Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit Pembangunan yang mandiri diwilayah kecamatan dalam arti

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab dan

mempunyai kewenangan sejak dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

pembangunan kesehatan diwilayah kerja sesuai dengan situasi, kondisi, kultur, budaya dan

potensi setempat serta mempunyai kewenangan dan kemampuan dalam mencari, menggali dan

mengelola sumber pembiayaan.

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, maka dalam

Era Milenium ke III dan masuk di era digitalisasi Puskesmas harus mampu mewujudkan Visi

Puskesmas yaitu Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat secara merata dan

berkeadilan menuju Kota Palu yang berbudaya melalui 5 misinya yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya kesehatan masyarakat dan perorangan

yang dilakukan secara paripurna, bermutu, adil dan merata.

2. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan upaya-upaya kesehatan

yang bersumber dari masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan secara berkelanjutan sesuai

dengan kompetensinya.

4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan secara merata dan berkeadilan.

5. Meningkatkan mutu layanan kesehatan.

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 1


Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas tersebut diatas diperlukan 4 strategi dengan cara :

1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait;

2. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan

pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan,

penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan ibu dan anak termasuk

keluarga berencana, pencegahan penyakit, pengobatan dasar serta upaya kesehatan

masyarakat lainnya sesuai kebutuhan;

3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan petugas dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu kepada masyarakat

secara berkesinambungan.

4. Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana pelayanan melalui

perencanaan dan mengusulkan ke Pemerintah Daerah Kota Palu melalui Dinas

Kesehatan Kota Palu.

B. Tujuan

Tujuan dibuatnya Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 adalah agar dapat mengetahui

gambaran tentang hasil kegiatan seluruh Program di Puskesmas Kawatuna pada tahun

2021 sebagai sistem informasi Puskesmas sehingga dapat digunakan sebagai acuan kerja

bagi seluruh petugas Puskesmas Kawatuna untuk menyusun Rencana Kerja tahun 2022,

dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan cakupan program, manajemen Puskesmas

dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang lebih baik.

BAB II
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 2
GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN UMUM

Puskesmas Kawatuna mempunyai wilayah kerja seluas 124,7 km2 berada di

Kecamatan Mantikulore Kota Palu meliputi 4 (empat) Kelurahan, yaitu Kelurahan

Kawatuna, Kelurahan Tanamodindi, Kelurahan Lasoani dan Kelurahan Poboya. Keadaan

geografis sebagian besar merupakan tanah pegunungan dan sebagian kecil merupakan

dataran rendah.

Adapun penyebaran jumlah RT/RW dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel II.1 Distribusi RT/RW di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna menurut


Kelurahan Tahun 2021

No Kelurahan Luas wilayah RT RW

1. Kawatuna 20,67 17 6

2. Tanamodindi 3,33 32 9

3. Lasoani 36,86 34 8

4 Poboya 63,41 10 4

Puskesmas 124,7 93 27

Sumber: Dukcapil Kota Palu

Puskesmas Kawatuna mempunyai batas wilayah kerja sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Talise Valangguni dan Kelurahan

Tondo.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Petobo dan Kelurahan Birobuli.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parimo

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 3


 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Talise dan Kelurahan Besusu

B. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data Statistik Kota Palu, jumlah penduduk wilayah kerja

Puskesmas Kawatuna tahun 2021 adalah 32.123 Jiwa yang tersebar di 4 (Empat)

Kelurahan.

Adapun distribusi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel II.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Golongan Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

No Kelompok Umur Lk Pr Jumlah %


1 0 - 4 Tahun 1.277 1.189 2.466 7,7
2 5 - 9 Tahun 1.496 1.402 2.898 9,0
3 10 - 14 Tahun 1.433 1.371 2.804 8,7
4 15 - 44 Tahun 8.193 8.190 16.383 51,0

5 45 - 64 Tahun 3.137 3.208 6.345 19,8

6 65 Tahun keatas 695 632 1.327 4,1

Jumlah 16.131 15.992 32.123 100


Sumber:Dukcapil Kota Palu

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa persentase jumlah anak usia 0 - 4 tahun

pada tahun 2021 adalah 7,7% data ini menunjukan tinggi rendahnya tingkat fertilitas.

Gambaran distribusi penduduk menurut kelompok usia muda produktif dan

lanjut usia dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik II.1 Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur di Wilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 4


18000 16383

16000

14000

12000

10000

8000 6345

6000

4000 2898 2804


2466
1327
2000

0
0 - 4 thn 5 - 9 thn 10 - 14 thn 15 - 44 thn 45 - 64 thn > 65 thn

Sumber: Dukcapil Kota Palu

Grafik diatas menunjukan bahwa komposisi penduduk di Wilayah kerja Puskesmas

Kawatuna tergolong penduduk muda yaitu jumlah penduduk berusia 5 – 14 tahun

cukup tinggi 5.702 jiwa (17,8%). Untuk penduduk tergolong usia produktif 15 – 44

tahun merupakan kelompok penduduk terbanyak yaitu 16.383 jiwa (51,0%). Untuk

penduduk lanjut usia 65 tahun keatas tergolong rendah 1.327 jiwa (4,1%).

Adapun pembagian penduduk menurut jenis kelamin menunjukan bahwa

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.131 jiwa (50,2%), sedangkan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 15.992 jiwa ( 49,8%) dengan demikian sex rationya

adalah 2 yang artinya penduduk laki-laki berbanding sama dengan penduduk

perempuan.

Grafik II.2 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 5


9000 8193 8190
8000

7000

6000

5000
Laki - laki
4000 Perempuan
3137 3208
3000

2000 1496 1402 1433 1371


1277 1189
695 632
1000

0
0 - 4 thn 5 - 9 thn 10 - 14 thn 15 - 44 thn 45 - 64 thn > 65 thn

Sumber : Dukcapil Kota Palu

2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna adalah 257 Jiwa/km2

Tabel II.3 Distribusi Penduduk Menurut luas wilayah, rumah tangga dan
kepadatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Tahun
2021
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
NO KELURAHAN
TANGGA TANGGA
(km2) /km2
(KK) (KK)

1 KAWATUNA 20,67 5.120 1.154 5 240

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 6


2 TANAMODINDI 3,33 13.015 3.495 5 3.867

3 LASOANI 36,86 10.858 2.540 4 294

4 POBOYA 63,41 3.130 742 4 49

JUMLAH 124.7 32.123 7.931 4 257

Sumber : Dukcapil Kota Palu

C. SOSIAL EKONOMI

1. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna yang terdiri dari 4 (empat)

Kelurahan, untuk data tahun 2021 tidak tersedia sehingga tidak dapat dianalisa.

2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sangat

beragam terdiri dari :

 Pegawai Negeri Sipil

 Pegawai Swasta

 TNI / Polisi

 Petani

 Buruh tambang

 Tukang Kayu / Tukang Batu

 Wiraswasta

 Peternak

 Perkebunan

 Pedagang

 Pertambangan

 Dan lain-lain
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 7
3. Beban Tanggungan

Salah satu upaya untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi suatu daerah

adalah dengan mengukur besarnya beban tanggungan penduduk produktif atau

penduduk yang berusia 15 – 64 tahun terhadap penduduk non produktif yang berusia

15 tahun kebawah dan 65 tahun keatas, besarnya rasio beban tanggungan akan

mempengaruhi perkembangan pembangunan disuatu daerah karena pendapatan yang

dihasilkan oleh penduduk harus dibagi kepada penduduk non produktif untuk

memenuhi kebutuhannya.

Rasio beban tanggungan sesuai dengan rumus :

( N / D ) X 100

Keterangan : N = P ( 0 -14 thn ) + ( > 64 thn )

D = P ( 15 – 64 thn )

Rasio beban tanggungan wilayah kerja Puskesmas Kawatuna tahun 2021 adalah

41 yang berarti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus

menanggung 41 orang penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas).

D. PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Fungsi Puskesmas di Era desentralisasi ada 3 yaitu :

1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Mengingat pentingnya fungsi Puskesmas dalam pembangunan kesehatan, maka

dibutuhkan rencana strategi setiap 5 tahun yang memuat visi, misi, motto, strategi dan

program Puskesmas Kawatuna sebagai berikut;

a). Visi
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 8
Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat secara merata dan

berkeadilan menuju Kota Palu yang berbudaya.

b). Misi

1. Meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya kesehatan masyarakat dan

perorangan yang dilakukan secara paripurna, bermutu, adil dan merata.

2. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan upaya-upaya kesehatan

yang bersumber dari masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan secara berkelanjutan

sesuai dengan kompetensinya.

4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan secara merata dan berkeadilan.

5. Meningkatkan mutu layanan kesehatan.

c). Motto

“Sehat Untuk Semua”

d). Strategi

 Peningkatan mutu SDM Puskesmas

 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

 Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor

 Peningkatan mutu kader kesehatan

 Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan

 Peningkatan mutu layanan kesehatan melalui Akreditasi Puskesmas

 Turut melaksanakan Pembangunan Nasional yang berwawasan Kesehatan dengan

menitik beratkan pada upaya peningkatan Keluarga Sehat melalui Pendekatan

Keluarga, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Perilaku Hidup

Bersih dan sehat (PHBS).


Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 9
e). Pokok Program Kegiatan, Indikator dan Target

1. Program Perilaku Sehat, Lingkungan Sehat, dan Pemberdayaan Masyarakat

(melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat) meliputi pokok program :

a. Pokok program peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat dengan strategi

pengembangan, penggerakan potensi masyarakat sehingga diharapkan secara

keseluruhan msyarakat mampu menolong diri sendiri dan berperan aktif dalam

pembangunan kesehatan diwilayahnya. Strategi yang digunakan melalui :

- Penyuluhan kelompok dimasyarakat melibatkan lintas sektor

- Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung secara langsung dan tidak

langsung.

- Penyuluhan massa

- Penyebaran informasi kesehatan melalui media cetak

- Penyuluhan kesehatan dalam gedung melalui media elektronik

Terdapat empat bidang pokok dalam penyuluhan upaya kesehatan, yaitu :

1. Penyuluhan dibidang peningkatan derajat kesehatan (promotif)

2. Penyuluhan di bidang pencegahan (preventif)

3. Penyuluhan dibidang pengobatan (kuratif)

4. Penyuluhan dibidang pemulihan (rehabilitatif)

Puskesmas Kawatuna telah memulai usaha-usaha penyuluhan kesehatan dengan

memaksimalkan sumber daya yang ada dan berpedoman pada apa yang telah

digariskan.

Dengan indikator dan target 2021 sebagai berikut :

- Frekuensi penyuluhan :

 Dalam gedung :
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 10
 Penyuluhan bidang upaya kesehatan : Setiap hai kerja

 Penyuluhan bidang pencegahan : Setiap hari kerja

 Penyuluhan bidang pengobatan : setiap hari kerja

 Penyuluhan bidang pemulihan : setiap hari kerja

 Luar gedung :

Kegiatan promosi kesehatan : 380 kali.

