Makalah Kesetimbangan Benda Tegar
Makalah Kesetimbangan Benda Tegar
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisika
Yang dibina oleh Ibu Risma Dwi Atmajayani.S.Pd,M.Sc
Oleh :
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan kalian, amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Tujuan................................................................................................................4
1.3. Manfaat..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1. Pengertian Torsi.................................................................................................6
2.2. Arah Torsi...........................................................................................................9
2.3. Syarat-syarat Benda Tegar................................................................................10
2.4. Hubungan Antara Momen Gaya dan Kecepatan sudut....................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................16
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................16
3.2. Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
yang bekerja pada benda yang berada dalam keadaan setimbang statis sangat
penting, khususnya bagi para ahli teknik (arsitek atau insinyur).Dalam merancang
sesuatu, baik gedung, jembatan, kendaraan, dll, para arsitek atau insinyur juga
jembatan dll, mampu menahan gaya-gaya yang bekerja padanya sehingga tidak
1.2. Tujuan
Tujuan Pembuatan makalah ini adalah :
4
1.3. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
beban yang lain, misalnya : torsi pada kantilever (gambar(b)) atau torsi pada
kanopi (gambar(d)).
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara
sumbu putaran dan letak gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu
ujungnya berupa engsel tetapi masih bisa bergerak memutar. Misalnya ujung yang
dipatri adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan ujung satunya
merupakan ujung yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada
sumbu x. Pada benda dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak
dapat bertranslasi tapi bisa berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah.
Ditunjukkan juga skema gaya dan posisinya sebagai berikut.
7
a. arah r sejajar dengan arah F,
b. arah r tegak lurus dengan arah F,
c. arah r membentuk sudut θ terhadap F.
Jika gaya yang kita berikan sejajar dengan arah batang ternyata batang tidak
berotasi. Kita dapat melihat skema pada pada gambar a diatas. Jika arah gaya
tegak lurus maka batang akan berotasi. Seperti yang ditunjukkan gambar b diatas.
Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Torsi adalah hasil
per silang antara vektor posisi r dengan gaya F, dapat dituliskan
8
Pada batang di atas vektor r adalah vektor yang berawal di ujung batang yang
dipatri dan berujung atau berarah di ujung yang lainnya. Bila gaya tegak lurus
maka θ = 90 sehingga nilai sin θ = 1. Torsi yang dilakukan pada batang maksimal.
Bila sejajar dengan , maka nilai sin θ = 0 sehingga besarnya torsi 0 dan
batang tidak berotasi. Besar torsi dapat kita tuliskan sebagai :
dengan l =r sin θ
Untuk kaidah tangan kanan (gambar (a)), arah jari - jari yang digenggam
merupakan arah lengan gaya, dan putaran jari merupakan arah gaya. Arah yang
ditunjukkan oleh ibu jari merupakan arah momen gaya. Jika momen gaya
mengarah ke atas maka momen gayanya bertanda positif, sedangkan jika momen
gaya mengarah ke bawah maka momen gayanya bertanda negatif. Jika mengarah
menjauhi pembaca maka momen gayanya bertanda negatif dan jika mengarah
9
mendekati pembaca maka momen gayanya bertanda positif. Bagaimana jika
arahnya rotasinya searah dengan putaran jarum jam atau sebaliknya?
Dengan menggunakan aturan tangan kanan kita juga bisa menentukan arah
dari torsi tersebut. Misalkan kita membuat rotasi dari benda atau objek searah
dengan putaran jarum jam maka ibu jari kita akan mengarah menjauhi dari
pembaca maka tanda torsinya negatif, sedangkan jika arah putarannya berlawanan
jarum jam maka ibu jari kita akan mengarah pembaca maka torsinya bertanda
positif.
1. Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel) tidak sama dengan nol maka
benda akan bergerak dengan percepatan konstan di mana arah gerakan benda
sama dengan arah resultan gaya. Jika resultan gaya bernilai nol maka benda
diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan.
Ketika sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan, benda
tidak mempunyai percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0 maka persamaan
di atas berubah menjadi :
10
Persamaan ini dapat diuraikan ke dalam komponennya pada sumbu x, sumbu
y dan sumbu z.
Gaya merupakan besaran vektor, gaya mempunyai besar dan arah. Dengan
mengacu pada koordinat kartesius (sumbu x, y dan z) dan sesuai dengan
ketetapan, jika gaya searah dengan sumbu x negatif (ke kiri) atau gaya searah
sumbu y negatif (ke bawah) maka gaya bertanda negatif. Sebaliknya jika gaya
searah dengan sumbu x positif (ke kanan) atau gaya searah sumbu y positif
(ke atas) maka gaya bernilai positif.
Contoh 1.
Keterangan gambar :
11
F = gaya tarik, fg = gaya gesek, N = gaya normal, w = gaya berat, m =
massa, g = percepatan gravitasi.
Benda sedang diam karena jumlah semua gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol.
Tinjau setiap gaya yang bekerja pada benda.
Gaya yang bekerja pada arah horisontal (sumbu x) :
Gaya tarik (F) dan gaya gesek (fg) mempunyai besar yang sama tetapi
arahnya berlawanan. Arah gaya tarik ke kanan atau searah sumbu x positif
(gaya bertanda positif), sebaliknya arah gaya gesek ke kiri atau searah sumbu
x negatif (bertanda negatif). Karena besar kedua gaya sama (diwakili oleh
panjang panah yang sama) dan arah kedua gaya berlawanan maka jumlah
kedua gaya ini sama dengan nol. Gaya yang bekerja pada arah vertikal
(sumbu y) :
Pada komponen vertikal (sumbu y) terdapat gaya berat (w) dan gaya
normal (N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi atau searah
sumbu y negatif (gaya bertanda negatif), sedangkan gaya normal searah
sumbu y positif (gaya bertanda positif). Besar kedua gaya ini sama tetapi
arahnya berlawanan maka kedua gaya saling melenyapkan.
Benda pada contoh di atas sedang diam karena resultan gaya yang bekerja
pada benda, baik pada sumbu horisontal maupun sumbu vertikal sama dengan
nol.
Contoh 2.
12
Gaya berat dan gaya normal yang bekerja pada benda ini tidak
digambarkan karena kedua gaya ini saling menghilangkan. Jika pada kedua ujung
benda dikerjakan gaya F seperti ditunjukan pada gambar. Besar kedua gaya sama
tetapi berlawanan arah. Apakah benda akan tetap diam ?
Untuk membantumu memahami hal ini, letakan sebuah buku di atas meja. Pada
mulanya buku diam karena resultan gaya pada buku bernilai nol. Selanjutnya,
kerjakan gaya pada kedua sisi buku, seperti dperlihatkan pada gambar. Jika pada
ujung buku dikerjakan gaya yang besar dan arahnya seperti diperlihatkan pada
gambar maka hal ini sama saja dengan buku diputar dan tentu saja buku akan
berputar atau berotasi. Buku berotasi karena ada momen gaya yang ditimbulkan
oleh gaya F. Sumbu rotasi terletak di tengah-tengah buku. Jika tidak ada gaya
gesek yang bekerja pada benda maka resultan momen gaya adalah jumlah momen
gaya yang dihasilkan oleh kedua gaya F. Arah rotasi benda searah dengan putara
jarum jam sehingga kedua momen gaya bernilai negatif.
Berdasarkan contoh 2 di atas dapat disimpulkan bahwa jika resultan momen gaya
pada sebuah benda tidak bernilai nol (benda dianggap sebagai benda tegar) maka
benda akan berotasi.
Agar benda tidak berotasi (benda tidak bergerak) maka resultan momen gaya
harus bernilai nol. Ketika sebuah benda tidak berotasi maka benda tidak
mempunyai percepatan sudut. Karena percepatan sudut sama dengan nol maka
persamaan di atas berubah menjadi :
Gambar di atas melukiskan sebuah partikel bermassa m yang diberi gaya F tegak
lurus jari-jari.
13
Menurut hukum Newton benda akan dipercepat dengan percepatan searah
dengan gaya. Percepatan ini dinamakan percepatan tangensial (percepatan
singgung), α. Hubungan antara gaya dan percepatan ini adalah:
Dengan:
τ = momen gaya (Nm)
I = momen inersia (kgm2)
α = percepatan sudut (rad/s2)
Rumus di atas mirip dengan hukum Newton II (F = ma). Di sini τ berperan
seperti gaya gerak translasi dan α berperan sebagai percepatan pada gerak
translasi. Bagaimana dengan I? I mempunyai peran seperti massa, semakin besar I
semakin sukar berputar (mirip dengan gerak translasi, benda bermassa besar sukar
digerakan/dipercepat).
14
15
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dalam ilmu fisika torsi di rumuskan dengan T = F x r dimana T (Torsi), F
(Gaya), r (jarak). Yang artinya Gaya dikali dengan jarak yang ditunjukkan
dalam satuan Kg.m (Kg/m), Kg.cm (Kg/cm), atau N.m (N/m).
Dengan menggunakan aturan tangan kanan dan sekerup maka jika sebuah
benda berputar searah dengan putaran jarum jam maka torsinya akan bertanda
atau bernilai negatif, sedangkan jika sebuah benda berputar berlawanan arah
dengan putaran jarum jam maka torsinya bertanda positif atau bernilai positif.
16
1.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumn
17
DAFTAR PUSTAKA
Http://FISIKAZONE.COM/TORSI/
Http://Yokijayabustami.Blogspot.Co.Id/2015/06/Kesetimbangan-Benda-
Tegar.Html
Https://gurumuda.net/contoh-soal-kesetimbangan-benda-tegar.htm
Https://Gurumuda.Net/Syarat-Kesetimbangan-Benda-Tegar.Htm
Http://Sainsmini.Blogspot.Co.Id/2015/12/Hubungan-Antara-Momen-Gaya-
Dengan.Html
Http://fajar18februari.blogspot.co.id/2014/05/makalah-fisika-kesetimbangan-
benda-tegar.html
Http://Www.Ayo-Sekolahfisika.Com/2016/01/Hubungan-Antara-Momen-Gaya-
Dengan.Html
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/03/soal-dan-pembahasan-
momentum-anguler.html
http://mafia.mafiaol.com/2015/02/cara-menentukan-arah-torsi-momen-gaya.html
18