Anda di halaman 1dari 21

1.

Ramlan

Nilai- nilai leluhur Bangsa dan Negara adalah pancasila yang selama ini sebagai perekat dan
pengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa ras dan
agama namun bisa saling menghormati dan menghargai karena mengamalkan perinsip binika
Tunggal ika yang diajarkan oleh uud 45.Keyakinan Pancasila sbgi Idiologi Bangsa dan Negara yang
menanam dan mengamalkankan nilai-nilai dasar bela Negara seperti

a. kecintaan pada tanah air


b. kesadaran berbangsa dan bernegara
c. mengamalkan nilai-nilai pancasila

Pelaksanaan dan pengamalan Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja
organisasi pelayanan publik yang menunjukkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme sebagai
pengamalan dari nilai leluhur pendiri Bangsa yang harus ditanam dan diamalkan oleh setiap pribadi
ASN dan segenap penerus generasi Bangsa

2. Wahyu

Indikator keberhasilan :

Peserta mampu mengaktualisasikan kemampuan awal bela negara dengan pengembangan integritas
dan kepemimpinan guna mengelola kinerja organisasi pelayanan publik secara berkesinambungan
sebagai wujud dari upaya bela negara

Rangkuman Materi Terkait Nilai-Nilai Dasar Bela Negara

a. Kondisi ideal ketahanan nasional


Kondisi ideal ketahanan nasional tertuang pada Panca gatra sebagai berikut :
1. Gatra ideologi
Merupakan kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran
ideologi Pancasila
2. Gatra politik
Merupakan kondisi kehidupan politik bangsa yaitu demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan
UUD NRI 1945 agar mampu memelihara stabilitas politik dan mampu menerapkan politik luar
negeri yang bebas aktif
3. Gatra ekonomi
Merupakan kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi
berlandaskan Pancasila untuk memeilhara stabilitas eknmi yang sehat dan dinamis serta mampu
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan meuwujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata
4. Gatra sosial budaya
Merupakan kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional
berlandaskan Pancasila, agar mampu membentuk dan mengembangkan masyarakat Indonesia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang dan memiliki kemampuan untuk
menangkal penetrasi asing yang tidak sesuai
5. Gatra pertahanan keamanan
Merupakan kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara agar mampu
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasilnya, serta mampu mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman

b. Integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik


Modal utama dalam membangun integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik adalah etika
dan akuntabilitas yang didasari pengetahuan dan pemahaman wawasan kebangsaan dan nilai-nilai
dasar bela negara.
Integritas akan semakin meningkatkan kepercayaan publik.
Bagaimana membangun integritas?
Melalui penerapan etika, kompetensi, akuntabilitas dan transparansi yang berujung kepada
peningkatan kepuasan / kepercayaan publik

Bagaimana aktualisasi kemampuan awal bela negara?


Seluruh warga negara, dalam hal ini khususnya ASN, upaya awal bela negara diselenggarakan
melalui pengabdian sesuai dengan profesi.

Kita harus siap secara psikis dan fisik.

Tidak hanya aksi fisik di lingkungan kerjanya masing-masing, namun juga jati diri, sikap, dan prilaku
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia terhadap Pancasila, serta rela berkorban
bagi bangsa dan negara.

Contoh Aktualisasi Bela Negara Pada Tempat Bertugas


Berikut adalah gambaran contoh Aktualisasi Bela Negara pada lingkungan kerja saya saat ini di
UPT. Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (PSMB), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah :
UPT. PSMB merupakan salah pengemban amanat UU no 20 tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian sebagai salah satu Lembaga Penilaian Kesesuaian yang dapat memberikan
penilaian kesesuaian. Dilanjutkan melalui Pergub 44 tahun 2020 bahwa kewenangan UPT. PSMB
adalah memberikan layanan pengujian dan sertifikasi mutu barang kepada masyarakat, secara
spesifik layanan yang dapat diberikan adalah layanan pengujian komoditi, kalibrasi alat dan
sertifikasi produk SNI.
Dalam memberikan layanan secara langsung ke masyarakat tersebut, UPT. PSMB menyusun dan
menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 17025 dan 17065 serta persyaratan / peraturan
lainnya yang relevan.
Dalam sistem manajemen tersebut, perihal etika, akuntabilitas, profesionalitas, transparansi alur
kerja serta integritas berlandaskan nilai-nilai Pancasila tertuang didalamnya.

Contoh konkret sebagai berikut :


1. Disiplin masuk dan pulang kerja
2. Berpakaian sesuai aturan ASN
3. Ramah dalam memberikan layanan
4. Memiliki alur proses layanan yang jelas dan terstruktur
5. Memberi penjelasan yang baik perihal alur proses layanan
6. Melaksanakan proses pengujian, kalibrasi, dan sertifikasi produk secara profesional dan
terstandarisasi
7. Menjaga kerahasiaan pelanggan
8. Tidak memihak
9. Memiliki alur pengaduan layanan

Poin yang harus diingat adalah KEPUASAN PELANGGAN (dalam hal ini publik)

Intinya adalah kita sebagai abdi negara / pelayan publik harus berperilaku dengan nilai-nilai
Pancasila dan bela negara (siap secara psikis) untuk kemudian mengaplikasikan secara fisik di
lingkungan tempat kita bertugas agar dapat menciptakan kepemimpinan yang berintegritas dan
berlandaskan Pancasila demi peningkatan pelayanan publik.
3. Safrizal

