Pengantar Praktek Kebidanan2
Pengantar Praktek Kebidanan2
Untuk tahun ini tema yang diangkat adalah bidan sebagai pembela hak asasi perempuan. Nah dalam
konteks itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didukung oleh UNFPA Indonesia dan Global Affairs Canada
menyelenggarakan seminar dalam rangka memperingati Hari Bidan Internasional 2019 di Jakarta.
Ketua Umum IBI Pusat Emi Nurjasmi mengatakan, bidan sebagai tenaga kesehatan strategis, berada
pada garis terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana. Bidan telah berperan besar terhadap penyelenggaraan layanan kesehatan terutama
untuk kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan seksual, termasuk dimasa pasca bencana.
Namun ada data yang menunjukkan bahwa upaya peningkatan masih dibutuhkan untuk menjawab
kebutuhan akan layanan kesehatan reproduksi perempuan dan kesehatan seksual yang komprehensif
untuk pemenuhan hak asasi, khususnya bagi perempuan, bayi, balita, dan remaja. Dalam era globalisasi
persaingan semakin tinggi, oleh karena itu bidan harus selalu berpedoman pada kode etik yang telah
disepakati yaitu apa kebutuhan masyarakat pada saat ini, terutama untuk perkembangan dan tumbuh
kembang anak.
▪Asuhan mandiri / otonomi pada : anak-anak perempuan, remaja putri, wanita dewasa prakonsepsi,
wanita dewasa sebelum hamil dst.
▪Memberikan pengawasan & asuhan serta nasehat selama masa hamil, bersalin & nifas.
Lingkup Praktik Kebidanan:
1.Lingkup pelayanan kebidanan pada anak (KEPMENKES no 900 pasal 18) pasien BBL, perawatan tali
pusat bayi, resusitasi BBL, tumbang, imunisasi, penyuluhan.
2.Lingkup pelayanan kebidanan pada wanita (KEPMENKES no 900 pasal 19) penyuluhan & konseling,
pasien fisik, pelayanan antenatal pada kehamilan normal, pertolongan kehamilan abnormal (meliputi
abortus Imminens, HG Grade I, PER dan Anemia ringan), pertolongan persalinan normal, letak sungsang,
KPD tanpa infeksi, perdarahan PP, laserasi jalan lahir,dll)
3.Lingkup pelayanan KB (memberikan obat, alat kontrasepsi oral, suntikan, AKDR, AKBK dan kondom,
konseling, pencabutan AKDR, pencabutan AKBK tanpa penyulit)
4.Lingkup pelayanan kesehatan masyarakat (pembinaan peran serta masyarakat di bidang KIA,
memantau tumbang, kebidanan komunitas, pertolongan pertama & merujuk dan penyuluhan
IMS, penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif lainnya serta penyakit lainnya).
■PARADIGMA KEBIDANAN
Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Komponen
dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Bidan harus memiliki paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang
utuh dan uni
Bidan harus memiliki paradigma bahwa lingkungan yang ada di sekitar manusia khususnya
wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus memiliki paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus memiliki paradigma bahwa kualitas manusia ditentukan oleh keturunan, sehingga
perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan kelahiran.
Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas.
■KOMPETENSI BIDAN
Kompetensi Bidan adalah : Pengetahuan, ketrampilan & perilaku yang harus dimiliki oleh seorang Bidan
dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman & bertanggung jawab pada tatanan pelayanan
kesehatan
◇Kompetensi Inti / Dasar : Merupakan kompetensi minimal yang mutlak di miliki oleh bidan
◇Kompetensi Tambahan / lanjutan : Merupakan pengembangan dari pengetahuan & ketrampilan dasar
untuk mendukung tugas bidan dlm memenuhi tuntutan / kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis
serta perkembangan
IPTEK.
1.Pengetahuan umum, ketrampilan & perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat
8.Kebidanan Komunitas
•Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
•Permenkes nomor 900 tahun 2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan
•Kepmenkes nomor 836 tahun 2005 tentang Pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan
bidan
•Kepmenkes nomor 1134 tahun 2010 tentang Keanggotaan, Organisasi dan Tata Kerja Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia.
DASAR HUKUM
1.Pendidikan Kebidanan
5.Praktik Kebidanan
8. Pendayagunaan Bidan
PENGRERTIAN
■REGISTRASI
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi kebidanan
yang memiliki kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik kebidanan.
Surat tanda registrasi berlaku selama 5 tahun.
Registrasi bidan oleh pemerintah melalui registrasi yang dilakukan oleh Konsil/Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia (MTKI). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.36 Tenaga Kesehatan, pasal 44 yang berbunyi
“Setiap tenaga kesehatan harus memiliki Surat
■LEGISLASI
Proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada berdasarkan
pengawasan, registrasi, dan lisensi
Tujuan:
2.memberikan kewenangan
4.peningkatan profesionalisme
■SERTIFIKASI
Sertifikasi yaitu dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan pendidikan formal maupun
non formal.
Bentuk sertifikasi:
1.Ijazah
2.Sertifikat
■LISENSI
Lisensi yaitu proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat izin
praktik yang diberikan kepada tenaga profesi bidan yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri
Setiap tenaga kesehatan yang praktik harus memiliki izin (Undang-Undang Np.36 Tahun 2014, pasal 46)
DAFTAR PUSTAKA
https://WWW.google.com/amp/s/nasional.sindonews.com/beritaam
p/1402764/15/bidan-di-indonesia-punya-peran-penting-dan-strategis
https://WWW.slideshare.net/hardiknas/12-lingkup-praktik-kebidanan
http://rusmiyahh.blogspot.com/2017/10/tugas-kuliah-paradigma-kebidanan.
http://prezi.com/peaxx6_xooy6/regulasi-yang-mengatur- sertifikasilisensi-bidan-indonesia/