Dalam permasalahan transportasi, jumlah barang yang tersedia di masing-masing lokasi
sumber penawaran (origin) adalah terbatas, dan jumlah barang yang dibutuhkan di masing-masing lokasi permintaan (destination) adalah diketahui. Tidak jarang sebuah perusahaan memiliki pabrik untuk komoditas tertentu di beberapa tempat. Produk barang tersebut dikirim ke beberapa lokasi atau warehouse yang akhirnya didistribusikan ke pengguna. Misalkan barang tersebut di produksi di sejumlah m pabrik dan dikirimkan ke sejumlah n warehouses. Apabila biaya untuk mengangkut satu unit (ton, kuintal, satuan, dll) barang dari pabrik ke-I (I= 1,2,3,...,m) sampai warehouse ke-J (J= 1,2,3,...,n), jika tiap pabrik mempunyai kapasitas produksi tertentu dan tiap warehouse mempunyai daya permintaan tertentu, maka masalah transportasi ini adalah menentukan banyaknya satuan yang harus dikirim dari tiap pabrik ke tiap warehouse guna meminimumkan biaya pengiriman dimana semua permintaan dapat terpenuhi. Masalah transportasi juga berhubungan erat dengan pengambilan keputusan dalam distribusi barang dari beberapa titik supply ke sejumlah titik permintaan. Sasaran transportasi adalah mengalokasikan produk yang ada pada sumber asal sedemikian rupa hingga terpenuhi semua kebutuhan padatempat tujuan, sedangkan tujuan utama dari persoalan transportasi adalah untuk mencapai jumlah biaya yang minimum atau mencapai jumlah laba yang maximum. Persoalan transportasi terpusat pada pemilihan rute dalam jaringan distribusi produk antara pusat industri dan distribusi gudang atau antara distribusi gudang regional dan distribusi pengeluaran lokal. Dalam menggunakan metode transportasi, pihak manajemen mencari rute distribusi yang akan mengoptimalkan tujuan tertentu. Dalam masalah transportasi perlu dilakukan pengalokasian matrix, contoh apabila matriknya memiliki m=5 dan n=3 maka jawaban yang layak dapat dilakukan dengan mengalokasikan sebanyak 5+3- 1=7 sel tak kosong. Matriks alokasi yang mengandung m+n-1 sel tak kosong disebut sebagai jawaban layak dasar (basic feasible solution). Beberapa metode untuk menentukan alokasi awal akan disajikan, seperti: Metode Northwest Corner, Least Cost Method, Vogel Approximation Method. - Metode Northwest Corner (NWC) : Metode NWC adalah metode yang paling sederhana untuk menyelesaikan masalah transportasi. Metode ini mengalokasikan jumlah barang dari sumber ke tujuan dengan urutan sebagai berikut: 1. Mulai dari sel paling kiri atas (sel NW) dan isi sel tersebut dengan jumlah barang yang tersedia di sumber tersebut, atau dengan jumlah permintaan di tujuan tersebut, mana yang lebih kecil. 2. Setelah sel NW terisi, lanjutkan ke sel di sebelah kanan sel NW. Alokasikan jumlah barang ke sel tersebut dengan jumlah yang tersedia di sumber tersebut, atau dengan jumlah permintaan di tujuan tersebut, mana yang lebih kecil. 3. Lanjutkan langkah 2 hingga semua sumber dan tujuan terisi. - Metode Biaya Terkecil (LCM) : Metode LCM adalah metode yang mengalokasikan jumlah barang dari sumber ke tujuan dengan urutan sebagai berikut: 1. Mulai dari sel dengan biaya transportasi terkecil. 2. Alokasikan jumlah barang ke sel tersebut dengan jumlah yang tersedia di sumber tersebut, atau dengan jumlah permintaan di tujuan tersebut, mana yang lebih kecil. 3. Hapus sel yang telah terisi dari tabel. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga semua sumber dan tujuan terisi. - Metode Vogel Approximation Method (VAM) : Metode VAM adalah metode yang mengalokasikan jumlah barang dari sumber ke tujuan dengan urutan sebagai berikut: 1. Hitung selisih antara dua biaya transportasi terkecil berikutnya pada setiap baris dan kolom. 2. Pilih baris atau kolom dengan selisih terbesar. 3. Alokasikan jumlah barang ke sel dengan biaya transportasi terkecil pada baris atau kolom tersebut. 4. Hapus sel yang telah terisi dari tabel. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga semua sumber dan tujuan terisi. Metode-metode transportasi di atas dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah transportasi yang sederhana. Untuk masalah transportasi yang kompleks, biasanya digunakan metode-metode lain yang lebih kompleks, seperti metode Stepping Stone atau metode MODI. Pengujian optimalitas dalam masalah transportasi pabila kita telah dapatkan sebuah jawab layak dasar atau basic feasible solution selanjutnya yang ingin kita lakukan adalah menguji apakah jawaban kita tersebut sudah optimal, dalam hal ini minimum. Menemukan solusi optimal dari feasible solusi awal dimana untuk memeriksa dan merubah distribusi solusi feasible awal, dapat dlakukan dengan modified distribution (MODI) metode. Untuk melakukan in pertama kali perlu dilakukan identifikasi dan mengevaluasi setiap sel.