Jobsheet Vaccum Frying
Jobsheet Vaccum Frying
Teknologi Pangan
Penggorengan Vaccum
(Vaccum Frying)
2. TUJUAN
Tujuan praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui mekanisme dan kondisi operasi pada penggorengan dalam kondisi vakum
(vaccum frying)
2. Mengetahui pengaruh waktu, tekstur, dan warna akibat proses vaccum frying pada
sample
3. Mengetahui laju reaksi dan orde reaksi yang terjadi pada proses vaccum frying dari
warna sample
3. DASAR TEORI
3.1 Vaccum Frying
Salah satu usaha untuk memperpanjang masa simpan sayuran atau buah adalah dengan
metode pengeringan atau pemasakan untuk pemasakan untuk mendapatkan produk
Keterangan gambar :
1. Pompa Vakum Water jet , berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng
sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan.
2. Tabung Penggoreng, berfungsi untuk mengkondisikan bahan sesuai tekanan yang
diinginkan. Di dalam tabung dilengkapi keranjang buah setengah lingkaran.
3. Kondensor, berfungsi untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan selama
penggorengan.. Kondensor ini menggunakan air sebagai pendingin.
4. Unit Pemanas, menggunakan kompor gas LPG.
5. Unit Pengendali Operasi (Boks Kontrol), berfungsi untuk mengaktifkan alat vakum dan
unit pemanas.
6. Bagian Pengaduk Penggorengan, berfungsi untuk mengaduk buah yang berada dalam
tabung penggorengan. Bagian ini perlu sil yang kuat untuk menjaga kevakuman tabung.
7. Mesin pengering (spinner ), berfungsi untuk meniriskan keripik.
Sejauh ini beberapa jenis buah yang sudah umum dibuat keripik dengan menggunakan
penggorengan vakum adalah pisang, apel, kentang, pepaya, melon, mangga, nanas, dan
sebagainya. Untuk produk buah dan sayuran lainnya masih perlu dilakukan penelitian.
Keuntungan penggorengan vakum dibandingkan dengan penggorengan konvensional adalah
warna buah atau sayur relatif tidak berubah, lebih renyah, tampil lebih menarik dan rasa lebih
enak. Produk inilah yang disukai konsumen (Widaningrum, 2008).
4. RANCANGAN PERCOBAAN
4.1 Bahan
1. Kentang/apel
2. Minyak goreng
4. Arahkan eyedropper tool pada bagian foto yang ingin kita identifikasi warnanya.
5. Setelah diklik, akan muncul hasil seperta yang ditunjukan pada gambar berikut
DATA PENGAMATAN
DATA KE- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
FOTO
WAKTU
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9
(ti, menit)
SKALA WARNA
W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9
(Wi)
5. PENGOLAHAN DATA
1. Lakukan pengukuran warna sebanyak 5 kali
2. Lakukan pengukuran parameter warna sampel di tiga titik dari data yang diperoleh
dan masukan nilai rata – rata untuk sampel ke dalam tabel berikut
WAKTU
FOTO
COLOR PALLET
SKALA R
SKALA G
SKALA B
SKALA H
SKALA S
SKALA L
SKALA L*
SKALA a
SKALA b
6. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakanlah jas lab, masker, sarung tangan untuk menghindari percikan bahan
2. Hati-hati saat menggunakan mesin vacuum frying karena permukaan bersuhu panas
3. Hindari minyak karena berbahaya apalagi terkena
4. Jangan tinggalkan kompor dalam keadaan menyala
7. DAFTAR PUSTAKA
AVRDC. 2004. Impact. Shanhua, Tainan, Taiwan:AVRDC - The World Vegetable Center. AVRDC
Publication 04-597, 4 pp.
Broin. 2010. Growing and processing moringa leaves. France: Imprimerie Horizon.
Bharali, R., Tabassum, J., dan Azad, M. R. H. 2003. Chemomodulatory effect of Moringan
oleifera Lam On hepatic carcinogen metabolizing enzymes, antioxidan parameters, and skin
papillomagenesis in mice. Asian Pacific J Cancer Prevent 4.
(http://www.apocpcontrol.org/paper_file/issue_abs/Volume4_No2/Rupjyoti%20Bharali.pdf
)
Hidayat, N. 2008. Pengaruh lama pemanasan terhadap kandungan vitamin C daun singkong.
http://nur_hidayat.com. Diakses tanggal 10 Februari 2008.
Larmond, E. 1987. Method for Sensory Evaluation of Food. Food Research Institute; Canada
Departement of Agriculture. Canada Ottawa