Anda di halaman 1dari 41

KURIKULUM OPERASIONAL

SATUAN PENDIDIKAN
TK PURI ANANDA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Jl Wijaya Kusuma No. 13


Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp : 021 75911207

PEMERINTAH KOTA JAKARTA SELATAN


SATUAN PENDIDIKAN KECAMATAN CILANDAK

i
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Tim Pengembang Kurikulum dan dilakukan


validasi oleh Pengawas, maka dengan ini Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
sesuai dengan TK Puri Ananda Cilandak. Ditetapkan dan diberlakukan mulai
Tahun Pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal, 12 Juli 2022

Komite TK Puri Ananda Kepala TK Puri Ananda

Mariza Kartika Sri Ratna Mustikandrina

Mengetahui

Pengawas TK Wilayah Binaan


Kecamatan Cilandak

ASKINI, M.Pd,
NIP. 19650703198603201

ii
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM OPERASIONAL TK PURI ANANDA

Melalui diskusi, proses sosialisasi, monitoring, dan evaluasi, maka dokumen Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan TK PURI ANANDA dengan ini dinyatakan sah.

Disahkan di : Jakarta
Tanggal : 01 September 2022

Komite TK Puri Ananda Kepala TK Puri Ananda

Mariza Kartika Sri Ratna Mustikandrina

Mengetahui,

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1


Kota Administrasi Jakarta Selatan

SLAMET, S.Pd, M.Pd


NIP. 196506291989031003/147546

iii
KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
TK PURI ANANDA

NOMOR: 007/TKPA/VII/TAHUN 2022

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM OPERASIONAL


SATUAN PENDIDIKAN
TK PURI ANANDA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar di TK


PURI ANANDA maka dipandang perlu adanya pembentukan Tim
Pengembang Kurikulum Sekolah;
b. bahwa pembentukan Tim Pengembang Kurikulum sebagaimana dimaksud
huruf a di atas, dipandang perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala
Sekolah TK PURI ANANDA
Mengingat : Hasil Rapat Dinas TK PURI ANANDA pada tanggal 03 Juli 2022

Memperhatikan : Saran, usul dan masukan dari Pengawas Sekolah dan Komite TK PURI ANANDA;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : Susunan Tim Pengembang Kurikulum TK PURI ANANDA ;

KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan
kepada anggaran yang sesuai;

KETIGA : Tim Pengembang Kurikulum mulai bekerja sejak tanggal ditetapkan;

KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : JAKARTA

Pada tanggal : 08 Juli 2022

Kepala Sekolah TK PURI ANANDA

SRI RATNA MUSTIKANDRINA


NIP.

iv
Lampiran : Surat Keputusan
Kepala Sekolah TK PURI ANANDA
No. 007/TKPA/VII/Tahun 2022

TIM PENGEMBANG
KURIKULUM OPERASIONAL TK PURIANANDA

1. Pengarah : 1.Ernita Napitu,M.Pd


PLT Kasie Paud/ Dikmas Sudindik Wil 1 Jak-Sel
2. R Tony Prsetiarto,M.Pd
Kasaktlak Pendidikan Kecamatan Cilandak
2. Ketua : Sri Ratna Mustikandrina
Kepala Sekolah TK PURI ANANDA

3. Sekretaris : Siti Nurhayati


4. Bendahara : Febriana Rahmawati
5. Anggota : 1. Sarifah
2. Flaviana Sita Amiranti
6. Nara Sumber : 1. Askini, M.Pd
Pengawas TK Wilayah I Kecamatan Cilandak
Ketua yayasan/ Bidang Kurikulum
2. Mariza Kartika
Ketua Komite Sekolah

Jakarta, 08 Juli 2022


Kepala Sekolah TK PURI ANANDA

SRI RATNA MUSTIKANDRINA

v
SURAT KEPUTUSAN KEPALA TK PURI ANANDA
Nomor : 03/KUR/TK/IX/2022
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
TK PURI ANANDA
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023

Menimbang : a. bahwa dalam rangka terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar di TK


PURI ANANDA maka dipandang perlu adanya Pemberlakuan Kurikulum
Operasional TK PURI ANANDA

b. bahwa Pemberlakuan Kurikulum sebagaimana dimaksud huruf a di atas,


dipandang perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Sekolah TK PURI
ANANDA;

Mengingat : a. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional
Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2022 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
5 tahun 2022 tentang Standar Kelulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
d. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
7 tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
e. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
16 tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
f. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan
Anak Usia Dini Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
g. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi
No.009/H/KR/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan
Kebudayaan , Riset, dan Teknologi No.008/H/KR/2022 Tentang Dimensi,
Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
h. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi No.
033/H/KR/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan
Kebudayaan , Riset, dan Teknologi No.008/H/KR/2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini , Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
i. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran (Landasan hukum Penyusunan Kurikulum
Operasional)
j. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
vi
Negeri Republik Indonesia Nomor Ol IKB I 2022, Nomor 4Og Tahun 2022,
Nomor HK.OI.OSIMENKES lll4ol2O22, Nomor 420-1026 Tahun 2022
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
COVID-19 (selanjutnya disebut Keputusan Bersama 4 (Empat) Menteri ).
k. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No e-0036/SE/2022
Tentang Peelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan
yang Aman Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
l. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor e-0021 tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2022/2023 bagi PAUD, SD/SDLB, Paket A, SMP/SMPLB, Paket B,
SMA/SMALB, SMK, dan Paket C di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta;

Memperhatikan : a. Hasil Rapat Dinas TK PURI ANANDA pada tanggal 03 Juli 2022 ;

b. Saran, usul, dan masukan dari Pengawas Sekolah dan Komite Sekolah TK PURI
ANANDA;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : Memberlakukan Kurikulum Operasional TK PURI ANANDA ;

KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada
anggaran yang sesuai;

KETIGA : Kurikulum ini mulai diberlakukan sejak tanggal ditetapkan;

KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JAKARTA

Pada tanggal : 08 Juli 2022

Kepala Sekolah TK PURI ANANDA

SRI RATNA MUSTIKANDRINA

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan kasihNya
maka tim pengembang kurikulum TK Puri Ananda telah berhasil menyelesaikan Kurikulum
Operasional TK Puri Ananda tahun ajaran 2022/2023.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan kurikulum ini.
Dokumen Kurikulum Operasional TK Puri Ananda ini merupakan pegangan bagi
guru untuk melaksanakan segala kegiatan yang terkait dengan pembelajaran.
Kurikulum Operasional TK Puri Ananda ini dikembangkan mengacu pada kebijakan
pemerintah tentang Penguatan Profil Pelajar Pancasila. disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
sekolah dalam upaya pemulihan pembelajaran. TK Puri Ananda melakukan persiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka dengan kategori Merdeka Belajar berupaya ke arah pembelajaran yang
menerapkan prinsip-prinsip pendidikan sesuai paradigma baru menuju perwujudan Profil Pelajar
Pancasila. Oleh karena itu, penyempurnaan kurikulum menjadi suatu keharusan.

Kurikulum Operasional TK Puri Ananda ini disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) tingkat satuan pendidikan yang dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi
DKI Jakarta melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :

1. Tim Advokasi Pengembangan Kurikulum Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota


Administrasi Jakarta Selatan yang telah membimbing dan mengarahkan sehingga proses
pengembangan kurikulum ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Cilandak,R.Tony Prasetyarto yang telah
mendukung dan membantu kelancaran selama penyusunan kurikulum sekolah berlangsung.
3. Pengawas TK Wilayah Binaan Kecamatan Cilandak,Askini ,M.Pd yang telah
membimbing dan mengarahkan penyusunan kurikulum ini sehingga dapat berjalan dengan
lancar.
4. Komite sekolah beserta jajarannya yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan
kurikulum Taman Kanak kanak.
Dalam penyusunannya, kami mengacu pada panduan pengembangan Kurikulum
Operasional di Satuan Pendidikan
Apabila dalam pelaksanaan kurikulum ini terdapat hal-hal yang masih
memerlukan revisi maka akan dilakukan peninjauan kembali. Oleh karena itu, kami
memerlukan binaan, bimbingan, serta masukan dari berbagai pihak demi perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum ini pada masa-masa yang akan datang.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

viii
LEMBAR PENETAPAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
SK TIM PENGEMBANG KURIKULUM.......................................................... iii
SK KEPALA SEKOLAH PEMBERLAKUAN KURIKULUM ........................ iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Prinsip dan Proses Penyusunan Kurikulum..................................................... 1
B. Karakteristik Satuan Pendidikan...................................................................... 2
Karakteristik Lingkungan Belajar.................................................................... 3
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi............................................................................................................ 4
B. Misi............................................................................................................ 4
C. Tujuan........................................................................................................ 4
D. Motto…………………………………………………………………….
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler………………………………………………………………
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila…………………………………
C. Ekstrakurikuler…………………………………………………………….
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Capaian Pembelajaran........................................................................................
B. Tujuan pembelajaran..........................................................................................
C. Metode Pembelajaran.........................................................................................
D. Asesmen Capaian Pembelajaran.........................................................................
E. Pelaporan Hasil Belajar.......................................................................................
BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN , DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Evaluasi Kurikulum Opersional Satuan Pendidikan…………………………….
B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional………………………………...
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Prinsip dan Proses Penyusunan Kurikulum


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh proses belajar
yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan
pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks kebutuhan peserta didik dan satuan
pendidikan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum operasional di TK Puri Ananda adalah sebagai
berikut:
1. Berpusat pada Peserta Didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan, dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar
Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum
operasional sekolah.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan,
konteks social budaya dan lingkungan sekitar.
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan satuan
Pendidikan. Bahasa yang digunakan ringkas, dan mudah dimengerti anak didik.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, karena berbasis data dan akurat.
5. Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan, Pengembangan kurikulum di satuan
Pendidikan melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara
lain, wali murid, organisasi, pengawas Taman Kanak-Kanak, dan Suku Dinas Pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan dalam menyusun visi, misi, dan tujuan di
satuan pendidikan. Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar yaitu
Pelajar dengan profil (Kompetensi) seperti apa yang diinginkan dihasilkan oleh Sistem
Pendidikan di Indonesia? “Pelajar Indonesia adalah Pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, berperilaku, sesuai nilai-nilai Pancasila”.
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal yaitu kompetensi untuk menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis dan menjadi manusia unggul dan produktif di abad-21. Dengan
harapan peserta didik akan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan
serta tangguh menghadapi segala tantangan.
Kurikulum Operasional ini merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan
pendidikan, ditinjau guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Setelah kita mengalami berbagai kondisi yang menyebabkan terjadinya kehilangan pembelajaran,
sudah waktunya kita melakukan pemulihan pembelajaran dengan melalui persiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai opsi dalam penyelenggaraan pendidikan di TK PURI
ANANDA dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional perlu menjadi dokumen yang
dinamis, yang diperbarui secara berkesinambungan, menjadi referensi dalam keseharian,
direfleksikan, dan terus dikembangkan.
B. Karakteristik Satuan Pendidikan
1. Karakteristik Geografis

TK Puri Ananda terletak di Jl. Wijaya Kusuma no 13 Cilandak Barat , Kompleks


Departemen Kesehatan di Jakarta Selatan DKI Jakarta. Rumah pribadi di daerah yang sangat
strategis, terletak dipinggir jalan dan mudah diakses oleh kendaraan umum.

TK Puri Ananda berdiri diatas lahan seluas 1050 m2, dengan bangunan lantai 2 yang terdiri
dari ruang kepala sekolah, 5 ruang kelas, 2 kamar mandi, 1 ruang UKS/ruang tidur, 1 dapur dan
1 gudang, Aula, Area main di dalam dan di Luar.

TK Puri Ananda saat ini kami memiliki 3 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang
tenaga administrasi yang sabar dan sangat cinta pada dunia Pendidikan anak usia dini. Pada
tahun ajaran 2022/2023 murid kami sangat menurun tajam , kami memiliki 27 orang peserta
didik, dengan perincian Kelompok Bermain : 5 anak, TK A : 8 anak dan TK B: 14 anak.
Sebagai lembaga pendidikan swasta yang berada di kompleks Departemen Kesehatan,
sekolah kami memiliki daya tarik tersendiri dimana peserta didik kami awalnya adalah cucu -
cucu dari warga kompleks yang berasal dari berbagai etnis dan budaya, dan agama dimana
masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman tersebut.
Para pendiri TK Puri Ananda bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas bagi anak-anak usia 2 – 6 tahun yang berada di lingkungan kami. Segala fasilitas dan
industri yang muncul di lingkungan kami dapat kami gunakan untuk memperkaya aktifitas
kurikulum TK Puri Ananda.
Impian kami adalah mewujudkan profil lulusan yang mandiri, berbudi pekerti yang luhur,
berkarakter sesuai budaya Indonesia, peduli lingkungan dan berteknologi sesuai jamannya
Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional
dengan memperhatikan budaya lokal, karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta
kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang Kurikulum
Operasional yang terdiri dari : pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Tim pengembang kurikulum TK Puri Ananda menggunakan analisis konteks sebagai dasar
pengembangan kurikulum yang berfokus pada:
1. Keberagaman agama, etnis dan budaya yang dituangkan dalam muatan pembelajaran karakter, agama,
pengembangan diri dalam seni budaya serta kecakapan hidup.
2. Potensi lingkungan sebagai keunggulan lokal.
Kurikulum Operasional TK Puri Ananda menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada
anak. Prinsip ini selaras dengan prinsip Merdeka Bermain Merdeka Belajar dimana guru berperan sebagai

2
fasilitator anak dalam belajar. Guru memfasilitasi anak agar dapat berfikir logis, kritis dan kreatif. Selain
itu guru juga perlu menstimulasi anak supaya dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya.

3
 Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan Yuridis yang dijadikan acuan pengembanagan


Kurikulum Operasional TK Puri Ananda adalah :
1 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional
Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
3 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 tahun
2022 tentang Standar Kelulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
4 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 tahun
2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah
5 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 16
tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
6 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 21
tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia
Dini Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
7 Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi No.009/H/KR/2022
Tentang Perubahan Atas Keputusan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi
No.008/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar
Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
8 Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi No. 033/H/KR/2022
Tentang Perubahan Atas Keputusan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan , Riset, dan Teknologi
No.008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini , Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada
Kurikulum Merdeka
9 Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran (Landasan hukum Penyusunan Kurikulum Operasional)
10 Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor Ol IKB I 2022, Nomor 4Og Tahun 2022, Nomor
HK.OI.OSIMENKES lll4ol2O22, Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 (selanjutnya
disebut Keputusan Bersama 4 (Empat) Menteri ).
11 Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No e-0036/SE/2022
Tentang Peelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Satuan Pendidikan yang
Aman Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019;
12 Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor e-0021 tahun 2022 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran
2022/2023 bagi PAUD, SD/SDLB, Paket A, SMP/SMPLB, Paket B,
SMA/SMALB, SMK, dan Paket C di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Landasan Filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di TK


Puri Ananda adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar
penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan.
Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka
terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam
menguasai kompetensi. Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif,
mandiri dan inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan4 potensi dirinya sehingga
dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN

I. VISI TK PURI ANANDA

Visi adalah rangkaian kata yang didalamnya terdapat impian yang harus dicapai,
cita-cita, dan inti harapan dari suatu organisasi. Adapun visi Taman Kanak-kanak
Puri Ananda adalah:

“Membentuk anak mandiri berkarakter mulia dalam menghadapi


tantangan jaman”

II. MISI TK PURI ANANDA


Misi TK Puri Ananda dalam mewujudkan Visi dilakukan melalui kegiatan bermain-
belajar dan pembiasaan baik di rumah maupun di sekolah dalam hal:
1. Memunculkan keceriaan
2. Menumbuhkan kepedulian kepada lingkungan sekitar
3. Menanamkan rasa cinta akan tanah airnya
4. Membantu anak didik menemukan mimpinya

III. TUJUAN TK PURI ANANDA


Taman Kanak-kanak Puri Ananda memiliki tujuan program Pendidikan sesuai visi dan misi
sekolah. Tujuan sekolah yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya peserta didik yang mandiri berkarakter mulia
2. Terwujudnya peserta didik yang kritis, kreatif, inovatif, siap menghadapi kehidupan
dijamannya.
3. Terwujudnya peserta didik yang bangga menjadi anak Indonesia
4. Terbentuknya peserta didik yang memiliki wawasan luas

IV. MOTTO TK PURI ANANDA

“LAKUKAN YANG TERBAIK dalam MENGISI MASA KEEMASAN ANAK”

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

5
Pengorganisasian pembelajaran di TK Puri Ananda yaitu capaian pembelajaran
meliputi tiga elemen capaian pembelajaran nilai agama dan budi pekerti, jati diri, literasi, dan
STEAM.
TK Puri Ananda melaksanakan 5 hari belajar efektif dalam 1 minggu yaitu Senin sampai
dengan Jum’at. Jadwal masuk sekolah untuk Kelompok A dan Kelompok B hari Senin – Kamis pukul
08.00 – 11.00 WIB dan Jum’at pukul 08.00 - 10.45 WIB.

A.PROGRAM INTRAKURIKULER
Topik-topik yang dipersiapkan, disesuaikan dengan minat anak

Tema Alokasi Waktu


Semester I
Topik:
1. Aku anak Indonesia (Pendekatan 17 minggu
projek)
2. Tanaman herbal
3. Aku bisa membuat Jamu
Semester II
Topik:
1. Aku Beda tapi bisa bekerja sama 17 minggu
(Pendekatan projek)
2. Matahari sumber kehidupanku
3. Aku bisa menjadi Orang berguna

Catatan:
 Topik pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang muncul dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran.
 Tujuan Pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang muncul dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran.
 Durasi pelaksanaan setiap topik pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak.

B . PROGRAM KOKURIKULER

1. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas
disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di
lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan
pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda
dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam
kelas.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari tema-tema atau isu penting sehingga peserta didik bisa melakukan
aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan

6
kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk
memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Terdapat prinsip-prinsip utama dalam proyek penguatan profil pelajar
Pancasila yaitu bersifat holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan
eksploratif . Proyek penguatan profil pelajar Pancasila sangat bermanfaat bagi
peserta antara lain untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi
sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan pemecahan masalah dalam
berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap
isu di sekitar.
Adapun 4 tema besar yang sudah ditentukan adalah :
a. Aku Cinta Indonesia
b. Aku Sayang Bumi
c. Bermain dan Bekerja Sama
d. Imajinasiku
Topik dan Alokasi

PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU


Semester I
Topik: 4 Minggu
1. Aku Cinta Indonesia (Penguatan
Profil Pelajar Pancasila)

Semester II
Topik: 4 Minggu
1. Aku Sayang Bumi
(Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)

B. PROGRAM EKSTRAKURIKULER
Kurikulum TK Puri Ananda juga memuat program pengembangan diri
peserta didik dan keunggulan/kekhasan lembaga. Program pengembangan diri
ini terdiri dari kegiatan ektrakurikuler yaitu : English Class, mengaji Iqro,
taekwondo, drumband. Kegiatan dijadwalkan untuk setiap kelompok usia agar
anak-anak mendapatkan kesempatan yang sama. Melalui kegiatan ini diharapkan
dapat memfasilitasi keberminatan dan potensi yang terdapat pada setiap diri
anak.
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan.

PROGRAM ALOKASI WAKTU


 Taekwondo  1 kali seminggu
 English Class  1 kali seminggu
 Drumband  1 kali sebulan
 Mengaji Iqro  2 kali seminggu

BAB IV
7
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan pembelajaran yang dirancang di TK Puri Ananda meliputi:


1. Ruang lingkup satuan pendidikan -penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam
merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
2. Ruang lingkup kelas – penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan
dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan
Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran
pada bagian lampiran.

A. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran jenjang PAUD menjabarkan capaian yang diharapkan terjadi
di akhir di fase fondasi. Capaian Pembelajaran memberikan kerangka pembelajaran yang
memandu pendidik di satuan dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak usia
dini. Capaian Pembelajaran PAUD secara spesifik menekankan pentingnya pendampingan
anak dalam menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahaman anak terhadap dunianya
melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
1. Rasional Capaian Pembelajaran
Berikut adalah sejumlah rasional yang mendasari penyusunan Capaian Pembelajaran
di jenjang PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA):
Pertama, memberikan lebih banyak ruang kemerdekaan bagi satuan PAUD untuk
menetapkan kebutuhan pengajaran dan pembelajaran. Kebutuhan belajar mengajar
PAUD(TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) harus didasarkan kepada kebutuhan anak.Ini
membutuhkan pertimbanagan kemampuan fisik, sosial, moral, linguiistik, dan kognitif
anak serta penyediaan berbagai lingkungan yang menantang dengan dukungan pendidik ke
tiap anak yang memadai untuk memastikan potesi belajar anak terwujud. Lingkungan
PAUD perlu ramah dan dekat dengan anak agar ia merasa cukup percaya diri untuk dapat
bermain dan menjelajah di dalamnya. Ini berarti pertimbangan harus diberikan pada
konteks sosial dan budaya anak dan sumber daya yang tersedia. Orang tua/wali juga harus
dilibatkan dalam kegiatan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), sehingga mereka dapat
mendukung pembelajaran anak tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka serta anak
dapat memperluas eksplorasi. Pertimbangan juga harus diberikan pada sumber daya
ekonomi dan masyarakat yang mungkin tersedia di lingkungan rumah dan satuan PAUD
(TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) untuk dapat memberikan dukungan yang memadai.
Beragamnya keadaan sosial budaya ekonomi dan sumber daya masyarakat
Indonesia adalah sinyal bahwa penjabaran mengenai apa yang perlu dipelajari di satuan
8
PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) harus tetap menyediakan ruang kemerdekaan bagi
satuan pendidikan dan ekosistemnya untuk menentukan bagaimana mereka akan
menggunakan sumber dayanya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Capaian
Pembelajaran PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) merupakan fase fondasi, yang artinya
fase ini merupakan pijakan pertama anak di dunia pendidikan dan tujuannya adalah
memfasilitasi tumbuh kembang anak secara optimal, yang tidak hanya siap bersekolah,
namun lebih siap menempuh perjalanannya dalam berkembang dan berperan di komunitas,
negara, dan dunia. Selaras dengan semangat Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak, Capaian Pembelajaran tidak preskriptif (secara mengikat memberikan ketentuan
baku) membatasi ragam laju dan kebutuhan anak dalam belajar berdasarkan usia (karena
anak unik dan tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya) – dan juga tidak
preskriptif membatasi rangkaian pembelajaran yang dapat dilakukan satuan.

Kedua, menguatkan transisi PAUD-SD. Kesinambungan pembelajaran di PAUD dan


sekolah dasar, adalah peran kunci mengingat periode anak usia dini sebetulnya adalah usia
0-8 tahun (Shonkoff et al, 2016). Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD (TK/RA/BA, KB,
SPS, TPA) berupaya untuk menempatkan kurikulum PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA)
dan sekolah dasar dalam satu lajur pembelajaran (learning progression) sehingga ujung
capaian kurikulum adalah titik berangkat di kelas 1 sekolah dasar, dan terus dibangun
hingga usainya fase A, di kelas 2 sekolah dasar. Hal ini yang diharapkan akan mendukung
kesiapan bersekolah anak dalam rentang usia tersebut.
Kesiapan bersekolah dimaknai sebagai hadirnya hasil interaksi dari tiga dimensi:
peserta didik yang siap (ready children), keluarga siap (ready family), dan sekolah yang
siap (ready school) (UNICEF, 2012). Sesuai dengan teori Bronfenbrenner (1979 dan
1989), ketiga dimensi ini berada dalam sebuah ekosistem besar yang dipengaruhi oleh nilai
budaya serta kerangka kebijakan yang berlaku. Kesiapan bersekolah merupakan kondisi
yang terus dibangun berdasarkan kemitraan antara satuan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS,
TPA), keluarga, sekolah dasar kelas rendah.
Komponen penting dari kesiapan bersekolah yang dapat didukung satuan
PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) diantaranya adalah:
 Kematangan emosi yang cukup untuk mengatasi masalahnya sehari-hari.
 Keterampilan sosial yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman
sebaya.
 Kematangan kognitif yang cukup untuk berkonsentrasi saat bermain-
belajar.
 Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai
untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri.
Keterampilan umum ini dipelajari di lingkungan dimana anak-anak memiliki
kesempatan untuk berinteraksi, dimana ada masalah- masalah yang perlu mereka
selesaikan ketika berinteraksi dengan teman. Pendidik juga perlu siap mendukung
anak-anak untuk terlibat secara baik dengan orang lain, menyelesaikan perselisihan
secara konstruktif, dan mengelola emosi mereka. Pendidik juga perlu mengajari
anak cara mendengarkan dengan cermat, dan memberikan stimulus untuk
membangun konsentrasi dan keterampilan mengingat anak untuk mendukung
kesiapan bersekolah.

9
Ketiga, menguatkan artikulasi penanaman literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan
seni sejak di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA). Literasi dan matematika awal tersirat di
dalam kurikulum terdahulu namun dalam pelaksanaannya, masih ada satuan yang menghindari
penggunaan aspek pembelajaran ini ditengarai karena kekhawatiran terjadinya schoolification
(anak belajar secara klasikal di mana fokus lebih ke muatan pembelajaran di ruangan kelas
dalam waktu lama dengan kertas dan pensil), sementara penting dalam pembelajarannya anak
usia dini untuk mengeksplorasi diri dan lingkungan. Pengenalan pada sains, matematika,
teknologi, rekayasa, dan seni dihadirkan di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) untuk
membantu anak memecahkan masalah dan berkreasi. Kemampuan literasi dan matematika di
sini tidaklah diartikan sebagai keharusan membaca, menulis, atau berhitung karena semua
pendidikan di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) kembali pada prinsip berpusat pada
kebutuhan anak. Artinya, kemampuan literasi dan matematika adalah kemampuan dasar yang
dibutuhkan anak untuk dapat memahami dunia, serta dapat menggunakan kemampuan tersebut
dalam kegiatan sehari-harinya. Agar anak memiliki kemampuan literasi dan matematika awal
dalam makna yang luas, maka penggunaan metode drilling yang secara sempit memaknai
kemampuan ini sebagai kemampuan baca, tulis, hitung – harus dihindarkan. Hal yang diperlukan
adalah pemahaman yang meluas di satuan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) dan komunitas
orang tua mengenai perkembangan literasi dini, matematika awal, sains, teknologi, rekayasa, dan
seni dalam PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) yang mencakup pengembangan:Kemampuan
menyimak dan mengolah informasi.

 Kemahiran berbahasa yang memadai untuk berpartisipasi dalam percakapan sehari-hari,


mengekspresikan gagasan, pendapat, dan perasaan, menjelaskan berbagai peristiwa yang
dekat dengan kehidupan anak, mendengarkan secara efektif, dan merespons dengan tepat.
 Kecintaan pada buku, yang dipupuk dengan mendengarkan berbagai cerita serta teks
informasi sederhana dan menarik sehingga dapat mendorong anak untuk mengekspresikan
tanggapan mereka.
 Pengalaman langsung yang memadai dalam menghitung di antaranya berbagai jenis jumlah
kecil, menyortir objek yang berbeda dengan cara yang berbeda, menggunakan bahasa
matematika untuk mengidentifikasi objek yang panjang, pendek, berat, ringan, penuh,
kosong, cepat, lambat, dan juga untuk menjelaskan beberapa bentuk sederhana di
lingkungan mereka; dan
 Pengalaman yang cukup dalam mengeksplorasi berbagai elemen lingkungan alam mereka
serta alat-alat sederhana, teknologi dan bahan konstruksi agar mereka terbiasa dan mampu
menggambarkan pengalaman mereka dan apa yang telah mereka pelajari.

Keterampilan awal ini dikembangkan melalui kegiatan belajar-bermain dengan tetap


memperhatikan keunikan anak. Setiap anak memiliki minat yang berbeda dan tingkat
keterampilan yang berbeda, oleh karena itu pendidik perlu mengenali dan menanggapi hal
ini.

Keterampilan keaksaraan awal PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) harus fokus pada
pengembangan keterampilan bahasa lisan. Anak perlu meningkatkan perbendaharaan kata
dan keterampilan berbicara serta menyimak, dengan cara terlibat dalam percakapan dengan
pendidik dan orang tua/wali. Percakapan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
bahasa lisan reseptif dan ekspresif anak.

Demikian pula, untuk mengembangkan keterampilan matematika awal, pendidik


perlu terlibat dalam percakapan dengan setiap anak di mana mereka membantu anak untuk
memahami dan menggunakan beberapa ide dan bahasa matematika sederhana yang berlaku
dalam kegiatan bermain. Pengalaman sains, teknologi, dan kerekayasaan yang sesuai untuk
anak-anak di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) memerlukan penyediaan materi untuk
dimainkan anak agar dapat merangsang eksplorasi mereka. Setiap elemen lingkungan alam
yang menjadi bagian dari PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) dapat menjadi stimulus
untuk mendorong anak berpikir secara ilmiah. Perangkat mekanis sederhana yang dapat
digunakan anak untuk bermain dengan aman, atau bahan yang dapat digunakan untuk
konstruksi memungkinkan anak untuk mengeksplorasi elemen teknologi dan kerekayasaan.

10
Peran pendidik, sekali lagi, untuk terlibat dalam percakapan empat mata dengan setiap
anak, setiap hari mencari tahu apa yang sedang dieksplorasi oleh anak, apa yang membuat
mereka penasaran dan menanyakan jenis pertanyaan yang akan mendorong anak untuk
mengeksplorasi lebih banyak dan memikirkan tentang hasilnya.

Keempat, lebih memberikan pijakan bagi anak untuk memahami dirinya dan dunia. Hasil
pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) menekankan pentingnya untuk membantu
anak-anak memahami dan bangga akan identitas mereka, dan untuk memperkuat pemahaman
mereka tentang dunia dimulai dengan menjelajahi lingkungan sekitarnya. Anak-anak
membutuhkan kepercayaan diri dan kepercayaan pada kemampuan mereka agar dapat secara
efektif menjelajahi dan belajar tentang dunia mereka. Mereka perlu merasa bangga terhadap
dirinya sendiri, budaya asal mereka, penampilan dan cara hidup mereka. Pendidik perlu
mendukung anak-anak untuk mengembangkan identitas yang kuat dan positif dengan
menghormati dan menyambut masing-masing keunikan anak serta latar belakang sosial dan
budaya mereka.
Relevansi PAUD sangat ditentukan oleh manfaat yang dirasakan secara konkret oleh
keluarga dan anak. Keluarga perlu melihat jejak serta dampak dari partisipasi anak-anaknya di
PAUD (Smith, 1996), karenanya tujuan dari setiap pembelajaran perlu dikaitkan dengan
pengalaman anak sehari-hari dan kontekstual (selaras dengan nilai sosial budaya lingkungan)
sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungannya serta
meningkatkan kompetensi dirinya untuk dapat berperan dalam kegiatan sehari- hari. Capaian
Pembelajaran PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) secara spesifik menekankan pentingnya
pendampingan anak dalam menemukan jati dirinya, serta menguatkan pemahaman anak
terhadap dunianya melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
2. Tujuan Capaian Pembelajaran
Pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) adalah pembelajaran yang
mengintegrasikan semua aspek perkembangan anak dengan penekanan pada
kesejahteraannya. Tujuan capaian pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA)
adalah memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan anak pada semua aspek
perkembangan anak (nilai agama-moral, fisik motorik, emosi-sosial, bahasa, dan kognitif)
dan menarasikan kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD
(TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

3. Karakteristik Pembelajaran PAUD


Pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA,KB,SPS,TPA)memiliki karakteristik yang
memandang setiap anak dipandang unik dan memiliki potensi (kelebihan /kekuatan) masing-
masing sehingga memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut melalui dalam lingkungan
yang dirancang dengan cermat di mana stimulasi bermain diberikan dan pembelajaran
disediakan oleh pendidik. Scaffolding (perancah,dukungan belajar secara terstruktur) sangat
penting diberikan pendidik dengan cara terlibat dalam percakapan sehari-hari dengan setiap
anak, yang seiring waktu akan memberikan tantangan, dukungan dan bimbingan bagi anak
untuk mengembangkan keterampilan motorik, keterampilan sosial dan nilai-nilai moral,
keterampilan bahasa lisan dan kemampuan anak untuk secara produktif memikirkan dan
mengeksplorasi lingkungan.

Pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) perlu memperhatikan


beberapa karakteristik spesifik yaitu:
a. Mendukung terbentuknya kesejahteraan diri (well-being) anak.
b. Menghargai dan menghormati anak.

11
c. Mendorong rasa ingin tahu anak.
d. Menyesuaikan dengan usia, tahap perkembangan, minat dan kebutuhan
anak.
e. Memberikan stimulasi secara holistik integratif.
f. Memberikan tantangan, bimbingan, dan dukungan pada pembelajaran tiap
anak melalui percakapan dan interaksi bermakna dengan tiap anak.
g. Melibatkan keluarga sebagai mitra.
h. Memanfaatkan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar.
i. Menggunakan penilaian otentik (penilaian yang diperoleh bersamaan dengan
berlangsungnya proses pembelajaran

4. Lingkup Capaian Pembelajaran


Lingkup capaian pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) mencakup tiga
elemen stimulasi yang saling terintegrasi. Tiga elemen stimulasi tersebut merupakan elaborasi
aspek-aspek perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional,
bahasa, dan nilai Pancasila serta bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang anak
sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad 21 dalam konteks Indonesia. Tiap elemen stimulasi
mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan secara utuh dan tidak terpisah.
Ketiga elemen stimulasi tersebut adalah: 1) Nilai agama dan budi pekerti, yang
mencakup kemampuan dasar-dasar agama dan akhlak mulia; 2) Jati diri mencakup
pengenalan jati diri anak Indonesia yang sehat secara emosi dan sosial dan berlandaskan
Pancasila, serta memiliki kemandirian fisik. 3) Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains,
Teknologi, Rekayasa, dan Seni yang mencakup kemampuan memahami berbagai informasi
dan berkomunikasi serta
berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca. Setiap elemen stimulasi harus digunakan sebagai
dasar untuk mengeksplorasi aspek perkembangan anak secara keseluruhan, bukan secara
terpisah.

