Booklets
Booklets
Dosen pengampu:
Disusun Oleh :
Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Dan Penerapan karya Imas Kurnasih S. Pd. I dan
Berlin Sani merupakan cetakan kelima tahun 2014. Buku ini berisi tentang bagaimana
sejarah penerapan kurikulum di Indonesia sebagai landasan berfikir kita dan menyikapi
setiap kali perubahan kurikulum yang ada. Kemudian apa yang melatarbelakangi
lahirnya kurikulum 2013, apa keunggulan dan kekurangannya. Dalam buku ini juga
dijelaskan dengan lengkap bagaimana sistem penilaian yang ada di Indonesia,
diterapkan pada jenjang pendidikan yang ada di Indonesia. Kajian- kajian yang dibahas
dalam buku ini antara lain: kurikulum dan sejarah penerapannya, pergantian kurikulum
KTSP menjadi Kurikulum 2013, Standar Penilaian dalam kurikulum 2013, konsep
penilaian kelas dan penilaian dan pencapaian komponen, pengembangan kurikulum
2013 dan pengembangan bahan ajar. Pada buku ini, pemakalah mengambil/mengutip
materi keunggulan dan kekurangan kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia.
Sumber kedua pemakalah mengutip struktur dan solusi kurikulum 2013 dari buku
pengembangan kurikulum baru karya prof. Dr. Sholeh Hidyat, M. Pd. Buku ini memuat
kompotensi lulusan, kedudukan mata pelajaran, pendekatan, struktur kurikulum, proses
pembelajaran, penilaian, kegiatan ekstrakurikuler. Standar kompetensi lulusan terdiri:
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, ruang lingkup standar kompotensi lulusan.
Struktur kurikulum terdiri: struktur kurikulum SD, struktur kurikulum 2013 SMP, sruktur
kurikulum 2013 SMA. Pemakalah dalam menyusun materi kekurangan dan kelebihan
serta solusi kurikulum cambridge menguti dari dua jurnal, yang pertama Implementasi
Kurikulum Cambridge di Sekolah Dasar karya Norhana Guilani Diocolano dan Nafiah
yang kedua Implementasi Kurikulum Cambridge dalam Pembelajaran Matematika Jelita
Widjanarko dan Drs. Budiono, S.Pd, M.Pd.
2
Identitas Buku
Sumber : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd.
3
BOOKLETS
Isi dari buku ini dibedakan menjadi VI bab, yang masing-masing sub bab
tersebut saling berkaitan. Bab pertama dalam buku tersebut menjelaskan tentang
kurikulum dan sejarah penerapannya, maksudnya membahas tentang berbagai macam
kurikulum di Indonesia sampai beberapa model pengembangan kurikulum. Pada bab
kedua buku tersebut membahas tentang pergantian kurikulum KTSP menjadi kurikulum
2013 yang di dalamnya terdapat latar belakang, kelebihan dan kekurangan kurikulum
2013, sampai perbedaan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Ini juga membahas
tentang pengembangan Kurikulum 2013, yang dimana ada tiga konsep tentang
pengembangan kurikulum 2013 yaitu kurikulum sebagai suatu substansi, kurikulum 2013
sebagai suatu sistem, dan kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi
kurikulum.
Buku ini pun membahas tentang perubahan yang ada dalam kurikulum 2013,
yang diantaranya adalah perubahan standar kompetensi lulusan, perubahan standar isi,
perubahan standar proses, dan perubahan standar evaluasi.
Prinsip pengembangan bahan ajar dalam konteks kurikulum 2013. Dari sini pendidik
dapat mengetahui prinsip pengembangan bahan ajar, yang antara lain harus sesuai
tahapan saintifik. Maksudnya adalah pembelajaran disajikan dengan cara mengamati,
menanya, menalar, dan mencoba. Jadi peserta didik juga ikut berperan aktif dalam sistem
pembelajaran.
4
e. Kompotensi yang di maksud menggabarkan secara holistik domain sikap,
keterempilan dan pengetahuan.
f. Dan banyak sekali kompotensi yang di utuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan seperti Pendidikan Karekter, Metodologi Pembelajaran Aktif,
keseimbangan sofl skills dan hard skills, Kewirausahaan
g. Hasil yang paling menarik dari Kurukulum 2013 adalah sangant tanggap
terhadap fenomena dan perubahan social. Hal ini di mulai dari perubahan sosial
yang tejadi pada tinggakt lokal, nasional maupun global. Terlihat kalau di
tingkatan SD, Penerapan sikap masih dalam ruang lingkuop sekitar, Sedangkan
untuk tingkat SMP penerapan sikap di tuntut untuk di terapkan di lingkunagn
pergaulanya di manapun ia berada. Sementara itu untuk Tingkat SMA atau
SMK, di tuntut untuk bsikap kepribadian yang mencerminkn kepribadian bangsa
dalam pergaulan Dunia.
h. Standar penilainan mengarahkan pada penilaina berbasis standar kompotensi
seperti sikap keterampilan, dan pengetahian secara proporsianal
i. Mengharuskan adanya remidiasi secara berkala.
j. Tidak lagi memerlukan dokumen Kurikulum yang lebih rinci karena Pemerintah
menyiapakan semua Komponen Kurikulum samapai buku teks dan pedoman
pembahasan sudah tersedia.
k. Sifat pemebalajaran sangat konstekstual.
l. Meniningkatakan motivasi mengajar dengan dengaan miningkatksn kompotensi
profesi padegogi, sosial dan persoanal.
m. Buku dan kelengkapan dokumen di siapkan lengkap sehingga memicu dab
memacu guru untuk membaca dan menerapaka budaya literasi dan membuat
untuk memiliki keterampikan membuat RPP dan menerapkan pen dekatan
scientific secara benar.1
1
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi dan Kurikulum 2013 Konsep Penerapan, hlm 40-
41.
5
pelatihan dan pendidikan akan meruubah paradigna guru sebgai pemberi materi
menjadi guru yang dapat memotifasi siswa agar kreatif.
c. Kurangnya keterampilan guru untuk menyusun RPP
d. Guru banyak yang tidak menuasai penelian autentik.
e. Tugas menganalisi SKL, KI, KD, Buku Siswa dan buku guru belum sepenuhnya
di kerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam
kasus ini.
f. Tidak pernahnya guru di libatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa
mempunyai kapasitas yang sama.
g. Tidaknya adaya keseimbangan angtara orintasi proses pembelajaran dan hasil
dlam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi faktor penghabat.
h. Telalu banyaknya materi yang harus di kuasai siswa sehingga tidak semua
materi bisa tersampekan dengan vaik, yang belum lagi persoalan guru yang
kurang berpeduluikasi terhadap mata pelajaran yang ampu.
i. Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di
sekolah terlalu lama.2
2
Imas Kurniasih dan Sani Berlin , Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan penerapan,hlm. 39-
42.
6
BOOKLETS
“Pengembangan Kurikulum Baru”
A. Ringkasan Buku
3
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru,hlm 135
7
B. Struktur Kurikulum SMP
1. Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta
didik
2. Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran.
3. Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) semua mata pelajaran.
4. Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangi
menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajar
a. TIK menjadi sarana pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
b. Muatan lokal menjadi pembahasan seni budaya, prakarya dan budi daya.
c. Mata pelajaran pengembangan diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
5. IPA dan IPS dikembangkan menjadi mata pelajaran Intregative Sains dan
Integrative social studies.
6. Bahasa inggris diberlajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa.
8
7. Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan
proses pembelajaran dan penilaian.
4
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, hlm 135-138.
9
D. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan Buku
1. Dari segi cover, memiliki cover menarik dengan desain warna elegan.
2. Bahasa yang digunakan sangat ilmiah, ini bagus untuk mahasiswa menambah
wawasan dalam penggunaan bahasa keilmiahan.
3. Berisikan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Kekurangan Buku
1. isi materi terlalu ringkas dan pembahasannya kurang luas, sehingga para mahasiswa
harus mencari referensi lain.
2. Tidak menjelaskan secara detail struktur kurikulum SMA.
E. Rekomendasi
Pemakalah merekomendasikan untuk membaca buku Kurikulum dan Pembelajaran karya
Dr. Oemar Hamalik agar dijadikan referensi lain dalam mengembangkan kurikulum
2013.
JURNAL REVIEW
A. Ringkasan
penelitian yang peneliti lakukan tentang implementasi kurikulum Cambridge di
Sekolah Dasar Khadijah Surabaya, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
kurikulum tersebut di Sekolah Dasar Khadijah Surabaya di bagi dari tiga tahapan yaitu a)
perencanaan, b) pelaksanaan dan c) evaluasi. Dari tahap perencanaan hasil tersebut di
lihat dari persiapan framework (silabus) dan lesson plan (RPP). Tahap pelaksanaan
terlihat dari sarana dan sumber belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran seperti
media yang di pakai, textbook dan melaksanakan active learning dalam kegiatan
pembelajaran. Kurikulum Cambridge ini di aplikasikan dalam tiga tetap mata pelajaran
yaitu English, Science, and Mathematics. Penerapan kurikulum Cambridge di Sekolah
Dasar Khadijah Surabaya dimulai dari kelas I sampai kelas VI. Kurikulum Cambridge
didukung melalui pembelajaran dan pendalaman melalui ekstrakurikuler. Berdasarkan
hasil penelitian maka simpulkan tahap evaluasi implementasi kurikulum Cambridge di
Sekolah Dasar Khadijah Surabaya telah dievaluasi dengan baik melalui check
progression test atau (CPT) yang diselenggarakan satu tahun sekali pada akhir tahun
ajaran dan checkpoint yang diselenggarakan oleh Cambridge di Sekolah Dasar yaitu
ketika siswa kelas VI. Tidak ada standar kelulusan bagi siswa dari hasil test penerapan
10
kurikulum Cambridge, hanya ada pengklasifikasian atau pemetaan nilai sesuai dengan
kurikulum di sekolah dan kemampuan siswa.
B. Isi
1. Kelebihan Kurikulum Cambridge
5
Norhana Guialani Diocolano dan Nafiah , Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar,
Volume 7, Nomor 1, April 2019 hlm 41-42.
11
Kekurangan
3. Rekomendasi
5. Pemakalah merekomendasikan untuk mengakses jurnal Implementasi Kurikulum
Cambridge dalam Pembelajaran Matematika karya Jelita Widjanarko untuk dijadikan
referensi lain dalam menambah ilmu mengenai kurikulum kambridge.
JURNAL REVIEW
A. Ringkasan
B. Isi
1. Kekurangan Kurikulum Cambridge
a. Keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris
12
kendala dalam hal kemampuan berbahasa inggris terutama pada
kemampuan berbicara dan berkomnikasi. Kendala tersebut dialami oleh guru
yang mengalami keterbatasan kemampuan dalam berbahasa inggris dimana
guru belum begitu lancar berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa Inggris
sehingga pelaksanaan pembelajaran terkadang masih menggunakan bahasa
Indonesia dan dialami siswa yang tidak memakai bahas inggris sebagai
bahasa sehari- hari dirumah.
b. Keterbatasan Waktu
3. Solusi
a. Mengatasi kendala keterbatasan kemampuan bahasa inggris yaitu guru-guru
mengikuti kursus bahasa inggris di IALF(Indonesia Australia Langauge
Foundation) yang dilaksanakan setiap hari senin dan rabu dengan program
kursus selama 8 minggu. Guru yang mengikuti kursus dibuat secara bertahap
yang sudah dimulai empat orang guru terutama guru dibidang matematika, IPA,
dan bahasa inggris kemudian berlanjut ke guru-guru lainnya. Selama mengikuti
kursus guru tidak hanya dilatih speaking maupun conversation tetapi guru juga
dilatih bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran.
b. Untuk membantu siswa memahami kalimat-kalimat soal, guru membantu
menerjemahkannya dan sekolah juga sudah menyediakan beberapa kamus yang
ada di masing-masing kelas agar dapat digunakan siswa untuk membantu
mengatasi keseulitan mengartikan bahasa Inggris.
c. Sekolah mengadakan program SDP (Speaking Development Program) yang
dilaksanakan setiap hari di kelas setiap pagi mulai pukul 7.10-8.10 yang
tujuannya untuk membiasakan siswa berbicara menggunakan bahasa inggris.
Kegiatan siswa pada saat mengikuti SDP(Speaking Development Program) yaitu
6
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/viewFile/
23925/21866, hlm 1036-1037.
13
berkomunikasi(conversation), berbicara(speaking), bernyanyi, dan membaca
dalam bahasa Inggris.
d. Mengatasi kendala keterbatasan waktu, guru membuat summary yaitu ssemacam
ringkasan materi sehingga siswa dapat belajar mandiri dan sebagai bahan
refleksi.
e. Rencana kedepan terkait implementasi kurikulum Cambridge yaitu sekolah
bersama yayasan mengadakan program MGMP((Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) khusus untuk kurikulum Cambridge yang diadakan satu bulan sekali
pada hari sabtu di akhir bulan.
Kekurangan
D. Rekomendasi
Pemakalah merekomendasikan untuk mengakses jurnal pendidikan
https://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/8 untuk dijadikan
referensi lain atau bacaan dalam menambah ilmu.
14