
menjadi memicu/merangsang terbentuk dan menguatnya
karakter/sifat fasilitator/dinamisator/katalisator pemerintah.
Pasal 9
LAMBANG DAN ATRIBUT
1. LAMBANG GERBANGSARI berupa Peta Indonesia
dengan latar belakang bulatan merah-putih yang disangga
oleh 4 daun kehidupan nasional, yaitu tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila sebagai
dasar negara, berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan
tetap digunakannya semboyan Bhinneka Tunggal Eka
sebagai alat pemersatu . Lambang tersebut kemudian
8
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 10
KEGIATAN
Kegiatan GERBANGSARI antara lain adalah :
(1) Memperjuangkan hak penduduk terutama di perdesaan
untuk menentukan pilihan cara memenuhi kebutuhan hidup
(2) Memperjuangkan hak penduduk perdesaan untuk
menentukan pilihan bermukim serta memperjuangkan tata
permukiman yang membanggakan sebagai suatu alamat.
(3) Memperjuangan hak penduduk perdesaan untuk
penggunaan tanah tanpa meninggalkan kaidah-kaidah
pelestarian lingkungan.
(4) Memperjuangkan terwujudnya sistem kegiatan ekonomi
desa dari hulu, on farm, hilir dan pemasaran yang mampu
meningkatkan posisi nilai tawar produk desa.
(5) Memperjuangkan hak penduduk untuk memperoleh
kehidupan dan lingkungan hidup yang sesuai dengan
kaidah-kaidah alam, adat-istiadat serta peraturan negara.
(6) Memperjuangkan penduduk untuk memperoleh hak
politiknya sehingga dapat berdaulat dan mampu
meningkatkan harkat serta martabatnya.
(7) Memperjuangkan terwujudnya sistem pembangunan
perdesaan yang melibatkan masyarakat dalam
9
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
10
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
11
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 11
KEPENGURUSAN ORGANISASI
Organisasi GERBANGSARI meliputi seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia dan disusun berdasarkan hierarki
cakupan pelayan sebagai berikut:
(1) KEPENGURUSAN NASIONAL mencakup seluruh wilayah
administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,
berkedudukan di ibu kota Jakarta, dengan nama Dewan
Pimpinan Nasional (DPN)
(2) KEPENGURUSAN WILAYAH mencakup delineasi
administrasi Provinsi berkedudukan di Ibu kota Provinsi,
dengan nama Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
(3) KEPENGURUSAN DAERAH mencakup delineasi
administrasi Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibu kota
Kabupaten/Kota, dengan nama Dewan Pimpinan Daerah
(DPD)
(4) KEPENGURUSAN CABANG mencakup delineasi
administrasi Kecamatan berkedudukan di Ibu kota
Kecamatan, dengan nama Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
(5) KEPENGURUSAN RANTING mencakup delineasi
administrasi Desa/Kelurahan berdomisili di Kantor Kepala
Desa atau Badan Perwakilan Desa atau tempat lain,
dengan nama Dewan Pimpinan Ranting (DPRt).
Pasal 12
PERANGKAT ORGANISASI
(1) Di tingkat Nasional , perangkat organisasi terdiri dari:
Musyawarah Nasional (MUNAS) Rapat Pimpinan Nasional
(RAPIMNAS), Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) , Dewan
Pimpinan Nasional, Dewan Pengarah, Dewan Pakar dan
Majelis Pertimbangan Nasional
(2) Di tingkat Propinsi , perangkat organisasi terdiri dari :
Musyawarah Wilayah (MUSWIL) , Rapat Kerja Wilayah
(RAKERWIL), Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pakar,
dan Majelis Pertimbangan Wilayah
12
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 13
MITRA KERJA
(1) Mitra Kerja GERBANGSARI tidak termasuk dalam struktur
organisasi Dewan Pimpinan Nasional, namun merupakan
mitra dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi
(2) Mitra Kerja GERBANGSARI adalah unsur pembangun desa
dan perdesaan yang terkait dengan program serta
kegiatan GERBANGSARI.
(3) Mitra Kerja GERBANGSARI, dimaksudkan untuk
meningkatkan kapasitas organisasi dalam pelaksanaan
program melalui kegiatan diskusi, seminar, dan lain
sebagainya..
(4) Mitra Kerja untuk pertama kalinya ditetapkan oleh Dewan
Pendiri
(5) Mitra Kerja selanjutnya ditetapkan berdasarkan
Memorandum Of Understanding dalam Musyawarah
Nasional (MUNAS)
Pasal 14
PELINDUNG DAN DEWAN PEMBINA
(1) Pelindung GERBANGSARI adalah Kepala Negara yaitu
Presiden RI
(2) Dewan Pembina GERBANGSARI merupakan badan yang
memberikan pembinaan kepada seluruh pengurus dan
13
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 15
DEWAN PENGARAH
(1) Dewan Pengarah GERBANGSARI berada ditingkat Dewan
Pimpinan Nasional.
(2) Dewan Pengarah GERBANGSARI merupakan badan yang
memberikan arahan yang terkait dengan kelangsungan
organisasi dengan dinamika ekonomi-sosio-politik Nasional
kepada Dewan Pimpinan pusat.
(3) Dewan Pengarah Nasional ditetapkan untuk pertama
kalinya oleh Dewan Pendiri, selanjutnya diusulkan dan
ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS)
(4) Dewan Pengarah terdiri dari seorang Ketua, Wakil Ketua
dan beberapa anggota
Pasal 16
DEWAN PAKAR
(1) Dewan Pakar GERBANGSARI berada ditingkat Dewan
Pimpinan Nasional, Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan
Pimpinan Daerah.
(2) Dewan Pakar Nasional untuk pertama kalinya ditetapkan
oleh Dewan Pendiri , selanjutnya diusulkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Nasional (MUNAS)
(3) Dewan Pakar Wilayah diusulkan dan ditetapkan dalam
Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
(4) Dewan Pakar Daerah ditetapkan diusulkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Daerah (MUSDA)
14
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 17
MAJELIS PERTIMBANGAN ORGANISASI
(1) Majelis Pertimbangan Organisasi berada ditingkat Dewan
Pimpinan Nasional, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan
Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang;
(2) Majelis Pertimbangan Organisasi terdiri dari seorang Ketua,
Wakil Ketua dan beberapa orang anggota;
(3) Majelis Pertimbangan Nasional ditetapkan untuk pertama
kalinya oleh Dewan Pendiri, selanjutnya diusulkan dan
ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS)
(4) Majelis Pertimbangan Wilayah diusulkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
(5) Majelis Pertimbangan Daerah diusulkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Daerah (MUSDA)
(6) Majelis Pertimbangan Cabang diusulkan dan ditetapkan
dalam Musyawarah Cabang (MUSCAB)
(7) Majelis Pertimbangan Organisasi merupakan lembaga yang
bekerja secara kolektif dan bertugas memberikan
pertimbangan, nasehat dan saran yang terkait dengan
dinamika organisasi baik diminta maupun tidak kepada
Dewan Pimpinan Nasional;
(8) Pertimbangan, nasehat dan saran sebagaimana dimaksud
ayat 7 pasal ini harus mendapat perhatian sungguh-
sungguh dari pengurus pada setiap tingkatan.
15
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 18
Musyawarah Nasional
(1) Musyawarah Nasional merupakan kekuasaan tertinggi
organisasi diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali, untuk
memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang:
a. Hasil Penilaian laporan pertanggung jawaban Dewan
Pimpinan Nasional,
b. Penetapan eksistensi, pedoman organisasi dan
konsep-kerangka organisasi
c. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga kepada Rapat Pimpinan Nasional.
d. Penetapan Pelindung, Mitra Kerja, Dewan Pembina,
Dewan Pengarah, Dewan Pakar dan Majelis
Pertimbangan
e. Pemilihan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional
f. Penetapan tata tertib Musyawarah Nasional
(2) Musyawarah Nasional dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Nasional;
(3) Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat diadakan bila
dianggap perlu atas permintaan tertulis dari lebih dari 2/3
(dua pertiga) jumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan
ditambah lebih dari ½ (seperdua) jumlah Dewan Pimpinan
Daerah (DPD)
(4) Ketentuan-ketentuan tentang Musyawarah Nasional
berlaku bagi Musyawarah Nasional luar biasa.
Pasal 19
RAPAT PIMPINAN NASIONAL (RAPIMNAS)
(1) Rapat Pimpinan Nasional merupakan rapat khusus Dewan
Pendiri dan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN)
(2) Rapat Pimpinan Nasional merupakan lembaga tertinggi
organisasi setelah Musyawarah Nasional.
(3) Rapat Pimpinan Nasional paling sedikit diadakan 5 (lima)
tahun sekali, atau apabila ada permintaan dari Dewan
Pendiri.
16
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 20
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
(1) Dewan Pimpinan Nasional terdiri dari atas seorang Ketua
Umum, dibantu beberapa orang Ketua-Ketua sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing; seorang
Sekretaris Jenderal dibantu beberapa orang Wakil
Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara Umum dibantu
beberapa orang Wakil Bendahara Umum; dan Ketua-Ketua
Departemen
(2) Dewan Pimpinan Nasional melaksanakan keputusan-
keputusan Musyawarah Nasional ,Rapat Pimpinan
Nasional, dan Rapat Kerja Nasional serta menentukan
kebijaksanaan organisasi sehari-hari;
(3) Dewan Pimpinan Nasional dipilih untuk masa jabatan 5
(lima) tahun atau antara 2 (dua) Musyawarah Nasional dan
dapat dipilih kembali setelah bertanggung jawab kepada
Musyawarah Nasional;
(4) Dewan Pimpinan Nasional melakukan pengesyahan dan
pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan atau
Dewan Pimpinan Daerah.
Pasal 21
RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS)
(7) Rapat Kerja Nasional merupakan rapat kerja yang dihadiri
oleh seluruh Dewan Pimpinan Nasional, Para Pendiri,
17
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 22
DEWAN PIMPINAN WILAYAH (DPW)
(1) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terdiri dari atas seorang
Ketua, dibantu oleh beberapa Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, dibantu beberapa orang Wakil Sekretaris,
seorang Bendahara, dan beberapa orang Wakil Bendahara;
serta Ketua –Ketua Biro
(2) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) melaksanakan
keputusan-keputusan : Musyawarah Nasional ,Rapat
Pimpinan Nasional, Rapat Kerja Nasional, dan keputusan
Musyawarah Wilayah serta menentukan kebijakan
organisasi sehari-hari;
(3) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dipilih untuk masa jabatan
5 (lima) tahun antara 2 (dua) Musyawarah Wilayah dan
dapat dipilih kembali;
(4) Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah ( MUSWIL);
(5) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) melakukan pembentukan
dan pengesahan pengurus Dewan Pimpinan Daerah
(DPD).
18
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 23
MUSYAWARAH WILAYAH (MUSWIL)
(1) Musyawarah Wilayah adalah musyawarah di tingkat
provinsi, diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali untuk
memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang:
a. Laporan pertanggung jawaban Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW),
b. Program perjuangan organisasi untuk masa 5 (lima)
tahun mendatang,
c. Penyempurnaan tata organisasi tingkat provinsi,
d. Memilih Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) baru,
(2) Musyawarah Wilayah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW);
(3) Sidang-sidang Musyawarah Wilayah di pimpin oleh peserta
Musyawarah Wilayah yang dipilih secara musyawarah dan
mufakat.
(4) Musyawarah Wilayah menetapkan Majelis Pertimbangan
dan Dewan Pakar.
Pasal 24
RAPAT KERJA WILAYAH (RAKERWIL)
(1) Rapat Kerja Wilayah merupakan rapat kerja yang dihadiri oleh
Dewan Pimpinan Nasional, Seluruh Dewan Pimpinan
Wilayah , Dewan Pengarah, Dewan Pertimbangan,Dewan
Pakar tingkat Wilayah dan utusan Dewan Pimpinan Daerah
serta diadakan setiap dua tahun sekali.
(2) Rapat Kerja Wilayah merupakan perangkat organisasi untuk
mengambil keputusan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Dewan Pimpinan
Nasional, Rapat Kerja Nasional dan pembahasan hasil
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program organisasi
serta hal-hal lain yang dianggap mendesak;
(3) Rapat Kerja Wilkayah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah
19
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 25
DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD)
(1) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terdiri dari atas seorang
Ketua, dibantu oleh beberapa orang Wakil Ketua; seorang
Sekretaris, dibantu oleh beberapa orang Wakil Sekretaris;
seorang Bendahara dibantu beberapa Wakil Bendahara;
dan Ketua-Ketua Bagian,
(2) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) melaksanakan keputusan-
keputusan : Musyawarah Nasional, Rapat Pimpinan
Nasional, Keputusan Rapat Kerja Nasional dan keputusan
Musyawarah Daerah serta menentukan kebijakan
organisasi sehari-hari;
(3) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dipilih untuk masa jabatan
5 (lima) tahun atau antara 2 (dua) Musyawarah Daerah dan
dapat dipilih kembali;
(4) Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
ditetapkan oleh Musyawarah Daerah (MUSDA);
(5) Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) dapat membentuk Bagian-bagian yang
disesuaikan dengan kebutuhan di kabupaten/kota dan
mengacu pada Biro-Biro yang dibentuk pada Dewan
Pimpinan Wilayah.
(6) Mensyahkan komposisi dan personalia Pengurus Dewan
Pimpinan Cabang (DPC).
Pasal 26
MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA)
(1) Musyawarah Daerah adalah musyawarah di tingkat
kabupaten , diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali untuk
memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang:
a. Laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah
(DPD),
b. Program perjuangan organisasi untuk masa 5 (lima)
tahun mendatang,
c. Penyempurnaan tata organisasi tingkat kabupaten/kota,
d. Memilih Dewan Pimpinan Daerah (DPD) baru,
20
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 27
RAPAT KERJA DAERAH (RAKERDA)
(1) Rapat Kerja Daerah merupakan rapat kerja yang dihadiri oleh
Dewan Pimpinan Wilayah, Seluruh Dewan Pimpinan
Daerah,Dewan Pertimbangan dan Dewan Pakar tingkat
Daerah dan utusan Dewan Pimpinan Cabang serta diadakan
setiap dua tahun sekali.
(2) Rapat Kerja Daerah merupakan perangkat organisasi untuk
mengambil keputusan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Dewan Pimpinan
Nasional, Rapat Kerja Nasional , Rapat Kerja Wilayah dan
pembahasan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program organisasi serta hal-hal lain yang dianggap
mendesak;
(4) Rapat Kerja Daerah dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah
Pasal 28
DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC)
(1) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) terdiri dari atas seorang
Ketua, dibantu oleh beberapa orang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, dibantu oleh beberapa orang Wakil Sekretaris,
seorang Bendahara dibantu beberapa Wakil Bendahara;
dan Ketua-Ketua Seksi
(2) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) melaksanakan keputusan-
keputusan : Musyawarah Nasional ,Rapat Pimpinan
Nasinal,, Rapat Kerja Nasional , keputusan Musyawarah
21
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 29
MUSYAWARAH CABANG (MUSCAB)
1) Musyawarah Cabang adalah musyawarah di tingkat
Kecamatan, diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali untuk
memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang:
a) Laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan
Cabang (DPC),
b) Program perjuangan organisasi untuk masa 5 (lima)
tahun mendatang,
c) Penyempurnaan tata organisasi tingkat Kecamatan,
d) Memilih Dewan Pimpinan Cabang (DPC) baru,
2) Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Cabang (DPC);
3) Sidang-sidang Musyawarah Cabang di pimpin oleh peserta
Musyawarah Cabang secara musyawarah dan mufakat.
4) Musyawarah Daerah menetapkan Majelis Pertimbangan.
22
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 30
RAPAT KERJA CABANG (RAKERCAB)
Rapat Kerja Cabang dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
atas keputusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
1) Rapat Kerja Cabang merupakan rapat kerja yang dihadiri oleh
Dewan Pimpinan Daerah, Seluruh Dewan Pimpinan
Cabang,Dewan Pimpinan Ranting , Dewan Pertimbangan di
tingkat Cabang dan diadakan setiap dua tahun sekali.
(2) Rapat Kerja Cabang merupakan perangkat organisasi untuk
mengambil keputusan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Dewan Pimpinan
Nasional, Rapat Kerja Nasional , Rapat Kerja Wilayah,
Rapat Kerja Daerah dan pembahasan hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program organisasi serta hal-hal lain
yang dianggap mendesak;
(5) Rapat Kerja Cabang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Cabang
Pasal 31
DEWAN PIMPINAN RANTING (DPRt)
(1) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) terdiri dari atas seorang
Ketua, dibantu oleh beberapa orang Wakil Ketua; , seorang
Sekretaris, dibantu oleh beberapa orang Wakil Sekretaris,
seorang Bendahara dibantu beberapa Wakil Bendahara;
dan Ketua –Ketua Kelompok Kerja
(2) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melaksanakan semua
keputusan-keputusan Organisasi baik di tingkat Nasional
sampai ditingkat Daerah serta menentukan kebijakan
organisasi sehari-hari;
(3) Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) dipilih untuk masa jabatan
5 (lima) tahun atau antara 2 (dua) Musyawarah ranting dan
dapat dipilih kembali;
(4) Tata cara pemilihan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt)
ditetapkan oleh Musyawarah Ranting (MUSRAN);
23
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 32
MUSYAWARAH RANTING (MUSRAN)
(1) Musyawarah Ranting adalah musyawarah di tingkat Desa
dan Kelurahan, diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali untuk
memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang:
a) Laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Ranting
(DPRt),
b) Program perjuangan organisasi untuk masa 5 (lima)
tahun mendatang,
c) Penyempurnaan tata organisasi tingkat kecamatan,
d) Memilih Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) baru,
(2) Musyawarah Ranting dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Ranting (DPRt);
(3) Sidang-sidang Musyawarah Ranting di pimpin oleh Dewan
Pimpinan Ranting (DPRt);
Pasal 33
RAPAT KERJA RANTING (RAKERTING)
Rapat Kerja Daerah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
atas keputusan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt).
Pasal 34
KUORUM DAN HAK SUARA
(1) Musyawarah Nasional
a. Munas adalah sah apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu
perdua) jumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan
lebih dari ½ (seperdua) jumlah Dewan Pimpinan
Daerah (DPD),
b. Pengaturan hak suara akan diatur dalam Tata Tertib
Munas.
24
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
25
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 35
KEPUTUSAN
(1) Pada dasarnya setiap keputusan diambil secara
musyawarah mufakat. Apabila tidak tercapai, maka
dilakukan pemungutan suara (voting);
(2) Keputusan adalah sah apabila telah disetujui oleh lebih dari
½ (seperdua) jumlah suara yang hadir;
(3) Dalam hal perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, maka keputusan dianggap sah apabila
disetujui lebih dari 3/4 (tiga perempat) jumlah suara yang
hadir.
Pasal 36
KEUANGAN ORGANISASI
Keuangan organisasi diperoleh dari:
(1) Iuran anggota
(2) Sumbangan sukarela anggota;
(3) Sumbangan yang tidak mengikat;
(4) Usaha Organisasi yang sah dan halal;
(5) Bantuan dari negara atau pemerintah Indonesia
berdasarkan peraturan pemerintah atau undang-undang.
(6) Bantuan Luar Negeri baik dari perseorangan, negara atau
Non Goverment Organization (NGO)
. Pasal 37
SEKRETARIAT ORGANISASI
(1) Untuk menyelenggarakan administrasi organisasi
ditetapkan sebuah Sekretariat Organisasi;
(2) Khususnya untuk DPN menyelenggarakan Cyber Centre
GERBANGSARI yang bertugas sebagai data base,
hompage, email dan website organisasi.
(3) Sekretariat Organisasi meliputi pelayanan tugas pimpinan
(4) Struktur Organisasi, badan-badan kelengkapan dan tata
kerja sekretariat ditetapkan oleh masing-masing hierarki
organisasi (DPN, DPW, DPD, DPC dan DPRt).
26
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 38
PEMBUBARAN ORGANISASI
Organisasi hanya dapat dibubarkan melalui
Musyawarah Nasional Luar Biasa yang khusus diadakan untuk
keperluan itu
Pasal 39
PENUTUP
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga;
(2) Anggaran Dasar ini dituangkan dalam Akta Notaris
Pendirian Organisasi dan berlaku sejak disahkan Akta
Notaris nomor : 01,tanggal 1 Maret 2007., di Semarang ,
dan berlaku sejak disahkan Pejabat Notaris dan PPAT,
Mustari Sawilin, SH.