 Penyuluhan bidang upaya kesehatan : 380 kali (rata-rata 31 kali

perbulan)

 Penyuluhan bidang pencegahan : 380 kali (rata-rata 31 kali perbulan)

- Penyuluhan yang melibatkan Peran Serta Masyarakat :

 Deteksi dini gejala penyakit : 45 kali (4 kali perbulan)

 Penanggulangan yang bersifat emergency : 12 kali (1 kali perbulan)

- Penyuluhan tidak langsung juga dilakukan dalam bentuk : gambar, foto,

bener/pamflet,brosure, audio-visual.

b. Pokok program peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman dan penyediaan air

bersih, dengan kegiatan-kegiatan sbb :

- Survey sarana sanitasi dasar

- Pengawasan TTU, TPM dan TP2

- Pengambilan sampel air

- Penyuluhan Rumah Sehat, Jaga, SPAL, SAB dan TP

- Pencanangan STBM

Adapun indikator dari kegiatan tersebut di atas beserta target 2021 adalah sebagai

berikut :
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 11
- Persentase rumah dengan sarana sanitasi sehat 85 %

- Persentase TTU 76 %

- Persentase TPM 76 %

- Persentase TP2 95 %

- Pengambilan sampel air sampel

- Penyuluhan Kesling 52 Kali

c. Pokok program peningkatan peran serta masyarakat dengan kegiatan sebagai

berikut :

 Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

 Usaha kesehatan imunisasi

Adapun indikatornya adalah

 Jumlah posyandu mandiri 4 posyandu

 Jumlah posyandu purnama 12 posyandu

 Jumlah posyandu madya 6 posyandu

 Jumlah posyandu pratama 1 posyandu

 Jumlah toga mandiri 4 toga

 Jumlah Sekolah Dasar yang dilatih Dokter Kecil 1 Sekolah

2. Program peningkatan upaya kesehatan meliputi pokok program sebagai berikut :

a. Pokok program pelayanan kesehatan masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut :

 Pelayanan Kesehatan Dasar

 Pelayanan kesehatan Kerja

 Pembinaan/ Intervensi Keluarga Sehat (PIS-PK)

 Pembinaan keluarga rawan

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 12


 Pelayanan UKS

 Pelayanan kesehatan dusun sulit

Adapun indikatornya adalah :

 Rata-rata kunjungan perhari buka Puskesmas ±118 orang perhari

 Frekuwensi Intervensi keluarga sehat setiap bulan

 Frekuwensi Pelayanan Kesehatan Kerja 12 Kali setahun

 Frekuwensi Pelayanan UKS 2 kali setahun

 Frekuwensi pembinaan keluarga rawan 4 kali setahun

 Frekuwensi pembinaan kesehatan di institusi 12 kali setahun

 Frekuwensi pembinaan kesehatan di dusun sulit 12 kali setahun

b. Pokok program pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan kegiatan sebagai

berikut

 P2 Demam Berdarah Dengue

 P2 Infeksi Saluran Pernapasan Akut

 P2 Malaria

 P2 Rabies

 P2 Kusta

 P2 Diare

 P2 TB Paru

 P2 PMS/HIV

 P2 Survailance

 P2 Imunisasi

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 13


 P2 PTM

Untuk Indikator dan target dari kegiatan diatas adalah :

 Angka kesakitan DBD menurun

 Angka kesakitan pneumonia pada balita 86 %

 Angka kesakitan Malaria menurun

 Angka kesakitan Rabies menurun

 Angka kesakitan Kusta menurun

 Cakupan penemuan penderita TB 80 %

 Persentase cakupan UCI 100 %

c. Pokok Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan KB dengan kegiatan sebagai

berikut :

 Pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu menyusui

 Pelayanan kesehatan bayi dan anak balita

 Pelayanan kesehatan lanjut usia.

Adapun indikator dan target dari kegiatan diatas adalah sebagai berikut :

 Cakupan K1 bumil 100%

 Cakupan K4 bumil 100%

 Persentase deteksi resiko tinggi bumil 100%

 Persentase persalinan oleh nakes 100%

 Persentase pelayanan post natal 100%

 Persentase lansia mendapatkan pelayanan kesehatan 100%

3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut :

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 14


 Pemantauan garam beryodium

 Sistem kewaspadaan pangan dan gizi

 Pelayanan dan penyuluhan gizi

 Diatribusi Vit. A. Tablet Fe, dan Sirup besi

 Pemantauan status gizi balita

 Pemantauan konsumsi gizi SKPG

 Pelaksanaan gerakan sadar pangan dan gizi

 Lomba balita Indonesia

Adapun Indikator dan target dari kegiatan tersebut adalah :

 Prevalensi keluarga yang mengkonsumsi

Garam beryodium dengan kategori cukup 90%

 Presentasi status gizi kurang pada masyarakat

yang ada di institusi <2%

 % Bumil yang mendapat Fe 100 %

 % Pemberian PMT-P pada balita kurus 90%

 % Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 95%

 % Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%

 % Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 47%

 % Pemberian Kapsul Vitamin A pada bayi 85%

 % Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita 85%

 % Penimbangan balita D/S 85%

 % Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 30%

 % Balita pendek (Stunting) 28 %

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 15


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 16


A. DERAJAT KESEHATAN

Indikator yang memberikan informasi tentang derajat kesehatan dinyatakan dengan

angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, angka

kematian kasar, angka kesakitan, status gizi serta upaya kesehatan lainnya.

1. Kematian (Mortality)

a. Angka Kematian Kasar (CDR)

Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) di Puskesmas Kawatuna pada

Tahun 2016 kematian berjumlah 38 orang dan tahun 2017 kematian berjumlah 35

orang, tahun 2018 kematian berjumlah 39 orang, tahun 2019 kematian berjumlah

59 orang, dan tahun 2020 kematian berjumlah 42 orang, tahun 2021 kematian

berjumlah 47 orang Angka kematian tertinggi disebabkan oleh penyakit Jantung 9

orang, penyakit stroke 7 orang, penyakit Hipertensi 6 orang, penyakit Diabetes

Melitus 4 orang, Penyakit TBC 4 orang, Usia Lanjut 3 orang, penyakit Hernia 3

orang, penyakit Gastritis Akut 2 orang, penyakit Bronhitis 2 orang, penyakit

Radang Hati menahun 1 orang, penyakit Tumor Kepala 1 orang, Gizi Buruk 1

orang, peyakit Infeksi Usus 1 orang, Infeksi Fleura 1 orang, Anemia 1 orang, Asam

Urat 1 orang.

Adapun angka kematian kasar menurut Kelompok Umur di wilayah kerja

Puskesmas Kawatuna dapat dilihat pada table berikut :

Tabel III.1 Angka Kematian Kasar menurut Kelompok Umur Di wilayah Kerja
Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

No Kelompok Umur Jumlah Kematian Persentase

1 < 1 Thn 0 0

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 17


2 1 – 4 Thn 1 2,1

3 5 – 14 Thn 0 0

4 15 – 24 Thn 1 2,1

5 25 – 44 Thn 9 19,1

6 45 - 65 Thn 21 44,7

7 > 65 Thn 15 31,9

Total 47 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

b. Angka Kematian Bayi (IMR)

Untuk mengetahui gambaran terhadap permasalahan kesehatan masyarakat,

salah satu indikatornya adalah angka kematian bayi atau infant mortality rate

(IMR). Faktor penyebab kematian antara lain tingkat pelayanan antenatal, status

gizi ibu hamil, keberhasilan program KIA-KB serta kondisi lingkungan dan sosial

ekonomi.

Tahun 2015 kematian umur < 1 Tahun berjumlah 2 orang di sebabkan oleh

kelainan ginjal 1 orang dan Lahir mati 1 orang, Tahun 2016 kematian umur < 1

Tahun berjumlah 1 orang di sebabkan oleh ikterus, Tahun 2017 kematian umur < 1

Tahun berjumlah 0 orang, dan pada Tahun 2018 kematian umur < 1 Tahun

berjumlah 2 orang disebabkan karena gameli prematur, Tahun 2019 kematian

umur < 1 Tahun berjumlah 0 orang, pada Tahun 2020 kematian umur < 1 Tahun

berjumlah 1 orang, dan pada Tahun 2021 kematian umur < 1 Tahun berjumlah 0

orang artinya terdapat ada kasus kematian umur kurang dari 1 tahun di wilayah

kerja Puskesmas Kawatuna.

c. Angka Kematian Ibu Melahirkan (MMR)

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 18


Angka kematian ibu melahirkan merupakan indikator kesehatan yang

menggambarkan resiko yang dihadapi oleh ibu selama kehamilan dan melahirkan.

Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah keadaan sosial ekonomi, status kesehatan

ibu selama masa kehamilan serta ketersediaan dan penggunaan pelayanan

kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetric. Tahun 2018 kasus kematian

maternal sebanyak 0 orang, pada tahun 2019 kasus kematian maternal sebanyak 0

orang, pada tahun 2020 kasus kematian maternal sebanyak 0 kasus, dan pada tahun

2021 kasus kematian maternal sebanyak 1 kasus artinya ada 1 Kasus kematian ibu

tahun 2021 diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna.

2. Kesakitan (Morbidity)

a. Pola Penyakit Rawat Jalan

Pada Tahun 2021 secara umum pola penyakit rawat jalan di Puskesmas

Kawatuna, dimana Ispa masih menduduki peringkat pertama.

Tabel III.2 Pola Penyakit Rawat Jalan Untuk Semua Golongan Umur Di Wilayah
Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

No Nama Penyakit Jumlah %


1 Inf. akut pada sal. Pernafasan bag. Atas 5.525 25,0
2 Hipertensi 4.571 20,7

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 19


3 Dyspepsia 3.342 15,1
4 Diabetes Mellitus( DM) 1.598 7,2
5 Hiperarisemia gout atritis 1.588 7,2
6 Polimialgia Reumatik 1.472 6,7
7 Dislipidemia 1.420 6,4
8 Dermatitis 963 4,4
9 Diare 823 3,7
10 Tension Headyche 788 3,6
Jumlah 22.090 100
Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Tabel III.3 Pola penyakit rawat jalan untuk semua golongan umur pasien BPJS
Kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna tahun 2021

No Nama Penyakit Jumlah %


1. Hipertensi 2.520 22,4
2. Ispa 2.250 20,0
3. Diabetes Melitus 1.110 9,9
4. Gastritis 1.001 8,9
5. Polimiealgia Reumatik 988 8,8
6. Heudche 980 8,7
7. 770 6,9
Penyakit Kulit (Pioderma) Dyspepsis
8. 650 5,8
9. Myalgia 580 5,2
10. Arthritis Rhematoid Vertigo 378 3,4
Dermatiti Atropic

Jumlah 11.227 100


Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Tabel III.4 Pola penyakit rawat jalan MTBS diwilayah kerja Puskesmas
Kawatuna tahun 2021
No Nama Penyakit Jumlah %

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 20


1. ISPA 686 61,9
2. Penyakit rongga Mulut 134 12,1
3. Pnemonia 126 11,4
4. Diare 52 4,7
5. Otitis 36 3,2
6. Penyakit kulit alergi/Dermatitis Atropic 26 2,3
7. Penyakit kulit infeksi Pioderma 20 1,8
8. Konjungtinitis 12 1,1
9. Tonsilitis 10 0,9
10. Demam Thypoid 7 0,6

Jumlah 1109 100


Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatun

b. Penyakit Menular Bersumber Binatang

1). Malaria

Upaya penanggulangan malaria dilakukan secara komprehensif dengan

upaya promotif, preventif dan kuratif yang bertujuan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian serta KLB. Salah satu upaya yang dilakukan adalah

Pemantauan kasus malaria Tahun 2017 sebanyak 77 orang dengan hasil

pemeriksaan positif sebanyak 0 (nol), pada tahun 2018 sebanyak 71 orang

dengan hasil pemeriksaan positif sebanyak 0 orang, pada tahun 2019 diperiksa

sebanyak 102 orang dengan hasil pemeriksaan positif sebanyak 0 orang, dan

pada tahun 2020 diperiksa sebanyak 747 orang dengan hasil pemeriksaan

positif sebanyak 0 orang, dan pada tahun 2021 diperiksa sebanyak 30 orang

dengan hasil pemeriksaan positif sebanyak 0 orang dan untuk pemeriksaan

malaria klinis diperiksa sebanyak 30 orang dengan hasil pemeriksaan tidak

ditemukan kasus positif malaria sehingga SPR 0 ( nol ).

Dibandingkan tahun 2010 malaria klinis di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna

berjumlah 49 penderita. Hasil pemeriksaan darah PCD (passive case detection)

penderita malaria ditemukan 7 spesimen yang positif malaria falcifarum dari 49

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 21


sediaan darah yang diperiksa, sehingga SPR 14,28 %. Tahun 2009 malaria

klinis 42, positif 14 spesimen dari 42 sediaan darah sehingga SPR 33,33 %.

Tahun 2008 malaria klinis 68, positif 21 spesimen dari 68 sediaan darah

sehingga SPR 30,88%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik berikut

ini.

Grafik III.1. Perkembangan kasus Malaria Wilayah kerja Puskesmas


Kawatuna Tahun 2018 s/d 2021
800
747 747
700

600

500

400 Malaria klinis


PCD
300 Malaria Positif

200
102 102
100 71 71
30 30
0 0 0 0
0
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

2). Demam Berdarah Dengue

Kasus DBD pada Tahun 2021 adalah sebanyak 21 Kasus dengan angka

kematian sebanyak 2 orang, tahun 2020 adalah sebanyak 13 Kasus dengan

angka kematian sebanyak 0 orang, tahun 2019 adalah sebanyak 28 Kasus

dengan angka kematian sebanyak 1 orang, Tahun 2018 adalah sebanyak 18

Kasus, Tahun 2017 adalah sebanyak 10 Kasus, tahun 2016 sebanyak 20 Kasus.

Penyakit DBD ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masih

rendahnya kepedulian masyarakat untuk melakukan pemberantasan tempat

perindukan nyamuk Aedes Aegypty misalnya dengan melakukan 3M.

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 22


Grafik III.2. Perkembangan Kasus Positif DBD Wilayah Kerja
Puskesmas Kawatuna Tahun 2018 s/d 2021

Kasus DBD Tahun 2018 s.d 2021


30
28
25

20 21
18
KASUS DBD

15
13
10

0
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
TAHUN

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Grafik di atas menunjukkan bahwa kasus DBD tahun 2021 mengalami

peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya hal ini sangat erat

hubunganya dengan perubahan iklim seperti musim penghujah yang sering

terjadi ditahun 2021 yang di barengi dengan kondisi lingkungan yang kurang

terjaga kebersihanya sehingga pola penyakit DBD dapat mengalami

peningkatan kasus di tahun 2021, pada tahun 2016 jumlah kasus DBD

sebanyak 20 kasus, pada tahun 2017 sebanyak 10 Kasus, pada tahun 2018

sebanyak 18 Kasus, pada tahun 2019 sebanyak 28 Kasus, dan pada tahun 2020

sebanyak 13 Kasus. Jika dikaitkan dengan angka bebas Jentik, Tahun 2016

yaitu 84% dan tahun 2017 adalah 82%, Tahun 2018 yaitu 81%, Tahun 2019

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 23


yaitu 80%, Tahun 2020 yaitu 82% dan Tahun 2021 yaitu 82% ini berarti bahwa

semakin tinggi ABJ semakin menurun kasus DBD.

Grafik III.3 Pemantauan Kasus Positif DBD Berdasarkan Wilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

KASUS DBD DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS KAWATUNA TAHUN 2021
6.5
6
5.5
4.5
4
3.5
33
2.5
2 2 22
1.5
11 1 11 1 1 11 1 11 11
0.5
00 00 00 00 00 00 00 0 00 00 00 00
JAN PEB MRT APR MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOP DES
KAWATUNA 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0
TANAMODINDI 1 0 0 0 1 1 0 1 4 1 3 1
LASOANI 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
POBOYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS 1 2 0 1 2 2 0 2 6 1 3 1
MENINGGAL 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Dari grafik pemantauan kasus DBD di atas terlihat bahwa kasus DBD di

wilayah Puskesmas kawatuna sejak bulan Januari hingga bulan Desember 2021

berfluktuasi dimana kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan september

sebanyak 6 kasus, dan angka kasus DBD lebih banyak terjadi di Kelurahan

Tanamodindi yaitu sebanyak 13 kasus, di Kelurahan Kawatuna sebanyak 4

kasus, Kelurahan Lasoani sebanyak 4 Kasus dan kelurahan Poboya tidak ada

kasus selama tahun 2021.

Upaya Penanggulangan penyakit DBD di Puskesmas Kawatuna dilakukan

dengan serangkaian kegiatan seperti pemeriksaan Jentik dan Abatisasi, Foging

Area di daerah/lingkungan yang di temukan kasus, penyuluhan kelompok

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 24


melalui media elektronik seperti TV, pemasangan poster, pembagian leaflet,

brosur dan sosialisasi pencegahan penyakit DBD melalui mobil diwilayah

kerja, serta melakukan Penyelidikan Epidemiolgi (PE) pada radius 200 meter

kiri-kanan muka-belakang rumah setiap ditemukan penderita positif DBD di

wilayah kerja.

3). Rabies

Penyakit rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan anjing.

Tahun 2021 jumlah kasus gigitan anjing sebanyak 23 orang, mendapat

pengobatan sebanyak 23 orang, jumlah anjing yang diperiksa 23 ekor, Jumlah

jumlah spesimen yang positif 0 ekor, sementara jumlah kasus positif rabien

yang terjadi pada kasus gigitan 0 orang

Tahun 2020 jumlah kasus gigitan anjing sebanyak 24 orang, mendapat

pengobatan sebanyak 24 orang, jumlah anjing yang diperiksa 17 ekor, Jumlah

Kucing 7 Ekor jumlah spesimen yang positif 0 ekor, sementara jumlah kasus

positif rabien yang terjadi pada kasus gigitan 0 orang, tahun 2019 jumlah kasus

gigitan anjing sebanyak 11 orang, mendapat pengobatan sebanyak 11 orang,

jumlah anjing yang diperiksa 3 ekor jumlah spesimen yang positif 2 ekor,

sementara jumlah kasus positif rabien yang terjadi pada kasus gigitan 0 orang,

sedang Tahun 2018 jumlah kasus gigitan anjing sebanyak 14 orang, mendapat

pengobatan sebanyak 14 orang, jumlah anjing yang diperiksa 4 ekor jumlah

spesimen yang positif 4 ekor sementara jumlah kasus positif rabien yang

terjadi pada kasus gigitan tidak ada.

c. Penyakit Menular Langsung


Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 25
1). ISPA

Penyakit ISPA perlu diperhatikan lebih serius karena penyakit ini selalu

menempati urutan pertama pola penyakit rawat jalan .

Untuk Tahun 2016 Kasus penyakit ispa pada golongan umur diatas 5 tahun

sebanyak 3690 orang (68,3%), sedangkan pennyakit ispa pada bayi sebanyak

523 orang (9,7%) dan ispa pada balita 1190 orang (22%), tahun 2017 kasus

penyakit ISPA ispa pada golongan umur >5 tahun sebanyak 3555 orang

(68,3%), sedangkan pennyakit ispa pada golongan umur <1 tahun (bayi)

sebanyak 425 orang (8,2%) dan kasus ispa pada golongan umur <5 tahun

(balita) sebanyak 1224 orang (23,5%), Tahun 2018 Kasus penyakit ispa pada

golongan umur >5 tahun sebanyak 1259 orang (45,7%), sedangkan pennyakit

ispa pada golongan umur <1 tahun (bayi) sebanyak 394 orang (14,3%) dan

kasus ispa pada golongan umur <5 tahun (balita) sebanyak 1104 orang

(40,04%), Tahun 2019 Kasus penyakit ispa pada golongan umur >5 tahun

sebanyak 3152 orang (67,7%), sedangkan pennyakit ispa pada golongan umur

<1 tahun (bayi) sebanyak 395 orang ( 8,48%) dan kasus ispa pada golongan

umur <5 tahun (balita) sebanyak 1110 orang (23,8%), Tahun 2020 Kasus

penyakit ispa pada golongan umur >5 tahun sebanyak 1757 orang (69,7%),

sedangkan pennyakit ispa pada golongan umur <1 tahun (bayi) sebanyak 221

orang (8,8%) dan kasus ispa pada golongan umur <5 tahun (balita) sebanyak

541 orang (21,5%). Dan pada Tahun 2021 Kasus penyakit ispa pada golongan

umur >5 tahun sebanyak 2.504 orang (72,5%), sedangkan pennyakit ispa

pada golongan umur <1 tahun (bayi) sebanyak 262 orang (7,6%) dan kasus

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 26


ispa pada golongan umur <5 tahun (balita) sebanyak 686 orang (19,9%).

Selanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik III.4 Kasus ISPA Menurut Golongan Umur Diwilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2018 s/d 2021

3500
3153

3000
2519 2504
2500

2000 1757
< 1 TAHUN
1 - 5 TAHUN
1500 1259 > 5 TAHUN
1104 1110

1000 686
394 395
500 221 262

0
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

2). Pnemonia

Jumlah penderita Pnemonia tahun 2017 kasus Pnemonia diwilayah kerja

Puskesmas Kawatuna berjumlah 92 orang. Pada umur kurang dari 1 tahun 24

orang, umur 1 sampai 5 tahun 68 orang, tahun 2018 kasus Pnemonia diwilayah

kerja Puskesmas Kawatuna berjumlah 94 orang. Pada umur kurang dari 1 tahun

26 orang, umur 1 sampai 5 tahun 68 orang, tahun 2019 kasus Pnemonia

diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna berjumlah 93 orang, pada umur kurang

dari 1 tahun 25 orang, umur 1 sampai 5 tahun 68 orang, tahun 2020 kasus

Pnemonia diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna berjumlah 63 orang. Pada

umur kurang dari 1 tahun 19 orang, umur 1 sampai 5 tahun 44 orang, dan pada

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 27


tahun 2021 kasus Pnemonia diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna berjumlah

125 orang. Pada umur kurang dari 1 tahun 33 orang, umur 1 sampai 5 tahun 92

orang

3). TB Paru

Pada tahun 2021 jumlah suspek TB 50 orang dan BTA Positif 22 orang,

EX.P/RO Positif sebanyak 6 orang. Pada tahun 2020 jumlah suspek TB 60

orang dan BTA Positif 35 orang, EX.P/RO Positif sebanyak 1 orang, Pada

tahun 2019 jumlah suspek TB 27 orang dan BTA Positif 24 orang, EX.P/RO

Positif sebanyak 16 orang, Pada tahun 2018 jumlah suspek TB 93 orang dan

BTA Positif 22 orang, EX.P/RO Positif sebanyak 7 orang, tahun 2017 jumlah

suspek TB 115 orang dan BTA Positif 28 orang.

Tabel III.5 Hasil Pemeriksaan TB Paru Dirinci Menurut Kelurahan Di


Wilayah Puskesmas Kawatuna Tahun 2021
BTA BTA Kontak
No Kelurahan Suspek Konversi Sembuh Mangkir
+ - Serumah
1 Kawatuna 12 6 6 6 6 0 0

2 Tanamodindi 9 8 1 8 8 0 0
3 Lasoani 20 9 11 9 9 0 0
4 Poboya 9 5 4 5 5 0 0

Jumlah 50 28 22 28 28 0 0
Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

4). Kusta

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 28


Pada tahun 2016 kasus Kusta sebanyak 4 orang, tahun 2017 kasus kusta

sebanyak 1 orang, tahun 2018 kasus kusta sebanyak 2 orang, Tahun 2019 kasus

kusta sebanyak 2 orang, Tahun 2020 kasus kusta sebanyak 1 orang, dan pada

Tahun 2021 kasus kusta sebanyak 1 orang.

5). Diare

Kasus Penderita diare pada tahun 2021 yaitu 83 orang, kasus penderita diare

pada tahun 2020 yaitu 183 orang, kasus penderita diare tahun 2019 sebanyak

169 orang, kasus penderita diare pada tahun 2018 sebanyak 433 orang, tahun

2017 sebanyak 437 orang, pada tahun 2016 yaitu 530 orang, Angka kasus diare

pada tahun 2021 ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2020 ini

dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya hygiene

perseorangan, dan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum

makan.

Grafik III.5 Perkembangan Kasus Diare Diwilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2017 s.d 2021
500

450
437 433
400

350

300

250
jml kasus
200
183
169
150

100
83
50

0
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
S
umber : SP2TP Puskesmas Kawatuna
6). Covid-19

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 29


Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Adalah Penyakit menular yang
disebabkan Severe AcuteRespiratorySyndrom Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Merupakan Corona Virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Jenis Virus ini dapat menyebabkan Pnemonia,
Sindrompernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian. Indonesia melaporkan
kasus pertama kali Pada tanggal 2 maret 2020, kasus menyebar dengan cepat ke
seluruh wilayah Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020 indonesia
melaporkan 70.736 Kasus Konfirmasi Covid-19 dengan 3.417 kasus meninggal
(CFR4,8%). Sementara di sulteng kasus pertama kali ditemukan terkonfirmasi
covid-19 pada tanggal 26 Maret 2020 di rawat di Rumah Sakit Undata Palu.
Adapun data kasus covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sebagi
berikut: Tahun 2020 Kasus Konfirmasi Covid-19 sebanyak 75 orang, Kontak erat
70 Orang, Suspek 54 Orang, OTG sebanyak 68 Orang, PP Sebanyak 162 orang,
ODP 35 orang, PDP 6 orang. Kasus Konfirmasi Covid-19 Tahun 2021 sebanyak
437 orang,

Tabel III.6 Jumlah Kasus Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Kawatuna Tahun


2021

NO BULAN JUMLAH KASUS (ORANG)


1 Januari 89
2 Februari 26
3 Maret 37
4 April 14
5 Mei 5
6 Juni 29
7 Juli 90
8 Agustus 83
9 September 55
10 Oktober 6
11 November 2
12 Desember 1
TOTAL 437

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 30


T
Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna
ren kasus covid-19 wilyah kerja Puskesmas Kawatuna untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada grafik berikut:

Grafik III.6 Perkembangan Kasus Covid-19 Di Wilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2021
100
90 89 90
83
80
70
60
55
50
40
37
30 29
26
20
14
10
5 6
0 2 1
r

r
er
s
et

ril

ei

ni

li

be
ri

be

be
i

tu
ar

Ju

ob
ua

Ju
ar

Ap

em
us

em

em
nu

M
br

kt
Ag
Ja

ov
pt

s
Fe

De
Se

KASUS

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

B. STATUS GIZI

Untuk mengatasi masalah gizi di wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna telah

dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga yaitu

keluarga sadar gisi (KADARSI) dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Bayi,

Balita dan Bumil KEK. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas.

Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, dimana semua kegiatan dilaksanakan secara terpadu
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 31
antar lintas program dan lintas sektor. Salah satu indikator program kesehatan khususnya

program perbaikan gizi adalah status gizi bayi dan balita.Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel III.7 Status Gizi Bayi dan Balita di Wilayah Puskesmas Kawatuna Tahun 2019
s.d 2021

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021


No Status Gizi
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Baik 1.191 96,7 2.939 97,9 1.484 98,3
2 Kurang 41 3,3 47 1,6 21 1,4

3 Buruk 0 0 17 0,6 5 0,3

Jumlah 1.771 100 3.003 100 1.510 100


Sumber: SP2TP Puskesmas Kawatuna

Untuk tahun 2021 status gizi bayi dan balita dapat dilihat dalam table berikut ini.

Tabel III.8 Status Gizi Bayi dan Balita di Wilayah Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

Bayi Balita
No Status Gizi
Jumlah % Jumlah %
1 Baik 366 97,9 1.118 98,4
2 Kurang 8 2,1 13 1,1
3 Buruk 0 0.0 5 0,4
Jumlah 374 100 1.136 100
Sumber: SP2TP Puskesmas Kawatuna

Perkembangan prevalensi KEP Total dan KEP Nyata di Wilayah Puskesmas Kawatuna
selama 4 tahun terakhir.
Grafik III.7 Prevalensi KEP Total dan KEP Nyata Tahun 2018 s.d 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 32


50
47
45
40 40 41

35
30
25
20 21
17
15
10
5 5
0 0 0
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021

KEP NYATA KEP TOTAL

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka KEP Total diantaranya adalah

pemberian makanan pendamping ASI dan pemberian makanan tambahan (PMT),

pemberian Vitamin, serta penyuluhan dan edukasi tentang cara pengolahan dan pemberian

makanan bergizi.

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 33


BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

a. Pelayanan Antenatal ( Antenatal Care ).

Pelayanan Antenatal ( ANC ) Adalah Pelayanan kesehatan untuk Ibu selama

masa kehamilan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan. Standar pelayanan ANC

meliputi pelayanan 10 T Yaitu: Timbang BB, ukur tekanan darah, Tentukan status

Gizi, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi letak janin dan detak jantung,

pemberian Imunisasi TT, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa

kehamilan, tes laboratorium, tatalaksana kasus, temu wicara P4K dan KB.

Cakupan Pelayanan antenatal dapat dipantau melalui indikator K1 pelayanan

kunjungan baru ibu hamil dan K4 yaitu pelayanan ibu hamil sesuai standar 10T paling

sedikit 4 kali, sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali

pada triwulan ketiga.

Tahun 2018 cakupan ibu hamil yang datang pertama kali untuk memeriksa

kehamilannya ( K1 ) berjumlah 351 orang (97% ) dari 362 sasaran ibu hamil.

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 34


Sedangkan untuk ( K4 ) berjumlah 343 orang (94,8%) dari 362 sasaran, Tahun 2019

cakupan ibu hamil yang datang pertama kali untuk memeriksa kehamilannya ( K1 )

berjumlah 363 orang (100% ) dari 363 sasaran ibu hamil. Sedangkan untuk ( K4 )

berjumlah 362 orang (99,7%) dari 363 sasaran, tahun 2020 cakupan ibu hamil yang

datang pertama kali untuk memeriksa kehamilannya ( K1 ) berjumlah 373 orang (100%

) dari 373 sasaran ibu hamil. Sedangkan untuk ( K4 ) berjumlah 373 orang (100%) dari

373 sasaran.

dan pada tahun 2021 cakupan ibu hamil yang datang pertama kali untuk

memeriksa kehamilannya ( K1 ) berjumlah 676 orang (100 % ) dari 676 sasaran ibu

hamil. Sedangkan untuk ( K4 ) berjumlah 676 orang (100 %) dari 676 sasaran

Grafik IV.1 Cakupan Bumil K1 Dan Bumil K4 Di Wilayah Puskesmas


Kawatuna Tahun 2018 Sampai Tahun 2021
101
100
100 100 100
99.7
100 100
99

98

97 97
K1
96 K4

95 94.8
94

93

92
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Sumb

er : SP2TP Puskemas Kawatuna

 Cakupan Td1 dan Td2.

Imunisasi Tetatus Toxoid diberikan kepada ibu hamil sebanyak 2 kali

dengan tujuan untuk mencegah tetanus neonatorum. Pada tahun 2017 Cakupan

TT1 sebanyak 341 (97,7%) dan Cakupan TT2 sebanyak 325 (93,1%), Pada tahun

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 35


2018 Cakupan Td1 sebanyak 351 (97%) dan Cakupan Td2 sebanyak 343 (94,8%),

pada tahun 2019 Cakupan Td1 sebanyak 363 (100%) dan Cakupan Td2 sebanyak

363 (100%), pada tahun 2020 Cakupan Td1 sebanyak 372 (99,7%) dan Cakupan

Td2 sebanyak 369 (98,9%). dan pada tahun 2021 Cakupan Td1 sebanyak 676

(100,3%) dan Cakupan Td2 sebanyak 676 (100,3%).

Grafik IV.2 Perkembangan Cakupan Td1 & Td2 Bumil Di Wilayah Puskesmas
Kawatuna Tahun 2018 S/D 2021

101 100.3
100 99.7
100
100.3
100
99
98.9
98

97
Td1
96 Td2
97
94.8
95

94

93

92
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Su

mber : SP2TP Puskemas Kawatuna

b. Cakupan Persalinan

Pada tahun 2021 sasaran persalinan sebanyak 645 orang, jumlah persalinan

yang terjadi pada tahun 2021 sebanyak 645 orang atau (100%) dari total sasaran ibu

bersalin, dari 645 persalinan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna tahun

2021 jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 645 orang

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 36


(100%) dari total jumlah persalinan yang ada, yang ditolong oleh dukun sebanyak 0

orang ( 0% ). Pada tahun 2020 sasaran persalinan sebanyak 358 orang, jumlah

persalinan yang terjadi pada tahun 2020 sebanyak 358 orang atau (100 %) dari total

sasaran ibu bersalin, dari 358 persalinan yang terjadi di wilayah kerja puskesmas

kawatuna tahun 2020 jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

sebanyak 358 orang (100%) dari total jumlah persalinan yang ada, yang ditolong

oleh dukun sebanyak 0 orang ( 0% ).

Grafik IV.3 Pertolongan Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kawatuna


Tahun 2021

Nakes
Dukun

100

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Sedangkan Perkembangan Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas

kawatuna dapat di lihat pada Grafik IV.4 di bawah ini

Grafik IV.4 Perkembangan Cakupan Pelayanan Persalinan Pada Pelayanan Kesehatan Di


Wilayah Puskesmas Kawatuna Tahun 2018 Sampai Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 37


120

100 100 100 100 100

80

60 Persalinan Oleh Tenaga ke-


sehatan di Fasilitas Kesehatan

40

20

0
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Sumbe

r : SP2TP Puskesmas Kawatuna

c. Cakupan Pemeriksaan Neonatal.

Maksud dari kunjungan neonatal adalah pelayanan kesehatan minimal 2 kali

pada bayi berumur kurang dari 1 bulan. Pelayanan diberikan pada umur 0 – 7 hari dan

pada umur 8 – 28 hari masing – masing 1 kali. Di Wilayah Puskesmas Kawatuna

Tahun 2018 adapun cakupan kunjungan neonatal dari sasaran bayi sebanyak 324

orang, yang mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal sebanyak 318 orang atau

cakupan neonatal ( KN lengkap) adalah 98,1%, dan Pada Tahun 2019 adapun

cakupan kunjungan neonatal dari sasaran bayi sebanyak 322 orang, yang

mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal sebanyak 347 orang atau cakupan

neonatal ( KN lengkap) adalah 108%, Pada Tahun 2020 cakupan kunjungan

neonatal dari sasaran bayi sebanyak 357 orang, yang mendapatkan pelayanan

kesehatan neonatal sebanyak 357 orang atau cakupan neonatal ( KN lengkap) adalah

100% dan Pada Tahun 2021 cakupan kunjungan neonatal dari sasaran bayi sebanyak

652orang, yang mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal sebanyak 652 orang atau

cakupan neonatal ( KN lengkap) adalah 652%

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 38


B. KELUARGA BERENCANA

a. Pencapaian Akseptor KB Baru

Indikator keberhasilan program KB diketahui dengan pencapaian target KB

aktif dengan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MEKET) yang dilaksanakan

antara lain melalui unit – unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta.

