Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WUDHU
"Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah
Bimbingan Ibadah"

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Resti Jannatunna’im : 2223004


Hilwa Humaidah :2223011
Arini Aulia :2223025
Dosen Pengampu :
Ilian Ikhsan, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2024 M/ 1445

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia, rahmat dan hidayahnya. Sholawat beserta salam tidak lupa pula
kami sanjungkan kepada Rasulullah SAW. Kami bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Wudhu” sebagai tugas mata kuliah
Bimbingan Ibadah.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dalam mata kuliah


Bimbingan Ibadah dan atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan makalah
kami. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mata kuliah
Bimbingan Ibadah. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.

Bukittinggi, 07 Maret 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................1
C. Tujuan penulisan .................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................2
A. Pengertian Wudhu ........................................................................................ 2
B. Tujuan wudhu ..........................................................................................3
C. Keutamaan wudhu ...................................................................................3
D. Fardhu wudhu ..........................................................................................4
E. Sunah-sunah wudhu ................................................................................5
F. Hal-hal yang membatalkan wudhu ........................................................6
G. Syarat sah wudhu ....................................................................................6
BAB III PENUTUP ..........................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................. 7
B. Saran .......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Wudhu adalah proses kebersihan yang dilakukan oleh seseorang untuk


membasuh bagian- bagian tubuh sebanyak lima kali dalam sehari.Wudu
sendiri mengandung dua aspek kebersihan; yakni kebersihan lahir berupa
pencucian bagiaan tubuh manusia, dan kebersihan batin yang ditimbulkan
oleh pengeruh wudhu kepada manusia berupa pembersihan dari kesalahan
dan dosa yang dilakukan oleh anggota-anggota tubuh.

Disamping itu bila kita melihat wudhu dari segi kesehatan medis, ada
banyak manfaat bagi orang yang nmengerjakan wudhunya dengan baik.
Sebagian besr proses pembersihan dalam wudhu mengenai kulit manusia.1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan wudhu ?
2. Apa tujuan dari berwudhu ?
3. Apa saja fardhu-fardhu wudhu ?
4. Apa saja rukun wudhu ?
5. Apa saja sunnah wudhu ?
6. Apa saja yang membatalkan wudhu ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian wudhu
2. Untuk mengetahui tujuan wudhu
3. Untuk mengetahui keutamaan wudhu
4. Untuk mengetahui fardhu wudhu
5. Untuk mengetahui sunnah wudhu
6. Untuk mengetahui apa saja yang membatalkan wudhu

1
Muhammad Afif, urgensi wudhu dan relefansinya, vol.3, jurnal studi hadis, 2018, hal.216

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian wudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah,diambil dari bahasa arab
yaitu al wadha’ah berarti kebersihan.Kata wudhu’ adalah perbuatan dari wadhu’
adalah air yang digunakan berwudhu.2Sedangkan menurut syara’ artinya
membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil. Orang yang hendak
melaksanakan sholat, wajib lebih dahulu berwudhu, karena wudhu adalah menjadi
syarat sah sholat.3
Dalil dalil diisyaratkannya wudhu berasal dari al quran, sunah, dan ijma’:
1. Dalil dari Al-Qur’an
Allah berfirman didalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 6,yang berbunyi:
‫وا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم‬ ۟ ‫س ُح‬ َ ‫ق َو ْٱم‬ ِ ِ‫وا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْٱل َم َراف‬ ۟ ُ‫صلَ ٰوةِ فَٱ ْغ ِسل‬ َّ ‫ٰيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓو ۟ا إِذَا قُ ْمت ُ ْم إِلَى ٱل‬
‫سف ٍَر أَ ْو َجا َٰٓ َء أَ َحدٌ ِمن ُكم‬ َ ‫علَ ٰى‬ َ ‫ض ٰ َٰٓى أَ ْو‬ َ ‫وا ۚ َوإِن ُكنتُم َّم ْر‬ ۟ ‫ٱط َّه ُر‬َّ َ‫َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ْٱل َك ْعبَي ِْن ۚ َوإِن ُكنت ُ ْم ُجنُبًا ف‬
‫وا بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْيدِي ُكم ِم ْنهُ ۚ َما‬ ۟ ‫س ُح‬ َ ‫ٱم‬ ْ َ‫طيِبًا ف‬ َ ‫ص ِعيدًا‬ َ ‫وا‬ ۟ ‫ُوا َما َٰٓ ًء فَتَيَ َّم ُم‬ َ ِ‫ِمنَ ْٱلغَآَٰئِ ِط أَ ْو ٰلَ َم ْست ُ ُم ٱلن‬
۟ ‫سا َٰٓ َء فَلَ ْم ت َِجد‬
َ‫ع َل ْي ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرون‬ َ ُ‫ج َو ٰ َل ِكن ي ُِريدُ ِلي‬
َ ُ‫ط ِه َر ُك ْم َو ِليُتِ َّم نِ ْع َمتَ ۥه‬ ٍ ‫ع َل ْي ُكم ِم ْن َح َر‬ َ ‫ٱّللُ ِليَجْ َع َل‬ َّ ُ‫ي ُِريد‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang
air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur. QS.Al-Maidah(5):6
2. Dalil dari Sunnah
“Allah tidak akan menerima shalat salah seorang dari kalian, jika ia berhadats hingga
ia berwudhu.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 135, 6954 dan Muslim no. 225)

2
Abu Malik Kamal , Shahih fikih as-sunnah ( Jakarta: Pustaka Azzam: 2010) hal.164

3
Moh Rifai’,Tuntunan shalat lengkap (Semarang; PT. Karyatoha Putra: 2020) hal.16

2
A. Tujuan wudhu
1. Untuk menghilangkan hadast kecil dari tubuh
2. Sebagai syarat sah sholat
B. Keutamaan Wudhu
1. Wudhu dapat menghapus dosa dosa kecil
2. Wudhu dapat melepas belengu setan
3. Mengangkat derajat seorang hamba
4. Jalan menuju syurga
5. Wudhu adalah cahaya bagi hamba pada hari kiamat
6. Wudhu merupakan tanda khusus bagi umat saat menuju telaga syurga4
Dari Humran bekas budak ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu :

‫س َل‬َ ‫غ‬ َ ‫ ث ُ َّم‬،ٍ‫س َل َوجْ َههُ ثَالَثَ َم َّرات‬َ ‫غ‬ َ ‫ ث ُ َّم‬،‫ض َوا ْستَ ْنثَ َر‬ َ ‫ض َم‬ َ َ‫ فَغ‬:َ‫ضأ‬
ْ ‫ ث ُ َّم َم‬،ٍ‫س َل َكفَّ ْي ِه ثَالَثَ َم َّرات‬ َّ ‫عا ِب َوض ُْوءٍ فَت ََو‬َ َ‫أ َ َّن ع ُْث َمانَ د‬
‫س َل ِرجْ لَهُ ْاليُ ْمنَى إِلَى ْال َك ْع َبي ِْن‬ َ ‫ ث ُ َّم‬،ُ‫سه‬
َ ‫غ‬ َ ْ‫س َح َرأ‬ َ ‫ ث ُ َّم َم‬، َ‫س َل َيدَهُ ْاليُس َْرى مِ ْث َل ذلِك‬
َ ‫غ‬َ ‫ ث ُ َّم‬،ٍ‫ق ثَالَثَ َم َّرات‬ ِ َ‫َيدَهُ ْاليُ ْمنَى إِلَى ْالمِ ْرف‬
‫ئ هذَا ث ُ َّم قَا َل‬ِ ‫ضأ َ نَحْ َو ُوض ُْو‬ َّ ‫سلَّ َم ت ََو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫هللا‬ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ َرأَيْتُ َر‬:َ‫ ث ُ َّم قَال‬، َ‫س َل ْاليُس َْرى مِ ْث َل ذَلِك‬ َ ‫غ‬َ ‫ ث ُ َّم‬،ٍ‫ثَالَثَ َم َّرات‬
‫غف َِر َلهُ َما تَقَد ََّم‬ َ ‫ث فِ ْي ِه َما َن ْف‬
ُ ُ ‫سه‬ ُ ‫ال يُ َح ِد‬ َ ‫ئ َهذَا ث ُ َّم َق‬
َ ‫ام فَ َر َك َع َر ْك َعتَي ِْن‬ ِ ‫ضأ َ نَحْ َو ُوض ُْو‬ َّ ‫ َم ْن ت ََو‬: ‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
ُ ‫َر‬
‫مِ ْن ذَ ْن ِب ِه‬.

“‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu minta diambilkan air wudhu lalu berwudhu. Dia
basuh kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian berkumur-kumur dan menghirup air
ke hidung lalu mengeluarkannya. Lalu membasuh wajahnya tiga kali, kemudian
membasuh tangan kanannya hingga ke siku tiga kali, begitupula dengan tangan kirinya.
Setelah itu, ia usap kepalanya lantas membasuh kaki kanannya hingga ke mata kaki tiga
kali, begitupula dengan kaki kirinya. Dia kemudian berkata, ‘Aku pernah melihat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian
Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua
raka’at dan tidak berkata-kata dalam hati dalam kedua raka’at tadi, maka diampunilah
dosa-dosanya yang telah lalu.’”

4
Abu Malik Kamal , Shahih fikih as-sunnah ( Jakarta: Pustaka Azzam: 2010) hal.164

3
C. Fardhu-fadhu wudhu
Fardhunya wudhu ada enam:
1. Niat
Bacaan niat wudhu:
‫ض ِاهللِ تَعَالَى‬ ْ َ‫ن ََويْتُ ْال ُوض ُْو َء ل َِر ْف ِع ْال َحدَثِاْال‬
ً ‫صغَرفَ ْر‬
Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."
2. Membasuh Wajah
Menurut Imam Nawawi, batas wajah dalam wudhu secara vertikal adalah antara tempat
tumbuhnya rambut hingga dagu bagian bawah. Secara horisontal, antara kedua telinga
tangan-kiri.

3. Membasuh Tangan
Dalam membasuh tangan, seluruh kulit, kuku, dan rambut mulai ujung jari hingga siku
harus terbasuh. Termasuk kulit di bawah kuku. Karena itu, kulit yang ada bawah kuku
perlu dijaga kebersihannya agar tak ada kotoran yang dapat mengahalangi air sampai
pada kulit.

4. Mengusap sebagian kepala


Batasan minimal mengusap sebagian kepala adalah sampainya air ke sebagian kecil
kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala. Adapun mengusap rambut yang
menjuntai di luar area kepala (misalnya rambut kepala yang menjuntai di wilayah bahu
atau punggung) maka itu dianggap tidak sah.

5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki


Dalam membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki ini adalah semua bagian anggota
tubuh yang ada pada area tersebut seperti rambut, kuku dan sebagainya.

6. Tertib.
Tertib adalah melakukan kegiatan wudhu tersebut secara berurutan sebagaimana
urutan di atas, yakni dimulai dengan niat dan membasuh muka, membasuh kedua tangan
beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan membasuh
kedua kaki beserta kedua mata kaki.5
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:”Barang siapa berwudhu dan

5
Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, Fiqih sunnah (Jakarta timur: Pustaka Al-kaustar :2013) hal.23

4
membaguskan wudhunya (menyempurnakan wudhu dengan memperhatikan fardhu dan
sunah-sunahnya),maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-
kukunya”. (HR Muslim).
D. Sunah-sunah wudhu
Sunah wudhu banyak sekali, diantaranya:
a) Bersiwak
b) Membaca basmalah
c) Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
d) Berkumur kumur
e) Membasuh lubang hidung sebelum berniat
f) Menyapu seluruh rambut kepala dengan air
g) Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
h) Menyapu kedua telinga luar dan dalam
i) Menigakalikan membasuh
j) Menyela nyela jari jari tangan dan kaki
k) Membaca doa sesudah wudhu 6
َ‫ اللّ ُه َّم ا ْجعَ ْلنِي مِ نَ التَّ َّوابِين‬،ُ‫سولُه‬ َ ً ‫ َو أ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدا‬،ُ‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن ال إله إال هللاُ َو ْح َدهُ َال ش َِريكَ لَه‬
ُ ‫ع ْب ُدهُ َو َر‬
َ َ ‫َو ا ْجعَ ْلنِي مِ نَ ْال ُمت‬
‫ط ِ ّه ِرين‬
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Mahaesa, tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk golongan yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk golongan
yangmenyucikan diri.
Membaca doa setelah wudhu mengandung banyak manfaat. Dijelaskan oleh DR H
Sagiran melalui buku Gantung Wudhu, kalimat َ‫ط ِه ِرين‬ َ َ‫الل ُه َّم اجْ عَ ْلنِي مِ نَ التَّ َّوا ِبينَ َو اجْ عَ ْلنِي مِ نَ ْال ُمت‬,
َ َ‫ مِ نَ ْال ُمت‬diartikan sebagai orang-orang yang bertobat.
kata َ‫ط ِه ِرين‬
Dari tobat tersebut artinya menyucikan kita dari dosa-dosa dengan perantara wudhu.
Karenanya, dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa tetesan air wudhu ibarat
bergugurannya dosa-dosa kita. Dengan memanjatkan doa tersebut, Allah SWT
menjadikan kita sebagai orang-orang yang suci.

6
Moh Rifai’,Tuntunan shalat lengkap (Semarang; PT. Karyatoha Putra: 2020) hal.17

5
E. Hal-hal yang membatalkan wudhu
a. Segala sesuatau yang keluar dari lubang kemaluan dan anus, Imam Syafi‟i merujuk
kepada dalil sebagai berikut : ﴾٤٣‫اوجاءاحدمنكم منالغائط ﴿النساء‬Artinya : Atau kembali dari
tempat buang air ....(QS. An Nisa: 43). Terdapat Hadis yang menyatakan pendapat
seperti diatas adalah sebagai berikut : ‫كنت رجال مداء فامرت املقداد ان يسأل النيب صلى اهلل عليو‬
‫والفظ للبخاري‬،‫ فيهالوضؤ(متفق عليو‬: ‫ )وسلم فسألو فقال‬Artinya : “Aku adalah lelaki yang suka
mengelurakan air madzi, maka aku menyuluh al Miqdad bertanya kepada Nabi SAW,
lalu Al Miqdad menanyakannya maka Nabi SAW, bersabda ”mengeluarkan air madzi
mewajibkan wudhu” (muttafaq ‟alaih lafaz hadist menurut riwayat Bukhori. Hadis lain
yang menyatakan kentut adalah membatalkan wudhu, Hadisnya adalah sebagai berikut :
“Apabila seseorang di antara kalian kentut di dalam salatnya , hendaklah dia keluar dari
salatnya dan berwudhu lalu mengulangi lagi salatnya”.
b. Hilangnya akal Segala sesuatu yang keluar dari jalan (lubang kemaluan dan lubang
anus), baik yang jarang maupun yang biasa.
( ”Jika salah seorang diantara kamu bagun tidur hendaklah ia mencuci tangannya ke
dalam bejana air wudhu”. (H.R Bukhari dan Tirmidzi).
c. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan asing (yang bukan muhrim). Sesuai
dengan firman Allah : ”Atau Kamu menyentuh wanita ” (QS. Al Maidah: 6).
d. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Imam Syafi‟i mengambil dasar dari Hadits
yang diriwayatkan oleh Khamsah mengenai menyentuh kemaluan termasuk
membatalkan wudhu adalah sebagai berikut : ” Barang siapa yang memegang
kemaluannya, hendaklah ia berwudhu” (Riwayat Khamsah dan dinilai sahih oleh Imam
Turmudzi dan Imam Ibnu Hibban).7
F. Syarat-syarat wudhu
a. Islam
b. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu pekerjaan.
c. Tidak berhadast besar
d. Dengan air suci lagi menyucikan
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air, sampai ke anggota wudhu. Misalnya
getah, cat dan sebagainya.

7
Sutrisno, Istidlal batalnya wudhu,vol.12, Jurnal pemikiran hukum dan hukum islam, 2021, hal.291

6
f. Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan mana yang sunnah.8

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Wudhu adalah mensucikan anggota badan tertentu dengan air untuk menghilangkan
hadast kecil. Berwudhu wajib dilakukan sebelum mengerjakan sholat. Berwudhu harus
dilakukan dengan tertib dan benar sesuai dengan Al Quran dan sunnah. Jika berwudhu
dengan benar, kita akan mendapatkan pahala dan menyehatkan badan. Anggota badan
yang dibasuh air wudhu akan bersinar kelak di hari akhir.

2. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulisan
makalah ini lebih baik lagi kedepanya. Penulis juga menyarankan pembaca tidak
hanya cukup membaca materi ini, tetapi juga mencari referensi lain yang
berkaitan demi hasil yang lebih baik lagi untuk pembaca, tidak terkecuali dengan
penulis. Terima kasih.

8
Moh Rifai’,Tuntunan shalat lengkap (Semarang; PT. Karyatoha Putra: 2020) hal.17

7
DAFTAR PUSTAKA
Afif Muhammad, 2018, urgensi wudhu dan relefansinya, jurnal studi hadis, vol.3.
Malik Abu Kamal , Shahih fikih as-sunnah ( Jakarta : Pustaka Azzam, 2010).
Rifai’Moh, Tuntunan shalat lengkap (Semarang; PT. Karyatoha Putra, 2020).
Sulaiman Syaikh Ahmad Yahya Al-Faifi, Fiqih sunnah (Jakarta timur: Pustaka Al-
kaustar, 2013).
Sutrisno, 2021, Istidlal batalnya wudhu, Jurnal pemikiran hukum dan hukum islam,
vol.12.

Anda mungkin juga menyukai