Potensi Dan Pengaruh Tanaman Pada Pengol
Potensi Dan Pengaruh Tanaman Pada Pengol
ABSTRAK
Penelitian pengolahan air limbah domestik dengan proses lahan basah buatan yang menggunakan
tanaman air Cattail (Typha Angustifolia) telah dilakukan dalam skala laboratorium.Penelitian ini
bertujuan mengetahui tingkat efisiensi penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD), Biological
Oxygen Demand (BOD) dan kadar Total Suspended Solid (TSS) yang terkandung dalam limbah cair
domestik setelah melalui Constructed Wetland, Pengaruh dan potensi tanaman telah dipelajari melalui
pengamatan efisiensi pengolahan air limbah dan juga efeknya terhadap kualitas tanah. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa dengan menggunakan tanaman Cattail (Typha Angustifolia) dalam sistem lahan
basah buatan pengolahan air limbah domestik dapat penyisihan kandungan pencemar dalam air limbah
dengan waktu tinggal 3 sampai dengan 15 hari, efisiensi penyisihan COD 77,6% - 91,8%, BOD 47,4% –
91,6% dan TSS 33,3% – 83,3%. Keunggulan pengolahan air limbah dengan sistem ini selain kualitas hasil
air pengolahan yang sesuai baku mutu air limbah domestik juga dapat meningkatkan kualitas tanah.
ABSTRACT
Research on the domestic effluent treatment by the the constructed wetland system processi using water
plant Cattail (Typha Angustifolia) was conducted. Experiment was carried out in a laboratory scale to
study the influence of plant on the treatment efficiency of waste water.This study aims to determine the
level of efficiency decreased levels of Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand
(BOD) and the levels of Total Suspended Solid (TSS) contained in Domestic effluent after constructed
wetland process.The potency of plant in the constructed wetland system was also studied both the effects
on the land quality and the plant yields. The experiment results showed treatment by the constructed
wetland system process using Cattail (Typha Angustifolia) plant can the removal pollutant in waste
water. At the retention time 3 until 15 day, can removal of COD 77,6% - 91,8%, BOD 47,4% – 91,6%
dan TSS 33,3% – 83,3%. The treatment system, can also improve water quality who adjustment with
standard quality the domestic effluent and can also increase the land quality.
15cm dengan waktu tinggal 15 hari Semakin Banyak dan dalam jaringan
prosentase penurunannya sebesar akar dalam tanah, semakin luas zona
91.6%. Sedangkan prosentase rhizosphere yang tercipta, sehingga
penurunan terendah terjadi pada bak kemampuan rawa untuk mendukung
reaktor 0 cm tanpa tanaman, yaitu organisme mikro semakin meningkat
sebesar 20.6%. Pengaruh waktu tinggal (Khiatuddin dalam Rizka, 2005).
juga berperan dalam proses penurunan Penurunan kandungan BOD dalam
kandungan limbah. Menurut Supradata proses lahan basah buatan sangat
(2005), Bahwa penurunan konsentrasi mebutuhkan ketersediaan yang cukup
bahan organik dalam sistem wetland yang nantinya melewati sela-sela tanah
terjadi karena adanya mekanisme akan di kirim ke akar tanaman untuk
aktivitas mikroorganisme dan tanaman, mikroorganisme menguraikan
melalui proses oksidasi bakteri aerob kandungan limbah. Menurut Edy
yang tumbuh disekitar rhizosphere (2002), udara tanah menempati bagian
tanaman.. Menurut Vacca (2005), pori-pori makro antara agregat sekunder
Mekanisme penurunan biologi terjadi tanah. Udara tanah tersebut sangat
karena aktifitas mikrobiologi di akar. penting artinya bagi pernafasan akar
Akar tanaman meningkatkan kepadatan tanaman dan kegiatan jasad hidup
dan aktivitas mikroba yang disediakan dalam tanah. Terutama jasad hidup
oleh permukaan akar untuk dalam tanah yang aerobik sangat
pertumbuhan mikroba ( Vymazal 2008). membutuhkan oksigen untuk
Waktu tinggal ke 12 hari, menunjang aktivitasnya menguraikan
prosentase penurunan BOD menjadi bahan organik. Secara umum efektivitas
turun sebesar 71.9% dan meningkat lagi pengolahan air limbah dengan sistem
saat waktu tinggal ke 15 hari menjadi lahan basah buatan yang dilengkapi
91.6%. hal yang menyebabkan dengan pertumbuhan tanaman terbukti
penurunan kandungan limbah menjadi cukup tinggi.
tersebut yaitu salah satu faktornya
adalah ketersediaan oksigen untuk Efisiensi Penurunan TSS dengan
proses biologis. jika oksigen dalam akar tanaman Typha Angustifolia
tercukupi maka mikroorganisme yang Data hasil penelitian penurunan
berperan penguraikan limbah juga konsentrasi TSS pada sampel air limbah
semakin besar. Menurut Wood dalam domestik setelah melalui bak reaktor
Edy (2002), saat air limbah melewati dengan variasi jarak tanaman dan waktu
partikel tanah dalam waktu detensi tinggal adalah sebagai berikut :
tertentu, memberi kesempatan partikel
solid mengendap. Dengan adanya Tabel 4 Prosentase (%) Penurunan
proses pengendapan ini, maka akan BOD Dengan Variasi Waktu
mengurangi kebutuhan oksigen pada Tinggal (hari) dan Jarak
pengolahan biologis berikutnya. Tanaman (cm)
Pengolahan Secara aerob Jarak Tanaman
berlangsung di dalam zona akar dan di waktu
0 cm 5 cm 10 cm 15 cm 20 cm
(hari)
bagian atas sedimen, sedangkan % % % % %
pengolahan secara anaerob berlangsung 3 16.7 50 33.3 50 50
pada bagian bawah sedimen atau 6 33.3 50 66.7 50 66.7
terkadang berlangsung di dalam air 9 33.3 66.7 50 66.7 66.7
apabila suplai oksigen telah habis 12 66.7 50 83.3 66.7 66.7
terpakai (Novotny & Olem, 1994). 15 50 83.3 66.7 83.3 83.3
Potensi dan Pengaruh Tanaman Pada Pengolahan Air Limbah (Euis Nurul H. dan Wahyu Aditya) 16