Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks

IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

EVALUASI SALURAN DRAINASE EKSISTING DAN RENCANA


PERBAIKAN SALURAN DRAINASE UNTUK PENGENDALIAN
BANJIR PERUMAHAN METRO SERPONG, TANGERANG

EVALUATION OF EXISTING DRAINAGE CHANNEL AND


DRAINAGE CHANNEL REPAIR PLAN FOR METRO SERPONG
HOUSING FLOOD CONTROL, TANGERANG

Muhammad Ikhsan*1, Trihono Kadri2


1,2
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta
*e-mail: 1ikhsan1103@gmail.com

ABSTRAK
Evaluasi saluran drainase yang berlokasi di kawasan Perumahan Metro Serpong, Tangerang.
Kawasan Perumahan Metro Serpong tersebut mengalami kebanjiran yang diakibatkan karena
saluran drainase yang tidak bisa menampung dan mengalirkan air secara normal. Penelitian ini
bertujuan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada kawasan Perumahan Metro Serpong
yang tergenang. Berdasarkan metode yang digunakan, didapatkan hasil analisa hidrologi dan
hidrolika yang akan dibandingkan untuk mendapatkan besarnya kapasitas saluran drainase yang
dibutuhkan untuk memenuhi debit banjir yang terjadi pada daerah tersebut. Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas saluran drainase lebih kecil dibandingkan
dengan debit banjir rasional. Oleh karena itu, saluran drainase di kawasan Perumahan Metro
Serpong akan diperbaiki dengan memperbesar dimensi saluran drainase untuk memperbesar
kemiringan dasar salurannya juga. Dengan begitu, saluran drainase dapat menampung dan
mengalirkan air secara lancar.

Kata kunci : Evaluasi Saluran Drainase, Saluran Drainase, Banjir

ABSTRACT

Evaluation of drainage channels located in the Serpong Metro Housing area, Tangerang. Serpong
Metro Housing Area is flooded due to drainage channels that cannot accommodate and drain
water normally. This study aims to resolve the problems that occur in the flooded Serpong Metro
Housing area. Based on the method used, obtained the results of hydrological and hydraulics
analysis which will be compared to get the amount of drainage channel capacity needed to meet
the flood discharge that occurred in the area. The results obtained in this study indicate that
drainage channel capacity is smaller compared to rational flood discharge. Therefore, the
drainage channel in the Metro Serpong Housing area will be improved by enlarging the
dimensions of the drainage channel to enlarge the base slope of the channel as well. That way, the
drainage can accommodate and drain water smoothly.

Keywords : Drainage Channel Evaluation, Existing Drainage, Flooding

A. PENDAHULUAN perencanaan kota (perencanaan infrastruktur


A.1 Latar Belakang khususnya).
Drainase merupakan salah satu fasilitas Pada kenyataannya banyak jaringan drainase
dasar yang dirancang sebagai sistem guna yang tidak maksimal kinerjanya dan keluar dari
memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi yang sebenarnya. Saat ini sedang
merupakan komponen penting dalam meningkatnya pembangunan perkotaan yang
seharusnya juga memperhatikan jaringan

