Anda di halaman 1dari 14

INTISARI PMK 35-2020

TERKAIT DANA DESA


Oleh Tenaga Ahli PMD
P3MD Karangasem
Inspektur Vijay

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 35/PMK.07/2020
TENTANG
PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN 2020 DALAM RANGKA
PENANGANAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DAN/ATAU MENGHADAPI
ANCAMAN YANG MEMBAHAYAKAN PEREKONOMIAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam
Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/ atau Stabilitas Sistem
Keuangan, ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan
keuangan negara termasuk pengutamaan penggunaan
alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu
(refocusing), penyesuaian alokasi, dan/ atau
pemotongan/penundaan penyaluran Transfer Ke Daerah
dan Dana Desa dengan kriteria tertentu diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020,
perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun
Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/ atau
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional;

Mengingat 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ atau
Stabilitas Sistem Keuangan (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun
2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6485);
4. Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang
Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 51);
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020
tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
94);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217 /PMK.01/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1862) sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217 /PMK.01/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019
Nomor 1745);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG
PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN 2020 DALAM RANGKA PENANGANAN
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DAN/ATAU MENGHADAPI ANCAMAN YANG
MEMBAHAYAKAN PEREKONOMIAN NASIONAL.

BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau wali
kota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provmsi
atau bupati bagi daerah kabupaten atau wali kota bagi
daerah kota.
4. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas•
batas wilayah berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/ atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui
oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang
selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
10. Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang
selanjutnya disingkat TKDD adalah bagian dari Belanja
Negara yang dialokasikan dalam APBN kepada
Daerah dan Desa dalam rangka mendanai pelaksanaan
urusan yang telah diserahkan kepada Daerah dan Desa.
11. Dana Bagi Hasil yang selanjutnya disingkat DBH adalah
dana yang dialokasikan dalam APBN kepada Daerah
berdasarkan angka persentase tertentu dari pendapatan
negara untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.
12. Dana Alokasi Umum yang selanjutnya disingkat DAU
adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada
daerah dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
13. Dana Alokasi Khusus Fisik yang selanjutnya disebut
DAK Fisik adalah dana yang dialokasikan dalam APBN
kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus fisik yang
merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
14. Dana Alokasi Khusus Nonfisik yang selanjutnya
disebut DAK Nonfisik adalah dana yang
dialokasikan dalam APBN kepada Daerah dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
nonfisik yang merupakan urusan daerah.
15. Bantuan Operasional Kesehatan yang
selanjutnya disebut BOK adalah dana yang digunakan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan
di Pusat Kesehatan Masyarakat, penurunan angka
kematian ibu, angka kematian bayi, dan malnutrisi.
16. Bantuan Operasional Kesehatan Tambahan
yang selanjutnya disebut BOK Tambahan adalah
dana yang dialokasikan dalam APBN Tahun Anggaran
2020 kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
memberikan insentif kepada tenaga kesehatan di
daerah dalam rangka penanganan pandemi COVID-
19.
17. Dana Insentif Daerah yang selanjutnya disingkat DID
adalah bagian dari dana TKDD yang bersumber
dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu
berdasarkan kriteria/kategori tertentu dengan tujuan
untuk memberikan penghargaan atas perbaikan dan/
atau pencapaian kinerja tertentu di bidang tata
kelola keuangan daerah, pelayanan umum
pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan
kesejahteraan masyarakat.
18. Dana Otonomi Khusus adalah dana yang bersumber dari
APBN untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus
suatu Daerah, sebagaimana ditetapkan dalam Undang•
Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang• Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi
Undang-Undang dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh.
19. Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka
Otonomi Khusus yang selanjutnya disebut DTI
adalah dana tambahan dalam rangka Otonomi Khusus
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, yang
besarnya ditetapkan antara Pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat berdasarkan usulan provinsi
pada setiap tahun anggaran, yang terutama
ditujukan untuk pembiayaan pembangunan
infrastruktur.
20. Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
yang selanjutnya disebut sebagai Dana Keistimewaan
adalah
bagian dari dana TKDD yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan untuk mendanai Kewenangan
Keistimewaan.
21. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
22. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran BUN
Pengelolaan TKDD sebagai KPA Penyaluran DAK Fisik
dan Dana Desa.
23. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya
disingkat RKUN adalah rekening tempat penyimpanan
uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.
24. Rekening Kas Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat RKUD adalah rekening tempat penyimpanan
uang daerah yang ditentukan oleh gubernur, bupati,
atau walikota untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada
bank yang ditetapkan.
25. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
26. Tenaga Kesehatan Daerah adalah dokter spesialis, dokter
umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga surveilans
yang terlibat penanganan COVID-19 pada
daerah provinsi / kabupaten/ kota.
27. Insentif Tenaga Kesehatan Daerah adalah besaran dana
yang diterima oleh tenaga kesehatan Daerah setiap bulan
sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan.
28. Aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara yang selanjutnya disebut Aplikasi
OMSPAN adalah aplikasi yang digunakan dalam rangka
melakukan pemantauan transaksi dalam Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara dan menyajikan
informasi sesuai dengan kebutuhan yang diakses melalui
jaringan berbasis web.
29. Aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
Kinerja Anggaran yang selanjutnya disebut
Aplikasi KRISNA adalah sistem informasi perencanaan
anggaran berbasis web dimana perencanaan DAK Fisik
menjadi salah satu subsistemnya.
BAB II RUANG
LINGKUP

Pasal 2
Ruang lingkup pengelolaan TKDD Tahun Anggaran
2020 yang diatur dalam Peraturan Menteri ini, meliputi:
a. Pengalokasian;
b. Penggunaan;
c. Penyaluran; dan
d. Pemantauan dan Evaluasi.

BAB III
PENGALOKASIAN

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 3
(1) Dalam rangka pelaksanaan kebijakan APBN Tahun
Anggaran 2020, dilakukan penyesuaian dan/
atau penetapan atas pagu alokasi TKDD Tahun
Anggaran
2020.
(2) Penyesuaian dan/ atau penetapan pagu alokasi TKDD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan atas:
a. DBH;
b. DAU;
c. DAK Fisik;
d. DAK Nonfisik;
e. DID;
f. Dana Otonomi Khusus dan
DTI;
g. Dana Keistimewaan; dan
h. Dana Desa.
(3) Penyesuaian dan/ atau penetapan pagu alokasi
TKDD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020
tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
- 45 -
Bagian Kesembilan

PENGALOKASIAN
Dana Desa

Pasal 15
(1) Pagu Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) huruf h ditetapkan sebesar Rp
71.190.000.000.000,00 (tujuh puluh satu triliun
seratus sembilan puluh miliar rupiah).
(2) Penyesuaian atas selisih pagu Dana Desa dilakukan
secara proporsional terhadap nilai Alokasi Dasar untuk
masing-masing daerah kabupaten/kota.

Pasal 16
(1) Berdasarkan pagu Dana Desa untuk masing-masing
daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
15 ayat (2), bupati/wali kota melakukan
penyesuaian penghitungan rincian Dana Desa
setiap Desa.
(2) Penyesuaian penghitungan rincian Dana Desa setiap
desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
secara merata terhadap Alokasi Dasar setiap Desa
di daerah kabupaten/kota.
(3) Besaran Alokasi Dasar setiap desa dihitung dengan cara
m e m b ag i Alokasi Dasar untuk masing-masing daerah
kabupaten/kota dengan jumlah desa di daerah
kabupaten/kota yang bersangkutan
(4) Berdasarkan penyesuaian rincian Dana Desa setiap desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bupati/wali kota
melakukan perubahan peraturan bupati/wali kota mengenai
t at a cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa
setiap Desa yang telah ditetapkan.
(5) Peraturan bupati/wali kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) disampaikan kepada Kepala KPPN setempat
dengan tembusan kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Gubernur,
Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan Kepala Desa.
- 45 -
BAB IV
PENGGUNAAN

Bagian Keenam

PENGGUNAAN
Dana Desa

Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Dana Desa
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.

BAB V
PENYALURAN

Bagian Kedelapan
PENYALURAN
Dana Desa

Pasal 38
( 1) Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui RKUD. (2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyaluran Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.

BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pasal 41
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemantauan dan evaluasi
Dana Desa diatur dengan Peraturan M e n t e ri
Keuangan tersendiri.

BAB VII KETENTUAN


LAIN-LAIN

Pasal 42
(1) Sepanjang tidak diatur khusus dalam Peraturan Menteri
mi, ketentuan mengeriai pengelolaan TKDD
dilaksanakan berdasarkan

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


205/PMK.07 /2019 tentang Pengelolaan Dana Desa
- 45 -
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
19 /PMK.07 /2020 tentang Penyaluran dan
Penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum,
Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran 2020 dalam
Rangka Penanggulangan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19); dan
(2) Ketentuan mengenai :
a. rincian alokasi DBH Pajak Tahun Anggaran 2020 dan
DBH Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2020
menurut daerah provinsi / kabupaten/ kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1);
b. rincian alokasi DAU menurut daerah
provinsi/kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1);
c. rincian alokasi DAK Fisik per jenis/bidang/subbidang
menurut daerah provinsi/kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a

d. rincian alokasi DAK Nonfisik per jerus menurut


daerah provinsi/kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
dalam Pas al 10;
e. rincian alokasi Dana Insentif Daerah menurut daerah
provinsi/kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (l);
f. rincian Dana Desa menurut daerah kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (l);
g.
h. format laporan penyesuaian APBD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat ( 1) huruf a;
1. format Laporan Kinerja Bidang Kesehatan untuk
pencegahan dan/ atau penanganan COVID-19
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (6) huruf a
'
J. format Laporan Bantuan Sosial untuk pemberian
bantuan sosial dan/ atau ekonomi kepada
masyarakat yang terdampak COVID-19 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (6) huruf b; dan
k. format laporan realisasi pembayaran Dana BOK
Tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat
(1),

tercantum dalam Lampiran yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 45 -

BAB VIII KETENTUAN


PENUTUP

Pasal 43
Peraturan Menteri mi mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 April 2020

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 April 2020

DIREKTUR JENDERAL PERATURANPERUNDANG-


UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 377

Salinan sesuai dengan aslinya

Anda mungkin juga menyukai