Anda di halaman 1dari 11

KEBAHASASAAN BAHASA INDONESIA

BAHASA TULIS SESUAI KAIDAH DASAR BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh: Kelompok 1


1. Rian Hidayat (20236011009)
2. Novita Wulandari (20236011005)
3. Dinda Luthfiah (202316547)

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa Indonesia


Mata kuliah : Kebahasaan Bahasa Indonesia
Dosen Pengampuh : 1. Dr. Puspa Indah Utami, M.Pd.
Dosen Pengampuh : 2. Dr. Yessi Fitriani, M.Pd., CIQnR.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PALEMBANG
PALEMBANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa adanya halangan
berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam hal ini kami mengangkat judul Kebahasasaan Bahasa Indonesia (Bahasa Tulis
sesuai Kaidah Dasar Bahasa Indonesia).

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kebahasaan Bahasa Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
yang sekiranya membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Palembang, 18 September 2023


Penyusun,

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1 Kaidah Dasar Bahasa Indonesia........................................................................ 2
2.2 Hakikat Bahasa Tulis ........................................................................................ 2
2.3 Kaidah Ejaan (Tata Tulis) ................................................................................. 3
2.3.1 Penulisan Huruf ....................................................................................... 3
2.3.2 Penulisan Kata ......................................................................................... 4
2.3.3 Penggunaan Tanda baca .......................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7
Kesimpulan ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung
antara kita dengan lawan bicara dalam kehidupan sehari-hari. Berbahasa Indonesia
yang baik dan benar erat kaitannya dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan di
dalamnya terkandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan.
Dalam penyampaiannya bahasa tulis memiliki karakteristik yang sangat jauh
dengan bahasa lisan. Di dalam bahasa lisan, makna kalimat akan lebih mudah
dipahami karena ada ekspresi pembicara, intonasi, dan gerak-gerik tubuh pembicara
yang membantu penyimak untuk memahaminya. Berbeda halnya dengan bahasa
lisan, bahasa tulis tidak bisa memanfaatkan hal-hal tersebut, untuk membantu
menggambarkan maksud tulisan penulis hendaknya menguasai tata cara penulisan
serta penerapan kaidah-kaidah kebahasaan didalamnya.
Materi bahasa tulis sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia ini diarahkan
untuk membantu mahasiswa dalam berekspresi dengan menggunakan bahasa tulis.
Materi akan meliputi penjelasan serba singkat tentang penggunaan huruf kapital
dan huruf miring; penulisan kata turunan, kata berulang, gabungan kata; dan aturan
umum penggunaan tanda baca yang meliputi ketentutan penggunaan kata titik.
tanda koma. Tanda tanya, dan tanda seru.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Bahasa?
2. Bagaimanakah kaidah ejaan (tata tulis) yang sesuai dengan kaidah dasar
bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan bagaiamanakah kaidah dasar bahasa indonesia dan bahasa tulis
sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Kebahasaan Bahasa Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa


Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter yang digunakan
oleh masyarakat guna melakukan komunikasi dan berinteraksi antar sesamanya
berdasarkan pada budaya yang dimiliki (Dardjowidjojo, 2005, p. 16). Lebih lanjut,
(Chaer, 2014, p. 45) menjelaskan bahwa arbitrer bisa diartikan tidak tetap, berubah-
ubah, mana suka sehingga tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa
dengan konsep yang dimaksud oleh lambang tersebut karena bahasanya ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama dalam suatu lingkungan masyarakat.
Pendapat lain yang diungkapkan Kridalaksana dalam (Yendra, 2018, pp. 3-4)
bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer dipergunakan oleh
anggota kelompok sosial selain untuk berkomunikasi tetapi juga untuk bekerja
sama dan mengidentifikasi diri. Lebih lanjut, Sugihastuti dalam (Kusumaningsih,
2013, p. 13) mengungkapkan bahwa bahasa ialah alat untuk berkomunikasi
antarmanusia dalam berbagai macam situasi dan kondisi untuk menyampaikan ide
atau gagasan baik secara lisan maupun tulisan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa
merupakan sebuah sistem lambang yang berupa bunyi, bersifat arbiter yang
dipergunakan sebagai alat untuk komunikasi dalam arti menyampaikan ide,
gagasan, pikiran, maupun perasaan baik secara lisan maupun tulisan.