Tugas Kelompok 3

Soal :

Aktualisasi Kemampuan awal Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja organisasi
pelayanan public dalam kerangka nilai dasar bela Negara

Jawab :

Aktualisasi akan selalu melekat dalam kehidupan setiap individu kebutuhan akan aktualisasi
sebagai puncak dari kebutuhan manusia menjadi hal akan selalu muncul dalam berbagai
lingkungan kehidupan dan memunculkan keunikan tersendiri dalam hal cara
mengiplementasikannya, Hakikat pembinaan kesadaran bela negara adalah upaya untuk
membangun karakter bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme serta
memiliki ketahanan nasional yang tangguh guna menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dan terpeliharanya pelaksanaan pembangunan nasional dalam mencapai
tujuan nasional.

Etika yang baik akan memberikan kesan yang baik di mata lawan bicara kita, terutama kaitannya
dalam hal memberikan pelayanan dalam konteks ASN. Terlebih lagi, Etika sikap dan perilaku
birokrasi merupakan sesuatu yang tak dapat ditawar lagi. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa Etika dibentuk berdasarkan nilai-nilai etik. Dengan pandangan demikian, pelanggaran etika
dapat dianggap sebagai pelanggaran yang lebih mendasar meskipun jika tidak memiliki kaitan
yuridis, karena hal itu merupakan pelanggaran atas nilai-nilai dasar pembentuk hukum. Pada
akhirnya, etika ini akan dan harus mewujud dalam bentuk akuntabilitas penyelenggaraan
pelayanan publik dan pemerintahan pada umumnya.

Bela Negara dalam kontek dan implementasi dalam pelaksanaan sebagai ASN misalnya dalam
pelayanan publik, integritas organisasi pelayanan publik akan meningkatkan kepercayaan publik.
Sementara keberadaan etika, kompetensi, akuntabilitas, dan tentunya transparansi yang menjadi
pembangun integritas, juga akan meningkatkan kepuasan publik. Resultan kepercayaan dan
kepuasan publik selanjutnya menjadi indikator penting bagi kinerja organisasi. Namun demikian,
jika kinerja tersebut tidak lahir dari pemahaman serta aktualisasi wawasan kebangsaan dan nilai-
nilai dasar bela negara, maka kinerja organisasi justru dapat menjadi kontraproduktif karena
terdeviasi dari amanah negara dan rakyat yang harus diemban oleh ASN.
Bela negara merupakan amanat konstitusi dan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga
negara. Bela negara tidak identik dengan wajib militer, karena siapa pun dan profesi apapun dapat
menerapkan sikap bela Negara.

Kualitas pelayanan publik pada pemerintah salah satunya bergantung pada komponen –
komponen pembentuknya. Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Dari sinilah terbentuk
mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi dalam sebuah organisasi. Kompleksitas berarti
struktur organisasi tersebut menerapkan tingkat pembagian kerja, dan tingkat jabatan. Komponen
formalisasi berkaitan dengan standard operating procedure (SOP). Terakhir, sentralisasi berkaitan
dengan kewenangan pengambilan keputusan.

Kondisi ketiga komponen struktur organisasi inilah yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik
pemerintah. Apabila pemerintahan memiliki pembagian kerja yang sesuai kebutuhan. Memiliki SOP
yang jelas untuk tiap jenis pelayanannya. Serta penerapan desentralisasi yang bertanggungjawab
sehingga pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan fleksibel. Tentu dapat menunjang kualitas
pelayanan publik.

Faktor- Faktor yang mempengaruhi dalam pelayanan Publik

1. Faktor organisasi sturktur organisasi

Kualitas pelayanan publik pada pemerintah salah satunya bergantung pada komponen –
komponen pembentuknya. Kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi. Dari sinilah terbentuk
mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi dalam sebuah organisasi. Kompleksitas berarti
struktur organisasi tersebut menerapkan tingkat pembagian kerja, dan tingkat jabatan. Komponen
formalisasi berkaitan dengan standard operating procedure (SOP). Terakhir, sentralisasi berkaitan
dengan kewenangan pengambilan keputusan.

Kondisi ketiga komponen struktur organisasi inilah yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik
pemerintah. Apabila pemerintahan memiliki pembagian kerja yang sesuai kebutuhan. Memiliki SOP
yang jelas untuk tiap jenis pelayanannya. Serta penerapan desentralisasi yang bertanggungjawab
sehingga pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan fleksibel. Tentu dapat menunjang kualitas
pelayanan publik.

2. Faktor Aparat/ pelayan public

Sebagai pelaksana kegiatan dan proses penyelenggaraan pemerintahan. Kemampuan aparatur


pemerintah ini turut pula berperan penting dalam menentukan tingkat kualitas pelayanan publik
pemerintah. Bagaimana pemerintah mengelola dan membekali aparat sebagai sumber daya
manusia yang dimiliki sehingga pemerintahan dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.

Dengan adanya perkembangan teknologi memungkinkan pemerintah lebih mudah dalam


melakukan pengelolaan SDM. Pemerintah dapat menggunakan aplikasi pengelolaan SDM. Semua
proses pengelolaan mulai dari pendataan data pegawai, mutase, kehadiran pegawai, hingga
penggajian dapat dikelola dengan lebih efektif dan efisien

3. Faktor sistem pelayanan publik

Untuk memberikan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat dibutuhkan sistem yang tertata.
Selain berimbas pada kecepatan pelayanan, sistem pelayanan publik yang baik dapat menekan
pungli dan tindak korupsi. Syarat pelayanan yang jelas, batas waktu, prosedur, serta tarif
pelayanan yang transparan dapat mendorong tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan pemerintah. Guna memberikan pelayanan yang lebih baik. Saat ini pelayanan publik
banyak yang diintegrasikan menjadi satu pintu. Beberapa kota di Indonesia mulai
memanfaatkan sistem informasi manajemen perizinan terpadu guna mendukung pelayanan satu
pintu. Sistem informasi yang lebih dikenal dengan e-government ini dapat mendukung
penyelenggaraan layanan menjadi lebih jelas, mudah, dan transparan. Ketika pemerintah
menerapkan pelayanan publik yang baik, maka tidak hanya masyarakat yang merasa terbantu.
Namun kinerja pemerintah juga akan semakin efektif dan efisien. Proses yang yang biasanya
berbelit dan lama menjadi lebih efisien. Dari sisi pemerintah, data yang masuk terdokumentasi
dengan baik sehingga dapat menjadi rujukan dikemudian hari. Penerapan teknologi dapat menjadi
salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
4. Yepi

AKTUALISASI KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA MELALUI KESINAMBUNGAN INTEGRITAS DAN


KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM KERANGKA KERJA NILAI – NILAI DASAR BELA
NEGARA

Semakin maju suatu bangsa akan sulit juga bangsa tersebut untuk melindungi negaranya
dari ancama yang selalu datang. Dengan arus globalisasi dan modernisasi dunia ini suatu negara
akan semakin mudah untuk digoyahkan. Suatu Negara akan semakin kuat pertahanannya bila saja
bangsa tersebut bersatu padu untuk memperjuangkan negara dalam melindungi dan membela
hak hak yang dimiliki didalam suatu negara itu sendiri. Namun semakin berkembangnya zaman dan
semakin maraknya arus globalisasi dunia tidak jarang membuat lalai bangsa akan kesadaran untuk
melindungi dan membela negaranya dari ancaman ancaman yang terjadi Pada dasarnya semua itu
memerlukan proses dan waktu yang sangat sulit dan panjang untuk mewujudkannya. Kesulitan
tersebut tentunya berdasar pada kesadaran masing masing masyarakat akan pentingnya
melindungi dan membela negara ini. Banyak mereka pribadi mementingkan kepentingan mereka
pribadi dibandingkan dengan kepentingan bangsanya, mereka menganggap kepentingan tersebut
bukan untuk mereka melainkan untuk para petinggi daerah dan Negara. Ketika bicara mengenai
bela negara, tentu akan menyangkut perihal Ketahanan Nasional. Upaya bela negara merupakan
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara kesatuan republik
indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu melindungi, membela, dan
mempertahankan apa yang mimiliki dari ganguan orang lain. Berdasarkan kondisi yang objektif di
atas diperlukan peran dari pemimpin untuk turut serta dalam mengisi dan ikut bertanggungjawab
atas bela Negara. Karena setiap pemimpin harus di tumbuhkan rasa bela Negara. Adapun unsur –
unsur bela Negara yang harus ditanam dalam seorang pemimpin sebagai berikut :

1. Cinta tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Yakin akan pancasila sebagai ideologi Negara
4. Rela berkurban untuk bangsa dan Negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tentunya memerlukan pelayanan atau bantuan


dari orang lain. Oleh karena itu pelayanan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan
pelayanan publik diharapkan pada terselenggaranya pelayanan untuk memenuhi kepentingan
umum atau kepentingan perorangan melalui cara-cara yang tepat dan sesuai dengan yang
diharapkan oleh pihak yang dilayani sehingga terdapat kepuasaan bagi para pihak. Pelayanan
adalah proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan
dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan. Pelayanan publik
merupakan pemberian pelayanan atau melayani kebutuhan orang lain ( masyarakat ) yang
mempunyai kepentingan terhadap organisasi yang bersangkutan dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditentukan.
a. Gatra Ideologi
Bagi bangsa Indonesia pancasila merupakan ideologi yang bersifat finaldan tidak dapat ditawar
lagi sebagai konsep dasar tentang kehidupan yangdicita-citakan. Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi
sumber aspirasikehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan-keamanan bangsa dan
Negara Indonesia baik dalam memberikan gambaran masyarakat yang dicita-citakan maupun
dalam melandasi, memotivasi, mendorong dan membimbing pencapaiannya.
b. Gatra Politik
Sistem politik negara Indonesia menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan nasional yang
dalam perumusannya dibagi ke dalam tahap-tahap utama berupa jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek.
c. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat
meliputi pengelolaan factor produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa serta dengan usaha-
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
d. Gatra Sosial
Tiap masyarakat memiliki 4 unsur penting bagi eksistensi dan kelangsungan hidupnya yaitu
Struktur sosial, Pengawasan sosial, Relasi social dan Standar sosial.
e. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan-keamanan adalah bidang kehidupan nasional Indonesia yang diupayakan untuk
melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup
dan perkembangan kehidupan bangsa dan negara serta terpenuhinya hak dan kewajiban warga
negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

Aktualisasi Bela Negara Pada Tempat Bertugas

1. Terdapatnya pelayanan yang merata dan sama yaitu dalam pelaksanaan tidak ada diskriminasi
yang diberikan oleh aparat pemerintah terhadap masyarakat. Pelayanan tidak menganaktirikan
dan menganak emaskan keluarga, pangkat, suku, agama dan tanpa memandang status ekonomi.
Hal ini membutuhkan kejujuran dan tenggang rasa dari para pemberi pelayanan tersebut

2. Pelayanan yang diberikan harus tepat pada waktunyaPelayanan oleh aparat pemerintah dengan
mengulur waktu dengan berbagai alasan merupakan tindakan yang dapat mengecewakan
masyarakat. Mereka yang membutuhkan secepat mungkin diselesaikan akan mengeluh kalau tidak
segera dilayani.

3. Pelayanan harus merupakan pelayanan yang berkesinambungan Ddalam hal ini berarti aparat
pemerintah harus selalu siap untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
membutuhkan bantuan pelayanan.

5. Tika

TEMA : AKTUALISASI KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA MELALUI KESINAMBUNGAN


INTEGRITAS DAN KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM KERANGKA KERJA NILAI
NILAI DASAR BELA NEGARA

Aktualisasi adalah proses implementasi seorang individu dari minat, kreativitas, keinginan
untuk berkembang (menurut perfilyeva), sedangkan menurut pratika (2014) aktualisasi diri adalah
kecenderungan untuk mengembangkan bakat dan kapasitas diri. Aktualisasi diri dalam kaitannya
dengan Aparatur Sipil Negara dapat meningkatkan prestasi kerja mereka.Kemudian selain
aktualisasi diri kita juga peru mengetahui nilai nilai dasar bela Negara yang terdiri dari :

1. Kecintaan kepada tanah air


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Yakin kepada Pancasila dan Ideologi Negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
5. Memiliki kemampuan bela Negara baik secara psikis maupun fisik
6. Semangat mewujudkan Negara yang berdaulat, adil dan makmur

Berdasarkan poin diatas tentunya kita sebagai seorang pemimpin harus mempunyai mempunyau
nilai nilai dasar bela Negara tersebut selain kita juga harus mempunyai Integritas dan Kinerja
organisasi Pelayanan Publik sejatinya akan menghasilkan kebijakan yang akan tertuang dalam
regulasi yang dibuat untuk kepentingan rakyat, sehingga perlu ditekankan bahwa segenap
rencana kerja pemerintah dan pemerintah daerah merupakan perwujudan bela Negara sesuai
tugas dan fungsinya masing masing. Kemudian untuk mendukung itu semua perlu adanya kondisi
idel ketahanan nasional yang tertuang dalam Panca Astra Gatra yang terdiri dari :

1. Gatra Ideologi,
2. Gatra Politik
3. Gatra Ekonomi
4. Gatra Sosial Budaya
5. Gatra Pertahan Keamanan
Panca Astra Gatra di harapkan dapat mampu terbentuk dalam setiap individu bangsa Indonesia ini
dimana kesiapan setiap warga Negara secara psikis dan fisik merupakan kemampuan awal bela
Negara warga tersebut dan akhirnya akan membentuk wawasan kebangsaan dan nilai nilai dasar
bela Negara mengarah pada pembangunan integritas dan kinerja organisasi yang
berkesinambungan. Sebagaimana telah diketahui bahwa keberadaan etika dan akuntabilitas yang
didasari pengetahuan dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan dan nilai nilai dasar bela
Negara adalah modal pembangunan integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik.

Untuk itu dalam tugas kelompok ini kami mengambil aktualisasi dalam proses
Pengaggaran APBD yang dimana kami rasa cukup kompleks dalam menggambarkan Integritas dan
kinerja organisasi pelayanan publik yang di tampung dalam wadah Tim Anggaran Pemerintah
Daerah atau biasa kita sebut dengan Tim TAPD. Berikut akan kami paparkan siklus penganggaran :
Dalam proses pelaksaan penggangaran tentunya di mula dengan menyerap Aspirasi
aspirasi masyarakat dimana dalam hal ini akan berjalan secara demokratis yang juga termasuk
dalam Gatra Politik serta nilai bela Negara kita sebagai seorang pemimpin akan mengerti mana
yang menjadi prioritas kita untuk kemaslahatan masyarakat kita yang juga harus disandingkan
dengan prioritas prioritas nasional dan prioritas daerah kemudian sesuai dalam Gatra Ideologi
dalam proses ini kita akan memilah memilih mana aspirasi yang sesuai dengan ideologi bangsa kita
dan memunculkan kegiatan kegiatan yang dapat mempersatu bangsa dengan itu akan muncul nilai
nilai dasar bela Negara yang berbunyi semangat menguwujudkan Negara yang berdaulat, adil dan
makmur. Setelah aspirasi dikumpulkan dalam bentuk RKPD akan dibahas dan dibuat rancangan
KUA tentu kita bias memasukkan juga selain hasil dari aspirasi aspirasi masyarakat kita juga bias
memasukkan kreatifitas untuk kemajuan pelayanan public kita seperti contohnya pada OPD
Bapenda dimana mempunyai pelayanan public berupa Samsat. Untuk mendapatkan penerimaan
daerah yang tinggi kita harus punya inovasi inovasi untuk mewujudkan integritas kita sebagai
pelayan public serta kita harus membuat kemudahan kemudahan yang bias langsung dirasakan
oleh masyarakat mengingat zaman sekarang sangat erat kaitannya dengan IT, internet dan
sebagainya. Dengan kenyamanan masyarakat dalam membayar pajak tentu akan timbul Gatra
ekonomi dimana pemerintah provinsi riau khususnya dapat menjaga, memelihara kestabilan
ekonomi serta dapat mampu menciptakan kemandirian ekonomi. Seperti hal yang kita ketahui
sampai saat ini proporsi penggaran kita dalam APBD masih di dominasi oleh Dana Transfer
pemerintah pusat. Gatra Sosial budaya (diisi oleh OPD lain yang punya keterkaitan bias
disperidag dan yang lainnya) serta gatra pertahanan kemanan (opd biro hokum atau satpol pp)

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan Dalam konteks pelayanan publik, integritas
organisasi pelayanan public akan meningatkan kepercayaan public. Sementara keberadaan etika,
kompetensi, akuntabiitas, dan tentunya transparansi yang menjadi pembangunan integritas, juga
akan meningkatkan kepuasan public.
6. Nenny

Aktualisasi Kemampuan Awal Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja
organisasi pelayanan publik dalam kerangka kerja nilai-nilai dasar bela Negara

Kesadaran bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara. Sesuai dengan

Pasal 27 Ayat (3),Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.

Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Artinya secara konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa
Indonesia sebagai hak dan kewajiban setiap warga Negara.

Undang-Undang Republik Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, pasal 2 dan pasal 9
Ayat (1) dan (2) yang pada intinya bahwa setiap warga Negara ikut serta dalam usaha pembelaan
Negara yang diselenggarakan dalam Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Begitu pula
dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI diatur dalam pasal 7
Ayat (1) yang pada prinsipnya TNI mempertahankan kedaulatan Negara berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara RI

Kedaulatan bangsa dan negara tidak boleh hanya dimaknai dalam bidang pertahanan keamanan,
wilayah, dan politik, namun juga di segenap bidang kehidupan nasional, mencakup hubungan
internasional, kependudukan, sumber daya dan lingkungan, ideologi, hukum, ekonimi, social
budaya, hingga IPTEK. Secara hakiki, dengan demikian Bela Negara merupakan manifestasi dari
kesadaran segenap Bangsa dan Warga Negara Indonesia melalui jiwanya, kewajibannya, dan
kehormatannya untuk mengdapi segala macam Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan
(AGHT) yang ketika diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku, maka jiwa, kewajiban, dan
kehormatan tersebut menjelma menjadi “Upaya Bela Negara” atau yang oleh Inpres No. 7 Tahun
2018 dipertegas debagai “Aksi Nasional Bela Negara”.

NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA adalah :

1.Cinta Tanah Air

2.Sadar Berbangsa dan Bernegara

3.Setia kepada Pancasila sebagai ideologi Negara

4.Rela Berkoban untuk Bangsa dan Negara

5.Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara

6.Semangat Menwujudkan Negara yang berdaulat, Adil dan Makmur.


Dalam mewujudkan suatu pelayana public yg berkeadilan. Sebagaimana yg diharapkan
masyarakat. Perlua ada nya ASN yg mempunyai Integritas yg mumpuni. Sehingga dlm pelaksanaan
tugas tdk mudah dipengaruhi hal hal yg merusak dari pada pencapaian nilai nilai dasar bela Negara.
Karena didalam nilai nilai dasar bela Negara tersebut tertuang prinsip kekokohan utk kemajuan
Negara dan ketentraman masyarakat.

Peran ASN dalam penerapan aktualisasi kemampuan awal bela Negara adalah dengan cara :

1. Ikut serta dalam melestarikan kebudayaan daerah dan tidak terpengaruh dengan budaya asing
2. Mengamalkan dan memahami nilai-nilai pancasila
3. Taat akan hukum dan peraturan –peraturan pemerintah
4. Menerima segala perbedaan seperti perbedaan agama, suku bangsa, ras dan antar golongan
5. Menjaga nama baik sebagai asn

7. Santy

AKTUALISASI KEMAMPUAN BELA NEGARA MELALUI KESINAMBUNGAN INTEGRITAS DAN


KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK DALAM KERANGKA KERJA

Kemampuan awal bela negara adalah potensi dan kesiapan untuk melakukan aksi bela negara di
lingkungan publik.

Kemampuan awal bela negara secara psikis memiliki sifat disiplin, kejujuran , berintegritas, bekerja
keras, bertanggung jawab , percaya pada diri sendiri, mengendalikan emosional, senantiasa
memelihara jiwa raga serta meningkatkan spritual untuk mencapai dan mewujudkan tujuan
negara.

Kemampuan awal bela negara secara fisik : memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani
yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.

Adapun indikator nilai memiliki kemampuan bela negara meliputi :

1. Memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dam kecerdasan


dalam mengatasi kesulitan
2. Senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya
3. Ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
4. Terus membina kemampuan jasmani dan rohani
Pada organisasi pelayanan publik hakekat bela negara:

Untuk mengoptimalkan pelayanan publik kepada masyarakat perlu adanya ASN yang memiliki
integritas yang didasari kepada nilai-nilai kemampuan awal bela negara sehingga akan
terwujudnya kedaulatan bangsa dan negara.

Peran ASN :

Berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dan tujuan negara yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945.

Memberikan ide-ide kreatif dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi ASN khususnya
sebagai pengabdi dan pelayan bagi masyarakat.

8. Risda

Indikator keberhasilan :

Peserta mampu mengaktualisasikan kemampuan awal bela negara dengan pengembangan integritas
dan kepemimpinan guna mengelola kinerja organisasi pelayanan publik secara berkesinambungan
sebagai wujud dari upaya bela negara

Rangkuman Materi Terkait Nilai-Nilai Dasar Bela Negara

c. Kondisi ideal ketahanan nasional


Kondisi ideal ketahanan nasional tertuang pada Panca gatra sebagai berikut :
6. Gatra ideologi
Merupakan kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran
ideologi Pancasila
7. Gatra politik
Merupakan kondisi kehidupan politik bangsa yaitu demokrasi yang berlandaskan Pancasila dan
UUD NRI 1945 agar mampu memelihara stabilitas politik dan mampu menerapkan politik luar
negeri yang bebas aktif
8. Gatra ekonomi
Merupakan kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi
berlandaskan Pancasila untuk memeilhara stabilitas eknmi yang sehat dan dinamis serta mampu
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan meuwujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata
9. Gatra sosial budaya
Merupakan kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional
berlandaskan Pancasila, agar mampu membentuk dan mengembangkan masyarakat Indonesia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang dan memiliki kemampuan untuk
menangkal penetrasi asing yang tidak sesuai
10. Gatra pertahanan keamanan
Merupakan kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara agar mampu
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan
dan hasilnya, serta mampu mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman

d. Integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik


Modal utama dalam membangun integritas dan kinerja organisasi pelayanan publik adalah etika
dan akuntabilitas yang didasari pengetahuan dan pemahaman wawasan kebangsaan dan nilai-nilai
dasar bela negara.
Integritas akan semakin meningkatkan kepercayaan publik.
Bagaimana membangun integritas?
Melalui penerapan etika, kompetensi, akuntabilitas dan transparansi yang berujung kepada
peningkatan kepuasan / kepercayaan public

Hambatan dalam koordinas kinerja organisasi :


1. Kepentingan sectoral
2. Sentimen dengan mengedapankan pikiran dan kepentingan pribadi/kelompok
3. Tumpang tindih regulasi

Bagaimana aktualisasi kemampuan awal bela negara?


Seluruh warga negara, dalam hal ini khususnya ASN, upaya awal bela negara diselenggarakan
melalui pengabdian sesuai dengan profesi.

Kita harus siap secara psikis dan fisik.

Tidak hanya aksi fisik di lingkungan kerjanya masing-masing, namun juga jati diri, sikap, dan prilaku
cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia terhadap Pancasila, serta rela berkorban
bagi bangsa dan negara.
Contoh Aktualisasi Bela Negara Pada Tempat Bertugas
Berikut adalah gambaran contoh Aktualisasi Bela Negara:
1. Di UPT. Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (PSMB), Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Prov. Riau
UPT. PSMB merupakan salah pengemban amanat UU no 20 tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai salah satu Lembaga Penilaian Kesesuaian yang
dapat memberikan penilaian kesesuaian. Dilanjutkan melalui Pergub 44 tahun 2020 bahwa
kewenangan UPT. PSMB adalah memberikan layanan pengujian dan sertifikasi mutu barang
kepada masyarakat, secara spesifik layanan yang dapat diberikan adalah layanan pengujian
komoditi, kalibrasi alat dan sertifikasi produk SNI.
Dalam memberikan layanan secara langsung ke masyarakat tersebut, UPT. PSMB
menyusun dan menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 17025 dan 17065 serta
persyaratan / peraturan lainnya yang relevan. Dalam sistem manajemen tersebut, perihal etika,
akuntabilitas, profesionalitas, transparansi alur kerja serta integritas berlandaskan nilai-nilai
Pancasila tertuang didalamnya.

Contoh konkret sebagai berikut :


10. Disiplin masuk dan pulang kerja
11. Berpakaian sesuai aturan ASN
12. Ramah dalam memberikan layanan
13. Memiliki alur proses layanan yang jelas dan terstruktur
14. Memberi penjelasan yang baik perihal alur proses layanan
15. Melaksanakan proses pengujian, kalibrasi, dan sertifikasi produk secara profesional dan
terstandarisasi
16. Menjaga kerahasiaan pelanggan
17. Tidak memihak
18. Memiliki alur pengaduan layanan

Poin yang harus diingat adalah KEPUASAN PELANGGAN (dalam hal ini publik)

Intinya adalah kita sebagai abdi negara / pelayan publik harus berperilaku dengan nilai-nilai
Pancasila dan bela negara (siap secara psikis) untuk kemudian mengaplikasikan secara fisik di
lingkungan tempat kita bertugas agar dapat menciptakan kepemimpinan yang berintegritas dan
berlandaskan Pancasila demi peningkatan pelayanan publik.

Mohon masukan bapak ibu, mengingat keterbatasan waktu, hanya segini yang dapat dituangkan..
Terkait ipoleksosbudhankam secara spesifik menunggu masukan dari bapak ibu sekalian..
Lebih dan kurang mohon maaf..

Contoh konkret aktualisasi bela negara, sebagai berikut :


1. Menciptakan sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
2. Membentuk jiwa kebersamaan, dan solidaritas, antar sesame rekan seperjuanagn
3. Membentuk mental dan fisik yang Tangguh
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai dengan kemampuan diri
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
6. Membentuk iman dan taqwa pada agama yang dianut ole h individu
7. Berbakti kepada, orang tua, bangsa, dan agama
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu, dalam melaksanakan kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesame

9. Riri

Pemaparan Kelompok:

Aktualisasi Kemampuan Awal Bela Negara melalui kesinambungan integritas dan kinerja organisasi
pelayanan publik dalam kerangka kerja nilai-nilai dasar bela negara

# Nilai-nilai dasar Bela Negara

1. Kecintaan kepada Tanah Air


2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
4. Rela Berkorban demi Bangsa dan Negara
5. Memiliki kemampuan Bela Negara baik secara Psikis mau pun Fisik
6. Mewujudkan Negara yang berdaulat, adil dan makmur

Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menerapkan kepemimpinannya haruslah memiliki
kemampuan untuk tanggap terhadap perubahan yang ada dilingkungannya, menganalisa
permasalahan, serta mengelola perubahan yang terjadi.

Berbagai teladan dari ASN di zaman kemerdekaan, Pancasila, UUD NRI 1945, Wawasan Nusantara,
nilai-nilai dasar Bela Negara, serta segenap wawasan kebangsaan lainnya, sesuai fungsinya, dapat
menjadi pedoman dan alat untuk menghadapi perubahan-perubahan yang pada akhirnya
bertujuan untuk memberikan efek yang positif.
Contoh di BPKAD

Bagi keuangan daerah, Baik dari segi Pengangaran, Penatausahaan dan terutama dalam
pertanggung jawaban yang ada pada perangkat daerah. Keterbukaan Informasi sangat di
perlukan. Dengan melakukan pencatatan dan Pelaporan yang Jujur yang dilaksanakan dengan
sistem aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat yang pelaksana memberikan banyak
manfaat seperti pembayaran yang tepat waktu, tepat sasaran, pencatatan keuangan yang lebih
rapi dan terdokumentasi secara baik, meminimalisir terjadinya penyalahgunaan uang negara yang
dengan sendirinya ini merupakan salah satu bentuk dari bela negara dari segi pengelolaan
keuangan daerah yang lebih baik.

A. Penerapan

Kontek penerapan bela negara dengan kesesuaian kondisi kekinian bagi seorang Aparatur Sipil
Negara di lingkungan kerjanya dengan konsep kepemimpinan Pancasila merupakan suatu
kewajiban yang harus dijalankan seperti :

1. Penegakan diliplin

Disiplin merupakan salah satu sikap dan cerminan diri serta rasa tanggungjawab terhadap
kewajiban dalam melaksanakan tugas-tugas yang diamanahkan. Disiplin sebagai titik awal dari
peningkatan kinerja dalam rangka upaya memberikan pelayanan publik yang baik serta tepat
waktu. Dengan sikap penuh kesadaran bahwa ketidak disiplinan merupakan suatu tindakan yang
bertentangan dengan moral-moral perjuangan bangsa.

2. Menciptakan suasana harmonis

Keberagaman yang ada didalam suatu unit kerja haruslah dikelola dengan bijak. Dengan latar
belakang yang berbeda-beda baik dari status kepegawaian, usia, pendidikan, karakter dan lain
sebagainya tentu perlu disikapi dengan seksama agar tidak terjadi gesekan-gesekan yang akan
menganggu terciptanya suasana kerja yang baik. Untuk itu diperlukan kepemimpinan yang dapat
memberikan contoh dan tauladan yang bisa memahami dan mengerti terhadap segenap aspirasi .

3. Peningkatan kopetensi

Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia yang ada dilingkungan unit kerja sebagai
pemimpin haruslah mampu melakukan pembinaan-pembinaan yang tidak hanya dari segi
peningkatan skil dalam bekerja tetapi juga pembinaan mental dan spiritual.

4. Inovasi

Saat ini kami yang bekerja di lingkungan Pertanggungjawaban keuangan daerah ikut terlibat
langsung dalam pengembangan sistem SIPD permendagri 90 tahun 2020 , turut serta menyusun
konsep-konsep pembayaran secara non tunai yang dituangkan dalam Instuksi Gubernur Nomor 1
tahun 2018 tentang Pelaksanaan Transaksi Non Tunai di Lungkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Sistem pembayaran secara non tunai adalah sebuah keniscayaan dari kemajuan teknologi secara
global. Transaksi non tunai memberikan efek yang positif bagi pengelolaan keuangan daerah,
terutama dalam pengelolaan belanja yang ada pada bendahara perangkat daerah. Dengan
melakukan pembayaran secara non tunai yang dilaksanakan dengan sistem aplikasi yang
dikembangkan oleh bank pelaksana memberikan banyak manfaat seperti pembayaran yang tepat
waktu, tepat sasaran, pencatatan keuangan yang lebih rapi dan terdokumentasi secara baik,
meminimalisir terjadinya penyalahgunaan uang negara yang dengan sendirinya ini merupakan
salah satu bentuk dari bela negara dari segi pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik.

Penerapan Kepemimpinan dan Nilai Dasar Bela Negara dalam Kompetisi dan Konflik Kepentingan
Sikap dan penerapan kepemimpinan adalah suatu yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin
dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan denga n norma-norma dan kultur sesuai dengan nilai-
nilai bela negara untuk mencapai tujuan bersama.

Kepemimpinan perlu diimplementasikan secara nyata dalam memimpin, dan akan diuji sejauh
mana jiwa kepemimpinan seseorang dapat berjalan dan bertahan untuk mennyelesaikan tugas dan
permasalahan dalam suasana kompetisi dan konflik kepentingan.
Itulah yang menjadi landasan dalam kehidupan bernegara, di mana sikap bela negara memerlukan
kepemimpinan guna mempersiapkan warga negara dalam menghadapi persoalan sosial dan
negara.

10. Sulaiman

Konsep Bela Negara

Konsep bela negara disusun dengan perangkat perundangan, mengatur bagimana tentang
patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dar negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara Setiap warga negara memiliki kewajiban
yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan
seorang warga negara pada tanah airnya, sebagaimana UUD 45 Pasal 27 ayat (3)
mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1) mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” Dengan
amandemen UUD 45 Pasal 30, konsep bela negara tidak lagi menjadi keewajiban namun
sudah menjadi hak setiap warga negara, dalam arti luas semua usaha untuk menjaga
bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme yang merupakan
perwujudan rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses berkehidupan dalam negara
dan bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Selain itu,
pembelaan bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan keaktifan dalam berperan aktif untuk
mewujudkan kemajuan bangsa dan negara

Rangkuman Materi Terkait Nilai-Nilai Dasar Bela Negara

e. Kondisi ideal ketahanan nasional


Kondisi ideal ketahanan nasional tertuang pada Panca gatra sebagai berikut :
11. Gatra ideologi
Keyakinan akan pancasila sebagai idieologi bangasa menjadi mental dasar
setiap warga negara.
12. Gatra politik
Pancasila dan UUD NRI 1945 merupakan tujuan dan visi bernegara, harus
dijadikan sistim politik yang dikembangkan dan dilaksanakan sebagai
pencerminan interaksi antara masukan dan keluaran berdasarkan Pancasila
yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila, dimana dalam
mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat,
dinamis, mempu memelihara stabilitas politik.
13. Gatra ekonomi
Perekonomian negara yang berlandaskan Pancasila dengan asaskan
kekeluargaan. stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, dan mampu
meciptakan kemandirian dengan daya saing tinggi serta muaranya untuk
kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pembangunan diharapkan
memantabkan ketahanan ekonomi, melalui iklim usaha yang sehat serta
pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa dan meningkatkan daya saing
dalam lingkup perekonomian global.

14. Gatra sosial budaya


Kehidupan sosial budaya Indonesia yang dijiwai kepribadian nasional
berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun bersatu, berkualitas, maju dan
sejahtera, dalam kehidupan selaras, serasi, seimbang serta kemampuan
menangkal budaya asing yang tidak sesuai budaya nasional. Esensi ketahan
budaya adalah

15. Gatra pertahanan keamanan

Kondisi daya tangkal bangsa indonesia terhadap ancaman yang datang dari luar
maupun dalam negara yang dilandasi nilai bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan
negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta
kemampuan mempertahanankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.

Contoh Aktualisasi Bela Negara dan kesinambungan Integritas di Organisiasi


Tempat Bertugas
Berikut adalah gambaran contoh Aktualisasi Bela Negara dan kesinambungan
Integritas pada lingkungan kerja di Seksi Pembiayaan Agbisnis Bidang Prasarana,
Sarana dan Pertanian :
Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 41 Tahun 2020 Seksi Pembiyan dan Agribisnis
diberi tanggung jawab untuk menangani 2 hal pokok untuk kemajuan dan
kemandirian petani, yaitu ; a. melakukan pembinaan, fasilitasi dan pendampingan
terhadap petani ataupun kelompok tani dalam permodalan usahatani yang
dikembangkan, b. melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap petani
ataupun kelompok tani dalam pengembangan dan penanganan usahatani yang
berbasis agribisnis dengan kemitraan dan pengembangan kelembagaan yang lebih
baik. Sebagaimana tugas dan fungsinya teknis dan pelayanan konsistensi
penerapan norma dan standar pelayanan harus dilaksanakan secara maksimal, agar
apa yang menjadi tujuan organisasi dan Pemerintah Provinsi Riau dalam
pembangunan perrtanian di Riau dapat terlaksana secara baik serta kesulitan modal
usaha bagi petani atau kelompok tani dapat teratasi. Untuk efektifitas pelaksaaan
kegiatan dan menjaga konsistensi penerapan standar pelayanan fungsi dari wadah
pengendalian yang ada harus lebih diperkuat. Sistem Pengendalian Interen (SPIP)
adalah Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sering dikaitkan dengan
upaya pengendalian pelaksanaan tugas dan mengurangi resiko-resiko dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi (Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008). Upaya
pengendalian pelaksanaan tugas dan mengurangi resiko merupakan upaya yang
melekat dan strategis dalam manajemen mutu untuk menjamin mutu pelaksanaan
tugas dan fungsi instansi pemerintah. Mengacu pada defisini, tujuan dan unsur-unsur
SPIP dan penjelasan di atas sesuai dengan PP No. 60 Tahun 2008, maka dapat
disimpulkan bahwa SPIP merupakan proses atau upaya untuk menjamin mutu,
mengendalikan mutu, dan meningkatkan mutu termasuk didalamnya memastikan
fungsi-sungsi pelayanan publik terlaksana secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai