Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR PRAKTEK KEBIDANAN

PERAN RUANG LINGKUP PARADIGMA DAN KOMPETENSI SERTA


REGULASI YANG MENGATUR SERTIFIKASI LISENSI BIDAN
INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING :
DWI PRATIWI KASMARA,SST,M.Keb
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Syanti Kristina Simamora
ASAL KELAS: MEDAN
KAMPUS STIKES SENIOR MEDAN
T.A 2021-2022
PEMBAHASAN

A.PERAN BIDAN DALAM KOMPLEKS DAN GLOBAL

Untuk tahun ini tema yang diangkat adalah bidan sebagai pembela hak asasi perempuan. Nah dalam
konteks itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didukung oleh UNFPA Indonesia dan Global Affairs Canada
menyelenggarakan seminar dalam rangka memperingati Hari Bidan Internasional 2019 di Jakarta.

Ketua Umum IBI Pusat Emi Nurjasmi mengatakan, bidan sebagai tenaga kesehatan strategis, berada
pada garis terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana. Bidan telah berperan besar terhadap penyelenggaraan layanan kesehatan terutama
untuk kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan seksual, termasuk dimasa pasca bencana.
Namun ada data yang menunjukkan bahwa upaya peningkatan masih dibutuhkan untuk menjawab
kebutuhan akan layanan kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan seksual yang komprehensif
untuk pemenuhan hak asasi, khususnya bagi perempuan, bayi, balita, dan remaja. Dalam era globalisasi
persaingan semakin tinggi, oleh karena itu bidan harus selalu berpedoman pada kode etik yang telah
disepakati yaitu apa kebutuhan masyarakat pada saat ini, terutama untuk perkembangan dan tumbuh
kembang anak.

B.LINGKUP PRAKTEK BIDAN

Lingkup praktik bervariasi, berdasarkan :

~ Pedoman nasional & regional

~ Kode praktik profesional

~ Praktik-praktik & keyakinan kultural

~ Mutu pendidikan & pelatihan kebidanan

~ Kerja sama dari komunitas mediS

Lingkup praktik kebidanan, meliputi :

▪Asuhan mandiri / otonomi pada : anak-anak perempuan, remaja putri, wanita dewasa prakonsepsi,
wanita dewasa sebelum hamil dst.

▪Memberikan pengawasan & asuhan serta nasehat selama masa hamil, bersalin & nifas.
Lingkup Praktik Kebidanan:

1.Lingkup pelayanan kebidanan pada anak (KEPMENKES no 900 pasal 18) pasien BBL, perawatan tali
pusat bayi, resusitasi BBL, tumbang, imunisasi, penyuluhan.

2.Lingkup pelayanan kebidanan pada wanita (KEPMENKES no 900 pasal 19) penyuluhan & konseling,
pasien fisik, pelayanan antenatal pada kehamilan normal, pertolongan kehamilan abnormal (meliputi
abortus Imminens, HG Grade I, PER dan Anemia ringan), pertolongan persalinan normal, letak sungsang,
KPD tanpa infeksi, perdarahan PP, laserasi jalan lahir,dll)

3.Lingkup pelayanan KB (memberikan obat, alat kontrasepsi oral, suntikan, AKDR, AKBK dan kondom,
konseling, pencabutan AKDR, pencabutan AKBK tanpa penyulit)

4.Lingkup pelayanan kesehatan masyarakat (pembinaan peran serta masyarakat di bidang KIA,
memantau tumbang, kebidanan komunitas, pertolongan pertama & merujuk dan penyuluhan

IMS, penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif lainnya serta penyakit lainnya).

C.PARADIGMA DAN KOMPETENSI BIDAN

■PARADIGMA KEBIDANAN

Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Komponen
dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.

 Bidan harus memiliki paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang
utuh dan uni
 Bidan harus memiliki paradigma bahwa lingkungan yang ada di sekitar manusia khususnya
wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
 Bidan harus memiliki paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi.
 Bidan harus memiliki paradigma bahwa kualitas manusia ditentukan oleh keturunan, sehingga
perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan kelahiran.

Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas.
■KOMPETENSI BIDAN

Kompetensi Bidan adalah : Pengetahuan, ketrampilan & perilaku yang harus dimiliki oleh seorang Bidan
dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman & bertanggung jawab pada tatanan pelayanan
kesehatan

Kompetensi dikelompokkan dalam 2 kategori :

◇Kompetensi Inti / Dasar : Merupakan kompetensi minimal yang mutlak di miliki oleh bidan

◇Kompetensi Tambahan / lanjutan : Merupakan pengembangan dari pengetahuan & ketrampilan dasar
untuk mendukung tugas bidan dlm memenuhi tuntutan / kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis
serta perkembangan

IPTEK.

Kompetensi Bidan di Indonesia :

1.Pengetahuan umum, ketrampilan & perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat

2.Pra konsepsi, KB & ginekologi

3.Asuhan & konseling selama kehamilan

4.Asuhan selama persalinan & kelahiran

5.Asuhan pada ibu nifas & menyusui

6.Asuhan pada BBL

7.Asuhan pada bayi &Balita

8.Kebidanan Komunitas

9.Asuhan pada wanita dengan gangguan system reproduksi.


D.REGULASI YANG MENGATUR SERTIFIKASI, LISENSI BIDAN INDONESIA DASAR HUKUM

•UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

•UU No.4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

•UU 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

•UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan

•PP No.32 tahun 2996 tentang Tenaga Kesehatan

•PP 61 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Reproduksi

•Permenkes 28 tahun 2011 tentang Klinik

•Permenkes nomor 1796 tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

•Permenkes 28 Tahun 2017 tentang Izin & Penyelenggaraan Praktek Bidan

•Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

•Permenkes nomor 900 tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan

•Kepmenkes nomor 836 tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan

bidan

•Kepmenkes nomor 369 tahun 2007 tentang Asuhan Kebidanan

•Kepmenkes nomor 1134 tahun 2010 tentang Keanggotaan, Organisasi dan Tata Kerja Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia.
DASAR HUKUM

UU no 4 tahun 2019 tentang Kebidanan

1.Pendidikan Kebidanan

2.Registrasi dan izin praktik

3.Bidan warga negara Indonesia lulusan luar

4.Bidan warga negara Asing

5.Praktik Kebidanan

6.Hak dan kewajiban

7.Organisasi profesi Bidan

8. Pendayagunaan Bidan

PENGRERTIAN

■REGISTRASI

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi kebidanan
yang memiliki kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik kebidanan.
Surat tanda registrasi berlaku selama 5 tahun.

Registrasi bidan oleh pemerintah melalui registrasi yang dilakukan oleh Konsil/Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.36 Tenaga Kesehatan, pasal 44 yang berbunyi
“Setiap tenaga kesehatan harus memiliki Surat

Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil”.

■LEGISLASI

Proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada berdasarkan
pengawasan, registrasi, dan lisensi

Tujuan:

1.Menjamin kualitas pelayanan

2.memberikan kewenangan

3.jaminan perlindungan hukum

4.peningkatan profesionalisme
■SERTIFIKASI

Sertifikasi yaitu dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan pendidikan formal maupun
non formal.

Bentuk sertifikasi:

1.Ijazah

2.Sertifikat

■LISENSI

Lisensi yaitu proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat izin
praktik yang diberikan kepada tenaga profesi bidan yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri
Setiap tenaga kesehatan yang praktik harus memiliki izin (Undang-Undang Np.36 Tahun 2014, pasal 46)
DAFTAR PUSTAKA

https://WWW.google.com/amp/s/nasional.sindonews.com/beritaam

p/1402764/15/bidan-di-indonesia-punya-peran-penting-dan-strategis

di akses pada tanggal 04 November 2021

https://WWW.slideshare.net/hardiknas/12-lingkup-praktik-kebidanan

di akses pada tanggal 04 November 2021

http://rusmiyahh.blogspot.com/2017/10/tugas-kuliah-paradigma-kebidanan.

Html di akses pada tanggal 04 November 2021

http://prezi.com/peaxx6_xooy6/regulasi-yang-mengatur- sertifikasilisensi-bidan-indonesia/

di akses pada tanggal 04 November 2021

Anda mungkin juga menyukai