(3) Agar setiap anggota organisasi mengetahuinya, maka
kepada Dewan Pimpinan Nasional diwajibkan menyebar
luaskan Anggaran Dasar ini kepada setiap anggota
organisasi;
(4) Menyimpang dari pasal 20 ayat 4 untuk pertama kalinya
Pengurus Dewan Pimpinan Nasional dibentuk dan
ditetapkan oleh Dewan Pendiri.
27
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
28
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 1
LAMBANG DAN ATRIBUT
Ketentuan-ketentuan tentang pemakaian lambang dan
atribut ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional.
(1) Lambang :
a) Bulatan kepulauan Indonesia, mengandung arti
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
b) 4 lembar pilar daun kehidupan , mengandung arti,:
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
yang diperjuangkan TETAP UTUH dan tak dapat
dipisahkan.
c) Warna Merah – Putih pada dasar bulatan mengandung
arti, bahwa Gerbangsari berniat memperkuat persatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(2) Warna :
a ) Merah, artinya keberanian mengutarakan kebenaran
b ) Putih, artinya setiap pola pikir didasari kesucian hati
c ) Hijau, artinya berpola pikir religius
29
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 2
KEANGGOTAAN
Macam keanggotaan organisasi:
(1) Anggota Pendiri, adalah pribadi-pribadi pengurus atau
pimpinan organisasi-organisasi Masyarakat desa,atau
perseorangan yang bergabung pertama kali untuk
menandatangani pendirian GERBANGSARI;
(2) Anggota Biasa, adalah perseorangan yang memiliki
komitmen terhadap Visi dan Misi GERBANGSARI yang
dapat diangkat oleh Dewan Pimpinan Nasional, Dewan
Pimpinan Wilayah atau Dewan Pimpinan Cabang.
(3) Anggota Kehormatan, adalah seseorang yang di angkat
menjadi anggota organisasi oleh Dewan Pimpinan Nasional
berdasarkan pertimbangan ketokohan atau kepakarannya,
atau jasa-jasa yang dapat dibaktikan kepada organisasi;
(4) Anggota Luar Biasa, adalah yang belum memenuhi semua
persyaratan keanggotaan organisasi, tetapi telah diangkat
menjadi anggota organisasi oleh Pimpinan Nasional.
Pasal 3
PERSYARATAN KEANGGOTAAN ORGANISASI
Untuk dapat menjadi anggota penuh GERBANGSARI, adalah:
(1) Warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 (tujuh
belas) tahun atau telah menikah;
(2) Menyetujui dan menerima sepenuhnya Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan peraturan GERBANGSARI
serta bersedia setiap saat menjalankan tugas
keorganisasian yang diamanatkan oleh dewan pimpinan
pusat.
30
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 4
KEWAJIBAN ANGGOTA
(1) Kewajiban anggota GERBANGSARI:
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta peraturan-peraturan lain yang
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional,
b. Aktif dalam kegiatan, melaksanakan dan bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang ditugaskan oleh
Dewan Pimpinan ditingkatan organisasi
c. Menghindari segala perbuatan yang dapat merugikan
kehormatan dan kepentingan serta nama baik
GERBANGSARI,
d. Membayar uang pangkal dan uang iuran.
(2) Yang dapat menjadi pengurus organisasi adalah anggota
organisasi yang telah memenuhi semua persyaratan
keanggotaan dan atau sebagai anggota pendiri organisasi.
Pasal 5
HAK ANGGOTA ORGANISASI
(1) Menghadiri rapat-rapat, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usul dan saran serta kritik dan pelaksanaan
kepengurusan organisasi dan tentang segala hal yang
berhubungan dengan keberadaan organisasi;
(2) Memilih dan dipilih menjadi anggota pimpinan atau
menduduki suatu jabatan yang ditetapkan oleh organisasi;
(3) Memperoleh pendidikan dan bimbingan;
(4) Mendapat perlindungan hukum dan pembelaan dari
organisasi atas segala perbuatan sahnya dalam
melaksanakan kegiatan organisasi.
31
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 6
GUGURNYA KEANGGOTAAN
Keanggotaan organisasi gugur, karena
(1) Meninggal dunia;
(2) Atas permintaan sendiri secara tertulis;
(3) Diberhentikan.
Pasal 7
PEMBERHENTIAN
(1) Seorang anggota organisasi dapat diberhentikan
sementara atau diberhentikan karena yang bersangkutan
ternyata melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga atau
peraturan organisasi atau dengan sengaja tidak
melaksanakan kewajiban yang dapat menghambat
pelaksanaan kegiatan organisasi;
(2) Keputusan pemberhentian diputuskan oleh Pimpinan
Nasional sedangkan pemberhentian sementara diputuskan
oleh Pimpinan Wilayah sesudah yang bersangkutan diberi
peringatan tertulis sebanyak tiga kali oleh Dewan Pimpinan
Daerah (DPD);
(3) Seorang anggota yang menjabat suatu jabatan dalam
pimpinan organisasi seperti Dewan Pimpinan Wilayah
(DPW)/Daerah/Cabang, Majelis Pertimbangan dan
lembaga-lembaga diluar organisasi, maka pember
hentiannya ditetapkan oleh Pimpinan Nasional;
(4) Seorang anggota organisasi yang diberhentikan sementara
dan atau diberhentikan berhak mengajukan peninjauan
kembali atas keputusan tersebut ketingkat pimpinan yang
lebih tinggi sampai ke MUNAS
32
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 8
PIMPINAN
Ayat 1
Seorang anggota organisasi dapat dipilih dan diangkat
menjadi anggota Pimpinan organisasi, dan harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
(1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia, memiliki kualitas dan prestasi,
dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi;
(2) Tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar atau
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan organisasi.
Ayat 2
(1) Dalam hal lowongan jabatan Ketua Umum /Ketua atau
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Pimpinan Nasional, maka
jabatan tersebut hanya dapat di isi oleh pengurus harian
sebagai pejabat yang diputuskan dalam Rapat Pimpinan
Nasional;
(2) Dalam hal tidak mungkin memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, bagi Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah
(DPD), maka pergantian Pimpinan ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan Nasional.
Ayat 3
(1) Dalam hal terjadi lowongan lebih dari separuh jabatan di
suatu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), penggantinya
ditetapkan Dewan Pimpinan Nasional setelah mendengar
pertimbangan anggota Pimpinan yang ada;
(2) Dalam hal terjadi lowongan lebih dari separuh jabatan pada
suatu Dewan Pimpinan Daerah (DPD), penggantinya
ditetapkan Pimpinan Nasional setelah mendengar
pertimbangan anggota Pimpinan yang ada dan
direkomendasi oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
33
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 9
DEWAN PIMPINAN NASIONAL
Ayat 1
Umum
(1) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) adalah pimpinan tertinggi
di dalam organisasi yang dipilih oleh MUNAS untuk
melaksanakan keputusan-keputusan MUNAS dan
Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) serta memimpin
organisasi dalam tindakan-tindakan keluar;
(2) DPN mewakili GERBANGSARI dalam tindakan-tindakan ke
luar.
