Anda di halaman 1dari 2

NAMA : GHIANTY REGINA YUSRIN

NIM : C1A021140

KELAS : R004

MATA KULIAH : EKONOMI MAKRO II

DOSEN PENGAMPU : Dra. Emilia, M.E.

 Analisis perkembangan PDB (berdasarkan penggunaan/pengeluaran ) Indonesia selama periode


2017 sd 2022 atas harga konstan

PDB Harga Konstan Menurut Pengeluaran ( Miliyar Rupiah )

2017 = 9 912 928,10

2018 = 10 425 851,90

2019 = 10 949 155,40

2020 = 10 722 999,30

Pada tahun 2018 PDB mengalami kenaikan sebesar 512 923,8 M, pengeluaran terbesar pada tahun 2017
adalah pada pengeluaran rumah tangga sebesar 5 379 628,64 M meningkatnya konsumsi rumah tangga
disebabkan oleh meningkatnya daya beli konsumen dan begitu juga pada tahun 2018 pengeluaran
terbesar adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5 651 456,27 M yang meningkat sebesar
271 827,63 M dari tahun 2017, dan disusul dengan pengeluaran pembentukan modal domestic sebagai
pengeluaran terbesar kedua setelah pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 3 444 310,25
M.

Pada tahun 2019 PDB juga mengalami kenaikan sebesar 523 303,5 M dari tahun sebelumnya
pengeluaran terbesar juga pada pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 5 936 399,47 M
pada umumnya kenaikan pengeluaran konsumsi rumah tangga disebabkan karena daya beli konsumen
yang meningkat, setiap tahun nya pendapatan masyarakat meningkat pada tahun 2018 pendapatan
Negara sebesar 1 943 674,90 M dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 1 960 633,60 M
jadi semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinngi tingkat keinginan seseorang, namun
pada tahun 2020 pendapatan Negara mengalami penurunan menjadi1 647 783 34 M sehingga PDB pada
tahun 2020 hanya naik sedikit sebesar 226 156,1 karena pendapatan masyrakat menurun.
Pada tahun 2017 sd 2020 PDB Indonesia mengalami kenaikan setiap tahun nya, pengeluaran terbesar
selalu pada pengeluaran konsumsi rumah tangga yang setiap tahun terus meningkat dan pada tahun
2020 sebesar 5 780 223,44 M yang terdiri dari pengeluaran Makanan dan Minuman, Selain
Restoran sebesar 2 190 250,95 M, Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya sebesar 221
190,80 M dan Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga sebesar 814 540,29 M.

Sementara itu pengeluaran konsumsi pemerintah pada tahun 2022 sebesar 874 145,57 M yang
dimana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 18 182,58 M yang terdiri dari
pengeluaran konsumsi kolektif dan konsumsi individu.

Pengeluaran ekspor barang dan jasa pada tahun 2017 sebesar 2 146 564,52 M, pada tahun
2018 sebesar 2 286 394,89 M mengalami kenaikan sebesar 139 830,37 M pada tahun 2019
mengalami penurunan menjadi 2 275 488,26 M dan pada tahun 2020 ekspor barang dan jasa
mengalami penurun nan yang cukup jauh sebesar 2 083 941,85 hal ini disebabkan karena tahun
2020 mengalami wabah virus covid-19 akibatnya terjadi perubahan besar dalam pola
perdagangan dunia seperti adanya lockdown yang diterapkan oleh beberapa Negara yang
mengakibatkan bertambahnya biaya logistic dan adanya larangan ekspor dan impor.
Pengeluaran impor barang dan jasa pada tahun 2017 sebesar 1 964 819,17 M, pada tahun 2018
sebesar 2 203 269,94 M, pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar sebesar 2 046 244,20
dan pada tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup jauh sebesar 1 686 003,79 Mhal ini
juga disebabkan karena wabah covid-19 sama seperti yang terjadi pada ekspor. Pengeluaran
ekspor dan impor barang ini terdiri dari barang non migas dan migas.

Anda mungkin juga menyukai