Uts Biostatistik
Uts Biostatistik
Soal 1
1. Tim peneliti ingin mengetahui apakah kegiatan dari Dinas Kesehatan Kota B berupa
Penyuluhan terkait Penyakit HIV/AIDS dapat meningkatkan skor/angka pengetahuan
dari 170 siswa/i sebuah Pondok Pesantren A di Kota B. Peneliti kemudian mengambil
skor/angka pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan, segera setelah dilakukan
penyuluhan (pada hari yang sama setelah penyuluhan dilakukan), dan sebulan setelah
penyuluhan berakhir.
Jawab :
Pada kasus ini yang ingin dinilai adalah apakah kegiatan penyuluhan terkait
HIV/AIDS dapat meningkatkan skor pengetahuan siswa Pondok Pesantren A di Kota B. pada
penelitian ini memiliki tiga waktu pengukuran: sebelum penyuluhan, segera setelah
penyuluhan, dan sebulan setelah penyuluhan berakhir. Karena ada lebih dari dua waktu
pengukuran dan ingin membandingkannya, maka uji statistik yang paling tepat dalam kasus
ini adalah Analisis Varians (ANOVA) berulang dan Uji T- Dependent (paired Samples T-
Test).
Terdapat beberapa jenis ANOVA berulang, tergantung pada asumsi yang terpenuhi:
ANOVA Berulang Satu Arah (One-Way Repeated Measures ANOVA): Ini adalah uji yang
cocok jika asumsi-asumsi seperti normalitas dan homogenitas varian terpenuhi. Jika data
memenuhi asumsi-asumsi ini, ANOVA berulang satu arah adalah pilihan yang baik.
ANOVA Berulang Nonparametrik (Friedman Test): Jika data tidak memenuhi asumsi-asumsi
ANOVA berulang satu arah, maka dapat menggunakan uji Friedman, yang merupakan versi
nonparametrik dari ANOVA berulang. Ini cocok jika data tidak memenuhi asumsi-asumsi
normalitas dan homogenitas varian.
T- Dependent (paired Samples T-Test): Ini adalah uji yang cocok jika asumsi –
asumsi seperti normalitas terpenuhi dan homogenitas varian tidak terpenuhi. Jika data
memenuhi asumsi-asumsi ini, T- Dependent (paired Samples T-Test) adalah pilihan yang
baik
Apa uji statistik yang paling tepat jika?
a. Uji Levene menunjukkan nilai p=0,035, uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai
p=0,007.
Pada hasil diatas, uji Levene <0,05 menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam
homogenitas varian antara kelompok-kelompok waktu, dan uji Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan data tidak berdistribusi normal karena hasil nya <0,05, maka uji yang
digunakan adalah ANOVA berulang nonparametrik (Friedman Test) karena metodenya
lebih tahan terhadap asumsi-asumsi tersebut.
Soal 2
2. Pada sebuah uji klinis obat, tim peneliti ingin mengetahui apakah pemberian tambahan
obat fenilefrin dosis 20 mg pada standar pengobatan menggunakan oksitosin
berhubungan dengan perbedaan ukuran tinggi fundus uteri (tinggi rahim yang
dinyatakan dalam cm) pada ibu yang baru melahirkan secara seksio sesaria dengan
teknik anestesi spinal dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan obat
oksitosin.
Jawab :
Dalam kasus ini, kita ingin mengevaluasi apakah pemberian tambahan obat fenilefrin
dosis 20mg berhubungan dengan perbedaan ukuran tinggi fundus uteri pada ibu yang baru
melahirkan secara seksio sesaria dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan oksitosin.
Apa uji statistik yang paling tepat jika?
a) Nilai statistik distribusi data p= 0,712 dan nilai statistik varian data p= 0,434
Nilai p dari distribusi data (p=0,712) >0,05 menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal. Ini adalah asumsi yang diperlukan untuk menggunakan uji parametrik seperti Uji
T-Independent.
Nilai p dari uji varian (p=0,434) >0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
dalam varian antara dua kelompok.
Dalam hal ini, asumsi normalitas terpenuhi dan asumsi homogenitas varian terpenuhi
maka perlu mempertimbangkan untuk menggunakan versi Uji T-Independent yang tepat
untuk digunakan.
Soal 3
3. Jika pada kasus di atas, tinggi fundus uteri dinyatakan sebagai normal (N), di atas
normal (AN) , dan di bawah normal (BN), sebutkan paling tidak 2 (dua) uji statistik
yang mungkin dilakukan? Berikan alasannya.
Jawab :
Dalam situasi ini, kita akan membandingkan tinggi fundus uteri pada dua kelompok yang
menerima pengobatan berbeda, yaitu kelompok yang menerima tambahan obat fenilefrin
dosis 20 mg dan kelompok yang hanya menerima oksitosin. Selain itu, variabel "tinggi
fundus uteri" dinyatakan sebagai variabel kategoris dengan tiga level: normal (N), di atas
normal (AN), dan di bawah normal (BN).