Anda di halaman 1dari 4

Nabi muhammad pernah ditawari oleh orang quraisy untuk masuk keagamanya dan

menyembah apa yang mereka sembah, begitu pula dengan kaum quraisy akan
menyembah apa yang rasullah sembah

Hal itu semerta merta langsung ditolak oleh allah dan turunlah surat al kafirun

Terutama dalam ayat 6 tersebut yang berbunyi

Lakum dinukum waliyaddin

Untukmu agamamu, dan untuk ku agamaku

Dalam firman allah tersebut telah dijelaskan bahwa agama islam memberikan suatu
pagar/ pembatas dengan agama lain dalam urusan pembedaan agama

Dengan kata lain kita tidak boleh mencampur adukkan agama lain ataupun
mempercayai mereka, terutama dengan ucapan selamat yang diberikan ketika
mereka mengadakan suatu acara atau hari raya

Argumen saya yang pertama

- menurut Mayoritas ulama salaf dari madzhab empat yaitu Syafi’i, Hanafi,
Maliki, dan Hambali mengharamkan ucapan selamat pada hari raya non
muslim.

Dimana meskipun memang jelas allah tidak menurunkan ayat yang mengharamkan
pengucapan agama lain secara langsung, namun para ulama’ dari 4 madzab sekaligus
telah berdiskusi dengan mengambil suatu keputuasan bahwa mengucapkan selamat
hari raya pda nonmuslim hukumnya haram. Dan memang sudah menjadi haram

Argumen sy yang kedua

- Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa Al-Fiqhiyah halaman 4/238-239


menyatakan, hal terburuk adalah persetujuan muslim pada Nasrani pada hari
raya mereka baik menyerupai dengan memberi makanan dan hadiah dan
menerima hadiah pada trsbut
Umar bin khattab jelas jelas melarang tindakan mengucapkan selamat hari raya pada
nonmuslim, beliau dijululki penegak kebenaran yang berarti memang pd dasarnya
kita tidak boleh mengucapkan selamat pd nonmuslim

Selanjutnya yang ketiga

-Nabi bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari
mereka.”

Dengan hanya mengucapkan berarti telah mempercayai atau dengan tidak langsung
mendukung agama mereka

MESKIPUNN telah dikatakan sesuai dengan niat dan hati masing masing

NAMUN SEGALA SESUATU YANG KITA UCAPKAN AKAN DIMINTAI PERTANGGUNG


JAWABAN OLEH ALLAH KELAK

FIRMAN ALLAH DALAM

“Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat


pengawas yang selalu hadir.”

segala apa yang kita ucapkan dengan lisan pasti akan dimintai pertanggung jawaban
OLEH ALLAH dihari kelak. Termasuk dengan mengucapkan kalimat selamat kepada
agama lain. Allah akan menanya satu per satu alasan kenapa mereka memberi
ucapan kepada agama lain, yang pada buktinya orang orang yang mengikuti agama
agama tersebut disiksa dineraka.

Benar benar disiksa, maka secara logika apakah kita akan memberi ucapan kepada
agama lain yang nantinya dihari kiamat akan disiksa
Keempat hal tersebut termasuk Tasyabbuh atau Perbuatan yang menyerupai Non
Muslim

Tak sepantasnya umat Islam meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan diri,
dan bahkan mengucapkan selamat kepada agama lain. Kita saja dalam islam tidak
diperbolehkan menikah/ saling berhubungan dengan agama lain

Apalagi mengucapkan apresiasi kpd mereka dengan alih alih untuk menghargai apa
yang sedang mereka lakukan.

Hal tersebut bukanlah menghargai saudara

Berdasarkan kitab atau dalil serta undang undang negara pun tidak ada yang
menyebutkan bahwa dengan mengucapkan selamat pd agamalain merupakan
bentuk menghargai/ apresiasi, melainkan hanyalah pencampuran agama semata

Jelas jelas allah tidak suka hambanya yang mencampurkan agama satu dengan
agama yang lain
Ke 5

Berdasrakan Hadis shahih muslim No. 8:


Dari umar bin khattab r.a.
ketika nabi Muhammad ditanya tentang Islam oleh malaikat jibril “Mal Islam” ?
Apa itu esensi Islam? Nabi menjawab yaitu syahadah, yaitu bersaksi bahwa Tidak ada tuhan
selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah. dan berkomitment bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan yang layak disembah hanya Allah saja, dan merupakan
pengakuan bahwa hanya Islam yang benar, dan agama yang lain tidak kita akui
kebenarannya, maka dapat diketahu secara jelas bahwa mengucapkan selamat hari raya
kepada agama lain merupakan suatu kesalahan besar, karena agama mereka salah
Kalau kita memberi ucapan selamat pd suatu kesalahan maka yang ada KITA ADALAH
BODOH

Al-Munawi menjelaskan larangan mengagungkan hari raya orang kafir,


beliau berkata mengenai hadits Anas larangan menghadiri hari raya
orang kafir,

‫حديث أنس ثم ذكر النهي عن تعظيم يوم عيد المشركين وأن من عظمه لليوم كفر‬
‫وكالمًا بمعناه‬
“Hadits dari Anas tersebut, kemudian beliau menyebutkan larangan
mengagungkan hari raya orang musyrik dan barang siapa yang
mengagungkan hari tersebut karena hari itu adalah hari raya orang
musyrik maka dia telah kafir, atau dengan ucapan semisal itu”[4]

Anda mungkin juga menyukai