51
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

drainase yang akan dibuatnya dengan desain dievaluasi adalah kapasitas saluran drainase
dan perencanaan jaringan drainase yang baik eksistingnya sudah dapat menampung debit
dan matang agar tidak menyebabkan terjadinya limpasan atau belum. (b) Dalam evaluasi
banjir atau genangan di sekitar kawasan penelitian ini dibagi menjadi tiga daerah, yaitu
tersebut. saluran A, saluran B dan saluran C yang berada
Pada kawasan perumahan Metro Serpong, di lintasan kereta api dengan luas 31,9 ha. (c)
Cisauk, Kota Tangerang perlu adanya Membandingkan antara kapasitas saluran
pengendalian banjir dikarenakan terdapat eksisting dengan debit banjir rasional yang
saluran drainase yang berupa gorong-gorong diperhitungkan pada analisa hidrologi tersebut.
pada lintasan K.A di stasiun Cisauk. Saluran
tersebut ternyata tidak dapat menampung dan B. STUDI PUSTAKA
menerima volume air dari kawasan perumahan B.1 Drainase Perkotaan
Metro Serpong yang menyebabkan banjir di Menurut Wesli (2008), drainase perkotaan
perumahan Metro Serpong, Cisauk. Selain itu, dan jalan raya umumnya dipakai saluran dengan
terdapat dua saluran lagi yang memiliki lapisan. Saluran ini bisa berupa saluran terbuka
kapasitas kurang dari volume air yang ada yang atau saluran yang diberi tutup dengan lubang-
menyebabkan terjadinya genangan di lubang kontrol di tempat-tempat tertentu.
sekitarnya. Saluran yang diberi tutup bertujuan agar saluran
A.2 Rumusan Masalah memberikan pandangan yang lebih baik atau
Rumusan masalah berdasarkan latar ruang gerak bagi kepentingan lain di atasnya.
belakang dari penelitian ini adalah: (a) berapa Tabel 1. Kriteria Desain Hidrologi Sistem
besarnya debit banjir yang terjadi di dalam Drainase Perkotaan
kawasan tersebut. (b) Berapa kebutuhan
dimensi rencana saluran drainase yang
diperlukan dengan membandingkan debit banjir
dan kapasitas saluran drainase untuk dapat
menerima debit air di dalam kawasan tersebut.
(c) Bagaimana solusi yang digunakan untuk
Sumber: Sistem drainase perkotaan yang
pengendalian banjir.
berkelanjutan (Suripin, 2004).
A.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: (a) melakukan
B.2 Dimensi Saluran
evaluasi saluran drainase apakah saluran
Dimensi saluran harus mampu mengalirkan
tersebut dapat menampung dan mengalirkan air.
debit rencana atau debit yang dialirkan oleh
(b) meramalkan solusi yang tepat dari
saluran (Qs) sama atau lebih besar dari debit
permasalahan yang ada agar tidak terjadi
rencana (QT). Jika dilihat dari hubungan ini
genangan air lagi.
dapat ditunjukkan sebagai berikut :
A.4 Manfaat Penelitian
Qs ≥ QT
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini
Perolehan debit suatu penampang saluran
adalah mengetahui kapasitas apron saat ini,
(Qs) dapat digunakan dengan rumus seperti di
mengetahui kapan akan terjadi titik jenuh
bawah ini :
(kapasitas maksimum) dan mengetahui
Qs=As×V
pengembangan luasan apron yang dibutuhkan.
Keterangan :
A.5 Batasan Masalah
Qs = Debit penampang saluran (m3/det)
Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
As = Luas penampang saluran tegak lurus arah
(a) Penelitian ini dilakukan pada kawasan
aliran (m2)
perumahan Metro Serpong, dimana yang
52
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

V = Kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran Y t : reduced variate sebagai fungsi dari
(m/det) waktu ulang T
Kecepatan rata-rata aliran pada suatu aliran
Y n : reduced mean sebagai fungsi dari
bisa dihitung dengan rumus Manning seperti di
banyak data
bawah ini, yaitu :
Sn : reduced standar deviation sebagai
V= 1/n×R^(2⁄3)×S^(1⁄2)
R=As/P fungsi dari banyak data
Keterangan : 2. Metode Log Pearson
V= Kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran Metode distribusi Log Person tipe III
(m/det) menganjurkan untuk mengkonversikan
n = Koefisien kekasaran Manning rangkaian data hujan menjadi bentuk
R = Jari-jari hidrolisis (m) logaritmis dan menghitung nilai rata-
S = Kemiringan saluran ratanya, persamaannya adalah sebagai
As = Luas penampang saluran tegak lurus arah berikut :
1
aliran (m2) Log R  .  log R
n
P = Keliling basah saluran (m)
Tabel 2. Koefisien Kekasaran Manning
Sd =
  log R  log R 
2

n 1

G=
n   log R  log R  3

 n  1  .  n  2  .  Sd 3
Maka didapat :
B.3 Kerapatan Deras Curah Hujan
Rt =

10 log R  K . Sd 
Kerapatan deras hujan adalah kemungkinan
Keterangan : log R = log x
kejadian rata-rata terjadinya curah hujan dalam
3. Metode Iwai Kodoya
suatu periode ulang (return period). Perhitungan
Persamaan umum metode Iwai Kodoya
deras hujan dilakukan dengan 3 (tiga) metode adalah sebagai berikut :
yaitu :
x  b
1. Metode Gumbel   C . log
Xo  b
t = X + S . K log (Xo + b) adalah harga rata-rata dari
Dimana: log (x + b)
n n n
 X2  X .  X log Xo =
1
.  log x
S  1 1 n
1
n 1
perkiraan harga b :
Yt  Yn n
K 1
.  bi ,
n
Sn b= m 
m 10
i 1
dimana :
Xt : hujan harian maksimum rencana xs . xt  Xo 2
bi =
2 Xo   xs  xt 
untuk periode ulang T tahun
X : harga rata-rata data perkiraan harga Xo :
S : standar deviasi Xo = log ( xo + b )
n
1
.  log ( xi  b )
K : faktor frekuensi yang merupakan
=
fungsi dari waktu ulang n
i 1

53
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

perkiraan harga C : dimana


n 2 Tc = Waktu konsentrasi (jam)
1 2  xi  b 
C

n 1
.   log


xo  b  to = Waktu alir diatas lahan (jam)
i 1
ts = Waktu alir di saluran (jam).
2n 2
= . X . Xo 2 ∆h = Beda tinggi elevasi dasar saluran hulu dan
n 1
hilir (km)
n
X
2

1
.   log  xi  b  2 L = Panjang saluran (km)
n V = Kecepatan aliran disaluran (km/jam)
i n
dimana :
xs : harga pengamatan dengan nomor B.6 Koefisien Run-Off
urutan m dari yang terbesar Koefisien run off adalah koefisien limpasan
xt : harga pengamatan dengan nomor aliran permukaan yang besarnya sangat
urutan m dari yang terkecil. bervariasi tergantung dari penggunaan lahan
n : banyak data. dan kemiringan suatu lahan. Koefisien aliran
m : (angka bulat, dibulatkan keangka yang mendekati kenyataan adalah koefisien
yang terdekat). rata-rata dari suatu Catchment area sesuai
dengan penggunaan lahan tersebut dan
B.4 Intensitas Hujan
pendekatan yang dipakai adalah dengan
Intensitas hujan adalah ketinggian curah
menggunakan Koefisien referensi yang ada.
hujan dalam satuan mm yang terjadi pada suatu
kurun waktu (jam) dimana air tersebut
C. METODE
berkonsentrasi dan dinotasikan dengan huruf I,
Kawasan daerah perumahan Metro Serpong
yang artinya tinggi curah hujan yang terjadi
terletak di jalan raya cisauk, Serpong. Lokasi
sekian mm dalam waktu perjam.
perumahan Metro Serpong berdekatan dengan
2/3
R24  24  salah satu stasiun kereta api yaitu stasiun
I  .  
24  t  cisauk. Salah satu permasalahan dari penelitian
Dimana : ini adalah saluran crossing yang berada di
I = Intensitas curah hujan (mm/jam). bawah rel kereta api memiliki kapasitas yang
T = Lamanya curah hujan (jam). lebih kecil dibandingkan dengan volume air
R24= Curah hujan harian maksimum yang ditampung.
(mm/hari). Pada survey yang dilakukan di lapangan,
banyak saluran eksisting pada kawasan
B.5 Waktu Konsentrasi perumahan Metro Serpong yang sudah ada
Waktu konsentrasi (Tc) adalah waktu yang hanya terletak pada salah satu sisi kanan atau
diperlukan oleh air hujan untuk mengalir dari kiri jalan saja. Seharusnya yang tepat itu adalah
suatu titik terjauh pada suatu daerah pengaliran saluran eksisting terletak di dua sisi jalan agar
sampai pada titik yang ditinjau. saluran tersebut bekerja dengan optimal dalam
Untuk daerah yang masih alami dan belum mengalirkan aliran air. Selain itu, ada juga
dikembangkan, besarnya waktu konsentrasi saluran eksisting pada kawasan perumahan
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu waktu Metro Serpong yang terputus atau tidak
pegaliran diatas lahan/overland time (to) dan berlanjut yang menyebabkan terhambatnya
pengaliran disaluran (ts). Persamaan umum aliran air menuju ke hilir.
sebagai berikut: Dalam penelitian ini memiliki metode
Tc = to + ts pengumpulan data primer dan data sekunder.
Ts = L/V Data primer yang diperoleh berupa dimensi
V= 72 . (∆h / L)0,6 saluran drainase, sedangkan data sekunder
54
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

berupa data hidrologi atau curah hujan di lapangan. Saluran drainase ini dibagi menjadi
maksimum. Berikut dapat dilihat bagan alir 3 bagian, yaitu bagian A memiliki kapasitas
metode penelitian: saluran sebesar 0,17 m3/det dengan lebar
saluran 0,6 m dan tinggi saluran 0,64 m, bagian
B memiliki kapasitas sebesar 1,102 m3/det
dengan lebar dasar saluran 2,1 m, lebar atas
saluran 3 m, dan tinggi saluran 0,85 m, dan
bagian C memiliki kapasitas sebesar 1,111
m3/det dengan lebar saluran 0,9 m dan tinggi
saluran 1,6 m. Berikut penampang dari tiap-tiap
saluran:

Gambar 2 Penampang Saluran A dan B


Gambar 1 Bagan Alir
D. HASIL STUDI
D.1 Hasil Analisis Hidrologi
Tabel 4. Hasil Perhitungan Kerapatan Deras Hujan
Dengan Tiga Metode, yaitu Gumbel, Iwai, dan Log
Pearson

Tahun Gumbel Iwai Log Pearson


Gambar 3 Penampang Saluran C
5 144,90 143,16 142,81
10 165,14 160,01 159,54
25 190,72 180,17 179,02 D.4 Perbandingan Hasil Analisis Hidrologi
50 209,69 194,49 192,70 Dan Analisis Hidrolika
100 228,52 208,34 205,77 Dapat dilihat bahwa kapasitas saluran
Data dari Tabel 4 tersebut terdapat hasil drainase tidak bisa menampung debit banjir
perhitungan tiga metode yang berbeda. Dalam yang terjadi. Akibatnya kawasan Perumahan
penelitian ini digunakan pada periode ulang 5 Metro Serpong mengalami kebanjiran.
tahun dengan hasil yang terbesar yaitu metode Seharusnya kapasitas saluran drainase lebih
gumbel sebesar 144,90 mm/hari. besar dibandingkan dengan debit banjir yang
D.2 Perhitungan Debit Banjir terjadi di kawasan tersebut. Dalam penelitian
Dalam perhitungan debit banjir rasional ini yang sudah ada sebelumnya, penilitan ini
dibagi menjadi 3 daerah bagian yaitu daerah A, memiliki kesamaan dalam metode analisa
daerah B dan daerah C. Hasil perhitungan debit hidrologi. Untuk perbedaan dari penelitian
banjir pada daerah A memiliki debit sebesar sebelumnya adalah penelitian ini merencanakan
1,35 m3/det, pada daerah B memiliki debit ulang saluran drainase eksisting guna
sebesar 2,15 m3/det dan pada daerah C memperbaiki saluran drainase untuk
memiliki debit sebesar 2,86 m3/det. mengendalikan banjir pada kawasan tersebut.
D.3 Hasil Analisis Hidrolika
Dalam analisis hidrolika ditinjau dimensi D.5 Rencana Perbaikan Saluran Drainase
saluran dan besarnya kapasitas saluran drainase Pada bagian C, saluran tersebut berada di
bawah crossing rel kereta api. Maka disarankan
55
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks
IPTEKSEN, 5 September 2019, hal: 51-56, ISBN 978-623-91368-1-9, FTSP, Universitas Trisakti.
MUHAMMAD IKHSAN

untuk menambah saluran baru di bawah saluran 3. Rencana pebaikan saluran drainase pada
yang sudah ada dengan material pipa beton bagian A dan B sama – sama memperbesar
yang berdiameter 1 m. Alasan dibuat saluran dimensi dan memperdalam dasar
baru agar tidak terganggunya aktifitas kereta api salurannya. Untuk saluran bagian A
jika harus membongkar saluran yang sudah ada. memiliki kapasitas rencana sebesar 1,7
Dengan perbaikan tersebut kapasitas salurannya m3/det yang sudah lebih besar
menjadi 2,873 m3/det. dibandingkan debit banjir sebesar 1,35
Pada bagian A dan B rencana perbaikan m3/det. Untuk saluran bagian B memiliki
disarankan untuk memperbesar dimensi saluran kapasitas rencana sebesar 7,362 m3/det
agar slope saluran tersebut mengalami yang sudah lebih besar dibandingkan
perbesaran juga. Untuk saluran bagian A dengan debit banjir sebesar 2,86 m3/det.
dimensi salurannya diperbesar menjadi 0,8 m Oleh karena itu, saluran drainase setelah
untuk lebarnya dan 1 m untuk tinggi dilakukan rencana perbaikan dapat
salurannya. Dengan begitu kapasitas saluran mengaliri dan menampung air dan tidak
bertambah menjadi 0,85 m3/det untuk satu lagi mengalami kebanjiran.
saluran. Karena saluran di bagian A terdapat
dua saluran yaitu kanan dan kiri, maka F. UCAPAN TERIMA KASIH
kapasitasnya sebesar 1,7 m3/det. Untuk saluran Terima kasih kepada ketua Jurusan Teknik
bagian B juga diperbesar dimensinya. Lebar Sipil, Konsultan PT. Bina Infratama, dan semua
dasar salurannya 1,4 m, lebar atas saluran 2,4 pihak yang telah membantu saya dalam
m, dan tinggi saluran 2 m. kapasitas saluran penyelesaian dan publikasi jurnal ini.
tersebut menjadi 7,362 m3/det.
REFERENSI
E. KESIMPULAN Setiawan, Ary. 2014. Evaluasi Sistem Saluran
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Drainase Di Ruas Jalan Solo Sragen
perhitungan yang telah dilakukan, yaitu: Kabupaten Karanganyar. Jurnal Teknik
1. Hasil analisis hidrologi dan analisis Sipil UNS, (Vol.2 no.1 (2014)).
hidrolika membuktikan bahwa kapasitas Kementrian Pekerjaan Umum. Peraturan
saluran drainase tidak dapat menampung Menteri Pekerjaan Umum No.12 Tahun
debit banjir yang terjadi. Hal ini 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
disebabkan karena dimensi saluran Drainase Perkotaan.
drainase relatif kecil dan slope saluran Anonim.1997. Drainase Perkotaan. Jakarta :
tersebut juga relatif kecil. Gunadarma Press.
2. Rencana perbaikan saluran drainase pada Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia
bagian C yang terletak di bawah crossing Pustaka Utama. Yogyakarta.
rel kereta api dengan membuat saluran Montarcih, Lily. 2010. Hidrologi Praktis.
baru di bawah saluran yang sudah ada Lubuk Agung, Bandung
sebelumnya. Saluran baru ini Wilson, E.M.1969. Teknik Hidrologi. Bandung:
menggunakan pipa beton yang berukuran 1 Institut Teknologi Bandung.
m dengan kapasitas rencana sebesar 2,873 Fairizi, Dimitri. 2015. Analisis Dan Evaluasi
m3/det sudah lebih besar dari debit banjir Saluran Drainase Pada Kawasan
Perumnas Talang Kelapa Di Subdas
sebesar 2,86 m3/det. Rencana perbaikan ini
Lambidaro Kota Palembang. Jurnal
tidak membongkar saluran yang sudah ada
Teknik Sipil dan Lingkungan, (Vol.3 no.1
agar proses pelaksanaan perbaikan saluran
(2015)).
ini tidak mengganggu aktifitas kereta api
yang berada di atasnya.
56

Anda mungkin juga menyukai