Anda di halaman 1dari 3

Bahasa Indonesia yang baku artinya bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang

terdidik serta yang dipakai menjadi tolak ukur penggunaan bahasa yang benar. Ragam bahasa
Indonesia yang standar ini ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan.
Yang dimaksud menggunakan kemantapan dinamis ini adalah bahwa bahasa tadi selalu
mengikuti aturan atau aturan yang permanen, tetapi terbuka buat menerima perubahan yang
bersistem. Ciri khas bahasa standar dapat dipandang dari kemampuannya pada mengungkapkan
proses pemikiran yang rumit diberbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan (Aminah dkk,
2020: 12).

Menurut Kosasih dan Hermawan (2012: 83), kata baku merupakan kata yang diucapkan
atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dibakukan. Kaidah baku
yang dimaksud dapat berupa Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa
baku, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kata baku biasanya sering digunakan dalam kalimat resmi atau ragam bahasa standar,
baik itu melalui lisan ataupun tulisan. Kata baku pada bahasa Indonesia ini juga mempunyai
karakteristik-karakteristik sebagai berikut. Pertama, baik secara lisan juga tulisan, kata baku
digunakan dalam situasi resmi, seperti surat menyurat dinas, perundang-undangan, karangan
ilmiah, laporan penelitian dan lainnya. Ragam bahasa baku tidak diwarnai atau dicampuri oleh
dialek atau logat tertentu. Kedua, baik secara lisan juga tulisan, istilah baku menggunakan
ketentuan-ketentuan yang berlaku pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ketiga, baik
secara lisan maupun tulisan, ragam baku memenuhi fungsi gramatikal misalnya subjek, predikat,
dan objek secara eksplisit dan lengkap (Sugihastuti & Siti Saudah, 2018: 17-18).

Karya tulis terdiri dari karya tulis ilmiah dan tidak ilmiah. Perbedaan karya tulis ilmiah
dan tidak ilmiah terletak pada penggunaan bahasa (diksi). Karya Ilmiah menggunakan bahasa
yang lugas, menghidari multitafsir, dan menganut asas kaidah ilmiah. Sodiq, dkk. (2014)
mendefiniskan karya ilmiah sebagai suatu karangan yang mengandung ilmu pengetahuan dan
kebenaran ilmiah yang menyajikan fakta dan disusun secara sistematis menurut metode
penulisan dengan menggunakan bahasa ilmiah.

Bahasa ilmiah adalah salah satu jenis ragam bahasa Indonesia yang strukturnya
menggunakan ragam baku. Humaeroh (2017) mendefinisikan ragam baku sebagai ragam yang
dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa
resmi. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah, baik berupa buku-buku ilmiah, proposal, skripsi,
maupun karya tulis ilmiah lainnya wajib menggunakan ragam baku tulis sebagai standar
penulisan.

Ragam baku disebut juga ragam ilmiah. Ragam ini merupakan ragam bahasa orang
berpendidikan yakni bahasa dunia pendidikan. Ragam ini jugalah yang kaidah-kaidahnya paling
lengkap diperikan jika dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain. Ragam itu tidak saja
ditelaah dan diperikan, tetapi juga diajarkan di sekolah. Apa yang dahulu disebut bahasa Melayu
Tinggi dikenal juga sebagai bahasa sekolah. Sejarah umum perkembangan bahasa menunjukkan
bahwa ragam itu memperoleh gengsi dan wibawa yang tinggi karena ragam itu juga yang dipakai
oleh kaum yang berpendidikan dan yang kemudian dapat menjadi pemuka di berbagai bidang
kehidupan yang penting.Pejabat pemerintah, hakim, pengacara, perwira, sastrawan, pemimpin
perusahaan, wartawan, guru, generasi demi generasi terlatih dalam ragam sekolah itu. Ragam
itulah yang dijadikan tolok ukur bagi pemakai bahasa yang benar. Fungsinya sebagai tolok
menghasilkan nama bahasa baku atau bahasa standar baginya (Moeliono, 1988).
DAFTAR PUSTAKA

Aminah, dkk. 2020. Bahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: Lembaga
KITA.

Kosasih, E. dan Hermawan Wawan. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan


Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thursina.

Sugihastuti, Siti Saudah. 2015. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Sodiq, I., Suryadi, A., & Ahmad, T. A. (2014). Program Guru Menulis: Upaya
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Sejarah dalam Penulisan Karya Ilmiah di
Kabupaten Semarang. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi Dan Pembelajaran,
12(1), 42–47.

Humaeroh, H. (2017). Humaeroh Efektivitas Berbahasa Indonesia. Al-Ahkam, 13(1), 111–124.

Anton M. Moeliono. (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai