Anda di halaman 1dari 3

Tujuan Hukum Pidana

Berdasarkan ketentuan hukumnya, tujuan hukum pidana terbagi menjadi 2 ajaran, yakni ajaran klasik
dan modern. Berikut penjelasannya:

1. De Klassieke School (Ajaran Klasik)

Jika dilihat dari ajaran klasik, tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi setiap individu terhadap
kekuasaan negara. Artinya, kepentingan perorangan dari kekuasaan negara bisa dilindungi oleh hukum.

2. De Modern Klasik (Ajaran Modern)

Menurut ajaran modern, tujuannya dari hukum pidana yaitu untuk melindungi masyarakat dari berbagai
macam kejahatan. Pasalnya, kejahatan termasuk penyakit masyarakat yang membahayakan. Oleh
karena itu, hukum pidana hadir untuk melindungi kepentingan masyarakat.

Ruang Lingkup Hukum Pidana

Setelah mengetahui apa itu hukum pidana, pahami juga tentang ruang lingkup hukum pidana yaitu
sebagai berikut.

1. Ius Poenale

Ius Poenale adalah ruang lingkup hukum pidana yang memuat sejumlah peraturan yang mengandung
perumusan peristiwa pidana dan ancaman hukum.

Di sini, hukum pidana diartikan secara objektif atau dikenal dengan hukum pidana materiil (substantive),
yakni aturan hukum mengenai apa, siapa, dan bagaimana suatu hukuman dapat dijatuhkan. Baik yang
dimuat dalam KUHP dan peraturan-peraturan pidana lainnya di luar KUHP.

2. Ius Puniendi

Ius puniendi yaitu aturan hukum mengenai hak negara untuk menghukum pihak yang melakukan
peristiwa pidana. Ketentuan menyangkut cara atau proses pelaksanaan penguasa dalam menindak
seseorang yang didakwa serta pertanggungjawaban atas suatu delik yang dilakukan.
Jenis-jenis Hukum Pidana

Hukum pidana terdiri dari 2 jenis, yakni materil dan formil.

1. Hukum Pidana Materiil

Hukum materil adalah jenis hukum pidana yang berisi ketentuan hukum terkait rumusan tindak pidana,
pelaku yang dapat dipertanggungjawabkan, serta rumusan sanksi pidana yang dijatuhkan.

Dalam hal ini, hukum pidana materiil meliputi:

- Hukum Pidana Umum

Hukum pidana umum merupakan ketentuan hukum pidana yang berlaku bagi setiap individu. Hukumnya
bisa dipelajari dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang terdiri dari 3 buku yang memuat
ketentuan umum pasal 1-103 KUHP, ketentuan kejahatan pasal 104-448 KUHP, dan ketentuan
pelanggaran.

- Hukum Pidana Khusus

Hukum pidana khusus merupakan ketentuan hukum pidana yang ditujukan untuk orang-orang tertentu,
seperti pihak TNI atau Polri.

Hukum pidana khusus juga mengatur perbuatan-perbuatan tertentu. Misalnya, pidana narkotika,
psikotropika, perbankan, tindak pidana pemilu, dan lain sebagainya.

2. Hukum Pidana Formil

Hukum pidana formil adalah ketentuan hukum yang mengatur terkait bagaimana cara menyelesaikan
suatu perkara pidana.
Di mana aturannya berkaitan dengan pelanggaran pada hukum materiil (melalui proses peradilan
pidana). Hukum pidana formil dirumuskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Contoh Hukum Pidana

Adapun beberapa contoh kasus hukum pidana di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:

Pemerasan

Pemerkosaan

Pembunuhan

Pembunuhan berencana

Penipuan

Pencucian uang

Perampokan

Penganiayaan

Korupsi

Pelecehan seksual

Itu tadi penjelasan seputar apa itu hukum pidana, jenis, hingga contohnya. Semoga bisa menambah
pemahaman detikers ya.

Anda mungkin juga menyukai