Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

MAKANAN KHAS MEDAN


BIKA AMBON
Disusun untuk memenuhi Tugas prakarya
Kelas VIII Tahun Pelajaran 2023/224

Disusun Oleh :
Alvin Nabil Mukhbits
Kelas VIII-C

DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA


SMP 101 JAKARTA BARAT
2023
A. Sejarah Nama Bika Ambon

Nama Bika sendiri menurut sumber terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang
kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira atau tuak Enau agar dan
menjadi berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu tersebut. Bika Ambon nampaknya mulai
beradaptasi mengikuti laju zamannya. Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun
berbagai varian warna sudah dapat ditemukan sesuai rasanya. Kini Bika dibuat dalam rasa pandan,
namun ada juga yang mengembangkannya dalam varian rasa lain, seperti, durian, keju, cokelat.

Kawasan yang banyak penjual Bika Ambon adalah Kawasan Jalan Majapahit. Kawasan Jalan
Majapahit sangat ramai menjual Bika Ambon sejak 1980-an dan menjadi pusat penjualan Bika Ambon di
Medan. Pada 1970-an, Bika Ambon selalu dihidangkan sebagai kudapan menikmati es krim. Nama Bika
Ambon memang unik. Meski ada kata Ambon pada namanya, namun bukan berarti kue Bika Ambon
berasal dari ibukota Provinsi Maluku tersebut. Kehadiran Bika Ambon yang berbeda nama dan lokasi asal
menuai banyak kontroversi. Bika Ambon yang memang sangat nikmat ini kemudian menjadi sangat
populer di Medan dan menjadi fenomenal hingga banyak cerita tentang asal muasal Bika Ambon.

Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara
(2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku
adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat,
satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau
diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama Bika Ambon..
B. Beberapa Cerita Tentang Asal Mula Bika Ambon

Cerita yang pertama mengatakan, Bika Ambon dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual
dan popularnya Bika Ambon adalah di simpang Jl. Ambon Sei Kera Medan. Kemudian sumber lain
mengatakan, nama Bika Ambon berasal dari seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan
membawa kue bika. Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi, tetapi
singgah di Medan. Sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi sangat terkenal di Medan.

Cerita yang lain lagi mengatakan, bahwa dahulu ada sebuah daerah bernama Amplas yang kemudian
dibagi menjadi dua wilayah, barat dan timur sungai. Sebelah barat sungai sering disebut dengan “pabrik”
karena terdapat pabrik pengolahan latex, dan sebelah timur sungai sering disebut dengan “kebon” karena
terdapat barak atau perumahan buruh dan kebun tembakau serta cacao. Bika Ambon diceritakan
diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari jawa yang membuat kue Bika Ambon dan
memasarkannya di Medan. Hal ini kemudian membuat seorang pedagang keturunan Tionghoa berinisiatif
untuk membantu memasarkan dan bekerja sama dalam pemasaran Bika Ambon yang dibuat oleh buruh
tersebut. Akhirnya kehadiran Bika Ambon tersebut sangat laris dan membuat warga transmigran lainnya
juga ikut mengdu untung di bisnis tersebut. Dan nama Bika Ambon sendiri berasal dari Bika “Amplas-
Kebon” yang diakronimkan menjadi “BIKA AMBON”.

Cerita selanjutnya, dikatakan bahwa semasa zaman Belanda ketika masih ada di Tanah Deli, seorang
Tionghoa melakukan eksperimen dengan sebuah kue. Ia melakukannya di rumahnya, tidak jauh dari
kawasan Jalan Majapahit, Medan. Setelah matang, kue tersebut lalu dicobakan pada pembantunya,
seorang pria asal Ambon. Pria tersebut sangat menyukai kue itu, hingga memakannya dengan lahap.
Itulah menurut cerita ini mengapa dinamakan Bika Ambon.

Hingga kini, memang belum ada yang berhasil memastikan sejarah bika ambon. Artinya, masih ada
jejak sosiokultur yang belum tersibak pada sepotong kue bika ambon ini. Dan, ini menarik untuk
ditelusuri. Saat ini, selain untuk oleh-oleh khas Medan, Bika Ambon juga sering kali dijadikan untuk
sajian Lebaran. Bika Ambon memang sangat pas jika disajikan sebagai suguhan bagi para tamu.

C. Ciri Khas Bika Ambon

Apapun versi cerita yang beredar, namun satu hal yang pasti bahwa Bika Ambon memiliki ciri khas
yang tak perlu diperdebatkan. Kue Bika Ambon merupakan Kue Khas di Kota Medan, Sumatera Utara.
Kue Bika Ambon memiliki rasa yang manis dengan sensasi aroma daun jeruk/pandan dan memiliki
bentuk balok kuning dan berpori. Ketika digigit, citarasa legit tercampur dengan sensasi kenyal di lidah
dari bagian tengahnya dan diikuti rasa gurih khas panggangan dari bagian bawahnya.Kue ini berbentuk
pipih dan berwarna kuning. Permukaannya nampak seperti pori-pori kulit manusia, dan bagian bawahnya
keras, sisa dari tempaan panas di dasar loyang. Bika Ambon ini biasa tersaji dalam potongan persegi. Saat
dimakan, cita rasa legit tercampur dengan sensasi kenyal di lidah plus sengata dari aroma harum pandan.
Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun berbagai varian warna dan rasa sudah dapat
ditemukan seperti, durian, keju, dan cokelat.
D. Resep dan Cara Membuat Bika Ambon Mini

Bagi kalian yang belum sempat mencicipi langsung Bika Ambon Mini dan penasaran ingin membuatnya,
berikut ini beberapa bahan yang perlu kalian siapkan.

Bahan-Bahan :

 100 gram tepung tapioka


 50 gram tepung terigu serbaguna
 100 gram gula pasir
 1 sdt kunyit bubuk atau pewarna makanan kuning
 200 ml santan kental 2
 Serai 1 batang, memarkan
 5 lembar daun jeruk
 2 lembar daun pandan ikat
 1/2 sdt ragi instan
 1/2 sdt gula pasir
 50 ml air hangat
 2 butir telur
 1 sdm margarin, cairkan
Cara membuat Bika Ambon Lembut dan Bersarang :

1. Didihkan santan bersama daun jeruk, serai, dan daun pandan.

2. Saring bahan, lalu diamkan hingga hangat kuku.

3. Campurkan ragi dan gula dalam air hangat, tutup dengan kain bersih.

4. Biarkan proses fermentasi berlangsung selama kira-kira 10 menit.

5. Campurkan tepung tapioka, tepung terigu, gula, serta kunyit atau pewarna makanan. Aduk rata.

6. Tambahkan campuran ragi yang sudah fermentasi, setengah bagian santan, aduk
dengan mixer kecepatan sedang.

7. Setelah tercampur rata, tuangkan sisa santan dan tambahkan telur yang sudah dikocok.

8. Aduk lagi hingga rata, lalu tambahkan margarin cair.

9. Campurkan hingga adonan rata.

10. Tutup adonan dengan kain bersih selama 1 jam.

11. Oles cetakan dengan margarin tipis-tipis.

12. Kemudian panaskan cetakan kue lumpur dengan api kecil.

13. Setelah cetakan panas, tuang adonan hingga ¾ bagian cetakan saja.

14. Biarkan terbuka sampai permukaan adonan agak kering.

15. Setelah muncul rongga-rongga, tutup cetakan selama kurang lebih 3-5 menit.

16. Angkat dan sajikan kue Bika Ambon mini.

Anda mungkin juga menyukai