Ayat 2
Kewajiban
(1) Melaksanakan keputusan-keputusan MUNAS, dan
Musyawarah Kerja Nasional;
(2) Menetapkan strategi perjuangan organisasi dan memimpin
pelaksanaan garis-garis kebijakan organisasi;
(3) Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada Dewan
Pimpinan Wilayah( DPW ) dan Dewan Pimpinan Daerah (
DPD ) organisasi di dalam melaksanakan keputusan-
keputusan dan kebijaksanaan serta ketentuan-ketentuan
organisasi;
(4) Mengatur keseragaman kerjasama dan koordinasi
perjuangan organisasi di dalam dan di luar lembaga-
lembaga negara;
(5) Menyampaikan laporan lengkap kepada Musyawarah Kerja
Nasional tentang seluruh kebijaksanaan Pimpinan Nasional
baik ke dalam maupun ke luar;
(6) Menyampaikan pertanggung jawaban kepada Musyawarah
Nasional tentang pelaksanaan keputusan-keputusan
organisasi yang telah diamanatkan pada Pimpinan
Nasional, baik ke dalam maupun ke luar.
34
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 3
Hak
(1) Membuat peraturan-peraturan pelaksanaan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan garis-garis
kebijaksanaan bagi kelancaran usaha-usaha organisasi
dalam rangka pelaksanaan keputusan-keputusan MUNAS
(2) Memberikan pengesahan atas susunan Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD);
(3) Mengambil tindakan pemberhentian terhadap seorang
anggota atau anggota organisasi di semua tingkatan;
(4) Membatalkan suatu keputusan yang diambil oleh Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
atau keputusan Musyawarah Wilayah atau Musyawarah
Daerah. Apabila keputusan tersebut nyata-nyata
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan organisasi atau dapat
membahayakan kemaslahatan organisasi;
(5) Bertindak mewakili organisasi keseluruhan dalam
menghadapi masalah-masalah nasional dan mengadakan
hubungan kerjasama dan persahabatan internasional.
Ayat 4
Kepengurusan
Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional GERBANGSARI
yang dipimpin oleh Ketua Umum dan dibantu oleh beberapa
unsur Ketua, Sekretarius Jendral dan beberapa wakil sekretaris
Jendral, Bendahara Umum dan beberapa wakil bendahara umum
serta Ketua – Ketua Departemen seperti :
(1) Departemen Pemerintahan Desa dan Otonomi Daerah.
(2) Departemen Program dan Penggalangan Dana
(3) Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri
(4) Departemen Penelitian dan Pengembangan
(5) Departemen Organisasi dan Kaderisasi
(6) Departemen Seni-Budaya dan Pariwisata
(7) Departemen Tata Ruang, Infrastruktur dan Lingkungan
(8) Departemen Pemuda dan Keamanan Swakarsa
(9) Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
35
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 10
PELINDUNG DAN DEWAN PEMBINA NASIONAL
(1) Pelindung adalah Pemerintah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Negara yaitu Presiden
Republik Indonesia.
(2) Dewan Pembina adalah adalah persona-persona yang
memiliki pengalaman sosio-ekonomi-politik berskala
nasional.
(3) Dewan Pembina untuk pertama kali ditetapkan oleh Dewan
Pendiri bersama Dewan Pimpinan Nasional, selanjutnya
ditetapkan melalui Musyawarah Nasional
(4) Dewan Pembina berkewajiban memberikan pembinaan
kepada Dewan Pimpinan Nasional diminta maupun tidak
diminta mengenai semua permasalahan organisasi yang
terkait dengan kondisi sosio-ekonomi-politik nasional
berdasarkan perundangan dan peraturan nasional yang
berlaku
(5) Komposisi struktur dan jumlah persona Dewan Pembina
ditetapkan berdasarkan kebutuhan
36
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 11
DEWAN PENGARAH
(1) Dewan Pengarah adalah adalah persona-persona yang
memiliki pengalaman sosio-ekonomi-politik berskala
nasional.
(2) Untuk pertama kalinya Dewan Pengarah ditetapkan oleh
Dewan Pendiri bersama Dewan Pimpinan Nasional
selanjutnya ditetapkan melalui Musyawarah Nasional
(3) Komposisi struktur dan jumlah persona Dewan Pengarah
ditetapkan berdasarkan kebutuhan
(4) Dewan Pengarah berkewajiban memberikan pengarahan
kepada Dewan Pimpinan Nasional mengenai semua
permasalahan organisasi yang terkait dengan kondisi
sosio-ekonomi-politik nasional berdasarkan perundangan
dan peraturan nasional yang berlaku
Pasal 12
MAJELIS PERTIMBANGAN NASIONAL (MPN)
(1) Majelis Pertimbangan Nasional adalah persona-persona
yang berpengalaman dalam pengembangan administrasi
dan manajemen organisasi berskala nasional.
(2) Untuk pertama kalinya Majelis pertimbangan Nasional
dityetapkan oleh Dewan Pendiri dan Depan Pimpinan
Nasional , selanjutnya ditetapkan melalui Musyawarah
Nasional
(3) Komposisi struktur dan jumlah persona Majelis
Pertimbangan Nasional ditetapkan berdasarkan kebutuhan.
(4) Majelis Pertimbangan Nasional berkewajiban memberikan
pertimbangan-pertimbangan kepada Dewan Pimpinan
Nasional mengenai semua permasalahan administrasi dan
manajemen orgnisasi berdasarkan pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan perundang-undangan
yang berlaku, serta keputusan-keputusan hasil konggres
dan Musyawarah Kerja Nasional;
37
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 13
DEWAN PIMPINAN WILAYAH (DPW)
Ayat 1
Kewajiban
(1) Mengusahakan terlaksananya tujuan dan usaha-usaha
organisasi di wilayah, menjalankan keputusan-keputusan
dan garis-garis kebijaksanaan organisasi ataupun instruksi-
instruksi yang diberikan Pimpinan Nasional dan
menjalankan keputusan Musyawarah Wilayah;
(2) Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) di dalam wilayahnya dalam
menunjang garis-garis kebijakan organisasi;
(3) Mengambil keputusan tentang pencalonan atau
penggantian anggota-anggota yang ditugaskan pada
lembaga-lembaga di luar GERBANGSARI di tingkat wilayah
setelah berkonsultasi dengan Dewan Pimpinan Nasional;
(4) Menyampaikan laporan kepada Pimpinan Nasional
mengenai:
a. Perkembangan organisasi di propinsi yang
bersangkutan.
b. Fakta-fakta dan data-data tentang perkembangan
sosial, ekonomi, politik dan lain-lainnya dipropinsinya.
(5) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Pimpinan
Nasional atas hasil keputusan Musyawarah Daerah tentang
susunan personalia Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Ayat 2
Hak
(1) Membuat peraturan-peraturan yang perlu bagi kelancaran
usaha organisasi didaerahnya sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan
yang lebih tinggi;
(2) Memberikan rekomendasi atas susunan Dewan Pimpinan
Daerah ( DPD ) kepada Dewan Pimpinan Nasional;
(3) Mewakili wilayah dalam tindakan-tindakan organisasi keluar
yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
wilayahnya.
38
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 3
Kepengurusan
Kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah GERBANGSARI
yang dipimpin oleh Ketua Wilayah dan dibantu oleh beberapa
Wakil Ketua, Seorang Sekretaris dibantu beberapa wakil
sekretaris, seorang bendahara dibantu beberapa wakil
bendahara dan Ketua – Ketua Biro . Macam dan jumlah biro
mengacu pada departemen yang ada di Dewan Pimpinan
Nasional serta menyesuaikan dengan kebutuhan wilayah
Pasal 14
DEWAN PIMPINAN DAERAH ( DPD )
Ayat 1
Kewajiban
(1) Mengusahakan terlaksananya tujuan dan usaha-usaha
organisasi didaerahnya, menjalankan keputusan-keputusan
dan garis-garis kebijaksanaan organisasi ataupun instruksi-
instruksi yang diberikan Dewan Pimpinan Nasional, Dewan
Pimpinan Wilayah ( DPW ) dan menjalankan keputusan
Musyawarah Daerah;
(2) Menyampaikan laporan kepada Dewan Pimpinan Nasional
dan Dewan Pimpinan Wilayah mengenai :
a ) Perkembangan organisasi didaerahnya,
b ) Fakta-fakta dan data-data tentang perkembangan
sosial, ekonomi, politik dan lain-lainnya didaerahnya.
Ayat 2
Hak
(1) Membuat peraturan-peraturan yang perlu bagi kelancaran
usaha organisasi didaerahnya sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan yang lebih tinggi;
(2) Mewakili daerah dalam tindakan-tindakan organisasi keluar
yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
daerahnya
39
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 3
Kepengurusan
Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah GERBANGSARI
yang dipimpin oleh Ketua daerah dan beberapa wakil ketua,
seorang sekretaris dibantu beberapa wakil sekretaris, seorang
bendahara dibantu beberapa wakil bendahara serta ketua-ketua
bagian . Macam dan jumlah Bagian mengacu pada Biro yang ada
di Dewan Pimpinan Wilayah serta menyesuaikan dengan
kebutuhan daerah.
Pasal 15
DEWAN PIMPINAN CABANG ( DPC )
Ayat 1
Kewajiban
(1) Mengusahakan terlaksananya tujuan dan usaha-usaha
organisasi didaerahnya, menjalankan keputusan-keputusan
dan garis-garis kebijaksanaan organisasi ataupun instruksi-
instruksi yang diberikan Dewan Pimpinan Nasional, Dewan
Pimpinan Wilayah ( DPW ), Dewan Pimpinan Daerah dan
menjalankan keputusan Musyawarah Cabang;
(2) Menyampaikan laporan kepada Dewan Pimpinan Nasional
dan Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan
Daerah mengenai :
(a) Perkembangan organisasi didaerahnya,
(b) Fakta-fakta dan data-data tentang perkembangan
sosial, ekonomi, politik dan lain-lainnya didaerahnya.
Ayat 2
Hak
(1) Membuat peraturan-peraturan yang perlu bagi kelancaran
usaha organisasi didaerahnya sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan yang lebih tinggi;
(2) Mewakili daerah dalam tindakan-tindakan organisasi keluar
yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
daerahnya.
40
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 3
Kepengurusan
Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang GERBANGSARI
yang dipimpin oleh Ketua Cabang , diabntu beberapa wakil ketua
Cabang, seorang sekretaris dibantu beberapa wakil sekretaris,
seorang bendahara dibantu beberapa wakil bendahara serta
Ketua-Ketua Seksi. Macam dan jumlah Seksi mengacu pada
Bagian yang ada di Dewan Pimpinan Daerah serta
menyesuaikan dengan kebutuhan Cabang
Pasal 16
DEWAN PIMPINAN RANTING ( DPRt )
Ayat 1
Kewajiban
(1) Mengusahakan terlaksananya tujuan dan usaha-usaha
organisasi didaerahnya, menjalankan keputusan-keputusan
dan garis-garis kebijaksanaan organisasi ataupun instruksi-
instruksi yang diberikan Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan
Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
dan menjalankan keputusan Musyawarah Ranting;
(2) Menyampaikan laporan kepada Dewan Pimpinan Wilayahl
dan Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan
Cabang mengenai :
a. Perkembangan organisasi didaerahnya,
b. Fakta-fakta dan data-data tentang perkembangan
sosial, ekonomi, politik dan lain-lainnya didaerahnya.
Ayat 2
Hak
(1) Membuat peraturan-peraturan yang perlu bagi kelancaran
usaha organisasi didaerahnya sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan yang lebih tinggi;
(2) Mewakili daerah dalam tindakan-tindakan organisasi keluar
yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
daerahnya.
41
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 3
Kepengurusan
(1) Kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting GERBANGSARI
yang dipimpin oleh Ketua Ranting dan dibantu oleh
beberapa ketua yang membawahi Ketua Kelompok Kerja
kegiatan sesuai kebutuhan didesa / kelurahan tersebut
seorang sekretaris dan wakil sekretaris dan seorang
bendahara dan wakil bendahara.
(2) Sebutan Ketua Kelompok Kerja untuk membawahi kegiatan
–kegiatan di desa/kelurahan tersebut sesuai kebutuhan
Dewan Pimpinan Ranting yang mengacu kepada Seksi
yang ada di Dewan Pimpinan Cabang
Pasal 17
Musyawarah Nasional
Ayat 1
Peserta
Peserta MUNAS, terdiri dari:
(1) Dewan Pembina dan anggota
(2) Dewan Pimpinan Nasional;
(3) Majelis Pertimbangan Nasional;
(4) Utusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) terdiri : Ketua ,
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Wakil Ketua
yang membidangi Organisasi dan Kaderisasi. Dalam hal
ketua atau sekretaris berhalangan, maka penggantinya
adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih oleh
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW),
(5) Utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terdiri dari :Ketua
,Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Wakil
Ketua yang membidangi Organisasi dan Kaderisasi. Dalam
hal ketua atau sekretaris berhalangan, maka penggantinya
adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih oleh
Dewan Pimpinan Daerah (DPD),
(6) Utusan yayasan, badan-badan dan lembaga lainnya yang
dibentuk oleh Pimpinan Nasional di tingkat pusat.
