Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan Nasional menurut undang-undang RI nomor 20 tahun 2003

pasal (1) bab 1.

“pendidikan adalah usaha sadar dan berkala untuk membuat lingkungan


belajar dan proses pembelajaran sehingga siswa secara efektif
menumbuhkan kemampuan mereka untuk memiliki kekuatan mendalam
yang ketat, pengendalian diri, karakter, pengetahuan, orang terhormat, dan
kemampuan yang diantisipasi dari diri mereka sendiri, penduduk, dan
Negara”.

Berhubung dengan hasil mengamanatkan hukum sebagai berikut, yang

diperlukan kegiatan proses pembelajaran disekolah dasar yaitu dengan

penggunaan metode pengajaran seperti aktif serta inovatif, supaya lebih gampang

belajar. Berdasarkan hipotesis behavioristik, perubahan perilaku tidak disebabkan

oleh kekuatan batin orang (melihat), tetapi karena faktor kemajuan yang

menyebabkan tanggapan. Oleh karena itu, bersama-sama agar praktik belajar

siswa di wali kelas untuk mencapai hasil belajar yang ideal, perbaikan harus

dilakukan dengan cara yang menarik dan tegas, kemudian siswa merespons

dengan baik (Anni, 2007: 106).

Sekolah dasar atau pelatihan dasar merupakan langkah awal

bagi siswa untuk mengasah kemampuannya. Melalui pengajaran

dasar, siswa memperoleh data, peningkatan karakter dan pengalaman

yang dapat diterapkan di kemudian hari. Pembelajaran membutuhkan


partisipasi yang besar antara guru, siswa dan lingkungan sekolah.

Upaya guru sangat penting dalam menetapkan jadwal yang pasti bagi

siswa untuk mengembangkan kapasitas mereka.

Menginstruksikan adalah tindakan yang memiliki tujuan yang ingin dicapai.

Didalam sistem sekolah, pengajaran berada dalam interaksi yang terus-menerus

pada setiap jenis dan tingkat pelatihan. Disetiap pendidikan di Indonesia, memiliki

mata pelajaran yang diidentikkan dengan bahasa Indonesia.

Bahasa memiliki peranan penting yaitu komunikasi, baik lisan maupun

tulisan, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam komunikasi, tidak

hanya tergantung pada benar atau tidaknya informasi yang disampaikan oleh

pembicara atau penulis kepada khalayak atau pembaca, tetapi juga pada apakah

bahasa yang digunakan dalam komunikasi itu tepat dan benar.

Ada empat komponen kemahiran berbahasa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia, antara lain sebagai berikut: (1) pemahaman menyimak; (2)

keterampilan berbicara; (3) keterampilan membaca; (4) keterampilan menulis.

Keempat keterampilan ini saling terkait (Juni 2011: 1).

Salah satu kemampuan yang harus dikuasai semua orang adalah membaca.

untuk individu tertentu, Gerakan yang melelahkan dan hanya menghabiskan

waktu, tenaga, dan pikiran adalah kegiatan membaca. Sejujurnya ada beraneka

keuntungan yang diperoleh pada membaca dengan teliti. Sejak mendapatkan data,

memperluas informasi, dan memperluas wawasan. Membaca pada dasarnya

memahami teks membaca, yang berarti bahwa mata dan pikiran menyelesaikan
latihan membaca. Membaca adalah jendela informasi global, menebak pikiran dan

hati untuk mendapatkan data dan informasi yang memiliki manfaat. Kapasitas

membaca memiliki makna penting untuk persyaratan sistem pemahaman.

Membaca apresiasi merupakan kegiatan yang dikerjakan oleh pembaca

agar dapat memahami isi pemahaman substansi yang terdapat didalam bacaan

tersebut. Saat memahami persepsi, seorang individu harus memiliki pilihan untuk

mendapatkan poin-poin otak yang lebih diasah sampai dia selesai membaca, dia

benar-benar harus memahami pentingnya dan motivasi di balik membaca (fatjri

dan sanja,2010:949). Munaf ( 2008:26) menyatakan bahwa yang digarisbawahi

bahwa latihan pemahaman membaca adalah menangkap substansi atau pikiran

yang terkandung dalam bacaan tersebut. Jadi, tujuannya adalah untuk memahami

isi bacaan.

Yang bisa dilihat sejauh ini adalah kemampuan membaca siswa yang

masih rendah, sebab masih banyak siswa dalam membaca sangat malas. Negara

indonesia memasuki era globalisasi yang mempengaruhi inovasi, korespondensi,

budaya, sekolah. Perkembangan ini menyambut baik dampak positif atau

pesimistis untuk masyarakat indonesia, khusus untuk mahasiswa Indonesia.

Sebagian dari modelnya merupakan web, murid dapat melacak data terbaru

dengan cepat dengan mengunjungi tujuan pembelajaran di web. Namun, yang

kadang terjadi dalam Kehidupan sehari-hari siswa masih senang memakai internet

untuk main-main atau untuk menuju komunitas informal. Siswa harus

menawarkan lebih banyak dengan bacaan yang berbeda yang harus menambah

dan mendorong minat siswa dalam membaca. Pendidik harus memberikan materi
pembacaan imajinasi dengan tujuan bahwa siswa dapat tertarik dan benar-benar

ingin membaca.

Kekurangan siswa dalam mempelajari langkah-langkah pembelajaran

secara keseluruhan juga disebabkan oleh model, strategi, kerangka kerja, atau

teknik yang buruk yang digunakan sehingga sistem pembelajaran kurang menarik

bagi siswa. Hingga saat ini, kerangka pembelajaran di ruang ujian umumnya

masih menggunakan teknik wacana. Oleh karena itu, guru tetap bertanggung

jawab atas terselenggaranya sistem pembelajaran, menjadikan siswa lebih

mandiri. Dalam siklus ini, siswa hanya mendengarkan, dan mencatat hal-hal yang

dianggap penting untuk membantu siswa merasa lebih cepat lelah dalam sistem

pembelajaran. Iklim di ruang belajar juga tidak terlalu stabil, siswa tidak akan

fokus pada apa yang diinstruksikan oleh instruktur yang memberikan materi

pembelajaran. Sampai saat ini, cara berbicara ini kurang memuaskan, namun

siswa akan merasa lelah ketika mereka bertindak dapat diandalkan, mereka hanya

duduk, diam, dan mendengarkan penjelasan instruktur dengan penuh perhatian.

Pendidik bisa memanfaatkan berbagai metode, teknik, metodologi atau

prosedur yang bagus di setiap pembelajaran yang berlangsung di kelas agar dapat

Dengan menggunakan model, prosedur, teknik dan metodologi yang

berbeda dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga

dapat diterima bahwa siswa juga dapat mendominasi kemampuan bahasa dengan

baik, terutama kemampuan pemahaman siswa. Kurangnya minat siswa dalam

membaca disebabkan karena siswa tidak memahami isi dari bacaan tersebut.

Pembelajaran siswa akan berhasil ketika guru dan siswa memiliki


hubungan yang baik. Sehingga relatif banyaknya komponen yang menyebabkan

rendahnya minat siswa dalam membaca, hal tersebut dapat mempengaruhi

pemahaman siswa dalam bacaan. Selanjutnya, hal yang bisa dilakukan agar dapat

meningkatkan pemahaman kemampuan siswa dalam memahami bacaan adalah

memperkenalkan dan memberikan pembelajaran sistem, model, strategi kreatif

agar siswa lebih dinamis dan paham isi bacaan. Oleh karena itu, didalam

pembelajaran yang efektif, dukungan antar siswa.

Kurangnya kemampuan pemahaman siswa, khususnya membaca

pengetahuan melalui cerita, menunjukkan bahwa terdapat kekurangan yang

terlihat oleh siswa dalam pembelajaran. Masalah ini sering ditemukan dalam

latihan pembelajaran di wali kelas. Dengan demikian, penting untuk menerapkan

sistem yang bisa digunakan bisa membantu siswa dalam memahami bahan ajar.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V SD Negeri Bontoramba

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar pada tanggal 17 April 2021, Kemampuan

dalam membaca pemahaman di kelas V masih rendah. Kurangnya kemampuan

siswa dalam membaca pemahaman ditunjukkan dengan anggapan siswa diberikan

materi pemahaman, siswa didekati untuk membaca, kemudian diberikan

pertanyaan tentang isi bacaan, kemudian, pada siswa tidak bisa menjawab dengan

benar melainkan harus membuka buku kembali.

Untuk mengatasi masalah yang ditandai dengan rendahnya minat siswa

dalam membaca untuk menangani masalah ini, spesialis yang akan datang dapat

mengambil langkah untuk lebih mengembangkan kemampuan persepsi membaca

dengan menggunakan model (DRTA). Metode ini sangat bagus diterapkan karena
model ini berarti mempersiapkan siswa agar fokus dan mempertimbangkan setiap

pilihan untuk memahami membaca dengan benar. Stauffer yang dikutip oleh

(Farida Rahim, 2011:47) mengemukakan bahwa:

“Strategi DRTA adalah teknik belajar di mana inspirasi membujuk siswa

secara mental dan memberdayakan siswa untuk mendefinisikan pertanyaan dan

teori, mengukur data, dan mendorong pengaturan umum”.

Strategi DRTA berpusat pada kolaborasi teks atau siswa, karena siswa

mampu mengantisipasi atau menunjukkan ketika siswa membaca. Saat memahami

apresiasi pemahaman, siswa juga dapat melacak pikiran utama dalam teks.

Dengan harapan prosedur DRTA, mereka secara alami mengajukan pertanyaan

mereka sendiri yang penting untuk cara yang paling umum untuk memahami

sebuah teks. Siswa akan berhati-hati dan berpikir secara mendasar dalam

membaca sehingga mereka memahami teks pemahaman.

Berdasarkan gambaran di atas, maka saya tertarik untuk mengambil judul

“Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap

Kemampuan Pemahaman Membaca Siswa Kelas V di SD Negeri Bontoramba

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah adalah Bagaimana

pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada kemampuan

membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bontoramba Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar ?


C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui apakah ada pengaruh

strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada kemampuan

pemahaman membaca siswa kelas V Negeri Bontoramba Kecamatan Tamalanrea

Kota Makassar.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pengajaran dan

pelatihan instruktur, khususnya hipotesis pendidikan dan pembelajaran

bahasa Indonesia dan memberikan data pengantar kepada ilmuwan masa

depan sehubungan dengan pemanfaatan metodologi DRTA untuk

kemampuan membaca siswa di sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk guru

Diharapkan agar mendapatkan gambaran pembelajaran dengan

menggunakan strategi DRTA agar bisa meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman.

b. Untuk siswa

Diharapkan agar bisa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

c. Untuk Sekolah

Seperti informasi mengenai metode yang paling cocok untuk

memanfaatkan strategi DRTA dalam mengembangkan kemampuan


membaca pemahaman guna memperluas pembelajaran yg dinamis,

imajinatif atau menyenangkan bagi siswa.

d. Untuk peneliti

Untuk menjadi bahan referensi saat ujian agar dapat menumbuhkan

metodologi yang tepat untuk latihan pembelajaran di sekolah dasar.

Anda mungkin juga menyukai