Karya Tulis Dadi Xii Ips 1
Karya Tulis Dadi Xii Ips 1
DI PT.MADUKISMO
(KARYA TULIS)
Disusun Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
i
ABSTRAK
Karya tulis ini berjudul “SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR
PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO” bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengelolaan tebu terhadap hasil gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan penulis adalah
metode observasi dan studi literature. Dan hasil yang diperoleh yaitu pengelolaan tebu yang baik
serta pemupukannya yang tepat akan menghasilkan produk gula yang baik. Disamping itu pula,
pemilihan pupuk untuk tanaman tebvu juga perlu diperhatikan, agar hasil gula sesuai dengan yang
diharapkan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Karya Tulis Ilmiah di
SMA Negeri 2 Sumedang. Dengan membuat karya tulis ini, penulis mengharapkan mampu
menambah pengetahuan tentang energi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah dan spirtus
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
• Bpk. Drs.Solihin selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cisaga.
• Pak. Wawan Kuswanda selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
• Ibu Ida Rosida S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis selama
penyusunan karya ilmiah ini.
• Ibu Meli S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing penulis
selama penyusunan karya ilmiah ini.
• Guru-guru SMA Negeri 1 Cisaga yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran
selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
• Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan serta
bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
• Rekan –rekan serta kepada semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan
informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Senin, 20 Mei 2013 Pukul 13.15 - 15.00 WIB.
Tempat : PT. Madubaru (Pabrik Gula Madukismo)
Terletak di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,Kabupaten
Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo
secara geografis yaitu 7˚ 4' - 8˚ 20' LS & 110˚ - 111˚ BT pada
ketinggian 84 m dpl.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu
sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan,
dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan
kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di
bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu,
tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya.
Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani
dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang
menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan
pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang
menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las,
pengayuh becak, dan sopir.
3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang
dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan
berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan
sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal
sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam
perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu,
modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya
modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal
abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan
yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk
nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik,
dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan
modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
4
proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang.
Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud
dengan modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu kali proses
produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
4. Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga
manusia, serta modal yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola
dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
5. Sumber daya informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar,
pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
5
BAB III
METODOLOGI
2. Metode Literatur
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber
dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk
menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber
acuan di mana peneliti dapat menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam
menelusuri bahan bacaan adalah dengan menggunakan buku referensi.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
7
Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada
beberapa varietas yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT
941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-
angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas ini rentan
terhadap penyakit Streakmosaik. PG Madukismo merupakan pemilik pabrik gula satu-
satunya di Propinsi DIY. Untuk musim giling tahun 2008 PG Madukismo ditargetkan
pencapaian produksi gula SHS I A sebanyak 40.416,9 ton. Sedangkan produksi
alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan Rakyat, 2008).
Secara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi oleh pasir
geluhan (sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana secara umum tersedia
air. Masalah utama dalam tipologi lahan disekitar Madukismo adalah kelebihan air pada
musim penghujan dan lambatnya lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga
tanaman tebu secara normal menjadi mundur umur kemasakannya.
• Cara Penggarapan :
- Cukup dalam dan memecahkan lapisan kedap (sub soiler) 25-35 cm.
- Lahan miring > 15% dengan kaidah konservasi lahan (Budidaya lorong).
8
• Cara Penanaman :
- Periode I (menjelang kemarau Mei – Agustus) pada daerah “basah” (7 bulan basah)
dan “sedang” 95-6 bulan basah) atau tanah lembab “ngompol”.
- Periode II (menjelang penghujan Oktober – November) pada daerah “sedang” dan
‘kering” (3 - 4 bulan).
- Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal 3 atau
topstek ex KBD.
- Penanaman periode I penutupan bibit rapat cukup tebal dan dipadatkan.
- Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan mulsa.
• Pemupukan
a) Jenis pupuk
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
Alternatif Pemupukan
Kategori Alternatif I Alternatif II Altenatif III
(KU/Ha) (KU/Ha) (KU/Ha)
PG(baru) ZA =8 Kelai =4 -
Sp 36 =2 ZA =3 -
KCL =1 -
Bongkar ZA =6 - -
Ratoon Sp36 =1 - -
KCL =1 - -
Madros =8 - -
Ratoon ZA =4 Rabok =15 ZA =8
Sp =3 ZA = 5 Sp 36 =2
Madros =8 KCL =1
b) Cara Pemupukan
- Pemupukan I
ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam atau setelah tebu
dikepras.
Tanaman Pertama (TRIT-I)
Diatur didasarkan kairan diikuti dan ditutupi tanah
- Pemupukan II
ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50% dari dosis ZA,
diberikan pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal musim hujan.
Tanaman keprasan (TRIT-II)
9
Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper (traktor),
pupuk ditabur dalam alucr dan ditutup tanah rapat.
Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah rapat.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Dari seluruh
varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang
cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang.
Namun untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi
pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit
Streakmosaik
• Usaha intensifikasi tebu lahan kering
• Pemakaian Varietas Unggul dan Bibit Bermutu
• Penggarapan Tanah dan Penanaman
• Menggunakan jenis pupuk:
1. Pupuk kimia ZA, TSP, dan KCL
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
5.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang baik kita
harus memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara kita mengolahnya,
serta pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan baik, maka gula yang
dihasilkanpun akan menghasilkan gula yang berkualitas baik.
5.3 Lampiran
11