42
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 2
Pemilihan Dewan Pimpinan Nasional
(1) Pemilihan Dewan Pimpinan Nasional dalam MUNAS
dilakukan secara bebas dan rahasia;
(2) Tata tertib pemilihan Dewan Pimpinan Nasional ditentukan
oleh MUNAS
Ayat 3
Rancangan dan Pimpinan Munas
(1) Rancangan materi MUNAS disiapkan oleh Pimpinan
Nasional dan di kirim kepada seluruh Dewan Pimpinan
Wilayah (DPW) atau Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum MUNAS
berlangsung;
(2) Pimpinan sidang-sidang MUNAS dipilih dari dan oleh
peserta MUNAS
Pasal 18
RAPAT KERJA NASIONAL
Ayat 1
Peserta
Peserta Rapat Kerja Nasional:
(1) Pimpinan Nasional;
(2) Majelis Pertimbangan Pusat;
(3) Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW);
(4) Utusan yayasan/badan/lembaga yang dibentuk oleh
Pimpinan Nasional di tingkat pusat;
(5) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan Nasional.
Ayat 2
Materi rapat dan Sidang-Sidang
(1) Rancangan materi Rapat Kerja Nasional disiapkan oleh
Dewan Pimpinan Nasional disampaikan kepada seluruh
peserta sebelum Musyawarah Kerja Nasional berlangsung;
(2) Sidang-sidang Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Dewan
Pimpinan Nasional.
43
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 19
MUSYAWARAH WILAYAH
Ayat 1
Peserta
Paserta musyawarah Wilayah, terdiri dari:
(1) Dewan Pimpinan Wilayah( DPW );
(2) Utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Wakil Ketua yang membidangi organisasi dan
kaderisasi. Dalam hal Ketua dan Sekretaris berhalangan
maka penggantinya adalah Wakil Ketua atau Wakil
Sekretaris yang dipilih oleh Dewan Pimpinan Daerah
(DPD);
(3) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
Ayat 2
Pemilihan Dewan Pimpinan Wilayah
(1) Pemilihan mengenai kandidat ketua DPW dalam
Musyawarah Wilayah dilakukan secara bebas dan rahasia;
(2) Tata tertib pemilihan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
ditetapkan Musyawarah Wilayah.
Pasal 20
MUSYAWARAH KERJA WILAYAH (MUKERWIL)
Ayat 1
Peserta
Peserta Musyawarah Kerja Wilayah terdiri dari:
(1) Pimpinan Wilayah;
(2) Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD);
(3) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah;
(4) Utusan yayasan, badan dan lembaga lain yang dibentuk
oleh Dewan Pimpinan Nasional yang ada di wilayah;
(5) Wakil dari Dewan Pimpinan Nasional.
44
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 2
Rancangan dan Tata Tertib
Rapat Kerja Wilayah diadakan oleh Dewan Pimpinan
Pimpinan ( DPW );
(1) Rancangan materi Rapat Kerja Wilayah disiapkan Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) disampaikan kepada seluruh
peserta sebelum Rapat Kerja Wilayah berlangsung;
(2) Sidang-sidang Rapat Kerja Wilayah dipimpin oleh Peserta
Musyawarah Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW);
(3) Acara dan tata tertib Rapat Kerja Wilayah ditetapkan oleh
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
Pasal 21
MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA)
Ayat 1
Peserta
(1) Peserta Musyawarah Daerah adalah Dewan Pimpinan
Daerah (DPD);
(2) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD);
(3) Musyawarah Daerah dihadiri oleh Dewan Pimpinan Wilayah
(DPW) dan apabila di anggap perlu dihadiri pula oleh
Dewan Pimpinan Nasional;
(4) Utusan yayasan, badan, lembaga lain yang dibentuk oleh
Pimpinan Nasional yang ada di daerah.
Ayat 2
Pemilihan Dewan Pimpinan Daerah
(1) Pemilihan mengenai kandidat ketua DPD dalam
Musyawarah Daerah dilakukan secara bebas dan rahasia;
(2) Tata tertib pemilihan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
ditetapkan oleh Musyawarah Daerah.
45
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 22
Musyawarah Cabang
Ayat 1
Peserta
(1) Peserta Musyawarah Cabang adalah Dewan Pimpinan
cabang (DPC);
(2) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC);
(3) Musyawarah cabang dihadiri oleh Dewan Pimpinan daerah
(DPD) dan apabila di anggap perlu dihadiri pula oleh Dewan
Pimpinan Wilayah.
(4) Utusan yayasan, badan, lembaga lain yang dibentuk oleh
Dewan Pimpinan Nasional yang ada di Cabang.
Ayat 2
Pemilihan Dewan Pimpinan Cabang
(1) Pemilihan mengenai kandidat ketua DPC dalam
Musyawarah Cabang dilakukan secara bebas dan rahasia;
(2) Tata tertib pemilihan Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
ditetapkan oleh Musyawarah Cabang
Pasal 23
MUSYAWARAH RANTING (MUSRAN)
Ayat 1
Peserta
(1) Peserta Musyawarah Ranting adalah Dewan Pimpinan
Ranting (DPRt);
(2) Peninjau ditentukan oleh Dewan Pimpinan ranting (DPRt);
(3) Musyawarah Ranting dihadiri oleh Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) dan apabila di anggap perlu dihadiri pula oleh Dewan
Pimpinan Daerah.
(4) Utusan yayasan, badan, lembaga lain yang dibentuk oleh
Dewan Pimpinan Nasional yang ada di tingkat Ranting
46
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ayat 2
Pemilihan Dewan Pimpinan Ranting
(1) Pemilihan mengenai kandidat ketua DPRt dalam
Musyawarah Ranting dilakukan secara bebas dan rahasia;
(2) Tata tertib pemilihan Dewan Pimpinan Ranting (DPRt)
ditetapkan oleh Musyawarah Ranting
Pasal 24
RAPAT-RAPAT
Jenis-jenis rapat:
(1) Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS). Diselenggarakan
untuk membahas dan mengkoordinasi pelaksanaan
berbagai keputusan organisasi yang bersifat khusus antara
Pimpinan Nasional dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW);
(2) Rapat Pimpinan Wilayah (RAPIMWIL). Diselenggarakan
untuk membahas dan mengkoordinasi pelaksanaan
berbagai keputusan organisasi yang bersifat khusus antara
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan
Daerah (DPD);
(3) Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA). Diselenggarakan
untuk membahas dan mengkoordinasi pelaksanaan
berbagai keputusan organisasi yang bersifat khusus ;
(4) Rapat Harian Pimpinan adalah rapat yang diadakan
sekurangnya dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri anggota
pimpinan menurut tingkatannya;
(5) Rapat Paripurna Pimpinan adalah rapat yang diadakan
sekurangnya dalam 6 (enam) bulan dan dihadiri anggota
pimpinan menurut tingkatannya pada pimpinan
Departemen/biro /bagian/seksi;
(6) Rapat Koordinasi Pimpinan adalah rapat yang diadakan
pimpinan sewaktu-waktu bila di pandang perlu, yang
dihadiri oleh seluruh /sebagian anggota pimpinan menurut
tingkatannya;
(7) Rapat Departemen/Biro/Bagian/Seksi adalah rapat yang
diadakan oleh Departemen /Biro/Bagian/Seksi sekurangnya
dalam 6 (enam) bulan sekali ;
47
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Pasal 25
KEUANGAN ORGANISASI
Hal-hal yang menyangkut keuangan GERBANGSARI
dipertanggungjawabkan oleh Bendahara sekurangnya satu kali
dalam tahun buku yang bersangkutan kepada pimpinan menurut
tingkatannya
Pasal 26
HAL-HAL LAIN
(1) Hal-hal yang belum disebut dalam Anggaran Rumah
Tangga ini diatur dalam peraturan organisasi atau pedoman
organisasi yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional;
(2) Perubahan-perubahan dalam Anggaran Rumah Tangga
hanya dapat dilakukan oleh Munas
Pasal 27
PENUTUP
(1) Anggaran Rumah Tangga dituangkan dalam Akta Notaris
Nomor: 01, pada tanggal,1 Maret 2007 di Semarang dan
berlaku sejak disahkan oleh Pejabat Notaris dan PNAT,
Mustari Sawilin,SH
(2) Agar setiap Anggota GERBANGSARI mengetahuinya,
maka kepada Dewan Pimpinan Nasional diwajibkan
menyebarluaskan Anggaran Rumah Tangga ini kepada
setiap anggota organisasi.
(3) Perubahan terhadap Anggaran Rumah Tangga ini dapat
dilaksanakan dalam Munas GERBANGSARI .
(4) Sebelum dilaksanakan Konggres I GERBANGSARI , maka
Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh TIM PENDIRI.
48
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
49
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
50
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
PROGRAM KERJA
Program kerja merupakan panduan operasional untuk
menyusun berbagai aktivitas organisasi.
51
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
BIDANG EKONOMI
(1) Memfasilitasi unit-unit ekonomi produksi perdesaan yang
diharapkan mampu dijadikan sebagai model pembangunan
kegiatan usaha ekonomi produktif desa;
(2) Melakukan konsultasi kemitraan dan advokasi kerjasama
dengan pihak perbankan, lembaga-lembaga keuangan
serta pihak-pihak yang diharapkan mampu untuk
membantu menyediakan permodalan untuk masyarakat
desa baik dari kegiatan produksi, distribusi maupun yang
lainnya;
(3) Melakukan konsultasi kemitraan dan advokasi pendirian
Badan Usaha Milik Desa
(4) Terlibat dalam berbagai institusi tata niaga dan
mengusulkan regulasi kepada Pemerintah Kabupaten /Kota
yang berorientasi pada peningkatan efisiensi dan
ketahanan ekonomi desa.
52
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
53
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
54
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
PENUTUP
Demikian pemaparan atas program perjuangan yang
secara kongkrit menjadi tugas dan amanat luhur yang harus
segera kita laksanakan. Semoga bisa membantu dan mendorong
kebangkitan serta kemandirian masyarakat desa.
55
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
PELINDUNG : PRESIDEN RI
56
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
DEWAN PENDIRI
Ketua
IR. JOKO WANDYATMOKO, MSI
Sekretaris
SOLEH SOESETYA, WA (PENDIRI ABPEDSI) ALM
Bendahara
DRS. SUWARJO HENDROWIJOYO (PENDIRI APDESI)
Anggota
DRS. FADLOLY (DPR RI)
DRS. JAROT NOGROHO
WISNUTOMO
DR. MUHHAMAD FAUZAN, MS
IR. SUMARDI, MP (ALM)
DRS. JONI RAHARJO
SUSENO, BBA
DEWAN PENASEHAT
Ketua
DR. MOORYATI SOEDIBYO, SH., MLL
Wakil Ketua
Dr. KH. NURIL ARIFIN, MBA
Anggota
RICKY SUTANTO, MIB.
Anggota
SUJADI, SE
Anggota
IR. PURNOMO
57
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
DEWAN PEMBINA
Ketua
DR. MOCHTAR SANY F. BADRIE
Wakil Ketua
MAYOR JENDRAL TNI (PURN.). SAURIP KADI
Anggota
IRJEN POL. (P) DR. RASYID RIDLO
Anggota
DR. HONO SEJATI, SH., MH
Anggota
DR. SUGIYANTO, SH., MH
Ketua
PROF.Dr.Ir. ACHMAD YUNUS, MSc.
Wakil Ketua
DR. SRI BUDI WAHYUNINGSIH, MP
Anggota
DR. NUGRAENI WIDYAWATI, MP
Anggota
PROF. DR SIH WINARTI, MP
Anggota
IR. BOYKE BUDIONO, MBA
58
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ketua
DR. SULISTYOWATI, MP
Wakil Ketua
Ir. WIHARSO, MP
Anggota
Ir. SUTOPO, MP
Anggota
Ir. SAPARTO, MP
Anggota
Ir. EDY WIBOWO, MS
Ketua
Prof. DR. PAIMAN RAHARJO, SH., MH.
Wakil Ketua
Prof. DR. BAMBANG SAPUTRA, SH., MH
Anggota
ALWI ALAYDRU
Anggota
RUDI WAGE SOEPARMAN, SE
59
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Ketua Umum
Ir. JOKO WANDYATMOKO, M.Si.
Wakil Ketua
SARIDA MINARNI, SE., Msi
Wakil Ketua
NUJMAN HADI, SE
60
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Sekretaris Jenderal
FERIYANSAH, SH., MH. CPCLE
Wakil Sekretaris I
KUSUDIYANTO, ST
Wakil Sekretaris II
EDY ZUBAEDI
Wakil Sekretaris IV
NURJAMAN
Wakil Sekretaris V
MUHAMMAD TAUFIK
Bendahara Umum
BAMBANG HERMANTO
Wakil Bendahara I
NANIK SULISTYOWATI, SE
Wakil Bendahara II
PUTI YODIYOSA, SE
61
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Wakil Bendahara IV
IR. BAYU PRUNOMO
Wakil Bendahara V
ZULKIFLI ARIE SYAHBANA
62
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
Departemen Farming
Ketua : MARDIYANTO
Wakil Ketua : SLAMET WAHYUONO, SP
GERBANGSARI Centre
Ketua: ADITYA DEWANTO, STkom
Wakil Ketua: DANY ALAMSYAH
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tgl : 20 Mei 2012
64
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
PAPAN NAMA
UKURAN 160 X 90 CM
BENDERA
UKURAN 160 X 90 CM
65
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
KOP SURAT
Ukuran kop surat A4 (21x29,7 cm)
KABUPATEN SEMARANG
Jl. Kabupaten Semarang No. 9 Ungaran
STEMPEL (4 X 6 cm)
66
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
PATAKA ; UKURAN 90 X 60 CM
67
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
BAGIAN DEPAN
9 cm
6 cm
BAGIAN
BELAKANG
68
AD – ART Gerakan Kebangkitan Desa Mandiri
BENDAHARA
WAKIL BENDAHARA
DEWAN PAKAR
KETUA UMUM MITRA KERJA
69