Telaah Jurnal Kespro Fix
Telaah Jurnal Kespro Fix
MAHASISWA DISMENORE
Disusun Oleh :
EKA LILI MAYASARI
HASTATIARNI
OFRIDA TO
Dismenore dan gejala terkait adalah masalah yang paling sering dialami wanita
dengan siklus ovulasi normal. Prevalensi dismenore primer dan sekunder adalah 71% dan
18% pada wanita muda di Iran
Dismenore primer sering terjadi pada lebih dari 50% wanita dan 15% diantaranya
mengalami nyeri yang hebat. Dismenore primer dialami oleh 60-75% perempuan muda. Tiga
perempat jumlah tersebut mengalami dismenore dengan intensitas ringan dan sedang,
sedangkan seperempat lainnya mengalami dismenore dengan tingkat berat. Di Indonesia,
kejadian dismenore primer mencapai 54,89% Beberapa studi menyatakan bahwa dismenore
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sekitar 10-15% perempuan dapat absen dari sekolah
dan kehilangan waktu bekerja karena dismenore.
Penyebab pasti dari dismenore primer tidak diketahui meskipun teori yang
diterima secara luas adalah produksi prostaglandin uterus yang berlebihan. Meskipun
obat anti-prostaglandin efektif dalam pengobatan dismenore, penggunaan jangka
panjangnya dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti mual, gastritis, nekrosis
papiler ginjal, dan penurunan aliran darah ginjal. Kekurangan magnesium dapat banyak
gangguan termasuk kelelahan, lekas marah, kelemahan, dan dismenore. Magnesium
mempengaruhi kontraktilitas dan relaksasi otot polos rahim dan dapat menghambat
sintesis prostaglandin. Tingkat magnesium pada wanita dengan dismenore primer rendah. Oleh
karena itu, ada kemungkinan bahwa magnesium dapat mengurangi keparahan nyeri haid
dan gejala yang terkait dengan penurunan kadar Prostaglandin.
E. ARTIKEL
F. CRITICAL APPRAISAL
Dismenore sekunder
Mahasiswi dengan riwayat penyakit kronis atau mereka yang
menggunakan pil kontrasepsi oral atau suplemen vitamin
10. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel
dari populasi target ?
Simple Random Sampling
17. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisis data ?
uji ANCOVA digunakan untuk membandingkan antara perbedaan
rata-rata sebelum dan sesudah intervensi.
C.1 Alur
penelitian dan
data base line
21. Bagaimana karakteristik responden dan base line data ?
Dari 60 subjek yang memenuhi syarat, berjenis kelamin wanita
berusia rata2 20-21 tahun, IMT, 24-25, usia saat menarch 12 th,
tingkat pendidikan sarjana sains ,
Pendaftaran
Alokasi
C.2 Hasil
penelitian
Pasca intervensi
Menindaklanjuti
23. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis,
apakah hipotesis peneliti terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau tidak
secara statistik)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara klinis?
Menurut hasil penelitian ini, magnesium 150 mg dan 300 mg keduanya
efektif dalam mengurangi gejala dismenore dibandingkan dengan plasebo.
Namun, magnesium 300 mewakili hasil yang lebih baik jika dibandingkan
dengan magnesium 150 mg.
24. Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik,
apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil
penelitian seperti number need totreat (NNT), relative risk reduction
(RRR) atau absolute risk reduction (ARR)
Pada penelitian ini peneliti tidak menjelaskan nilai-nilai tersebut
30. Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting praktik klinik
lainnya?
Penelitian ini merupakan study pertama yang membandingkan efek dua
dosis magnesium pada dismenore primer, jadi kemungkinan untuk
replikasi pada praktik klinik lainnya perlu untuk memastikan bahwa
penelitian sebelumnya itu konsisten.