Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

BUDAYA LAHAN KERING, KEPULAUAN DAN PARIWISATA

OLEH

KELOMPOK 7

1. MAULUDIN SATRYAWAN AHMAD 2301050023


2. MARIA LORENSA TUKAN 2301050003
3. ASNIANA STASYA NDESE 2301050030
4. ARDAN ARDILA RAFA 2301050006
5. KIKINI SURYATI SUAN 2301050005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2023
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata merujuk pada perjalanan dan kunjungan seseorang ke suatu tempat
yang berbeda dari tempat tinggalnya, baik untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau edukasi.
Hal ini melibatkan sejumlah aktivitas, seperti menginap di hotel, menjelajahi tempat-
tempat wisata, mencicipi makanan lokal, dan berinteraksi dengan budaya serta
lingkungan baru.
Menurut The World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata adalah
fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang melibatkan perpindahan orang ke negara
atau tempat di luar lingkungan biasanya untuk tujuan pribadi, bisnis, atau profesional.
Definisi ini mencakup aspek global dari pariwisata dan menekankan peran pentingnya
dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata mencakup pergerakan
orang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu, yang mencakup kegiatan
seperti liburan, pembelajaran, pertemuan bisnis, dan pendidikan.
Pengertian pariwisata dapat berbeda-beda menurut para ahli. Beberapa
menggambarkannya sebagai industri yang melibatkan perjalanan dan kegiatan terkait,
sementara yang lain menyoroti aspek budaya dan sosial dalam pariwisata.
 Oka A. Yoeti
Menurut Yoeti Oka A. Yoeti dalam bukunya berjudul “Pengantar Ilmu
Pariwisata” (1991), ia menguraikan bahwa kata “pariwisata” berasal dari dua kata, yaitu
“pari” dan “wisata.” Kata “pari” memiliki arti berkali-kali atau berputar-putar,
sementara “wisata” memiliki arti perjalanan atau bepergian. Dengan demikian, menurut
Yoeti, pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan berkali-kali, yang
mencerminkan sifat berulang-ulang dalam aktivitas perjalanan tersebut.
 Nyoman Pendit S.
Sementara itu, Nyoman Pendit S. Nyoman dalam bukunya berjudul “Ilmu
Pariwisata” (1994) menggambarkan pariwisata sebagai kegiatan orang-orang yang
melakukan perjalanan sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan
di luar tempat tinggal dan tempat bekerja mereka. Selama berada di tempat tujuan, para
pelancong memiliki berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata. Pendit S. Nyoman
lebih menekankan aspek jangka waktu pendek dan tujuan dalam definisinya tentang hal
ini.
Kedua definisi tersebut memberikan sudut pandang yang berbeda terkait dengan konsep
pariwisata, dan keduanya mengakui pentingnya perjalanan sementara ke tempat-tempat tujuan
yang berbeda sebagai elemen utama dalam pariwisata.

2. Jenis Jenis Pariwisata


Pariwisata tidak hanya terbatas pada satu jenis saja, melainkan memiliki
berbagai jenis yang masing-masing menawarkan pengalaman unik. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut:
1) Pariwisata Budaya
Jenis ini fokus pada eksplorasi kekayaan budaya suatu tempat, seperti sejarah,
seni, dan tradisi lokal. Wisatawan dapat merasakan nuansa lokal dan belajar tentang
warisan budaya yang kaya dalam perjalanan mereka.
2) Pariwisata Alam
Pariwisata alam berpusat pada eksplorasi keindahan alam, seperti pegunungan,
pantai, hutan, dan taman nasional. Selain itu, wisatawan dapat menikmati
pemandangan alam yang menakjubkan dan berpartisipasi dalam aktivitas luar
ruangan.
3) Pariwisata Petualangan
Agenda pariwisata petualangan mencakup kegiatan-kegiatan petualangan
seperti hiking, selancar, menyelam, bersepeda gunung, dan lainnya. Kegiatan jenis
ini menawarkan pengalaman yang mendebarkan dan penuh tantangan bagi para
penggemar kegiatan luar.
4) Pariwisata Bisnis
Pariwisata bisnis melibatkan perjalanan untuk tujuan bisnis seperti rapat,
konferensi, dan pertemuan bisnis. Ini adalah jenis kegiatan yang fokus pada aspek
profesional dan pengembangan jaringan.
5) Pariwisata Religius
Pariwisata religius berfokus pada perjalanan ke tempat-tempat suci dan
bersejarah dalam konteks agama. Wisatawan mengunjungi tempat-tempat ini untuk
tujuan spiritual dan untuk merasakan kedalaman nilai-nilai agama tertentu.
Setiap jenis pariwisata memiliki daya tariknya sendiri, dan pilihan tergantung pada
minat pribadi serta tujuan perjalanan. Kegiatan ini memiliki kemampuan untuk
memuaskan beragam hasrat dan minat wisatawan, membuatnya menjadi fenomena
yang luas dan beragam.

3. Tempat Wisata di NTT


 Flores:
 Taman Nasional Kelimutu dengan danau-danau berwarna unik (Wisata Alam
 Desa tradisional Bena (Wisata Budaya)
 Pantai Pink (Wisata Bahari)
 Sumba:
 Air Terjun Tanggedu (Wisata Alam)
 Kampung Adat Prai Ijing (Wisata Budaya)
 Pantai Mandorak (Wisata Bahari)

 Timor:
 Pantai Kolbano (Wisata Bahari)
 Danau Tiga Warna Oehala (Wisata Alam)
 Desa Wisata Fatumnasi (Wisata Budaya)

 Alor:
 Pemandian Air Panas Marang (Wisata Alam)
 Desa Adat Takpala (Wisata Budaya)
 Menyelam di Pulau Kepa (Wisata Bahari)

 Komodo:
 Taman Nasional Komodo untuk melihat kadal komodo (Wisata Alam)
 Pantai Pink Beach (Wisata Bahari)
 Trekking di Pulau Rinca (Wisata Petualangan)

 Rote:
 Pantai Nemberala (Wisata Bahari)
 Desa Adat Ba’a (Wisata Budaya)
 Surfing di T-Land (Wisata Petualangan)
 Adonara:
 Air Terjun Waijarang (Wisata Alam)
 Desa Adat Hada (Wisata Budaya)
 Menyusuri Pantai Watotena (Wisata Bahari)

 Lembata:
 Gunung Ile Boleng (Wisata Alam)
 Desa Adat Lamalera (Wisata Budaya)
 Menikmati Pantai Ile Mandiri (Wisata Bahari)

 Pantar:
 Desa Adat Abui (Wisata Budaya)
 Pantai Koling (Wisata Bahari)
 Menikmati Keindahan Pulau Ndana (Wisata Alam)

Anda mungkin juga menyukai