Anda di halaman 1dari 12

PPh Pasal 23

oleh :

PURNO MURTOPO

October 17, 2023


PPh Pasal 23
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
244/PMK.03/2008
 Tanggal 31 Desember 2008
PEMOTONG PPh PASAL 23
 Badan Pemerintah
 Subjek Pajak Dalam Negeri
 Penyelenggara Kegiatan
 Bentuk Usaha Tetap
 Perwakilan Perusahaan LN Lainnya
 OP yang ditunjuk sebagai Pemotong
 OP yang menjalankan usaha dan
menyelenggarakan pembukuan

Penghasilan yg dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau


telah jatuh tempo pembayarannya yg berasal dari :

PENYELENG. KEGIATAN
MODAL PENYERAHAN
(SELAIN YG TLH DIPOTONG
JASA
PPh PS. 21)
PENGHASILAN YANG
DIKENAKAN PEMOTONGAN
PPh PASAL 23

 Dividen termasuk dividen dari perusahaan asuransi kpd


pemegang polis dan pembagian SHU koperasi.
 Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan
dgn jaminan pengembalian utang.
 Royalti
 Hadiah, penghargaan, bonus dan sejenisnya selain yang
telah dipotong PPh Ps. 21

Imbalan sehubungan dengan :


 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dgn pengguna an harta
selain sewa atas tanah dan/atau bangunan
 Jasa Teknik
 Jasa Manajemen
 Jasa Konsultan
 Jasa Konstruksi
 Jasa Lain selain jasa yang telah dipotong PPh Ps. 21
TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN

PPh PASAL 23

Tarif 15% x Jumlah Bruto (Tidak Final) :


 Dividen
 Bunga
 Royalti
 Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya

Tarif 2% x Jumlah Bruto (Tidak Final)


atas Sewa (selain sewa tanah/bangunan), jasa teknik,
jasa manajemen, jasa konsultan, jasa konstruksi, dan
jasa lain.
Jasa Lain (PMK No. 244/PMK.03/2008
tgl 31 Des 2008)
Jasa lain sebagaimana dimaksud terdiri dari:
a. Jasa penilai (appraisal);
b. Jasa aktuaris;
c. Jasa akuntansi , pembukuan, dan atestasi laporan
keuangan;
d. Jasa perancang (design);
e. Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambang-
an minyak dan gas bumi (migas), kecuali yang
dilakukan oleh Bentuk Usaha Tetap (BUT);
f. Jasa penunjang di bidang penambangan migas;
g. Jasa pengeboran (drilling) dan jasa penunjang di
bidang penambangan selain migas;
Jasa Lain (Permenkeu No. 244/PMK.03/2008
tgl 31 Des 2008)
h. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar
udara;
i. Jasa penebangan hutan;
j. Jasa pengolahan limbah;
k. Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services);
l. Jasa perantara dan atau keagenan;
m.Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga,
kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan
KPEI;
n. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang
dilakukan oleh KSEI;
Jasa Lain (Permenkeu No. 244/PMK.03/2008
tgl 31 Des 2008)
o. Jasa pengisian suara (dubbing) dan atau sulih
suara;
p. Jasa mixing film;
q. Jasa sehubungan dengan software komputer,
termasuk perawatan, pemeilharaan dan
perbaikannya;
r. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan,
listrik, telepon, air, gas, AC, dan atau TV kabel,
selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
mempunyai ijin dan atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
Jasa Lain (Permenkeu No. 244/PMK.03/2008
tgl 31 Des 2008)
s. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,
peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel,
alat transportasi/kendaraan dan atau bangunan,
selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai ijin
dan atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
t. Jasa maklon;
u. Jasa penyelidikan dan keamanan;
v. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
w. Jasa pengepakan;
Jasa Lain (Permenkeu No. 244/PMK.03/2008
tgl 31 Des 2008)
x. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu
dalam media masa media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi;
y. Jasa pembasmian hama;
z. Jasa kebersihan atau cleaning service;
aa. Jasa katering atau tata boga.
Tidak ber-NPWP…..
 Dalam hal WP yang menerima atau
memperoleh penghasilan tidak mempunyai
NPWP maka besarnya tarif PPh Ps. 23
adalah 100% lebih tinggi.
Dikecualikan dari Pemotongan PPh
Pasal 23
 Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;
 Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan
SGU dengan hak opsi;
 Dividen sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3)
huruf f dan dividen yang diterima orang pribadi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (2c);
 Bagian laba yg diterima atau diperoleh anggota dari
perseroan komanditer yg modalnya tidak terbagi atas
saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi;
 SHU koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada
anggotanya;
 Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan
usaha atas jasa keuangan yang berfungsi sebagai
penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai