Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANTROPOSFER

POLA PERMUKIMAN PENDUDUK

Nama : Pinta Rikae Ramadhani

Fase : E.7

Guru Pembimbing : Desriwanti S.Pd,


SMAN 6 SOLOK SELATAN
TAHUN PELAJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pemahaman tentang “Pola Permukiman “

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sungai Lambai, 29 Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................1
D. Manfaat penelitian......................................................................................................1
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................2
A. Kajian Teori..................................................................................................................2
B. Kerangka Berfikir..........................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Definisi Pola Permukiman Penduduk.........................................................................3
B. Bentuk Pola Permukiman Penduduk..........................................................................3
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa dalam persebarannya biasanya penduduk
membangun rumah di kawasan-kawasan yang dapat menunjang kegiatan
kesehariannya, terutama kegiatan yang menunjang ekonomi mereka. Oleh karena
beragamnya pencaharian masyarakat, maka permukiman-permukiman penduduk di
Indonesia pun tersebar pada kawasan-kawasan tertentu. Salah satu penyebab tidak
meratanya persebaran permukiman penduduk adalah perekonomian masyarakat. Sejak
zaman dahulu, Jawa telah menjadi pusat pemerataan perdagangan di kawasan Asia
Tenggara. Akibatnya, penduduk banyak berdatangan ke Pulau Jawa untuk mencari
barang dan pekerjaan karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Padahal,
kawasan-kawasan lain di Indonesia pun memiliki potensi yang besar untuk
pengembangan ekonomi. Selain faktor ekonomi, terdapat faktor lain yang
mempengaruhi persebaran pemukiman penduduk diantaranya adalah bentuk
permukaan bumi(relief), kesuburan tanah, iklim, keadaan ekonomi, budaya
masyarakat dan lain-lain (Siswono, Eko. 2010).
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Pola Permukiman Penduduk?
2. Bentuk Pola Permukiman Penduduk
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan Pola Permukiman Penduduk
2. Menganalisis Bentuk Pola Permukiman Penduduk

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Praktis agar kita tahu dan mengerti tentang Pola
Permukiman Penduduk

2. Manfaat seacara teoritis bagi penulis adalah menambah pengalaman dan wawasan
kepada penulis tentang Bentuk Pola Permukiman Penduduk

mi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

- Menurut Wiriatmadja (1981) yang menyebutkan bahwa bentuk pola spasial


permukiman memiliki jenis identifikasi sebagai berikut: a) Pola permukiman
dengan persebaran yang berjauhan. Hal ini dikarenakan daerah yang masih belum
diolah dan masyarakat memiliki sebidang tanah untuk diolah
- Sementara menurut Jayadinata (1992) pola permukiman terbagi menjadi dua
bagian utama, yaitu: a. Permukiman memusat, yaitu permukiman rumah warga
memiliki pola mengelompok dan merupakan dusun (Hamlet) apabila terdiri
kurang dari 40 rumah dan kampung atau village apabila terdiri dari 40 rumah atau
lebih. Umumnya, disekitar rumah terdapat tanah bagi kemajuan desa, seperti
pertanian, perikanan peternakan dan sejenisnya
B. Kerangka Berfikir

BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Definisi Pola Permukiman Penduduk
Pola pemukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal
menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Permukiman dapat diartikan
sebagai suatu tempat (ruang) atau suatu daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan
hidup bersama menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan,
melangsungkan, dan mengembangkan hidupnya. Pengertian pola dan sebaran pemukiman
memiliki hubungan yang sangat erat. Sebaran permukiman membincangkan hal dimana
terdapat permukiman dan atau tidak terdapat permukiman dalam suatu wilayah,
sedangkan pola pemukiman merupakan sifat sebaran, lebih banyak berkaitan dengan
akibat faktor-faktor ekonomi, sejarah dan faktor budaya (Ravjunior. 2009). Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa pola pemukiman penduduk adalah bentuk persebaran
tempat tinggal penduduk berdasarkan kondisi alam dan aktivitas penduduknya.

B. Bentuk Pola Permukiman Penduduk


Berdasarkan faktor-faktor di atas, jelas bahwa pola permukiman penduduk bisa
berbeda satu sama lain. Namun secara umum, terdapat tiga pola permukiman yang
banyak dijumpai di Indonesia, yaitu pola memanjang (linier), pola terpusat
(nucleated), dan pola tersebar (dispersed) (Azhari. 2013).
a) Pola Memanjang (Linier)
Pola permukiman penduduk dikatakan linier bila rumah-rumah yang
dibangun membentuk pola berderet-deret hingga panjang. Pola memanjang
umumnya ditemukan pada kawasan permukiman yang berada di tepi sungai,
jalan raya, atau garis pantai. Pola ini dapat terbentuk karena kondisi lahan di
kawasan tersebut memang menuntut adanya pola ini. Seperti kita ketahui,
sungai, jalan, maupun garis pantai memanjang dari satu titik tertentu ke titik
lainnya, sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut pun membangun
rumah-rumah mereka dengan menyesuaikan diri pada keadaan tersebut.

1) Pola Permukiman Linier di Sepanjang Alur Sungai


Pola ini terbentuk karena sungai merupakan sumber air yang
melimpah dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan,
misalnya sumber air dan sarana transportasi. Permukiman penduduk di
sepanjang alur sungai biasanya terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai dan
memanjang dari hulu hingga ke hilir. Di Indonesia, pola permukiman ini
banyak ditemukan di sepanjang sunga-isungai besar, seperti Sungai Musi di
Sumatera dan Sungai Mahakam di Kalimantan.

2) Pola Permukiman Linier di Sepanjang Jalan Raya


Perkembangan kemajuan zaman memicu munculnya banyak jalan
raya sebagai sarana transportasi yang lebih cepat dan praktis. Jalan raya
yang ramai membantu pertumbuhan ekonomi peduduk yang tinggal di
sekitarnya untuk membangun permukiman di sepanjang jalan raya. Pola
permukiman linier di sepanjang jalan raya dapat ditemukan di hampir
seluruh kota di Indonesia.
3) Pola Permukiman Linier di Sepanjang Rel Kereta Api
Pola permukiman linier di sepanjang rel kereta api biasanya hanya
terkonsentrasi di sekitar stasiun kereta api yang ramai dikunjungi orang. Rel
kereta api dan stasiun kereta api merupakan sarana vital yang mampu
menghubungkan berbagai tempat yang berjauhan, sehingga sangat banyak
dikunjungi dan menarik untuk ditinggali. Pola permukiman linier di
sepanjang rel kereta api lazim ditemukan di Pulau Jawa saja.

4) Pola Permukiman Linier di Sepanjang Pantai


Pola permukiman ini biasanya dibangun oleh penduduk yang
memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Pola permukiman linier di
sepanjang pantai dapat ditemukan di berbagai kawasan pantai dan desa-desa
nelayan di Indonesia.
b) Pola Terpusat (Nucleated)
Pola terpusat merupakan pola permukiman penduduk di mana rumah-
rumah yang dibangun memusat pada satu titik. Pola terpusat umumnya
ditemukan pada kawasan permukiman di desa-desa yang terletak di kawasan
pegunungan. Pola ini biasanya dibangun oleh penduduk yang masih satu
keturunan.

c) Pola Tersebar (Dispersed)


Pada pola tersebar, rumah-rumah penduduk dibangun di kawasan luas
dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Pola
tersebar umumnya ditemukan pada kawasan luas yang bertanah kering. Pola ini
dapat terbentuk karena penduduk mencoba untuk bermukim di dekat suatu
sumber air, terutama air tanah, sehingga rumah dibangun pada titik-titik yang
memiliki sumber air bagus.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pola permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal
menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Permukiman dapat diartikan
sebagai suatu tempat (ruang) atau suatu daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan
hidup bersama menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan,
melangsungkan, dan mengembangkan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola permukiman penduduk diantaranya
adalah perbedaan bentuk permukaan bumi (relief), keadaan tanah, keadaan iklim, keadaan
ekonomi dan kultur atau budaya penduduk yang bersangkutan. Secara umum, terdapat
tiga pola permukiman yang banyak dijumpai di Indonesia, yaitu pola memanjang (linier)
(sepanjang alur sungai, jalan raya, rel kereta api, dan sepanjang pantai), pola
terpusat (nucleated), dan pola tersebar (dispersed).

B. Saran

Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Saya hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat
diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

- https://digilib.unila.ac.id/12831/15/BAB%20I.pdf
- https://id.scribd.com/document/336134449/Makalah-Antroposfer-docx

Anda mungkin juga menyukai