Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kudrah dan iradah-Nya kepada
kita semua. Semoga kita dapat menjalankan semua aktivitas kita tanpa suatu hambatan
apapun. Pada kesempatan ini kami dari SMKS Graha Madina Singosari menyampaikan
permohonan bantuan pelaksanaan kelas indutri di SMK untuk dapat mengakomodir tuntutan
industri dan harapan SMK. Sebagai wadah yang dimaksud adalah adanya kelas industri yang
para instrukturnya berasal dari dunia usaha/dunia industri atau guru yang mendapatkan
pengetahuan/keterampilan terkini dan kurikulumnya sudah merupakan hasil sinkronisasi dan
siswanya secara langsung melakukan praktek kerja pada tempat kerja yang sesungguhnya.

Kiranya usulan proposal ini dapat terwujud hendaknya, kritikan dan saran sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan pada penyusunan dimasa yang akan
datang. Semoga segala bantuan, pengorbanan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai
pihak, mendapat ganjaran dan pahala dari Allah dari Allah SWT, Amin ya Amin ya Rabal
Alamin.

Kepala SMKS Graha Madina Singosari

Yuliyanto Wahyu Hidayat, S. HI


DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Halaman Pengesahan

Halaman Kata Pengantar

Daftar Isi.

Halaman Profil

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II KELAS INDUSTRI DI SMKS GRAHA MADINA SINGOSARI

A. Mitra kerja SMKS Bina Nasiona MKS Bina Nasional Informati l Informatika

B. Pengurus Kelas Industri

C. Perencanaan Kelas Industri

D. Pelaksanaan Kelas Industri

E. Evaluasi dan Pengawasan Kelas Industri

BAB III. PENUTUP


PROFIL SEKOLAH
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMK Graha Madina Singosari

Status Sekolah : Sekolah Swasta

NSS :

NPSN : 69930561

Nama Kepala Sekolah : Yuliyanto Wahyu Hidayat, S. HI

NUPTK :

Nama Ketua Komite Sekolah : Khoirul Anam, S. Pt, S. Kom

Bendahara Pembantu Pengeluaran : Chotimatun Qoyimah, S. P, S. i

Alamat Sekolah : Jl. Kebonagung No. 165 RT:05/RW:01

Desa/Kelurahan : Tamanharjo

Kecamatan : Singosari

Kabupaten : Malang

Propinsi : Jawa Timur

Telp : 0813-1877-7318

Kode Pos : 65153

Email : smkgrahamadinasingosari2023@gmail.com

Nomor Rekening Bank : BRI

NPWP : 7498 0058 7657 000

Kompetensi Keahlian yang ada :

1. Teknik Otomotif
2. Akuntansi dan Keuangan Lembaga
3. Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis
4. Desain Komunikasi Visual
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Persaingan tenaga kerja pada era global khususnya untuk tingkat meenengah akan
semakin kompetitif dan sulit untuk diprediksi. Hal ini mengingat tuntutan kualitas yang
diminta industri semakin tinggi disamping jumlah pencari jumlah pencari kerja yang kerja
yang semakin banyak. semakin banyak. Untuk memenangkan persaingan Untuk
memenangkan persaingan global ini diperlukan lulusan yang unggul, berkarakter dan
inovatif. Tantangan terhadap tuntutan akan kualitas tenaga lulusan S terhadap tuntutan akan
kualitas tenaga lulusan SMK yang unggul, berkarakter yang unggul, berkarakter dan inovatif
seyogyanya sudah harus diantisipasi sejak dini agar lulusan SMK dapat berkompetisi di era
global.

Untuk itu perlu dilakukan strategi yang tepat agar lulusan SMK dapat memenuhi
tuntutan dunia usaha/dunia industri. Salah satunya adalah peningkatan kompetensi sumber
daya manusia yang berkualitas, yang memiliki inovasi dan adaptasi terhadap perubahan
lingkungan dan mampu melakukan proses pembelajaran secara terus-menerus. Disamping
tantangan globalisasi, saat ini kita berada diambang revolusi teknologi yang secara
fundamental akan mengubah pola hidup, tata kerja dan komunikasi kita. Revolusi teknologi
tersebut adalah Revolusi 4.0 yang akan mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini
produksi di industri. Untuk mengantisipasi dua tantangan besar diatas perlu adanya
perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan, yaitu penyelenggaraan pendidikan
kejuruan mengacu pada kompetensi sesuai dengan tuntutan pasar kerja (work-based
competence).

Work-based competence adalah kompetensi yang memadukan teori dan praktek sesuai
dengan kondisi nyata dengan tempat bekerja. Untuk merealisasikan hal ini perlu terjalin
hubungan yang harmonis antara SMK dan dunia usaha/dunia kerja (link and match) sehingga
materi pembelajaran produktif harus relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia
industri. Dengan adanya hubungan erat ini diharapkan tidak ada celah kesenjangan antara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan dunia usaha/dunia industri. Untuk
merealisasikan agar SMK dapat menghasilkan lulusan yang unggul sesuai dengan tuntutan
dunia usaha/dunia industri diperlukan adanya wadah yang dapat menjembatani kebutuhan
dunia industri dunia usaha sesuai dengan harapan SMK. Wadah dimaksud adalah adanya
kelas yang dapat mengakomodir tuntutan industri dan harapan SMK. Wadah yang dimaksud
adalah kelas industri yang para instrukturnya berasal dari dunia usaha/dunia industri atau
guru yang mendapatkan pengetahuan/keterampilan terkini dan kurikulumnya sudah
merupakan hasil sinkronisasi dan siswanya secara langsung melakukan praktek kerja pada
tempat kerja yang sesungguhnya.

Pada sisi lain, berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan pendidikan, orientasi


pengembangan pembelajaran di SMK diharapkan agar siswa dapat mengenal, tertarik, dan
mampu mengembangkan potensi ekonomi daerahnya. Pembelajaran di SMK direlevansikan
dengan penerapan misi pendidikan dalam pembangunan penerapan misi pendidikan dalam
pembangunan masyara masyarakat desa atau kat desa atau kota. Dalam Renstra
Kemendikbud. RI 2020-2024, bahwa: “Memasuki periode selanjutnya (2020-2024),
Kemendikbud kembali mengelola sektor pendidikan tinggi. Oleh karena itu, pembangunan
SDM yang menjadi kewenangan Kemendikbud akan memperhitungkan trenglobal terkait
kemajuan pesat teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan perubahan
lingkungan hidup, danperbedaan dunia kerja masa depan dalam bidangpendidikan pada setiap
tingkatan dan bidang pada setiap tingkatan dan bidang kebudayaan kebudayaan.

Pertama, kemajuan teknologi yang mendorong Revolusi Industri 4.0 bersama dengan
terobosan-terobosan yang menyertainya mempengaruhi segala sektor kehidupan. Di seluruh
dunia dan di segala industri, diterapkan otomatisasi, kecerdasan buatan, big data, 3D printing
dan lain sebagainya. Keterhubungan antar manusia juga semakin meningkat, difasilitasi oleh
teknologi, seperti konektivitas 5G yang memungkinkan munculnya kendaraan otonom
(autonomous vehicle), dan delivery drone.

Kedua, secara sosio-kultural, terjadi pergeseran demografi dan profil sosio ekonomi
populasi dunia. Semakin banyak orang yang harapan hidupnya lebih panjang dan oleh
karenanya dapat bekerja semakin lama. Negara-negara berkembang akan mengalami
peningkatan migrasi, urbanisasi, keragaman budaya, dan jumlah kelas menengah. Tenaga
kerja akan memiliki fleksibilitas dan mobilitas yang semakin tinggi, sehingga mengaburkan
batasan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Konsumen akan semakin peduli akan
persoalan etika, privasi, dan kesehatan.

Ketiga, pada bidang lingkungan hidup, kebutuhan akan energi dan air akan terus naik,
sedangkan sumber daya alam akan menipis dalam 20 (dua puluh) tahun ke depan.
Penggunaan energi alternatif atau energi bersih akan meningkat untuk melawan dampak dari
perubahan iklim dan polusi. Upaya yang dikerahkan untuk mempertahankan keberlanjutan
lingkungan hidup dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan juga akan semakin besar.

Keempat, dunia kerja masa depan akan sangat berbeda dari keadaan sekarang. Ketiga
perubahan besar yang telah disebutkan sebelumnya membentuk dunia kerja yang berbeda
dalam hal struktur, teknologi, dan konsep aktualisasi diri. Struktur pekerjaan akan semakin
bersifat fleksibel, tak mengenal batas geografis dan tak terikat akan mengakibatkan pekerja
tidak akan terikat pada satu institusi saja sepanjang kariernya. Pekerja lepas dan sementara
(freelance dan temporary ) akan bertumbuh pesat. Pekerja dari berbagai usia bertumbuh
pesat. Pekerja dari berbagai usia dapat bekerja bersama karena ekerja bersama karena
harapan hidup makin panjang, sehingga menuntut penghargaan atas keragaman latar
belakang. Teknologi mempermudah pekerjaan sehari-hari, namun juga menuntut penguasaan
keterampilan dan pengetahuan baru. Tenaga kerja masa depan juga lebih Tenaga kerja masa
depan juga lebih mampu mengendali mampu mengendalikan arah kariernya kan arah
kariernya dan mencari kepuasan pribadi dalam pekerjaannya. Agar dapat berhasil di
lingkungan kerja masa depan, Kemendikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar
Pancasila yang harus ditumbuhkembangkan di antara peserta didik saat ini: (1) kebinekaan
global, (2) bergotong royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6) beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.

SMKS Graha Madina Singosari memiliki faktor-faktor eksternal yang cenderung


memiliki efek positif pada pencapaian pandangan tersebut di atas, antara lain

a. Kondisi Kondisi sosial ekonomi yang stabil dan aman.


b. Adanya peluang kerja sama dengan institursi dan DU/DI.
c. Peran alumni yang sangat tinggi terhadap penyaluran tenaga kerja.

Namun demikian masih banyak permasalahan dihadapi oleh SMKS Graha Madina Singosari
diantaranya:

a. Kontribusi orang tua siswa yang masih rendah khususnya dipendanaan, pendanaan,
b. Ketersediaan buku pada perpustakaan sekolah masih kurang, terutama referensi buku
yang mengakomodasi perkembangan IPTEK terbaru,
c. Peralatan Praktik siswa sebagian sudah usang dan memerlukan memerlukan
revitalisasi peralatan,
d. Kurangnya pengalaman magang para Pendidik di DU/DI
e. Sarana atau alat praktik siswa di SMK tertinggal dengan perkembangan teknologi
diindustri.
f. Guru kewirausahaan dan guru produktif di sekolah bukan praktisi usaha ekonomi,
kurang memiliki karakter dan budaya wirausaha.
g. Guru mengalami kesulitan dalam menemukan ide dalam pengembangan produk.
h. Keterbatasan waktu bagi guru dalam kegiatan kelas industri.
i. Pembelajaran di SMK kurang memiliki hubungan dengan pemanfaatan dan
pengembangan potensi ekonomi di wilayah sekitarnya.
j. Ketidak terpaduan antara pembelajaran kewirausahaan dan pembelajaran produktif.
k. Kurangnya wahana untuk memadukan antara pengetahuan teoritis dan pengetahuan
praktis.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud pengembangan SMK kelas industri adalah wadah pembelajaran berwirausaha pada
sektor industri kreatif yang memadukan pengetahuan teoritis dan pengetahuan praktis yang
bersumber dari program pembelajaran produktif, pembelajaran kewirausahaan dan potensi
industri kreatif (pelaku industri kreatif).

Tujuan pengembangan SMK kelas industri di SMKS Graha Madina Singosari adalah
pengembangan intensi atau minat siswa berwirausaha dan pengembangan kemampuan siswa
dalam pengembangan produk, pengembangan bakat atau potensi siswa, diantaranya adalah
indikasi potensi siswa berwirausaha, keterampilan siswa membuat rencana usaha, dan
keterampilan siswa dalam menjual produk, pengembangan kemampuan siswa dalam
pengembangan produk meliputi keterampilan siswa membuat desain produk, keterampilan
siswa membuat prototipe produk, keterampilan siswa merakit atau membuat produk, sikap
siswa dalam pengembangan produk dan kemampuan siswa menyampaikan ide-ide kreatif
dalam pengembangan produk baru.
BAB II

KELAS INDUSTRI DI SMKS GRAHA MADINA SINGOSARI

A. Pendukung Pendukung Kelas Industri.

Industri Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari pelaksanaan kelas industri di


SMKS Graha Madina Singosari telah melakukan MoU untuk bermitra dengan:

1. KEK Singhasari
2. Fuad BSP 48 Fotografi
3. Royal ATK
4. Dynasty Advertising
5. Davazka Digital Printing
6. Sweet Moment Studio Foto
7. Kusuma Studio Foto
8. Creative Pusat Percetakan

