Anda di halaman 1dari 15
‘Menimbang Mengingat ‘Menetapkan MENTERITENAGARERLA REPUBLIC NOKNESA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA RI. a. Bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut dan ‘mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahay besar bagi industri, tenaga kerja, Kingkungan maupun sumber daya lainnye, b. Bahwa untuk mencegah Kecelaksan dan penyakit akibat Kerja, akibat penggunaan bahan kkimia berbahaya di tempat kerja maka perlu diaturpengendaliannya ©. Bahwa Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 612/Men/1989 tentang Penyediaan Data Bahan Berbahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah tidak sesuai lagi maka pperla disemparakan; 4d. Bahwa untuk itu perin ditetapkan Keputusan Menten. 1, Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara tahan 1970 No. 1, Tambahan Lembaran Negara No. 2918). 2. KeputusanPresiden No. 122/M tniun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformssi Pembangunan 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan ‘Tenaga Kerja Dalam Penyelenggarzan Kesslamatan Kerja 4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 02/Men/1992 tentang ‘Tata Cara Penunjukan ‘Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5. Peraturan Menteri ‘Tenaga Kerja No. Per, O4/Mewi995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja. MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGENDALIANBAHANKIMIABERBAHAYADI TEMPAT KERJA. BABI KETENTUAN UMUM Pasald a Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk wnggal atau campuran yang berdasarkan sifat ‘kimia dan fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. b. Nilai Ambang Kuantitas yang selanjutnya disebut NAK adalah standar kuantitas baban kimia berbahaya untuk ‘menetapkan potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja. © Pengendalisn balan kimia berbahaya adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko akcbat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja alat-alat kerja dan lingkangan, d. Lethal Dose 50 (LD 50) adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50 % binatang percobaan, 957 Lethal Concentration 50 (LC 50) adalsh konsentrasi yang menyebebkan kematian pada 50 % binatang pereobaan, Pengusaha adalah 1. Orang, perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalenkan suaty pervsahaan miliksendiris 2 Orang, perseorangan, persckutwan atau bidan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; 3. Orang, perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di Indone- sia mewakili perasahaan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 2 yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia, Pengurus adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin Jangsung suatu kegiatan kerja atau bagiannya yang berditi sendiri “Tenaga kerja adalab setiap orang yang mclakukan pekerjaan baik di dalam maupun di Iuarhubungan kerja, guna ‘menghasitkan jeso ataubarang untakmemenuhi sebutuhan masyaraket. ‘Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, smelakukan pekerjaan atau yang sering dimasuki tcnaga kerja untuk keperluan suatu usaha, dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, Abli Keselomatan dan Kesehaten Kerja adalah (enaga teknis berkeablian khusus dari juar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai teknis betkeahtian khusus dari Departemen Tenaga Kerja ‘yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. Direicur adalah peiabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja scbagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (4) UUNo. 1 Tahan 1970, “Menteri adalah Mentesi yang membidangi