SERANGAN RAYAP PADA juga bangunan dengan peruntukan
LINGKUNGAN KOTA lainnya seperti gedung
perkantoran,mall, hotel, dan lain- lain. Bahkan dalam beberapa tahun Tidak banyak disadari bahwa Kota terakhir ini, sebagaimana di laporkan tak hanya menghadapi kompleksitas dalam beberapa media massa masalah seperti pencemaran, robohnya bangunan-bangunan sampah, dan konflik sosial tetapi gedung sekolah adalah juga akibat juga masalah-masalah yang timbul ulah serangga kecil pemakan kayu akibat interaksi manusia dengan ini. makhluk hidup lain tertentu yang secara tidak langsung terekayasa Serbuan vektor penyakit dan rayap oleh aktivitas manusia menjadi menunjukkan sebuah fakta bahwa faktor pengganggu dan vektor lingkungan kota yang sepenuhnya penyakit yang mengerikan. dikendalikan manusia (man made environment) semakin tidak ramah. Tidak terlupakan bahwa beberapa Intekasi antar komponen vektor penyakit pada dua tahun penyusunnya cenderung saling yang lalu menyebabkan bencana merugikan. Sebuah bencana yang mengerikan, lebih dari 24 ribu ekologis lingkungan kota yang harus jiwa terjangkit demam berdarah dan menggugah kesadaran. 366 orang diantaranya meninggal dunia. Belum reda dengan wabah demam berdarah, leprospirosis juga Fenomena Serangan Rayap siap mengancam. Di DKI Jakarta Pada Lingkungan Kota dilaporkan tiga penderita meninggal dunia dan belasan lainnya di rawat di beberapa rumah sakit, demikian juga dengan penyakit kaki gajah walau tidak memakan korban jiwa tetapi angka penderita semakin bertambah. Pada tahun ini, demam berdarah pun mulai kembali banyak menelan korban sebagaimana yang terjadi di Medan.
Di samping vektor penyakit,
binatang pengganggu seperti rayap pun mengancam masyarakat kota dalam bentuk yang lain. Rayap menimbulkan kerusakan bangunan gedung sebagai habitat manusia dengan tingkat kerusakan yang terus cenderung meningkat. Beberapa struktur atap bangunan dilaporkan rubuh akibat serangan rayap, tidak hanya menimpa bangunan dengan fungsi hunian (rumah tinggal), tetapi