Anda di halaman 1dari 2

No-code Development

No-code development merupakan jenis proses web development yang memungkinan non-programmer
untuk membuat software tanpa harus menulis code. No-Code Movement, gerakan untuk melakukan
pembuatan software tanpa coding, merupakan kepercayaan bahwa teknologi harus dapat membantu
kreatifitas dan bukan menjadi hambatan.

Tidak semua orang paham menjadi seorang programmer yang handal, sehingga dengan adanya no-code
movement, semua orang dapat membuat aplikasi dan membuat proses pembuatan Minimum Viable
Product (MVP) menjadi lebih mudah dan efisien untuk mempermudah validasi untuk kemudian
dilakukan proses website development secara standard ketika MVP nya sudah valid.

No-code secara sederhana merupakan membuat satu abstraksi layer yang mempermudah proses coding.
Dimana pada layer yang akan diakses oleh user cukup melakukan drag and drop pada layer tersebut
untuk kemudian secara sistem akan ditranslasikan ke bahasa HTML, CSS maupun java script.

Keuntungan No-Code
No-Code sangat tepat digunakan ketika kita akan membuat aplikasi sederhana untuk menyelesaikan satu
masalah bisnis atau departemen, ataupun untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan solusi yang
cukup sederhana. Dengan menggunakan no-code platform, waktu yang diperlukan untuk dapat
membuat aplikasi cukup cepat dan mudah.

No-Code Disadvantages
Kekurangan dari no-code adalah perihal security, integrasi dan juga membuat aplikasi dengan beberapa
fitur yang cukup advanced dan customize.

Contoh no code platform : https://www.appsheet.com/


AppSheet adalah platform pengembangan tanpa kode yang memungkinkan siapa saja untuk membuat
aplikasi web dan seluler tanpa memerlukan pengalaman coding. Anda dapat membuat aplikasi AppSheet
dari berbagai sumber data, seperti Google Spreadsheet, Excel, Cloud SQL, Salesforce, dan konektor
serupa lainnya. Aktivitas pengguna aplikasi disinkronkan ke sumber data yang terhubung. Salah Satu
contoh aplikasi yang di buat dengan appsheet: https://www.hartexinity.com/automation-tools/appsheet

Low-code Development
Low-code merupakan cara bagi para developer berbagai level dan keahlian untuk dapat membuat dan
merancang aplikasi dengan cepat dengan proses coding yang dipersingkat lewat fitur drag and drop.
Untuk mempelajari low-code development diperlukan pengetahuan dasar programming sehingga proses
kustomisasi dan membuat aplikasi yang user friendly lebih mudah dan lebih fleksibel jika dibandingkan
dengan no-code.
Untuk programmer yang mempunyai skill yang cukup tinggi, dengan menggunakan low-code
development platform akan mempersingkat waktu dikarenakan tidak perlu melakukan proses coding
yang mengulang dan repetitif. Salah satu contoh low code platform adalah wordpress dimana membuat
website menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan kustomisasi ketika kita memahami HTML, CSS dan
PHP.

Keuntungan Low-code
1. Kecepatan: Dengan low code, kita dapat membuat aplikasi untuk beberapa platform secara
bersamaan dan menunjukkan hasil kepada user untuk validasi maupun stakeholder yang
diperlukan dalam hitungan hari atau bahkan jam.
2. Lebih banyak sumber daya: Jika kita sedang mengerjakan proyek besar, kita tidak perlu lagi
menunggu pengembang dengan keahlian khusus untuk menyelesaikan proyek panjang lainnya,
yang berarti segala sesuatunya dapat diselesaikan lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah.
3. Risiko rendah/ROI tinggi: Dengan low code, proses keamanan yang kuat, integrasi data, dan
dukungan lintas platform sudah ada di dalamnya dan dapat dengan mudah disesuaikan, maka
resiko menjadi lebih sedikit dan fokus waktu yang digunakan bisa dimanfaatkan kepada kegiatan
bisnis maupun aktivitas lainnya.
4. One-click Deployment, satu klik untuk GO LIVE

Kekurangan low-code
Diperlukan waktu untuk mempelajari platform low code dan juga sangat bergantung dengan fitur yang
disediakan oleh penyedia low code platform. Sehingga untuk kebutuhan kustomisasi tinggi bisa jadi
belum ter-cover dalam fitur low code platform.

Anda mungkin juga menyukai