B. Pengurus Kelas Industri

Penanggung jawab : Yuliyanto Wahyu Hidayat, S. Hi

Koordinator : Siti Nurhusni Nurhusni Miftahuljanah, S.S

Sekretaris Umum : Amir Zaenudin S.Kom

Bendahara Umum : Ulfa Nur Paramita, Paramita, S.Pd

Tim Perlaksana Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual

Ketua : Muhammad Fuad Rizka, S. Kom

Anggota : Adenta Karima, S. Pd

Indah Vianita, S. Pd
C. Perencanaa Kelas Industri

Sekolah bersama dengan industri mitra melaksanaan kegiatan perencanaan Kelas


industri secara matang. Fokus dalam perencaanaan kelas industri ini adalah kekhususan
pada peningkatan kompetensi kejuruan kompetensi kejuruan siswa. Tamatan dalam kelas
khusus ini diharapkan memiliki kompetensi yang siap kerja dan sesuai kebutuhan
industri. Semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kelas industri diatur dalam nota
kesepahaman antara sekolah dengan industri mitra. Semua kegiatan perencanaan yang
dilaksanakan selaras dengan perencana pendidikan kejuruan untuk fokus pada tujuan
baru kebutuhan kerja individu peserta didik dengan memuaskan dan meningkatkan
proses desain program pembelajaran untuk meningkatkan daya saing meningkatkan daya
saing lembaga Pendidikan

Perencanaan meliputi komponen administrasi sekolah dalam kurikulum, supervisi,


kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, personal, layanan khusus, hubungan
masyarakat, fasilitas proses belajar mengajar dan ketatausahaan sekolah. Semua kegiatan
perencanaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan sekolah secara umum, namun
untuk kelas khusus ini terdapat beberapa bagian yang berbeda antara lain mengenai
penyiapan peserta didik, perencanaan sumber daya manusia/ guru, perencanaan
pembelajaran, penyiapan bahan ajar, dan penyiapan sarana dan prasarana pembelajaran.

D. Pelaksanaan Kelas Industri

Pengelolaan pelaksanaan di SMK yang sangat erat dengan dimensi ketrampilan


diperlukan pengembangan yang melibatkan dunia industri. Pembelajaran materi kejuruan
di SMK meliputi pelaksanaan pembelajaran teori, pelaksanaan pembelajaran praktik di
sekolah, pelaksanaan pembelajaran praktik di industri (on the job training), pembelajaran
teaching factory, pelaksanaan budaya industri dalam budaya sekolah dengan
menyesuaikan kurikulum di sekolah dengan Kurikulum Industri. Pembelajaran teori
lebih diarahkan pada pembelajaran interaktif berbasis IT. Dari pihak industri mitra telah
menyediakan bahan ajar berupa gambar dan video. Ruang teori dipersyaratkan berbasis
IT dan terpasang sistem audio. Dalam pelajaran produktif guna meningkatkan
pemahaman siswa akan prosedur kerja sesuai SOP kerja, maka guru diharuskan

menggunakan fasilitas tersebut semaksimalnya. Pembelajaran kejuruan merupakan


pembelajaran ketrampilan yang menuntut pemahaman konsep dan ketangkasan kerja.
Penggunaan media audio visual sangat membantu pemahaman konsep serta melatih
kecakapan kerja. Guru praktik menyiapkan lembar kerja/jobsheet praktik pada setiap tatap
muka. Siswa mengisi lemba mengisi lembar kerja dan menyusun lapo r kerja dan menyusun
laporan praktik pada setiap ran praktik pada setiap pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan
pembelajaran praktik. praktik. Setelah selesai Setelah selesai praktik praktik siswa
mempresentasikan mempresentasikan hasil praktik di hasil praktik di depan instruktur depan
instruktur dan teman. dan teman. Pembelajaran praktik dilakukan mengacu standar
operasional prosedur pekerjaan. Setiap proses kerja termasuk dengan standar spesifikasi
teknis dan toleransi dan toleransi mengacu pada pedoman mengacu pada pedoman ini.
Pelaksanaan Pelaksanaan prakerin dalam prakerin dalam pembelajaran ini efektif dalam
mendukung peningkatan kompetensi siswa, karena dilaksanakan di industri terkait yg relevan
dengan kompetensi yang dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai