Prosedur Dalam Pelaksanaan Tes
Prosedur Dalam Pelaksanaan Tes
Selain itu, metode ini dapat merangsang pemikiran kreatif dan analitis siswa. Dengan adanya
sumber referensi, siswa diharapkan dapat mengembangkan cara berpikir yang lebih luas dan
mendalam. Mereka tidak hanya diminta untuk mengulang informasi yang sudah dipelajari,
tetapi juga untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks yang berbeda atau
menyelesaikan masalah yang kompleks. Oleh karena itu, tes buka buku mendorong
pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Namun demikian, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes buka
buku. Penting untuk merancang pertanyaan yang memerlukan pemikiran kritis dan analitis
daripada hanya mengandalkan fakta-fakta yang dapat ditemukan di buku. Selain itu, perlu
diterapkan pengawasan yang cermat untuk memastikan bahwa siswa tidak melakukan
kecurangan dengan menyalin jawaban langsung dari buku tanpa pemahaman yang
sesungguhnya.
Secara keseluruhan, pelaksanaan tes atau ujian dengan metode buka buku membawa
sejumlah manfaat yang signifikan. Dengan memungkinkan siswa menggunakan buku selama
ujian, metode ini dapat meningkatkan keterampilan penelitian, mendorong pemikiran kreatif,
dan memberikan gambaran yang lebih realistis tentang kemampuan siswa dalam menghadapi
tantangan di dunia nyata. Dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kritis seperti desain
pertanyaan dan pengawasan, metode buka buku dapat menjadi alat yang efektif untuk
mengukur pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Pendahuluan tentang prosedur ujian buka buku dapat dimulai dengan memahami konsep
dasar ujian buka buku itu sendiri. Ujian buka buku atau open-book examination adalah jenis
evaluasi di mana peserta diperbolehkan membawa dan menggunakan referensi tertentu
selama menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas ujian. Berbeda dengan ujian tertutup,
ujian buka buku menempatkan penekanan pada pemahaman konsep, analisis, dan aplikasi
pengetahuan daripada mengandalkan daya ingat semata.
Penting untuk menyadari bahwa meskipun peserta diizinkan membawa buku atau catatan, itu
tidak berarti ujian tersebut mudah. Proses pengambilan keputusan, pemilihan informasi yang
relevan, dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks tertentu tetap menjadi
keterampilan kunci yang diuji.
Dalam menyusun prosedur ujian buka buku, beberapa hal perlu diperhatikan, antara lain:
1. Penetapan Aturan yang Jelas: Menetapkan aturan yang jelas terkait buku atau
materi yang diizinkan. Ini mungkin termasuk membatasi jenis sumber daya yang
dapat digunakan atau memberikan panduan tentang sejauh mana peserta
diperbolehkan menggunakan referensi.
2. Pentingnya Pemahaman Konsep: Menggarisbawahi bahwa meskipun peserta
memiliki akses ke buku atau catatan, ujian tetap menilai pemahaman konsep,
penerapan pengetahuan, dan kemampuan analisis peserta.
3. Waktu yang Terbatas: Menetapkan batasan waktu untuk mengerjakan ujian guna
mendorong peserta untuk mengelola waktu dengan efisien, menyeleksi informasi
yang relevan, dan menghasilkan jawaban yang berkualitas.
4. Variasi Pertanyaan: Merancang pertanyaan yang mendorong pemikiran kritis dan
penerapan konsep, daripada sekadar mengandalkan fakta atau informasi yang dapat
diambil langsung dari buku.
5. Evaluasi Komprehensif: Memastikan bahwa ujian mencakup aspek-aspek kritis dari
materi yang diajarkan, sehingga peserta harus memahami secara menyeluruh untuk
menjawab dengan sukses.
Pendekatan ini pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana peserta tidak
hanya mengandalkan pencarian cepat dalam buku, tetapi juga harus memiliki pemahaman
yang kuat terhadap materi dan keterampilan dalam menerapkan pengetahuan tersebut dalam
situasi ujian.
PENDAHULUAN
Sistem buka buku dalam tes/ujian adalah metode ujian yang mengijinkan mahasiswa untuk
menggunakan berbagai sumber dalam mengerjakan soal tes/ujian. Sumber tersebut dapat berupa
buku catatan, buku paket, modul, dan sumber lainnya yang dapat diakses melalui internet. Dalam
penggunaan metode ini, bukan berarti bahwa mahasiswa tidak punya kemampuan atau hafalan
mengenai materi yang telah diajarkan, akan tetapi lebih fokus pada kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis, mengevaluasi, dan merancang jawabannya. (Suciati, 2016)
mahasiswa sama sekali tidak menggunakan pengetahuan yang dihafal, tetapi capaian
suatu rancangan.
Rumusan Masalah :
1. Apa descriptive statistik dari ujian buka boku dengan merujuk pada buku atau catatan?
2. Apakah dengan merujuk pada buku atau catatan saat pelaksanaan tes/ujian dengan metode buka
buku dapat memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tes/ujian?
3. Apakah dengan merujuk pada sumber internet dapat mempermudah pelaksanaan tes/ujian tes
buka buku?
4. Apakah batasan waktu memiliki pengaruh terhadap tes dengan metode buka buku?
5. Apakah tes/ujian dengan metode buka buku hanya dapat dilakukan dirumah?