ketenazakerjaan. Pasal 2 Penguseha slau Pengurus yang menggunakan, menyimpan, memakai, produksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbabaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan Kerja dan penyakitakibat kerja, Pasal 3 Pengendalian bahan kimia berbahaya sebagaisnana dimaksud pasa! 2 meliputt ® ® 958 penyediaan tembar dats keselamatan bahan (LDKB) dan label, ppenunsjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia; BABI PENYEDIAAN DAN PENYAMPAIAN LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN DAN, LABEL Pasal 4 ‘Lembar data keselamnatan bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf'a meliputi Keterangan tentang ‘denttas balan dan perusahean; Komposisi balan; {dentifikasi bahaya; tindaken periolongan pertama pada kecelakaan (P3K); tindaken penanggulangen kebakaran; tindaken mengatasi kebocoran dan tumpahan; rrenyimpanan den penanganan bahan; pengendalian pemajanan dan alat pelindung dri: sift fisika dan kimia; [PT I stabilitas dan reaktifitas bahar; informasi toksikologi; informasi ekologi; pembuangan limba; pengangkutan bahan; ‘nformasi peraturan perundang-undangan yang berlaku; informs! lan yang diperlukan. @)_Bentuk lembar data keselamatan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran | Keputusan Menteri ini. weegery Pasal S Label sebageimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan mengensi ‘nama produk; identifikasi bahaya; ‘anda bahaya dan artinya; uraian resiko dan penanggulangannya; tindakan pencegahan; instroksi dalam hal terkena atan terpapar; instruksi kebakaran; instruksi tumpehan atau bocoran; instruksi pengisian danpenyimpanan referensi ‘nama, alamat dan nomor telepon pabrik pemibuat atau distributor. Pasal 6 Lembar Data Keselematan Bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dilotakkan di tempat yang mudah diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan. BABII PENETAPAN POTENSI BAHAYA INSTALASI Pasal7 ()Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan Daftar Nama, Sifat dan Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja dengan mengisi forrmalir sesuai contoh seperti tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri ini kepada Kantor Departemen/ Dinas Tenaga Kerja selempat dengan tembusannya disampaikan kepada Kantor ‘Wilayah Departemen Tenaga Kerjasetempat. @ Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja setempat selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima daftar, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus meneliti kebenaran data tersebut, Pasal 8 (@) erdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2) Kantor Departemen Dinas Tenaga Kerja setempat menetapkan kategori potensi bahaya perisahaan atau industri yang bersangkutan; @) Potensi bahaya sebagsimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari a. bahaya besar; b. bahaya menengah, ©) Kategori potensi bahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Nama, Kriteria serta Nilai Ambang Kuantitas (NAK) Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja, Pasal 9 Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (3) terdiri dari 4, bahan beracun; b. bahan sangat beracun; c.cairan mudah terbakar; 959 wo Q a 2 ® 9 cairan sangat mudah terbakar; ‘228 mudah terbakar; ‘batan mudah meledaks ‘bahan seaktif; balan oksidator. Pasal 10 Bahan kimia yang termasuk kriteria bahan beracun ateu sangat beracun sebagaimana dimeksud dalam pasel 9 ‘hurufa dan b, dtetapkan dengan memperhatikan sifat kimia, fisika dan toksik: Sifat kimmia, fisika dan toksik, baban kimia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan sebagai berikut bahan beracun dalam hal pemajanan melalui Mulut : ID $0>25 atau <200 mg/ kg berat badan, atau Kult LD 5-> 25 atau 400 mg/kg berat badan, atau pernafasan : LC 50 > 0,5 mg/l dan 2 mg/l ‘6 bahan sangat beracun dalam hal pomajanan melalui Mulut : LD $0 <25 mg/kg berat badan, atau Kulit: LD 50 = 25 me/kg berat badan, atau pernafasan : LC 50< 0,5 mg/l Pasal 11 Bahan kimia yang termasuk kriteria cairan mudeh terbakar, eairan sangat mudah terbakar dan ges mudah terbakar, scbagaimana dimaksud dalam pasal 9 hurufc, d, daa e ditetapkan dengan memperhatikan sifet kimia an fisika Sifat fisika dan kimia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut 8 calran mudah terbakear dalam hal titik nyala > 21°C dan < 55 °C pada tekanan | (satu) atmostir; 'b cairan sangat mudah terbakar dalam hal titik ayala <21 °C dan titik didih > 20 C pada tekanan 1 (sary) atmostir; ‘S _gesmudabterbakar dalam haltitik didih <20°C pada tckanan 1 (satu) atmosfir. Pasal 12 Bahan kimia ditetapkan termasuk kriteria mudsh meledak sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huraf fapabila reaksi kimia bahan terscbut menghasilken gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta subu yang tinggi, sehingga menimbulkan Kerusakan disekelilingny2. Bahan kimia ditetapkan termasuk kriteria reaktifsebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huraf g apabila bahan tersebut 2. bereaksi dengan air, mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar, atau 'b. _beseaksi dengan asam, mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar atau beracun dengan korosif Bahan Kimia ditetapkan termasuk kriteria oksidator, scbagaimana dimaksud dalam pasal 9 huraf A apabila reeks kimia atau penguraiannya menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran, Pasal 13 ‘Nilai Ambang Kuantitasnya (NAK) bahan kimia yeng termasuk kriteria beracun atau sangat beracun, sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, dan muda meledak atau reaktif sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (1) dan ‘yal (2), Gitetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran III Keputusan Menteri ini Pasal 14 Nilai Ambang Kuantitas (NAK) bahan kimia selain yang dimaksud dalam pasal 13 ditetapkan sebagai berilat bbakan kimia kriteria beracun 10 ton; bahan kimia kriteria sangat beracun 5 ton; bbahan kimiakriteriareaktif 50 ton: Dahan kimia kriteria mudah meledak 10 ton; bbahan kimiakriteria oksidator 10 100; bbahan kimia kriteria cairan mudah terbakar 200 ton; ‘bahan kimia kriteria cairan gangatmudah terbakar 100 ton; 960 TT T h. Dahan kimia kriteria gas mudah terbakar 50 ton, Pasal 13 (Perusahaan atau industri yang mempergunakan bahan kimia berbahaya dengan kuantites melebihi Nilai Ambang ‘Kuamtitas (NAK) sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 dan 14 dikategorikan sebagai perusshaan yang ‘mempunyai potensi bahaya besar. @ Perusahaan atau industri yang mempergunakan bahan kimia berbahaya dengan kuentitas sama atau lebih kecil dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK) sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 dan 14 diketegorikan sebagai perusahaan yang mempunyai potensi bahaya menengah, BABIY KEWAJIBAN PENGUSAHAATAU PENGURUS Pasal 16 (D Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi baheya besar sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (1) wai ‘4 mempekerjaken petugas K3 Kinia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja non shift sekurang-Kurangnya 2 (dua) orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem Kerja shitt sekarang- kurangnya 5 (lima)orangs b-mempekerjakan ahli K3 Kimia sekurang-leurangnya 1 (satu) orang; ¢. membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar; 4. melaporkan setiap peruibahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi instalasi yang digunakan: ©. melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang eda di tempat kerja sekurang-Kurangnya 6 (enamn) bulan sekali; £ _melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sckali ‘g. melakuken pemeriksean kesehaian tenaga kerja sckurang-kurangnya 1 (satu) tahun sckali _Pengujien faktor kimia dan instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dan Feitakukan oleh perusahean jasa K3 atau instansi yang berwenang. Pasal 17 (1) Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya menengeh sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (2) wal ‘2 mempunayai petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem Kerja non shift sekurang-kurangnya 1 (satu) orang, dan apabila dipekerjakan dengan mempergunakan shift sekurang- urangnya 3 (tiga) or- ang; 'bmembuat éokumen pengendalian potensi bahaya menengah;, © melaporkan setiap perubahan nama baban kimia dan kuantitas bahan kimia, proses d instaasi yangdigunakan; d—melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sckurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekalis © melakukan pemeriksaan dan pengajisn instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-urangnya 3 (tiga) tahan sekali: £ melakukan pemeriksaan keschatan tenaga kerja Sekurang-Kurangnya | (satu) tahun sekeli 2) Pengujian faktor kimia dan instalesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan e dilakukan oleh penusahaan jasa K3 atau instansi yeng bervenang. Pasal 18 modifikasi Hasil pengujian faktor kimia dan instalasi scbagaimana dimaksud pada pasal 16 ayal (2) dan pasal 17 ayat (2) dipergunakan sebagai acuan dalam pengendalian balan kimia berbahaya di tempat kerja. Pasal 19 (2) Dokumen pengendalian potensi bahaya besarscbagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf ¢ sekurang- Jeurangnya memuat a identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko; 1b. Kegiatan tchnis, rancang bangun, Konstruksi, pemilihan bshaa kimia, seria pengoperasian dan 961 TTT I @ o o @ 2) @) 962 pemeliharaan instalasi: ¢ _kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja; 4 rencana dan prosedur penanggulangen keadaan dacurat © prosedur kerja aman, Dokurnen pengendalian potensi bahaya menengah sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (1) hurufb sckurang-Kurangnya mermuat 8 identifikesi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko; 6 _kegiatan teknis, rancang bangun, konsiruksi, pemilihan bahan kimi serta pengoperasian dan pemeliharaan instalasi; © _kegiatan pembinaan tenage kerja di tempat kerja: @__prosedur kerja annan, ‘Tata cara pembuatan dan rincian isi dokumen pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur Jebih tanjut dengan keputusim Menteri atau Pejabat yang ditunjuk Pasal 20 Dokumen pengendalian potensi bahaya besar sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) disampaikan kepada Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja dengan tembusan kepada Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja sctempat. Dokumen pengendalian potensi bahaya menengah sebagaimana dimaksud dalam pasa 19 ayat (2) disampaikan kepada Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja setempat. Pasal 21 Kantor Wilayah Tenaga Kerja dan Kantor Departemen/Dinas Tenaga Kerja setempat selambatlambatnya 30 (iga ppuluh) hari Kerja setelah menerima dokumen pengendalian sebagaimana dimaksud dalam rasal 20 ayat (1) dan (2) ‘melakukan penelitian kebenaran isi dokumen tersebu. Kebenaran isi dokumen sebagaimana tersebut pada ayat (1) harus dinyatakan socara tertulis dengan ‘membubuhkan tanda persetujuan, Dokumen pengendalian sebegsimana dimaksud pada ayat (1) yang telah dinyatakan kebenarannya sesuai ayat (2) dipergunakan sebagai acuan pengawasan pelakssnean K3 di tempat kerja BABY PENUNJUKAN PETUGAS K3 KIMIA DAN AHLIK3 KIMIA Pasal 22 Petugas K3 Kimia sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huraf'¢ dan pasal 17 ayat (1) huruf a ‘mempunyai kewajiban : &— melakukan identfikasi bahaya; b.— melaksanakan prosedur kerja aman; © melaksanakan prosedur penanggulangan keadzan darurat; 4. mengembangkan pengetahuan K3 bidang kimia. ‘Untuk dapat ditunjuk sebagai Petugas K3 Kimia ditetapkan : a bekerja pada perusahaan yang bersangkutan; b. tidak dalam masa percobaan; © bubungan kerja tidak didasarken pada PerjanjianKerja Waktu Tertenta (PKWT); telah mengikuti kursus teknis K3 kimia, Kursus teknis Petugas K3 Kimia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, dilsksanakan oleh perusahaan sendiri, perusahaan jasa K3, atau instansi yang berwenang dengan kurikulum seperti yang tercantum dalara lampiran IV Keputusan Menteri ini. (@) Perusahaan sebegsimana dimaksud pada ayat (3) sebelum melakukan Kursus harus melaporkan rencaa pelaksanaan kursus teknis kepada Kantor Departemen/Dinas Tenaya Kerja setempat Pasal 23 ()AbliK3 Kimia sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) hunufb mempunyai kewajiban a. membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangun K3 bahan kimia berbahaya; b. _ memberikan laporan kepada Menterialau Pejabat yang ditunjuk mengenai hasi} pelaksanaan tugasnye; c. merabasiakan segala keterangan yang berkaitan dengan rahasia perusahsanatan instansi yang didapat karenajebatannya; 4 menyusun program kerja pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat keris & melakukan identfikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko; mengusuilkan pembuatan prosedur kerja aman dan penanggutangen keadaan darurat kepada pengusahia ‘tan. pengurus, @) Pemmjukan Abli K3 Kimia sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 24 (1) Penunjukan Petugas K3 Kimia sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ditetapkan berdasarkan permohonan tertulis dart Pengusaha atau Pengorus kepada Menteriatau Pejabat yang ditunjuk (@)_Permohonan penunjukan Petuges K3 Kimia scbagsimana dimaksud pada ayat (1) harus melampirkan a. daflarriwayat hidup; . surat Keterangan berbadan sehat dari dokter, . _ suratketerangan pemyataan bekoyja penuh dari perusahaan yang bersangicutan; 4. fotocopy ijazah atau surat tanda tamat belojar teraleirs ©. sertfikat kurus teknis petugas K3 Kimia BAB VI KETENTUANPENUTUP. Pasal 25 Pepawai Pengawas Ketenagakerjaan melaksanakan pengawasan terhadap ditaatinya Keputusan Menteri ini Pasal 26 Dengan ketetapannya Keputusan Mentey ini, maka Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 612/Men/1989 tentang, Penyediaan Data Bahan Berbahaya Tethadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja dinyatakan tidak berlaka lagi Pasal 27 ‘Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta Pada tangeal 29-9- 1999 /MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA FAHML IDRIS 963 964 Lampiran 1: Keputusan Menteri Tenage Kerja Republik Indonesia ‘Nomar Kep. 187M EN/1999 Tanggat 29-9-1999 LEMBARDATAKESELAMATANBAHAN dentitas Bahan dan Perusahaan ‘Nama bahan Rumus kimia Code prodiuksi Synonim ‘Nama Perusahaan (pembuat) atau distributor atau importir : a. Nama Perusahaan (pembuat) = Alamat Phone : b. Nama distributor : Alamat Phene Nama Importir : Alamat Phone : Komposisi Bahan Bahan % berat CAS No. Batas Pemajenan Adentifikasi Bahaya = Ringkasan bahaya yang penting: - _Akibainya terhadap kesehtan: + Mata Kult Tertelan Terhirup Karsinogenike ‘Teratogenik Reproduksi Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Terkena pada : + Mata © Tertelan © Kuli + Terhirap Tindakan Penanggulangan Kebakaran, 4 Sifat-sifat bahan mudah terbakar Titik nyala sent © (enna) bh Suhu nyalasendisi c © Daerah mudah terbakar Batas terendah madah terbokar teat Batas tertinggi mudah terbekar 4 Media pemadaman api © Bahaya khusus £ Instruksi pemadaman api Tindakan Terhadap Tamupahan dan Kebocoran 2. Tumpahan dan kebocoran Kecil b. ‘Tumpahan dan kebocoran besar ©. Alstpelindung dir yang éigunakan Penyimpanan dan Penanganan Bahan 3. Penanganan bahan b. Pencegahan terhadap pemajanaa c Tindakan pencegatan teshadap kebakaran dan peledakan % PT I 10. nL. 2 1B. 4 15. 6. 4. Penyimpanan € Syarat khusus penyimpanan bahan Pengendalian Pemajanan dan Alat Pelindung Diri a Pengendalianteknis b Alatpelindung din PPelindung pemajanan, mata, kali, tangan dl Sifat-sifat Fisika dan Kimia Beniuk padat/cair/yas Bau Wama ‘Masa jenis Titik dig Titik lebur Tekenan uap Kelarutan dalam air pH Reaktifitas dan Stabititas Sifu reaktifitas b. Sifat stabilitas © Kondisi yangharas dthindari 4 & Bahan yangharus dihindari incompatibiiy) Bahan dekomposisi ‘Bahaya polimerisasi Informasi Toksikologi a NilaiAmbang Baias (NAB) ppm bh Tetkena mata : Tertelan LD 50 (mutt) ‘Terkena kulit Terhirup LC 50 (pernafasan) Bek lokal emaparan jangka pendek (akut) Pemaparan jangka panjang (kronik) Karsinogea Teratogen Reproduksi Mutagen Informasi Ekologi a Kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan bh Degradsilingkungan © Bio akumulasi Pembungan Limbah Pengangkutan &Peraturan internasional b Pengangkutan darat & — Pengangkutan laut 4d. Pengangkutan udara Peraturan Perundang-undangan Informasi lain yang diperlukan Seem tee Ditetapkan ei Pada tanggal Jakarta 29-9- 1999 (MENTERITENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA FAHMLIDRIS 965 Lampiras II: Keputusan Mesteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor ep, ISIMENI909 Tanggal 29-9-1999 Nana Perusahaan Alamat ‘Tolepon/Fax DATA NAMA DAN SIFAT KIMIA SERTA KUANTITAS BAHAN KIMIA BERRAHAVA r SIFAT BANAN HLASIFIE jama | TH [Daerah fF madal tel ites he ed ee Toksisit wan] Obsister| MH) sexDasan | Rusaies | bakan beirerd s Oi sed | KANNEP } Bahan i terbokar 7 mele 7 ak Batas | Batas | LD 50 | LD 50) LC 50 | terend | terting | (muta | (kui (pep Yalridakly Tita) HY F |S sh} gi |) |mgkg |ax-an) a) % | % |meke |bb | melt (LL) |(UFL) | bb |_| PP sp eye Pepe [yep ets elas Catacan: LFL. (Lower Flamable Limit) ‘Konsentrasi batas terendah mudah terbakar. ~ UFL (Upper Flamabie Limit): Konsentrasi batas tertinggi mudah terbakar fl NFPA (National Fire Protection Assosistion) + BB: Berat Badan H (Health) : Bahaya terhadap kesehatan F GFire) : Bahaya terhadap kebakaran ~ S (Stability) : Bahaya terhadap stabilitas (reakcilitas) Ditetapkan di: Jakarta Pada tangeal 29-9 1999 MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK. INDONESIA, ‘FAHMI IDRIS L ut Lampiran 1: Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep. 187/MENI1999 ‘Tanga 29-9-1999 NAMA DAN NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK) BAHAN KIMTA BERBAHAYA Beracun NILA AMBANG| Te unddnunaane KUANTITAS (NAK) 1. | Aceton Cyanobydrin (2-Cyanopropan-2-1) 200 ton 2. | Acrolein (2-propenal) 200t0n 3. | Acrylonitrile 20 ton 4. | Allyl alcohol (2-propen-1-1) 200 ton 5. | Allyamine 200 ton 6. | Ammonia 100 ton 7. | Bromine 10ton 8. | Carbon disulphide 200 ton 9. | Chorine 10 ton 10. | Diphny! methane di-isocynate (MDT) 200 ton 11. | Ethylene dibromide (1,2-Dibromoetane) SOton 12,] Ftulencimine 50t0n 13] Formaldchyde (Concentration-90%) 20100 14.| Hydrogen Chloride (Liguefied gas) 250 ton 15. Hydrogen eyanide 20100 46. Hydrogen fluoride Oton 17.| Hydrogen sulphide S0t0n 18.] Methyl bromide (bromomethane) 200 ton 19.| Nitrogen oxides 50 ton 20.) Proyieneimnine 50 ton 21. | Sulphur dioxide 240m 22.| Sulphur trioxide 20ton 23. | ‘Tetraethyl lead 50t0n 24.| Tetramethyl lead 50t0n 25.| Toluene di-isobyanate 100 ton Sangat Beracun : NILATAMBANG No, ‘NAMA BARANG. KUANTITAS (NAR) 1. | Aldicarb 100 kilogram 2. | 4-Aminodipheny! 1 kilogram 3. | Amiton 1 kilogram 4, | Anabasine 100 kilogram 5. | Arsenic pentoxide, arsenic (V) acid and salts 500 kilogram 6. | Arsenic trioxide, arseninious (Li) acid and valts 100 kilogram 7. | Arsine (Arsenic hydride) 10 kilogram 8. | Azinphos-ethyi 100 kilogram 9. | Azinphos-ethyl 100 kilogram 10, | Benzidine 1 idlogram 1. | Benzidine sats 1 kilogram, 12. | Beryllium (powder-compounds) 10 kilogram 13. | Bis 2-chloroethy) sulphide 1 ilogramn 14. | Bis (chloromethyl) ether 1 kilogram 967 968 NILAI AMBANG ie ee KUANTITAS (NAK) 16. | Carbophenothion 100 kilogram 17. | Chiorfenvinphos 100 kilogram 18. | 4-(chioroformy!) molphotine 1 kilogram 19. | Chloromethy! methyi ether 1 kilogram 20. } Cobalt (metal, oxide, carbonates and sulphides as 1 ton powders) 21. | Crimidine 100 Kilogram 22. | Cyanthoate 100 kilogram 23. | Cycloheximide 100 kilogram: 24. | Demeton 100 kilogram 25. | Dialifos 100 kilogram 26. } 00-DiethyiS-ethytsulphinyimethyt 100 kilogram phosphorothioate 27. { 00-Diethyl S-ethyisulphonylmethyi phosphorothioate} 100 kilogram: 28. | 00-Diethy! S-cthyithiomethyl phosphorothioate 100 kilogram: 2a. | 00-Diethy S-isopropyithiomethy! phosphorothioa'e 100 kilogram 30. } 00-Diethyl S-prophythiomethyl phosphorodithioat| 100 kilogram 31. | Dimetox 100 kilogram 32. | Dimethylearbamoy! chloride 1 kilogram 33. | Dimethyinitrosamine 1 kilogram: 34. } Dimethyl phosphoramidocyanidic acid 100 kilogram 35. | Diptacinone 100 kilogram 36. | Disulforon 100 kilogram 37. | EPN 100 kilogram 38. | Ethion 100 kilogram 39, | Fensulfathton 100 kilogram 40. | Fiuenett 100 keiogram 41. | Fluoroaceti acid 1 kilogram 42. | Fiuoroacetic acid, esters 1 kilogram 43. | Fluoroacetic acid, salts 1 kilogram: 44, | Fluoroacetic acid, amides: 1 kilogram 45. } 4-Flurobutyric acid 1 kilogram 46. | 4-Flurobutyric acid, salts. I kilogram 47, | 4-Flurobutyric acid, amides 1 kilogram 48, | 4-Flurocrotonie cid 1ilogram 49, | 4-Flurocrotonic acid, sats 100 kilogram 50, | 4-Flurocrotonic acid, esters 100 kilogram 51. | 4-Flurocrotonic acid, amides 1 kilogram 52. | 4-Floro-2-hydroxybutyric acid Llogram 53. | 4-Floro-2-hydroxybutyric acid, salts 100 kilogram 54. | 4-Floro-2-hydroxybutyric acid, ester 500 kilogram 35. | 4-Floro-2-hydeoxybutyric acid, amides 100 kilogrem $6. | Glycolonitrile (Hydroxyacetonitite) 10 kilogram 57. | 1,2,3, 7,8, 9-Hexachlorodibenzo-p-dioxin 100 kilogram 58, | Hexamethylphosphoramide 100 kilogram 59. | Hydrogen Selenide 1 ilogram 60. | tsobenzen 1 llogram 61, | Isodrin 10 kilogram 62. |} Juglone (5-Hydroxynaphtalene-1, 4-dione) 1 kilogram 63. | 4,4-Methylenebis (2-chlorosniline) 1 oogram 64, | Methyl isocyanate 100 kilogram 65, | Mevinphos 100 kilogram 66. | 2-Naphthylamide 100 kilogram ~ ETT 67. | Nickel metal, oxides, carbonates and sulphides as 1 kilogram powders 68. | Nickel totracarbonyl Vien 69. ] Oxydisulfoton 100 kitogram 70. | Oxygen difluoride 100 kilogram 71. | Paraoxon (Diethyl 4-nitro-phenyl phosphate) 100 kilogram, 72. | Parathion 100 kilogram 73. | Parathion 100 kilogram. 