5. Rumusan Capaian Pembelajaran PAUD


Pada akhir fase fondasi, anak menunjukkan kegemaran mempraktikkan dasar-dasar
nilai agama dan budi pekerti; kebanggaan terhadap dirinya; dasar-dasar kemampuan literasi,
matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni untuk membangun sikap positif terhadap
belajar dan kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Elemen Capaian Pembelajaran

1. Nilai Agama dan Budi Pekerti:


Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran
pokok sesuai dengan agama dan kepercayaanNya. Anak berpartisipasi aktif dalam
menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap
dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Anak menghargai sesama manusia
dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia.
Anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap
makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Jati diri
12
Anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan
sosial secara sehat. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan
lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga sebagai
anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan,
aturan, dan norma yang berlaku. Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus,
dan taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar
sebagai bentuk pengembangan diri.

3. Dasar -dasar Literasi, Matematika. Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni;


Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, mengomunikasikan perasaan dan
pikiran secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun
percakapan. Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan partisipasi dalam kegiatan
pramembaca dan pramenulis.Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika
untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Anak menunjukan
kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Anak menunjukkan rasa ingin
tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan
sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan gagasan mengenai fenomena
alam dan sosial. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merekayasa
teknologi serta mencari informasi, gagasan, dan keterampilan secara aman dan
bertanggungjawab. Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta
mengapresiasi karya seni.

B. Dimensi Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional.
Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-
kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun
karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh
seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana
dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat
dihidupkan dalam kegiatan sehari -hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar
Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5)
bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai
satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu
mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan
anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh
tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan
maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan
psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi
profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan
lebih konkrit menjadi subelemen. Berikut uraian terkait profil pelajar Pancasila.

13
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia

14
Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD
a.Akhlak beragama Mengenal dan Mencintai Tuhan Mengenal adanya Tuhan Yang Maha Esa
Yang Maha Esa melalui sifat- sifat-Nya

Pemahaman Agama/ Kepercayaan Mengenal simbol-simbol dan ekspresi


keagamaan yang konkret

Pelaksanaan Ritual Ibadah Mulai mencontoh kebiasaan pelaksanaan


ibadah sesuai agama/ kepercayaannya

b. Akhlak Pribadi Integritas Mulai membiasakan bersikap jujur dan


berani menyampaikan kebenaran atau fakta.

Merawat Diri secara Fisik,Mental, Membiasakan diri untuk membersihkan,


dan Spiritual merawat tubuh, serta menjaga kesehatan
dan keselamatan/keamanan diri dalam
semua aktivitas kesehariannya

c. Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dengan Mengenali hal-hal yang sama dan berbeda
orang lain dan menghargai yang dimiliki diri dan temannya dalam
perbedaan berbagai hal.

Berempati kepada orang lain Mengenali emosi, minat, dan kebutuhan


orang-orang terdekat dan membiasakan
meresponsnya secara positif.

d. Akhlak kepada alam Memahami Keterhu-bungan Mengenal berbagai ciptaan Tuhan


ekosistem Bumi

Menjaga Lingkungan Alam Sekitar Membiasakan bersyukur atas karunia


lingkungan alam sekitar dengan menjaga
kebersihan dan merawat lingkungan alam
sekitarnya.

e. Akhlak bernegara Melaksanakan Hak dan kewajiban Mengenali hak dan tanggungjawab nya di
sebagai Warga Negara Indonesia rumah dan sekolah, serta kaitannya dengan
keimanan kepada Tuhan YME.

2. Dimensi Berkebhinekaan Global

Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD


a. Mengenal dan menghargai Mendalami budaya dan identitas Mengenali identitas diri dan kebiasaan-
budaya budaya kebiasaan budaya dalam keluarga

mengeksplorasi dan Mengenal identitas orang lain dan


membandingkan pengetahuan kebiasaan- kebiasaannya.
budaya, kepercayaan, serta
praktiknya.

Menumbuhkan rasa menghormati Membiasakan untuk menghormati


terhadap keanekaragaman budaya budaya-budaya yang berbeda dari dirinya.

b. Komunikasi dan interaksi Berkomunikasi antar budaya Menggunakan berbagai macam cara yang
antar budaya bermakna untuk mengungkapkan
perasaan dan pikiran.

Mempertimbangkan dan Menjalin interaksi sosialyang positif


menumbuhkan berbagai perspektif dalam lingkungan keluarga dan sekolah

c. refleksi dan bertanggung Refleksi terhadap pengalaman Menunjukkankesadaran untuk menerima


jawab terhadap pengalaman kebinekaan. teman yang berbeda budaya dalam beberapa
kebinekaan situasi.

Menghilangkan stereotip dan Mengenali orang-orang di sekitarnya


prasangka berdasarkan ciri-ciri atau atribut
tertentu
Menyelaraskan perbedaan budaya Mengetahui adanya budaya yang berbeda di
lingkungan sekitar.

d. Berkeadilan Sosial Aktif membangun masyarakat yang Menjalin pertemanan tanpa memandang
inklusif, adil, dan berkelanjutan perbedaan diri dan temannya

15
Berpartisipasi dalam proses Mulai berpartisipasi menentukan beberapa
pengambilan keputusan bersama pilihan untuk keperluan bersama dalam
lingkungan kecil

Memahami peran individu dalam Mulai mengenali keberadaan dan


demokrasi perannya dalam lingkungan keluarga dan
sekolah

3. Dimensi Bergotong Royong

Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD


a. Kolaborasi Kerja sama Terbiasa bekerja bersama alam
melakukah kegiatan dengan kelompok
(melibatkan dua atau lebih orang).

Komunikasi untuk mencapai tujuan Menyimak informasi sederhana dari orang


bersama lain dan mengungkapkannya dalam bahasa
lisan

Saling-ketergantungan positif Mengenali dan menyampaikan kebutuhan-


kebutuhan diri sendiri dan orang lain

Koordinasi Sosial Melaksanakan aktivitas bermain sesuai


dengan kesepakatan bersama dan saling
mengingatkan adanya kesepakatan tersebut.

b. Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan Mulai mengenali dan mengapresiasi


Sosial orang-orang di rumah dan sekolah, untuk
merespon kebutuhan di rumah dan sekolah.

Persepsisosial Mengenali berbagai reaksi orang lain di


lingkungan sekitar.

c. Berbagi Mulai membiasakan untuk berbagi kepada


orang- orang di sekitar.

4. Dimensi Mandiri

Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD


a. Pemahaman diri dan situasi Mengenali kualitas dan minat diri Mengenali kemampuan dan minat/ kesukaan
yang dihadapi serta tantangan yang dihadapi diri serta menerima keberadaaan dan
keunikan diri sendiri

b. Regulasi Diri Regulasi emosi Mengenali emosi- emosi yang dirasakan dan
situasi yang menyebabkan-nya, serta mulai
belajar mengeskpresikan emosi secara wajar

Penetapan tujuan belajar, prestasi, Menceritakan aktivitas yang akan dilakukan


dan pengembangan diri serta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
rencana strategis untuk
mencapainya

Menunjukkan inisiatif dan bekerja Mencoba mengerjakan berbagai tugas


secara mandiri sederhana dengan pengawasan dan
dukungan orang dewasa

Mengembangkan Mengatur diri agar dapat menyelesaikan


mengendaliandan disiplin diri kegiatannya hingga tuntas.

Percaya diri,tangguh îresilien , Berani mencoba, adaptif dalam situasi baru,


dan adaptif dan mencoba untuk tidak mudah
menyerah saat mendapatkan tantangan

5. Dimensi Bernalar Kritis

Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD

16
a. Memperoleh dan memproses Mengajukan pertanyaan Bertanya untuk memenuhi rasa ingin tahu
informasi dan gagasan terhadap diri dan lingkungannya.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengidentifikasi dan mengolah informasi


dan mengolah informasi dan dan gagasan sederhana.
gagasan

b. Menganalisis dan Melakukan analisis serta evaluasi Menyebutkan alasan dari pilihan atau
mengevaluasi penalaran dan dari gagasan dan informasi keputusannya
prosedurnya

Merefleksi dan mengevaluasi Menyampaikan apa yang dipikirkan


pemikirannya sendiri dengan singkat

6. Dimensi Kreatif

Elemen Subelemen Perkembangan akhir PAUD


a. Menghasilkan gagasan yang Menggabungkan beberapa gagasan menjadi
orisinal ide atau gagasan sederhana yang bermakna
untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaan nya.

b. Menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan


tindakan yang orisinal pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan sederhana serta
mengapresiasi karya dantindakan yang
dihasilkan

c. Memiliki keluwesan berpikir Menentukan pilihan dari beberapa alternatif


dalam mencari alternatif solusi yang diberikan
permasalahan

C. Tujuan Pembelajaran
Satuan PAUD dapat langsung menurunkan dari struktur kurikulum tanpa menyusun
alur tujuan pembelajaran. Struktur kurikulum mengandung intrakurikuler dan projek
penguatan profil Pancasila. Dalam konteks projek penguatan profil pelajar Pancasila, tujuan
pembelajaran dimaknai sebagai tujuan projek yang dapat diambil dari dimensi, elemen atau
sub elemen profil pelajar Pancasila. Esensi alur tujuan pembelajaran adalah
pengorganisasian tujuan pembelajaran berdasarkan laju perkembangan anak dan
dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai Capaian Pembelajaran.

