Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
Model Problem based learning (PBL) merupakan pembelajaran
yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran konstruktivis dan
mengharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, kepercayaan diri,
dan keterampilan yang lebih baik secara mandiri. Model ini juga
menggunakan masalah yang benar-benar terjadi di dunia nyata (Wena,
2013). Menurut Syamsidah et al., (2018) pembelajaran berbasis
masalah adalah sebuah pendekatan atau metode bagi peserta didik
untuk memberikan pengetahuan baru dan solusi dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Pembelajaran berbasis masalah diyakini dapat meningkatkan
kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir. Oleh karena itu,
model ini banyak digunakan dalam pembelajaran (Eggen et al., 2012).
Selain itu, model ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menyenangkan, yang mencakup mengajukan pertanyaan, berfokus
pada koneksi interdisipliner, penyelidikan asli, kolaborasi, dan produksi
karya (Hosnan, 2014).
Berdasarkan berbagai uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah model yang
inovatif untuk mempelajari konsep berbasis masalah dan model
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata
untuk memulai pembelajaran. Dalam model ini, siswa dihadapkan pada
masalah yang berbeda dan diberi kesempatan untuk memecahkan
masalah mereka sendiri dengan menggunakan metode ilmiah. Hal ini
memungkinkan siswa untuk memperluas pengetahuan dan
keterampilan pemecahan masalah mereka.
11
12
hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem. Berbeda dengan cara
analisis tradisional yang mempelajari suatu sistem dengan memisahkan
elemen-elemennya, systems thinking melihat sistem melalui perspektif yang
lebih luas. Hal itu menyebabkan output yang dihasilkan oleh systems
thinking lebih akurat dan realistis. Contoh objek dari systems thinking
adalah ekosistem makhluk hidup pada keanekaragaman hayati dimana
terdapat berbagai unsur seperti udara , air, manusia, tumbuhan hewan dan
lain – lain (Checkland, P. 1999).
Berpikir sistem didefinisikan sebagai pendekatan untuk
menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan pemikiran holistik
maupun pemikiran reduksionis secara seimbang. Dengan memahami sistem
secara keseluruhan juga secara mendetail dapat menghindari munculnya
output yang tidak diinginkan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi berpikir sistem, yang berarti kemampuan
untuk menganalisis dan memahami hubungan, mengenali dan memahami
suatu sistem, memprediksi perilaku manusia, dan keterampilan
merencanakan dan memodifikasi sesuatu untuk mendukung pekerjaan
seseorang serta sikap mengambil keputusan dalam wacana berkelanjutan
sebagai solusi dari ketidakpastian suatu fenomena permasalahan yang
dihadapi nya. Dengan kompetensi berpikir sistem, peserta didik dapat
mencapai tujuan program dengan memanfaatkan kemampuan mereka untuk
memahami sistem dan memahami hubungannya (Hidayatno, 2013).
Karakter dari berpikir sistem mampu menyelesaikan permasalahan
yang sulit dengan sangat efektif, dan didalamnya melibatkan permasalahan
kompleks, memiliki banyak feedback baik internal maupun eksternal dan
masalah yang sangat bergantung pada kejadian di masa lalu ataupun
kejadian lain dibanding dengan cara berpikir linier (Checkland, P. 1999).
Menurut PISA (OECD, 2012) salah satu karakter sebuah sistem yaitu living
system (sistem kehidupan), tujuan hirarki dalam living system yaitu sel,
organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem dan biosfer, selain sistem
lingkungan, sistem fisika dan sistem bumi (Rustaman, 2019). Oleh karena
26
Permasalahan
Kurangnya pembekalan kompetensi berpikir sistem pada pembelajaran biologi
khususnya pada topik keanekaragaman hayati, karena dapat meningkatkan
kompetensi berpikir sistem.
Peluang
Masih minimnya penelitian mengenai model Problem based learning
dengan konteks Education for Suistainable Development (ESD) yang
dapat di aplikasikan dalam pembelajaran biologi dan mampu
membekalkan kompetensi berpikir sistem pada tujuan poin 15 Life on
land.
Strategi
Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Konteks Education for
Sustainable Development (ESD) Terhadap Kompetensi Berpikir Sistem Pada
Topik Keanekaragaman Hayati.
Hasil
Diketahui adanya pengaruh model problem based learning dengan konteks
Education for Sustainable Development (ESD) terhadap kompetensi berpikir
sistem pada topik keanekaragaman hayati.
H0: Model Problem based learning (PBL) dengan konteks ESD tidak
berpengaruh terhadap kompetensi berpikir sistem peserta didik pada
topik keanekaragaman hayati.
34