74, | Pentaborane 100 kilogram 75. | Phorate 100 kilogram 76. | Phosacetin 100 kilogram 77. | Phosgene (Carbonyl chloride) 100 kilogram 78. | Phosphamidon 100 kilogram 79. | Phosphine (Hydrogen Phosphide) 100 kilogram 80. |Promarit. (1G, 4-Dichloropheny!)- 100 kilogram 3 teiazenethiocerboxamide 81. | 1,3-Propanesultone 1 kilogram 82, | I-Propen-2-chlore-1, 3- 80%) 5, | Tert-Buthyl peroxyacctate (concentration > 70 %) 50 ton 6, | Tert-Buthyl peroxyisoburyrate 50 ton (concentration > 80%) 7. | Text-Buthyl peroxyisoprophyl carbonate 50 ton 969 970 (concentration > 80%) Tert-Buthyl peroxypivalate (concentration > 77 %)] Dibenzy! peroxydicarbonate (concentration >90%) Di-see-buthylperoxydicarbonate (concentration » 80 %) Diethyl peroxydicarbonate (concentration > 30 %) 2, 2-Dihydroperoxypropane (concentration > 30%) Diisobatiryl peroxide (concentration > 50%) Di-n-prophy! peroxydicarbonate (concentration > 80 %) Ethylene oxide Ethylene nitrate 3, 3, 6, 6, 9, 9-Hexamethyl-1, 2, 4-5 tetraxyclononane (concentration > 70 %) Hydrogen Methyl ethyl ketone peroxide (concentration > 60 %) Methyl isobuthyl ketone peroxide (concentration > 60 %) Oxygen Peracetic acid (concentration > 60 %) Propylene oxide Sodium chiorate 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton ton 10:t0n Ston 10 ton 500 10a NILATAMBANG, ae Deen KUANTITAS (NAK) 1, | Barium azide 50 ton 2. | Bis 2,4, 6-tinitophenyl)-amine 50 ton 3. | Chlorotrinitrobenzene 50 ton 4. | Cellulose nitrate (containing > 12,6 % nitrogen) 501t0n 5. | Cyclotetramethylene-trinitramine 500m 6. | Cyclotriemethyulene-trinitramine 50 ton 7. | Diazodinitsophenot 10t0n 8. | Diethylene glyco! dinitrate 10ton 9. | Dinitophenol, sats 50 ton 10, | Ethylene glycol dinitrate 10 ton 11. | 1-Gaunyl-4-nitrosaminoguanyl-I-tetrazene 10ton 12. | 2,2, 4,4,6, 6-Flexanitrostilbene 50ton 13, | Hydrazine nitrate 50 ton 14. | Lead azide 50t0n 15. | Lead syphanate (iead 2, 4, 6-nitrotesoreinoxide) 10 ton 16, | Mercury fluminate 50 ton 17.| NeMethyi 2, 4, 6-tetranitroaniline 50 ton 18, | Pentaerythritil tetranitate Nitrogiycerine 10 ton 19. | Pentaerythritol tetranitrate Oton 20.| Pioric acid (2,6,6-Trinitrophenol) 50t0n 21. | Sodium picramate 50 ton 22. | Stypnic acid (24,6-trnitiphenol) 50 ton 23.) 1,35-Tiamino-24,6-trnitrobenzena 50 ton 24, | Trinitroon 50 ton Ditctapkandi : Jakarta Pada tanggal : 29-9 - 1999 ‘MENTERITENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA FAHMIIDRIS Ti LampiranlV : Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kop. IS/MENII999 Tanggal 29-9. 1999 KURIKULUM KURSUS TEHNIS PETUGAS K3 KIMIA Tam No. Kurikulam Pliguet | KRLOMPOK UMUM 2P 1. | Kebijaksanaan Depnaker di bidang K3 a 2. | Peratwran Perundang-imdangan di bidang K3 ae 3. | Peraturan tentang pengendalian bahan kimia berbahaya. UL. |KELOMPOK INTI 1. [Pengetahuan dasar bahan kimaia berbahaya a 2. | Penyimpanan dan penanganan bzhan kintia berbahaya a 3. | Prosedur kerja aman. et 4. | Prosedur penangansn kebocoran dan tumpahan, 4p 5. | Pemlaian dan pengendalian resiko bahan kimia berbanaya. 4p 6. | Pengendalian lingkungan kerja ; ap 7. | benyakit akibat Kerja yang disebabkan faktor kimia dan cara ae pencegahannya, pant 8. }Rencana dan prosedur tanggap darurat 9, | Lembar data keselamatan bahan dan label. 10, | Dasar-dasar Telsikolog. 4p 11. [P3K 41P U1, | KELOMPOK PENUNJANG oo 1. | Peningkatan aktivitas P2K3 ap 2. | Stmdi Kasus 3.) Kunjungan lapangan 2P 4. | Bvaluasi 4p 8p oP Jumlah Jam Pelajaran 78 JP Ditetapkan di : dakerta Pada tanggal 29 -9- 1999 MENTERSTENAGA KERJA REPUBLIK, INDONESIA, FAHMI IDRIS

Anda mungkin juga menyukai