Karya Tulis Ilmiyah Ajiz
Karya Tulis Ilmiyah Ajiz
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 1 Cisaga. Dengan membuat karya tulis
ini, penulis mengharapkan mampu menambah pengetahuan tentang energi yang
dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah dan spirtus khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
• Pak. Wawan Kuswanda selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
• Ibu Ida Rosida S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis
selama penyusunan karya ilmiah ini.
• Ibu Meli S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing
penulis selama penyusunan karya ilmiah ini.
• Guru-guru SMA Negeri 1 Cisaga yang telah memberikan masukan, kritik, dan
saran selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
• Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan
serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
• Rekan-rekan serta kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data
dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun
elektronik, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
iii
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan
membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
kelulusan tahun pelajaran 2023/2024. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga
bertujuan untuk hal-hal di bawah ini.
1.3.1 Untuk menambah pengetahuan mengenai Pengolahan tebu dan Gula.
1.3.2 Mengatahui sistem pengelolaan tebu dalam proses pembuatan gula
2
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, sistematik penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI, Definisi produksi, factor-faktor produksi
BAB III METODOLOGI, metode observasi, metode literatur.
BAB IV PEMBAHASAN,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan, saran.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.
Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor
produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur
fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan
kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi
tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja
yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di
bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus
atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil
di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah
tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam
menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan
lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga
kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah
tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya
guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja
jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik
dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan
sopir.
3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau
peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.
Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan
modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam
perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan.
5
Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret
dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat
secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil,
dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak
adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai
nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak
merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal
individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang
sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang
disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud
dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oeleh
pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses
produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah,
jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan
modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan
secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal
yang habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya,
bahan-bahan baku.
4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang
digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun
faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang
dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak
baik, hasilnya tidak akan maksimal.
6
5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan
perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa
ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan,
dan data-data ekonomi lainnya.
2.1.3 Pengertian Bahan Dasar Gula (Tebu)
Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk
bahan baku gula. Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman
tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang mendukung. Tebu
termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan berkembang
biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada
yang mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas
permukaan laut.Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen
mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara manual
atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian
dipisahkan dari batang tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk
diproses menjadi gula. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula
dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran,
penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan
sampai proses pengepakan sehingga sampai ketangan konsumen.
7
BAB III
METODOLOGI
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan
Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara bertahap dan
berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada
kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik. PG
Madukismo merupakan pemilik pabrik gula satu-satunya di Propinsi
DIY. Untuk musim giling tahun 2008 PG Madukismo ditargetkan
pencapaian produksi gula SHS I A sebanyak 40.416,9 ton. Sedangkan
produksi alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan
Rakyat, 2008).
ecara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi
oleh pasir geluhan (sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana
secara umum tersedia air. Masalah utama dalam tipologi lahan disekitar
Madukismo adalah kelebihan air pada musim penghujan dan lambatnya
lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga tanaman tebu secara
normal menjadi mundur umur kemasakannya.
10
Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal
3 atau topstek ex KBD.
Penanaman periode I penutupan bibit rapat cukup tebal dan dipadatkan.
Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan
mulsa.
Pemupukan
Jenis pupuk
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang,
dsb.
Alternatif Pemupukan
Kategori Alternatif I Alternatif II Altenatif III
(KU/Ha) (KU/Ha) (KU/Ha)
PG(baru) ZA =8 Kelai =4 -
Sp 36 =2 ZA =3 -
KCL =1 -
Bongkar ZA =6 - -
Ratoon Sp36 =1 - -
KCL =1 - -
Madros =8 - -
Ratoon ZA =4 Rabok =15 ZA =8
Sp =3 ZA = 5 Sp 36 =2
Madros =8 KCL =1
Cara Pemupukan
Pemupukan I
ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam
atau setelah tebu dikepras.
Tanaman Pertama (TRIT-I)
Diatur didasarkan kairan diikuti dan ditutupi tanah
Pemupukan II
11
ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50%
dari dosis ZA, diberikan pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal
musim hujan.
Tanaman keprasan (TRIT-II)
Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper
(traktor), pupuk ditabur dalam alucr dan ditutup tanah rapat.
Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah
rapat.
Pengolahan Lahan Tebu
Terdapat 2 sistem pengolahan lahan bagi tanaman tebu :
Sistem Bajak
Sistem Reynoso
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif.
Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo,
ada beberapa varietas yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang
Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara
bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada
kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik
• Usaha intensifikasi tebu lahan kering
• Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
• Penggarapan Tanah dan Penanaman
• Menggunakan jenis pupuk:
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk
kandang, dsb.
5.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang
baik kita harus memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara
kita mengolahnya, serta pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan
baik, maka gula yang dihasilkanpun akan menghasilkan gula yang berkualitas
baik.
13
LAMPIRAN
• Frekwensi Bimbingan
• Dokumentasi
14