Perkembangan cakupan peserta KB Baru dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021

dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik IV.5 Perkembangan Cakupan Peserta KB Baru Di Wilayah Kerja


Puskesmas Kawatuna Tahun 2018 S/D 2021
700

600
576

500 494
469
400

Akseptor KB Baru
300

200
160
100

0
2018 2019 2020 2021

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 39


Cakupan peserta KB baru terhadap PUS cenderung berfluktuasi dimana pada

tahun 2018 sebanyak 576 orang, pada tahun 2019 sebanyak 469 orang, pada tahun

2020 sebanyakn 160 orang, dan pada tahun 2021 sebanyak 494 orang.

Untuk mengetahui penggunaan alat kontrasepsi peserta KB baru dapat dilihat pada

grafik berikut ini.

Grafik IV.6 Penggunaan Kontrasepsi Oleh Akseptor KB Baru Di Puskesmas


Kawatuna Tahun 2021.

3
65 37

Suntik
11
Pil
Kondom
Implant
297
81 IUD
MOP/MOW

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna


b. Pencapaian Akseptor KB Aktif.

Tahun 2021 jumlah PUS 5.459orang, sebagai peserta KB aktif adalah 2.176 orang

(39,86%). Dan cakupan KB pasca Persalinan sebesar 17,51% dari jumlah ibu

bersalin.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

Grafik IV.7 Penggunaan Kontrasepsi Oleh Akseptor KB Aktif Di Puskesmas


Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 40


12.8 14.7
5.4

0.6
Suntik
Pil
Kondom
Implant
MOP
AKDR
39.3 MOW
26.8

0.2

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

C. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Salah satu Upaya perbaikan gizi keluarga ( UPGK ) dengan pemberian kapsul

Vitamin A untuk balita, pemberian tablet besi untuk ibu hamil dan upaya lain yang

berhubungan dengan penyakit produk pangan dan pendapatan masyarakat merupakan

upaya-upaya untuk menanggulangi masalah gizi. Pada dasarnya upaya tersebut

dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektoral

1. Cakupan Distribusi Vitamin A

Pada Tahun 2021 cakupan pemberian vitamin A bayi (6-11 bulan) 99,4% dan

untuk balita (12-59 bulan) 77,0 %. Dan bayi balita (6-59 bulan 79,1 %

Grafik IV.8 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi , Anak Balita Dan Bu Nifas
Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 41


99.4 100
100
90 77 79.1
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TAHUN 2021
Bayi (6-11 bulan) Balita (12-59 bulan) Bayi dan Balita 6-59bulan) Ibu Nifas

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Tabel IV.1 Cakupan Distribusi Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Di Puskesmas
Kawatuna Tahun 2021

2021
Jumlah Mendapat Vt.A Persentase (%)

Bayi (6-11 bulan) 170 99,4

Balita (12-59 bulan) 1302 77,0

Balita (6-59 bulan) 1537 79,1

Ibu Nifas 645 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

2. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 42


Upaya penanggulangan anemia di prioritaskan pada kelompok rawan yaitu ibu

hamil. Tahun 2021 pemberian tablet tambah darah Fe1 sebanyak 674 orang ( 100%)

dari 674 sasaran, dan Fe 3 sebanyak 674 orang ( 100%) dari 674 sasaran.

Tabel IV.2 Cakupan Distribusi Tablet Fe1 Dan Fe3 Di Wilayah Puskesmas Kawatuna
Tahun 2018 Sampai Tahun 2021

TAHUN
Tablet Fe
2018 2019 2020 2021

Fe1 97 100 100 100

Fe3 94,75 100 100 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

3. Cakupan ASI Ekslusif

ASI (Air Susu Ibu) Ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan

dan minuman lain dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pada tahun

tahun 2017 jumlah bayi usia 6 bulan 157 orang yang diberi ASI Ekslusif sebanyak

112 orang, Tahun 2018 jumlah bayi usia 6 bulan 128 orang yang diberi ASI

Ekslusif sebanyak 82 orang, tahun 2019 jumlah bayi usia 6 bulan 166 orang yang

diberi ASI Ekslusif sebanyak 96 orang, tahun 2020 jumlah bayi usia 6 bulan 358

orang yang diberi ASI Ekslusif sebanyak 168 orang, dan pada tahun 2021 jumlah

bayi usia <6 bulan 1.007 orang yang diberi ASI Ekslusif sebanyak 786 orang

(78,1%) .Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik IV.9 Cakupan Bayi 6 Bulan Dan ASI Ekslusif Di Puskesmas Kawatuna
Tahun 2018 Sampai Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 43


1200

1007
1000

786
800

600 Bayi 6 Bln


ASI Ekslusif

400 358

200 166 168


128
82 96

0
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

D. KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Penyediaan Air Bersih

Ada 2 faktor y ang penting dalam penyediaan air bersih yaitu kwantitas dan

kwalitas. Secara kwantitas dapat dilihat pada cakupan penggunaan air bersih,

sedangkan secara kwalitas ditentukan oleh kwalitas air dan tingkat resiko pencemaran

sarana air bersih.

Cakupan penduduk tahun 2021 yang dapat mengakses serta menggunakan air

bersih 100% dari 32.123 jiwa penduduk, terdapat 32.123 jiwa penduduk yang dapat

mengakses serta menggunakan sarana air bersih. Sementara untuk kepemilikan sarana

air bersih dari 32.123 jiwa penduduk, yang memiliki sarana air bersih sebanyak 32.123

jiwa penduduk, Jumlah sumber air bersih yang di inspeksi sebanyak 6.217 sarana

yang mempunyai resiko pencemaran sedang dan rendah 6.217 (100%), Cakupan

penduduk tahun 2020 yang menggunakan air bersih 100 % dari 4.430 rumah, terdapat
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 44
4430 rumah yang menggunakan sarana air bersih. Sementara untuk kepemilikan sarana

air bersih dari 3579 rumah yang memiliki sarana air bersih sebanyak 3579 rumah,

Jumlah sumber air bersih yang di inspeksi sebanyak 3538 sarana yang mempunyai

resiko pencemaran sedang dan rendah 3538 (100%), cakupan penduduk tahun 2019

yang menggunakan air bersih 100 % dari 4422 rumah terdapat 4422 rumah yang

menggunakan sarana air bersih. Sementara untuk kepemilikan sarana air bersih dari

4422 rumah, yang memiliki sarana air bersih sebanyak 3579 rumah, Jumlah sumber

air bersih yang di inspeksi sebanyak 3488 sarana yang mempunyai resiko pencemaran

sedang dan rendah 3488 (100%), cakupan penduduk tahun 2018 yang menggunakan

air bersih 100% dari 4534 rumah terdapat 4534 rumah yang menggunakan sarana air

bersih. Sementara untuk kepemilikan sarana air bersih dari 4534 rumah, yang memiliki

sarana air bersih sebanyak 3574 rumah, Jumlah sumber air bersih yang di inspeksi

sebanyak 2207 sarana yang mempunyai resiko pencemaran sedang dan rendah 2009

(91,02%),

2. Jamban Keluarga

Kotoran manusia erat hubungannya dengan berbagai penyakit saluran

pencernaan. Pembuangan Tinja/kotoran manusia di sembarang tempat akan

menyebabkan pencemaran pada; tanah ,air dan udara . Beberapa penyakit yang dapat

ditimbulkan dari kotoran manusia seperti cacingan , diare, kolera dan lainnya.

Oleh karena itu peningkatan kondisi kesehatan lingkungan dan kesehatan

perorangan akan mengurangi resiko penularan penyakit dengan mengupayakan buang

air besar pada tempatnya yang memadai dan memenuhi syarat , yaitu menggunakan

jamban keluarga/WC/MCK.

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 45


Hasil pemeriksaan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna

tahun 2021 adalah :

Jumlah Rumah 7.633 Rumah, memiliki jamban sebanyak 7.444 Rumah (97,5%), dan

yang tidak memiliki jamban sebanyak 189 rumah (2,5%), yang memenuhi syarat

sebany 6.331(85%).

3. TTU, TPM dan TP2 Pestisida

Pengawasan TTU, TPM dan TP2 Pestisida adalah untuk mencegah terjadinya

kejadian luar biasa seperti keracunan makanan dan penularan penyakit . Tahun 2021

TTU yang terdaftar sebanyak 69 diperiksa sebanyak 69 yang memenuhi syarat

kesehatan sebanyak 69 ( 100% ), TPM yang terdaftar sebanyak 78 TPM yang diperiksa

sebanyak 78 TPM (100,0%), dari 78 jumlah TPM yang di periksa yang memenuhi

syarat kesehatan sebanyak 62 ( 79,2% ) dan khusus untuk TP2 pestisida tidak ada di

Wilayah Puskesmas Kawatuna.

Tabel IV.3 Jumlah TTU & TPM Yang Diperiksa & Memenuhi Syarat Di Wilayah
Puskesmas Kawatuna Tahun 20018 Sampai Tahun 2021

TTU TPM
TAHUN
Yang ada diperiksa MS Yang ada diperiksa MS

Tahun 2018 38 38 38 44 39 39

Tahun 2019 38 38 38 73 73 68

Tahun 2020 20 20 20 74 70 68

Tahun 2021 69 69 69 78 78 62

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 46


Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

E. PROMOSI KESEHATAN

Perilaku erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor

budaya. Oleh karena itu perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia

yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang berdampak positif atau

negatif terhadap kesehatan.

Untuk merubah perilaku masyarakat dari yang tidak sehat menjadi perilaku yang

sehat merupakan tugas utama promosi kesehatan oleh karena kegiatan promosi kesehatan

dapat memberikann pengetahuan tentang kesehatan pada masyarakat meningkatkan

pemahaman masyarakat tentang kesehatan sehingga masyarakat dapat berperilaku hidup

sehat.

Adapun gambaran pelaksanaan promosi kesehatan diwilayah kerja Puskesmas

Kawatuna tahun 2021 yaitu kegiatan penyuluhan kesehatan, kegiatan germas, penyebaran

infomasi kesehatan melalui mobail keliling, media cetak seperti lieflet, brosur, poster,

bener, spanduk kesehatan. Adapun prekuensi penyuluhan kesehatan di wilayah kerja

puskesmas kawatuna tahun 2021 yaitu penyuluhan luar gedung 380 kali dan penyuluhan

dalam gedung 192 kali.

Grafik IV.10 Prekuensi Penyuluhan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna Tahun


2018 S.D Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 47


400 380

350

300

250

200 186 193

150
150 frekuensi penyuluhan

100

50

0
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Sumber : program promosi kesehatan Puskesmas Kawatuna

Grafik IV.11 Prekuensi penyuluhan dalam dan luar gedung, Puskesmas Kawatuna
Tahun 2021.

192

Dalam gedung
Luar gedung
380

Sumber : program promosi kesehatan Puskesmas Kawatuna

F. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 48


Peran serta masyarakat dilaksanakan melalui usaha kesehatan bersumber daya

mayarakat (UKBM) seperti Posyandu, POD, Kelurahan siaga, Pos UKK, SBH, Posbindu,

Pos Panti dan Poskestren. Dan tingkat kedudukan masing masing dari Usaha Kesehatan

Bersumberdaya masyarakat dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik IV.12 Jumlah Dan Tingkat UKBM Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna
Tahun 2021
25

4
20

15
12
Mandiri
10 Purnama
Madya
10 Pratama
5 6

1 2 2 1 1 1 2
0

a
a

aj
en

s
u

nti

u
ag

KK

de
d

m
tr
Si
an

pa

in
U

es
Re
es
sb
an

s
sy

sk
s
Po

sk

du
Po

Po
ah
Po

Po
Po

an
r
lu

sy
Ke

Po

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

G. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

a. Cakupan Imunisasi bayi dan balita

Cakupan imunisasi di Puskesmas Kawatuna tahun 2021 dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Grafik. IV.13 Cakupan Imunisasi Bayi Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 49
Kawatuna Tahun 2021
96.4% 96.4% 96.4%
96.2%
96.5%
96.0%
95.5% 95.0%
95.0%
94.5%
94.0% 93.2%
93.5%
93.0%
92.5%
92.0%
91.5%
HB0 BCG/P1 DPT/HB/HIB DPT/HB/HIB DPT/HB/HIB CAMPAK/MR
1/P2 2/POLIO 3 3/POLIO 4

Puskesmas

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

b. Cakupan Imunisasi Anak Sekolah

Pemberian imunisasi anak sekolah dalam rangka kegiatan BIAS (Bulan

Imunisasi Anak Sekolah) sudah dilaksanakan sejak tahun 1998 dan pada tahun 2021

pemberian imunisasi Td untuk anak kelas II SD dan V SD, juga diberikan untuk anak

kelas 9 Putri dan kelas10 Putri, kelas11 Putri dan kelas 12 Putri, sedang Imunisasi

DT diberikan untuk anak kelas I SD. untuk tahun 2021 cakupan imunisasi Td dan DT

pada anak sekolah pemberiannya masih terkendala dikarenakan Pandemi covid-19

yang mana peserta didik yang menjadi kelompok sasaran imunisasi melaksanakan

pendidikan secara daring. Adapun Cakupan imunisasi pada Tahun 2018 untuk

imunisasi Td 100% dan Imunisasi DT 100%, Tahun 2019 untuk imunisasi Td 95,2%

dan Imunisasi DT 93,4%, cakupan imunisasi pada Tahun 2020 untuk imunisasi Td 0

% dan Imunisasi DT 0 %, Sementara cakupan imunisasi pada Tahun 2021 untuk

imunisasi Td 0% dan Imunisasi DT 0%, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 50


Tabel IV.4 Presentase BIAS DT Menurut Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawatuna Tahun 2021

NO NAMA SASARAN REALISASI PERSENTASE

1 SDN Kawatuna 28 0 0%
0%
2 SD Inpres I Kawatuna 28 0

0 0%
3 SD Inpres II Kawatuna 9
0 0%
4 SD MIS Alkhairat 32

0 0%
5 SDN Tanamodindi 73
0 0%
6 SD Inpres I Tanamodindi 56

0 0%
7 SD Inpres II Tanamodindi 27

0 0%
8 SDN 23 PALU 83

0%
9 SD-Al Azhar 52 0

0%
10 SDN Poboya 39 0

0%
11 SDN Lasoani 39 0

0%
12 SD Inpres 1 Lasoani 46 0

0%
13 SD Inpres 2 Lasoani 44 0

0%
14 SD IT Ibnu Mubarak 19 0

Jumlah 575 0 0%

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Tabel IV.5 Presentase BIAS Td Menurut Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas


Kawatuna Tahun 2021

NO NAMA SASARAN REALISASI PERSENTASE

1 SDN Kawatuna 79 0 0%

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 51


2 SD Inpres I Kwt 109 0 0%

3 SD Inpres II Kwt 24 0 0%

4 SD MIS Alkhairat 92 0 0%

5 SDN Tanamodindi 172 0 0%

6 SD Inpres I TM. 163 0 0%

7 SD Inpres II TM 164 0 0%

8 SDN 23 PALU 125 0 0%

9 SD-Al Azhar 224 0 0%

10 SDN Poboya 138 0 0%

11 SDN Lasoani 136 0 0%

12 SD Inpres 1 Lasoani 145 0 0%

13 SD Inpres 2 Lasoani 120 0 0%

14 SD IT Ibnu Mubarak 37 0 0%

15 MTS Nurul Falah 32 0 0%

16 SMP 7 Lasoani 261 0 0%

17 MTS Al Istiqamah 51 0 0%

18 MA Nurul Falah 28 0 0%

19 SMP GKST 14 0 0%

20 SMK PGRI 54 0 0%

21 SMA GKST 50 0 0%

22 SMA Al-Azar 336 0 0%

Jumlah 2.554 0 0%

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

H. PELAYANAN DUSUN SULIT

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 52


Puskesmas Kawatuna memiliki satu dusun sulit yaitu dusun Uwentumbu yang

berada di wilayah kelurahan Kawatuna, pada tahun 2021 dengan jumlah penduduk 359

jiwa terdiri dari 105 KK, jumlah rumah 104 rumah, jumlah bayi 21 orang, Balita 45

orang, WUS 32 orang, PUS 68 orang. Terdapat jamban keluarga sebanyak 6 buah dan

MCK 3 buah, kondisi baik 2 buah, rusak 1 buah . Sumber sarana air bersih yang

digunakan masyarakat adalah mata air sungai, kepemilikan listrik sebagai penerangan

menggunakan tenaga surya dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), Di uwentumbu

terdapat satu pos pelayanan kesehatan yaitu poskesdes dengan pelayanan setiap hari

adapun jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di poskesdes uwentumbu sebanyak 2

orang petugas kesehatan yaitu bidan PTT sebanyak 1 orang, perawat PTT sebanyak 1

orang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di poskesdes uwentumbu setiap

hari, dan setiap bulan dilaksanakan kegiatan pelayanan posyandu.

I. KINERJA SEKTOR KESEHATAN

Keberhasilan sektor kesehatan tidak hanya di tentukan dari bidang kesehatan,

akan tetapi bisa dipengaruhi oleh sektor – sektor yang lain, dan termasuk keadaan

lingkungan, yang terdiri dari lingkungan fisik, biologis dan lingkungan masyarakat.

Bertolak dari hal tersebut maka perlu kerja sama dengan sektor lain, sehingga di

harapkan program-program dibidang kesehatan mendapat dukungan yang luas dari

masyarakat.

J. KINERJA SEKTOR TERKAIT

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 53


Untuk memperlancar kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas diperlukan kerja sama

lintas sektoral. Guna mewujudkan masyarakat sehat bukan hanya tugas dari Puskesmas

saja tetapi dari hasil kerja sama sektor terkait.

Ada beberapa sektor terkait yang turut mendukung dan berperan aktif dalam

menunjang tugas-tugas pokok Puskesmas antara lain :

1. Sektor Keluarga Berencana

Sektor keluarga berencana berperan aktif dalam upaya pelayanan keluarga

berencana yang bekerja sama dengan bidan Puskesmas dan kelurahan. Pada Tahun

2021 Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sebanyak 5.459 orang,

akseptor KB baru sebanya 494 orang dan jumlah akseptor KB yang aktif sebanyak

2.176 orang, tahun 2020 Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sebanyak

2932 orang, akseptor KB baru sebanya 160 orang dan jumlah akseptor KB yang aktif

sebanyak 1243 orang, pada tahun 2019 Jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas

Kawatuna sebanyak 2932 orang, akseptor KB baru sebanya 469 orang dan jumlah

akseptor KB yang aktif sebanyak 1518 orang, tahun 2018 Jumlah PUS di wilayah

kerja Puskesmas Kawatuna sebanyak 2919 orang, akseptor KB baru sebanya 576 orang

dan jumlah akseptor KB yang aktif sebanyak 1456 orang, tahun 2017 Jumlah PUS di

wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sebanyak 2993 orang, akseptor KB baru sebanya

593 orang dan jumlah akseptor KB yang aktif sebanyak 1499 orang, pada tahun 2016

jumlah PUS di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna sebanya 2642 orang, akseptor KB

baru sebanyak 1012 orang dan jumlah akseptor KB yang aktif sebanyak 1876 orang,

2. Sektor Pendidikan
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 54
Kegiatan yang dilakukan pada sektor pendidikan meliputi pembinaan pada

sekolah-sekolah dan madrasah. Pada tahun 2021 telah dilakukan Kegiatan Sosialisasi

Pencegahan covid-19 dan vaksinasi bagi Guru sebanyak 4 kali di sekolah

SMA/sederajat, dan 3 Kali di sekolah SMP/sederajat, dan 14 Kali di sekolah Dasar

(SD), Pemantauan penerapan PHBS/dan protokol kesehatan disekolah juga dilakukan

di semua sekolah Seperti SMA, MTS, MA dan SD, pembinaan gerakan masyarakat

hidup sehat (Germas) dimasa pandemi covid-19 juga dilaksanakan di sekolah wilayah

kerja puskesmas, sosialisasi penerapan protokol kesehatan dan standar pencegahan

covid19 disekolah dalam rangka persiapan belajar tatap muka, kegiatan lain yang

dilakukan pada sektor pendidikan adalah pengawasan kantin sekolah, pemeriksaan

sampel jajanan kantin sekolah belum dapat dilaksanakan mengingat kantin sekolah

tutup selama pandemi tahun 2021, pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah dasar juga

dilaksanakan dengan menjadwalkan siswa agar tetap dapat menerapkan protokol

kesehatan yg ketat dimasa pandemi covid-19

3. Sektor Agama

Kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan sarana ibadah, dan pesantren.

Pada tahun 2021 di wilayah Puskesmas Kawatuna terdapat :

- Masjid : 26 buah, 100 % memenuhi syarat kesehatan


- Gereja : -
- Pura :-
- Vihara : -
- Pesantren : 1, Memenuhi syarat kesehatan.

4. Sektor Kependudukan
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 55
Sektor terkait Dinas kependudukan bekerjasama mendukung peningkatan
persalainan di fasilitas kesehatan bekrtjasama dengan puskesmas melalui program
alpukat di puskesmas yakni Anak Lahir Pulang Bawa Akta Lahir.

K. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

Mendapat pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak setiap warga negara

tanpa membedakan status sosial. Sesuai Visi Kementrian Kesehatan yaitu Menciptakan

Manusia Yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan. diwujudkan dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang mana selalu mendahulukan kepentingan

masyarakat, semua program kesehatan harus melibatkan semua pihak, program kesehatan

harus sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, salah satu program pemerintah

dalam menjamin pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin adalah jaminan

pelayanan kesehatan melalui program BPJS PBI (peserta Bantuan Iuran). Pada tahun 2021

jumlah gakin yang peserta BPJS PBI sebanyak 8.483Jiwa, sementaran kepesertaan BPJS

Mandiri Sebanyak 4.311 Jiwa. adapun Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan Puskesmas

Kawatuna tahun 2021 sebanyak 35.941 jiwa dalam setahun, dengan rata-rata kunjungan ±

2.957 jiwa perbulan.

L. PELAYANAN KESEHATAN DASAR, RUJUKAN DAN PENUNJANG

1. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

a. Rata-rata kunjungan perhari buka Puskesmas

Pada tahun 2021 jumlah kunjungan sebanyak 35.491orang dengan rata-rata

kunjungan perhari sebanyak ± 118 orang. Jumlah kunjungan puskesmas dari

tahun 2018 sampai tahun 2021 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik IV.14 Jumlah Kunjungan Puskesmas Kawatuna Dari Tahun 2018 S/D
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 56
Tahun 2021.
Jumlah Kunjungan
50000
45000 43836
40000
35000 35941

30000
28084
25000
22717
20000
jumlah kun-
15000 jungan
10000
5000
0
tahun 2018 tahun 2019 tahun 2020 tahun 2021

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Adapun kunjungan rawat jalan menurut unit pelayanan dapat di lihat pada grafik

berikut.

Grafik IV.15 Presentase kunjungan rawat jalan diperinci menurut unit


pelayanan di Puskesmas Kawatuna Tahun 2021.

3.4 2.5

42.1

Poli Umum
KIA
KB
Poli Gigi

52.1

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

Dan untuk pembayaran dapat dirinci sesuai jenis peserta yaitu : Umum, Kartu

Indonesia Sehat/BPJS, Cuma-Cuma, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar

berikut :
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 57
Grafik IV.16 Presentase Pembayaran Kunjungan Di Wilayah Puskesmas
Kawatuna Tahun 2021

8.3
29.2

Cuma-Cuma

62.5 BPJS ksehatan

Bayar

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

b. Rujukan Puskesmas.

Pada tahun 2021 jumlah kunjungan sebanyak 35.941 orang dengan rata-

rata kunjunga per hari ± 118 orang. Dari 35.941 kunjungan yang mendapat

rujukan sebanyak 1.344 orang dengan rincian rujukan BPJS 1.344 orang, umum

0 orang. Tahun 2020 jumlah kunjungan sebanyak 22.717 orang dengan rata-rata

kunjunga per hari ± 75 orang. Dari 22.717 kunjungan yang mendapat rujukan

sebanyak 1.001 orang dengan rincian rujukan BPJS 1.001 orang, umum 0 orang.

Pada tahun 2018 jumlah kunjungan sebanyak 28.084 orang dengan rata-rata

kunjunga per hari ± orang. Dari 28.048 kunjungan yang mendapat rujukan

sebanyak 1.802 orang dengan rincian rujukan BPJS 1.599 orang, umum 203

orang. Tahun 2017 jumlah kunjungan sebanyak 31.614 orang dengan rata-rata

kunjunga per hari ±75 orang. Dari 31.614 kunjungan yang mendapat rujukan

sebanyak 1.291 orang dengan rincian rujukan BPJS 1291 orang. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

Grafik IV.17 Persentase Menurut Jenis Rujukan Di Puskesmas Kawatuna Tahun


Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 58
2018 Sampai Tahun 2021
1599
1600
1383
1344
1400

1200
1001

1000
Tahun 2018
800 Tahun 2019
Tahun 2020
600
Tahun 2021
400
203
200 0
0 0
0
BPJS Kesehatan Umum

Sumber : SP2TP Puskesmas Kawatuna

c. Pelayanan kesehatan Penyakit gigi dan mulut

Prevalensi kasus penyakit gigi dan mulut di Puskesmas Kawatuna sangat

fluktuasi dimana tahun 2021 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal merupakan

penyakit tertinggi dibandingkan dengan penyakit gigi yang lainya, untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini :

Tabel IV.6 Proporsi Kasus Penyakit Gigi dan Mulut di Puskesmas


Kawatuna Tahun 2021

NO Kasus Proporsi (jumlah) %

1 344 34,6
Peny. Pulpa & Jaringan Periapikal

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 59


2 Karies gigi 174 17,5

Gangguan gigi & jaringan penyangga


3 230 23,2
lainnya.

4 Ginggivitis & peny. peridental. 111 11,2

Peny. rongga mulut, kel. Ludah


5 134 13,5
rahang dan lainnya

Jumlah 993 100

Sumber: SP2TP Puskesmas Kawatuna

d. Kesehatan Usila
Upaya kesehatan Lansia di tujukan untuk meningkatkan kesehatan dan

kemampuan lansia agar hidup mandiri selama mungkin serta dapat hidup aktif

dalam masyarakat. Pada tahun 2021 cakupan usila yang di bina melalui 10

Posbindu di empat Kelurahan sebanyak 1.646 orang dan yang mendapat

pelayanan sebanyak 880 orang atau 53,4%. Adapun kasus penyakit yang terjadi

pada lansia untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam grafik berikut ini.

Grafik IV.18 Jumlah Kasus Penyakit Pada Usila Di Puskesmas


Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 60


340
350

300

KOLESTROL
250 224
ASAM URAT
203 DM
200 HYPERTENSI
GANGGUAN PENGLIHATAN
GONGVON PENDENGOR
150 123 MALGIA
DERMATITIS
84
100 KOGNITIF
68
56
34
50
14

Sumber: SP2TP Puskesmas Kawatuna

e. Kesehatan Jiwa

Program kesehatan jiwa dilaksanakan melalui kegiatan Rujukan kesehatan

jiwa. Pada tahun 2021 rujukan kesehatan jiwa sebanyak 56 rujukan, dapat di

klasifikasikan pada golongan umur 15- 44 tahun sebanyak 35 rujukan,

kelompok umur 45 – 65 tahun sebanyak 19 rujukan dan kelompok umur 5-10

tahun sebanyak 2 rujukan dengan diagnose seluruhnya adalah gangguan psiko

aktif.

f. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dapat dilayani di Puskesmas Kawatuna adalah Rapid

Test Antibody, Rapid Test Antigen covid-19, pengambilan Sweb covid-19,

Malaria, Kolesterol, gula darah, asam urat, golongan darah, HB, Hepatitis,

IMS, HIV, Darah Lengkap dan khusus pemeriksaan suspek TB dilakukan di

Puskesmas sementara pemeriksaan rontgen dirujuk ke rumah sakit undata.

g. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 61


Program perkesmas pada tahun 2021 melaksanakan kegiatan pembinaan

keluarga rawan dengan jumlah sasaran 150 keluarga dan yang telah selesai di

bina sebanyak 150 (100%) keluarga. Adapun pencapaian KM 3 adalah 25%

dan KM4 75%.

h. UKS dan UKGS

Program UKS dan UKGS pada tahun 2021 telah melaksanakan kegiatan

peyuluhan kesehatan sebanyak 5 kali, penjaringan kesehatan anak sekolah

sebanyak 3 kali, Pemeriksaan kuku dan telinga belum dapat dilaksanakan

dikarenakan masa pandemi covid-19, pemantauan lingkungan sekolah dalam

pencegahan penyebaran covid19 23 kali,

BAB V

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 62


SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SUMBER DAYA TENAGA KESEHATAN

Pada tahun 2021 jumlah tenaga PNS sebanyak 40 orang, tenaga PTT sebanyak 5 orang,

tenaga Kontrak 5 orang, Tenaga Pengabdi sebanyak 18 orang yang tersebar di Puskesmas

dan 4 Puskesmas Pembantu dan 5 Poskesdes. Menurut jenis ketenagaan tenaga kesehatan

dapat dirinci sebagai berikut :

Tenaga ASN

Kepala Puskesmas 1 orang, Dokter umum 2 orang, Dokter gigi 1 orang, Kesmas 7 orang,

Perawat 14 orang, Perawat gigi 1 orang, Bidan 9 orang, Sanitarian 1 orang, Apoteker 1

orang, Asisten Apoteker 2 orang, Perekam Medis 1 orang dan pekarya/SMA 1 orang,

Pengadministrasi umum 1 orang. Untuk lebih jelas dilihat pada tabel berikut:

Tabel V.1 Jumlah Tenaga Kesehatan ASN Di Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

NO JENIS TENAGA JUMLAH PERSENTASE


1. Kepala Puskesmas 1 2,5
2. Dokter Umum 2 5
3. Dokter Gigi 1 2,5

4. Kesmas 7 17,5

5. Perawat 14 35

6. Perawat gigi 1 2,5

7. Bidan 9 22,5

8. Sanitarian 1 2,5

9. Apoteker 1 2,5

10. Asisten apoteker 2 5

11 Perekam Medis 1 2,5

12. Pekarya/SMA 1 2,5

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 63


13 Pengadministrasi Umum 1 2,5

Jumlah 40 100%

Sumber : Kepegawaian Puskesmas Kawatuna

Tabel V.2 Jumlah Tenaga Kesehatan PTT Di Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

NO JENIS TENAGA JUMLAH PERSENTASE


1. Dokter Umum 2 40%
2. Perawat 1 20%

3. Bidan 1 20%

4. Analis Kesehatan 1 20%

Jumlah 5 100%

Sumber : Kepegawaian Puskesmas Kawatuna

Tabel V.3 Jumlah Tenaga Kesehatan Kontrak Di Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

NO JENIS TENAGA JUMLAH PERSENTASE


1. Bidan 1 20%
2. Akuntansi 1 20%
3. Sopir 1 20%

4. Klining Service 1 20%

5. Penjaga Kantor 1 20%

Jumlah 5 100%

Sumber : Kepegawaian Puskesmas Kawatuna

Tabel V.4 Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan Pengabdi (Sukarela) Di
Puskesmas Kawatuna Tahun 2021
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 64
NO JENIS TENAGA JUMLAH PERSENTASE
1. Bidan 10 55,6%
2. Nutrisionis 1 5,6%
3. Kesmas 1 5,6%

4. Asisten Apoteker 1 5,6%

5 Sanitarian 1 5,6%

6 S1- Hukum (Administrasi umum) 1 5,6%

7 D1- Informasi Rumah Sakit 1 5,6%

8. SMA/Sederajat (Administrasi umum) 2 11,1%

Jumlah 18 100%

Sumber : Kepegawaian Puskesmas Kawatuna

Grafik V.1 Jumlah Ketenagaan Di Puskesmas Kawatuna Tahun 2021


40
40

35

30

25

20 18

15

10
5 5
5

TENAGA ASN TENAGA PTT TENAGA KONTRAK TENAGA SUKARELA

Sumber: Kepegawaian Puskesmas Kawatuna

B. SARANA KESEHATAN

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 65


Untuk meningkatkan kualitas mutu layanan serta mempermudah akses pelayanan

kesehatan maka pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan sangat penting agar dapat

menyentuh langsung dan berada ditengah-tengah masyarakat, maka diperlukan adanya

sarana kesehatan yang memadai dan menyebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas

Kawatuna.

Pada tahun 2021 di Wilayah kerja Puskesmas Kawatuna terdapat beberapa sarana

kesehatan yaitu :

a. Puskesmas Pembatu (Pustu)

Puskesmas Pembantu merupakan jejaring Unit Pelayanan Kesehatan

sederhana yang berfungsi sebagai penunjang dan pelaksana kegiatan Puskesmas

Induk yang berada di lingkungan kelurahan.

Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di Wilayah kerja Puskesmas

Kawatuna sebanyak 4 buah yang tersebar di empat Kelurahan yaitu di Kelurahan

Kawatuna terdapat 1 Pustu, Kelurahan Tanamodindi terdapat 1 Pustu, Kelurahan

Lasoani Terdapat 1 Pustu, dan Kelurahan Poboya terdapat 1 Pustu, di setiap Pustu

terdiri dari 2 orang petugas kesehatan yaitu: 1 orang bidan dan 1 orang perawat, dan

memberikan pelayanan setiap hari kerja.

b. Poskesdes

Peningkatan peran masyarakat dalam upaya kesehatan sangat di butuhkan,

untuk itu dibentuklah Kelurahan Siaga Aktif di tiap Kelurahan dimana terdapat

fasilitas Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Kelurahan. Poskesdes adalah UKBM yang

merupakan control bagi masyarakat untuk mendeteksi masalah kesehatan

disekitarnya dan memonitor mencari solusinya serta mempermudah akses pelayanan

kesehatan melalui kegiatan Survei Masyarakat Desa {SMD} melalui kegiatan PIS-PK
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 66
yaitu program indonesia sehat melalui pendekatan keluarga dan Musyawarah

Masyarakat Desa {MMD}, Pertemuan Forum, serta kunjungan rumah intervensi

keluarga yang bermasalah kesehatan didesa/kelurahan tersebut. Tahun 2008

terbentuk 2 Kelurahan Siaga masing-masing yaitu Kelurahan Kawatuna dan

Kelurahan Tanamodindi dengan dibangunnya dua poskesdes yaitu Poskesdes Vusu

uwentumbu Kelurahan Kawatuna dan Poskesdes Sintuvu Kelurahan Tanamodindi

Pada tahun 2009 terdapat satu penambahan pembangunan Poskesdes di Kelurahan

Kawatuna yaitu Poskesdes Belosinggani sehingga jumlah Poskesdes yang ada

diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna berjumlah 3 Poskesdes, sampai tahun 2020

Poskesdes yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna tidak ada penambahan

tetap berjumlah 3 Poskesdes dengan jumlah kader 6 orang dan toma 3 orang. dan

pada tahun 2021 penambahan luas wilayah kerja Puskesmas Kawatuna dari 2

Kelurahan menjadi 4 Kelurahan sehingga ada penambahan 2 dua kelurahan siaga dan

2 Poskesdes sehingga jumlah keselurahan kelurahan siaga aktif tahun 2021 berjumlah

4 Kelurahan serta jumlah Poskesdes yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kawatuna

tahun 2021 menjadi 5 Poskesdes.

c. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu bayi, balita/bumil )

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ) merupakan salah satu sarana upaya

kesehatan bersumber daya masyarakat dan diselenggarakan oleh kader terlatih

dibidang Kesehatan yang berasal dari masyarakat setempat serta pelayanan posyandu

dilaksanakan setiap bulan sekali.

Pada tahun 2021 jumlah posyandu yang ada di Wilayah kerja Puskesmas

Kawatuna sebanyak 23 Posyandu, yang tersebar di empat Kelurahan yaitu Kelurahan

Kawatuna terdapat 6 Posyandu, Kelurahan Tanamodindi terdapat 9 Posyandu


Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 67
Kelurahan Lasoani terdapat 5 Posyandu, dan Kelurahan Poboya terdapat 3 Posyandu,

yang mana setiap posyandu terdapat 5 orang kader aktif. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.5 Nama Posyandu, Kategori dan Jumlah Kader Aktif Tahun 2021

Nama Jumlah Kader


No Kategori Kelurahan
Posyandu Kader aktif
1. Melati Mandiri 5 5 Kawatuna
2. Mawar II Mandiri 5 5 Kawatuna
3. Dahlia Purnama 5 5 Kawatuna
4. Mawar I Purnama 5 5 Kawatuna
5. Bukit kencana indah Purnama 5 5 Kawatuna
6. Uwentumbu Madya 5 5 Kawatuna
7. BPKP Purnama 5 5 Tanamodindi
8. Anggrek Putih Purnama 5 5 Tanamodindi
9. Sawerigading Purnama 5 5 Tanamodindi
10. Teratai Purnama 5 5 Tanamodindi
11. Melati I Purnama 5 5 Tanamodindi
12. Melati II Purnama 5 5 Tanamodindi
13. Bogenvil I Purnama 5 5 Tanamodindi
14. Bogenvil II Madya 5 5 Tanamodindi
15. Nosarara Madya 5 5 Tanamodindi
16. Teratai Mandiri 5 5 Lasoani
17. Matahari Mandiri 5 5 Lasoani
18. Bogenvil Madya 5 5 Lasoani
19. Tulip Madya 5 5 Lasoani
20. Seroja Pratama 5 5 Lasoani
21. Matahari Purnama 5 5 Poboya
22. Mawar Purnama 5 5 Poboya
23. Angrek putih Madya 5 5 Poboya
Sumber : Pengelola UKBM Puskesmas Kawatuna

d. Posbindu

Pos Pelayan Terpadu (Posbindu) bagi pra usila dan usila dilaksanakan sejak

tahun 2004, dan pada tahun 2010 telah terbentuk 3 Posbindu yang berada di

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 68


Kelurahan Tanamodindi 2 Posbindu dan dikelurahan Kawatuna 1 Posbindu, pada

tahun 2017 telah terbentuk 5 Posbindu yang berada di Kelurahan Tanamodindi 4

Posbindu dan dikelurahan Kawatuna 1 Posbindu, pada tahun 2018 telah terbentuk 6

posbindu, 5 Posbindu di kelurahan tanamodindi dan 1 posbindu di Kelurahan

Kawatuna, diman jumlah kader posbindu sebanyak 5 orang, dan pada tahun 2021

dengan bertambah luasnya wilayah kerja Puskesmas Kawatuna maka ada

penambahan jumlah Posbindu menjadi 10 posbindu yang tersebar di empat

kelurahan wilayah kerja Puskesmas Kawatuna yaitu : 1 Posbindu di Kelurahan

Kawatuna, 5 Posbindu di Kelurahan Tanamodindi, 2 Posbindu di Kelurahan Lasoani

dan 2 Posbindu di Kelurahan Poboya.. Jumlah kader Posbindu Aktif sebanyak 20

orang. Pelayanan posbindu/lansia dilaksanakan setiap bulan sekali, adapun kegiatan

yang dilakukan adalah pelayanan kesehatan bagi pra lansia dan lansia, penyuluhan

kesehatan, dan juga dilakukan kegiatan senam prolanis bagi lansia dan peserta PRB.

e. Sarana Kesehatan Lainnya

Selain sarana kesehatan yang telah diuraikan diatas, di Wilayah Puskesmas

Kawatuna terdapat pula sarana kesehatan lainnya yang dikelola pemerintah maupun

swasta. Sarana kesehatan ini penting artinya bagi masyarakat disekitarnya dalam

memenuhi kebutuhan kesehatan dan menjadi salah satu alternatif pilihan, khususnya

diluar jam kerja Puskesmas atau pada hari-hari libur. Sarana kesehatan tersebut

adalah terdapat (1) Rumah Sakit Wirabuana, (1) Klinik kesehatan/Persalinan, tujuh

(8) Apotik, dan (1) Praktek bidan.

f. Alat Transportasi

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 69


Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di Wilayah kerja
Puskesmas Kawatuna baik didalam gedung maupun diluar gedung diperlukan
adanya alat transportasi baik roda dua maupun roda empat.
Adapun alat transportasi yang ada di Puskesmas Kawatuna sebanyak 16 Unit
kendaraan roda dua, 1 Unit kendaraan Ambulan roda empat dan 1 Unit kendaraan
oprasional roda empat.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

a). Retribusi / Pendapatan Puskesmas Kawatuna

Tabel V.6 Retribusi / Pendapatan Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

NO BULAN RUPIAH (Rp)


1 Januari Rp.1.415.000,-
2 Pebruari Rp. 2.201.000,-
3 Maret Rp. 3.329.500,-
4 April Rp. 1.966.500,-
5 Mei Rp.2.146.500,-
6 Juni Rp. 2.287.000,-
7 Juli Rp. 4.196.000,-
8 Agustus Rp. 2.570.000,-
9 September Rp. 1.752.000,-
10 Oktober Rp. 1.887.000,-
11 November Rp. 2.508.000,-
12 Desember Rp. 2.107.000,-
Jumlah Rp. 28.365.500,-
Sumber : Bendahara Penerima Puskesmas Kawatuna.

Jumlah penerimaan dari pasien umum Puskesmas Kawatuna pada tahun 2021

sebesar Rp 28.365.500,- blia dibandingkan pada tahun 2020 sebesar Rp 46.105.450,-

ada Penurunan sebesar Rp 17.739950 ,-

b). Alokasi Dana BPJS Puskesmas Kawatuna

Tabel V.7 Alokasi Dana BPJS Kesehatan Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 70


DANA BPJS
NO JENIS KEGIATAN
TAHUN 2021

A. Kapitasi Rp. 773.050.300

1. Jaspel Rp. 541.135.210

2. Bhp/ Oprasional Rp. 231.915.090

Persalinan Non Kapitasi


B. (Claim)
RP. 96.300.000

Jumlah Rp. 869.350.300


Sumber : Bendahara BPJS Puskesmas Kawatuna

Dari tabel diatas terlihat bahwa dana BPJS Kesehatan pada tahun 2021 untuk Kapitasi
berjumlah Rp. 773.050.300- , Persalinan Non Kapitasi berjumlah Rp. 96.300.000,- total
Rp. 869.350.300,-

c). Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kawatuna tahun 2021
Tabel V.8 Alokasi Dana BOK Puskesmas Kawatuna Tahun 2021

No RUANG LINGKUP ALOKASI (Rp) REALISASI PERSENTASE

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 71


1 Transportasi BOK Puskesmas
- Upaya Promosi Kesehatan Rp.42.690.000 Rp.36.290.000 85,01%
Upaya Pelayanan Kesehatan
- Rp.29.275.000 Rp.17.212.500 58,80%
Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu Dan
- Rp.140.000.000 Rp.83.850.000 59,79%
Anak
Upaya Perbaikan Gizi
- Rp.66.600.000 Rp.59.925.000 89,98%
Masyarakat
Upaya Pengendalian Dan
- Rp.157.830.000 Rp.118.680.000 75,19%
Pencegahan Penyakit
- Sepimkesma Rp.285.577.350 Rp.144.000.000 50,42%
Pelayanan Fungsi
- Rp.46.792.425 Rp.42.495.475 90,82%
Manajemen Puskesmas
2 Kontrak Tenaga Kesehatan Rp.24.000.000 Rp.24.000.000 100%
Jumlah Rp. 815.934.775 Rp. 526.452.975 60,52%
Sumber : Bendahara Penerimaan Puskesmas Kawatuna

Dari tabel diatas terlihat bahwa dana alokasi BOK Puskesmas Kawatuna pada
tahun 2021 berjumlah Rp 815.934.775,- sementara realisasi anggaran tahun 2021 sebesar
Rp. 526.452.975,- (60,52%).

BAB VI
KESIMPULAN
Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, yang mana kita ketahui bersama bahwa di tahun 2021 kita di landa pandemi

covid-19 yang sangat banyak menguras tenaga dalam upaya penanganan dan

pengendaliannya, dan berbagai upaya telah dilakukan puskesmas untuk tetap meningkatkan
Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 72
drajat kesehatan masyarakat dimasa pandemi covi-19, termasuk upaya upaya pencegahan

pengendalian penyebaran covid-19 di wilayah kerja Puskesmas, Upaya kesehatan, sarana

kesehatan dan sumber daya kesehatan sebagai bagian pelaksanaan pembangunan kesehatan

diwilayah Puskesmas Kawatuna telah menunjukan hasil yang memuaskan, meskipun demikian

masih banyak program-program kesehatan belum mencapai hasil yang optimal, sehingga

masih perlu peningkatan upaya-upaya perbaikan di semua program dibidang kesehatan.

Buku Profil Kesehatan sebagai informasi merupakan gambaran secara garis besar

tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah

dicapai. Kami menyadari data dan informasi yang ditampilkan dalam Profil Kesehatan

Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 belum lengkap dan belum sempurna sebagaimana yang

diharapkan. Namun demikian, diharapkan profil ini tetap memberikan gambaran secara garis

besar tentang kesehatan masyarakat, serta dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.

Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu Profil Kesehatan Puskesmas Kawatuna

telah dilakukan, baik isi maupun kualitas buku, walau demikian tentu masih banyak

kekurangan disana sini, maka kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan,

demi perbaikan Profil ini. Wassalam.

Penyusun

Profil Puskesmas Kawatuna Tahun 2021 73

Anda mungkin juga menyukai