Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 2.

Nama Fasilitator : Pebrywati Watimury, M.Pd


Nama Pengajar Praktik : Mohamad Abdu Rumalutur, S.Pd
Nama CGP Ang. 9 : Eko Puji Raharjo, SE

Assalamualaikum Wr Wb …

Saya Nur Afni Tomhisa CGP Angkatan 9 Kabupaten Buru. Saya akan menceritakan tentang
hasil refleksi saya mengenai modul 2.3 "Coaching untuk Supervisi Akademik" yang sudah saya
pelajari. Saya merefleksikan modul ini dengan menggunakan modul refleksi 4F/4P. Kegiatan
refleksi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penerapan saya dari
modul 2.3 ini. Berikut hasil refleksi saya yang tertuang pada model refleksi 4F/4P.

1. Facts/Peristiwa

Kegiatan Modul 2.3 diawali dengan berselancar di LMS yaitu dimulai dari diri. Pembelajaran ini
dimulai pada 17 November 2023. Alur mulai dari diri diawali dengan menjawab lima pertanyaan
reflektif mengenai kegiatan observasi atau supervisi yang pernah dilaksanakan. Kemudian,
saya menjawab dua pertanyaan mengenai harapan saya tentang modul 2.3 ini. Tahapan
selanjutnya yaitu kegiatan eksplorasi konsep. Tahapan eksplorasi konsep ini, merupakan
tahapan dimana saya mengeksplor sendiri materi-materi mengenai coaching. Ada empat
bagian pada eksplorasi konsep ini, dimana di setiap bagiannya terdapat beberapa kotak serta
beberapa video yang saya pelajari yaitu :

1. Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan
2. Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching
3. Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching
4. Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching

Pada bagian terakhir eksplorasi konsep, saya berdiskusi bersama rekan CGP lainnya untuk
memberikan pernyataan mengenai keterkaitan keterampilan coaching dengan supervisi
akademik. Pada hari Jum’at 24 November 2023 kegiatan ruang kolaborasi latihan sesi 1. Pada
ruang kolaborasi yang pertama bersama fasilitator Ibu Pebrywati Watimury saya mendapatkan
pemahaman mengenai coaching ini, setelah itu saya dibagi kelompok dan melakukan latihan
coaching bersama kelompok, selanjutnya saya bersama rekan CGP saya melakukan simulasi
coaching secara bergantian melalui Google meet. Tahapan selanjutnya adalah ruang kolaborasi
praktek sesi 2 pada hari senin, 27 November 2023 saya Bersama rekan CGP yang sudah
ditentukan oleh fasilitator melakukan praktek Coaching dimana hasil praktek coaching ini akan
di unggah sebagai hasil dari tugas ruang kolaborasi praktek sesi 2. Setelah kegiatan ruang
kolaborasi, saya memasuki tahapan demonstrasi kontekstual. Pada tahapan ini, saya bersama
3 rekan CGP lainnya melakukan simulasi coaching secara during.
Pada kegiatan ini, saya bersama rekan saya bergantian peran menjadi coach, coachee, dan
observer. Kegiatan simulasi ini dilaksanakan melalui during dan direkam untuk kemudian
rekamannya diunggah ke LMS sebagai tugas demonstrasi kontekstual. Kegiatan selanjutnya
yaitu elaborasi pemahaman bersama instruktur ibu Meylan Fianne Kandouw. Pada kegiatan ini
saya mendapatkan banyak pengetahuan, pemahaman mengenai coaching. Selanjutnya tahap
koneksi antar materi. Pada kegiatan ini saya membuat koneksi materi mengenai modul yang
dipelajari dengan pengalaman serta materi lainnya. Tahapan terakhir adalah aksi nyata.
Kegiatan aksi nyata rencananya saya akan melaksanakan kegiatan coaching bersama salah
satu rekan guru di sekolah.

2. Feelings/Perasaan

Perasaan saya ketika mempelajari Modul 2.3 ini saya merasa senang, optimis, terantang dan
termotivasi untuk melakukan coaching ini untuk perencanaan, untuk mencari solusi dalam
berbagai permasalahan yang saya hadapi maupun yang dihadapi rekan sejawat di sekolah,
untuk berefleksi, dan untuk kalibrasi. Saya merasa senang karena mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman yang baru mengenai coaching. Saya juga merasa senang karena bisa
melakukan simulasi coaching bersama rekan CGP lainnya. Saya merasa optimis karena saya
yakin bisa mengaplikasikan pengetahuan saya mengenai coaching ini dalam peran saya
sebagai pemimpin pembelajaran. Saya merasa tertantang dalam mempelajari materi coaching
serta dalam mengaplikasikan coaching ini.

3. Findings/Pembelajaran

Hal yang bermanfaat yang saya dapatkan pada modul ini adalah mengenai supervisi akademik
yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan coaching. Pada pelaksanaan coaching
ini harus didasarkan prinsip dan kompetensi coaching. Coaching juga bisa dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran kepada murid untuk menggali potensi yang dimiliki oleh murid.

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi,
berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa
kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant,
1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.
Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation mendefinisikan
coaching sebagai"bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi
pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi
pemikiran dan proses kreatif." Berbagai tugas dalam Sub Pembelajaran memberikan
pengalaman yang berharga bagi saya dalam memahami coaching.

Paradigma berpikir coaching terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan,
bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang
baru dan masa depan. Prinsip coaching yaitu "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan
potensi". Kompetensi Inti Coaching meliputi kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif,
mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA :
Percakapan untuk perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk
berefleksi, Percakapan untuk kalibrasi.

4. Future/Penerapan

Setelah mempelajari modul 2.3. saya bertekad untuk mempraktikkan tiga kompetensi inti
coaching, presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam
percakapan coaching. Membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan
melakukan kalibrasi. Memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip coaching.
Mempraktikkan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.

Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran modul 2.3 tentang Coaching Untuk
Supervisi Akademik ini, membuat saya bersemangat untuk terus berpacu melakukan
perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan kompetensi diri. Untuk itu saya telah merancang
tindakan aksi nyata penerapan praktik Coaching yang didasari oleh keinginan untuk melakukan
praktik baik di lingkungan sekolah. Harapan saya dengan penerapan praktik Coaching di
lingkungan sekolah bersama rekan sejawat dan warga sekolah lainnya, dapat mewujudkan
pribadi yang mandiri dan dapat membantu murid untuk menuntun segala kekuatan kodratnya
yang ada pada dirinya. Dengan praktik Coaching juga membantu murid untuk mampu hidup
sebagai individu dan bagian masyarakat yang mampu menggali dan memaksimalkan segala
potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, serta menuntun murid untuk
memperoleh kemerdekaan belajar di sekolah.

Demikianlah Jurnal Dwi Mingguan saya terkait modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi
Akademik.

Salam Guru Penggerak !!!

Wassalamualaikum Wr Wb …

Anda mungkin juga menyukai