Kebahasaan Bahasa Indonesia K1
Kebahasaan Bahasa Indonesia K1
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PALEMBANG
PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa adanya halangan
berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam hal ini kami mengangkat judul Kebahasasaan Bahasa Indonesia (Bahasa Tulis
sesuai Kaidah Dasar Bahasa Indonesia).
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kebahasaan Bahasa Indonesia.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sekiranya membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
agar apa yang ditulis tersebut efektif dan efisien ditinjau dari berbagai sudut
pandang baik bagi penulis, pembaca, bentuk dan format, maupun media yang
digunakan. Bahasa tulis yang formal dan lengkap dalam satu kalimat terdiri dari
subjek, predikat, objek, dan keterangan (SPOK). Oleh karena itu, pembaca akan
lebih mudah memahami maksud dan tujuan dari tulisan yang dibuat sesuai dengan
harapan penulis. Menurut (Arifin & Tasai, 2009, p. 21) kosakata, struktur kalimat,
dan ejaan yang sesuai dengan konteksnya merupakan pedoman dan panduan
tentang kaidah bahasa tulis.
3
tertentu seperti nama tempat. orang dan lain- lain. Sedangkan, huruf besar
merupakan huruf yang ukurannya memang besar tidak memandang
apakah itu huruf kapital atau nonkapital.
Penggunaan huruf kapital ada 2 macam, yaitu kapital keseluruhan dan
kapital pada bagian depan kata saja. Kapital keseluruhan artinya semua
huruf dalam suatu kata menggunakan huruf kapital. Kapital keseluruhan
biasa digunakan untuk menuliskan hal-hal sebagai berikut:
a) Judul utama
b) Judul-judul bab
c) Judul kata pengantar
d) Judul daftar isi
e) Judul daftar pustaka
f) Singkatan nama baik orang, organisasi, dan badan-badan pengurus.
Sementara itu, kapital pada bagian depan kata biasa digunakan untuk
menuliskan hal-hal sebagai berikut:
a) Ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, agama, dan kitab
suci
b) Nama gelar kehormatan, ketuhanan dan keagamaan yang diikuti nama
orang
c) Unsur nama pangkat dan jabatan yang mengikuti nama orang dan
nama tempat
d) Nama bangsa, suku bangsa. dan geografi
e) Nama tahun, hari, bulan, dan hari-hari bersejarah
f) Kata kekerabatan yang digunakan sebagai sapaan.
2) Penulisan Huruf Miring
Penulisan huruf, kata. atau kalimat dengan cetak miring berguna
sebagai pernbeda dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam sebuah
karangan. Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu pada
informasi penekanan kata. kutipan dari bahasa asing, istilah latin, judul
buku. dan nama penerbitan (koran, majalah), Contohnya:
4
a) Huruf miring dalam menuliskan nama buku, majalah, dan koran:
Koran Sindo, Fajar, Buku Indonesia Mengajar.
b) Huruf miring dalam menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing:
nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia Mangostana dan untuk
ungkapan asing trias politica.
c) Huruf miring untuk penekanan suatu kata: menipu, ditipu. pembual
dan lain Sebagainya.
2.3.2 Penulisan Kata
Penulisan kata dibedakan atas kata tunggal atau kata dasar, kata turunan,
kata berulang, dan gabungan kata. Kata tunggal sepertinya mudah dan tidak
perlu dipermasalahkan karena kata tunggal ditulis secara tunggal atau terpisah
dari kata lain dalam suatu kalimat. Yang perlu dibahas ialah kata turunan, kata
berulang, dan gabungan kata.
1) Kata Turunan
Kata turunan merupakan kata dasar yang ditambahkan imbuhan baik
diawal maupun diakhir kata. Contohnya menggarisbawahi, bertepuk
tangan, dan garisbawahi.
2) Kata Berulang
Kata berulang merupakan kata yang diulang untuk memperjelas makna
dari kata itu sendiri. Contohnya anak-anak, biri-biri, lauk-pauk, dibesar-
besarkan, dan lain sebagainya.
3) Gabungan Kata
Gabungan kata merupakan gabungan dari beberapa kata dasar untuk
menghasilkan makna lain. Contohnya orang tua, mata pelajaran, kaca
mata, duta besar dan lain sebagainya.
2.3.3 Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca merupakan hal yang sangat penting dalam menulis, dengan
tanda baca yang baik sebuah tulisan dapat dimengerti oleh pembacanya. Apabila
suatu kalimat dengan tanda baca yang kurang tepat maka makna dari kalimat itu
dapat menimbulkan kesalahpahaman antara sang penulis/orang yang berbicara
dan pembaca/pendengar. Contohnya, ada pak guru? dengan ada pak guru. Sangat
5
jelas, kalimat pertama adalah pertanyaan dan yang kedua ialah pernyataan.
Semua tanda baca sifatnya penting, ada beberapa tanda baca yang sering
digunakan dalam tulis menulis setiap hari, yakni sebagai berikut:
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik biasanya digunakan untuk:
a. Mengakhiri kalimat.
b. Memisahkan angka jam, menit, dan detik.
c. Memisahkan angka nominal uang, dan title.
d. Sebagai pemisah dalam penulisan daftar pustaka.
2) Tanda Koma (,)
Tanda koma digunakan dalam kalimat untuk:
a. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian.
b. Memisahkan kalimat setara yang ditandai dengan kata
penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan.
c. Memisahkan anak kalimat dari induk apabila anak kalimat
mendahului induk kalimat.
d. Menandai penghubung antarkalimat.
e. Memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping.
f. Mengapit keterangan tambahan, dan memisahkan kata seru.
3) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya merupakan tanda yang diletakkan pada akhir kalimat yang
menandakan bahwa kalimat didepan tanda tanya itu merupakan kalimat
tanya.
4) d. Tanda Seru (!)
Tanda seru merupakan tanda yang diletakkan pada akhir kalimat yang
seru, dan perintah yang menggambarkan kesungguhan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter
dipergunakan sebagai alat untuk komunikasi dalam arti menyampaikan ide,
gagasan, pikiran, maupun perasaan baik secara lisan maupun tulisan. Tata tulis
(ejaan) merupakan keseluruhan peraturan tentang bagaimana menggunakan tanda
baca. memenggal kata, penulisan huruf dan bagaimana menggabungkan kata
menjadi suatu kalimat.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kalimat demi kalimat
suatu bahasa utamanya bahasa Indonesia yang meliputi penulisan huruf, penulisan
kata, dan penggunaan tanda baca.
7
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., & Tasai, A. (2009). Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Chaer, A. (2014). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, S. (2005). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kusumaningsih, D. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi.
Sutarno. (2008). Menulis Yang Efektif. Jakarta: CV Sagung Seto.
Yendra. (2018). Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik). Yogyakarta: Deepublish.