1. Tujuan Pembelajaran Intrakurikuler

CP 1 Nilai Agama dan Budi Pekerti:

No Elemen No Tujuan Pembelajaran

1 Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1. Percaya Tuhan

17
mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran 2. Mengenal ajaran agama
pokok sesuai dengan agama dan 3. Mempraktikan ajaran agama
kepercayaanNya.
2 Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga 1. Menjaga kebersihan diri sendiri
kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri 2. Menjaga keselamatan
sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya
dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
3 Anak menghargai sesama manusia dengan 1. Menghargai perbedaan
berbagai perbedaannya dan mempraktikkan 2. Perilaku baik
perilaku baik dan berakhlak mulia. 3. Berakhlak mulia
4 Anak menghargai alam dengan cara 1. Merawat alam
merawatnya dan menunjukkan rasa sayang 2. Sayang ciptaan Tuhan
terhadap makhluk hidup yang merupakan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
CP 2 Jati Diri
No Elemen No Tujuan Pembelajaran
1 Anak mengenali, mengekspresikan, dan 1. Mampu bersosialisasi dengan teman
mengelola emosi diri serta membangun 2. Senang berteman
hubungan sosial secara sehat. 3.
2 Anak mengenal dan memiliki perilaku positif 1. Memiliki keinginan untuk mencoba terlibat
terhadap diri dan lingkungan (keluarga, 2. dalam berbagai kegiatan di lingkungannya
sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta 3.
rasa bangga sebagai anak Indonesia yang 4.
berlandaskan Pancasila.
3 Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, 1. Mampu menggunkan anggota tubuh untuk
aturan, dan norma yang berlaku. Anak 2. melakukan gerakan terkoordinasi
menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, 3.
halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan 4
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan
sekitar sebagai bentuk pengembangan diri.
CP 3. Dasar -dasar Literasi, Matematika. Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni;
No Elemen No Tujuan Pembelajaran
1 Anak mengenali dan memahami berbagai 1. Komunikasi/kolaborasi
informasi, mengomunikasikan perasaan dan 2. Dapat memberi informasi secara lisan
pikiran secara lisan, tulisan, atau menggunakan 3. Dapat mencerita kembali
berbagai media serta membangun percakapan.
2 Anak mengenali dan menggunakan konsep 1. Pramatematika
pramatematika untuk memecahkan masalah di 2. Dapat berhitung menggunakan benda sekitar
dalam kehidupan sehari-hari.
3 Anak menunjukan kemampuan dasar berpikir 1. Kritis
kritis, kreatif, dan kolaboratif. 2. Kerjasama
4 Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan 1. Literasi
partisipasi dalam kegiatan pramembaca dan 2
pramenulis.
5 Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui 1. Sains (alam , sosial)
observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan 2. Mengekplorasi bahan alam yang ada disekitar
menggunakan lingkungan sekitar dan media sekolah
sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan
gagasan mengenai fenomena alam dan sosial.
6 Anak menunjukkan kemampuan awal 1. Teknologi, rekayasa
menggunakan dan merekayasa teknologi serta 2. Melakukan uji coba terhadap bahan alam
mencari informasi, gagasan, dan keterampilan yang ada disekitar sekolah
secara aman dan bertanggungjawab.
7 Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, 1. Seni
mengekspresikannya serta mengapresiasi 2. Dapat menghargai hasil karya sendiri maupun
karya seni. orang lain

4. Tujuan Pembelajaran Intrakurikuler Sesuai Topik Semester 1


Topik/Sub Topik Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alokasi
Waktu

1. Aku anak Indonesia 1.Nilai Agama dan Budi pekerti 1. Anak percaya kepada Tuhan 5 Minggu
(Pendekatan projek) 2.Jati Diri YME, mulai mengenal, dan
3.Dasar-dasar literasi, mempraktikan ajaran pokok
Matematika, sesuai dengan agama dan

18
Sains,Teknologi,Rekayasa dan kepercayaannya
Seni 2. Bangga menjadi anak Indonesia
3. Anak menunjukan kemampuan
dasarberpikir kritis, kreatif, dan
kolaboratif.
2. Tanaman Herbal 1.Nilai Agama dan Budi pekerti 1. Anak menghargai alam dengan 8 Minggu
2.Jati Diri cara merawat dan menunjukan
3.Dasar-dasar literasi, rasa syang terhadap makhluk
Matematika, hidup yang merupakan ciptaan
Sains,Teknologi,Rekayasa dan Tuhan Yang Maha Esa.
Seni 2. Anak menggunakann fungsi gerak
(motoric kasar, halus, dan taktil)
3. Anak memunjukan rasa ingin
tahu melalui observasi,
eksplorasi, dan eksperimen
dengan menggunakan lingkungan
sekitar.
3. Aku bisa membuat jamu 1.Nilai Agama dan Budi pekerti 1. Anak menghargai alam dengan 4 Minggu
2.Jati Diri cara merawat dan menunjukan
3.Dasar-dasar literasi, rasa syang terhadap makhluk
Matematika, hidup yang merupakan ciptaan
Sains,Teknologi,Rekayasa dan Tuhan Yang Maha Esa.
Seni 2. Anak menggunakann fungsi gerak
(motorik kasar, halus, dan taktil)
3. Anak memunjukan rasa ingin
tahu melalui observasi,
eksplorasi, dan eksperimen
dengan menggunakan lingkungan
sekitar.

5. Tujuan Pembelajaran Intrakurikuler Sesuai Topik Semester II


Topik/Sub Topik Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Aku beda tapi bisa 1.Nilai Agama dan Budi 1. Anak dapat menghargai sesama 5 Minggu
Bekerjasama (Pendekatan pekerti manusia dengan berbagai
projek) 2.Jati Diri perbedaannya
3.Dasar-dasar literasi,
2. Anak mengenali,
Matematika,Sains,Teknol
mengekspresikan dan mengelola
ogi,Rekayasa dan Seni
emosi diri serta membangun
hubungan social secara sehat.
3.Anak memunjukan rasa ingin tahu
melalui observasi, eksplorasi, dan
eksperimendengan menggunakan
lingkungan sekitar.
3. Matahari sumber kehidupanku 1.Nilai Agama dan Budi 1. Anak percaya kepada Tuhan YME, 6 Minggu
pekerti mulai mengenal, dan mempraktikan
2.Jati Diri ajaran pokok sesuai dengan agama
3.Dasar-dasar literasi,
dan kepercayaannya
Matematika,Sains,Teknol
2. Anak mengenali,
ogi,Rekayasa dan Seni
mengekspresikan dan mengelola
emosi diri serta membangun
hubungan social secara sehat.
3.Anak memunjukan rasa ingin tahu
melalui observasi, eksplorasi, dan
eksperimendengan menggunakan
lingkungan sekitar.
3.Aku bisa menjadi orang 1.Nilai Agama dan Budi 1. Anak percaya kepada Tuhan YME, 6 Minggu
berguna pekerti mulai mengenal, dan mempraktikan
2.Jati Diri ajaran pokok sesuai dengan agama
3.Dasar-dasar literasi,
dan kepercayaannya
Matematika,Sains,Teknol
2. Anak mengenali,
ogi,Rekayasa dan Seni
mengekspresikan dan mengelola
emosi diri serta membangun
hubungan social secara sehat.
3.Anak memunjukan rasa ingin tahu
melalui observasi, eksplorasi, dan
eksperimendengan menggunakan
lingkungan sekitar.

1. Tujuan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


a. Tujuan Pembelajaran Sesuai Tema Semester 1

19
Tema/ Dimensi Tujuan Pembelajaran Alokasi Waktu
Sub Tema
1. Aku Cinta 1. Berkebhinekaan 1. Membiasakan untuk menghormati 4 Minggu
Indonesia global budaya-budaya yang berbeda dari
2. Bergotong royong dirinya.
3. Bernalar Kritis 2. Terbiasa bekerjasama dalam
4. Kreatif melakukan kegiatan dengan kelompok
(melibatkan dua atau lebih orang)
3. Bertanya untuk memenuhi rasa
ingin tahu terhadap diri dan
lingkungannya
4. Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan sederhana serta
mengapresiasi karya dan tindakan
yang dihasilkan.

b. Tujuan Pembelajaran Sesuai Tema Semester II


Tema/ Dimensi Tujuan Pembelajaran Alokasi Waktu
Sub Tema
1. Aku Sayang 1. Beriman, bertakwa 1. Membiasakan bersyukur atas 4 Minggu
Bumi kepada Tuhan Yang karunia lingkungan alam dan sekitar
Maha Esa dan berakhlak dengan menjaga kebersihandan
mulia. merawat lingkungan alam sekitarnya.
2. Mandiri 2. Menceritakan aktivitas yang akan
3. Bernalar kritis dilakukan untuk menyelesaikan tugas
4. Kreatif yang diberikan.
3. Bertanya untuk memenuhi rasa
ingin tahu terhadap diri dan
lingkungannya
4. Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan sederhana serta
mengapresiasi karya dan tindakan
yang dihasilkan.

D. Metode Pembelajaran
TK Puri Ananda berpedoman kepada prinsip pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka .
Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran yang diharapkan dapat memandu pendidik dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif,
berpikir kritis, dan inovatif. Dalam menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, pendidik
diharapkan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Prinsip Pembelajaran Contoh pelaksanaan prinsip pembelajaran

a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap • Pada awal tahun ajaran, pendidik berusaha mencari tahu
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik kesiapan belajar peserta didik dan pencapaian sebelumnya.
saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta Misalnya, melalui dialog dengan peserta didik, sesi diskusi
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi atau metode lainnya yang sesuai.
bermakna dan menyenangkan; • Pendidik merancang atau memilih alur tujuan
pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik, atau
pada tahap awal. Pendidik dapat menggunakan atau
mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh
Kemendikbudristek.
• Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan
agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai
pengalaman yang menimbulkan emosi positif.

20
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk • Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu
sepanjang hayat; dikembangkan.
• Pendidik senantiasa memberikan umpan balik langsung
yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus
belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
• Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang
menstimulasi pemikiran yang mendalam.
• Pendidik memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif
agar terbangun sikap pembelajar mandiri.
• Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
• Pendidik memberikan tugas atau pekerjaan rumah
ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri
dan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan
mempertimbangkan beban belajar peserta didik.
• Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong
peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui

c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan • Pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran


kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik; yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kompetensi, misalnya belajar berbasis
inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran
terdiferensiasi.
• Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk
memberi
keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik.
• Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam
memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi)

d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang • Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan,
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan dan budaya yang menarik minat peserta didik.
komunitas sebagai mitra; • Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk
memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu,
dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, sesama
peserta didik, serta antara peserta didik dan materi belajar.
• Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas,
organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber
untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang
relevan.
• Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan
komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
• Pada PAUD, pendidik menggunakan pendekatan
multibahasa berbasis bahasa ibu juga dapat digunakan,
utamanya bagi peserta didik yang tumbuh di komunitas
yang menggunakan bahasa lokal.
• Pada SMK, terdapat pembelajaran melalui Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di dunia kerja atau
tempat praktik di lingkungan sekolah yang telah dirancang
sesuai dengan standar dunia kerja, menerapkan sistem dan
budaya kerja sebagaimana di dunia kerja, dan disupervisi
oleh pendidik/instruktur yang ditugaskan atau memiliki
pengalaman di dunia kerja yang relevan.
• Pada SMK, pendidik dapat menyelenggarakan
pembelajaran melalui praktik-praktik kerja bernuansa
industri di lingkungan sekolah melalui model pembelajaran
industri (teaching factory).
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang • Pendidik berupaya untuk mengintegrasikan kehidupan
berkelanjutan. keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan
pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai
dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan dan masa depan bumi, misalnya menggunakan
sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.),
mengurangi

21
sampah, dsb.
• Pendidik memotivasi peserta didik untuk menyadari
bahwa masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu
mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan
mereka.
• Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari
solusisolusi
permasalahan di keseharian yang sesuai dengan
tahapan belajarnya.
• Pendidik memanfaatkan projek penguatan profil pelajar
Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi
peserta didik sebagai warga dunia masa depan.

Kegiatan yang dipilih dan disajikan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Untuk mencapai hal tersebut,
pendidik dapat:

• menggunakan berbagai strategi pendekatan belajar

• menggunakan berbagai media ajar

• menggunakan berbagai sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar. Sumber belajar yang
tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak

Metode pembelajaran dalam Intrakurikuler yang digunakan di TK Puri Ananda adalah

• Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud ‘Merdeka Belajar,


Merdeka Bermain’, misalnya metode : eksperimen, sosiodrama, bercerita/mendongeng.

Metode pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di TK Puri Ananda adalah
dengan cara :

• Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek.
• Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel.
• Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek.
• Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
• Khusus satuan PAUD kegiatan ini dilaksanakan minimal 2x setahun, serta dilaksanakan dalam konteks
perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional dengan menggunakan empat (4) pilihan
tema besar yang sudah ditetapkan.

Metode pembelajaran dalam Ekstrakurikuler di TK Puri Ananda diatur :

• Terdiri atas ekstrakurikuler yang dapat di pilih berupa kegiatan yang dikembangkan dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik.
• Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan.
• Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan tertentu.

• Program ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

E. Assesmen Pembelajaran
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan.
Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses
pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Kaitan antara pembelajaran dan
asesmen, digambarkan dan diilustrasikan melalui ilustrasi berikut:

Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan


pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada
saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal
pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik,
dan hasilnya digunakan untuk erancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.

22
Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel,
sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan
mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus memastikan
tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.

Proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi


pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada siklus ini, mendidik diharapkan
dapat menyelenggarakan pembelajaran yang : (1) interaktif; (2) inspiratif; (3) menyenangkan; (4)
menantang; (5) memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta
psikologis peserta didik (akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab V). Sepanjang proses pembelajaran,
pendidik dapat mengadakan asesmen formatif untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran
sudah dicapai oleh peserta didik.

Tahapan selanjutnya adalah proses asesmen pembelajaran. Asesmen pembelajaran


diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat
berupa formatif dan sumatif. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal pembelajaran dan
asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran digunakan mendukung
pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan
yang mereka butuhkan. Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan sebagai
dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat dijadikan acuan untuk
perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila diperlukan. Apabila peserta didik dirasa telah
mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran
berikutnya. Namun, apabila tujuan pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan
terlebih dahulu. Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan
ketercapaian dari keseluruhan tujuan pembelajaran.

Ketiga tahapan ini akan terus berlangsung dalam bentuk siklus. Dalam prosesnya,
pendidik dapat melakukan refleksi, baik dilakukan secara pribadi maupun

dengan bantuan kolega pendidik, kepala satuan pendidikan, atau pengawas sekolah. Oleh karena
itu, proses pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk membantu
keberhasilan peserta didik di dalam kelas.

Prinsip Asesmen dan Contoh Pelaksanaannya

Prinsip Asesmen Contoh Pelaksanaan Prinsip Asesmen

1.Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses • Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk peserta didik.
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat • Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk
memandu mereka dalam menentukan strategi pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan
pembelajaran selanjutnya; balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk
perbaikan kedepannya.
• Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat dukungan
untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh.
• Pendidik melibatkan peserta didik dalam melakukan
asesmen, melalui penilaian diri, penilaian antar teman,
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman.
• Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk berefleksi tentang kemampuan mereka,
serta bagaimana meningkatkan kemampuan tersebut
berdasarkan hasil asesmen.
• Pendidik merancang asesmen untuk mendorong peserta
didik terus meningkatkan kompetensinya melalui asesmen
dengan tingkat kesulitan yang tepat dan umpan balik yang
membangun
• Pada konteks PAUD, yang dipantau tidak hanya berbagai
aspek perkembangan yang ada di CP, namun juga tumbuh
kembang anak secara keseluruhan.

23
b.Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan • Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat
fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen pada peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal
agar efektif mencapai tujuan pembelajaran; pembelajaran.
• Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam
sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
asesmen formatif digunakan untuk umpan balik
pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, • Pendidik menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar
dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang hanya untuk kepentingan menguji.
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program • Pendidik menentukan kriteria sukses dan
pembelajaran yang sesuai selanjutnya; menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka
memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
• Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
sesuai dengan tujuan asesmen.
• Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta • Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara
didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan untuk dipahami oleh peserta didik dan orang tua.
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; • Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersamasama
beserta orang tua.

e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, • Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
pendidik, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai • Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik
pembelajaran. dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki
strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
• Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersamasama
orang tua.

Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini:

1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
pendidik danpeserta didik untuk memperbaiki proses belajar.

a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk
mempelajarimateri ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen ini
termasuk dalam kategoriasesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang
pembelajaran, tidak untukkeperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam
rapor.

b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya
asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen
formatif.

2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan
pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan
sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan

24
kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian
dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atauakhir jenjang.

Instrumen penilaian atau asesmen yang dapat menjadi inspirasi bagi pendidik,yaitu:

 Rubrik
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik
sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja.
Rubrik juga dapat digunakan oleh pendidik untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang
harus dikuasai. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai
yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.

 Ceklis
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju.

 Catatan Anekdotal
Catatan singkat hasil observasi yang difokuskan pada performa dan perilaku

yang menonjol, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi

yang dilakukan.

 Grafik Perkembangan (Kontinum)


Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar.

Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh
pendidik. Teknik asesmen yang dapat diadaptasi, yaitu :

 Observasi
Penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui

pengamatan perilaku yang diamati secara berkala. Observasi dapat difokuskan

untuk semua peserta didik atau per individu. Observasi dapat dilakukan dalam

tugas atau aktivitas rutin/harian.

 Kinerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat
portofolio.

 Projek
Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.

 Tes Tertulis
Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau

25
memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik.
 Tes Lisan
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan,dan dapat
diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.
 Penugasan
Pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi peserta
didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.`

 Portofolio
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.

F. Pelaporan Hasil Belajar


Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar mengacu pada data asesmen otentik yang
telah dimiliki dalam rentang periode waktu tertentu. Selain berisikan laporan kemajuan belajar
(Capaian Pembelajaran dan projek penguatan profil pelajar Pancasila), laporan dapat memuat
informasi tumbuh kembang anak dan refleksi orang tua supaya Satuan PAUD dan orang
tua/wali mendapat informasi perkembangan peserta didik secara utuh. Satuan pendidikan berhak
menentukan apakah akan melaporkan hasil kemajuan belajar setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

Bukti pencapaian capaian pembelajaran dalam Intrakurikuler berupa


portofolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen. Hasil belajar
Intrakurikuler dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD.
Bukti hasil belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berupa hasil
produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan projek. Satuan
pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil projek melalui
pameran/pertunjukan. Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks
PAUD, pada bagian terpisah dengan intrakurikuler.
Bukti hasil belajar Ekstrakurikuler berupa testimoni atau cerita dari peserta didik.
Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD, pada bagian
terpisah dengan intrakurikuler.

TK Puri Ananda tidak menentukan kriteria dan mekanisme kenaikan kelas.


Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis (automatic promotion). Pembelajaran
dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran
berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level). Setiap
peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi
peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian

tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat
mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya
menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. • Untuk PAUD tidak memiliki
evaluasi untuk kelulusan, tetapi diharapkan anak yang telah menyelesaikan fase pondasi
(PAUD) dapat mencapai profil peserta didik yang tergambar dalam STPPA.

Perencanaan Ruang lingkup kelas meliputi penyusunan modul ajar atau rencana
pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai
faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah, ketersediaan

26
sarana dan prasarana pembelajaran, dan lainlain. Setiap pendidik perlu memiliki rencana
pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana
pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai
RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia
tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-
komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP. Komponen yang dimaksud tertera pada
Tabel . berikut ini
Perbandingan Antara Komponen Minimum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan
Modul Ajar

Komponen minimum dalam rencana Komponen minimum dalam modul ajar

pelaksanaan pembelajaran
• Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan • Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur
dalam alur tujuan pembelajaran). tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
• Langkah-langkah atau kegiatan untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu
atau lebih pertemuan.
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih
• Rencana asesmen untuk di awal
pertemuan.
pembelajaran beserta instrumen dan cara
• Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen penilaiannya.
untuk di awal pembelajaran dan rencana • Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
asesmen di akhir pembelajaran untuk ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. cara penilaiannya.
• Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya
bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik.

BAB V

EVALUASI, PENDAMPINGAN, DAN PENGEMBANGAN DIRI

Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan


salah satu tindak lanjut dari evaluasi. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian umpan balik
dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar penting dilakukan oleh pendidik.
Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan
belajar, Capaian Pembelajaran, dan profil pelajar Pancasila.

A.Evaluasi Kurikulum Satuan Pendidikan

27
Evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan dilakukan
secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh
bertujuan untuk mengukur keberhasilan pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran. Evaluasi
kurikulum operasional satuan pendidikan bertujuan untuk mengukur keberhasilan kepala satuan
pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan yang direncanakan dengan
tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan satuan pendidikan telah tercapai.

Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari evaluasi kurikulum
operasional satuan pendidikan Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi
yang berbeda. Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik,
sedangkan sasaran utama evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan adalah kepala satuan
pendidikan dan pendidik, di mana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini dikelola
oleh para kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik yang dianggap sudah mampu untuk melakukan
peran ini. Evaluasi dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

Waktu pelaksanaan Evaluasi Kurikulum Operasional dapat dilakukan :

Per hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar
berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan
belajar.

Per Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, pendidik bisa
mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
terhadap proses belajar.

Per Semester. Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat kontinum pencapaian.

Per Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam satu tahun dapat
dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek dan bagaimana hal tersebut
berkontribusi dengan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan.

Sumber informasi dalam meninjau ulang pembelajaran dan kurikulum operasional


satuan pembelajaran berasal dari :

 Hasil asesmen peserta didik per unit


 Artefak peserta didik: projek peserta didik, portofolio peserta didik, pameran karya,
 pertunjukan, dan sebagainya.
 Survei lulusan
 Refleksi proses belajar oleh pendidik
 Observasi kepala satuan pendidikan
 Rapor Pendidikan
Sasaran Evaluasi Kurikulum Operasioanal Satuan Pendidikan adalah :

 Alur pembelajaran, mutu, dan relevansi hasil belajar dan prosesnya untuk menentukan
tujuan pembelajaran berikutnya

 Kompetensi utuh peserta didik yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan dituju (mengacu kepada profil pelajar Pancasila)
 Asesmen pembelajaran
 Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, dan kesesuaian dengan tahapan

28
perkembangan anak.
 Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.
 Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar
mereka dapat bekerja dengan efektif

 Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya
 Proses dan program apa yang masih perlu dan paling penting untuk dikembangkan
Evaluasi dilaksanakan dengan cara

Kolaboratif: Melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk peserta didik.

Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur, dan
berdasarkan bukti.

Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang dikumpulkan dari


berbagai sumber dan yang ditelaah secara seksama.

Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta didik dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.

Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran peserta didik .

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Evaluasi kurikulum Operasional


Satuan Pendidikan adalah :

 Kepala satuan Pendidikan


 Wakil kepala satuan pendidikan Bidang Kurikulum (bila ada)
 Pendidik
 Tenaga kependidikan
 Peserta didik
 Orang tua peserta didik
 Pengawas atau penilik satuan pendidikan

B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional

Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan


pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala
satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan profesional
sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan
pengawas. Kepala satuan pendidikan dan pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh
pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa dilakukan di satuan pendidikan, seperti:

• Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran


seseorang terhadap suatu masalah.

• Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu


kendala

• Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan
pendidikan).

Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional


29
1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan berdasarkan hasil
kegiatan evaluasi.

2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional. Menentukan area yang
perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana program.

3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis untuk
mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan aktivitas
pembinaan tersebut.

4. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi
peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.

5. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif dalam satuan
pendidikan antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan bersama.

Proses pendampingan dan pengembangan profesional di TK Puri Ananda ini dilakukan


melalui:
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Kepala
Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilaksanakan sesuai program kerja KKG
secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi
tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Pengawas, Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Komunitas belajar kepala sekolah dan guru Implementasi Kurikulum Merdeka.

BAB VI

PENUTUP

Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu proses yang
kompleks. Pemerintah memandang bahwa implementasi kurikulum adalah suatu proses pembelajaran
yang panjang sehingga pendidik dan satuan pendidikan diberikan kesempatan untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing. Seperti halnya
peserta didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan dan tahap capaian mereka, pendidik dan satuan
pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-
masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam menggunakannya.

30
Tahapan tahapan implementasi kurikulum awal,berkembang, siap,dann mahir
dikembangkan untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam menetapkan target implementasi
Kurikulum Merdeka. Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan tentu berbeda-beda, oleh karena itu
tahapan implementasi ini dirancang agar setiap pendidik dapat dengan percaya diri mencoba
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Rasa percaya diri yang dimaksud merupakan keyakinan
bahwa pendidik dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk melakukan yang
terbaik dalam mengimplementasikan kurikulum. Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal
penting bagi pendidik, termasuk dalam mengimplementasikan kurikulum. Ia tidak harus langsung fasih
dalam menerapkannya, melainkan melalui tahapan-tahapan.

Adanya pentahapan ini menunjukkan bahwa TK Puri Ananda dapat mulai


mengimplementasikan pada tahap yang lebih rendah dibandingkan dengan satuan pendidikan lain, namun
pelaksanaannya tetap berpegang pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada
filosofi Merdeka Belajar dan mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan.

31
32

Anda mungkin juga menyukai