Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kita dapat mengikuti kegiatan berpidato dalam rangka memperingati HUT RI
ke-78 dalam keadaan sehat walafiat aamiin aamiin aamiin ya rabbal alamin.

Para hadirin sekalian, hari ini merupakan momen yang sangat penting bagi kita. Indonesia berhasil
merdeka berkat jasa para pahlawan yang tidak gentar melawan penjajah dari bumi pertiwi tercinta.

Oleh karena itu, patutlah kita berterima kasih, mengenang, serta mendoakan para pahlawan
kemerdekaan pada momen HUT RI ke-78 ini.

Kita tidak boleh sedikitpun melupakan sejarah bangsa Indonesia dan jasa para pahlawan. Ingat pesan
Presiden Soekarno yaitu "Jas Merah" atau "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".

Para hadirin sekalian yang saya hormati, jika kita mengenang perjuangan para pahlawan muda disaat
merebut kemerdekaan bangsa ini, maka sudah jelas terlintas di benak kita, bahwa semangat persatuan
mereka bagaikan api yang membara begitu hebatnya menyatu pada jiwa dan raga.

Kita harus menanamkan dan meneladani sikap nasionalisme serta patriotisme dari pahlawan
kemerdekaan, bisa dengan cara melestarikan kekayaan Indonesia agar tidak tenggelam dalam
perkembangan zaman saat ini.

Terutama untuk para pemuda dan pemudi yang menjadi penerus bangsa Indonesia, harus mampu
mempertahankan dasar negara agar dapat mensejahterakan masyarakat bangsa dan menjaga
keutuhannya sebagai bukti bakti kepada pertiwi.

Para hadirin sekalian, perlu diingat setiap saat bahwa Bhinneka Tunggal Ika semboyan negara kita yang
akan selalu menjadi panutan generasi penerus bangsa.

Kiranya cukup sekian pidato kemerdekaan HUT RI ke-78 tentang nasionalisme kali ini. Jika ada salah
kata, saya meminta maaf.

Semoga semangat kita dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa akan selalu diberkahi rahmat Allah
SWT.

Merdeka!

Merdeka!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai