Anda di halaman 1dari 69

DISIPLIN

POSITIF DI
SEKOLAH
HANIFA, M.PD
Untuk menjadi kebiasaan harus
dengan dipaksa terlebih dulu.
Apakah benar demikian?
Jangka Pendek
Takut....
Perilaku tidak akan akan
Dampak Jangka Panjang jadi kebiasaan dalam
jangka panjang
Perilaku itu hanya akan
Akan hilang ketertarikan, bahkan dilakukan jika ada paksaan
muncul antipati terhadap dari luar
kegiatan yang dipaksakan

Kemerdekaan berekspresi dan


potensi anak menjadi terbatas

Bertolak belakang
dengan perilaku disiplin
yang kita harapkan
Ki Hajar Dewantara

“ Di mana ada kemerdekaan di situlah


harus ada disiplin yang kuat”
Dalam Konteks Pendidikan
“Sungguhpun disiplin itu bersifat “self discipline”, yaitu
kita sendiri yang mewajibkan diri kita yang sekeras-
kerasnya, tetapi itu sama saja;
Sebab jikalau kita tidak cakap melakukan “self
discipline”, wajiblah penguasa lain mendisiplinkan diri kita.
Merdeka, tidak hanya terlepas dari perintah, akan
tetapi cakap dalam memerintah diri sendiri”
Cara-cara
yang lebih
Mengajak/mendorong murid
melakukan kegiatan yang membuat
positif mereka senang

Membantu murid untuk menemukan


inispirasinya

Membuka ruang dialog dengan murid


JAMES Q WILSON

“The Moral sense”


3 LEVEL MOTIVASI PERILAKU

01 02 03

Menghindari Mendapatkan Menghargai


rasa ‘sakit’ hadiah atau dirinya
atau hukuman pujian sendiri
01.Menghindari rasa ‘Sakit’

Manusia cenderung untuk mengindari


rasa sakit atau hukuman.
Hukuman bisa berhasil mencegah
perbuatan dan perilaku buruk pada
murid.
Emosi-emosi negatif
Namun ternyata...hukuman itu ada efek
sampingnya...
Cepat merasa lelah
dan letih karena
fokus pada rasa
sakitnya
Tips bila menemui perilaku buruk siswa

Jangan langsung menghakimi murid.


Ajak bicara dari hati ke hati.

Jadi pendengar yang baik. Jangan


menyela saat murid berbicara.

Bimbing murid untuk memahami


konsekuensi apa yang mereka dapatkan
atas pilihan dan perilakunya

Jadi...hukuman cuma buat murid


menghindari rasa ‘sakit’ , nggak bikin
mereka berubah
02. Mendapatkan hadiah atau pujian

Pujian atau iming-iming hadiah bisa


mempengaruhi perilaku murid. Murid
menjadi rajin mengerjakan tugas dari
guru. Bahkan saling berkompetisi
untuk mengerjakan tugas sebaik
mungkin.

Bila energi yang sudah diberikan


Namun...perilaku ini dekat dengan
tidak berbalas sesuai dengan janji
rasa kecewa...
hadiah maka muncul rasa kesal,
marah dan bahkan rasa tidak
dihargai.

Hadiah dan pujian adalah motivasi


yang datang dari luar diri mereka
Lalu...bagaimana cara
memotivasi murid tanpa
pujian dan hadiah?
PERTAMA
Bedakan antara pujian atau hadiah
yang dijanjikan dengan APRESIASI

KEDUA
APRESIASI diberikan di ujung atau diakhir
pembelajaran. Perilaku murid tidak digerakkan
oleh sesuatu yang dijanjikan

KETIGA
Mengidentifikasi motivasi perilaku murid
agar dapat menstimulasi munculnya
motivasi INTERNAL dari diri murid
03. Menghargai dirinya sendiri

Motivasi karena
menghargai diri sendiri
adalah motivasi INTERNAL,
yaitu dorongan kuat dari
dalam diri untuk mencapai
tujuan yang kita inginkan

Perilaku berdasarkan keyakinan nilai


yang muncul dari dalam diri, cenderung
akan bertahan lama. Dimanapun dan
dalam keadaan apapun.
Restitusi adalah
metode untuk
penyusunan
kembali model
disiplin di sekolah

Diane Gossen

RESTITUSI DISIPLIN DIRI


(RDD)
RDD

Restitusi berfokus
pada solusi atau
pemecahan masalah Restitusi mengajak murid
yang bisa dilakukan, untuk mengidentifikasi
bukan pada kembali tindakannya,
masalahnya . sehingga dia bisa
menganalisis dan
memikirkan langkah yang
tepat dalam pemecahan
masalahnya
3
6 Landasan Filosofi Restitusi
Semakin disalahkan dan
dikritik, membuat dia tidak
1 2 percaya diri dan berfokus
pada kesalahan
Kesalahan adalah hal yang Setiap manusia tahu jika
normal. Karena manusia berbuat salah
berbuat salah setiap harinya
6

5 IIndividu yang tumbuh


dalam proses restitusi akan
4 Proses restitusi membuka lebih mengerti bahwa
banyak kesempatan bagi kesalahan adalah hal yang
Proses dari restitusi setiap murid untuk meraih biasa sehingga diapun
menguatkan setiap individu akan melakukan proses
‘sukses’ pertamanya,
karena diri sendirilah yang restitusi pada orang
merasa dihargai dan lebih
menyelesaikan dan sekitarnya
terbuka untuk percaya
memperbaiki kesalahan
pada diri sendiri dan
orang lain
Langkah-langkah RDD
Langkah 1 Ciptakan suasana positif

Ajak murid berpikir dan


menganalisis kesalahannya Langkah 2
Langkah 3 Beri ruang pada murid untuk
memikirkan solusi terbaik
h
Kamu tentu punya

ala
alasan mengapa Keyakinan kelas apa

gS

Me
melakukan itu yang telah kita

an

na
sepakati?

ny
ny

ak
ka

an
da
Kamu ingin menjadi
Adakah cara yang

Ke
Tin
orang yang seperti
lebih efektif untuk Segitiga

ya
apa?
asi

mendapatkan apa
Restitusi

kin
lid

yang kamu

an
Va

butuhkan?

Menstabilkan identitas

Setiap orang pernah Bapak/Ibu tidak tertarik mencari


melakukan siapa yang salah, tapi Bapak/Ibu
kesalahan ingin mencari solusi dari
permasalahan ini
5 POSISI KONTROL GURU
Guru menggunakan
intonasi yg lebih
rendah/lemah lembut Guru selalu mengawasi
atau keheningan untuk murid & bertindak sesuai
membuat situasi tidak peraturan sekolah dan
nyaman koneskuensi
Guru menggunakan Guru menggunakan
kalimat agar murid data/catatan sebagai bukti
merasa bersalah atas perilaku seseorang
Mengingatkan konsekuansi
saat terjadi kesalahan
PEMBUAT RASA
BERSALAH PEMANTAU

PENGHUKUM TEMAN MANAGER


Guru menggunakan Guru mendukung murid
Guru percaya bahwa kalimat persuasif menemukan solusi masalah
cara dia yang dan intonasi suara Guru mempersilahkan
terbaik ramah murid
Guru menggunakan Guru menggunakan mempertanggungjawabkan
hukuman fisik humor perilakunya
maupun verbal Guru menggunakan Guru mendukung murid
kalimat positif dan untuk merdeka, mandiri
jenaka dan bertanggungjawab
Menggunakan restitusi
Menghambat kinerja,
kreativitas dan motivasi murid
5 ALASAN UNTUK TIDAK
MENGGUNAKAN SISTIM Hadiah memiliki potensi
PEMBERIAN HADIAH hukuman

DALAM PENDISIPLINAN
Menyebabkan putusnya
MURID hubungan sosial

Membuat gagal menemukan


sumber masalah

Kehilangan motivasi intrinsik


jangka panjang
Hukuman
vs
Konsekuensi
vs
Restitusi
Hukuman
Aku mengerti
kesalahanku
dan harus memperbaiki
diri

aku salah dan ini hukuman


buat aku
Konsekuensi
Pak santo berada dalam
posisi pemantau
kesalahan murid

HASKA MENDAPAT SANKSI


SESUAI ATURAN

kira-kira motivasi haska untuk tidak


melakukan kesalahan lagi apa ya?
HUKUMAN KONSEKUENSI

POSISI GURU Penghukum dan Pemantau


pembuat rasa bersalah

PENENTUAN Ditentukan sepihak Kesepakatan antara


SANKSI oleh guru guru dan murid

Tidak ada korelasi Ada korelasi logis


RELEVANSI logis antara kesalahan karena disepakati
SANKSI dan bentuk sanksi bersama
Membersihkan coretan yang dibuatnya
di meja tulis

HUKUMAN KONSEKUENSI
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena
tidak menggunakan masker ke sekolah.

HUKUMAN KONSEKUENSI
Menggantikan kertas tugas
teman yang telah dicoret-coret.

HUKUMAN KONSEKUENSI
Berjemur di lapangan basket pukul 12:00
siang karena mengobrol dengan teman.

HUKUMAN KONSEKUENSI
Murid diminta bertelanjang kaki sepanjang
hari karenatidak menggunakan sepatu
warna hitam sesuai peraturan sekolah.

HUKUMAN KONSEKUENSI
Kehilangan 10 menit jam istirahat untuk
mengerjakan tugas, karena terlambat datang
dan tertinggal pelajaran selama 10 menit.

HUKUMAN KONSEKUENSI
Mencatat 200 kali kalimat “saya minta
maaf” karena berkelahi dengan teman

HUKUMAN KONSEKUENSI
Merapikan sapu dan alat pel yang
jatuh karena tersenggol saat berlari
di jam istirahat

HUKUMAN KONSEKUENSI
5 Kebutuhan Dasar
MANUSIA

01 02 03
Cinta dan Kasih
Bertahan Hidup Penguasaan
Sayang

04 Kebebasan
05 Kesenangan

Dengan mengerti dan membuka diri atas


beragamnya kebutuhan dasar manusia maka kita
bisa memberikan ruang kepercayaan dan empati
pada setiap kesalahan murid
Tugas kita adalah membimbing
murid untuk belajar
memperbaiki kesalahannya.

Pada konsep hukuman dan


konsekuensi, kita belum
mengajarkan kepada murid
bagaimana memperbaiki
kesalahannya.
Dalam kedua konsep ini mereka
hanya sekedar menjalankan sanksi.
RESTITUSI
Menanamkan
rasa percaya
Memberikan Murid dapat memilih
ruang refleksi solusi terbaik dalam
dan diskusi memperbaiki masalah
mereka
KASUS A KASUS B
Murid mencorat doret tembok dan Murid datang terlambat, dan dia
tidak boleh mengikuti sesi bermain memilih untuk tinggal sesuai dengan
Adakah konsekuensi logis antara waktu keterlambatannya
mencorat coret tembok dengan tidak Adakah ada diskusi tentang
dapat sesi bermain? keterlambatannya? Cara mengatasi
Bagaimana dengan tembok yang kotor? keterlambatannya?
Siapa yang membersihkan?

KASUS C
Murid merobek kertas temannya. Ia meminta
maaf dan memilih untuk mengganti kertas
tersebut
Dengan meminta maaf, ia sudah mengerti
bahwa ia berbuat salah.
Dengan mengganti kertas yang robek,
merupakan usaha untuk bertanggung jawab
memperbaiki kesalahannya
Restitusi terjadi bila solusi
yang diberikan murid dapat
memperbaiki masalahnya.
Bukan hanya sekedar
menjalankan sanksi
KEYAKINAN KELAS
Mengapa Keyakinan Kelas?
Bukan Peraturan Kelas?
Peraturan Kelas - Keyakinan Kelas

PERATURAN KEYAKINAN
KELAS TK-B KELAS TK-B
Membuang sampah
pada tempatnya Setiap anggota
Merapikan kembali kelas TK-B perlu
mainan setelah merasa nyaman
digunakan saat belajar
Melepaskan sepatu
sebelum masuk kelas
Peraturan Kelas - Keyakinan Kelas

PERATURAN
KELAS TK-B KEYAKINAN
Membuang sampah KELAS TK-B
pada tempatnya
Merapikan kembali Setiap anggota
mainan setelah kelas TK-B perlu
digunakan merasa nyaman
Melepaskan sepatu saat belajar
sebelum masuk kelas
Tidak makan dalam
kelas
Menggunakan
kalimat
Tidak positif
Dapat
terlalu
diterapkan
banyak

Melibatkan
semua Relevansi
warga
kelas CARA MEMBENTUK
KEYAKINAN KELAS
LANGKAH PRAKTIS
MEMBENTUK
KEYAKINAN KELAS
Pertama

MEMBUKA RUANG
DISKUSI

Membuka kesempatan bagi semua


murid untuk menyampaikan
masukannya mengenai keyakinan
kelas yang perlu disepakati
(Bisa diawali dengan peraturan
kelas)
Kedua
MENCATAT
1. Tidak memotong pembicaraan teman
2. Belajar dengan tekun
3. Mengerjakan tugas tepat waktu
4. Ramah kepada guru dan teman
5. Datang tepat waktu
6. Menjaga barang sendiri atau yang dipinjam
7. Menjaga kedamaian dan ketentraman
8. Peduli kepada teman
Kedua
MENCATAT
1. Menghargai yang bicara
2. Belajar dengan tekun
3. Mengerjakan tugas tepat waktu
4. Ramah kepada guru dan teman
5. Datang tepat waktu
6. Menjaga barang sendiri atau yang dipinjam
7. Menjaga kedamaian dan ketentraman
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
1. Menghargai yang bicara
2. Belajar dengan tekun
3. Mengerjakan tugas tepat waktu
4. Ramah kepada guru dan teman
5. Datang tepat waktu
6. Menjaga barang sendiri atau yang dipinjam
7. Menjaga kedamaian dan ketentraman
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
1. Menghargai yang bicara
6. Menjaga barang sendiri atau yang dipinjam
7. Menjaga kedamaian dan ketentraman
2. Belajar dengan tekun
3. Mengerjakan tugas tepat waktu
4. Ramah kepada guru dan teman
5. Datang tepat waktu
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
HORMAT
Menghormati semua orang dan barang milik
orang lain

2. Belajar dengan tekun


3. Mengerjakan tugas tepat waktu
4. Ramah kepada guru dan teman
5. Datang tepat waktu
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
HORMAT
Menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
2. Belajar dengan tekun
3. Mengerjakan tugas tepat waktu

4. Ramah kepada guru dan teman


5. Datang tepat waktu
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
HORMAT
Menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
BEKERJA
Dengan baik dan tekun

4. Ramah kepada guru dan teman


5. Datang tepat waktu
8. Peduli kepada teman
Ketiga

MERUMUSKAN KEYAKINAN
HORMAT
Menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
BEKERJA
Dengan baik dan tekun

Semua orang ingin merasa DITERIMA dan


Dimiliki
Keempat

TINJAU ULANG

GURU PERLU MENINJAU KEMBALI


BUTIR-BUTIR KEYAKINAN DARI
SEMUA PERATURAN YANG SUDAH
DISARIKAN

Keyakinan kelas tidak terlalu banyak agar


mudah diingat
Berkisar antara 3 sampai 7 keyakinan
(bergantung jenjang kelas)
Kelima
Membuat Pernyataan
Keyakinan
Pastikan semua anggota kelas dapat memahami Keyakinan
Kelas yang sudah dibuat
Guru dapat mengajak murid untuk merumuskan pernyataan
keyakinan yang dapat dipahami bersama

BEKERJA DITERIMA &


HORMAT
Kami meyakini bahwa DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk Kami meyakini bahwa
sangat penting untuk mengerjakan segala sangat penting untuk
menghormati semua orang pekerjaan atau mengikuti merasa diterima pada suatu
dan barang milik orang kegiatan yang telah kelompok dan saling peduli
lain ditugaskan satu dengan yang lain
Keenam

Tanda Tangan
Semua murid dan guru menyetujui
dengan menandatangani keyakinan
kelas tersebut
Ketujuh
Pajang
RESTITUSI DI KELAS
BAHASA TUBUH &
INTONASI SUARA SANGAT LETAK TANGAN

BERPERAN PENTING MIMIK WAJAH


DALAM MENYAMPAIKAN
INFORMASI TATAPAN

INTONASI SUARA

PEMILIHAN KATA

BAHASA TUBUH YANG


LAIN
Diane Gossen , ‘teknik 30
detik bertanya’
Menurutmu, apakah yang Apa yang bisa saya bantu?
kamu lakukan itu benar?
Apa kesepakatannya?
Apakah kamu ingat, nilai-nilai Apakah menurutmu kamu
yang kamu percayai? sanggup melaksanakannya?

Apa tugasmu di sekolah? Apa yang seharusnya bisa


kita lakukan untuk
memperbaiki ini?
Kapan kamu siapuntuk
memulai? (menjawab Apakah kamu menginginkan
/melakukan solusi) solusi lain?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai