Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh
Rosyanda Fisel Koyasa
NIM 141810401019
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Biologi (S1) dan mencapai gelar Sarjana Sains
Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSEMBAHAN
iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTTO
―Dari Anas Ra bahwa Rosulullah SAW bersabda, barang siapa yang keluar
untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali”
( HR. At-Tirmidzi no. 2647 )
―(Ibrahim Berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukanlah aku
ke dalam golongan orang-orang yang saleh ‖
( Terjemahan Q.S Asy-Syu’ara’: 83 )
iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERYATAAN
v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh
Rosyanda Fisel Koyasa
NIM 141810401019
Pembimbing
Dosen Pembimbing Utama : Purwatiningsih, M.Si., Ph.D.
Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Kahar Muzakhar, S.Si
vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PENGESAHAN
Mengesahkan
Dekan
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
menggunakan uji analisis statistik ANOVA (Analisis Varian) (α = 5%) dan uji
lanjut Uji LSD (α = 95%) dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
Windows Evaluation Version.
Hasil analisis varian menunjukkan bahwa preferensi oviposisi pada tiga
jenis biji kopi terdapat perbedaan. Preferensi oviposisi terbesar ditunjukkan pada
biji kopi robusta (C. robusta) yaitu dengan jumlah presentase preferensi sebesar
{96,42%} (choice) dan {88,73%} (nonchoice). Hal ini diduga karena Biji kopi
Robusta memiliki tekstur biji yang lebih lunak dan lebih tipis daripada biji kopi
Arabika dan Excelsa. Biji kopi Robusta juga memiliki kandungan senyawa kimia
berupa alkaloid yang salah satu contohnya adalah kafein. Kandungan Kafein pada
biji kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi Arabika dan biji
kopi Excelsa setelah dilakukan uji kandungan kafein.
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ‖
Preferensi Oviposisi Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera: Scolytidae)
Terhadap Beberapa Jenis Biji Kopi‖. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) pada Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Purwatiningsih, M.Si., Ph. D. Selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dr.
Kahar Muzakhar, S.Si, selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah
memberi bimbingan, arahan, motivasi, dalam kesempurnaan skripsi;
2. Dra. Susantin Fajariyah, M. Si. dan Rendy Setiawan, S.Si., M.Si, selaku
Dosen Penguji yang telah memberi tanggapan, saran, dan masukan dalam
perbaikan skripsi ini agar lebih sempurna;
3. seluruh dosen dan teknisi laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan ilmu Pengetahuan Alam yang saya hormati, terimakasih telah
memberikan nasihat, bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama
menjadi mahasiswa;
4. rekan-rekan yang tergabung dalam Entomology Research Team, terimakasih
atas do’a, dukungan, semangat dan kerja sama dalam penyelesaian penelitian
ini
5. teman-teman angakatan 2014 (BIVALVIA) yang tercinta dan kalian yang
selalu luar biasa, terimakasih atas do’a, semangat, masukan, terimakasih atas
segala bantuan selama ini , serta terimakasih atas semua kenangan suka dan
duka selama menjalani kehidupan mahasiswa di Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Jember;
x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
6. adekku Kikyanda Fishal Koyasa yang sangat luar biasa, terimakasih atas
perjuaangan dan semangat yang telah diberikan dalam proses menyelesaikan
skripsi ini;
7. semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat, memberikan
tenaga serta pikiran dan do’a yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh
penulis dalam kelancaran penulisan skripsi ini.
Penulis juga menerima kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Penulis
xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... iii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iiii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iiii
HALAMAN MOTO ............................................................................................. iv
HALAMAN PERYATAAN.................................................................................. v
HALAMAN PEMBIMBING............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. vii
RINGKASAN ..................................................................................................... viii
PRAKATA ............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................2
1.4 Tujuan ..................................................................................................3
1.5 Manfaat ................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1 Pengertian Preferensi Makan dan Preferensi Oviposisi Serangga .......4
2.2 Biologi Serangga Penggerek Kopi Hypothenemus hampeii Ferr. .......5
2.2.1 Taksonomi H. hampeii.............................................................. 5
2.3 Komponen Biji Kopi ...........................................................................7
2.4 Jenis Kopi Yang Digunakan Uji Preferensi Oviposisi H. hampei .......9
2.4.1 Kopi Arabika (Coffea arabica L.) ............................................ 9
2.4.2 Kopi Robusta (Coffea robusta L.) .......................................... 10
2.4.3 Kopi Excelsa (Coffea excelsa W. Bull ex Hiern.) ................. 11
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR TABEL
halaman
3.1 Data Hasil Preferensi Oviposisi H. hampei pada Jenis Biji Kopi... 19
xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR GAMBAR
halaman
2.1 Morfologi H. hampei...................................................................... 6
xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Hasil Analisis Varian (ANOVA) dan Uji Lanjut LSD
Lampiran 1. 32
Metode choice................................................................
xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1. PENDAHULUAN
yang berbeda, bahwa dalam preferensi H. hampei terhadap warna buah kopi
menunjukkan serangga lebih memilih buah plastik yang berwarna merah
dibandingkan yang berwana hijau. Penelitian ini menunjukkan faktor visual
berupa warna yang berkaitan dengan sensor yang diterima oleh syaraf
berpengaruh terhadap serangga ini dalam hal pemilihan makan dan inang
(Mathieu et al., 2001).
Di Indonesia terdapat 3 jenis kopi yang umumnya ditanam yaitu kopi
Arabika, Robusta, dan Excelsa. Masing-masing jenis kopi tersebut memiliki
karakter yang berbeda. Diantaranya adalah adanya perbedaan pada karakteristik
morfologi. Kopi Arabika memiliki ukuran daun kecil, permukaan halus mengkilat,
biji buah lebih besar dan bau harum. Kopi Robusta memiliki daun sempit dan
pemukaan daun berombak, batangnya lebih banyak tumbuh cabang produksi.
Kopi excelsa memiliki bentuk daun yang sangat besar membulat dan permukaan
bergelombang, ukuran buah relatif kecil (Najiyati dan Danarti, 2001).
Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan studi perilaku pemilihan oviposisi
(tempat peletakan telur) H. hampei pada jenis biji kopi yang berbeda. Aspek ini
penting bagi pengetahuan mengenai perilaku pemilihan inang dan reproduksi,
yang pada gilirannya dapat dikembangkan sebagai pengendalian hama khususnya
penggerek buah kopi yaitu H. hampei.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji jenis kopi apakah yang
lebih disukai H. hampei untuk meletakkan telurnya.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan tambahan informasi
tentang tingkat ketertarikan peletakan telur H. hampei terhadap beberapa jenis
kopi dan memberikan informasi tentang hal apa saja yang dapat mempengaruhi
serangga dalam pemilihan tempat bertelur pada jenis kopi yang berbeda ,sehingga
dapat digunakan untuk membantu pemecahan masalah pengendalian hama
pengerek buah kopi H. hampei.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
ditemukan pertama kali oleh Ferrari pada tahun 1967, serangga ini termasuk
dalam family Scolytidae dan ordo Coleoptera. Hama penggerek berkembang
dengan cara metamorfosis sempurna yang dimulai dari tahapan telur, larva, pupa
dan imago (serangga dewasa). Secara morfologi ukuran imago betina lebih besar
daripada imago jantan, panjang imago betina kurang lebih 1,7 mm dan lebar 0,7
mm sedangkan panjang imago jantan kurang lebih 1,2 mm dan lebar 0.6-0,7 mm.
Bentuk tubuh bulat dan berwarna hitam kecoklatan,serangga ini tidak bisa terbang
karena memiliki sayap yang pendek dan memiliki antena dengan panjang sekitar
1,5 mm pada bagian kepala yang berbentuk segitiga dan ditutupi rambut -rambut
halus (Vijayalakshmi et al., 2013; Meiln et al., 2017). Gambar dari morfologi dari
imago H. hampei dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar dari perbandingan
imago jantan dan berina dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.3 Buah kopi yang terserang H. hampei (a) (Sumber : Astutik, 2015).
endosperm biji dan setiap jenis kopi memiliki endosperma biji yang berbeda. (Eira
et al., 2006).
Gambar 2.4 Potongan Melintang dari biji kopi yang menunjukkan lokasi endosperm
(Sumber : Eira et al,.2006)
A B C
A B
A B
ekselsa mempunyai ukuran yang lebih besar daripada jenis kopi lainya. Bentuk
biji membulat oval, memiliki beragam bentuk buah saat masak yaitu masak
orange ,masak merah,masak kuning dan masak hijau. Memiliki beberapa macam
diskus antara lain diskus kecil menonjol, diskus menonjol lebar, diskus datar kecil
dan diskus datar sangat lebar. Tipe tajuk tergolong tinggi karena dapat tumbuh
sampai ketinggian 5 meter. Keunggulan jenis kopi ini adalah tahan terhadap
serangan karat daun dan seranggan penggerek buah kopi. Penciri khas dari kopi
excelsa adalah dried fruit (aroma jack fruit), sehingga kopi Liberika sering
disebut kopi nangka. Jenis kopi ini dapat beradaptasi dengan baik pada daerah
dataran rendah (< 700 m dpl) dan bisa tumbuh di lahan gambut dengan baik
(PUSLITKOKA, 2014 dan BPP, 2014). Gambar 2.8 Merupakan gambar
penampilan bentuk buah kopi Excelsa.
A B
penelitian yang dilakukan oleh Cramer (1957) bahwa di Indonesia spesies kopi
Arabika lebih peka terhadap serangan H. hampei dibandingkan kopi Robusta,
karena lingkungan tumbuh kopi Arabika tidak mendukung untuk pertumbuhan H.
hampei.
Kelimpahan jumlah buah pada pertanaman juga berpengaruh terhadap
mobilitas H. hampei, pada saat setelah panen kumbang banyak ditemukan pada
buah sisa-sisa panen sebelum serangga tersebut menemukan buah baru untuk
tempat berkembangbiak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari 20%
dalam satu buah teradapat lebih dari 50 koloni H. hampei (Praksaan et al., 2001).
Setelah kumbang betina H. hampei menemukan inang maka dilanjutkan untuk
melakukan proses pengerekan sampai menembus endosperma biji. H. hampei
lebih menyukai endosperma yang mengeras, hal ini dikaitkan dengan pemilhan
tempat peletakan telur, H. hampei juga menyukai biji yan endospermanya lunak
karena mereka memanfaatkanya sebagai sumber pakan (Cramer,1957; Praksaan
et al., 2001; Venkathesa et al., 1998). H. hampei akan memulai menggerek pada
bagian eksokarp, mesokarp dan endokarp pada keadaan optimal yaitu pada
kelembapan antara 12,5% atau cenderung lebih suka melakukan aktivitas
menggerek kopi Robusta dan pada kelembapan 13,5% akan cenderung menggerek
kopi Arabika selama kurang lebih 8 jam (Waterhouse dan Noris, 1998). Apabila
telur yang telah diletakkan pada kopi tersebut menetas, larva akan langsung
memakan biji kopi dan menyebabkan kerusakan pada buah kopi. Setelah bertelur
H. hampei betina akan meninggalkan lubang gerekan yang dibuat dan kembali
mencari buah kopi lain untuk digerek. Kumbang betina melakukan aktivitas
menggerek membutuhkan waktu antara 4 sampai 8 jam perbiji kopi. Kumbang
betina mampu menggerek 5-6 buah kopi dan melakukan oviposisi kembali, hal ini
dikarenakan struktur kumbang betina yang memiliki sayap sehingga mampu
terbang dari buah kopi satu ke buah kopi yang lainya dan meiliki spermatecha
yang dapat menyimpan sperma hingga ovum dibuahi oleh sperma tersebut
(Fauziyah, 2016).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15
Gambar 3. 1 Metode Pilihan (choice) A (biji kopi Arabika), E (biji kopi Excelsa), R (biji
kopi Robusta)
Gambar 3. 2 Metode Tidak Pilihan (No choice) R (biji kopi Robusta), A (biji kopi
Arabika), E (biji kopi Excelsa), H (H. hampei betina)
(Amin, 2015)
Tabel 3.1 Tabel data Hasil Preferensi Oviposisi H. hampei pada Jenis Biji Kopi
2 Arabika
3 Ekselsa
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
5.1 Kesimpulan
Preferensi oviposisi H. hampei paling tinggi pada biji C. robusta. Hal ini
dibuktikan dengan presentase preferensi oviposisi pada C. robusta mencapai
96,42 % (metode choice) dan 88,73 % (metode nonchoice). Biji C. robusta
diketahui memiliki lapisan kulit biji yang lunak dan kandungan senyawa kafein
yang tinggi dibandingkan dengan C. arabika dan C. excelsa.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait preferensi oviposisi H.
hampei dengan parameter pengujian lebih beragam lagi seperti kandungan
senyawa spesifik yang terkandung pada biji kopi yang berbeda jenis
.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR PUSTAKA
Amin, N. N. A. 2015. Perilaku Oviposisi Lalat Buah Bactrocera Papayae Drew &
Hancock Dan B. Carambolae Drew & Hancock Pada Tingkat Kematangan
Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L.). Skiripsi. Unpublised
Astutik, Lusi D. 2015. Efek Antifedant Rimpang Dringo (Acorus calamus L.)
terhadap (Hypothenemus hampei Ferr) . Skripsi. Departemen Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember
Balai Besar Perkebunan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan. 2014. Kopi
Eexcelsa Jambi Dilepas dengan Nama Kopi LIBTUKOM (Liberika
Tungkal Komposit).
Baker, P.S., J. F. Barera dan A. Rivas. 1992. Life- History Studies Of The Coffe
Berry Borrer (Hypothenemus Hampei, Scolytidae) On Coffe Trees In
Southren Mexico. Journal Off Applied Ecology. 29 (3)
Barrera, J.F., Gomez, J., Infante, F., Castillo, A. and Rosa, W. (1989). Biology,
oviposition capacity and emergence of Cephalonomia stephanoderis from
coffee berries. Cafe, Cacao. 33: 101- 108.
Danarti dan Najayati, S. 2001. Kopi : Budidaya dan Penanganan Pasca Panen.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 28
Durham, S. 2004. Stopping the Coffee Berry Borer from Boring into Profits.
Agric. Research, 52, 10—1
Eira, M. T. S., da Silva, E. A. A., de Castro, R. D., Dussert, S., Waltres, C.,
Bewley, J. D., dan Hilhorst, W. M. 2006. Coffe Seed Physiology.
Brazillian Journal Plant Physiol. 18 (1): 149-163
Fauziyah, L. F. 2016. Daya Antifedant Senyawa Alfa Asarone Dan Bubuk Dringo
(Acorus calamus L.) terhadap (Hypothenemus hampei Ferr). Skripsi.
Jember. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jember.
Filho, O. G., and P. Mazzafera. 2003. Caffein and Resistance of Coffee to the
Berry Borer Hypotenemus hampei (Coleoptera: Scolytidae) J. Agric Food
Chem: 51
Klein-Koch, C., Espinoza, O., Tandazo, A., Cisneros, P., and Delgado, D. 1988.
Factores Naturales De Regulation Y Control Biological De La Broca Del
Café Hypothenemus hampei Ferr. Sanidad Vegetal (3), 5–30.
Le Pelley, R.H. (1968). The Pests o f Coffee. London, UK: Longman, 99-178.
Mathieu, F., Gaudichon, V., Brun, L. O., & Frérot, B. 2001. Effect of
physiological status on olfactory and visual responses of female
Hypothenemus hampei during host plant colonization. Physiological
Entomology, 26(3), 189–193.
Mathieu, F.; L.O. Burn., C. Marcillaud & B. Frérot (1997). Trapping of the coffee
berry borer within a mesh-enclosed environment: interaction of olfactory
and visual stimuli. J. Apply Ent. 121,181—186.
Mathieu, F., Brun, L.O. and Frerot, B. (1993). Hypothenemus hampei emergence
from dry coffee berries in the presence of green berries. In: 17th
International Scientific Colloquium on Coffee
Meiln Araz, N. Dan S. R. (2017). Tingkat Serangan Hama Utama Dan Produksi
Kopi Liberika Tungkal Komposit (Coffea sp.) Di Kecamatan Betara
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Media Pertanian, 2
Mendesil, E., Bruce, T. J. a., Woodcock, C. M., Caulfield, J. C., Seyoum, E., &
Pickett, J. a. (2009). Semiochemicals Used In Host Location By The Coffee
Berry Borer, Hypothenemus hampei. Journal of Chemical Ecology, 35(8),
944–950.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 30
Morallo- Rejesus, B. and Baldos, E. 1980. The biology of coffee berry borer
Hypothenemus hampei (Ferrari) (Scolytidae: Coleoptera) and Its Incidence In
The Southern Tagalog Provinces. Philippines Entomologist. 4: 303-316.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2013. Pedoman Budidaya Dan
Pemeliharaan Tanaman Kopi Di Kebun Campuran. Jawa Timur.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2014. Warta Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Indonesia. Jawa Timur.
Rahardjo, Puji. 2012. Paduan Budidaya Dan Pengolahan Kopi Arabika Daan
Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.
Saw, A. K. C., Yam, W. S., Wong, K. C., & Lai, C. S. 2015. A Comparative
Study of the Volatile Constituents of Southeast Asian Coffea arabica, Coffea
liberica and Coffea robusta Green Beans and their Antioxidant Activities.
Journal of Essential Oil Bearing Plants. 18 (1): 64-73.
Vega, F., Jaramillo, J., Castillo, A., & Infante, F. 2009. The coffee berry borer,
Hypothenemus hampei (Ferrari) (Coleoptera: Curculionidae): a short review,
with recent findings and future research directions. Terrestrial Arthropod
Reviews,(2), 129–147.
Venkatesha, M.G.; H.G. Seetharama & K. Sreedharan. 1998. Coffee Pests and
Their Management. A Compendium on Pests and Diseases of Coffee and
Their Management in India. Central Coffee Research Institute. Karnataka.
Vijayalakshmi, C. K., Tintumol, K., & Saibu, U. 2013. Coffee Berry Borer ,
Hypothenemus Hampei ( Ferrari ): A Review. Ijird, 2 (13), 358–361.
.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Varian (ANOVA) dan Uji Lanjut LSD dengan
software SPSS 16 terhadap Jumlah Telur pada Tiga Jenis Biji Kopi
Metode Choice
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 33
Lampiran 2 Hasil Analisis Varian (ANOVA) dan Uji Lanjut LSD dengan
software SPSS 16 terhadap Jumlah Telur pada Tiga Jenis Biji Kopi
Metode Nonchoice
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 34
(Metode Nonchoice)
jenis kopi dan jumlah telur
Pengulangan
Robusta Arabika Ekselsa
1 0 0 0
2 19 0 0
3 18 0 0
4 11 6 0
5 11 0 4
6 0 0 2
7 9 0 0
8 14 0 0
9 38 4 0
10 6 0 0
Rata-rata 120,6 1 0,6
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 38
Lampiran 7 Gambar biji kopi yang digerek H. hampei dan telur H. hampei
Pada biji Kopi Robusta