2.2 Bahasa Tulis dan Kaidahnya


Bahasa tulis merupakan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
sebagai alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, atau perasaan penulis
kepada pembaca. Bahasa tulis relatif lebih sempurna daripada bahasa lisan karena
setiap tulisan telah melalui tahap pemikiran terlebih dahulu dan tidak diungkapkan
secara spontan (Sutarno, 2008, p. 82).
Bahasa tulis tentu memiliki kaidah, pedoman, serta teknik dalam praktik
kegiatan tulis-menulis. Hal ini bertujuan agar maksud dan tujuan dapat
tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Penggunaan bahasa tulis dimaksudkan

2
agar apa yang ditulis tersebut efektif dan efisien ditinjau dari berbagai sudut
pandang baik bagi penulis, pembaca, bentuk dan format, maupun media yang
digunakan. Bahasa tulis yang formal dan lengkap dalam satu kalimat terdiri dari
subjek, predikat, objek, dan keterangan (SPOK). Oleh karena itu, pembaca akan
lebih mudah memahami maksud dan tujuan dari tulisan yang dibuat sesuai dengan
harapan penulis. Menurut (Arifin & Tasai, 2009, p. 21) kosakata, struktur kalimat,
dan ejaan yang sesuai dengan konteksnya merupakan pedoman dan panduan
tentang kaidah bahasa tulis.

2.3 Kaidah Ejaan (Tata Tulis)


Kaidah ejaan merupakan keseluruhan peraturan tentang bagaimana
menggunakan tanda baca. memenggal kata, penulisan huruf dan bagaimana
menggabungkan kata menjadi suatu kalimat. Secara teknis, kaidah ejaan dan tanda
baca adalah aturan-aturan mengenai penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan
tanda baca.
Ejaan bahasa Indonesia telah diberlakukan sejak tahun 1972 berdasarkan
Kepres No. 57 Tahun 1972. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan kalimat demi kalimat suatu bahasa utamanya bahasa Indonesia yang
meliputi penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.
2.3.1 Penulisan Huruf
Sebelum membahas tentang macam-macam penulisan huruf dan tata cara
penulisan huruf, terlebih dahulu perlu kita kaji arti dari huruf itu sendiri. Menurut
KBBI, huruf merupakan tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota
abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Didalam abjad itu sendiri terdapat 2
jenis huruf, yaitu vocal dan huruf konsonan. Adapun untuk penulisan huruf
terdiri atas dua macam yaitu penulisan huruf kapital dan penulisan huruf miring.
1) Penulisan Huruf Kapital
Sejak sokolah dasar kita telah diajarkan mengenai huruf kapital, guru
biasanya mengedentikkan huruf kapital dengan huruf besar. Namun,
ketika kita kaji lebih dalam tentang makna huruf kapital dan huruf besar,
jelas keduanya berbeda, huruf kapital merupakan huruf yang ukurannya
lebih besar dari huruf nonkapital dan digunakan untuk penulisan kata

3
tertentu seperti nama tempat. orang dan lain- lain. Sedangkan, huruf besar
merupakan huruf yang ukurannya memang besar tidak memandang
apakah itu huruf kapital atau nonkapital.
Penggunaan huruf kapital ada 2 macam, yaitu kapital keseluruhan dan
kapital pada bagian depan kata saja. Kapital keseluruhan artinya semua
huruf dalam suatu kata menggunakan huruf kapital. Kapital keseluruhan
biasa digunakan untuk menuliskan hal-hal sebagai berikut:
a) Judul utama
b) Judul-judul bab
c) Judul kata pengantar
d) Judul daftar isi
e) Judul daftar pustaka
f) Singkatan nama baik orang, organisasi, dan badan-badan pengurus.
Sementara itu, kapital pada bagian depan kata biasa digunakan untuk
menuliskan hal-hal sebagai berikut:
a) Ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, agama, dan kitab
suci
b) Nama gelar kehormatan, ketuhanan dan keagamaan yang diikuti nama
orang
c) Unsur nama pangkat dan jabatan yang mengikuti nama orang dan
nama tempat
d) Nama bangsa, suku bangsa. dan geografi
e) Nama tahun, hari, bulan, dan hari-hari bersejarah
f) Kata kekerabatan yang digunakan sebagai sapaan.
2) Penulisan Huruf Miring
Penulisan huruf, kata. atau kalimat dengan cetak miring berguna
sebagai pernbeda dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam sebuah
karangan. Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu pada
informasi penekanan kata. kutipan dari bahasa asing, istilah latin, judul
buku. dan nama penerbitan (koran, majalah), Contohnya:

4
a) Huruf miring dalam menuliskan nama buku, majalah, dan koran:
Koran Sindo, Fajar, Buku Indonesia Mengajar.
b) Huruf miring dalam menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing:
nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia Mangostana dan untuk
ungkapan asing trias politica.
c) Huruf miring untuk penekanan suatu kata: menipu, ditipu. pembual
dan lain Sebagainya.
2.3.2 Penulisan Kata
Penulisan kata dibedakan atas kata tunggal atau kata dasar, kata turunan,
kata berulang, dan gabungan kata. Kata tunggal sepertinya mudah dan tidak
perlu dipermasalahkan karena kata tunggal ditulis secara tunggal atau terpisah
dari kata lain dalam suatu kalimat. Yang perlu dibahas ialah kata turunan, kata
berulang, dan gabungan kata.
1) Kata Turunan
Kata turunan merupakan kata dasar yang ditambahkan imbuhan baik
diawal maupun diakhir kata. Contohnya menggarisbawahi, bertepuk
tangan, dan garisbawahi.
2) Kata Berulang
Kata berulang merupakan kata yang diulang untuk memperjelas makna
dari kata itu sendiri. Contohnya anak-anak, biri-biri, lauk-pauk, dibesar-
besarkan, dan lain sebagainya.
3) Gabungan Kata
Gabungan kata merupakan gabungan dari beberapa kata dasar untuk
menghasilkan makna lain. Contohnya orang tua, mata pelajaran, kaca
mata, duta besar dan lain sebagainya.
2.3.3 Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca merupakan hal yang sangat penting dalam menulis, dengan
tanda baca yang baik sebuah tulisan dapat dimengerti oleh pembacanya. Apabila
suatu kalimat dengan tanda baca yang kurang tepat maka makna dari kalimat itu
dapat menimbulkan kesalahpahaman antara sang penulis/orang yang berbicara
dan pembaca/pendengar. Contohnya, ada pak guru? dengan ada pak guru. Sangat

5
jelas, kalimat pertama adalah pertanyaan dan yang kedua ialah pernyataan.
Semua tanda baca sifatnya penting, ada beberapa tanda baca yang sering
digunakan dalam tulis menulis setiap hari, yakni sebagai berikut:
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik biasanya digunakan untuk:
a. Mengakhiri kalimat.
b. Memisahkan angka jam, menit, dan detik.
c. Memisahkan angka nominal uang, dan title.
d. Sebagai pemisah dalam penulisan daftar pustaka.
2) Tanda Koma (,)
Tanda koma digunakan dalam kalimat untuk:
a. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian.
b. Memisahkan kalimat setara yang ditandai dengan kata
penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan.
c. Memisahkan anak kalimat dari induk apabila anak kalimat
mendahului induk kalimat.
d. Menandai penghubung antarkalimat.
e. Memisahkan bagian-bagian alamat yang ditulis ke samping.
f. Mengapit keterangan tambahan, dan memisahkan kata seru.
3) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya merupakan tanda yang diletakkan pada akhir kalimat yang
menandakan bahwa kalimat didepan tanda tanya itu merupakan kalimat
tanya.
4) d. Tanda Seru (!)
Tanda seru merupakan tanda yang diletakkan pada akhir kalimat yang
seru, dan perintah yang menggambarkan kesungguhan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter
dipergunakan sebagai alat untuk komunikasi dalam arti menyampaikan ide,
gagasan, pikiran, maupun perasaan baik secara lisan maupun tulisan. Tata tulis
(ejaan) merupakan keseluruhan peraturan tentang bagaimana menggunakan tanda
baca. memenggal kata, penulisan huruf dan bagaimana menggabungkan kata
menjadi suatu kalimat.
Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kalimat demi kalimat
suatu bahasa utamanya bahasa Indonesia yang meliputi penulisan huruf, penulisan
kata, dan penggunaan tanda baca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z., & Tasai, A. (2009). Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Chaer, A. (2014). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, S. (2005). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kusumaningsih, D. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi.
Sutarno. (2008). Menulis Yang Efektif. Jakarta: CV Sagung Seto.
Yendra. (2018). Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik). Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai