Anda di halaman 1dari 3

KEBUTUHAN VS KEINGINAN

Oleh: Ahmad Gozali

Dikutip dari Majalah ALIA

Hati-hati kalau Anda tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan


keinginan. Karena kalau Anda tidak bisa membedakan yang mana itu yang
masuk sebagai kebutuhan dan yang mana yang sebenarnya masuk
sebagai keinginan, bisa-bisa Anda menjadi orang yang boros.

Dan boros ini bisa menjadi biang masalah dalam keuangan Anda. Dengan
hidup boros, lama kelamaan bisa terjadi defisit. Pemasukan Anda sudah
tidak mampu lagi membiayai pengeluaran yang terus membesar karena
sifat boros. Dan kalau sudah defisit, seringkali mencari jalan keluar yang
singkat yaitu dengan berhutang. Hutang, apalagi yang berbunga, bisa
membuat Anda bangkrut. Dan bangkrut itu adalah akhir dari nasib
keuangan Anda.

Karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka


dengan ringannya Anda bisa mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk
membeli sesuatu. Padahal mungkin uang itu akan lebih bermanfaat kalau
sekiranya digunakan untuk hal lainnya.

Tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan juga bisa


membuat Anda tidak bisa menentukan dengan baik prioritas dalam
melakukan pembelanjaan. Malah, bisa jadi Anda mengorbankan suatu
kebutuhan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Apa sih bedanya antara kebutuhan dan keinginan?

Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan


antara kebutuhan atau keinginan. Tapi sebagai panduan, seroang kawan
saya memberi definisi berikut:

Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat


mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut
yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau
kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal
yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau
setidaknya kurang sejahtera.

Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang


diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas.
Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya
kesejahteraannya tidak berkurang.
Itu kalau kita lihat dari segi kepuasan atau kesejahteraan seseorang. Tapi
yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap
orang. Sedangkan saya sendiri berpendapat bahwa untuk membedakan
antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu
dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi
utamanya.

Contoh sederhana, makan adalah kebutuhan yang tidak terelakan. Bukan


cuma manusia, setiap makhluk hidup butuh yang namanya makan. Makan
akan memberikan tenaga dan kesehatan bagi manusia, maka makan
makanan yang bergizi adalah kebutuhan kita semua.

Makanan memiliki fungsi utama sebagai sumber energi untuk tubuh.


Sedangkan memberikan rasa enak adalah fungsi tambahan dari makanan.
Maka makanan enak adalah keinginan, bukan kebutuhan. Tapi bukan
berarti tidak boleh makan makanan yang enak-enak. Hanya saja kita perlu
mempertimbangkan dulu apakah pengeluaran untuk makanan enak itu
akan mengorbankan kebutuhan yang lain atau tidak.

Contoh lain. Berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca.
Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga. Bagi
sebagian orang mungkin memang dibutuhkan untuk berpakaian dengan
jenis tertentu untuk kepantasannya, seperti memakai dasi atau jas. Tapi
apakah perlu memakai pakaian yang bermerk dan mahal? Saya rasa
pakaian bermerk dan mahal bukan lagi kebutuhan, tapi keinginan saja.

Rumah juga kebutuhan, tempat kita tinggal dan bernaung. Agar rumah bisa
berfungsi dengan baik, rumah juga ditunjang dengan berbagai
perlengkapan rumah tangga seperti televisi, kulkas, dan perabotan lainnya.
Setiap alat dan perabotan itu memiliki fungsinya masing-masing. Selama
itu digunakan sesuai dengan fungsinya, itu adalah kebutuhan. Tapi kalau
sudah digunakan untuk “pamer”, sekedar menunjukkan kepada tetangga
bahwa kita pun mampu membeli seperti mereka. Saya rasa itu bukan lagi
kebutuhan, itu hanya keinginan. Dan keinginan seperti ini sebaiknya tidak
dituruti.

Standar kebutuhan dan keinginan bagi setiap orang bisa jadi berbeda.
Tentunya sangat tergantung dari kondisi lingkungan, aktivitas harian,
tuntutan pekerjaan/profesi dan sebagainya.

Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa


menunjang aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian,
maka mobil adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Jika fungsi
mobil adalah untuk alat transportasi, membawa kemana kita akan pergi.
Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam
aksesories mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan
berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya
rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa
ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.

Apalagi memiliki beberapa jenis mobil, padahal kita hanya bisa


menggunakannya satu saja. Saya rasa itu sudah jelas keinginan, sama
sekali bukan kebutuhan.

Kalau kita sudah bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana
keinginan maka kita bisa menentukan prioritas, mana yang harus
didahulukan dan mana yang bisa ditunda.

Tidak ada salahnya memang kita memenuhi keinginan kita untuk sekali-kali
makan di restoran untuk merayakan sesuatu, atau memasang aksesori
mobil agar lebih aman dan nyaman. Tapi ingat, jangan sampai hal iu
mengorbankan kebutuhan kita yang lain yang lebih penting.

Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua


keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan
kebutuhan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana
pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus
mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua
adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang.

Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan


mengabaikan kebutuhan. Dan jangan sampai melupakan bahwa
kebutuhan tidak musti semua datang sekarang, karena masih ada
kebutuhan untuk dipenuhi di masa depan. Sedangkan yang namanya
keinginan manusia tidak akan pernah ada batasnya, nanti atau sekarang.

Jadi, buat apa memenuhi keinginan Anda sekarang tapi mengorbankan


kebutuhan Anda dan keluarga di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai